Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
ANALISIS EKONOMI REGIONAL
1. Pelaihari, 26 Oktober 2022
Picture by Freepik
DATAANALYTICS :
ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Arif Syukur Pambudi, S.Tr.Stat
Statistisi Ahli Pertama
BPS Kabupaten Tanah Laut
BADAN PUSAT STATISTIK
KABUPATEN TANAH LAUT
2. 2
Photo by Adeolu Eletu on Unsplash
DEFINISI, DAN MANFAAT EKONOMI
REGIONAL
1
INDIKATOR EKONOMI REGIONAL
2
METODE ANALISIS EKONOMI
REGIONAL
3
PENERAPAN ANALISIS
4
KERANGKA
PAPARAN
4. [JUDUL SLIDE SATU BARIS]
4
DEFINISI
ILMU EKONOMI
Ilmu yang mempelajari bagaimana
manusia memenuhi kebutuhan
hidupnya sementara ketersediaannya
sumber daya maupun kemampuan
orang medapatkannya terbatas.
Suatu cabang dari ilmu ekonomi
yang dalam pembahasannya
memasukkan unsur perbedaan
potensi satu wilayah dengan
wilayah lain
Ilmu Ekonomi Regional
5. 5
Manfaat Ekonomi
Regional
Kebijakan mempercepat
laju pertumbuhan
seluruh wilayah
Ada perbedaan pada setiap wilayah :
• Potensi
• Keunggulan Komparatif
• Skala Prioritas
• Pendapatan
• MPC
MANFAAT
Makro
Mikro
Membantu perencanaan
wilayah : menghemat waktu
dan biaya dalam proses
menentukan lokasi suatu
kegiatan proyek
Penentuan Wilayah Proyek
7. 7
INDIKATOR EKONOMI REGIONAL
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
PDRB terdiri dari PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
(ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
INFLASI
Perubahan harga yang terjadi pada suatu periode
dibanding periode sebelumnya
(m to m, c to c, q to q, y on y)
PENGANGGURAN
Indikator yang bisa digunakan meliputi
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ataupun
Jumlah Pengangguran
PDRB adalah indikator yang paling
sering digunakan untuk melihat
perbandingan antar sektor maupun
wilayah
Beberapa Indikator Ekonomi yang sering digunakan dalam analisis :
8. [JUDUL SLIDE SATU BARIS]
8
Pertumbuhan Ekonomi Wilayah
Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah adalah salah satu kinerja proses pembangunan suatu wilayah
yang dapat diukur melalui pendapatan atau nilai produksi wilayah tersebut
Tiga Pendekatan penghitungan PDRB
Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) merupakan
indikator yang dapat
mempresentasikan ukuran
pendapatan atau nilai produksi
suatu wilayah
14. [JUDUL SLIDE SATU BARIS]
14
CAKUPAN ANALISIS
Analisis Data Ekonomi Regional
(PDRB)
Mengkaji, menguraikan atau
mengartikan makna data PDRB
serta membandingkannya baik
antar-wilayah (daerah) maupun
antar- waktu.
• Untuk mengetahui dan mempelajari
faktor-faktor penyebab terjadinya
perbedaan dan fluktuasi ekonomi.
Selain itu juga dilakukan analisis
agregat makro lain yang diturunkan
dari PDRB (adhb maupun adhk)
• Hasil analisis dapat dijadikan
masukan bagi pemerintah daerah
dalam menetapkan kebijakan
pembangunan ekonomi.
Mengapa perlu analisis PDRB?
15. [JUDUL SLIDE SATU BARIS]
15
Analisis antar-wilayah
• Membandingkan kondisi suatu daerah terhadap daerah
lain
• Stratifikasi atau bloking menurut daerah yang punya
karakteristik relatif homogen
• Melihat perbedaan kecepatan pembangunan sosial- ekonomi
antara daerah
16. [JUDUL SLIDE SATU BARIS]
16
Analisis antar-waktu
• Analisis titik (point analysis): lebih menitikberatkan pada
perbandingan variable (komponen) pada saat tertentu
• Analisis runtun waktu (time series analysis): lebih menitikberatkan
pada perbandingan antar-waktu, baik tahunan maupun interval
waktu lain
• Analisis secara bersama-sama (panel analysis): perpaduan analisis
titik dan runtun waktu, yang memberi gambaran tentang
perubahan komposisi maupun perkembangan yang terjadi.
17. 17
ANALISIS PDRB
• Perbandingan bird-eye view
– Menganalisis dari yg umum dahulu,
kemudian ke yg detail
• Perbandingan point-to- point in time
– Membandingkan dengan angka periode
sebelumnya
• Perbandingan high-low
– Membandingkan angka tertinggi dan
terendah
18. 18
ANALISIS PDRB
Contoh Analisis
Nominal PDRB
0
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH
Semakin tinggi PDRB, semakin tinggi kapasitas produksi barang dan jasa serta kapasitas konsumsi
Dapat mengetahui posisi PDRB suatu daerah dibanding daerah lain
500 000
1 000 000
1 500 000
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Provinsi
Tahun 2021 (Miliar Rupiah)
Tertinggi
Terendah
"meng-highlight"
provinsi tertentu
19. Laju Pertumbuhan Ekonomi
• Tingkat keberhasilan pembangunan suatu daerah dalam periode waktu tertentu
• Untuk mengukur kinerja ekonomi daerah pada periode waktu tertentu
Keterangan:
r = laju pertumbuhan (%)
Yt = PDRB adhk tahun ke–t
Yt – 1 = PDRB adhk tahun sebelumnya
Dihitung dari PDRB ADHK
21. Laju Pertumbuhan Ekonomi
Contoh Analisis Laju
Pertumbuhan Ekonomi
0.00
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH
Dapat mengetahui posisi pertumbuhan suatu daerah dibanding daerah lain dan
Nasional
5.00
10.00
Laju Pertumbuhan Menurut Provinsi Tahun 2021
(%)
"meng-highlight"
provinsi tertentu
Pertumbuhan
Nasional
22. Laju Pertumbuhan Ekonomi
-5
0
5
10
15
2016 2017 2018 2019
Laju Pertumbuhan Provinsi Y
Tahun 2017 - 2021
(%)
Pertumbuhan Positif
tapi Melambat
2020* 2021**
Pertumbuhan Negatif
Fenomena, lapangan usaha, atau komponen apa yang menyebabkan
pertumbuhan melambat atau negatif..?
Contoh Analisis Laju
Pertumbuhan Ekonomi
23. [JUDUL SLIDE SATU BARIS]
Struktur Ekonomi Wilayah
23
• Struktur Perekonomian didefinisikan sebagai komposisi/distribusi kontribusi
sektor-sektor atau sub-sub sektor ekonomi terhadap keselurahan perekonomian
(umumnya diukur melalui PDRB) wilayah tersebut.
• Rumus Distribusi PDRB :
25. [JUDUL SLIDE SATU BARIS]
Kontribusi Ekonomi
25
Kontribusi Lapangan Usaha dalam PDRB
Provinsi A
Tahun 2021
(%)
Industri
Pengolahan
14%
Konstruksi
13%
Perdagang
Besar dan
Eceran;
Reparasi
Mobil dan
Sepeda
Motor
17%
Pertambanga
n dan
Penggalian
50%
Industri
Pengolahan
19%
Konstruksi
8%
Kontribusi Lapangan Usaha dalam PDRB
Provinsi B
Tahun 2021
(%)
Lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar di Provinsi A dan
Provinsi B Tahun 2021
Contoh Analisis Kontribusi Ekonomi
26. [JUDUL SLIDE SATU BARIS]
Kontribusi Ekonomi
26
Pertambanga
n dan
Penggalian
50%
Industri
Pengolahan
19%
Konstruksi
8%
Kontribusi Lapangan Usaha dalam PDRB
Provinsi X
Tahun 2021
(%)
Selama periode 2017 - 2021, kontribusi industri pengolahan di Provinsi X
menurun dari 23 % ke 19 %, sedangkan kontribusi pertambangan dan penggalian
meningkat dari 48 % ke 50 %
Kontribusi Lapangan Usaha dalam PDRB
Provinsi X
Tahun 2017
(%)
Konstruksi
7%
Pertambanga
n dan
Penggalian
48%
Industri
Pengolahan
23%
Contoh Analisis Kontribusi Ekonomi
27. [JUDUL SLIDE SATU BARIS]
Kontribusi Ekonomi
27
Perekonomian Provinsi X ditunjang oleh lapangan usaha tersier, sedangkan
perekonomian Provinsi Y ditunjang oleh lapangan usaha primer
Kontribusi Lapangan Usaha Primer,
Sekunder dan Tersier dalam PDRB
Provinsi X
Tahun 2021
(%)
Tersier,
72.39%
Sekunder,
27.25%
Primer,
0.35%
Kontribusi Lapangan Usaha Primer,
Sekunder dan Tersier dalam PDRB
Provinsi Y
Tahun 2021
(%)
Primer,
56.78%
Sekunder,
27.11%
Tersier,
16.11%
Contoh Analisis Kontribusi Ekonomi
28. Pendapatan Per Kapita
• Pendapatan Regional dibagi dengan total penduduk pertengahan tahun
• Mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah secara umum.
PDRB Perkapita Menurut Provinsi X Tahun 2021 (%)
60 000
40 000
20 000
0
80 000
160 000
140 000
120 000
100 000
180 000
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH
PDB
Perkapita
Tertinggi
29. 29
Model Ekonomi Basis
• Laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya
peningkatan ekspor dari wilayah tersebut
• Ekspor : Menjual barang dan jasa keluar wilayah, baik dalam maupun luar
negeri
• Kegiatan Basis : Semua kegiatan baik penghasil produk maupun penyedia
jasa yang mendatangkan uang dari luar wilayah
• Kegiatan Non Basis : Semua kegiatan untuk memenuhi konsumsi local yang
dipengaruhi oleh pendapatan masyarakat local
30. 30
Penentuan Sektor Basis
• Metode Langsung
Dilakukan melalui survei langsung kepada pelaku usaha, kemana
mereka memasarkan produknya dan dari mana mereka membeli bahan
baku
• Metode Tidak Langsung
Menetapkan suatu kegiatan basis dan non basis berdasarkan
pendekaptan asumsi, metode location quotient (LQ), dll
31. 31
Analisis Location Quotient (LQ)
LQ merupakan perbandingan pangsa relative (proporsi) nilai produksi/ pendapatan/ tenaga kerja
suatu sektor di suatu wilayah (misal : kabupaten) terhadap pangsa di wilayah yang lebih luas (misal :
provinsi)
Rumus menghitung LQ :
Di mana :
Lqi : nilai LQ sektor ke-I di suatu wilayah
vi : besaran produk/nilai produk/ tenaga kerja sektor ke-i di Kab A
vt : besaran produk/nilai produk/ tenaga kerja total seluruh sektor di Kab A
Vi : besaran produk/nilai produk/ tenaga kerja sektor ke-i di wilayah yang lebih besar
(misal : Prov A)
Vt : besaran produk/nilai produk/ tenaga kerja total seluruh sektor di wilayah yang lebih besar
(misal : Prov A)
32. 32
Analisis Location Quotient (LQ)
Interpretasi dari penghitungan LQ :
LQ = 1 : output produk/nilai produk/tenaga kerja sektor tersebut hanya
dapat memenuhi permintaan atau kebutuhan di wilayahnya sendiri
LQ > 1 : output produk/nilai produk/tenaga kerja sektor tersebut dapat memenuhi
kebutuhan atau diekspor ke wilayah yang lebih luas
Sektor dengan LQ lebih dari 1 ini dikategorikan sebagai sektor basis
LQ < 1 : output produk/nilai produk/tenaga kerja sektor tersebut belum mampu
memenuhi kebutuhan atau permintaan daerah sendiri, apalagi yang lebih luas
Sektor dengan LQ kurang dari 1 ini dikategorikan sebagai sektor non basis
33. 33
Analisis Shift Share
Penghitungan Shift Share dilakukan melalui tahapan :
• Menghitung Regional Agregat Shiftshare (RASS) : besaran perubahan atau
pertumbuhan ekonomi secara agregat di wilayah yang paling luas yang
sedang dianalisis
• Menghitung Proportional Shift Share Sektor (PSS) : besaran perubahan atau
pergeseran sektor-sektor perekonomian tanpa memperhatikan lokasi
• Menghitung Differential Shiftshare (DSS) : rasio PDRB tiap sektor di setiap
sub wilayah yang sedang dianalisis di tahun akhir dan di tahun awalnya
dikurangi rasio PDRB sektor yang bersangkutan di tahun akhir dan di tahun
awalnya. Dari hasil DSS ini dapat diketahui sektor yang “maju” atau
“lamban” di masing-masing sub wilayah yang sedang dianalisis
34. 34
Analisis Shift Share
Rumus di masing-masing tahapan :
Di mana :
Xij’ : PDRB sub wilayah ke-I dan setor ke-j di tahun akhir analisis
Xij : PDRB sub wilayah ke-I dan setor ke-j di tahun awal analisis
X.j’ : PDRB sektor ke-j di tahun akhir analisis
X.j : PDRB sektor ke-j di tahun awal analisis
X..’ : PDRB wilayah yang sedang dianalisis di akhir tahun
X.. : PDRB wilayah yang sedang dianalisis di awal tahun
i : indeks sub wilayah; i = 1,2,3,…,n dimana n adalah banyaknya sub wilayah
j : indeks sektor; j = 1,2,3,…,s; di mana s adalah banyaknya sektor
35. 35
Analisis Shift Share
Interpretasi dari penghitungan komponen shift share :
• Jika RAS bernilai negative, maka laju pertumbuhan wilayah yang sedang dianalisis
dikatakan “lamban”, dan sebaliknya
• Jika PSSj negatif, maka pertumbuhan sektor ke-j “lamban”, karena pertumbuhannya
lebih kecil dari pertumbuhan ekonomi wilayah, demikian sebaliknya
• Jika DSSij negative, maka pertumbuhan sektor ke-j di sub wilayah ke-i “lamban”,
karena pertumbuhannya lebih kecil dari pertumbuhan sektor ke-j di wilayah.
36. Analisis Tipologi Klassen
Keterangan
Yi : PDRB per kapita wilayah atau sektor
ke-i
y : rata-rata PDRB per kapita wilayah-
wilayah atau sektor-sektor yang ada
Ri : pertumbuhan ekonomi wilayah atau
sektor ke-i
r : rata-rata pertumbuhan ekonomi
wilayah-wilayah atau sektor-sektor yang ada
Tipologi Klassen digunakan untuk mengklasifikasikan sub wilayah/sektor/sub sektor wilayah
berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapitanya.
Hasil dari analisis ini adalah 4 kuadran yang mencerminkan
empat karakteristik pola dan struktur ekonomi wilayah yang
berbeda, yaitu :
37. Perpaduan LQ dan Shiftshare
Hasil analisis LQ dan Shiftshare dapat dipadukan sehingga akan terbagi menjadi 4 kuadran
sebagaimana hasil Tipologi Klassen
38. Indeks Williamson digunakan untuk mengukur ketimpangan pembangunan
antardaerah
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
Indeks Williamson
38
𝐼𝑊 =
𝑖=1
𝑛
𝑦𝑖 − 𝑦 2 (
𝑓𝑖
𝑛 )
𝑦
Di mana :
IW : Indeks Williamson (0 < IW < 1)
yi : PDRB per kapita daerah i
ȳ : Rata-rata PDRB per kapita seluruh daerah
fi : Jumlah penduduk daerah i
n : Jumlah penduduk seluruh daerah
Indeks Williamson bernilai antara nol dan satu. Jika nilainya mendekati satu berarti kesenjangan ekonomi antar
daerah tinggi, dan sebaliknya
39. [JUDUL SLIDE SATU BARIS]
Indeks Theil dan Indeks L
39
• Assuming that populations are exclusively grouped by province and
district, then Theil and L-index are defined as follows:
• 𝑇 = 𝑖 𝑗
𝑌𝑖𝑗
𝑌
ln
𝑌̅𝑖𝑗
𝑌
̅
𝑖
𝑗
𝑛𝑖𝑗
𝑛
ln
𝑌
̅
𝑌̅𝑖𝑗
• 𝐿 =
• Where:
• Yij = Total income in region i, group j
• Y = Total income for Indonesia (S S Yij)
• Yij = Average income in region i, group j
• Y = Average income for Indonesia
• nij = Population in region i, group j
• n = Total population for Indonesia (S S nij)
52. Sektor Basis
Hasil Analisis Location Quotient (LQ) terhadap PDRB Provinsi Kalsel, Tahun 2017-2021
Lapangan Usaha
LQ
Kategori Sektor
2017 2021
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,12 1,09 BASIS
B. Pertambangan dan Penggalian 3,30 3,33 BASIS
C. Industri Pengolahan 0,62 0,62 NON BASIS
D. Pengadaan Listrik dan Gas 0,11 0,12 NON BASIS
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 4,89 4,98 BASIS
F. Konstruksi 0,75 0,77 NON BASIS
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0,67 0,69 NON BASIS
H. Transportasi dan Pergudangan 1,45 1,60 BASIS
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,64 0,71 NON BASIS
J. Informasi dan Komunikasi 0,72 0,70 NON BASIS
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 0,82 0,77 NON BASIS
L. Real Estate 0,76 0,82 NON BASIS
M,N. Jasa Perusahaan 0,34 0,35 NON BASIS
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1,57 1,61 BASIS
P. Jasa Pendidikan 1,40 1,45 BASIS
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,62 1,52 BASIS
R,S,T,U. Jasa lainnya 0,64 0,63 NON BASIS
55. 55
1
2
3
4
PDRB Per Kapita Provinsi Kalsel masih berada dibawah PDB
Perkapita Indonesia
Terdapat 7 Sektor Basis di Kalsel, dimana sektor primer
(pertanian dan pertambangan) menjadi penyumbang tersebar
dalam perekonomian
Selama periode 2017-2021, tingkat ketimpangan antar
kabupaten di Kalsel cenderung stagnan
Dari hasil Tipologi Klassen terdapat 1 Kota yang tergolong pusat
pertumbuhan dan 3 Kabupaten yang tergolong tertinggal
KESIMPULAN