Analisis antrian pembelian tiket kereta di Stasiun Bekasi dengan metode simulasi multi channel. Penelitian menganalisis antrian pada jam sibuk dan tidak sibuk dengan menghitung tingkat kedatangan, pelayanan, kegunaan loket, rata-rata pengantri, dan waktu menunggu. Hasilnya menunjukkan fasilitas loket memadai dengan rata-rata pelayanan 1,97 penumpang/menit pada jam sibuk dan 2,01 penumpang
Analisis Antrian Pembelian Tiket Kereta Pada Stasiun Bekasi dengan Metode Simulasi Multiple Channel
1. Analisis Antrian
Pembelian Tiket Kereta
Pada Stasiun Bekasi
Dengan Metode Simulasi
Multiple Channel
Nama : Eddo Ahmad Fauzi
NPM : 13214387
Jurusan : Manajemen
Pembimbing: Nonik, SE., MM
2. Latar Belakang
Antrin adalah suatu kejadian yang biasa di rasakan
manusia dalam kehidupan sehari-hari. Sering terjadi orang-
orang, barang-barang, komponen-komponen atau kertas kerja
harus menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan.
Contohnya saja seperti pembelian tiket kereta api atau
pembelian tiket bioskop kita harus ekstra sabar menunggu
untuk mendapatkannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis akan
membahas lebih lanjut dalam bentuk penelitian ilmiah dengan
judul “Analisis Antrian Pembelian Tiket Kereta Pada Stasiun
Bekasi Dengan Metode Simulasi Multiple Channel ”.
3. Batasan Masalah
Penelitian ilmiah ini hanya membatasi masalah
pada kasus antrian di Stasiun Bekasi dengan
melakukan observasi ke lapangan. Waktu observasi
dimulai pada tanggal 21 November 2016 sampai 11
Desember 2016 dengan membagi kedalam dua
waktu yaitu waktu sibuk dan tidak sibuk.
4. Rumusan MasalahRumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka
penulis merumuskan beberapa masalah, yaitu:
1.Bagaimana antrian yang terjadi di Stasiun Bekasi
dengan menggunakan metode antrian yang sesuai
dengan kondisi yang terjadi, yaitu metode antrian
Multi Channel-Single Phase?
2.Apakah antrian di Stasiun Bekasi sudah memadai?
5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan
batasan masalah di atas tujuan yang hendak dicapai
oleh penulis dalam penulisan ilmiah ini adalah:
1.Untuk mengetahui bagaimana antrian yang terjadi di
Stasiun Bekasi dengan menggunakan metode antrian
yang sesuai dengan kondisi yang terjadi, yaitu metode
antrian Multi Channel-Single Phase.
2.Untuk mengetahui apakah antrian di Stasiun Bekasi
sudah memadai.
6. Metode penelitian
Objek penelitian:
Objek penelitian pada penulisan ilmiah ini adalah
antrian pembelian tiket Stasiun Bekasi yang
beralamatkan di Jl. Ir. H. Juanda Keluarahan Marga
mulya Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi Jawa
Barat.
7. Data/variabel yang digunakan
• Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data dari Antrian
pembelian tiket di Stasiun Bekasi berupa data kuantitatif. Data
kuantitatif adalah suatu karakteristik dari suatu variabel yang nilai
– nilainya dinyatakan dalam bentuk numerik. Untuk mengolah
data, data yang digunakan penulis dalam penulisan ilmiah ini
adalah data sekunder yaitu dalam penelitian ini diperoleh dengan
melakukan pengamatan langsung. Variabel yang dijadikan penulis
dalam penelitian ini yaitu :
• Kedatangan
• Antrian
• Fasilitas pelayanan
8. Alat Analisis yang digunakanAlat Analisis yang digunakan
menggunakan Multi Channel-Single Phase diantaranya yaitu :
1.λ = Tingkat kedatangan rata – rata per jam
2.1/ µ = Waktu pelayanan rata - rata
3.µ = Tingkat pelayanan rata – rata per jam
4.P = Tingkat kegunaaan kasir
5.P0 = Probabilitas tidak ada pembeli dalam sistem
6.Lq = Jumlah pembeli rata-rata menunggu untuk dilayani
7.L = Jumlah pembeli dalam sistem
8.Wq = Waktu rata-rata dalam antrian
9.W = Waktu rata-rata dalam sistem
10.Pw = Probabilitas menunggu dalam antrian
13. Pembahasan
a.a. Perhitungan pada jam sibukPerhitungan pada jam sibuk
1. Tingkat kedatangan pembeli tiket sebanyak 370,87 orang dalam
waktu 1 jam.
2. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk melayani pembeli yaitu
30.41 detik/orang.
3. Dalam waktu 1 jam pembeli dapat dilayani sebanyak 118,38
pembeli atau dalam waktu 1 menit loket rata-rata dapat
melayani sebanyak 1,97 pembeli.
4. Tingkat kegunaan fasilitas pelayanan adalah 78,3% dikarenakan
waktu optimalnya 100% jadi waktu menganggurnya sebesar
21,7%.
5. Probabilitas tidak adanya pengantri sebesar 3,068%.
14. Lanjutan
6. jumlah rata-rata pengantri dalam antrian sebanyak 2,04 pengantri
dalam satu menit.
7. jumlah rata-rata pengantri dalam sistem adalah 5,174 pengantri.
8. Rata-rata waktu yang dibutuhkan pengantri dalam antrian
sebesar 0,0055 jam.
9. Rata-rata waktu yang dibutuhkan pengantri dalam sistem sebesar
0,0139 jam.
10. Probabilitas menunggu dalam antrian sebesar 56,62%.
15. b.b. Perhitungan pada jam tidak SibukPerhitungan pada jam tidak Sibuk
1. Tingkat kedatangan pembeli tiket sebanyak 80,28 orang dalam
waktu 1 jam.
2. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk melayani pembeli yaitu
29,82detik/orang.
3. Dalam waktu 1 jam pembeli dapat dilayani sebanyak 120,72
pembeli atau dalam waktu 1 menit loket rata-rata dapat
melayani sebanyak 2,012 pembeli.
4. Tingkat kegunaan fasilitas pelayanan adalah 22,16%
dikarenakan waktu optimalnya 100% jadi waktu
menganggurnya sebesar 77,84%.
5. Probabilitas tidak adanya pengantri sebesar 51,57%.
16. Lanjutan
6. jumlah rata-rata pengantri dalam antrian sebanyak 0,0092
pengantri dalam satu menit.
7. jumlah rata-rata pengantri dalam sistem adalah 0,6742 pengantri.
8. Rata-rata waktu yang dibutuhkan pengantri dalam antrian
sebesar 0,0001 jam.
9. Rata-rata waktu yang dibutuhkan pengantri dalam sistem sebesar
0,0083 jam.
10. Probabilitas menunggu dalam antrian sebesar 3,24%.
17. Kesimpulan
1. Dari analisa keseluruhan dengan menggunakan perhitungan teori
antrian Multi Channel single Phase. Diperoleh jumlah rata-rata
kedatangan pembeli perjam pada waktu sibuk dengan
menggunakan 4 loket adalah sebesar 370,87 pembeli/jam dan
pada waktu tidak sibuk dengan menggunakan 3 loket sebesar
80,28 pembeli/jam. Dengan membuka 4 loket tingkat pelayanan
rata-rata 118,38 pembeli/jam atau 1,97 pembeli/menit dan
dengan membuka 3 loket tingkat pelayanan rata-rata 120,72
pembeli/jam atau 2,012 pembeli/menit. waktu pelayanan rata-
rata pembeli 30,41 detik pada waktu sibuk dan 29,82 detik pada
waktu tidak sibuk, probababilitas menunggu pada waktu sibuk
sebesar 56,62% dan pada waktu tidak sibuk sebesar 3,24%.
18. Lanjutan
2. Jumlah loket yang disediakan oleh pihak stasiun bekasi sudah
memadai seperti terlihat dalam waktu pelayanan rata-rata diatas
perlu waktu setengah menit pembeli dapat dilayani. sehingga hal
ini akan meninggkatkan kepuasan pengguna jasa karena tidak
perlu menunggu lama untuk mengantri.
19. Saran
Dengan hasil yang didapat mengenai antrian yaitu untuk
lebih meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, sistem
yang dikembangkan lebih mempermudah proses
pemesanan tiket, penambahan loket kartu multi trip dan
memperkenalkan penggunaan kartu multi trip kepada para
pembeli tiket agar para pengguna transoportasi dapat lebih
cepat dilayani tanpa harus lama mengantri untuk membeli
tiket, dan pengamanan yang ketat untuk mengurangi
kemungkinan tindak kriminalitas pada saat mengantri.
Untuk peneliti selanjutnya dapat menganalisis faktor-
faktor lain seperti biaya pembelian mesin, biaya gaji
karyawan dan sebagainya.
29. Daftar Pustaka
• Dimas Danang Wiroyudo. 2011. Penulisan Ilmiah : Analisis Antrian Loket Kereta Api
Listrik Pada Stasiun Buaran Jakarta Timur
• Eddy Herjanto. 2007. Manajemen Operasi. Jakarta. Grasindo.
• Edi Widianto. 2011. Penulisan Ilmiah : Analisis Antrian Pelayanan Pembelian Tiket XX1
Giant Mega Bekasi Barat
• Elida Putri. 2009. Simulasi Antrian dan Implementasinya. Tidak dipublikasikan. Skripsi.
Medan: Universitas Sumatera Utara
• Fien Zulfikarijah. 2004. Operation Research. Edisi Pertama Cetakan Kedua.
• Malang: Bayumedia Publishing
• James Evans dan David Collier. 2007. Operations Management. International
Student Edition, Thomson South-Western.
• Jay Heizer dan Berry Render. 2005. Manajemen Operasi. Edisi ketujuh.
Jakarta: Salemba Empat.
• Jay Heizer dan Berry Render. 2006. Manajemen Operasi Terjemahan oleh
Dwianoegrahwati Styoningsih dan Indra Almahdy dari Operation
Management. Jakarta: Salemba Empat.
• Jay Heizer dan Berry Render. 2009. Manajemen Operasi Buku 1 Edisi 9, Jakarta :
Salemba 4.
30. Lanjutan
• Julmardriandrie Nur. 2010. Penulisan Ilmiah : Analisis Atrian Pembeli Karcis KRL
Ekonomi di Loket Mayor Oking Stasiun Bogor, Universitas Gunadarma, Depok
• Pangestu Subagyo, Marwan Asri dan T. Hani Handoko, 2000, Manajemen Personalia
dan Sumberdaya Manusia, Edisi II, Cetakan Keempat Belas, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
• Prawirosentono. 2005. Riset Operasi dan Ekonofisika. Jakarta : PT. Bumi Aksara
• Sinalungga, S. (2008). Pengantar Teknik Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
• Siswanto. 2007. “Operation Research”. Jilid II. Jakarta: Erlangga.
• Soma Purnama Aji, Tri Bodroastuti. 2012. Jurnal : Penerapan Model Simulasi Antrian
Multi Channel Single Phase Pada Antrian di Apotek Purnama Semarang
• Sri Mulyono, 2002. Riset Operao, Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, jakarta
• Tju Tju Tarliah Dimyati dan Ahmad Dimyati, 2003. Riset Operasional Model-model
Pengambilan Keputusan, Sinar Baru Al Gesindo, Jakarta
• William J. Stevenson. 2009. Management Operation. Prentice Hall. UK
