ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERBASIS PISA BERDASARK...aseprosadi29
Makalah ini adalah makalah yang membahas mengenai kesalahan siswa dalam mengerjakan soal berbasis PISA ditinjau dari gender. Adapun untuk menganalisis kesalahan tersebut dipakai Newman Error Analyze (NEA).
Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...Cha Aisyah
Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada materi relasi menunjukkan adanya berbagai kesalahan yang dilakukan siswa. Kesalahan-kesalahan tersebut disebabkan oleh ketidakpahaman siswa terhadap konsep relasi serta faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proses belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kesalahan siswa dan penyebabnya guna meningkatkan pem
PISA (Programme for International Student Assesment) dan KLM (Kontes Literasi...Arikha Nida
Dokumen tersebut membahas hasil ujian PISA (Programme for International Student Assessment) Indonesia di bidang matematika. PISA dinilai untuk siswa usia 15 tahun dari 65 negara. Hasilnya menunjukkan skor matematika Indonesia rendah dibanding rata-rata OECD. Untuk meningkatkan kompetensi siswa, perlu penyempurnaan kurikulum, metode pembelajaran, dan peningkatan kualitas guru.
Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis kesalahan siswa SMA Negeri 1 Kendal dalam menyelesaikan soal jarak pada bangun ruang dengan prosedur Newman. Hasilnya menunjukkan bahwa kesalahan yang paling banyak terjadi adalah kesalahan memahami masalah akibat ilustrasi yang salah, sedangkan tidak ada kesalahan membaca atau transformasi.
File ini berisikan mengenai cara mempresentasikan skripsi dan file ini hanya sebagai tugas mata kuliah program aplikasi komputer pendidikan matematika unsri
ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERBASIS PISA BERDASARK...aseprosadi29
Makalah ini adalah makalah yang membahas mengenai kesalahan siswa dalam mengerjakan soal berbasis PISA ditinjau dari gender. Adapun untuk menganalisis kesalahan tersebut dipakai Newman Error Analyze (NEA).
Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...Cha Aisyah
Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada materi relasi menunjukkan adanya berbagai kesalahan yang dilakukan siswa. Kesalahan-kesalahan tersebut disebabkan oleh ketidakpahaman siswa terhadap konsep relasi serta faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proses belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kesalahan siswa dan penyebabnya guna meningkatkan pem
PISA (Programme for International Student Assesment) dan KLM (Kontes Literasi...Arikha Nida
Dokumen tersebut membahas hasil ujian PISA (Programme for International Student Assessment) Indonesia di bidang matematika. PISA dinilai untuk siswa usia 15 tahun dari 65 negara. Hasilnya menunjukkan skor matematika Indonesia rendah dibanding rata-rata OECD. Untuk meningkatkan kompetensi siswa, perlu penyempurnaan kurikulum, metode pembelajaran, dan peningkatan kualitas guru.
Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis kesalahan siswa SMA Negeri 1 Kendal dalam menyelesaikan soal jarak pada bangun ruang dengan prosedur Newman. Hasilnya menunjukkan bahwa kesalahan yang paling banyak terjadi adalah kesalahan memahami masalah akibat ilustrasi yang salah, sedangkan tidak ada kesalahan membaca atau transformasi.
File ini berisikan mengenai cara mempresentasikan skripsi dan file ini hanya sebagai tugas mata kuliah program aplikasi komputer pendidikan matematika unsri
Skripsi ini meneliti kemampuan penalaran matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Indralaya dalam menyelesaikan soal-soal TIMSS konten data dan peluang. TIMSS adalah pengujian internasional untuk mengukur kualitas pembelajaran matematika dan sains, dimana hasilnya menunjukkan kemampuan penalaran siswa Indonesia sangat rendah.
Model Van Hiele menyarankan 5 tahapan pembelajaran geometri yaitu tahap informasi, orientasi terarah, eksplisitasi, orientasi bebas, dan integrasi. Teori ini membantu guru memahami kesulitan siswa dan menyesuaikan tingkat pembelajaran dengan tingkat berpikir siswa.
Profil respons siswa kelas 8 dalam memecahkan masalah aljabar berdasarkan taksonomi SOLO ditinjau dari minat belajar matematika. Penelitian ini mengkaji respons enam siswa kelas 8 dalam menyelesaikan soal aljabar berdasarkan taksonomi SOLO dan dikelompokkan berdasarkan minat belajar matematika yang tinggi, sedang, dan rendah. Hasilnya menunjukkan bahwa respons siswa dengan minat tinggi pada tingkat abstrak, sedang
Pengembangan hand out untuk pembinaan olimpiade matematika smaputeriaprilianti
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berupa hand out untuk pembinaan Olimpiade Matematika SMA yang valid, praktis dan bermanfaat. Hand out tersebut dikembangkan melalui serangkaian tes dan validasi ahli, kemudian diuji cobakan pada siswa. Hasilnya menunjukkan hand out tersebut sudah memenuhi kriteria valid, praktis, dan mampu meningkatkan kemampuan penyelesaian soal siswa.
Berdasarkan hasil penelitian, pendekatan PMRI dapat menurunkan kecemasan matematika siswa dibandingkan pembelajaran konvensional. Peneliti merekomendasikan penggunaan video dokumentasi dan perbaikan instrumen penelitian untuk penelitian selanjutnya. Guru dan calon guru disarankan menerapkan PMRI di kelas untuk mengurangi kecemasan siswa dan membuat pembelajaran menyenangkan.
File ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Program Aplikasi Komputer, materi 8 unsur penting di dalam skripsi.
Nama : Silvia Kuswanti
NIM : 06081181419017
Prodi : Pendidikan Matematika
Kampus : Indralaya
Universitas Sriwijaya
Problem posing adalah model pembelajaran dimana siswa diminta untuk mengajukan masalah berdasarkan situasi tertentu dan dapat dilakukan secara individu, berpasangan, atau kelompok. Problem posing berkorelasi positif dengan kemampuan pemecahan masalah dan dapat mengembangkan berpikir kreatif serta bernalar matematis.
Dokumen ini membahas tentang problem posing dalam pembelajaran matematika. Problem posing didefinisikan sebagai kemampuan siswa untuk membuat soal berdasarkan konteks atau informasi yang diberikan. Problem posing diklasifikasikan menjadi beberapa tipe seperti modifikasi soal, pembuatan soal baru dari situasi, dan lain-lain. Problem posing penting karena dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, memecahkan masalah, serta pemahaman konsep
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas prestasi rendah siswa Malaysia dalam ujian TIMSS dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, termasuk sistem pendidikan berfokus pada ujian, latar belakang siswa, dan kualifikasi guru.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas analisis kesalahan siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 2 Tanjungpinang dalam menyelesaikan soal-soal peluang berdasarkan kategori kesalahan menurut Watson.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan data tidak tepat menempati persentase tertinggi yaitu sebesar 36,324%, diikuti kesalahan data hilang sebesar 23,388%.
Menyemai Benih Budaya Ilmiah di Pembelajaran Matematika dan IPAIwan Pranoto
Teks tersebut membahas hasil uji TIMSS 2011 yang menunjukkan prestasi siswa Indonesia dalam matematika dan IPA sangat rendah. Ada beberapa masalah utama yang disebutkan, yaitu: 1) pengajaran matematika dan IPA yang terlalu menekankan hafalan tanpa pemahaman; 2) ujian nasional yang hanya mengukur pengetahuan rendah; 3) kurangnya budaya ilmiah di sekolah. Teks ini menyarankan beberapa strategi untuk memperbaiki situasi
1. Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII dalam menyelesaikan soal matematika berdasarkan 4 indikator berpikir kritis menurut Facione.
2. Siswa dikelompokkan menjadi 3 tingkat kemampuan matematika: tinggi, sedang, dan rendah.
3. Hasilnya menunjukkan siswa tingkat tinggi mampu memenuhi semua indikator, sedangkan tingkat sedang dan rendah kurang
1. Penelitian ini menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi sistem persamaan linear dua variabel.
2. Kesalahan terbanyak terjadi pada tahap pemahaman, di mana 87,7% siswa kesulitan memahami kalimat-kalimat dalam soal.
3. Kesalahan utama siswa adalah kesulitan memaknai kalimat yang dibaca sehingga tidak dapat menentukan apa yang diketahui
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini bertujuan mengembangkan soal berpikir tingkat tinggi untuk siswa kelas VII yang valid dan praktis serta mengetahui tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
2. Metode penelitian yang digunakan adalah pengembangan (development research) melalui beberapa tahapan seperti validasi ahli, uji coba satu persatu, kelompok kecil, dan u
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal PISA level 3 dan 4 melalui pendekatan pembelajaran pemodelan matematika pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tersebut tergolong tinggi karena siswa dapat bekerja secara efektif dengan model dan menghubungkannya dengan dunia nyata.
Skripsi ini meneliti kemampuan penalaran matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Indralaya dalam menyelesaikan soal-soal TIMSS konten data dan peluang. TIMSS adalah pengujian internasional untuk mengukur kualitas pembelajaran matematika dan sains, dimana hasilnya menunjukkan kemampuan penalaran siswa Indonesia sangat rendah.
Model Van Hiele menyarankan 5 tahapan pembelajaran geometri yaitu tahap informasi, orientasi terarah, eksplisitasi, orientasi bebas, dan integrasi. Teori ini membantu guru memahami kesulitan siswa dan menyesuaikan tingkat pembelajaran dengan tingkat berpikir siswa.
Profil respons siswa kelas 8 dalam memecahkan masalah aljabar berdasarkan taksonomi SOLO ditinjau dari minat belajar matematika. Penelitian ini mengkaji respons enam siswa kelas 8 dalam menyelesaikan soal aljabar berdasarkan taksonomi SOLO dan dikelompokkan berdasarkan minat belajar matematika yang tinggi, sedang, dan rendah. Hasilnya menunjukkan bahwa respons siswa dengan minat tinggi pada tingkat abstrak, sedang
Pengembangan hand out untuk pembinaan olimpiade matematika smaputeriaprilianti
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berupa hand out untuk pembinaan Olimpiade Matematika SMA yang valid, praktis dan bermanfaat. Hand out tersebut dikembangkan melalui serangkaian tes dan validasi ahli, kemudian diuji cobakan pada siswa. Hasilnya menunjukkan hand out tersebut sudah memenuhi kriteria valid, praktis, dan mampu meningkatkan kemampuan penyelesaian soal siswa.
Berdasarkan hasil penelitian, pendekatan PMRI dapat menurunkan kecemasan matematika siswa dibandingkan pembelajaran konvensional. Peneliti merekomendasikan penggunaan video dokumentasi dan perbaikan instrumen penelitian untuk penelitian selanjutnya. Guru dan calon guru disarankan menerapkan PMRI di kelas untuk mengurangi kecemasan siswa dan membuat pembelajaran menyenangkan.
File ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Program Aplikasi Komputer, materi 8 unsur penting di dalam skripsi.
Nama : Silvia Kuswanti
NIM : 06081181419017
Prodi : Pendidikan Matematika
Kampus : Indralaya
Universitas Sriwijaya
Problem posing adalah model pembelajaran dimana siswa diminta untuk mengajukan masalah berdasarkan situasi tertentu dan dapat dilakukan secara individu, berpasangan, atau kelompok. Problem posing berkorelasi positif dengan kemampuan pemecahan masalah dan dapat mengembangkan berpikir kreatif serta bernalar matematis.
Dokumen ini membahas tentang problem posing dalam pembelajaran matematika. Problem posing didefinisikan sebagai kemampuan siswa untuk membuat soal berdasarkan konteks atau informasi yang diberikan. Problem posing diklasifikasikan menjadi beberapa tipe seperti modifikasi soal, pembuatan soal baru dari situasi, dan lain-lain. Problem posing penting karena dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, memecahkan masalah, serta pemahaman konsep
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas prestasi rendah siswa Malaysia dalam ujian TIMSS dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, termasuk sistem pendidikan berfokus pada ujian, latar belakang siswa, dan kualifikasi guru.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas analisis kesalahan siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 2 Tanjungpinang dalam menyelesaikan soal-soal peluang berdasarkan kategori kesalahan menurut Watson.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan data tidak tepat menempati persentase tertinggi yaitu sebesar 36,324%, diikuti kesalahan data hilang sebesar 23,388%.
Menyemai Benih Budaya Ilmiah di Pembelajaran Matematika dan IPAIwan Pranoto
Teks tersebut membahas hasil uji TIMSS 2011 yang menunjukkan prestasi siswa Indonesia dalam matematika dan IPA sangat rendah. Ada beberapa masalah utama yang disebutkan, yaitu: 1) pengajaran matematika dan IPA yang terlalu menekankan hafalan tanpa pemahaman; 2) ujian nasional yang hanya mengukur pengetahuan rendah; 3) kurangnya budaya ilmiah di sekolah. Teks ini menyarankan beberapa strategi untuk memperbaiki situasi
1. Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII dalam menyelesaikan soal matematika berdasarkan 4 indikator berpikir kritis menurut Facione.
2. Siswa dikelompokkan menjadi 3 tingkat kemampuan matematika: tinggi, sedang, dan rendah.
3. Hasilnya menunjukkan siswa tingkat tinggi mampu memenuhi semua indikator, sedangkan tingkat sedang dan rendah kurang
1. Penelitian ini menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi sistem persamaan linear dua variabel.
2. Kesalahan terbanyak terjadi pada tahap pemahaman, di mana 87,7% siswa kesulitan memahami kalimat-kalimat dalam soal.
3. Kesalahan utama siswa adalah kesulitan memaknai kalimat yang dibaca sehingga tidak dapat menentukan apa yang diketahui
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini bertujuan mengembangkan soal berpikir tingkat tinggi untuk siswa kelas VII yang valid dan praktis serta mengetahui tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
2. Metode penelitian yang digunakan adalah pengembangan (development research) melalui beberapa tahapan seperti validasi ahli, uji coba satu persatu, kelompok kecil, dan u
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal PISA level 3 dan 4 melalui pendekatan pembelajaran pemodelan matematika pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tersebut tergolong tinggi karena siswa dapat bekerja secara efektif dengan model dan menghubungkannya dengan dunia nyata.
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah di tingkat seko...AmalinaAzizah
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah di SMA untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa yang masih lemah.
Analisis menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII dan VII pada materi SPLDV dan aritmatika sosial masih perlu ditingkatkan. Siswa kesulitan menyelesaikan soal sesuai langkah-langkah Polya dan cenderung melakukan kesalahan dalam mengembangkan model matematika atau melakukan perhitungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
Laporan ini membahas validasi soal PISA dan TIMSS. PISA adalah program penilaian internasional untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa. Soal-soalnya menguji kemampuan berpikir tingkat tinggi dan menyelesaikan masalah. Validasi dilakukan dengan teman sejawat dan siswa untuk meningkatkan kualitas soal.
Analisis Pemecahan Masalah Soal HOTS Berdasarkan Teori Ideal Problem SolvingWendy Berg
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Penelitian ini menganalisis kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal HOTS berdasarkan teori IDEAL problem solving;
(2) Hasilnya menunjukkan bahwa siswa berkemampuan tinggi mampu menyelesaikan soal dengan lengkap melalui semua tahapan IDEAL, siswa sedang hanya sampai tahap 4, dan siswa rendah hanya sampai tahap 3;
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi kesalahan siswa SMP dalam menyelesaikan soal cerita matematika tentang sistem persamaan linier dua variabel berdasarkan metode analisis kesalahan Newman. Tujuannya adalah mendeskripsikan letak dan faktor penyebab kesalahan siswa.
Skripsi ini membahas penggunaan langkah Polya untuk meningkatkan keterampilan siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel. Penelitian dilakukan dalam dua siklus di SMP Negeri 2 Gebog Kudus untuk meningkatkan pemahaman siswa dan hasil belajar. Hasil menunjukkan peningkatan keterampilan dan ketuntasan belajar siswa setelah penerapan langkah Polya.
analisis kesalahan dan perilaku yang dilakukan siswa kelas VII-C MTs darul huda pasuruan dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan mata pelajaran matematika
Artikel ini membahas pengaruh model pembelajaran proyek matematika Missouri terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran tersebut terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan hasil uji statistik yang menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel. Model pembelajaran proyek matematika Missouri terbukti dapat meningkatkan kemampuan pemec
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelasAmalinaAzizah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah untuk kelas XII SMA; (2) Mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, fokus masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian; (3) Juga membahas tinjauan pustaka dan metodologi penelitian yang digunakan untuk mengemb
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Modul Projek Kearifan Lokal - Warung Pasundan - Fase B (1).pdf
Analisis jurnal sri imelda
1. Nama : Titin Riyanti
NIM : 06022681418022
Nama Peneliti: Sri Imelda Edo,
Judul Jurnal : Investigating Secondary School Students’ Difficulties in Modeling Problems
PISA-Model Level 5 And 6
Jurnal matematika dengan judul Investigating Secondary School Students’ Difficulties in
Modeling Problems PISA-Model Level 5 And 6 disusun oleh Sri Imelda Edo, beliau adalah Mahasiswa
Pascasarjana Universitas Sriwijaya. Dalam penyusunannya tidak terlepas dari campur tangan
pembimbingnya, yaitu Bapak Yusuf Hartono dan Ibu Ratu Ilma Indra Putri, keduanya adalah Dosen
Pascasarjana Universitas Sriwijaya. Sebjek penelitian dalam jurnal ini adalah 26 orang siswa kelas 9
SMPN 1 Palembang, 26 orang siswa kelas 9 SMPK Frater Xaverius 1 Palembang, dan 31 peserta kontes
literasi matematika di Palembang.
Penelitian yang dilakukan di berbagai tempat di kota Palembang ini, dilatar belakangi oleh grafik
perkembangan kemampuan matematika siswa Indonesia pada ajang PISA selama 4 periode PISA terakhir
menunjukkan gerakan yang tidak stabil, mahasiswa Indonesia hanya mampu menjawab pertanyaan PISA
tingkat 1, 2 dan 3, dan beberapa siswa dapat memecahkan level 4 pada pertanyaan. Latar belakang
tersebut dikuatkan oleh pendapat Ketua Kelompok Internasional Matematika untuk PISA 2012, yaitu
Kaye Staecy. Dalam jurnal ini dikatakan Kaye Stacey berpendapat bahwa konsep keaksaraan berkaitan
erat dengan beberapa konsep yang dibahas dalam pendidikan matematika. Tapi yang paling penting
adalah pemodelan, karena siklus pemodelan matematika merupakan aspek penting dari konsepsi siswa
PISA sebagai pemecah masalah yang aktif, tetapi siswa atau pemecah masalah sering tidak dilibatkan
dalam setiap tahap dari siklus pemodelan, terutama di konteks penilaian. Oleh karena itu, jurnal ini
bertujuan untuk melakukan penyelidikan terhadap kesulitan siswa sekolah menengah di pemodelan
masalah Model PISA tingkat 5 dan 6.
Jurnal ini adalah jurnal kualitatif. Adapun proses yang dilakukan peneliti Ada lima langkah,
yaitu (1) Mengidentifikasi fenomena pembelajaran, pada langkah ini didapatkan bahwa siswa kesulitan
dalam membangun model matematika dari masalah dunia nyatadalam model pertanyaan PISA; (2)
Mengidentifikasi peserta dalam penelitian, pada langkah ini peneliti mengidentifikasi semua siswa yang
akan diteliti; (3) Menggenerasi hipotesis. Hipotesis-hipotesis yang digenerasi adalah berupa pernyataan
berikut: siswa dapat melakukan dengan baik dalam merumuskan masalah dunia nyatake masalah
matematika, memproses masalah matematika, dan menafsirkansolusi matematika berdasarkan situasi
dunia nyata; (4) Pengumpulan data dan analisis data. Pada jurnal ini pengumpulan data dilakukan dengan
lembar kerja siswa, rekaman video dan wawancara. Analisis data, setelah data dikumpulkan, kemudian
data dianalisis dengan deskriptif holistik;(5) Interpretasi dan kesimpulan. Pada langkah ini, peneliti
menggunakan indikator pemodelan kompetensi,keaksaraan matematika yang mengacu pada tingkat
kemahiran pertanyaan PISA diberikan sebagai pedomanmenafsirkan dan membuat kesimpulan.
Penelitian yang dilakukan pada bulan Januari 2013 ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan
siswa sekolah menengah di pemodelan masalah Model PISA tingkat 5 dan 6. Peneliti menyediakan dua
buah permasalahan. Permasalahan pertama, konteksnya keseimbangan dengan konten perubahan dan
hubungan, serta kompetensi yang harus dicapai siswa yaitu permodellan. Permasalahan kedua,
konteksnya permen dengan konten perubahan dan hubungan, serta kompetensi yang harus dicapai siswa
yaitu permodellan. Jawaban berbagai siswa atas permasalahan tersebut, baik dari permasalahan pertama
dan permasalahan keduaberdasarkan hasil investigasi menunjukkan bahwa siswa sulit untuk; (1)
merumuskan situasimatematis, Seperti untuk menuliskan situasi matematis, menuliskan struktur
matematika (termasuk keteraturan, hubungan, dan pola) dimasalah; (2) mengevaluasi kebenaran solusi
matematika dalam konteksdari masalah dunia nyata. Para siswa tidak bisa mengetahui masalah dalam
memecahkan masalah matematikayang telah mereka dibangun. Tingkat kesukaran soal pada penelitian ini
adalah yang paling tinggi, siswa berprestasi tidak bisa memecahkan masalah karena mereka tidak
bisamerumuskan masalah secara matematis, sedangkan siswa dengan prestasi sedang bisamemecahkan
masalah dengan menggunakan cara mereka sendiri yang disebut "insting" menggunakan "trial and error",
dan "Menggunakan logika sendiri", sedangkan siswa dengan prestasi rendah tidak bisa memecahkan
duamasalah karena mereka tidak dapat menemukan rumus yang tepat untuk memecahkanmasalah, dan
pada masalah tersebut diperlukan logika tinggi.