2. PENDAHULUAN
• Sebelum membahas tentang analisis
keseimbangan pasar uang terlebih
dahulu akan disampaikan tentang teori
permintaan uang.
• Teori permintaan uang dikelompokan
kedalam dua model yaitu
a. Teori permintaan uang Klasik
b. Teori Permintaan Uang Keyness
3. TEORI PERMINTAAN UANG KLASIK
• Uang sebagai pertukran
• Apabila terjadi transaksi diantara
penjual dan pembeli maka terjadi
pertukaran antara uang dengan
barang/jasa, sehingga nilai dari
uang sama dengan nailai
barang/jasa yang ditukarkan.
• Merupakan teori kuantitas uang.
A. TEORI IRVING FISHER
4. • Secara matematika dapat ditulis sebagai
berikut :
• MV = PT
Dimana :
M=Jumlah uang yang beredar (Penawaran
uang ).
V = Kecepatan (velocity ) perturan uang
P = Harga barang dan jasa
T = Jumlah transaksi
A. TEORI IRVING FISHER
5. Apabila diperhatikan masing –masing
komponen persamaan diatas. M
(jumlah uang beredar) ditentukan oleh
aktifitas moneter dan dapat dianggap
sebagai variable konstan (eksogen). P
(harga) tergantung dalam kuadran full
employmet.
A. TEORI IRVING FISHER
6. 1. Laju peredaran uang, atau V
adalah tetap.
Peredaran uang ini tergantung
beberapa factor, seperti system
pembayaran gaji, kegiatan
perdagangan. Dalam jangka
pendek factor factor ini tidak
mengalami perubahan.
Asumsi Teori Kuantitas (Irving Fisher)
7. 2. Kesempatan kerja penuh ( Full
employment ) selalu tercapai dalam
ekonomi. Ini diartikan bahwa jumlah
barang-barang tetap dan tidak dapat
ditambah dan penawaran tidak akan
pernah berkurang dan setiap barang yang
diproduksi akan selalu dibeli oleh
masyarakat sesuai dengan hokum Say
yang berbunyi : Supply Creats Its Own
Demand ( setiap yang penawaran adan
pembelinya ).
Asumsi Teori Kuantitas (Irving Fisher)
8. Misal dalam perekonomian T = 500,
penawaran uang 200 dan laju pertukaran
adalah 5, maka tingkat harga adalah 2.
seperti ditunjukan dalam perhitungan :
MV = PT
200 x 5 = 500 P
P = 1000/500
P = 2.
Contoh Teori Kuantitas (Irving Fisher)
9. Apa yang terjadi apabila penawaran
uang naik sebesar 25% yaitu dari 200
menjadi 250. Sesuai dengan
persamaan diatas, maka yang terjadi
adalah kenaiak harga sebesar 0,5 yaitu
dari 2 menjadi 2,5, seperti hitungan
berikut :
MV = PT
250 (5) = 500P
P = 1.250 = 500
P = 2,5.
10. Teori Klasik tentang Permintaan Uang
Fisher kemudian memodifikasi persamaan di atas menjadi:
P =
𝑀𝑉
𝑇
• Dari persamaan tersebut, Fisher juga membuat
fungsi permintaan uangnya:
• 𝑀𝑑 =
1
𝑉
PT
• Permintaan uang berbanding lurus dengan jumlah
transaksi dan berbanding terbalik dengan volositas
uang.
11. Teori Klasik tentang Permintaan Uang
b. Teori Cambridge
Menurut paham ini, uang berfungsi sebagai
penyimpan kekayaan (Store Of Value ) dan
bukan sebagai alat pertukaran.
Marshall dan Pigou berpendapat bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi seseorang untuk memegang
uang tunai adalah tingkat bunga, jumlah kekayaan
yang dimiliki, harapan suku bunga di masa yang
akan datang, dan tingkat harga. Akan tetapi dalam
jangka pendek semua faktor-faktor itu konstan.
12. Teori Klasik tentang Permintaan Uang
• b. Teori Cambridge
Keinginan seseorang untuk memegang
uang tunai secara nominal adalh
proporsional terhadap pemdapatan
nominal seseorang . Secara matematis
dapat dirumuskan sebagai berikut
Md = ky,
Diamana :
Md = permintaan akan uang
• k = adalah prosentase jumlah uang
• tunai yang dipegang terhadap
• pendapatan.
• y = Pendapatan
13. TEORI PERMINTAAN UANG KEYNES
• Menurut Keynes permintaan
seseorang akan uang (Md)
didasarkan atas tiga motif
(alasan), yakni :
a. Motif transaksi
b. Motif berjaga-jaga
c. Motif Spekulasi
14. Motif Transaksi
Orang memegang uang untuk menutupi kebutuhannya
sehari- hari disebut sebagai permintaan uang untuk
motif transaksi.
Berapa besarnya yang yang dipegang tergantung
pada pola pembayaran pendapatan dan jumlah
penghasilan.
Bila seseorang digaji dalam harian, maka ia akan
memegang uang lebih sedikit dibandingkan dengan
orang yang menerima gaji bulanan.
Menurut Keynes, orang rata-rata akan memegang
uangnya sebesar Y/2. Apabila ia menerima gaji Rp
300.000 per bulan, maka ia akan rata-rata memegang
uangnya sebesar Rp 150.000.
15. Motif Transaksi
• Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa besar kecilnya seseorang memegang
uang (permintaan uang) untuk motif transaksi
tergantung dari pendapatannya.
• Mt =f(Y) atau Mt = ktY
• Dimana :
Mt = jumlah yang digunakan untuk
motif transaksi.
k = bilangan konstanta
Y = pendapatan atau penghasilan
16. Motif Berjaga-jaga
• Menurut Keynes, jumlah uang yang dipegang
untuk berjaga-jaga tergantung dari tingkat
penghasilan. Semakin tinggi penghasilan seseorang
maka akan semakin besar pula uang yang
dipegangnya untuk tujuan berjaga-jaga. Dengan
demikian permintaan uang untuk tujuan transaksi
(Mdt) dan berjaga-jaga (Mdp) sama-sama
dipengaruhi oleh pendapatan.
• Mj = f(Y)
• Mj = kjY
• Dimana :
Mj= jumlah uang yang digunakan untuk berjaga-jaga
K = variabl kostanta
Y = Penghasilan /Pendapatan
17. Motif Berjaga-jaga
• Kalau kita kembali kepada motif transaksi
(Mt) yang merupakan fungsi dari
pendapatan, bila dihubungkan dengan
motif berjaga-jaga, maka jumlah uang
yang beredar (𝑀𝐼 ) atau jumlah uang yang
beredar untuk motif transaksi dan motif
berjaga-jaga adalah
•Mj = f(Y) dan Mt = f(Y),
maka
•𝑀𝐼 = Mj + Mt
18. Gambar 1. Permintaan Untuk transaksi dan Berjaga-jaga
Pereadaran uang untuk motif transaksi dan berjaga-
jaga dapat digambarkan sebegai beikut :
M1
𝑀1
19. Motif Spekulasi
Dalam permintaan uang untuk tujuan spekulasi, kita
memegang uang untuk berjaga-jaga dan mengantisipasi
jikalau nantinya ada surat berharga yang kita rasakan
sesuai dengan yang diharapkan, sehingga dapat
memperoleh keuntungan ataupun pendapatan dari
kepemilikan surat berharga tersebut.
Fungsi permintaan uang untuk tujuan spekulasi adalah:
• 𝑀2 = f(i)
• 𝑀2 = 𝑀2
0
+ 𝑘2I
•
Dimana :
𝑀2 = jumlah uang beredar
𝑀2
0
= jumlah beredar pada tingkat bunga sama dengan
nol
k = variable konstanta
i = tingkat bunga
20. Gambar 2. Permintaan Untuk Spekulasi
Pereadaran uang untuk spekulasi dapat digambarkan
sebgai beikut :
Msp
𝑀1
Msp
21. Permintaan Uang ( Md )
Permintaan uang (Md) pada pasar uang
merupakan penjumlahan dari
permintaan uang untuk transaksi,
berjaga-jaga dan spekulasi, dengan
demikian permintaan uang dapat ditulis
:
M1 = Mt + Mj
Md = M1 + M2
Karena : M1= f(Y) dan M2 = f(i)
23. Penjelasan Gambar 3.
Grafik a. menggambarkan permintaan uang
untuk transaksi dan berjaga-jaga. Oleh karena
tidak ditentukan oleh suku bunga , maka kurva M1
adalah elastis sempurna ( tegak lurus ).
Gambar b. Permintaan uang untuk tujuan
spekulasi (M2) yang besar kecilnya permintaan
uang ditentukan oleh tingkat dan deviden.
Gambar c. Kurva MD merupakan kurva
permintaan uang untuk transasi dan berjaga-jafa
serta untuk spekulasi. Kurca MD diperoleh dari
penjumalahan kurava M1 dengan kurva M2.
24. Penawaran Uang
Penawaran uang sering juga disebut jumlah uang yang
beredar. Penawaran uang adalah jumlah uang yang beredar
baik itu di tangan masyarakat maupun di perbankan.
Definisi uang beredar di masyarakat terdiri atas beberapa
bagian:
1. Uang inti (Base Money)
Uang inti adalah uang yang dicetak oleh otoritas moneter atau
bank sentral suatu negara. Uang ini terdiri atas uang kartal (C)
dan reserve (R).
B = C + R
25. Penawaran Uang
2. Uang Dekat (Narrow Money = M1)
Uang dekat (M1) terdiri dari uang kartal ditambah dengan
demand deposit (rekening giro).
M1 = C + DD
3. Uang Luas (Broad Money = M2)
Uang luas terdiri dari uang narrow (M1) dan uang kuasi
(quasi money).
M2 = M1 + QM
26. Pembentukan Kurva LM
Keseimbangan di pasar uang terjadi ketika money
demand (permintaan uang) sama dengan money supply
(penawaran uang).
Ms = Md
Dimana
Ms = penawaran uang Md =
permintaanuang
Dari keseimbangan tersebut, kita dapat menggambarkan
bentuk kurva LM.
27. Contoh
Otoritas moneter suatu negara telah
mengedarkan uang sejumlah 500 triliun.
Fungsi permintaan uang untuk transaksi dan
berjaga-jaga (m1) masyarakatnya ialah m1 =
0,2Y dan fungsi permintaan uang untuk
spekulasi adalah m2 = 428 – 400i. Turunkan
persamaan Kurva LM dan gambarkan
kurvanya.
28. Pembentukan Kurva LM
Jawab:
Keseimbangan antara permintaan dan penawaran uang
Md = Ms
Md = m1 + m2
500 = 0,2Y + 428 – 400i
0,2Y = 72 + 400i
Y = 360 + 2000i (persamaan kurva LM)
Secara grafis penurunan kurva LM dari keseimbangan
permintaan uang dan penawaran uang adalah sebagai berikut:
29. Pembentukan Kurva LM
II
I
III
IV
m2= 428 – 400i
Y = 360 + 2000i
0 228 308 428 m2
0 228 308 500 m2
0 960 1360 Y
m1+m2 = ms
m1 = 0,2Y
i(%)
107
50
30
m1
272
192
m1
272
192
i(%)
50
30
0 960 1360 Y
LM
30. Pembentukan Kurva LM
Kurva LM memiliki kemiringan yang positip.
Artinya semakin tinggi pendapatan nasional
suatu negara maka semakin tinggi pula suku
bunga.
31. Pergeseran Kurva LM
Jika permintaan uang dan jumlah uang beredar berubah, maka
akan terjadi pergeseran pada kurva LM. Kurva LM akan
bergeser ke kanan bila terjadi kenaikan jumlah uang beredar
atau pengurangan permintaan uang. Kurva LM akan bergeser
ke kiri bila terjadi pengurangan jumlah uang beredar atau
kenaikkan permintaan akan uang.
Pergeseran kurva LM akibat adanya perubahan jumlah uang
beredar sama dengan multiplier uang (1/k) dikalikan dengan
perubahan jumlah uang beredar (Ms). k adalah koefisien
dari permintaan uang untuk transaksi.
32. Pergeseran Kurva LM
Contoh:
Misalkan persamaan kurva LM adalah Y=600+800i
seperti gambar di atas. Terjadi kenaikan jumlah uang
beredas dari 200 menjadi 220. Berapa persamaan
kurva LM yang baru?
Ms = Md
200+20 = 0,25Y+50-200i
220= 0,25Y +50 – 200i
0,25Y = 170 + 200i
Y = 680 – 800i
33. Pergeseran Kurva LM
Adanya tambahan uang beredar 20 dan k =
0,25 menyebabkan pergeseran kurva LM
(LM) menjadi 1/0,25 x Ms = 4 x 20 = 8
0
.
Persamaan kurva LM yang baru: Y = (600
+ LM) + 800i.
Y = (600+80) + 800i
Y = 680 + 800i
34. Pergeseran Kurva LM
II
I
III
IV
m2= 428 – 400i
Y = 600 + 800i
0 10 30 50 m2
0 680 760 Y
m1+m2 = ms
m1 = 0,2Y
i(%)
20
10
m1
200
190
170
m1
210
190
170
i(%)
20
10
0 680 760 Y
LM0
25
LM1