SlideShare a Scribd company logo
51
4.1.4 Analisis Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pada Siklus I
Dari penelitian yang telah dilakukan, instrumen pengumpulan data
mengenai kemampuan berfikir kritis siswa diambil dari laporan hasil pengamatan
individu yang mengacu pada rubrik penilaian. Hasil laporan pengamatan individu
yang digunakan disusun berdasarkan indikator kemapuan berpikir kritis. Di dalam
penjabaran kemampuan berpikir kritis tersebut didasarkan pada lima indikator
yaitu: 1). Menganalisis rumusan masalah; 2). Kemampuan merumuskan hipotesis;
3). Menjastifikasi / mengumpulkan data; 4). Menyajikan data hasil pengamatan;
5). Kemampuan menganalisis hasil pengamatan; 6) kemampuan membuat
kesimpulan . Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil laporan individu siswa,
dapat disajikan data berfikir kritis siswa berdasarkan butir-butir indikator pada
tabel 9.
Tabel 9. Rata-rata persentase berfikir kritis siswa berdasarkan butir indikator
No Rubrik Persentase Kemampuan Berfikir
Kritis Siswa
Rata-
Rata
(%)
Kategori
P 1% P 2% P 3% P 4%
1 Merumuskan masalah 63,63 66,67 87,87 90,90 77,26 kritis
2 Membuat hipotesis 62,12 66,67 84,84 86,36 74,99 Cukup kritis
3 Mengumpulkan data 66,67 89.39 90,90 96,97 85,98 kritis
4 Menyajikan data 66,67 77,27 90,90 96,97 82,95 kritis
5 Menganalisis 60,60 65,15 69,69 69,69 66,26 Cukup kritis
6 Menyimpulkan 57,57 77,27 80,30 80,30 73,86 Cukup kritis
% Berfikir Kritis 62,87 73,73 84,08 86,86 76,88 kritis
Kategori Cukup
Kritis
Kritis Kritis Kritis Kritis
Berdasarkan tabel 9, dapat dilihat rata-rata kemampuan berfikir kritis
siswa kelas VII1 SMP Muhammadiyah 2 pekanbaru tahun ajaran 2014/2015 pada
siklus 1 paling tinggi pada pertemuan 3(62,87%) Kritis, yang terendah pada
pertemuan 1 (62,87%) Cukup Kritis sedangkan pertemuan 2 dan tiga sama-sama dalam
kategori kritis. Untuk indikator persentase paling tinggi yaitu indikator 3 (85,98%)
dengan kategori kritis. Indikator berfikir kritis yang terendah yaitu indikator 5
52
(66,26%) dengan kategori cukup kritis. Sedangkan untuk indikator lainnya ada
dalam kategori cukup kritis.
a. Merumuskan Masalah
Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan
jawabannya melalui pengumpulan data bentuk-bentuk rumusan masalah
penelitian ini berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanas. Dari kedua
pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kelas
VII1 SMP Muhammadiyah 2 pekanbaru tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 1
selama dua kali pertemuan yang dinilai . Perbandingan rata-rata kemampuan
berfikir kritis untuk merumuskan masalah disajikan pada tabel 10.
Tabel 10. Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa untuk merumuskan
masalah (siklus 1)
No Rubrik Persentase Kemampuan
Berfikir Kritis Siswa
Rata-
Rata
(%)
Kategori
P 1% P 2% P 3% P 4%
1 Merumuskan masalah 63,63 66,67 87,87 90,90 77,26 kritis
Kategori Cukup Kritis Kritis Kritis Kritis
Adapun hasil klasifikasi kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator
merumuskan masalah setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri terbimbing
(guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-4 yang didapatkan dari
perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan aturan menurut
erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah dimodifikasi dan dapat
dilihat pada gambar 2.
53
Gambar 2 Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Merumuskan Masalah
Berdasarkan gambar 2. kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus 1
untuk indikator merumuskan masalah. Persentase terendah dari kemampuan
berfikir kritis siswa untuk indikator merumuskan masalah terlihat pada pertemuan
1 dengan pokok bahasan energi , dengan jumlah 19 orang siswa (63,63 %) pada
kategori cukup kritis dan (36,37%) siswa kategori kurang kritis . Dan persentase
tertinggi terlihat pada pertemuan 4 dengan pokok bahasan uji makanan dan
pencernaan yaitu 90,90% siswa dengan kategori (sangat kritis) dan (9,10%)
orang siswa dengan kategori kurang kritis. Sehingga dapat peningkatan
kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan merumuskan masalah dari
pertemuan 1-4 yaitu : 27,27%.
b. Merumuskan hipotesis
Merumuskan Hipotesis adalah membuat jawaban sementara terhadap
masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya . Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata
kemampuan berfikir kritis siswa kelas VII1 SMP muhammadiyah 2 pekanbaru
P
E
R
S
E
N
T
A
S
E
54
tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 1 selama dua kali pertemuan yang dinilai .
Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk merumuskan hipotesis
disajikan pada table 12.
Tabel 12. Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa untuk merumuskan
hipotesis (siklus 1)
No Rubrik Persentase Kemampuan
Berfikir Kritis Siswa
Rata-
Rata
(%)
Kategori
P 1% P 2% P 3% P 4%
2 Membuat hipotesis 62,12 66,67 84,84 86,36 74,99 Cukup kritis
Kategori Cukup
kritis
Cukup
kritis
Kritis Kritis Cukup
kritis
Adapun hasil klasifikasi kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator
merumuskan masalah setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri terbimbing
(guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-4 yang didapatkan dari
perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan aturan menurut
erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah dimodifikasi dan dapat
dilihat pada gambar 3.
Gambar 3 . Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Merumuskan
Hipotesis
P
E
R
S
E
N
T
A
S
E
55
Berdasarkan gambar 3 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus 1
untuk indikator merumuskan hipotesis Persentase terendah dari kemampuan
berfikir kritis siswa untuk indikator merumuskan hipotesis terlihat pada
pertemuan 3 dengan pokok bahasan energi , yaitu (62,12%) pada katgori cukup
kritis dan (37,88%) siswa pada kategori kurang kritis . Dan persentase tertinggi
terlihat pada pertemuan 6 dengan pokok bahasan uji makanan dan pencernaan,
yaitu 86,36% dengan kategori (sangat kritis) dan (13,64%) siswa dengan
kategori kurang kritis. Sehingga dapat dilihat peningkatan kemampuan berfikir
kritis untuk kemampuan merumuskan hipotesis dari pertemuan 1-4 yaitu :
21,51%.
c. Mengumpulkan data
Mengumpulkandata merupakan Suatu pernyataan (statement) tentang sifat,
keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian
(Gulo, 2002 : 110). Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata
kemampuan berfikir kritis siswa kelas VII1 SMP muhammadiyah 2 pekanbaru
tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 1 selama dua kali pertemuan yang dinilai .
Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan
mengumpulkan data disajikan pada tabel 13.
Tabel 13 Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kemampuan
mengumpulkan data (siklus 1)
No Rubrik Persentase kemampuan
berfikir kritis siswa
Rata-
rata
(%)
Kategori
P 1% P 2% P 3% P 4%
3 Mengumpulkan data 66,67 89.39 90,90 96,97 85,98 Kritis
Kategori Cukup
kritis
Kritis Kritis Kritis Kritis
Adapun hasil kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator
kemampuan mengumpulkan data setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri
terbimbing (guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-4 yang
56
didapatkan dari perhitungan dengan menggunakan aturan menurut erman dalam
muyadiana dalam selamet (2008) yang telah dimodifikasi dan dapat dilihat pada
gambar 4.
Gambar 4. Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Kemampuan
Mengumpulkan Data
Berdasarkan gambar 4 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus 1
untuk indikator mengumpulkan data. Persentase terendah dari kemampuan
berfikir kritis siswa untuk indikator merumuskan hipotesis terlihat pada
pertemuan 1 dengan pokok bahasan energi , yaitu (66,67%) siswa pada kategori
cukup kritis dan (33,33%) siswa pada kategori kurang kritis . Dan persentase
tertinggi terlihat pada pertemuan 6 dengan pokok bahasan uji makanan dan
pencernaan, yaitu (96,97 % ) siswa dengan kategori sangat kritis dan
(3,03%)siswa dengan kategori kurang kritis. Sehingga dapat dilihat peningkatan
kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan mengumpulkan data dari pertemuan
1-4 yaitu : 30,3%.
57
d. Menyajikan data
Penyajian Data adalah salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dari kedua
pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kelas
VII1 SMP muhammadiyah 2 pekanbaru tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 1
selama dua kali pertemuan yang dinilai . Perbandingan rata-rata kemampuan
berfikir kritis untuk kemampuan menyajikan data disajikan pada tabel 14.
Tabel 14. Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kemampuan
menyajikan data (siklus 1)
No Rubrik Persentase Kemampuan
Berfikir Kritis Siswa
Rata-
Rata
(%)
Kategori
P 1% P 2% P 3% P 4%
4 Menyajikan data 66,67 77,27 90,90 96,97 82,95 Kritis
Kategori Cukup
kritis
Kritis Kritis Kritis Kritis
Adapun hasil kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator
kemampuan menyajikan data setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri
terbimbing (guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-4 yang
didapatkan dari perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan
aturan menurut erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah
dimodifikasi dan dapat dilihat pada gambar 5.
58
Gambar 5. Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Kemampuan
Menyajikan Data
Berdasarkan gambar 5 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus 1
untuk indikator menyajikan data Persentase terendah dari kemampuan berfikir
kritis siswa untuk indikator merumuskan hipotesis terlihat pada pertemuan 3
dengan pokok bahasan energi , yaitu (66,67%) pada kategori cukup kritis dan
(33,33%) pada kategori kurang kritis . Dan persentase tertinggi terlihat pada
pertemuan 6 dengan pokok bahasan uji makanan dan pencernaan, yaitu 96,97 %
sisa dengan kategori sangat kritis dan jumlah paling sedikit (3,03%) orang siswa
dengan kategori kurang kritis. Sehingga dapat dilihat rata-rata kemampuan
berfikir kritis untuk kemampuan menyajikan data dari pertemuan 1-4 yaitu :
30,3%.
e. Menganalisis
Analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna
meneliti secara mendalam. Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata
kemampuan berfikir kritis siswa kelas vii1 smp muhammadiyah 2 pekanbaru
tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 1 selama dua kali pertemuan yang dinilai .
59
Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan menganalisis
data disajikan pada tabel 15.
Tabel 15. Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Menganalisis
Data (Siklus 1)
No Rubrik Persentase Kemampuan
Berfikir Kritis Siswa
Rata-
Rata
(%)
Kategori
P 1% P 2% P 3% P 4%
5 Menganalisis 60,60 65,15 69,69 69,69 66,26 Cukup kritis
Kategori Cukup
kritis
Kritis Kritis Kritis Kritis
Adapun hasil klasifikasi kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator
kemampuan menganalisis data setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri
terbimbing (guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 7-8 yang
didapatkan dari perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan
aturan menurut erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah
dimodifikasi dan dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6. Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Kemampuan
Menganalisis Data
60
Berdasarkan gambar 6 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus 1
untuk indikator menganalisis data Persentase terendah dari kemampuan berfikir
kritis siswa untuk indikator merumuskan hipotesis terlihat pada pertemuan 1
dengan pokok bahasan energi , yaitu 60,60% pada kategori cukup kritis dan
39,4% pada kategori kurang kritis . Dan persentase tertinggi terlihat pada
pertemuan 4 dengan pokok bahasan uji makanan dan pencernaan, yaitu 69,69 %
pada kategori cukup kritis dan 30,31% siswa dengankategori kurang kritis.
Sehingga dapat dilihat peningkatan kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan
menganalisis data dari pertemuan 1-4 yaitu : 9.09%
f. Menyimpulkan
Menyimpulkan adalah membuat pernyataan singkat tentang hasil
analisis deskripsi dan pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis yang telah
dilakukan berisi jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada bagian rumusan
masalah. Keseluruhan jawaban hanya terfokus pada ruang lingkup pertanyaan dan
jumlah jawaban disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah yang diajukan.
Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata kemampuan
berfikir kritis siswa kelas VII1 SMP muhammadiyah 2 pekanbaru tahun ajaran
2014/2015 pada siklus 2 selama dua kali pertemuan yang dinilai . Perbandingan
rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan menyimpulkan data
disajikan pada tabel 16.
Tabel 16. Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Kemampuan
Menyimpulkan Data (Siklus 1)
No Rubrik Persentase Kemampuan
Berfikir Kritis Siswa
Rata-
Rata
(%)
Kategori
P 1% P 2% P 3% P 4%
6 Menyimpulkan 57,57 77,27 80,30 80,30 73,86 Cukup kritis
Kategori Cukup
kritis
Kritis Kritis Kritis Kritis
Adapun hasil klasifikasi kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator
kemampuan menyimpulkan setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri
61
terbimbing (guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-4 yang
didapatkan dari perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan
aturan menurut erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah
dimodifikasi dan dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7. Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Kemampuan
Menyimpulkan Data
Berdasarkan gambar 7 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus 1
untuk indikator menyimpulkan data. Persentase terendah dari kemampuan
berfikir kritis siswa untuk indikator merumuskan hipotesis terlihat pada
pertemuan 1 dengan pokok bahasan energi , yaitu (57,57 %) pada katgori cukup
kritis dan jumlah siswa paling sedikit yaitu (42,42 %) pada kategori kurang kritis.
Dan persentase tertinggi terlihat pada pertemuan 4 dengan pokok bahasan uji
makanan dan pencernaan, yaitu 80,30 % dengan kategori cukup kritis dan 19,7 %
siswa dengan kategori kurang kritis. Sehingga dapat dilihat peningkatan
kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan menyimpulkan data dari pertemuan
1-4 yaitu : 22,73%.

More Related Content

What's hot

108 235-1-sm
108 235-1-sm108 235-1-sm
108 235-1-sm
almunir sihotang
 
Berfikir matematis 824 1732-1-pb
Berfikir matematis 824 1732-1-pbBerfikir matematis 824 1732-1-pb
Berfikir matematis 824 1732-1-pb
Afwanilhuda Nst
 
4947 9540-1-pb
4947 9540-1-pb4947 9540-1-pb
4947 9540-1-pb
Fppi Unila
 
prosedure penelitian
prosedure penelitianprosedure penelitian
prosedure penelitian
Siti Romlah
 
Ipi183134
Ipi183134Ipi183134
Ipi183134
Fppi Unila
 
pola argumentasi
pola argumentasipola argumentasi
pola argumentasi
ssuser489844
 
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIKPANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
NASuprawoto Sunardjo
 
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Lukman
 
Penyusunan tes diagnostik 1
Penyusunan tes diagnostik 1Penyusunan tes diagnostik 1
Penyusunan tes diagnostik 1
Sugiatno Sakidin
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Naita Novia Sari
 
2b diagnostik
2b diagnostik2b diagnostik
2b diagnostik
MhaBhon ama OneCry
 
Artikel Diagnostik dan Remedial Kesulitan Belajar Matematika)
Artikel Diagnostik dan Remedial Kesulitan Belajar Matematika)Artikel Diagnostik dan Remedial Kesulitan Belajar Matematika)
Artikel Diagnostik dan Remedial Kesulitan Belajar Matematika)
vilda roswinda
 
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingA5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
Achmad Abror
 
Prinsipdanbentuk penilaian pembmat-sek
Prinsipdanbentuk penilaian pembmat-sekPrinsipdanbentuk penilaian pembmat-sek
Prinsipdanbentuk penilaian pembmat-sek
Ellis Mardiana Panggabean
 
Makalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pgMakalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pg
Afrina Astuti
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
Nova Wardany
 
Proposal calon skripsi
Proposal calon skripsiProposal calon skripsi
Proposal calon skripsiSayid Barca
 
BAB III - METODOLOGI PENELITIAN
BAB III - METODOLOGI PENELITIANBAB III - METODOLOGI PENELITIAN
BAB III - METODOLOGI PENELITIAN
Henny2012
 
Menelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil BelajarMenelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil Belajar
Fitri Yusmaniah
 

What's hot (19)

108 235-1-sm
108 235-1-sm108 235-1-sm
108 235-1-sm
 
Berfikir matematis 824 1732-1-pb
Berfikir matematis 824 1732-1-pbBerfikir matematis 824 1732-1-pb
Berfikir matematis 824 1732-1-pb
 
4947 9540-1-pb
4947 9540-1-pb4947 9540-1-pb
4947 9540-1-pb
 
prosedure penelitian
prosedure penelitianprosedure penelitian
prosedure penelitian
 
Ipi183134
Ipi183134Ipi183134
Ipi183134
 
pola argumentasi
pola argumentasipola argumentasi
pola argumentasi
 
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIKPANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
 
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
 
Penyusunan tes diagnostik 1
Penyusunan tes diagnostik 1Penyusunan tes diagnostik 1
Penyusunan tes diagnostik 1
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
 
2b diagnostik
2b diagnostik2b diagnostik
2b diagnostik
 
Artikel Diagnostik dan Remedial Kesulitan Belajar Matematika)
Artikel Diagnostik dan Remedial Kesulitan Belajar Matematika)Artikel Diagnostik dan Remedial Kesulitan Belajar Matematika)
Artikel Diagnostik dan Remedial Kesulitan Belajar Matematika)
 
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingA5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
 
Prinsipdanbentuk penilaian pembmat-sek
Prinsipdanbentuk penilaian pembmat-sekPrinsipdanbentuk penilaian pembmat-sek
Prinsipdanbentuk penilaian pembmat-sek
 
Makalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pgMakalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pg
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
Proposal calon skripsi
Proposal calon skripsiProposal calon skripsi
Proposal calon skripsi
 
BAB III - METODOLOGI PENELITIAN
BAB III - METODOLOGI PENELITIANBAB III - METODOLOGI PENELITIAN
BAB III - METODOLOGI PENELITIAN
 
Menelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil BelajarMenelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil Belajar
 

Viewers also liked

2. bab 2
2. bab 22. bab 2
46. lampiran 54 rpp pertemuan 1
46. lampiran 54 rpp pertemuan 146. lampiran 54 rpp pertemuan 1
46. lampiran 54 rpp pertemuan 1
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
56. lampiran 68 69 kunci jawaban ujian blok
56. lampiran 68 69 kunci jawaban ujian blok56. lampiran 68 69 kunci jawaban ujian blok
56. lampiran 68 69 kunci jawaban ujian blokREVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
24. lampiran 23 handout konsep energi
24. lampiran 23 handout konsep energi24. lampiran 23 handout konsep energi
24. lampiran 23 handout konsep energiREVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
130213 pp.websitepresentatie
130213 pp.websitepresentatie130213 pp.websitepresentatie
130213 pp.websitepresentatieKors van Es
 
31. lampiran 34 rpp respirasi
31. lampiran 34 rpp respirasi31. lampiran 34 rpp respirasi
31. lampiran 34 rpp respirasi
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Target audience feedback
Target audience feedbackTarget audience feedback
Target audience feedback
adinacotescu
 
Math Profile Assessment Tool
Math Profile Assessment ToolMath Profile Assessment Tool
Math Profile Assessment Tool
tbraybrook
 

Viewers also liked (9)

2. bab 2
2. bab 22. bab 2
2. bab 2
 
46. lampiran 54 rpp pertemuan 1
46. lampiran 54 rpp pertemuan 146. lampiran 54 rpp pertemuan 1
46. lampiran 54 rpp pertemuan 1
 
56. lampiran 68 69 kunci jawaban ujian blok
56. lampiran 68 69 kunci jawaban ujian blok56. lampiran 68 69 kunci jawaban ujian blok
56. lampiran 68 69 kunci jawaban ujian blok
 
24. lampiran 23 handout konsep energi
24. lampiran 23 handout konsep energi24. lampiran 23 handout konsep energi
24. lampiran 23 handout konsep energi
 
130213 pp.websitepresentatie
130213 pp.websitepresentatie130213 pp.websitepresentatie
130213 pp.websitepresentatie
 
31. lampiran 34 rpp respirasi
31. lampiran 34 rpp respirasi31. lampiran 34 rpp respirasi
31. lampiran 34 rpp respirasi
 
Target audience feedback
Target audience feedbackTarget audience feedback
Target audience feedback
 
51. lampiran 61 handout
51. lampiran 61 handout51. lampiran 61 handout
51. lampiran 61 handout
 
Math Profile Assessment Tool
Math Profile Assessment ToolMath Profile Assessment Tool
Math Profile Assessment Tool
 

Similar to Analisis data pada siklus i

Analisis data pada siklus ii
Analisis data pada siklus iiAnalisis data pada siklus ii
Analisis data pada siklus ii
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdfKelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
badzlan752
 
3351 6492-1-pb
3351 6492-1-pb3351 6492-1-pb
3351 6492-1-pb
Fppi Unila
 
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smpSeminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
Mardiah Ahmad
 
5. bab 5
5. bab 55. bab 5
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Power point djuwita (sem nas pgri)
Power point  djuwita (sem nas pgri)Power point  djuwita (sem nas pgri)
Power point djuwita (sem nas pgri)trisnawatidjuwita
 
Penggunaan LKS
Penggunaan LKSPenggunaan LKS
Penggunaan LKS
trisnawatidjuwita
 
Desain (pengembangan evaluasi pembelajaran)
Desain (pengembangan evaluasi pembelajaran)Desain (pengembangan evaluasi pembelajaran)
Desain (pengembangan evaluasi pembelajaran)
Ig Fandy Jayanto
 
Prepost Wearmork
Prepost WearmorkPrepost Wearmork
Prepost Wearmork
rindaaulutamii
 
Integral Pre Post
Integral Pre PostIntegral Pre Post
Integral Pre Post
rindaaulutamii
 
Prepost Integral
Prepost IntegralPrepost Integral
Prepost Integral
rindaaulutamii
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
Fadli Adli
 
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
PPT kelompok 4 universitas terbuka ( modul 12 ).pptx
PPT kelompok 4 universitas terbuka ( modul 12 ).pptxPPT kelompok 4 universitas terbuka ( modul 12 ).pptx
PPT kelompok 4 universitas terbuka ( modul 12 ).pptx
ArdiansyahTasyah
 
Abstrak Pengembangan Modul Matematika
Abstrak Pengembangan Modul MatematikaAbstrak Pengembangan Modul Matematika
Abstrak Pengembangan Modul Matematika
ika rani
 
Penataran+Penilaian+(SMK+DIY+2010) tekni
Penataran+Penilaian+(SMK+DIY+2010) tekniPenataran+Penilaian+(SMK+DIY+2010) tekni
Penataran+Penilaian+(SMK+DIY+2010) tekni
munwar6
 
Evaluasi Belajar KB 1.pdf
Evaluasi Belajar KB 1.pdfEvaluasi Belajar KB 1.pdf
Evaluasi Belajar KB 1.pdf
tawakal17
 
64-Article Text-784-1-10-20210926.pdf
64-Article Text-784-1-10-20210926.pdf64-Article Text-784-1-10-20210926.pdf
64-Article Text-784-1-10-20210926.pdf
HERAWATIMIQA
 

Similar to Analisis data pada siklus i (20)

Analisis data pada siklus ii
Analisis data pada siklus iiAnalisis data pada siklus ii
Analisis data pada siklus ii
 
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdfKelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
 
3351 6492-1-pb
3351 6492-1-pb3351 6492-1-pb
3351 6492-1-pb
 
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smpSeminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
 
5. bab 5
5. bab 55. bab 5
5. bab 5
 
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...
 
Power point djuwita (sem nas pgri)
Power point  djuwita (sem nas pgri)Power point  djuwita (sem nas pgri)
Power point djuwita (sem nas pgri)
 
Penggunaan LKS
Penggunaan LKSPenggunaan LKS
Penggunaan LKS
 
Desain (pengembangan evaluasi pembelajaran)
Desain (pengembangan evaluasi pembelajaran)Desain (pengembangan evaluasi pembelajaran)
Desain (pengembangan evaluasi pembelajaran)
 
Ppt arif
Ppt arifPpt arif
Ppt arif
 
Prepost Wearmork
Prepost WearmorkPrepost Wearmork
Prepost Wearmork
 
Integral Pre Post
Integral Pre PostIntegral Pre Post
Integral Pre Post
 
Prepost Integral
Prepost IntegralPrepost Integral
Prepost Integral
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...
 
PPT kelompok 4 universitas terbuka ( modul 12 ).pptx
PPT kelompok 4 universitas terbuka ( modul 12 ).pptxPPT kelompok 4 universitas terbuka ( modul 12 ).pptx
PPT kelompok 4 universitas terbuka ( modul 12 ).pptx
 
Abstrak Pengembangan Modul Matematika
Abstrak Pengembangan Modul MatematikaAbstrak Pengembangan Modul Matematika
Abstrak Pengembangan Modul Matematika
 
Penataran+Penilaian+(SMK+DIY+2010) tekni
Penataran+Penilaian+(SMK+DIY+2010) tekniPenataran+Penilaian+(SMK+DIY+2010) tekni
Penataran+Penilaian+(SMK+DIY+2010) tekni
 
Evaluasi Belajar KB 1.pdf
Evaluasi Belajar KB 1.pdfEvaluasi Belajar KB 1.pdf
Evaluasi Belajar KB 1.pdf
 
64-Article Text-784-1-10-20210926.pdf
64-Article Text-784-1-10-20210926.pdf64-Article Text-784-1-10-20210926.pdf
64-Article Text-784-1-10-20210926.pdf
 

More from REVINA SRI UTAMI,S.Pd

MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdfMODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELASFORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELASKRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKSFORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUKFORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKUFORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTALFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKSFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKSFORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKSFORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
PROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKSPROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
SEJARAH UKS
SEJARAH UKSSEJARAH UKS
VISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKSVISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
IDENTITAS GURU
IDENTITAS GURUIDENTITAS GURU
IDENTITAS GURU
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKSKATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
COVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKSCOVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 

More from REVINA SRI UTAMI,S.Pd (20)

MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdfMODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
 
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELASFORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
 
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELASKRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
 
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKSFORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
 
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUKFORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
 
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKUFORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTALFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKSFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
 
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKSFORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
 
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKSFORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
 
PROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKSPROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKS
 
SEJARAH UKS
SEJARAH UKSSEJARAH UKS
SEJARAH UKS
 
VISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKSVISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKS
 
IDENTITAS GURU
IDENTITAS GURUIDENTITAS GURU
IDENTITAS GURU
 
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKSKATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
 
COVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKSCOVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKS
 
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
 
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
 
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
 
MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)
 

Analisis data pada siklus i

  • 1. 51 4.1.4 Analisis Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pada Siklus I Dari penelitian yang telah dilakukan, instrumen pengumpulan data mengenai kemampuan berfikir kritis siswa diambil dari laporan hasil pengamatan individu yang mengacu pada rubrik penilaian. Hasil laporan pengamatan individu yang digunakan disusun berdasarkan indikator kemapuan berpikir kritis. Di dalam penjabaran kemampuan berpikir kritis tersebut didasarkan pada lima indikator yaitu: 1). Menganalisis rumusan masalah; 2). Kemampuan merumuskan hipotesis; 3). Menjastifikasi / mengumpulkan data; 4). Menyajikan data hasil pengamatan; 5). Kemampuan menganalisis hasil pengamatan; 6) kemampuan membuat kesimpulan . Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil laporan individu siswa, dapat disajikan data berfikir kritis siswa berdasarkan butir-butir indikator pada tabel 9. Tabel 9. Rata-rata persentase berfikir kritis siswa berdasarkan butir indikator No Rubrik Persentase Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Rata- Rata (%) Kategori P 1% P 2% P 3% P 4% 1 Merumuskan masalah 63,63 66,67 87,87 90,90 77,26 kritis 2 Membuat hipotesis 62,12 66,67 84,84 86,36 74,99 Cukup kritis 3 Mengumpulkan data 66,67 89.39 90,90 96,97 85,98 kritis 4 Menyajikan data 66,67 77,27 90,90 96,97 82,95 kritis 5 Menganalisis 60,60 65,15 69,69 69,69 66,26 Cukup kritis 6 Menyimpulkan 57,57 77,27 80,30 80,30 73,86 Cukup kritis % Berfikir Kritis 62,87 73,73 84,08 86,86 76,88 kritis Kategori Cukup Kritis Kritis Kritis Kritis Kritis Berdasarkan tabel 9, dapat dilihat rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kelas VII1 SMP Muhammadiyah 2 pekanbaru tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 1 paling tinggi pada pertemuan 3(62,87%) Kritis, yang terendah pada pertemuan 1 (62,87%) Cukup Kritis sedangkan pertemuan 2 dan tiga sama-sama dalam kategori kritis. Untuk indikator persentase paling tinggi yaitu indikator 3 (85,98%) dengan kategori kritis. Indikator berfikir kritis yang terendah yaitu indikator 5
  • 2. 52 (66,26%) dengan kategori cukup kritis. Sedangkan untuk indikator lainnya ada dalam kategori cukup kritis. a. Merumuskan Masalah Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanas. Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kelas VII1 SMP Muhammadiyah 2 pekanbaru tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 1 selama dua kali pertemuan yang dinilai . Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk merumuskan masalah disajikan pada tabel 10. Tabel 10. Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa untuk merumuskan masalah (siklus 1) No Rubrik Persentase Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Rata- Rata (%) Kategori P 1% P 2% P 3% P 4% 1 Merumuskan masalah 63,63 66,67 87,87 90,90 77,26 kritis Kategori Cukup Kritis Kritis Kritis Kritis Adapun hasil klasifikasi kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator merumuskan masalah setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-4 yang didapatkan dari perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan aturan menurut erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah dimodifikasi dan dapat dilihat pada gambar 2.
  • 3. 53 Gambar 2 Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Merumuskan Masalah Berdasarkan gambar 2. kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus 1 untuk indikator merumuskan masalah. Persentase terendah dari kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator merumuskan masalah terlihat pada pertemuan 1 dengan pokok bahasan energi , dengan jumlah 19 orang siswa (63,63 %) pada kategori cukup kritis dan (36,37%) siswa kategori kurang kritis . Dan persentase tertinggi terlihat pada pertemuan 4 dengan pokok bahasan uji makanan dan pencernaan yaitu 90,90% siswa dengan kategori (sangat kritis) dan (9,10%) orang siswa dengan kategori kurang kritis. Sehingga dapat peningkatan kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan merumuskan masalah dari pertemuan 1-4 yaitu : 27,27%. b. Merumuskan hipotesis Merumuskan Hipotesis adalah membuat jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya . Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kelas VII1 SMP muhammadiyah 2 pekanbaru P E R S E N T A S E
  • 4. 54 tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 1 selama dua kali pertemuan yang dinilai . Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk merumuskan hipotesis disajikan pada table 12. Tabel 12. Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa untuk merumuskan hipotesis (siklus 1) No Rubrik Persentase Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Rata- Rata (%) Kategori P 1% P 2% P 3% P 4% 2 Membuat hipotesis 62,12 66,67 84,84 86,36 74,99 Cukup kritis Kategori Cukup kritis Cukup kritis Kritis Kritis Cukup kritis Adapun hasil klasifikasi kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator merumuskan masalah setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-4 yang didapatkan dari perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan aturan menurut erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah dimodifikasi dan dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 3 . Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Merumuskan Hipotesis P E R S E N T A S E
  • 5. 55 Berdasarkan gambar 3 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus 1 untuk indikator merumuskan hipotesis Persentase terendah dari kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator merumuskan hipotesis terlihat pada pertemuan 3 dengan pokok bahasan energi , yaitu (62,12%) pada katgori cukup kritis dan (37,88%) siswa pada kategori kurang kritis . Dan persentase tertinggi terlihat pada pertemuan 6 dengan pokok bahasan uji makanan dan pencernaan, yaitu 86,36% dengan kategori (sangat kritis) dan (13,64%) siswa dengan kategori kurang kritis. Sehingga dapat dilihat peningkatan kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan merumuskan hipotesis dari pertemuan 1-4 yaitu : 21,51%. c. Mengumpulkan data Mengumpulkandata merupakan Suatu pernyataan (statement) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian (Gulo, 2002 : 110). Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kelas VII1 SMP muhammadiyah 2 pekanbaru tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 1 selama dua kali pertemuan yang dinilai . Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan mengumpulkan data disajikan pada tabel 13. Tabel 13 Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kemampuan mengumpulkan data (siklus 1) No Rubrik Persentase kemampuan berfikir kritis siswa Rata- rata (%) Kategori P 1% P 2% P 3% P 4% 3 Mengumpulkan data 66,67 89.39 90,90 96,97 85,98 Kritis Kategori Cukup kritis Kritis Kritis Kritis Kritis Adapun hasil kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator kemampuan mengumpulkan data setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-4 yang
  • 6. 56 didapatkan dari perhitungan dengan menggunakan aturan menurut erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah dimodifikasi dan dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 4. Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Kemampuan Mengumpulkan Data Berdasarkan gambar 4 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus 1 untuk indikator mengumpulkan data. Persentase terendah dari kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator merumuskan hipotesis terlihat pada pertemuan 1 dengan pokok bahasan energi , yaitu (66,67%) siswa pada kategori cukup kritis dan (33,33%) siswa pada kategori kurang kritis . Dan persentase tertinggi terlihat pada pertemuan 6 dengan pokok bahasan uji makanan dan pencernaan, yaitu (96,97 % ) siswa dengan kategori sangat kritis dan (3,03%)siswa dengan kategori kurang kritis. Sehingga dapat dilihat peningkatan kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan mengumpulkan data dari pertemuan 1-4 yaitu : 30,3%.
  • 7. 57 d. Menyajikan data Penyajian Data adalah salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kelas VII1 SMP muhammadiyah 2 pekanbaru tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 1 selama dua kali pertemuan yang dinilai . Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan menyajikan data disajikan pada tabel 14. Tabel 14. Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kemampuan menyajikan data (siklus 1) No Rubrik Persentase Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Rata- Rata (%) Kategori P 1% P 2% P 3% P 4% 4 Menyajikan data 66,67 77,27 90,90 96,97 82,95 Kritis Kategori Cukup kritis Kritis Kritis Kritis Kritis Adapun hasil kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator kemampuan menyajikan data setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-4 yang didapatkan dari perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan aturan menurut erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah dimodifikasi dan dapat dilihat pada gambar 5.
  • 8. 58 Gambar 5. Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Kemampuan Menyajikan Data Berdasarkan gambar 5 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus 1 untuk indikator menyajikan data Persentase terendah dari kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator merumuskan hipotesis terlihat pada pertemuan 3 dengan pokok bahasan energi , yaitu (66,67%) pada kategori cukup kritis dan (33,33%) pada kategori kurang kritis . Dan persentase tertinggi terlihat pada pertemuan 6 dengan pokok bahasan uji makanan dan pencernaan, yaitu 96,97 % sisa dengan kategori sangat kritis dan jumlah paling sedikit (3,03%) orang siswa dengan kategori kurang kritis. Sehingga dapat dilihat rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan menyajikan data dari pertemuan 1-4 yaitu : 30,3%. e. Menganalisis Analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti secara mendalam. Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kelas vii1 smp muhammadiyah 2 pekanbaru tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 1 selama dua kali pertemuan yang dinilai .
  • 9. 59 Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan menganalisis data disajikan pada tabel 15. Tabel 15. Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Menganalisis Data (Siklus 1) No Rubrik Persentase Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Rata- Rata (%) Kategori P 1% P 2% P 3% P 4% 5 Menganalisis 60,60 65,15 69,69 69,69 66,26 Cukup kritis Kategori Cukup kritis Kritis Kritis Kritis Kritis Adapun hasil klasifikasi kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator kemampuan menganalisis data setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 7-8 yang didapatkan dari perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan aturan menurut erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah dimodifikasi dan dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 6. Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Kemampuan Menganalisis Data
  • 10. 60 Berdasarkan gambar 6 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus 1 untuk indikator menganalisis data Persentase terendah dari kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator merumuskan hipotesis terlihat pada pertemuan 1 dengan pokok bahasan energi , yaitu 60,60% pada kategori cukup kritis dan 39,4% pada kategori kurang kritis . Dan persentase tertinggi terlihat pada pertemuan 4 dengan pokok bahasan uji makanan dan pencernaan, yaitu 69,69 % pada kategori cukup kritis dan 30,31% siswa dengankategori kurang kritis. Sehingga dapat dilihat peningkatan kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan menganalisis data dari pertemuan 1-4 yaitu : 9.09% f. Menyimpulkan Menyimpulkan adalah membuat pernyataan singkat tentang hasil analisis deskripsi dan pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis yang telah dilakukan berisi jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada bagian rumusan masalah. Keseluruhan jawaban hanya terfokus pada ruang lingkup pertanyaan dan jumlah jawaban disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah yang diajukan. Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kelas VII1 SMP muhammadiyah 2 pekanbaru tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 2 selama dua kali pertemuan yang dinilai . Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan menyimpulkan data disajikan pada tabel 16. Tabel 16. Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Kemampuan Menyimpulkan Data (Siklus 1) No Rubrik Persentase Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Rata- Rata (%) Kategori P 1% P 2% P 3% P 4% 6 Menyimpulkan 57,57 77,27 80,30 80,30 73,86 Cukup kritis Kategori Cukup kritis Kritis Kritis Kritis Kritis Adapun hasil klasifikasi kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator kemampuan menyimpulkan setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri
  • 11. 61 terbimbing (guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-4 yang didapatkan dari perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan aturan menurut erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah dimodifikasi dan dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 7. Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Kemampuan Menyimpulkan Data Berdasarkan gambar 7 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus 1 untuk indikator menyimpulkan data. Persentase terendah dari kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator merumuskan hipotesis terlihat pada pertemuan 1 dengan pokok bahasan energi , yaitu (57,57 %) pada katgori cukup kritis dan jumlah siswa paling sedikit yaitu (42,42 %) pada kategori kurang kritis. Dan persentase tertinggi terlihat pada pertemuan 4 dengan pokok bahasan uji makanan dan pencernaan, yaitu 80,30 % dengan kategori cukup kritis dan 19,7 % siswa dengan kategori kurang kritis. Sehingga dapat dilihat peningkatan kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan menyimpulkan data dari pertemuan 1-4 yaitu : 22,73%.