2. Pengertian parameter
Menurut kutipan dari
(http://adhamaskipangeran.blogspot.com/ di unduh pada
tanggal 14 Mei 2015 pukul 09:55) adalah sebuah alat ukur
untuk melihat kesuksesan ataupun keberhasilan dari
tujuan. Jadi, parameter merupakan pengukuran suatu
atribut dari sekumpulan data yang penting untuk melihat
keberhasilan dalam memecahkan masalah.
3. Pengertian masalah
Menurut Prajudi Atmosudirjo yang dikutip dalam
(http://yayatsahut.blogspot.com/2011/04/pengertian-dan-
jenis-masalah.html/ diunduh pada tanggal 14 Mei 2015
pukul 10:30) Masalah adalah sesuatu yang menyimpang
dari apa yang diharapkan, direncanakan, ditentukan untuk
dicapai sehingga merupakan rintangan menuju
tercapainya tujuan
4. Pengertian parameter masalah dalam BK
Pengukuran (Menurut Saifuddin Azwar, dalam buku
Penyususnan Skala Psikologi 2015 ,1-3) Dapat di
definisikan sebagai proses kuantifikasi suatu atribut.
Pengukuran yang di harapkan akan menghasilakan data
yang falid harus dilakukan secara sistematik
5. Perbedaan skala dan angket
Skala Angket
1. Data yang diungkap oleh
angket berupa faktual atau
yang dianggap faktadan
kebenaran yang diketahui
oleh subjek.
1. Data yang diungkap
oleh skala sikap adalah
aspek kepribadiaan
individu
6. 2. Pertanyaan dalam angket
berupa pertanyaan langsung
terarah kepada informasi
mengenai data yang hendak
diungkap.
2. Aitem pada skala sikap berupa
penerjemahaan dari indikator
keprilakuaan guna memancing
jawaban yang tidak secara
langsung menggambarkan
keadaan diri subjek, yang
biasanya tidak disadari oleh
responden yang bersangkutan.
7. 3. Responden terhadap
angket mengenai apa
yang ditanyaan dalam
angket dan informasi apa
yang dicari oleh
pertanyaan yang
bersangkutan.
3. Responden terhadap skala
sikap , sekalipun sangat
memahami pertayaanya,
namun tidak mengatahui arah
jawaban yang di kehendaki
dan kesimpulan apa yang
sesungguhnya di ungkap oleh
pertanyaan tersebut
8. 4. Respon yang di berikan
subjek terhadap angket
tidak bisa di beri skor,
melainkan di beri angka
coding sebagai
indentifikasi atau
klasifikasi jawaban
4. Respon terhadap skala
sikap di beriskor melalui
proses peskalaan (
scaling )
9. 5. Satu perangkat angket
di racang untuk
mengungkap data dan
informasi mengenai
banyak hal
5. satu perangkat skala
sikap di rancang hanya
untuk mengungkap satu
tujuan ukur saja (
unidimensional)
10. 6. Karakteristik yang di
sebutkan pada poin 2 dan 4
menyebutkan data hasil angket
tidak perlu di uji lagi
reliabilitasnya secara
sikometrik
6. Hasil ukur skala sikap harus
tinggi reliabiltasnya secara
sikometrik, dikarenakan
relevansi isi dan konteks
kalimat yang di gunakan
sebgai stimulus pada skala
sikap lebih terbuka terhadap
berbagai sumber eror.
11. 7. Validitas angket lebih
di tentukan oleh kejeasan
tujuan dan kelengkapan
nformasi yang hendak di
ungkapnya
7. Validitas skala sikap di
tentukan oleh ketepatan
opererasiom analisasi
konstak sikap yang
hendak di ukur menjadi
indikator keperilakuan
dan aitem aitemnya.
12. Jenis jenis Skala sikap (Attitude Scales)
Skala Likert
Guttman Scaling
Skala Thurstone
Semantic Differential
13. Uji Validitas
(Menurut Saifuddin Azwar, dalam buku Penyususnan
Skala Psikologi 2015 : 10-20)
Validitas adalah ketepatan dan kecermatan instrument
dalam menjalankan fungsi ukurnya. Artinya, validitas
menunjuk pada sejauh mana skala itu mampu
mengungkap dengan akurat dan teliti data mengenai
atribut yang ia dirancang untuk mengukurnya
14. Macam-macam validitas
(Menurut Saifuddin Azwar, dalam buku Penyusunan
Skala Psikologi 2015 : 131-144) Ada beberapa macam
validitas, antara lain :
Validitas Isi
Validitas Faktorial
Validasi Multitrait- Multimethod
Validasi Konkuren
15. Faktor- faktor yang melemahkan validitas
(Menurut Saifuddin Azwar, dalam buku Penyusunan Skala Psikologi 2015 : 10-14)
1. Konsep Teoritik Tidak Cukup Di Fahami
2. Asek Kepribadian Tidak operasional
3. Penulisan aitem tidak mengikuti kaidah
4. Administrasi skala tidak berhati hati
5. Pemberian skor tidak cermat
6. Keliru interpretasi
16. Faktor-faktor yang meningkatkan validitas
Menurut kutipan dalam (http://megume-
japanlovers.blogspot.com/2011/03/skala-psikologi.html/ diunduh pada tanggal
28 Mei 2015, 12:54)
Tujuan dan sasaran harus dipastikan jelas dan dioperasionalkan.
Harapan responden harus ditulis.
Sesuai dengan ukuran penilaian peneliti terhadap tujuan dan sasaran yang
ditentukan.
17. melakukan tes terakhir di tempat lain untuk mendapatkan
umpan balik dari pihak luar yang kurang diinvestasikan
dalam instrumen.
Melibatkan responden untuk melakukan penilaian
terhadap susunan kalimat atau permasalahan lainnya.
Jika memungkinkan, membandingkan ukuran dengan
langkah-langkah lain, atau data yang mungkin tersedia.
18. Uji Reliabilitas
Pengertian Reliabilitas
Menurut (Saifuddin Azwar, dalam bukunya Penyusunan
Skala Psikologi 2015 111-127) pengertian reliabilitas
mengacu kepada keterpercayaan atau konsistensi hasil
ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi
kecermatan pengukuran
19. Macam-macam reliabilitas
Menurut kutipan dalam
(http://merlitajodi.blogspot.com/p/validitas-dan-
reliabilitas.html/ diunduh pada tanggal 18 Mei 2015 pukul
16:10) Salah satu syarat agar hasil suatu tes dapat
dipercaya adalah tes tersebut harus mempunyai reliabilitas
yang memadai. Oleh karena itu Jaali dan Pudji (2008)
membedakan reliabilitas menjadi 2 macam,
20. 1.Reliabilitas Konsistensi Tanggapan
Ada tiga mekanisme untuk memeriksa reliabilitas
tanggapan responden terhadap tes (Jaali ; 2008) yaitu:
a. Teknik test-retest
b. Teknik belah dua
c. Bentuk ekivalen
21. 2. Reliabilitas Konsistensi Gabungan Item
Reabilitas ini terkait dengan konsistensi antara item-item
suatu tes atau instrument.. Apabila terhadap bagian obyek
ukur yang sama, hasil pengukuran melalui item yang satu
kontradiksi atau tidak konsisten dengan hasil ukur melalui
item yang lain maka pengukuran dengan tes (alat ukur)
sebagai suatu kesatuan itu tidak dapat dipercaya.
22. Faktor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas
Menurut kutipan dalam (http://mahmud09-
kumpulanmakalah.blogspot.com/2013/03/reliabilitas-
pengertian-dan-faktor.html/ diunduh pada tanggal 20 Mei
pukul 14:22 )
1. Jumlah butir soal
2. Homogenitas soal tes
3. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tes
23. 4. Keseragaman kondisi pada saat tes diberikan
5. Kecocokan tingkat kesukaran terhadap peserta tes
6. Heteroginitas kelompok
7. Variabilitas skor
8. Motivasi individu
9. Gunakan lebih dari satu indikator
10. Gunakan Tes Pilot
24. Pensklaan dan Menentuan Skor
Dikutip dari Buku Penyusunan Skala Psikologi, oleh
Saifuddin Azwar, 2015 : 55-70). Sudah dimaklumi bahwa
pengukuran pada hakikatnya adalah kuantitatif atribut,
dengan skala psikologi sebagai sebagai instrumennya.
Salah satu terpenting dalam proses kuantifikasi ini adalah
menetapkan besaran angka yang harus diberikan sebagai
harga suatu jawaban, yang dikenal dengan sebutan skor
25. Menganalisis Aitem
Dikutip dari Buku Penyusunan Skala Psikologi, oleh Saifuddin
Azwar, 2015 : 75-77). Kualitas skala psikologi sangat ditentukan
oleh kualitas sitem-aitem di dalamnya. Oleh karena itu, selain
berbagai masalah yang menyangkut penulisan aitem, salah satu
hal pokok yang perlu mendapat perhatian dalam penyusunan dan
pengembangan skala psikologi adalah prosedur analisis dan
seleksi aitem
26. Tampilan dan Administrasi
Ada beberapa hal yang tidak boleh diabaikan dalam skala
sikap, yaitu: Masalah penampilan fisik skala dalam format
yang akan dihadapi oleh responden
27. Menentukan indikator
Indikator keperilakuan (dalam buku Penyusunan Skala
Psikologi, Saifuddin Azwar, 2015, halaman 28 - 29)
Indikator keperilakuan (behavioral indicators) tidak lain
adalah deskripsi bentuk-bentuk prilaku yang
mengindikasikan adanya atribut psikologis yang diukur.
28. Pengertian Blueprint
Dikutip dari Buku Penyusunan Skala Psikologi, oleh
Saifuddin Azwar, 2015,halaman 31-32). Uraian tersebut
disajikan dalam bentuk tabel yang memuat aspek atau
dimensi keprilakuan dan indikator masing-masing aspek.