SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
Pelaihari, 26 Oktober 2022
Picture by Freepik
DATAANALYTICS :
ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Arif Syukur Pambudi, S.Tr.Stat
Statistisi Ahli Pertama
BPS Kabupaten Tanah Laut
BADAN PUSAT STATISTIK
KABUPATEN TANAH LAUT
2
Photo by Adeolu Eletu on Unsplash
DEFINISI, DAN MANFAAT EKONOMI
REGIONAL
1
INDIKATOR EKONOMI REGIONAL
2
METODE ANALISIS EKONOMI
REGIONAL
3
PENERAPAN ANALISIS
4
KERANGKA
PAPARAN
1
DEFINISI DAN MANFAAT
EKONOMI REGIONAL
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
4
DEFINISI
ILMU EKONOMI
Ilmu yang mempelajari bagaimana
manusia memenuhi kebutuhan
hidupnya sementara ketersediaannya
sumber daya maupun kemampuan
orang medapatkannya terbatas.
Suatu cabang dari ilmu ekonomi
yang dalam pembahasannya
memasukkan unsur perbedaan
potensi satu wilayah dengan
wilayah lain
Ilmu Ekonomi Regional
5
Manfaat Ekonomi
Regional
Kebijakan mempercepat
laju pertumbuhan
seluruh wilayah
Ada perbedaan pada setiap wilayah :
• Potensi
• Keunggulan Komparatif
• Skala Prioritas
• Pendapatan
• MPC
MANFAAT
Makro
Mikro
Membantu perencanaan
wilayah : menghemat waktu
dan biaya dalam proses
menentukan lokasi suatu
kegiatan proyek
Penentuan Wilayah Proyek
2
INDIKATOR EKONOMI
REGIONAL
7
INDIKATOR EKONOMI REGIONAL
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
PDRB terdiri dari PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
(ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
INFLASI
Perubahan harga yang terjadi pada suatu periode
dibanding periode sebelumnya
(m to m, c to c, q to q, y on y)
PENGANGGURAN
Indikator yang bisa digunakan meliputi
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ataupun
Jumlah Pengangguran
PDRB adalah indikator yang paling
sering digunakan untuk melihat
perbandingan antar sektor maupun
wilayah
Beberapa Indikator Ekonomi yang sering digunakan dalam analisis :
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
8
Pertumbuhan Ekonomi Wilayah
Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah adalah salah satu kinerja proses pembangunan suatu wilayah
yang dapat diukur melalui pendapatan atau nilai produksi wilayah tersebut
Tiga Pendekatan penghitungan PDRB
Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) merupakan
indikator yang dapat
mempresentasikan ukuran
pendapatan atau nilai produksi
suatu wilayah
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
3 Pendekatan penghitungan PDRB
9
PDRB PENDEKATAN PRODUKSI
Konsumsi
Antara NTB
PDB PRODUKSI
NTB Pertanian NTB Pertambangan NTB Jasa Lainnya
…
Output
NTB Perdagangan
Harga Produksi
PENDEKATAN PENGUKURAN PDRB
PDRB Atas Dasar Harga
Konstan (ADHK)
PDRB yang dihasilkan disebut
PDRB Nominal
PDRB yang dihasilkan disebut
PDRB Riil
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
12
Kategori Lapangan Usaha PDRB
3
ANALISIS EKONOMI
REGIONAL
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
14
CAKUPAN ANALISIS
Analisis Data Ekonomi Regional
(PDRB)
Mengkaji, menguraikan atau
mengartikan makna data PDRB
serta membandingkannya baik
antar-wilayah (daerah) maupun
antar- waktu.
• Untuk mengetahui dan mempelajari
faktor-faktor penyebab terjadinya
perbedaan dan fluktuasi ekonomi.
Selain itu juga dilakukan analisis
agregat makro lain yang diturunkan
dari PDRB (adhb maupun adhk)
• Hasil analisis dapat dijadikan
masukan bagi pemerintah daerah
dalam menetapkan kebijakan
pembangunan ekonomi.
Mengapa perlu analisis PDRB?
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
15
Analisis antar-wilayah
• Membandingkan kondisi suatu daerah terhadap daerah
lain
• Stratifikasi atau bloking menurut daerah yang punya
karakteristik relatif homogen
• Melihat perbedaan kecepatan pembangunan sosial- ekonomi
antara daerah
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
16
Analisis antar-waktu
• Analisis titik (point analysis): lebih menitikberatkan pada
perbandingan variable (komponen) pada saat tertentu
• Analisis runtun waktu (time series analysis): lebih menitikberatkan
pada perbandingan antar-waktu, baik tahunan maupun interval
waktu lain
• Analisis secara bersama-sama (panel analysis): perpaduan analisis
titik dan runtun waktu, yang memberi gambaran tentang
perubahan komposisi maupun perkembangan yang terjadi.
17
ANALISIS PDRB
• Perbandingan bird-eye view
– Menganalisis dari yg umum dahulu,
kemudian ke yg detail
• Perbandingan point-to- point in time
– Membandingkan dengan angka periode
sebelumnya
• Perbandingan high-low
– Membandingkan angka tertinggi dan
terendah
18
ANALISIS PDRB
Contoh Analisis
Nominal PDRB
0
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH
 Semakin tinggi PDRB, semakin tinggi kapasitas produksi barang dan jasa serta kapasitas konsumsi
 Dapat mengetahui posisi PDRB suatu daerah dibanding daerah lain
500 000
1 000 000
1 500 000
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Provinsi
Tahun 2021 (Miliar Rupiah)
Tertinggi
Terendah
"meng-highlight"
provinsi tertentu
Laju Pertumbuhan Ekonomi
• Tingkat keberhasilan pembangunan suatu daerah dalam periode waktu tertentu
• Untuk mengukur kinerja ekonomi daerah pada periode waktu tertentu
Keterangan:
r = laju pertumbuhan (%)
Yt = PDRB adhk tahun ke–t
Yt – 1 = PDRB adhk tahun sebelumnya
Dihitung dari PDRB ADHK
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Penyerapan
Tenaga Kerja
Pertumbuhan yang positif
menunjukkan ada kenaikan produksi
barang dan jasa
Peningkatan Pendapatan
Masyarakat
Terdapat asumsi linearitas
“Pertumbuhan ekonomi akan diikuti penurunan angka pengangguran”
Understanding National Accounts: Second Edition © OECD 2014 p.88
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Contoh Analisis Laju
Pertumbuhan Ekonomi
0.00
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH
 Dapat mengetahui posisi pertumbuhan suatu daerah dibanding daerah lain dan
Nasional
5.00
10.00
Laju Pertumbuhan Menurut Provinsi Tahun 2021
(%)
"meng-highlight"
provinsi tertentu
Pertumbuhan
Nasional
Laju Pertumbuhan Ekonomi
-5
0
5
10
15
2016 2017 2018 2019
Laju Pertumbuhan Provinsi Y
Tahun 2017 - 2021
(%)
Pertumbuhan Positif
tapi Melambat
2020* 2021**
Pertumbuhan Negatif
 Fenomena, lapangan usaha, atau komponen apa yang menyebabkan
pertumbuhan melambat atau negatif..?
Contoh Analisis Laju
Pertumbuhan Ekonomi
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
Struktur Ekonomi Wilayah
23
• Struktur Perekonomian didefinisikan sebagai komposisi/distribusi kontribusi
sektor-sektor atau sub-sub sektor ekonomi terhadap keselurahan perekonomian
(umumnya diukur melalui PDRB) wilayah tersebut.
• Rumus Distribusi PDRB :
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
Kontribusi Ekonomi
24
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
Kontribusi Ekonomi
25
Kontribusi Lapangan Usaha dalam PDRB
Provinsi A
Tahun 2021
(%)
Industri
Pengolahan
14%
Konstruksi
13%
Perdagang
Besar dan
Eceran;
Reparasi
Mobil dan
Sepeda
Motor
17%
Pertambanga
n dan
Penggalian
50%
Industri
Pengolahan
19%
Konstruksi
8%
Kontribusi Lapangan Usaha dalam PDRB
Provinsi B
Tahun 2021
(%)
Lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar di Provinsi A dan
Provinsi B Tahun 2021
Contoh Analisis Kontribusi Ekonomi
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
Kontribusi Ekonomi
26
Pertambanga
n dan
Penggalian
50%
Industri
Pengolahan
19%
Konstruksi
8%
Kontribusi Lapangan Usaha dalam PDRB
Provinsi X
Tahun 2021
(%)
 Selama periode 2017 - 2021, kontribusi industri pengolahan di Provinsi X
menurun dari 23 % ke 19 %, sedangkan kontribusi pertambangan dan penggalian
meningkat dari 48 % ke 50 %
Kontribusi Lapangan Usaha dalam PDRB
Provinsi X
Tahun 2017
(%)
Konstruksi
7%
Pertambanga
n dan
Penggalian
48%
Industri
Pengolahan
23%
Contoh Analisis Kontribusi Ekonomi
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
Kontribusi Ekonomi
27
 Perekonomian Provinsi X ditunjang oleh lapangan usaha tersier, sedangkan
perekonomian Provinsi Y ditunjang oleh lapangan usaha primer
Kontribusi Lapangan Usaha Primer,
Sekunder dan Tersier dalam PDRB
Provinsi X
Tahun 2021
(%)
Tersier,
72.39%
Sekunder,
27.25%
Primer,
0.35%
Kontribusi Lapangan Usaha Primer,
Sekunder dan Tersier dalam PDRB
Provinsi Y
Tahun 2021
(%)
Primer,
56.78%
Sekunder,
27.11%
Tersier,
16.11%
Contoh Analisis Kontribusi Ekonomi
Pendapatan Per Kapita
• Pendapatan Regional dibagi dengan total penduduk pertengahan tahun
• Mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah secara umum.
PDRB Perkapita Menurut Provinsi X Tahun 2021 (%)
60 000
40 000
20 000
0
80 000
160 000
140 000
120 000
100 000
180 000
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH
PDB
Perkapita
Tertinggi
29
Model Ekonomi Basis
• Laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya
peningkatan ekspor dari wilayah tersebut
• Ekspor : Menjual barang dan jasa keluar wilayah, baik dalam maupun luar
negeri
• Kegiatan Basis : Semua kegiatan baik penghasil produk maupun penyedia
jasa yang mendatangkan uang dari luar wilayah
• Kegiatan Non Basis : Semua kegiatan untuk memenuhi konsumsi local yang
dipengaruhi oleh pendapatan masyarakat local
30
Penentuan Sektor Basis
• Metode Langsung
Dilakukan melalui survei langsung kepada pelaku usaha, kemana
mereka memasarkan produknya dan dari mana mereka membeli bahan
baku
• Metode Tidak Langsung
Menetapkan suatu kegiatan basis dan non basis berdasarkan
pendekaptan asumsi, metode location quotient (LQ), dll
31
Analisis Location Quotient (LQ)
LQ merupakan perbandingan pangsa relative (proporsi) nilai produksi/ pendapatan/ tenaga kerja
suatu sektor di suatu wilayah (misal : kabupaten) terhadap pangsa di wilayah yang lebih luas (misal :
provinsi)
Rumus menghitung LQ :
Di mana :
Lqi : nilai LQ sektor ke-I di suatu wilayah
vi : besaran produk/nilai produk/ tenaga kerja sektor ke-i di Kab A
vt : besaran produk/nilai produk/ tenaga kerja total seluruh sektor di Kab A
Vi : besaran produk/nilai produk/ tenaga kerja sektor ke-i di wilayah yang lebih besar
(misal : Prov A)
Vt : besaran produk/nilai produk/ tenaga kerja total seluruh sektor di wilayah yang lebih besar
(misal : Prov A)
32
Analisis Location Quotient (LQ)
Interpretasi dari penghitungan LQ :
LQ = 1 : output produk/nilai produk/tenaga kerja sektor tersebut hanya
dapat memenuhi permintaan atau kebutuhan di wilayahnya sendiri
LQ > 1 : output produk/nilai produk/tenaga kerja sektor tersebut dapat memenuhi
kebutuhan atau diekspor ke wilayah yang lebih luas
Sektor dengan LQ lebih dari 1 ini dikategorikan sebagai sektor basis
LQ < 1 : output produk/nilai produk/tenaga kerja sektor tersebut belum mampu
memenuhi kebutuhan atau permintaan daerah sendiri, apalagi yang lebih luas
Sektor dengan LQ kurang dari 1 ini dikategorikan sebagai sektor non basis
33
Analisis Shift Share
Penghitungan Shift Share dilakukan melalui tahapan :
• Menghitung Regional Agregat Shiftshare (RASS) : besaran perubahan atau
pertumbuhan ekonomi secara agregat di wilayah yang paling luas yang
sedang dianalisis
• Menghitung Proportional Shift Share Sektor (PSS) : besaran perubahan atau
pergeseran sektor-sektor perekonomian tanpa memperhatikan lokasi
• Menghitung Differential Shiftshare (DSS) : rasio PDRB tiap sektor di setiap
sub wilayah yang sedang dianalisis di tahun akhir dan di tahun awalnya
dikurangi rasio PDRB sektor yang bersangkutan di tahun akhir dan di tahun
awalnya. Dari hasil DSS ini dapat diketahui sektor yang “maju” atau
“lamban” di masing-masing sub wilayah yang sedang dianalisis
34
Analisis Shift Share
Rumus di masing-masing tahapan :
Di mana :
Xij’ : PDRB sub wilayah ke-I dan setor ke-j di tahun akhir analisis
Xij : PDRB sub wilayah ke-I dan setor ke-j di tahun awal analisis
X.j’ : PDRB sektor ke-j di tahun akhir analisis
X.j : PDRB sektor ke-j di tahun awal analisis
X..’ : PDRB wilayah yang sedang dianalisis di akhir tahun
X.. : PDRB wilayah yang sedang dianalisis di awal tahun
i : indeks sub wilayah; i = 1,2,3,…,n dimana n adalah banyaknya sub wilayah
j : indeks sektor; j = 1,2,3,…,s; di mana s adalah banyaknya sektor
35
Analisis Shift Share
Interpretasi dari penghitungan komponen shift share :
• Jika RAS bernilai negative, maka laju pertumbuhan wilayah yang sedang dianalisis
dikatakan “lamban”, dan sebaliknya
• Jika PSSj negatif, maka pertumbuhan sektor ke-j “lamban”, karena pertumbuhannya
lebih kecil dari pertumbuhan ekonomi wilayah, demikian sebaliknya
• Jika DSSij negative, maka pertumbuhan sektor ke-j di sub wilayah ke-i “lamban”,
karena pertumbuhannya lebih kecil dari pertumbuhan sektor ke-j di wilayah.
Analisis Tipologi Klassen
Keterangan
Yi : PDRB per kapita wilayah atau sektor
ke-i
y : rata-rata PDRB per kapita wilayah-
wilayah atau sektor-sektor yang ada
Ri : pertumbuhan ekonomi wilayah atau
sektor ke-i
r : rata-rata pertumbuhan ekonomi
wilayah-wilayah atau sektor-sektor yang ada
Tipologi Klassen digunakan untuk mengklasifikasikan sub wilayah/sektor/sub sektor wilayah
berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapitanya.
Hasil dari analisis ini adalah 4 kuadran yang mencerminkan
empat karakteristik pola dan struktur ekonomi wilayah yang
berbeda, yaitu :
Perpaduan LQ dan Shiftshare
Hasil analisis LQ dan Shiftshare dapat dipadukan sehingga akan terbagi menjadi 4 kuadran
sebagaimana hasil Tipologi Klassen
Indeks Williamson digunakan untuk mengukur ketimpangan pembangunan
antardaerah
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
Indeks Williamson
38
𝐼𝑊 =
𝑖=1
𝑛
𝑦𝑖 − 𝑦 2 (
𝑓𝑖
𝑛 )
𝑦
Di mana :
IW : Indeks Williamson (0 < IW < 1)
yi : PDRB per kapita daerah i
ȳ : Rata-rata PDRB per kapita seluruh daerah
fi : Jumlah penduduk daerah i
n : Jumlah penduduk seluruh daerah
Indeks Williamson bernilai antara nol dan satu. Jika nilainya mendekati satu berarti kesenjangan ekonomi antar
daerah tinggi, dan sebaliknya
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
Indeks Theil dan Indeks L
39
• Assuming that populations are exclusively grouped by province and
district, then Theil and L-index are defined as follows:
• 𝑇 = 𝑖 𝑗
𝑌𝑖𝑗
𝑌
ln
𝑌̅𝑖𝑗
𝑌
̅
𝑖
𝑗
𝑛𝑖𝑗
𝑛
ln
𝑌
̅
𝑌̅𝑖𝑗
• 𝐿 =
• Where:
• Yij = Total income in region i, group j
• Y = Total income for Indonesia (S S Yij)
• Yij = Average income in region i, group j
• Y = Average income for Indonesia
• nij = Population in region i, group j
• n = Total population for Indonesia (S S nij)
4
PENERAPAN ANALISIS
PDRB
43,896.37
192,576.58
2,914,581.08
-
500,000.00
1,000,000.00
1,500,000.00
2,000,000.00
2,500,000.00
3,000,000.00
3,500,000.00
PDRB ADHB seluruh Provinsi di Indonesia, 2021 (Milyar Rupiah)
Laju Pertumbuhan Ekonomi
16.4
3.48
-2.47
3.69
-5
0
5
10
15
20
MALUKU
UTARA
PAPUA
SULAWESI
TENGAH
DI
YOGYAKARTA
KEP.
BANGKA
BELITUNG
KALIMANTAN
BARAT
SULAWESI
SELATAN
BANTEN
SULAWESI
UTARA
SULAWESI
TENGGARA
KALIMANTAN
UTARA
JAWA
BARAT
JAMBI
SUMATERA
SELATAN
JAWA
TIMUR
DKI
JAKARTA
KALIMANTAN
SELATAN
KEP.
RIAU
KALIMANTAN
TENGAH
RIAU
JAWA
TENGAH
SUMATERA
BARAT
BENGKULU
MALUKU
ACEH
LAMPUNG
SUMATERA
UTARA
SULAWESI
BARAT
NUSA
TENGGARA
TIMUR
KALIMANTAN
TIMUR
GORONTALO
NUSA
TENGGARA
BARAT
PAPUA
BARAT
BALI
Laju Pertumbuhan Ekonomi seluruh Provinsi di Indonesia, 2021 (Persen)
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Distribusi PDRB
17.19
1.14
0.26
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
Kontribusi 34 Provinsi terhadap PDB Indonesia (Persen)
Distribusi PDRB
Distribusi PDRB
Distribusi PDRB
PDRB Per Kapita
274,709.59
46,712.68
20,581.13
62,236.44
-
50,000.00
100,000.00
150,000.00
200,000.00
250,000.00
300,000.00
PDRB PERKAPITA SELURUH PROVINSI DI INDONESIA, 2021
PDRB Per Kapita
Kesenjangan Antar Wilayah
Sektor Basis
Hasil Analisis Location Quotient (LQ) terhadap PDRB Provinsi Kalsel, Tahun 2017-2021
Lapangan Usaha
LQ
Kategori Sektor
2017 2021
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,12 1,09 BASIS
B. Pertambangan dan Penggalian 3,30 3,33 BASIS
C. Industri Pengolahan 0,62 0,62 NON BASIS
D. Pengadaan Listrik dan Gas 0,11 0,12 NON BASIS
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 4,89 4,98 BASIS
F. Konstruksi 0,75 0,77 NON BASIS
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0,67 0,69 NON BASIS
H. Transportasi dan Pergudangan 1,45 1,60 BASIS
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,64 0,71 NON BASIS
J. Informasi dan Komunikasi 0,72 0,70 NON BASIS
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 0,82 0,77 NON BASIS
L. Real Estate 0,76 0,82 NON BASIS
M,N. Jasa Perusahaan 0,34 0,35 NON BASIS
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1,57 1,61 BASIS
P. Jasa Pendidikan 1,40 1,45 BASIS
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,62 1,52 BASIS
R,S,T,U. Jasa lainnya 0,64 0,63 NON BASIS
Sektor Basis
Kesenjangan Antar Wilayah
55
1
2
3
4
PDRB Per Kapita Provinsi Kalsel masih berada dibawah PDB
Perkapita Indonesia
Terdapat 7 Sektor Basis di Kalsel, dimana sektor primer
(pertanian dan pertambangan) menjadi penyumbang tersebar
dalam perekonomian
Selama periode 2017-2021, tingkat ketimpangan antar
kabupaten di Kalsel cenderung stagnan
Dari hasil Tipologi Klassen terdapat 1 Kota yang tergolong pusat
pertumbuhan dan 3 Kabupaten yang tergolong tertinggal
KESIMPULAN
Terima Kasih!
www.bps.go.id

More Related Content

What's hot

Kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kebijakan Perencanaan Pembangunan DaerahKebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kebijakan Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiSugeng Budiharsono
 
Workshop Klaster Industri Kota Palu
Workshop Klaster Industri Kota PaluWorkshop Klaster Industri Kota Palu
Workshop Klaster Industri Kota PaluTatang Taufik
 
Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD                                                       Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD 93220872
 
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahKonsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahDadang Solihin
 
Konsep dan Teknik Perencanaan
Konsep dan Teknik PerencanaanKonsep dan Teknik Perencanaan
Konsep dan Teknik PerencanaanRandy Wrihatnolo
 
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makroRasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makroEnci Funcky
 
konsep region dan aplikasi regionalisasi
konsep region dan aplikasi regionalisasikonsep region dan aplikasi regionalisasi
konsep region dan aplikasi regionalisasiagungkunaedi
 
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan DaerahMonitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator KinerjaPerencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja93220872
 
Revolusi ketergantungan internasional mentah
Revolusi ketergantungan internasional mentahRevolusi ketergantungan internasional mentah
Revolusi ketergantungan internasional mentahAyu Sefryna sari
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbukarusdiman1
 
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunanevolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunanAprilia putri
 
Pembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalPembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalEly Goro Leba
 
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Dadang Solihin
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...Dadang Solihin
 

What's hot (20)

Kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kebijakan Perencanaan Pembangunan DaerahKebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
 
Workshop Klaster Industri Kota Palu
Workshop Klaster Industri Kota PaluWorkshop Klaster Industri Kota Palu
Workshop Klaster Industri Kota Palu
 
Indeks daya saing wilayah
Indeks daya saing wilayahIndeks daya saing wilayah
Indeks daya saing wilayah
 
Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD                                                       Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD
 
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahKonsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
 
Konsep dan Teknik Perencanaan
Konsep dan Teknik PerencanaanKonsep dan Teknik Perencanaan
Konsep dan Teknik Perencanaan
 
Analisis proyek
Analisis proyekAnalisis proyek
Analisis proyek
 
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makroRasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
 
konsep region dan aplikasi regionalisasi
konsep region dan aplikasi regionalisasikonsep region dan aplikasi regionalisasi
konsep region dan aplikasi regionalisasi
 
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan DaerahMonitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator KinerjaPerencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
 
Teori basis ekonomi
Teori basis ekonomiTeori basis ekonomi
Teori basis ekonomi
 
Revolusi ketergantungan internasional mentah
Revolusi ketergantungan internasional mentahRevolusi ketergantungan internasional mentah
Revolusi ketergantungan internasional mentah
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
 
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunanevolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
 
Pembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalPembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regional
 
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
 

Similar to ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Analisis_Sektor_Basis_Location_Quotient.pptx
Analisis_Sektor_Basis_Location_Quotient.pptxAnalisis_Sektor_Basis_Location_Quotient.pptx
Analisis_Sektor_Basis_Location_Quotient.pptxFahrizalTaufiqqurrac
 
Analisis_Sektor_Basis_Location_Quotient.pptx
Analisis_Sektor_Basis_Location_Quotient.pptxAnalisis_Sektor_Basis_Location_Quotient.pptx
Analisis_Sektor_Basis_Location_Quotient.pptxnurhidayati253266
 
Bahan Materi Sosialisasi UU HKPD Updated.pdf
Bahan Materi Sosialisasi UU HKPD Updated.pdfBahan Materi Sosialisasi UU HKPD Updated.pdf
Bahan Materi Sosialisasi UU HKPD Updated.pdfGreJr
 
Integrasi Langkah2 Penyusunan Dokumen SPM Pendidikan
Integrasi Langkah2 Penyusunan Dokumen SPM PendidikanIntegrasi Langkah2 Penyusunan Dokumen SPM Pendidikan
Integrasi Langkah2 Penyusunan Dokumen SPM PendidikanOctavia Hutagalung
 
20230221_Peran BUMD_Rev.pptx
20230221_Peran BUMD_Rev.pptx20230221_Peran BUMD_Rev.pptx
20230221_Peran BUMD_Rev.pptxIrmaNura2
 
Kuesioner IPD Kab Sumbawa 2022.pdf
Kuesioner IPD Kab Sumbawa 2022.pdfKuesioner IPD Kab Sumbawa 2022.pdf
Kuesioner IPD Kab Sumbawa 2022.pdfssuser1155ad
 
Pdrb kota kediri 2013
Pdrb kota kediri 2013Pdrb kota kediri 2013
Pdrb kota kediri 2013fionarazqa
 
Bondowoso agroindustri
Bondowoso agroindustri Bondowoso agroindustri
Bondowoso agroindustri Adi T Wibowo
 
Rizky hadi rahmannia perwil
Rizky hadi rahmannia perwilRizky hadi rahmannia perwil
Rizky hadi rahmannia perwilrizky hadi
 
Kajian terhadap Ekonomi Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, 2000-2004
Kajian terhadap Ekonomi Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, 2000-2004Kajian terhadap Ekonomi Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, 2000-2004
Kajian terhadap Ekonomi Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, 2000-2004Ar Tinambunan
 
2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_pendapatan daerah
2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_pendapatan daerah2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_pendapatan daerah
2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_pendapatan daerahSumardi Wiryosumarto
 
Penyusunan RPJMD
Penyusunan RPJMDPenyusunan RPJMD
Penyusunan RPJMD93220872
 
Kajian Dinamika Kinerja Ekonomi Kota Solok
Kajian Dinamika Kinerja Ekonomi Kota SolokKajian Dinamika Kinerja Ekonomi Kota Solok
Kajian Dinamika Kinerja Ekonomi Kota SolokRusman R. Manik
 
Kelompok 1 kelas e analisis pdrb kota bandarlampung
Kelompok 1 kelas e   analisis pdrb kota bandarlampungKelompok 1 kelas e   analisis pdrb kota bandarlampung
Kelompok 1 kelas e analisis pdrb kota bandarlampungAula Nurul Ma'rifah
 
Telaah Kritis RPJMD Kota Sukabumi
Telaah Kritis RPJMD Kota SukabumiTelaah Kritis RPJMD Kota Sukabumi
Telaah Kritis RPJMD Kota SukabumiDadang Solihin
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanYuca Siahaan
 
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitanJurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitansuningterusberkarya
 

Similar to ANALISIS EKONOMI REGIONAL (20)

Analisis_Sektor_Basis_Location_Quotient.pptx
Analisis_Sektor_Basis_Location_Quotient.pptxAnalisis_Sektor_Basis_Location_Quotient.pptx
Analisis_Sektor_Basis_Location_Quotient.pptx
 
Analisis_Sektor_Basis_Location_Quotient.pptx
Analisis_Sektor_Basis_Location_Quotient.pptxAnalisis_Sektor_Basis_Location_Quotient.pptx
Analisis_Sektor_Basis_Location_Quotient.pptx
 
Bahan Materi Sosialisasi UU HKPD Updated.pdf
Bahan Materi Sosialisasi UU HKPD Updated.pdfBahan Materi Sosialisasi UU HKPD Updated.pdf
Bahan Materi Sosialisasi UU HKPD Updated.pdf
 
Integrasi Langkah2 Penyusunan Dokumen SPM Pendidikan
Integrasi Langkah2 Penyusunan Dokumen SPM PendidikanIntegrasi Langkah2 Penyusunan Dokumen SPM Pendidikan
Integrasi Langkah2 Penyusunan Dokumen SPM Pendidikan
 
Ana pdrb
Ana pdrbAna pdrb
Ana pdrb
 
20230221_Peran BUMD_Rev.pptx
20230221_Peran BUMD_Rev.pptx20230221_Peran BUMD_Rev.pptx
20230221_Peran BUMD_Rev.pptx
 
Kuesioner IPD Kab Sumbawa 2022.pdf
Kuesioner IPD Kab Sumbawa 2022.pdfKuesioner IPD Kab Sumbawa 2022.pdf
Kuesioner IPD Kab Sumbawa 2022.pdf
 
Tubes Pengek Smt 2
Tubes Pengek Smt 2Tubes Pengek Smt 2
Tubes Pengek Smt 2
 
Pdrb kota kediri 2013
Pdrb kota kediri 2013Pdrb kota kediri 2013
Pdrb kota kediri 2013
 
Renstra.docx
Renstra.docxRenstra.docx
Renstra.docx
 
Bondowoso agroindustri
Bondowoso agroindustri Bondowoso agroindustri
Bondowoso agroindustri
 
Rizky hadi rahmannia perwil
Rizky hadi rahmannia perwilRizky hadi rahmannia perwil
Rizky hadi rahmannia perwil
 
Kajian terhadap Ekonomi Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, 2000-2004
Kajian terhadap Ekonomi Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, 2000-2004Kajian terhadap Ekonomi Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, 2000-2004
Kajian terhadap Ekonomi Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, 2000-2004
 
2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_pendapatan daerah
2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_pendapatan daerah2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_pendapatan daerah
2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_pendapatan daerah
 
Penyusunan RPJMD
Penyusunan RPJMDPenyusunan RPJMD
Penyusunan RPJMD
 
Kajian Dinamika Kinerja Ekonomi Kota Solok
Kajian Dinamika Kinerja Ekonomi Kota SolokKajian Dinamika Kinerja Ekonomi Kota Solok
Kajian Dinamika Kinerja Ekonomi Kota Solok
 
Kelompok 1 kelas e analisis pdrb kota bandarlampung
Kelompok 1 kelas e   analisis pdrb kota bandarlampungKelompok 1 kelas e   analisis pdrb kota bandarlampung
Kelompok 1 kelas e analisis pdrb kota bandarlampung
 
Telaah Kritis RPJMD Kota Sukabumi
Telaah Kritis RPJMD Kota SukabumiTelaah Kritis RPJMD Kota Sukabumi
Telaah Kritis RPJMD Kota Sukabumi
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitanJurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

ANALISIS EKONOMI REGIONAL

  • 1. Pelaihari, 26 Oktober 2022 Picture by Freepik DATAANALYTICS : ANALISIS EKONOMI REGIONAL Arif Syukur Pambudi, S.Tr.Stat Statistisi Ahli Pertama BPS Kabupaten Tanah Laut BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TANAH LAUT
  • 2. 2 Photo by Adeolu Eletu on Unsplash DEFINISI, DAN MANFAAT EKONOMI REGIONAL 1 INDIKATOR EKONOMI REGIONAL 2 METODE ANALISIS EKONOMI REGIONAL 3 PENERAPAN ANALISIS 4 KERANGKA PAPARAN
  • 4. [JUDUL SLIDE SATU BARIS] 4 DEFINISI ILMU EKONOMI Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia memenuhi kebutuhan hidupnya sementara ketersediaannya sumber daya maupun kemampuan orang medapatkannya terbatas. Suatu cabang dari ilmu ekonomi yang dalam pembahasannya memasukkan unsur perbedaan potensi satu wilayah dengan wilayah lain Ilmu Ekonomi Regional
  • 5. 5 Manfaat Ekonomi Regional Kebijakan mempercepat laju pertumbuhan seluruh wilayah Ada perbedaan pada setiap wilayah : • Potensi • Keunggulan Komparatif • Skala Prioritas • Pendapatan • MPC MANFAAT Makro Mikro Membantu perencanaan wilayah : menghemat waktu dan biaya dalam proses menentukan lokasi suatu kegiatan proyek Penentuan Wilayah Proyek
  • 7. 7 INDIKATOR EKONOMI REGIONAL PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PDRB terdiri dari PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) INFLASI Perubahan harga yang terjadi pada suatu periode dibanding periode sebelumnya (m to m, c to c, q to q, y on y) PENGANGGURAN Indikator yang bisa digunakan meliputi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ataupun Jumlah Pengangguran PDRB adalah indikator yang paling sering digunakan untuk melihat perbandingan antar sektor maupun wilayah Beberapa Indikator Ekonomi yang sering digunakan dalam analisis :
  • 8. [JUDUL SLIDE SATU BARIS] 8 Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah adalah salah satu kinerja proses pembangunan suatu wilayah yang dapat diukur melalui pendapatan atau nilai produksi wilayah tersebut Tiga Pendekatan penghitungan PDRB Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator yang dapat mempresentasikan ukuran pendapatan atau nilai produksi suatu wilayah
  • 9. [JUDUL SLIDE SATU BARIS] 3 Pendekatan penghitungan PDRB 9
  • 10. PDRB PENDEKATAN PRODUKSI Konsumsi Antara NTB PDB PRODUKSI NTB Pertanian NTB Pertambangan NTB Jasa Lainnya … Output NTB Perdagangan Harga Produksi
  • 11. PENDEKATAN PENGUKURAN PDRB PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) PDRB yang dihasilkan disebut PDRB Nominal PDRB yang dihasilkan disebut PDRB Riil
  • 12. [JUDUL SLIDE SATU BARIS] 12 Kategori Lapangan Usaha PDRB
  • 14. [JUDUL SLIDE SATU BARIS] 14 CAKUPAN ANALISIS Analisis Data Ekonomi Regional (PDRB) Mengkaji, menguraikan atau mengartikan makna data PDRB serta membandingkannya baik antar-wilayah (daerah) maupun antar- waktu. • Untuk mengetahui dan mempelajari faktor-faktor penyebab terjadinya perbedaan dan fluktuasi ekonomi. Selain itu juga dilakukan analisis agregat makro lain yang diturunkan dari PDRB (adhb maupun adhk) • Hasil analisis dapat dijadikan masukan bagi pemerintah daerah dalam menetapkan kebijakan pembangunan ekonomi. Mengapa perlu analisis PDRB?
  • 15. [JUDUL SLIDE SATU BARIS] 15 Analisis antar-wilayah • Membandingkan kondisi suatu daerah terhadap daerah lain • Stratifikasi atau bloking menurut daerah yang punya karakteristik relatif homogen • Melihat perbedaan kecepatan pembangunan sosial- ekonomi antara daerah
  • 16. [JUDUL SLIDE SATU BARIS] 16 Analisis antar-waktu • Analisis titik (point analysis): lebih menitikberatkan pada perbandingan variable (komponen) pada saat tertentu • Analisis runtun waktu (time series analysis): lebih menitikberatkan pada perbandingan antar-waktu, baik tahunan maupun interval waktu lain • Analisis secara bersama-sama (panel analysis): perpaduan analisis titik dan runtun waktu, yang memberi gambaran tentang perubahan komposisi maupun perkembangan yang terjadi.
  • 17. 17 ANALISIS PDRB • Perbandingan bird-eye view – Menganalisis dari yg umum dahulu, kemudian ke yg detail • Perbandingan point-to- point in time – Membandingkan dengan angka periode sebelumnya • Perbandingan high-low – Membandingkan angka tertinggi dan terendah
  • 18. 18 ANALISIS PDRB Contoh Analisis Nominal PDRB 0 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH  Semakin tinggi PDRB, semakin tinggi kapasitas produksi barang dan jasa serta kapasitas konsumsi  Dapat mengetahui posisi PDRB suatu daerah dibanding daerah lain 500 000 1 000 000 1 500 000 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Provinsi Tahun 2021 (Miliar Rupiah) Tertinggi Terendah "meng-highlight" provinsi tertentu
  • 19. Laju Pertumbuhan Ekonomi • Tingkat keberhasilan pembangunan suatu daerah dalam periode waktu tertentu • Untuk mengukur kinerja ekonomi daerah pada periode waktu tertentu Keterangan: r = laju pertumbuhan (%) Yt = PDRB adhk tahun ke–t Yt – 1 = PDRB adhk tahun sebelumnya Dihitung dari PDRB ADHK
  • 20. Laju Pertumbuhan Ekonomi Penyerapan Tenaga Kerja Pertumbuhan yang positif menunjukkan ada kenaikan produksi barang dan jasa Peningkatan Pendapatan Masyarakat Terdapat asumsi linearitas “Pertumbuhan ekonomi akan diikuti penurunan angka pengangguran” Understanding National Accounts: Second Edition © OECD 2014 p.88
  • 21. Laju Pertumbuhan Ekonomi Contoh Analisis Laju Pertumbuhan Ekonomi 0.00 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH  Dapat mengetahui posisi pertumbuhan suatu daerah dibanding daerah lain dan Nasional 5.00 10.00 Laju Pertumbuhan Menurut Provinsi Tahun 2021 (%) "meng-highlight" provinsi tertentu Pertumbuhan Nasional
  • 22. Laju Pertumbuhan Ekonomi -5 0 5 10 15 2016 2017 2018 2019 Laju Pertumbuhan Provinsi Y Tahun 2017 - 2021 (%) Pertumbuhan Positif tapi Melambat 2020* 2021** Pertumbuhan Negatif  Fenomena, lapangan usaha, atau komponen apa yang menyebabkan pertumbuhan melambat atau negatif..? Contoh Analisis Laju Pertumbuhan Ekonomi
  • 23. [JUDUL SLIDE SATU BARIS] Struktur Ekonomi Wilayah 23 • Struktur Perekonomian didefinisikan sebagai komposisi/distribusi kontribusi sektor-sektor atau sub-sub sektor ekonomi terhadap keselurahan perekonomian (umumnya diukur melalui PDRB) wilayah tersebut. • Rumus Distribusi PDRB :
  • 24. [JUDUL SLIDE SATU BARIS] Kontribusi Ekonomi 24
  • 25. [JUDUL SLIDE SATU BARIS] Kontribusi Ekonomi 25 Kontribusi Lapangan Usaha dalam PDRB Provinsi A Tahun 2021 (%) Industri Pengolahan 14% Konstruksi 13% Perdagang Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 17% Pertambanga n dan Penggalian 50% Industri Pengolahan 19% Konstruksi 8% Kontribusi Lapangan Usaha dalam PDRB Provinsi B Tahun 2021 (%) Lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar di Provinsi A dan Provinsi B Tahun 2021 Contoh Analisis Kontribusi Ekonomi
  • 26. [JUDUL SLIDE SATU BARIS] Kontribusi Ekonomi 26 Pertambanga n dan Penggalian 50% Industri Pengolahan 19% Konstruksi 8% Kontribusi Lapangan Usaha dalam PDRB Provinsi X Tahun 2021 (%)  Selama periode 2017 - 2021, kontribusi industri pengolahan di Provinsi X menurun dari 23 % ke 19 %, sedangkan kontribusi pertambangan dan penggalian meningkat dari 48 % ke 50 % Kontribusi Lapangan Usaha dalam PDRB Provinsi X Tahun 2017 (%) Konstruksi 7% Pertambanga n dan Penggalian 48% Industri Pengolahan 23% Contoh Analisis Kontribusi Ekonomi
  • 27. [JUDUL SLIDE SATU BARIS] Kontribusi Ekonomi 27  Perekonomian Provinsi X ditunjang oleh lapangan usaha tersier, sedangkan perekonomian Provinsi Y ditunjang oleh lapangan usaha primer Kontribusi Lapangan Usaha Primer, Sekunder dan Tersier dalam PDRB Provinsi X Tahun 2021 (%) Tersier, 72.39% Sekunder, 27.25% Primer, 0.35% Kontribusi Lapangan Usaha Primer, Sekunder dan Tersier dalam PDRB Provinsi Y Tahun 2021 (%) Primer, 56.78% Sekunder, 27.11% Tersier, 16.11% Contoh Analisis Kontribusi Ekonomi
  • 28. Pendapatan Per Kapita • Pendapatan Regional dibagi dengan total penduduk pertengahan tahun • Mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah secara umum. PDRB Perkapita Menurut Provinsi X Tahun 2021 (%) 60 000 40 000 20 000 0 80 000 160 000 140 000 120 000 100 000 180 000 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH PDB Perkapita Tertinggi
  • 29. 29 Model Ekonomi Basis • Laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor dari wilayah tersebut • Ekspor : Menjual barang dan jasa keluar wilayah, baik dalam maupun luar negeri • Kegiatan Basis : Semua kegiatan baik penghasil produk maupun penyedia jasa yang mendatangkan uang dari luar wilayah • Kegiatan Non Basis : Semua kegiatan untuk memenuhi konsumsi local yang dipengaruhi oleh pendapatan masyarakat local
  • 30. 30 Penentuan Sektor Basis • Metode Langsung Dilakukan melalui survei langsung kepada pelaku usaha, kemana mereka memasarkan produknya dan dari mana mereka membeli bahan baku • Metode Tidak Langsung Menetapkan suatu kegiatan basis dan non basis berdasarkan pendekaptan asumsi, metode location quotient (LQ), dll
  • 31. 31 Analisis Location Quotient (LQ) LQ merupakan perbandingan pangsa relative (proporsi) nilai produksi/ pendapatan/ tenaga kerja suatu sektor di suatu wilayah (misal : kabupaten) terhadap pangsa di wilayah yang lebih luas (misal : provinsi) Rumus menghitung LQ : Di mana : Lqi : nilai LQ sektor ke-I di suatu wilayah vi : besaran produk/nilai produk/ tenaga kerja sektor ke-i di Kab A vt : besaran produk/nilai produk/ tenaga kerja total seluruh sektor di Kab A Vi : besaran produk/nilai produk/ tenaga kerja sektor ke-i di wilayah yang lebih besar (misal : Prov A) Vt : besaran produk/nilai produk/ tenaga kerja total seluruh sektor di wilayah yang lebih besar (misal : Prov A)
  • 32. 32 Analisis Location Quotient (LQ) Interpretasi dari penghitungan LQ : LQ = 1 : output produk/nilai produk/tenaga kerja sektor tersebut hanya dapat memenuhi permintaan atau kebutuhan di wilayahnya sendiri LQ > 1 : output produk/nilai produk/tenaga kerja sektor tersebut dapat memenuhi kebutuhan atau diekspor ke wilayah yang lebih luas Sektor dengan LQ lebih dari 1 ini dikategorikan sebagai sektor basis LQ < 1 : output produk/nilai produk/tenaga kerja sektor tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan atau permintaan daerah sendiri, apalagi yang lebih luas Sektor dengan LQ kurang dari 1 ini dikategorikan sebagai sektor non basis
  • 33. 33 Analisis Shift Share Penghitungan Shift Share dilakukan melalui tahapan : • Menghitung Regional Agregat Shiftshare (RASS) : besaran perubahan atau pertumbuhan ekonomi secara agregat di wilayah yang paling luas yang sedang dianalisis • Menghitung Proportional Shift Share Sektor (PSS) : besaran perubahan atau pergeseran sektor-sektor perekonomian tanpa memperhatikan lokasi • Menghitung Differential Shiftshare (DSS) : rasio PDRB tiap sektor di setiap sub wilayah yang sedang dianalisis di tahun akhir dan di tahun awalnya dikurangi rasio PDRB sektor yang bersangkutan di tahun akhir dan di tahun awalnya. Dari hasil DSS ini dapat diketahui sektor yang “maju” atau “lamban” di masing-masing sub wilayah yang sedang dianalisis
  • 34. 34 Analisis Shift Share Rumus di masing-masing tahapan : Di mana : Xij’ : PDRB sub wilayah ke-I dan setor ke-j di tahun akhir analisis Xij : PDRB sub wilayah ke-I dan setor ke-j di tahun awal analisis X.j’ : PDRB sektor ke-j di tahun akhir analisis X.j : PDRB sektor ke-j di tahun awal analisis X..’ : PDRB wilayah yang sedang dianalisis di akhir tahun X.. : PDRB wilayah yang sedang dianalisis di awal tahun i : indeks sub wilayah; i = 1,2,3,…,n dimana n adalah banyaknya sub wilayah j : indeks sektor; j = 1,2,3,…,s; di mana s adalah banyaknya sektor
  • 35. 35 Analisis Shift Share Interpretasi dari penghitungan komponen shift share : • Jika RAS bernilai negative, maka laju pertumbuhan wilayah yang sedang dianalisis dikatakan “lamban”, dan sebaliknya • Jika PSSj negatif, maka pertumbuhan sektor ke-j “lamban”, karena pertumbuhannya lebih kecil dari pertumbuhan ekonomi wilayah, demikian sebaliknya • Jika DSSij negative, maka pertumbuhan sektor ke-j di sub wilayah ke-i “lamban”, karena pertumbuhannya lebih kecil dari pertumbuhan sektor ke-j di wilayah.
  • 36. Analisis Tipologi Klassen Keterangan Yi : PDRB per kapita wilayah atau sektor ke-i y : rata-rata PDRB per kapita wilayah- wilayah atau sektor-sektor yang ada Ri : pertumbuhan ekonomi wilayah atau sektor ke-i r : rata-rata pertumbuhan ekonomi wilayah-wilayah atau sektor-sektor yang ada Tipologi Klassen digunakan untuk mengklasifikasikan sub wilayah/sektor/sub sektor wilayah berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapitanya. Hasil dari analisis ini adalah 4 kuadran yang mencerminkan empat karakteristik pola dan struktur ekonomi wilayah yang berbeda, yaitu :
  • 37. Perpaduan LQ dan Shiftshare Hasil analisis LQ dan Shiftshare dapat dipadukan sehingga akan terbagi menjadi 4 kuadran sebagaimana hasil Tipologi Klassen
  • 38. Indeks Williamson digunakan untuk mengukur ketimpangan pembangunan antardaerah [JUDUL SLIDE SATU BARIS] Indeks Williamson 38 𝐼𝑊 = 𝑖=1 𝑛 𝑦𝑖 − 𝑦 2 ( 𝑓𝑖 𝑛 ) 𝑦 Di mana : IW : Indeks Williamson (0 < IW < 1) yi : PDRB per kapita daerah i ȳ : Rata-rata PDRB per kapita seluruh daerah fi : Jumlah penduduk daerah i n : Jumlah penduduk seluruh daerah Indeks Williamson bernilai antara nol dan satu. Jika nilainya mendekati satu berarti kesenjangan ekonomi antar daerah tinggi, dan sebaliknya
  • 39. [JUDUL SLIDE SATU BARIS] Indeks Theil dan Indeks L 39 • Assuming that populations are exclusively grouped by province and district, then Theil and L-index are defined as follows: • 𝑇 = 𝑖 𝑗 𝑌𝑖𝑗 𝑌 ln 𝑌̅𝑖𝑗 𝑌 ̅ 𝑖 𝑗 𝑛𝑖𝑗 𝑛 ln 𝑌 ̅ 𝑌̅𝑖𝑗 • 𝐿 = • Where: • Yij = Total income in region i, group j • Y = Total income for Indonesia (S S Yij) • Yij = Average income in region i, group j • Y = Average income for Indonesia • nij = Population in region i, group j • n = Total population for Indonesia (S S nij)
  • 52. Sektor Basis Hasil Analisis Location Quotient (LQ) terhadap PDRB Provinsi Kalsel, Tahun 2017-2021 Lapangan Usaha LQ Kategori Sektor 2017 2021 A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,12 1,09 BASIS B. Pertambangan dan Penggalian 3,30 3,33 BASIS C. Industri Pengolahan 0,62 0,62 NON BASIS D. Pengadaan Listrik dan Gas 0,11 0,12 NON BASIS E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 4,89 4,98 BASIS F. Konstruksi 0,75 0,77 NON BASIS G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0,67 0,69 NON BASIS H. Transportasi dan Pergudangan 1,45 1,60 BASIS I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,64 0,71 NON BASIS J. Informasi dan Komunikasi 0,72 0,70 NON BASIS K. Jasa Keuangan dan Asuransi 0,82 0,77 NON BASIS L. Real Estate 0,76 0,82 NON BASIS M,N. Jasa Perusahaan 0,34 0,35 NON BASIS O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1,57 1,61 BASIS P. Jasa Pendidikan 1,40 1,45 BASIS Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,62 1,52 BASIS R,S,T,U. Jasa lainnya 0,64 0,63 NON BASIS
  • 55. 55 1 2 3 4 PDRB Per Kapita Provinsi Kalsel masih berada dibawah PDB Perkapita Indonesia Terdapat 7 Sektor Basis di Kalsel, dimana sektor primer (pertanian dan pertambangan) menjadi penyumbang tersebar dalam perekonomian Selama periode 2017-2021, tingkat ketimpangan antar kabupaten di Kalsel cenderung stagnan Dari hasil Tipologi Klassen terdapat 1 Kota yang tergolong pusat pertumbuhan dan 3 Kabupaten yang tergolong tertinggal KESIMPULAN