Teknologi telekomunikasi, internet, dan nirkabel berperan dalam pertumbuhan bisnis di Indonesia dengan memungkinkan pertukaran informasi secara global dan interaksi dengan pelanggan secara online. Perkembangan ini mendorong operator telekomunikasi untuk terlibat dalam bisnis digital seperti e-commerce dan mobile money. Pemerintah berupaya mendukung pertumbuhan e-commerce di tanah air dengan membuat roadmap untuk mengatur industri ini.
1. TELEKOMUNIKASI, INTERNET, DAN
TEKNOLOGI NIRKABEL
Disusun Oleh :
Theresia Magdalena
43218110075
Dosen Pengampu :
YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sanpaikan kepada Tuhan YME yang telah memberikan petunjuk
Nya dalam menyelesaikan makalah ini. Adapun latar belakang penulis membuat TUGAS SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN: Telekomunikasi, Internet Dan Teknologi Nirkabel untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh Bapak Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si Sebagai dosen mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu
dalam rangka penyelesaikan proposal ini, selain itu kerja sama yang baik diantara semua pihak yang
terlibat dengan penulis membuat proposal ini dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Seperti kata pepatah, tidak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa
proposal ini masih jauh dari sempurna, masih banyak hal yang kurang dalam penulisan proposal ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat
memperbaikinya. Harapan penulis, semoga proposal ini dapat bermanfaat dan menjadi sumber ilmu
yang baru bagi kita semua.
Jakarta, 09 Desember 2019.
3. Pendahuluan
Bisnis digital menarik perhatian berbagai macam kalangan, mulai dari individual,
startup, hingga perusahaan di berbagai macam sektor, termasuk telekomunikasi.
Hal ini tidak mengherankan. Dalam enam tahun terakhir, bisnis digital di Indonesia
disebut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto tumbuh dua kali lipat dibanding
pertumbuhan ekonomi nasional, yakni 9,98 - 10,7 persen.
Airlangga memproyeksikan pertumbuhan bisnis digital akan mencapai 11 persen di
2019 karena seluruh wilayah Indonesia bakal terhubung internet.
Presiden RI Joko Widodo bahkan mengumandangkan mimpinya untuk menjadikan
Indonesia sebagai digital hubterbesar di Asia Tenggara dalam beberapa tahun
mendatang.
Bagi perusahaan telekomunikasi, partisipasi di industri digital tak cuma mengikuti
tren, tetapi juga untuk beradaptasi menghadapi perkembangan teknologi saat ini.
Sejumlah operator, sejak beberapa tahun yang lalu, meyakini sektor digital dapat
menjadi layanan pendamping bisnis infrastruktur jaringan miliknya. Jenis usaha
yang dilakoni bermacam–macam, mulai dari konten, marketplace, hingga uang
elektronik dengan skala bisnis yang berbeda-beda.
Awalnya mereka memulainya dengan layanan konten gaya hidup. Pengguna dapat
membeli konten value added service (VAS), games, dan aplikasi.
"Pertumbuhan bisnis digital diproyeksikan akan mencapai 11 persen di tahun
2019."
Airlangga Hartanto, Menteri Perindustrian
4. Berikutnya operator telekomunikasi menjajal bisnis digital berskala besar, seperti
e-money dan e-commerce. Pertumbuhan kedua sektor ini melesat seiring dengan
meningkatnya penetrasi internet di Indonesia.
Raksasa telekomunikasi Telkom membentuk usaha patungan Blanja.com dengan
eBay. XL Axiata (XL) dan SK Planet untuk situs belanja Elevenia dan Indosat
Ooredoo (Indosat) membentuk situs belanja Cipika.
Selain produk e-commerce, operator telekomunikasi juga memeriahkan industri
mobile money dengan mengembangkan uang elektronik. Telkomsel
mengembangkan TCash, XL memiliki XL Tunai, Indosat dengan Dompetku (kini
PayPro), dan Smartfren dengan Uangku.
Ledakan penggunaan data (big data) juga mendorong operator mengembangkan
layanan pendamping lain yang ditujukan untuk segmen di luar pelanggannya,
yakni UKM dan enterprise. Contohnya layanan cloud, Internet of Things (IoT),
Machine-to-Machine (M2M), dan IT outsource.
5. Peran dan Dampak Perkembangan Teknologi Telekomunikasi, Internet dan
Teknologi Nirkabel Terhadap Pertumbuhan Sektor Usaha / Bisnis di
Indonesia
Begitu cepat dan kuatnya perkembangan teknologi telekomunikasi, internet dan teknologi
nirkabel tentu berperan dalam pertumbuhan sektor usaha atau bisnis di Indonesia. Kemajuan
di bidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung perkembangan teknologi
internet. Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi mengalami kesulitan dalam memperoleh
informasi apapun, untuk menunjang aktivitas bisnisnya, bahkan sekarang cenderung dapat
diperoleh berbagai macam informasi, sehingga informasi harus disaring untuk mendapatkan
informasi yang tepat dan relevan.
Hal tersebut mengubah abad informasi menjadi abad internet. Penggunaan internet dalam
bisnis berubah dari fungsi sebagai alat untuk pertukaran informasi secara elektronik menjadi
alat untuk aplikasi strategi bisnis, seperti: pemasaran, penjualan, dan pelayanan pelanggan.
Pemasaran di Internet cenderung menembus berbagai rintangan, batas bangsa, dan tanpa
aturan-aturan yang baku. Sedangkan pemasaran konvensional, barang mengalir dalam partai-
partai besar, melalui pelabuhan laut, pakai kontainer, distributor, lembaga penjamin, importir,
dan lembaga bank.
Pemasaran konvensional lebih banyak yang terlibat dibandingkan pemasaran lewat internet.
Pemasaran di internet sama dengan direct marketing, dimana konsumen berhubungan
langsung dengan penjual, walaupun penjualnya berada di luar negeri. “Pengguna internet di
seluruh dunia berkisar 200 juta, 67 juta diantaranya berada di Amerika Serikat, internet di
Indonesia berlipat dua kali setiap 100 hari” (Rhenald, 2000).
Dari referensi tersebut penggunaan internet untuk aplikasi strategi bisnis di Indonesia
peluangnya cukup besar, tapi banyak orang tidak menyadari, karena pemain bisnis di
Indonesia masih banyak kalangan tua. Menurut Rhenald "Pasar internet adalah pasar orang
muda, bukan orang tua." Dugaan Rhenald berdasarkan amatan saja "Pengguna internet di
Indonesia sekitar 70% berusia 20-an, sekitar 25% usia 30-42-an, sisanya usia di atas itu.
Sedangkan pemain-pemain utama bisnis berusia 45-an ke atas. Mereka adalah generasi yang
terlambat bersentuhan dengan internet, bahkan dengan komputerpun mereka terlambat"
(Rhenald: 1999:23). 91% pengguna internet berpendidikan SLA ke atas dengan persentase
6. pengguna SLA yang terbanyak, yaitu: 46%. Tempat pengakses internet di Indonesia
kebanyakan dari kantor(52%), warnet(26%), sekolah/kampus(19%) .
Internet di Indonesia lebih banyak dipakai untuk fasilitas e-mail, yaitu sebanyak: 42%,
persentase aktivitas di internet lainnya dapat dilihat pada Gambar 3. Penggunaan internet di
Indonesia digunakan untuk keperluan bisnis sebesar: 43%, sedangkan keperluan pribadi
sebanyak: 32% (Nielsen, 1999). Penggunaan internet di Indonesia untuk keperluan bisnis
sebesar 43%, menunjukkan beberapa perusahaan telah menerapkan internet untuk berbisnis,
yang dikenal dengan E-Business atau ECommerce.
Penggunaan internet dalam bisnis mengalami perkembangan, dari pertukaran informasi
secara elektronik ke aplikasi strategi bisnis, seperti: pemasaran, penjualan, dan pelayanan
pelanggan. Internet mendukung komunikasi dan kerja sama global antara pegawai,
konsumen, penjual, dan rekan bisnis yang lain. Internet memungkinkan orang dari organisasi
atau lokasi yang berbeda bekerja sama sebagai satu tim virtual untuk mengembangkan,
memproduksi, memasarkan, dan memelihara produk atau pelayanan.
Dengan internet memungkinkan aplikasi Electronic Commerce (EC) dapat digunakan pada
jaringan global, dan biasanya dilengkapi dengan aplikasi pemrosesan pesanan secara On-line,
Electronic Data Interchange (EDI) untuk mengirim dokumen bisnis, dan keamanan sistem
pembayaran Electronic Funds Transfer (EFT). Akibat internet, pemasaran terhadap
perusahaan, produk, dan pelayanan menjadi proses yang interaktif saat ini. Situs Web
perusahaan bukan hanya sekedar menyajikan katalog produk dan media promosi, melainkan
digunakan untuk berdialog, berdiskusi, dan berkonsultasi dengan konsumen secara On-line,
bulletin boards, kuesioner elektronik, mailing lists, dan pengiriman surat elektronik. Sehingga
konsumen dapat dilibatkan secara langsung dalam perancangan, pengembangan, pemasaran,
dan penjualan produk.
7. Aplikasi berdasarkan internet dapat memberi keunggulan strategi bisnis untuk memenangkan
kompetisi dalam:
a. Global Dissemination
Karena sekarang negara-negara sudah tersambung dengan internet, komunikasi global dalam
bisnis menjadi benar-benar hidup. E-mail, electronic mailing list, situs World Wide Web, dan
pelayanan internet lainnya, mengakibatkan penyebaran informasi sekala internasional
menjadi lebih cepat, murah dan mudah. Hal ini memberi keuntungan strategi bisnis dalam
meningkatkan penghematan dan efisiensi komunikasi global, dan mampu untuk menjangkau,
menjual, serta pengembangan pelayanan pasar konsumen internasional.
b. Interaction.
Komunikasi interaktif adalah kemampuan internet yang lain, seperti: forum diskusi dan chat
groups; Formulir interaktif untuk pesanan, feedback, dan dukungan teknis; E-mail untuk
menjawab permintaan dan komentar secara on-line. Feedback yang cepat dan efisien kepada
konsumen dan tanggapan dari konsumen support specialists memberi beberapa kesempatan
untuk menunjukkan perhatian perusahaan pada konsumennya. Sehingga teknologi internet
membantu bisnis membangun peranan dan loyalitas konsumen.
c. Customization.
Kemampuan untuk mengotomatisasi penyediaan informasi dan pelayanan sesuai kebutuhan
masing-masing konsumen, merupakan kemampuan strategi bisnis internet. Informasi dapat
diakses dan disebarkan dari server jaringan, tergantung pada kebutuhan pemakainya. Sebagai
contoh: mengisi formulir pendaftaran untuk pengaksesan yang cepat dalam memilih tingkat
situs Web. Efisiensi, biaya murah, dan sasaran pemasaran interaktif kepada masing-masing
konsumen adalah kunci keunggulan bisnis dengan teknologi internet.
8. d. Collaboration.
Internet mungkin memudahkan dan mengefisienkan akses data,hardware dan software yang
ada pada jaringan secara bersama. Sebagai contoh: informasi pada situs Web dapat diperoleh
dengan mudah menggunakan Web browsers. Groupware tools yang lain membantu
koordinasi proyek dan mengurus informasi yang disimpan pada server situs Web cross-link.
Hal ini dapat meningkatkan kerja sama diantara tim, workgroups, dan rekan bisnis, sehingga
dapat melengkapi peran strategi bisnis perusahaan.
e. Electronic Commerce.
Internet menjadi platform teknologi EC. Internet menghubungkan perusahaan dengan
konsumen dan penjualnya, sehingga memungkinkan perusahaan pengguna internet dapat
memasarkan, membeli, menjual, serta mendukung produk dan pelayanan secara elektronik.
Beberapa keuntungan berbisnis lewat internet terletak pada aplikasi EC. EC memungkinkan
untuk membuka pasar dan/atau membuat produk dan pelayanan baru.
f. Integration.
Perusahaan yang bekerja menggunakan internet mengintegrasikan aktivitas di luar dengan
proses bisnis di dalam perusahaan secara online. Sebagai contoh: situs Web perusahaan
tersambung dengan database operasional yang tersimpan pada Server Web Intranet, sehingga
pengunjung situs Web perusahaan tersebut dalam memperoleh informasi lebih detil, up-to-
date, dan dapat digunakan untuk mendukung aplikasi EC. Sehingga keuntungan perusahaan
dari teknologi internet timbul dari efisiensi dan inovasi proses di dalam dan luar perusahaan.
Potensi industri e-commerce di Indonesia memang tidak dapat dipandang sebelah mata. Dari
data analisis Ernst & Young, dapat dilihat pertumbuhan nilai penjualan bisnis online di tanah
air setiap tahun meningkat 40 persen. Ada sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta
pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia.
Tak hanya sekedar untuk mencari informasi dan chatting, masyarakat di kota-kota besar kini
menjadikan internet terlebih lagie-commerce sebagai bagian dari gaya hidup mereka.
9. Perilaku konsumtif dari puluhan juta orang kelas menengah di Indonesia menjadi alasan
mengapa e-commerce di Indonesia akan terus berkembang.
Berbicara mengenai industri ini memang tidak semata membicarakan jual beli barang dan
jasa via internet. Tetapi ada industri lain yang terhubung di dalamnya. Seperti penyediaan
jasa layanan antar atau logistik, provider telekomunikasi, produsen perangkat pintar, dan lain-
lain. Hal inilah yang membuat industri e-commerce harus dikawal agar mampu mendorong
laju perekonomian nasional.
Bisnis ini memiliki nilai bisnis yang sangat besar, tetapi sayangnya sampai saat ini belum ada
regulasi khusus yang mengatur bisnis online ini. Pada akhir tahun 2014 saja, nilai bisnis
industri e-commerce Indonesia mencapai USD 12 miliar.
Oleh karena itu pada akhir tahun 2014, Pemerintah Indonesia dibawah koordinasi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berkolaborasi dengan Kementerian Kominfo
dan Kementerian/lembaga terkait, para pemangku kepentingan dari kalangan asosiasi dan
pelaku usaha e-commerce, serta konsultan kaliber dunia Ernst & Young, yang bekerja secara
pro bono dengan mengerahkan tenaga ahli multi disiplin mereka dari regional dan global,
mulai bekerja untuk mengembangkan E-commerceRoadmap dan bekerja bersama-sama
dalam menyiapkan ekosistem yang baik untuk mengembangkan industri e-commerce lokal.
Setelah melakukan workshop dan roadshow yang dilakukan oleh kementerian dan perlaku
industri, terciptalah draft Indonesia E-commerceRoadmap yang saat ini dalam tahap finalisasi
di tingkat kabinet. Diharapkan Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat melakukan Rapat
Terbatas Kabinet untuk memberikan arahan dimulainya pelaksanaan inisiatif-inisiatif solusi
terkait dengan isu-isu seputar e-commerce sehingga mendukung dan mendorong potensi
pertumbuhan e-commerce Indonesia yang sesungguhnya.
Lalu sebenarnya apa yang menghambat potensi pertumbuhan e-commerce di Indonesia?
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ada enam isu, yaitu pendanaan, perpajakan,
perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, logistik, serta edukasi dan sumber daya
manusia. Isu-isu tersebut harus dikerjakan bersama-sama dengan lembaga terkait agar
menghasilkan kebijakan yang komprehensif dan tersinkronisasi.
10. Adapun kementerian dan lembaga-lembaga tersebut antara lain Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian
Perhubungan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Koordinasi Penanaman
Modal, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Kementerian Koperasi dan UKM, Pos
Indonesia, ASPERINDO, IdEA, dan lain-lain.
Tidak hanya itu, pemerintah juga merumuskan prinsip-prinsip utama dalam mengembangkan
e-commerce lewat aksi afirmatif. Lima prinsip tersebut, antara lain seluruh warga Indonesia
memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses serta menjadi pelaku e-commerce, seluruh
warga Indonesia memiliki ilmu dan pengetahuan agar dapat memanfaatkan teknologi
informasi untuk perekonomian, meminimalisir hilangnya lapangan pekerjaan saat era transisi
menuju perekonomian digital, implementasi perangkat hukum dan kebijakan harus
mendukung keamanan e-commerce yang mencakup technology neutrality, transparansi dan
konsistensi internasional, dan utamanya pelaku bisnis e-commerce lokal terutama pelaku
bisnis pemula dan UKM harus mendapatkan perlindungan yang layak serta menjadi prioritas
utama.
Selain memberikan stimulus kepada para pelaku bisnis e-commerce mulai dari level pemula,
UKM, hingga established business, pemerintah juga harus didukung oleh masyarakat , pihak
swasta, media, maupun organisasi non-profit untuk mendorong e-commerce menjadi sebuah
gerakan nasional/kampanye.
Indonesia harus belajar dari Tiongkok yang sudah meluncurkan Five Year Plan for the
Development of e- Commerce pada tahun 2011. Dalam waktu tiga tahun, volume transaksi
bisnis e-commerce Tiongkok sudah mencapai 10,1 persen dari total penjualan ritel dengan
angka mencapai USD 426 juta.
Indonesia dapat dikatakan memiliki bekal yang ciamik untuk menjadi negara dengan industri
e-commerce terkemuka di masa depan. Selain memiliki sumber daya manusia yang tak kalah
bagus, pasar lokal juga menjadi potensi besar untuk mengembangkan e-commerce.
Pada akhir tahun 2015, nilai bisnis e-commerce tanah air diprediksi sekitar USD 18 miliar.
Pada tahun 2020, volume bisnis e-commerce di Indonesia diprediksi akan mencapai USD 130
miliar dengan angka pertumbuhan per tahun sekitar 50 persen.
11. Sementara itu, Pemerintah Indonesia ingin menempatkan Indonesia sebagai Negara Digital
Economy terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Selain adanya E-commerceRoadmap,
pemerintah menargetkan dapat menciptakan 1.000 technopreneurs baru pada tahun 2020
dengan valuasi bisnis USD 10 miliar.
Kondisinya saat ini banyak pelaku bisnis e-commerce pemula baik perdagangan
onlinemaupun start-up digital dengan ide-ide segar dan inovatif yang kurang memiliki akses
atau pendanaan untuk mengembangkan bisnisnya. Untuk itu, pemerintah akan mendorong
tumbuhnya technopreneurs baru, baik dengan menggandeng mentor-mentor technopreneurs
terkemuka, data center, technopark, serta memberikan pendanaan. Sedangkan bagi pelaku
bisnis UKM diharapkan mampu naik tingkat menjadi pelaku usaha besar, bahkan menggurita
hingga internasional.
Dengan pertumbuhan bisnis online yang begitu pesat, masyarakat Indonesia akan
mendapatkan manfaat positif dalam perekonomian seperti pertumbuhan kesejahteraan,
pertumbuhan lapangan kerja baru dan lain-lain. Dengan demikian Indonesia tidak lagi
sekadar menjadi target pasar bisnis internasional, tetapi sebaliknya dapat menjadi pengusaha
e-commerce yang mumpuni hingga menjangkau pasar luar negeri.
Pada tahun 2020, revolusi bisnis online Indonesia diprediksi akan mendongkrak Pendapatan
Domestik Bruto sebesar 22 persen. Melihat perkembangan e-commerce di Tiongkok, maka
kemungkinan hal yang sama dapat terjadi di Indonesia begitu besar karena Indonesia dan
Tiongkok memiliki karakter yang sama.
Dengan populasi yang bejibun, Indonesia dan Tiongkok menyediakan pasar yang begitu
besar bagi pelaku bisnis lokal maupun internasional. Jika potensi ini bisa dimanfaatkan
dengan baik, sudah pasti akan mendongkrak perekonomian nasional.
Dampak Positif dan Negatif Teknologi Telekomunikasi dalam Bidang Ekonomi
Dalam perekonomian suatu negara, teknologi informasi mulai dirasa mempunyai peran yang
penting dalam perekonomian suatu negara karena dengan berkembangnya teknologi
12. informasi, perekonomian suatu negara mulai memperlihatkan perubahan yang cukup
signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang
berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang
berarti untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, berbagai aplikasi tercipta untuk
memfasilitasinya. Perekonomian suatu negara dapat dilihat dari perkembangan teknologi
informasi dan komunikai di negara tersebut. Semakin tinggi perkembangan teknologi
informasi maka semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Namun
perkembangan teknologi informasi ini juga memiliki sisi negatif, dimana banyak
penyalahgunaan teknologi dalam melakukan tindak kriminal.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan
banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus
dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun
pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga
memungkinkan digunakan untuk hal negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan
manusia.
Dampak Positif Telekomunikasi di Bidang Ekonomi
Teknologi yang berkembang pesat, baik teknologi informasi, komunikasi, maupun
transportasi. Sehingga orang dapat berhubungan melewati batas-batas negara. Lebih lanjut
dampak positif teknologi informasi dan komunikasi di bidang ekonomi adalah:
Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
Terjadinya industrialisasi.
Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan
kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada
aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang
akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak
perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah
13. menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen
secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat
dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting
konsumen tidak perlu pergi ke toko.
Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan
pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan
berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan.
Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan
yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan
tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan
kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
Kemajauan ekonomi dalam bidang kedokteran mampu menjadikan produk kedokteran
menjadi komoditi.
Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah
kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.
Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang mengakses internet tidak
dibatasi tempat dan waktu.
Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi.
Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak.
Harga barang lebih murah, karena biaya operasionalnya murah.
Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah
transaksi-transaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan.
Pemanfaatan TIK untuk membuat layanan baru dalam perekonomian dan bisnis antara lain
internet banking, SMS banking, dan e-commerce.
14. Dampak Negatif Telekomunikasi di Bidang Ekonomi
Beberapa dampak negatif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang ekonomi,
antara lain:
1. Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin
memudahkan pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi
narkoba.
2. Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang
mengakibatkan kerugian financial yang besar.
3. Dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan banyaknya terjadi
kasus penipuan dalam perdagangan online.
4. Resistensi Membeli Secara Online. Bagi orang awam yang belum pernah bertransaksi
secara online, akan merasa janggal ketika harus bertransaksi tanpa bertatap muka atau
melihat penjualnya. Belum lagi ketakutan bila pembayaran tak terkirim atau tak diterima.
Atau barang tak dikirim, atau bahkan barang dikirim tetapi tak diterima.
5. Violance and Gore. Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan dalam dunia bisnis
di internet. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik
situs menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka, salah satunya
dengan menampilkan hal-hal yang tabu.
6. Carding. Karena sifatnya yang langsung (real time), cara belanja dengan menggunakn
kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat
internetpun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka,
para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan kartu kredit) online
dan mencatat kode kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang
mereka daptkan untuk melakukan kejahatan.
7. Cybercrime
Cybercrime adalah kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana internet di dunia
maya yang bersifat:
15. a. Melintasi batas Negara
b. Perbuatan dilakukan secara illegal
c. Kerugian sangat besar
d. Sulit pembuktian secara hukum
8. Hacking
Usaha memasuki sebuah jaringan dengan maksud mengeksplorasi atupun mencari kelemahan
system jaringan. Seperti hacking pada facebook yang sering terjadi sebagai sarana untuk jual
beli online sehingga menimbulkan kerugian bagi penjual ataupun pembeli.
9. Cracking
Usaha memasuki secara illegal sebuah jaringan dengan maksud mencuri, mengubah atau
menghancurkan file yang di simpan pada jaringan tersebut. Dalam dunia bisnis online hal ini
menimbulkan kerugian yang besar.
10. Saling menghujat di media sosial karena pengambilan foto-foto testimony ataupun foto-
foto produk yang dijual tanpa izin.
Apakah perkembangan teknologi Telekomunikasi, Internet dan Teknologi Nirkabel
tersebut mendukung perkembangan usaha atau justru berdampak sebaliknya?
Perkembangan teknologi telekomunikasi, internet, dan teknologi Nirkabel pada kebanyakan
kasus mampu memndukung perkembangan usaha skala besar dan menengah, namun pada
beberapa kasus justru mematikan usaha – usaha skala kecil.
Dampak utama yang dirasakan oleh penulis adalah bahwa teknologi telekomunikasi, internet
dan teknologi nirkabel justru mampu membantu perkembangan usaha yang ada di Indonesia.
Banyak perusahaan yang semakin terbantu dan berkembang seiring dengan perkembangan
teknologi telekomunikasi, internet, dan teknologi nirkabel. Misalnya dalam hal luasnya
penggunaan fitur panggilan video atau video call, dapat membuat perusahaan mampu
16. menyelenggarakan rapat – rapat dengan kehadiran seluruh peserta yang diundang dalam rapat
tanpa harus mendatangi lokasi rapat. Ini terjadi karena rapat dilaksanakan secara online dan
dilaksanakan menggunakan aplikasi perpesanan dan panggilan video seperti Skype,
WhatsApp dan lain lain.
Bagi beberapa perusahaan, berkembangnya teknologi jaringan internet juga mampu
memberikan kemudahan bagi pemilik – pemilik perusahaan untuk melakukan ekspansi bisnis
besar – besaran di seluruh wilayah Indonesia. Semakin luasnya cakupan dari jaringan internet
yang disediakan oleh perusahaan penyedia jasa layanan internet memungkinkan perusahaan –
perusahaan untuk membuka kantor cabang baru di berbagai wilayah di Indonesia dan mampu
menghubungkan banyak kantor cabang tersebut dengan kantor pusat dengan koneksi internet.
Jadi, secara umum dapat dikatakan bagi perusahaan yang mampu mengikuti tren
perkembangan teknologi telekomunikasi, internet, dan teknologi nirkabel, perkembangan ini
akan sangat memberi dampak positif bagi perkembangan dan pertumbuhan perusahaan.
Namun demikian, bagi perusahaan kecil yang kesulitan untuk tetap dapat mengikuti tren
perkembangan teknologi telekomunikasi, internet serta teknologi jaringan nirkabel tentu tren
ini akan sangat menghambat pertumbuhan perusahaan tersebut.
Tren perkembangan teknologi telekomunikasi, internet, serta teknologi jaringan nirkabel di
Indonesia pada beberapa titik dapat dikatakan sangat membantu perkembangan banyak
perusahaan. Salah satu yang paling nampak sebagai hasil dari tren perkembangan teknologi
telekomunikasi, internet, serta jaringan nirkabel di Indonesia adalah munculnya banyak
perusahaan E – Commerce asal Indonesia, serta munculnya perusahaan – perusahaan “Start-
up” seperti penyedia jasa layanan transportasi online Go-Jek, Tiket.com dan lain sebagainya.
Tren ini, bagaimanapun, secara otomatis juga menimbulkan dampak negatif pada saat yang
bersamaan. Munculnya perusahaan E-Commerce yang memungkinkan masyarakat
melaksanakan kegiatan transaksi jual beli secara online, disatu sisi juga menggulung banyak
toko yang tidak memiliki fitur transaksi jual beli secara online. Akibatnya, banyak pengusaha
retail yang harus menelan pil pahit dan gulung tikar karena kehadiran perusahaan E-
commerce tersebut. Sebagian pengusaha yang memiliki modal kuat, mampu beradaptasi
dengan mengembangkan sistem E-commerce milik mereka sendiri yang memungkinkan
pembeli membeli barang dagangan mereka tanpa harus mendatangi gerai – gerai retail
mereka.
17. Selain E-Commerce, perusahaan Start up berbasis teknologi telekomunikasi, internet, dan
teknologi nirkabel lain yang kemunculannya memicu efek berantai ialah perusahaan penyedia
layanan jasa transportasi online. Go-jek pada fase – fase awal kemunculannya di Indonesia
sempat mengalami gesekan dengan penyedia layanan taksi dan ojek pangkalan yang tidak
lagi mendapat pelanggan. Selain Go-jek, perusahaan lain yang juga menimbulkan efek
berantai dalam kemunculannya ialah layanan pemesanan tiket secara online. Kemunculan
berbagai perusahaan aplikasi penyedia tiket online seperti Traveloka, Tiket.com, Pegi-pegi
dan lain sebagainya juga membuat gerai jasa penjualan tiket mengalami kebangkrutan.
Bayangkan saja, yang tadinya mereka menjadi penghubung antara Maskapai Penerbangan
atau PT. Kereta Api Indonesia, dengan calon penumpang, kini perannya digantikan oleh
aplikasi – aplikasi online tersebut.
Disruption Era
Era dimana mulai bergesernya kegiatan – kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat dari
metode konvensional ke metode berbasis telekomunikasi, internet, dan teknologi nirkabel
sering disebut dengan era Disruption. Mengapa disebut era Disruption, karena pada era ini
terjadi ketidak sesuaian dan mulai ditinggalkannya banyak sektor ekonomi yang tidak atau
belum menyediakan fitur atau kemampuan untuk melaksanakan transaksi secara online.
Era ini diperkirakan muncul pada tahun 2009 dimana situs – situs belanja online mulai
populer dikalangan masyarakat dunia internasional. Era Disruption sendiri di Indonesia
dimulai paska tahun 2010 dan berlangsung hingga hari ini.
Dalam era ini masyrakat Indonesia serta pelaku usaha di Indonesia mulai mengalami
pergeseran budaya ekonomi dimana yang tadinya lebih berorientasi kepada proses jual beli
atau transaksi secara manual, mulai berpindah ke proses jual-beli atau transaksi secara online.
Permasalahan Yang Ditimbulkan oleh Disruption Era
Era Disruption di Indonesia tidak datang tanpa efek negatif. Begitu banyak permasalahan
yang ditimbulkan oleh era Disruption ini. Salah satu diantaranya yakni meningkatnya
persaingan antar perusahaan di dunia online atau internet. Selain meningkatnya persaingan
antar perusahaan, kerawanan penggunaan internet juga otomatis meningkat.
18. Permasalahan terkait persaingan serta keamanan jaringan menjadi dua isu utama yang sampai
saat ini masih hangat dibahas dalam berbagai forum. Persaingan usaha yang begitu ketatnya
di era Disruption ini menuntut para pelaku usaha untuk terus menerus mengkreasikan ide –
ide baru dalam pemasaran produk agar tidak kalah bersaing dengan lawan atau kompetitor
usaha.
Selain persaingan dalam hal usaha atau bisnis, era disruption juga membawa masalah baru
yakni tingkat keamanan jaringan. Era ini menimbulkan kerentanan terhadap jaringan internet
dimana risiko penyalahgunaan jaringan internet semakin besar.
Munculnya risiko penyalahgunaan jaringan internet tersebut otomatis membutuhkan
penanganan khusus dan investasi dari perusahaan untuk keamanan jaringan. Sebenarnya,
solusi utama dari kedua kendala ini adalah memperkuat tim Branding atau Online Marketing
beserta perkuatan dalam bidang infrastruktur maupun tim personel departemen ITE.
Memperkuat Departemen Branding Sebagai Solusi Menghadapi Persaingan Di Era
Disruption
Menghadapi Era Disruption kali ini salah satu kendalanya adalah ketatnya persaingan dalam
dunia usaha atau bisnis. Untuk mengantisipasi hal ini, maka penting bagi perusahaan untuk
memperkuat tim departemen atau divisi Branding atau Online Marketing. Memperkuat tim
Branding atau Online Marketing tidak hanya dapat dilakukan dengan memberikan training
atau pelatihan bagi mereka. Perkuatan terhadap tim Branding atau Online Marketing, dapat
juga dilakukan dengan memberikan mereka peralatan atau gadget telekomunikasi dengan
layanan internet dan kemampuan – kemampuan yang dimiliki perangkat teknologi nirkabel.
Selain itu, tim Branding atau Online Marketing juga dapat ditingkatkan dan diperkuat
kemampuannya dengan cara membebaskan mereka berpikir se-kreatif mungkin.
Semakin aktif, kreatif, serta lengkapnya peralatan yang dimiliki oleh tim Branding atau
Online Marketing, dalam mempromosikan dan membangun Brand Awareness perusahaan
maka akan semakin kuat perusahaan tersebut dalam memenangkan persaingan global yang
semakin lama semakin ganas. Era Disruption mengharuskan bukan hanya pemilik atau
pimpinan perusahaan, tetapi juga seluruh anggota tim departemen Branding atau Online
Marketing untuk menjadi pribadi yang tangguh dan kreatif serta mampu menambah
19. kreatifitas mereka dari hari ke hari sehingga menghasilkan ide – ide promosi baru bagi
perusahaan.
Perkuatan Tim dan Infrastruktur ITE Sebagai Solusi Menghadapi Kerentanan
Jaringan Internet di Era Disruption
Era Disruption yang juga berbarengan dengan peningkatan tren perkembangan teknologi
telekomunikasi, internet, dan teknologi nirkabel juga membawa masalah terkait kerentanan
jaringan internet. Jaringan internet di era Disruption merupakan jaringan yang begitu luas
dan begitu rentan akan ancaman dan potensi serangan.
Berikut beberapa potensi ancaman yang dapat timbul di jaringan internet pada era Disruption
ini :
1. Hacking
2. Cracking
3. Social Engineering
4. Spoofing
5. Phising
6. Ancaman Piranti Lunak Malicious Software atau Malware
7. Ancaman Kejahatan Siber atau Cybercrime
8. Ancaman Carding
Berdasarkan potensi ancaman tersebut, dapat diambil beberapa langkah untuk mengatasi
potensi ancaman tersebut. Salah satu diantaranya adalah dengan memperkuat perangkat
infrastruktur dan personel tim departemen ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik).
Perkuatan terhadap perangkat inrastruktur jaringan internet dapat diwujudkan dalam
pengadaan atau peremajaan untuk mengganti perangkat lama dengan perangkat baru yang
lebih terjamin keamanan nya.
20. Perangkat yang penulis maksud disini adalah perangkat keras infrastruktur, yakni unit – unit
Komputer Personal atau PC, Laptop, dan perangkat koneksi jaringan internet. Sementara
untuk perangkat lunak, yang dapat ditingkatkan performa nya yakni perangkat lunak sistem
operasi yang dapat diperbaharui dan perangkat lunak antivirus. Kedua perangkat ini harus
senantiasa diperbaharui atau di Update. Ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan
terjadinya celah dalam jaringan internet milik perusahaan dan mencegah kemungkinan
munculnya serangan dari jaringan internet yang berada diluar jaringan perusahaan yang
mampu menimbulkan kerugian baik kerugian perangkat keras secara fisik maupun kerugian
data yang disimpan dalam perangkat lunak.
Sementara itu, untuk perkuatan terhadap tim personel departemen ITE dapat dilaksanakan
dengan cara memberikan kesempatan kepada seluruh personel di departemen tersebut untuk
mengikuti berbagai Seminar, Pelatihan, dan atau Workshop terkait keamanan IT yang
diadakan oleh banyak vendor penyedia jasa layanan keamanan atau sekuritas IT. Selain
memberikan kesempatan untuk terus belajar, perusahaan juga dapat memperkuat tim IT yang
dimilikinya dengan cara memberikan anggaran investasi khusus untuk keamanan jaringan.
Anggaran ini dapat digunakan oleh tim departemen IT untuk mencari vendor penyedia jasa
layanan keamanan IT dan mengadakan pengujian atas beberapa produk perlengkapan
keamanan IT terbaru untuk dapat mengetahui kegunaan dari perangkat tersebut.
Tujuan utama dari dilakukannya perkuatan terhadap tim departemen IT baik melalui sisi
perangkat keras, perangkat lunak, dan sisi personel di lapangan, adalah untuk memastikan
bahwa departemen IT mampu mengatasi kemungkinan timbulnya potensi ancaman dari
jaringan internet yang berada diluar jaringan perusahaan. Selain itu menyiapkan tim IT dan
infrastruktur ITE dengan baik juga dapat berguna untuk memberikan kepercayaan kepada
pelanggan atau calon pelanggan yang akan menggunakan produk atau jasa dari perusahaan
tersebut bahwa mereka tidak salah pilih perusahaan atau penyedia jasa layanan.
21. Tabel Dampak Yang Mungkin Terjadi Di Dunia Nyata Berkaitan Dengan Tren
Perkembangan Teknologi Telekomunikasi, Internet, dan Teknologi Nirkabel
NO. DAMPAK YANG TERJADI PIHAK YANG TERDAMPAK
1.
Dimulainya Era Disruption, Mulai
ditinggalkannya metode transaksi
konvensional, dan pindah ke
metode transaksi online.
Pelaku Usaha atau bisnis dari berbagai
sektor bisnis di Indonesia beserta
masyarakat Indonesia pada umumnya.
2.
Ancaman kerentanan jaringan
internet di berbagai perusahaan.
Pelaku Usaha atau pebisnis dari
berbagai sektor bisnis di Indonesia
beserta masyarakat Indonesia pada
umumnya.
3.
Persaingan antar pelaku usaha
semakin ketat dan intens di dunia
bisnis.
Pelaku Usaha atau pebisnis dari
berbagai sektor bisnis di Indonesia
beserta tim departemen Branding /
Online Marketing masing – masing
perusahaan yang saling bersaing.
4.
Timbulnya Perangkat teknologi
telekomunikasi, internet, dan
teknologi nirkabel baru dalam
kurun waktu singkat.
Perusahaan yang memutuskan untuk
tetap up-to date terhadap kemajuan
teknologi telekomunikasi, internet, dan
teknologi nirkabel.
5.
Munculnya berbagai perusahaan
baru yang mengusung konsep
baru dalam penggunaan teknologi
telekomunikasi, internet, dan
teknologi nirkabel dalam bisnis
prosesnya.
Perusahaan yang sudah lebih dahulu
ada harus bisa beradaptasi dengan
kemunculan pesaing abru yang
mengusung konsep – konsep baru
tersebut.
22. DAFTAR PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen:
Implementasi Sistem Informasi. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/6441/Indonesia+Akan+Jadi+Pemain+Ekon
omi+Digital+Terbesar+di+Asia+Tenggara/0/berita_satker
https://media.neliti.com/media/publications/73606-ID-penggunaan-teknologi-internet-
dalam-bisn.pdf
https://dailysocial.id/longform/telekomunikasi-digital-ecommerce-iot/