SlideShare a Scribd company logo
155
BAB V
PEMBAHASAN
Kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal matematika
pada materi garis dan sudut kelas VII-I di SMPN 1 Ngantru dilakukan dengan
mengelompokkan siswa ke dalam 3 tingkat yaitu berkemampuan matematik
tinggi, sedang dan rendah. Penelitian ini mengacu pada teorinya Facione,
indikator-indikator yang digunakan sesuai dengan indikator kemampuan berpikir
kritis menurut Facione. Berikut indikator berpikir kritis menurut Facione:
Tabel 5.1 Indikator Berpikir Kritis
No
Indikator
Kemampuan
Berpikir Kritis
Keterangan Simbol
1 Interpretasi
a. Dapat menggambarkan permasalahan
yang diberikan
b. Dapat menuliskan makna/ arti
permasalahan dengan jelas dan tepat
c. Dapat menuliskan apa yang diketahui
dan ditanyakan soal dengan tepat
I1
2 Analisis
a. Dapat menuliskan hubungan konsep-
konsep yang digunakan dalam
menyelesaikan soal
b. Dapat menuliskan apa yang harus
dilakukan dalam menyelesaikan soal
I2
3 Evaluasi Dapat menuliskan penyelesaian soal I3
4 Inference Dapat membuat kesimpulan dengan tepat I4
Kemampuan berpikir kritis siswa yang berkemampuan matematik tinggi
jika siswa mampu memenuhi semua 4 indikator berpikir kritis yaitu I1
(interpretasi), I2 (analisis), I3 (evaluasi), dan I4 (inference) harus terpenuhi.
Selanjutnya, dikatakan siswa yang berkemampuan matematik sedang apabila
156
siswa mampu memenuhi minimal 2 indikator berpikir kritis dari I2 dan I3 harus
terpenuhi. Dan terakhir, siswa yang berkemampuan matematik rendah apabila
siswa hanya mampu memenuhi salah satu indikator berpikir kritis dari I1, I2, I3,
dan I4 atau bahkan siswa tidak memenuhi satupun indikator berpikir kritis dari I1,
I2, I3, dan I4.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti akan memaparkan lebih jelas hasil
temuan penelitian. Berikut ini uraian pembahasan hasil penelitian yang dilakukan
oleh peneliti:
1. Interpretasi, pada aspek ini siswa dapat menggambarkan permasalahan yang
diberikan, dapat menuliskan makna/ arti permasalahan dengan jelas dan tepat,
dan dapat menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan soal dengan tepat.
Pada indikator berpikir kritis ini, sebagian besar siswa sudah mampu
menggambarkan permasalahan dan menuliskan informasi yang diketahui dan
ditanyakan. Pada indikator ini dijumpai pada penyelesaian soal yang dipenuhi
oleh ENW dan FET pada soal nomor 1 dan 4 dengan penyelesaian cara yang
benar.
2. Analisis, pada aspek ini siswa dapat menuliskan hubungan konsep-konsep
yang digunakan dalam menyelesaikan soal dan menuliskan apa yang harus
dilakukan dalam menyelesaikan soal. Siswa dalam menjawab soal perlu
adanya pemahaman materi yang cukup karena akan berpengaruh dalam
menentukan konsep-konsep yang digunakan dalam mengerjakan soal. Selain
itu, sebagian siswa belum terbiasa dengan soal-soal pemecahan masalah yang
157
berbentuk soal cerita meskipun guru yang mengajar matematika terkadang
juga memberikan soal cerita.
3. Evaluasi, pada aspek ini siswa dapat menuliskan penyelesaian soal. Siswa
sudah mampu menentukan solusi serta menuliskan jawaban dari
permasalahan dalam soal. Selain itu, ada siswa yang mampu mengerjakan
soal namun kurang memahami teknik penulisan dalam mengerjakan dan ada
siswa yang kurang teliti dalam proses perhitungan menyelesaikan soal garis
dan sudut. Ada juga siswa yang proses perhitungannya tidak rinci meskipun
jawabannya (hasil akhirnya) benar. Tingkat ini dijumpai pada soal nomor 1
dipenuhi oleh MDN dan FTH dengan permasalahan yang paling menonjol
adalah kurang teliti dan tidak bisa mengoperasikan dalam proses perhitungan.
Soal nomor 2 dipenuhi oleh MDN, FWR, SNR dan FTH dengan
permasalahan proses perhitungan dalam menyelesaikan soal tidak rinci
meskipun jawaban benar. Untuk soal nomor 4 dipenuhi oleh FTH dengan
permasalahan yang menonjol tidak bisa mengoperasikan persamaan dalam
proses perhitungan.
4. Inference, pada aspek ini siswa dapat membuat kesimpualan atas hasil
penyelesaiannya. Namun kenyataannya banyak siswa yang tidak menuliskan
kesimpulan pada akhir jawabannya. Mereka masih bingung menentukan
kesimpulan dari solusi permasalahan yang telah diperoleh. Tingkat ini
dijumpai hampir seluruh siswa diantaranya MDN, FWR, SNR, dan FTH
dengan permasalahan tidak mampu menuliskan kesimpulan di akhir
jawabannya.
158
Berikut ini penjabaran hasil penelitian mengenai tingkatan kemampuan
berpikir kritis siswa kelas VII-I adalah sebagai berikut:
1. Fokus Penelitian I
Kemampuan berpikir kritis siswa yang berkemampuan matematik
tinggi jika siswa mampu memenuhi semua 4 indikator berpikir kritis yaitu I1
(interpretasi), I2 (analisis), I3 (evaluasi), dan I4 (inference) harus terpenuhi.
Fokus penelitian 1 menunjukkan bahwa pada soal nomor 1 dipenuhi oleh
ENW dan FET, soal nomor 2 tidak ada yang memenuhi, soal nomor 3 tidak
ada yang memenuhi dan soal nomor 4 dipenuhi oleh ENW, FET dan FWR.
Siswa dengan kemampuan berpikir kritis tinggi secara logis dan jelas
mampu menggambarkan permasalahan yang diberikan, mampu memahami
maksud dari soal, mampu menuliskan hubungan-hubungan konsep yang
digunakan dalam soal, mampu menuliskan penyelesaian soal dan juga mampu
membuat kesimpulan dengan tepat. Sehingga siswa mampu menyelesaikan
soal dengan langkah-langkah yang benar dan memenuhi indikator berpikir
kritis menurut Facione. Hal ini diperkuat oleh pendapat Paul dalam
Gueldenzoph dan Synder bahwa berpikir kritis adalah suatu proses intelektual
yang tertib dimana secara aktif dan terampil mengkonsep, menerapkan,
menganalisis, mensintesis, mengevaluasi informasi yang diperoleh dengan
cara observasi, pengalaman, refleksi, menalar, atau mengkomunikasikan
sebagai petunjuk untuk apa-apa yang dipercaya dan apa yang harus
159
dilakukan.1
Selain itu, berpikir kritis juga merupakan bagian yang tidak bisa
dipisahkan dari pendidikan dan berpikir kritis merupakan kemampuan
kognitif yang sangat penting dan sekolah terus berupaya untuk
meningkatkannya.2
Sehingga dengan siswa mampu berpikir kritis akan
mampu menyelesaikan masalah secara efektif khususnya menyelesaikan soal
matematika.
2. Fokus Penelitian II
Kemampuan berpikir kritis siswa yang berkemampuan matematik
sedang apabila siswa mampu memenuhi minimal 2 indikator berpikir kritis
dari I2 (analisis) dan I3 (evaluasi) harus terpenuhi. Fokus penelitian II
menunjukkan bahwa pada soal nomor 1 dipenuhi oleh SNR dan FWR,
permasalahannya adalah tidak mampu menuliskan kesimpulan dari hasil
penyelesaiannya, soal nomor 2 dipenuhi oleh ENW, FWR, FET dan MDN,
permasalahannya adalah kurang mampu menginterpretasi dan tidak mampu
membuat kesimpulan, soal nomor 3 dipenuhi oleh FWR, ENW, dan MDN
permasalahan yang menonjol adalah kurang mampu menginterpretasi, kurang
mampu mengevaluasi dan tidak mampu menuliskan kesimpulan diakhir
jawabannya, dan soal nomor 4 dipenuhi oleh SNR dan MDN dengan
permasalahan yang menonjol siswa kurang mampu menginterpretasi, kurang
teliti dalam proses perhitungan dan tidak mampu menuliskan kesimpulan.
1
Inayatul Fithriyah dkk, 2016, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IX-D
SMPN 17 Malang”, Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya
(KNPMP I), Universitas Muhammadiyah Surakarta, ISSN:2502-6526, hal. 581
2
Dwi Hidayanti dkk, 2016, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas IX pada
Materi Kesebangunan”, Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan
Pembelajarannya (KNPMP I), Universitas Muhammadiyah Surakarta, ISSN: 2502-6526, hal. 276
160
Siswa dengan kemampuan berpikir kritis sedang kurang mampu
menyelesaikan soal dengan benar. Sebagian siswa kurang mampu
menginterpretasikan soal, kurang mampu menganalisis, kurang teliti dalam
proses perhitungan dan tidak mampu membuat kesimpulan. Tetapi siswa
mampu menjelaskan alasan mengapa menjawab soal tersebut. Sehingga siswa
kurang mampu memenuhi indikator berpikir kritis menurut Facione. Hal ini
diperkuat oleh pendapat Duron, Limbach, dan Waugh bahwa berpikir kritis
dapat dikatakan sebagai kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi
informasi.3
Selain itu, Ruggiero, Peter dan Snyder & Snyder menyatakan
bahwa inti dari kemampuan berpikir kritis adalah evaluasi.4
Dengan demikian
kemampuan berpikir kritis harus dimiliki oleh setiap siswa untuk memeriksa
kebenaran dari suatu informasi dan agar siswa tidak terburu-buru mengambil
keputusan dalam mengambil tindakan.
3. Fokus Penelitian III
Kemampuan berpikir kritis siswa yang berkemampuan matematik
rendah apabila siswa hanya mampu memenuhi salah satu indikator berpikir
kritis dari I1, I2, I3, dan I4 atau bahkan siswa tidak memenuhi satupun
indikator berpikir kritis dari I1, I2, I3, dan I4. Fokus penelitian III
menunjukkan bahwa soal nomor 1 dipenuhi oleh FTH dan MDN,
permasalahannya adalah kurang mampu menginterpretasi, tidak mampu
3
Inayatul Fithriyah dkk, 2016, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IX-D
SMPN 17 Malang”, Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya
(KNPMP I), Universitas Muhammadiyah Surakarta, ISSN:2502-6526, hal. 581
4
Dwi Hidayanti dkk, 2016, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas IX pada
Materi Kesebangunan”, Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan
Pembelajarannya (KNPMP I), Universitas Muhammadiyah Surakarta, ISSN: 2502-6526, hal. 277
161
menuliskan penyelesaian soal sampai akhir, dan juga tidak menuliskan
kesimpulan diakhir jawabannya, soal nomor 2 dipenuhi oleh SNR dan FTH,
permasalahan yang menonjol adalah tidak mampu menginterpretasi soal,
kurang mampu menganalisis soal, dan tidak mampu membuat kesimpulan
atas hasil penyelesaiannya, soal nomor 3 dipenuhi oleh FTH, FET dan SNR,
permasalahannya adalah kurang mampu menginterpretasi, kurang mampu
menganalisis, tidak mampu mengevaluasi soal dan tidak mampu membuat
kesimpulan diakhir jawabannya, dan soal nomor 4 dipenuhi oleh FTH,
permasalahannya adalah FTH kurang mampu menginterpretasi, mampu
menganalisis, tidak mampu mengevaluasi dan tidak mampu membuat
kesimpulan diakhir jawaban.
Siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah kurang mampu
menganalisis soal, tidak mampu menuliskan penyelesaian soal dengan tepat
dan tidak mampu membuat kesimpulan dengan tepat. Hal ini disebabkan
siswa kurang latihan menyelesaikan soal dan kurang pemahaman atau
menguasai konsep. Seperti pendapat Snyder & Snyder adalah terlalu banyak
menghafal dan sedikit berpikir, sedikit menguasai konsep, siswa tidak diberi
latihan berpikir kritis, dan waktunya terlalu singkat, sangat wajar apabila
seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis yang rendah5
. Sehingga guru
harus melatih siswa meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya. Hal ini
diperkuat oleh pendapat Marzano yang menyatakan bahwa salah satu tujuan
utama bersekolah adalah membentuk kemampuan berpikir kritis siswa dan
5
Ibid.,hal. 278
162
salah satu mata pelajaran yang dianggap dapat mengajarkan kemampuan
berpikir kritis adalah matematika.6
6
Karim, Normaya, “Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Matematika
dengan Menggunakan Model Jucama di Sekolah Menengah Pertama”, EDU-MAT Jurnal
Pendidikan matematika, Volume 3, Nomor 1, April 2015, hal. 92

More Related Content

What's hot

pola argumentasi
pola argumentasipola argumentasi
pola argumentasi
ssuser489844
 
Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...
Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...
Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...
Linda Rosita
 
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limas
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limasAnalisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limas
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limas
Sulistiawati .
 
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
matematikauntirta
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
Nova Wardany
 
Laporan ev pembelajaran
Laporan ev pembelajaranLaporan ev pembelajaran
Laporan ev pembelajaranNida Hilya
 
HOTS
HOTSHOTS
Pendekatan Kontekstual
Pendekatan KontekstualPendekatan Kontekstual
Pendekatan Kontekstual
matematikauntirta
 
Masalah Pembelajaran Matematika
Masalah Pembelajaran MatematikaMasalah Pembelajaran Matematika
Masalah Pembelajaran Matematika
Hariyatunnisa Ahmad
 
Panduan penulisan soal hots
Panduan penulisan soal hotsPanduan penulisan soal hots
Panduan penulisan soal hots
Suratno SPd
 
Analisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAnalisis soal secara manual
Analisis soal secara manual
Abu Abdirrahman
 
Taksonomi Bloom dan penerapannya
Taksonomi Bloom dan penerapannyaTaksonomi Bloom dan penerapannya
Taksonomi Bloom dan penerapannya
Arda
 
1757 3456-2-pb
1757 3456-2-pb1757 3456-2-pb
1757 3456-2-pb
Cha Aisyah
 
Kebiasaan bernalar
Kebiasaan bernalarKebiasaan bernalar
Kebiasaan bernalar
gampangmain
 
Kemampuan Matematika
Kemampuan MatematikaKemampuan Matematika
Kemampuan Matematika
liya luthfatun
 
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Wulan Sobichin
 
Laporan evaluasi pembelajaran
Laporan evaluasi pembelajaran Laporan evaluasi pembelajaran
Laporan evaluasi pembelajaran ajrinapia
 
Power point skripsi
Power point skripsiPower point skripsi
Power point skripsi
siskaningsih
 
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Lukman
 

What's hot (20)

pola argumentasi
pola argumentasipola argumentasi
pola argumentasi
 
Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...
Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...
Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...
 
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limas
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limasAnalisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limas
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limas
 
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
Laporan ev pembelajaran
Laporan ev pembelajaranLaporan ev pembelajaran
Laporan ev pembelajaran
 
Analisis kemampuan penalaran mat pgsd
Analisis kemampuan penalaran mat pgsdAnalisis kemampuan penalaran mat pgsd
Analisis kemampuan penalaran mat pgsd
 
HOTS
HOTSHOTS
HOTS
 
Pendekatan Kontekstual
Pendekatan KontekstualPendekatan Kontekstual
Pendekatan Kontekstual
 
Masalah Pembelajaran Matematika
Masalah Pembelajaran MatematikaMasalah Pembelajaran Matematika
Masalah Pembelajaran Matematika
 
Panduan penulisan soal hots
Panduan penulisan soal hotsPanduan penulisan soal hots
Panduan penulisan soal hots
 
Analisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAnalisis soal secara manual
Analisis soal secara manual
 
Taksonomi Bloom dan penerapannya
Taksonomi Bloom dan penerapannyaTaksonomi Bloom dan penerapannya
Taksonomi Bloom dan penerapannya
 
1757 3456-2-pb
1757 3456-2-pb1757 3456-2-pb
1757 3456-2-pb
 
Kebiasaan bernalar
Kebiasaan bernalarKebiasaan bernalar
Kebiasaan bernalar
 
Kemampuan Matematika
Kemampuan MatematikaKemampuan Matematika
Kemampuan Matematika
 
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
 
Laporan evaluasi pembelajaran
Laporan evaluasi pembelajaran Laporan evaluasi pembelajaran
Laporan evaluasi pembelajaran
 
Power point skripsi
Power point skripsiPower point skripsi
Power point skripsi
 
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
 

Similar to 1763192.pdf.pdf

Analisis Pemecahan Masalah Soal HOTS Berdasarkan Teori Ideal Problem Solving
Analisis Pemecahan Masalah Soal HOTS Berdasarkan Teori Ideal Problem SolvingAnalisis Pemecahan Masalah Soal HOTS Berdasarkan Teori Ideal Problem Solving
Analisis Pemecahan Masalah Soal HOTS Berdasarkan Teori Ideal Problem Solving
Wendy Berg
 
PPT Sidang Sjripsi Analisis Kemampuan Siswa pada Pembelajaran Matematika Kela...
PPT Sidang Sjripsi Analisis Kemampuan Siswa pada Pembelajaran Matematika Kela...PPT Sidang Sjripsi Analisis Kemampuan Siswa pada Pembelajaran Matematika Kela...
PPT Sidang Sjripsi Analisis Kemampuan Siswa pada Pembelajaran Matematika Kela...
ppgdyahapriliyana004
 
Tugas Kajian Masalah PMTK.pptx
Tugas Kajian Masalah PMTK.pptxTugas Kajian Masalah PMTK.pptx
Tugas Kajian Masalah PMTK.pptx
seger1
 
membuat skripsi
membuat skripsimembuat skripsi
membuat skripsi
fitriafadhilahh
 
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdf
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdfANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdf
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdf
LIDYANATALIAPASORONG
 
Analisis jurnal sri imelda
Analisis jurnal sri imeldaAnalisis jurnal sri imelda
Analisis jurnal sri imelda
Iin Riyanti
 
Metode problen solving
Metode problen solvingMetode problen solving
Metode problen solving
kaffah
 
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Mohamad Ridwan
 
kemampuan berfikir matematis.pptx
kemampuan berfikir matematis.pptxkemampuan berfikir matematis.pptx
kemampuan berfikir matematis.pptx
yusilatifah1
 
Tesis pmri bab i
Tesis pmri bab iTesis pmri bab i
Tesis pmri bab i
RIAFEBRIANI7
 
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS MatematikaStudi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
liya luthfatun
 
Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...
Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...
Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...
asmaun4
 
2. PPT SKRIPSI.pptx
2. PPT SKRIPSI.pptx2. PPT SKRIPSI.pptx
2. PPT SKRIPSI.pptx
RadonJali
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
Cha Aisyah
 
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dan bulkona_Lusi Kurnia(06081181419023)
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dan bulkona_Lusi Kurnia(06081181419023)Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dan bulkona_Lusi Kurnia(06081181419023)
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dan bulkona_Lusi Kurnia(06081181419023)
lusi kurnia
 
108 235-1-sm
108 235-1-sm108 235-1-sm
108 235-1-sm
almunir sihotang
 
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)
lusi kurnia
 
Analisis dan revisi skripsi mengembangkan soal pemecahan masalah sistem persa...
Analisis dan revisi skripsi mengembangkan soal pemecahan masalah sistem persa...Analisis dan revisi skripsi mengembangkan soal pemecahan masalah sistem persa...
Analisis dan revisi skripsi mengembangkan soal pemecahan masalah sistem persa...
Sriwijaya University
 
Karangan Ilmiah
Karangan IlmiahKarangan Ilmiah
Karangan Ilmiah
Aisa Kusbardini
 

Similar to 1763192.pdf.pdf (20)

Analisis Pemecahan Masalah Soal HOTS Berdasarkan Teori Ideal Problem Solving
Analisis Pemecahan Masalah Soal HOTS Berdasarkan Teori Ideal Problem SolvingAnalisis Pemecahan Masalah Soal HOTS Berdasarkan Teori Ideal Problem Solving
Analisis Pemecahan Masalah Soal HOTS Berdasarkan Teori Ideal Problem Solving
 
PPT Sidang Sjripsi Analisis Kemampuan Siswa pada Pembelajaran Matematika Kela...
PPT Sidang Sjripsi Analisis Kemampuan Siswa pada Pembelajaran Matematika Kela...PPT Sidang Sjripsi Analisis Kemampuan Siswa pada Pembelajaran Matematika Kela...
PPT Sidang Sjripsi Analisis Kemampuan Siswa pada Pembelajaran Matematika Kela...
 
Tugas Kajian Masalah PMTK.pptx
Tugas Kajian Masalah PMTK.pptxTugas Kajian Masalah PMTK.pptx
Tugas Kajian Masalah PMTK.pptx
 
membuat skripsi
membuat skripsimembuat skripsi
membuat skripsi
 
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdf
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdfANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdf
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdf
 
Analisis jurnal sri imelda
Analisis jurnal sri imeldaAnalisis jurnal sri imelda
Analisis jurnal sri imelda
 
Metode problen solving
Metode problen solvingMetode problen solving
Metode problen solving
 
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
 
kemampuan berfikir matematis.pptx
kemampuan berfikir matematis.pptxkemampuan berfikir matematis.pptx
kemampuan berfikir matematis.pptx
 
Tesis pmri bab i
Tesis pmri bab iTesis pmri bab i
Tesis pmri bab i
 
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS MatematikaStudi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
 
Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...
Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...
Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...
 
2. PPT SKRIPSI.pptx
2. PPT SKRIPSI.pptx2. PPT SKRIPSI.pptx
2. PPT SKRIPSI.pptx
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...
 
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dan bulkona_Lusi Kurnia(06081181419023)
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dan bulkona_Lusi Kurnia(06081181419023)Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dan bulkona_Lusi Kurnia(06081181419023)
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dan bulkona_Lusi Kurnia(06081181419023)
 
108 235-1-sm
108 235-1-sm108 235-1-sm
108 235-1-sm
 
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)
 
Analisis dan revisi skripsi mengembangkan soal pemecahan masalah sistem persa...
Analisis dan revisi skripsi mengembangkan soal pemecahan masalah sistem persa...Analisis dan revisi skripsi mengembangkan soal pemecahan masalah sistem persa...
Analisis dan revisi skripsi mengembangkan soal pemecahan masalah sistem persa...
 
Karangan Ilmiah
Karangan IlmiahKarangan Ilmiah
Karangan Ilmiah
 

Recently uploaded

Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar PancasilaProyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
ArulArya1
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
NurHasyim22
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan PemerintahanFilsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
FetraHerman2
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
juliafnita47
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
MunirLuvNaAin
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 

Recently uploaded (20)

Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar PancasilaProyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan PemerintahanFilsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 

1763192.pdf.pdf

  • 1. 155 BAB V PEMBAHASAN Kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada materi garis dan sudut kelas VII-I di SMPN 1 Ngantru dilakukan dengan mengelompokkan siswa ke dalam 3 tingkat yaitu berkemampuan matematik tinggi, sedang dan rendah. Penelitian ini mengacu pada teorinya Facione, indikator-indikator yang digunakan sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kritis menurut Facione. Berikut indikator berpikir kritis menurut Facione: Tabel 5.1 Indikator Berpikir Kritis No Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Keterangan Simbol 1 Interpretasi a. Dapat menggambarkan permasalahan yang diberikan b. Dapat menuliskan makna/ arti permasalahan dengan jelas dan tepat c. Dapat menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan soal dengan tepat I1 2 Analisis a. Dapat menuliskan hubungan konsep- konsep yang digunakan dalam menyelesaikan soal b. Dapat menuliskan apa yang harus dilakukan dalam menyelesaikan soal I2 3 Evaluasi Dapat menuliskan penyelesaian soal I3 4 Inference Dapat membuat kesimpulan dengan tepat I4 Kemampuan berpikir kritis siswa yang berkemampuan matematik tinggi jika siswa mampu memenuhi semua 4 indikator berpikir kritis yaitu I1 (interpretasi), I2 (analisis), I3 (evaluasi), dan I4 (inference) harus terpenuhi. Selanjutnya, dikatakan siswa yang berkemampuan matematik sedang apabila
  • 2. 156 siswa mampu memenuhi minimal 2 indikator berpikir kritis dari I2 dan I3 harus terpenuhi. Dan terakhir, siswa yang berkemampuan matematik rendah apabila siswa hanya mampu memenuhi salah satu indikator berpikir kritis dari I1, I2, I3, dan I4 atau bahkan siswa tidak memenuhi satupun indikator berpikir kritis dari I1, I2, I3, dan I4. Berdasarkan uraian diatas, peneliti akan memaparkan lebih jelas hasil temuan penelitian. Berikut ini uraian pembahasan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti: 1. Interpretasi, pada aspek ini siswa dapat menggambarkan permasalahan yang diberikan, dapat menuliskan makna/ arti permasalahan dengan jelas dan tepat, dan dapat menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan soal dengan tepat. Pada indikator berpikir kritis ini, sebagian besar siswa sudah mampu menggambarkan permasalahan dan menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan. Pada indikator ini dijumpai pada penyelesaian soal yang dipenuhi oleh ENW dan FET pada soal nomor 1 dan 4 dengan penyelesaian cara yang benar. 2. Analisis, pada aspek ini siswa dapat menuliskan hubungan konsep-konsep yang digunakan dalam menyelesaikan soal dan menuliskan apa yang harus dilakukan dalam menyelesaikan soal. Siswa dalam menjawab soal perlu adanya pemahaman materi yang cukup karena akan berpengaruh dalam menentukan konsep-konsep yang digunakan dalam mengerjakan soal. Selain itu, sebagian siswa belum terbiasa dengan soal-soal pemecahan masalah yang
  • 3. 157 berbentuk soal cerita meskipun guru yang mengajar matematika terkadang juga memberikan soal cerita. 3. Evaluasi, pada aspek ini siswa dapat menuliskan penyelesaian soal. Siswa sudah mampu menentukan solusi serta menuliskan jawaban dari permasalahan dalam soal. Selain itu, ada siswa yang mampu mengerjakan soal namun kurang memahami teknik penulisan dalam mengerjakan dan ada siswa yang kurang teliti dalam proses perhitungan menyelesaikan soal garis dan sudut. Ada juga siswa yang proses perhitungannya tidak rinci meskipun jawabannya (hasil akhirnya) benar. Tingkat ini dijumpai pada soal nomor 1 dipenuhi oleh MDN dan FTH dengan permasalahan yang paling menonjol adalah kurang teliti dan tidak bisa mengoperasikan dalam proses perhitungan. Soal nomor 2 dipenuhi oleh MDN, FWR, SNR dan FTH dengan permasalahan proses perhitungan dalam menyelesaikan soal tidak rinci meskipun jawaban benar. Untuk soal nomor 4 dipenuhi oleh FTH dengan permasalahan yang menonjol tidak bisa mengoperasikan persamaan dalam proses perhitungan. 4. Inference, pada aspek ini siswa dapat membuat kesimpualan atas hasil penyelesaiannya. Namun kenyataannya banyak siswa yang tidak menuliskan kesimpulan pada akhir jawabannya. Mereka masih bingung menentukan kesimpulan dari solusi permasalahan yang telah diperoleh. Tingkat ini dijumpai hampir seluruh siswa diantaranya MDN, FWR, SNR, dan FTH dengan permasalahan tidak mampu menuliskan kesimpulan di akhir jawabannya.
  • 4. 158 Berikut ini penjabaran hasil penelitian mengenai tingkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII-I adalah sebagai berikut: 1. Fokus Penelitian I Kemampuan berpikir kritis siswa yang berkemampuan matematik tinggi jika siswa mampu memenuhi semua 4 indikator berpikir kritis yaitu I1 (interpretasi), I2 (analisis), I3 (evaluasi), dan I4 (inference) harus terpenuhi. Fokus penelitian 1 menunjukkan bahwa pada soal nomor 1 dipenuhi oleh ENW dan FET, soal nomor 2 tidak ada yang memenuhi, soal nomor 3 tidak ada yang memenuhi dan soal nomor 4 dipenuhi oleh ENW, FET dan FWR. Siswa dengan kemampuan berpikir kritis tinggi secara logis dan jelas mampu menggambarkan permasalahan yang diberikan, mampu memahami maksud dari soal, mampu menuliskan hubungan-hubungan konsep yang digunakan dalam soal, mampu menuliskan penyelesaian soal dan juga mampu membuat kesimpulan dengan tepat. Sehingga siswa mampu menyelesaikan soal dengan langkah-langkah yang benar dan memenuhi indikator berpikir kritis menurut Facione. Hal ini diperkuat oleh pendapat Paul dalam Gueldenzoph dan Synder bahwa berpikir kritis adalah suatu proses intelektual yang tertib dimana secara aktif dan terampil mengkonsep, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi informasi yang diperoleh dengan cara observasi, pengalaman, refleksi, menalar, atau mengkomunikasikan sebagai petunjuk untuk apa-apa yang dipercaya dan apa yang harus
  • 5. 159 dilakukan.1 Selain itu, berpikir kritis juga merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan dan berpikir kritis merupakan kemampuan kognitif yang sangat penting dan sekolah terus berupaya untuk meningkatkannya.2 Sehingga dengan siswa mampu berpikir kritis akan mampu menyelesaikan masalah secara efektif khususnya menyelesaikan soal matematika. 2. Fokus Penelitian II Kemampuan berpikir kritis siswa yang berkemampuan matematik sedang apabila siswa mampu memenuhi minimal 2 indikator berpikir kritis dari I2 (analisis) dan I3 (evaluasi) harus terpenuhi. Fokus penelitian II menunjukkan bahwa pada soal nomor 1 dipenuhi oleh SNR dan FWR, permasalahannya adalah tidak mampu menuliskan kesimpulan dari hasil penyelesaiannya, soal nomor 2 dipenuhi oleh ENW, FWR, FET dan MDN, permasalahannya adalah kurang mampu menginterpretasi dan tidak mampu membuat kesimpulan, soal nomor 3 dipenuhi oleh FWR, ENW, dan MDN permasalahan yang menonjol adalah kurang mampu menginterpretasi, kurang mampu mengevaluasi dan tidak mampu menuliskan kesimpulan diakhir jawabannya, dan soal nomor 4 dipenuhi oleh SNR dan MDN dengan permasalahan yang menonjol siswa kurang mampu menginterpretasi, kurang teliti dalam proses perhitungan dan tidak mampu menuliskan kesimpulan. 1 Inayatul Fithriyah dkk, 2016, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IX-D SMPN 17 Malang”, Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I), Universitas Muhammadiyah Surakarta, ISSN:2502-6526, hal. 581 2 Dwi Hidayanti dkk, 2016, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas IX pada Materi Kesebangunan”, Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I), Universitas Muhammadiyah Surakarta, ISSN: 2502-6526, hal. 276
  • 6. 160 Siswa dengan kemampuan berpikir kritis sedang kurang mampu menyelesaikan soal dengan benar. Sebagian siswa kurang mampu menginterpretasikan soal, kurang mampu menganalisis, kurang teliti dalam proses perhitungan dan tidak mampu membuat kesimpulan. Tetapi siswa mampu menjelaskan alasan mengapa menjawab soal tersebut. Sehingga siswa kurang mampu memenuhi indikator berpikir kritis menurut Facione. Hal ini diperkuat oleh pendapat Duron, Limbach, dan Waugh bahwa berpikir kritis dapat dikatakan sebagai kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi.3 Selain itu, Ruggiero, Peter dan Snyder & Snyder menyatakan bahwa inti dari kemampuan berpikir kritis adalah evaluasi.4 Dengan demikian kemampuan berpikir kritis harus dimiliki oleh setiap siswa untuk memeriksa kebenaran dari suatu informasi dan agar siswa tidak terburu-buru mengambil keputusan dalam mengambil tindakan. 3. Fokus Penelitian III Kemampuan berpikir kritis siswa yang berkemampuan matematik rendah apabila siswa hanya mampu memenuhi salah satu indikator berpikir kritis dari I1, I2, I3, dan I4 atau bahkan siswa tidak memenuhi satupun indikator berpikir kritis dari I1, I2, I3, dan I4. Fokus penelitian III menunjukkan bahwa soal nomor 1 dipenuhi oleh FTH dan MDN, permasalahannya adalah kurang mampu menginterpretasi, tidak mampu 3 Inayatul Fithriyah dkk, 2016, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IX-D SMPN 17 Malang”, Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I), Universitas Muhammadiyah Surakarta, ISSN:2502-6526, hal. 581 4 Dwi Hidayanti dkk, 2016, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas IX pada Materi Kesebangunan”, Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I), Universitas Muhammadiyah Surakarta, ISSN: 2502-6526, hal. 277
  • 7. 161 menuliskan penyelesaian soal sampai akhir, dan juga tidak menuliskan kesimpulan diakhir jawabannya, soal nomor 2 dipenuhi oleh SNR dan FTH, permasalahan yang menonjol adalah tidak mampu menginterpretasi soal, kurang mampu menganalisis soal, dan tidak mampu membuat kesimpulan atas hasil penyelesaiannya, soal nomor 3 dipenuhi oleh FTH, FET dan SNR, permasalahannya adalah kurang mampu menginterpretasi, kurang mampu menganalisis, tidak mampu mengevaluasi soal dan tidak mampu membuat kesimpulan diakhir jawabannya, dan soal nomor 4 dipenuhi oleh FTH, permasalahannya adalah FTH kurang mampu menginterpretasi, mampu menganalisis, tidak mampu mengevaluasi dan tidak mampu membuat kesimpulan diakhir jawaban. Siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah kurang mampu menganalisis soal, tidak mampu menuliskan penyelesaian soal dengan tepat dan tidak mampu membuat kesimpulan dengan tepat. Hal ini disebabkan siswa kurang latihan menyelesaikan soal dan kurang pemahaman atau menguasai konsep. Seperti pendapat Snyder & Snyder adalah terlalu banyak menghafal dan sedikit berpikir, sedikit menguasai konsep, siswa tidak diberi latihan berpikir kritis, dan waktunya terlalu singkat, sangat wajar apabila seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis yang rendah5 . Sehingga guru harus melatih siswa meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya. Hal ini diperkuat oleh pendapat Marzano yang menyatakan bahwa salah satu tujuan utama bersekolah adalah membentuk kemampuan berpikir kritis siswa dan 5 Ibid.,hal. 278
  • 8. 162 salah satu mata pelajaran yang dianggap dapat mengajarkan kemampuan berpikir kritis adalah matematika.6 6 Karim, Normaya, “Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Jucama di Sekolah Menengah Pertama”, EDU-MAT Jurnal Pendidikan matematika, Volume 3, Nomor 1, April 2015, hal. 92