SlideShare a Scribd company logo
Analisa
Komponen
Penyusun Traffic
Light
  Wahyu Triana 12518244028
  Dwi Isnanto 12518244027
Traffic Light System
Box Controller

   Pusat pengontrolan jalannya traffic light
    system. Biasanya terdiri atas beberapa
    rangkaian pengontrol yang memiliki
    fungsinya masing-masing.
Lampu Apill/Traffic Signal
   Menurut UU no. 22/2009 tentang Lalu lintas
    dan Angkutan Jalan: alat pemberi isyarat lalu
    lintas atau APILL) adalah lampu yang
    mengendalikan     arus     lalu   lintas yang
    terpasang di persimpangan jalan, tempat
    penyeberangan pejalan kaki (zebra cross),
    dan tempat arus lalu lintas lainnya.
Traffic Light Countdown Timer

   Suatu perangkat timer yang berfungsi
    untuk membantu pengguna jalan
    mengetahui berapa lama lagi suatu
    lampu merah atau lampu hijau akan
    menyala.
Pedestrian Signal
   Lampu yang mengatur penyeberangan
    pejalan kaki di zebra cross (kapan boleh
    menyeberang, kapan tidak).
Sistem Pengontrolan Traffic Signal


Elektromekanik           PLC              Mikrokontroller

                               Kelebihan:
         Kelebihan:                                   Kelebihan:
                               Rangkaian
         Lebih Awet                                   Relatif Murah
                               kontroller
                               mudah diganti-
                               ganti
Kekurangan:           Kekurangan:        Kekurangan:
Relatif mahal,        Relatif mahal      Cenderung lebih mudah
Pembuatan                                rusak(dibanding sistem elektro-
rangkaian lebih ribet                    mekanik dan PLC)
Sistem Pengontrolan Secara
Mikrokontroller

Satu area satu rangkaian        Satu rangkaian per unit

Biasanya menggunakan           Merupakan sistem minimum
  IC 40 kaki atau yang             sebuah traffic light
    memiliki I/O 4 port    Bisa menggunakan IC dengan I/O
     (misal IC 8535)            1 port saja (misal IC 4017)


                                Dengan metode LED
                                     bergerak
Bagian penyusun lampu
apill/traffic light signal
                              Cover



                           Pemindar cahaya /
                           cover lampu



Tiang

         Rangkaian Kerja
         Lampu LED
Spesifikasi Lampu Apill
Rangkaian Kontrol Lampu Apill
Contoh Program Kontrol
Data Komponen
Mikrokontrol ATMega 8535
   VCC merupakan pin masukan positif catu daya. Setiap
    peralatan elektronika digital tentunya butuh sumber catu daya
    yang umumnya sebesar 5V.
   GND sebagai pin Ground.
   Port.A (PAO..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan dapat
    diprogram sebagai pin masukan ADC.
   Port B (PBO..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
    khusus, yaitu Timer/Counter, Komparator analog, dan SPI.
   Port C (PCO..PC7) merupakan pin I/0 dua arah dan pin fungsi
    khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan Timer Osilator.
   Port D (PDO..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
    khusus, yaitu komparator analog, interupsi eksternal dan komunikasi
    serial.
   Reset merupakan pin yang digunakan untuk me-reset
    mikrokontroller
   XTAL 1 dan XTAL 2 sebagai pin masukan clock ekstemal. Suatu
    mikrokontroler membutuhkan sumber detak (clock) agar dapat
    mengeksekusi instruksi yang ada di memori. Semakin tinggi nilai
    kristalnya, maka semakin cepat mikrokontroller tersebut.
   AVCC sebagai pin masukan tegangan untuk ADC.
   AREF sebagai pin masukan tegangan referensi.
   Harga: + Rp 50.000,00
Kapasitor Crystall
 Merupakan     clock ekstemal. Suatu
  mikrokontroler membutuhkan sumber
  detak (clock) agar dapat mengeksekusi
  instruksi yang ada di memori. Semakin
  tinggi nilai kristalnya, maka semakin
  cepat mikrokontroller tersebut.
 Harga: + Rp 2000,00
Resistor
 Suatu  komponen elektronika yang
  berfungsi untuk menghambat arus listrik
 Jenis resistor yang digunakan di
  rangkaian ini resistor tetap(nilainya fix)
  dan variabel resistor(nilai bisa diubah-
  ubah)
 Tipe wirewound terbuat dari lilitan kawat,
  di mana kawatnya terbuat dari jenis nikel
 Tipe resistor film bahan terbuat dari logam
  dan karbon
 Harga: Rp 50,00 – Rp 500,00
Kapasitor
 Pada   dasarnya adalah 2 buah lempeng
  logam(dielectric) yang dipisahkan oleh
  sebuah bahan isulator
 Untuk menyimpan arus/tegangan listrik
 Terbuat dari:
 Dielektrik: keramik, gelas, udara vakum,
  dll.
 Isulator: mika, elektrolit, udara, dll.
 Cover: aluminium, plastik
 Harga: Rp 200,00 – Rp 1000,00
Konektor
 Fungsi untuk menghubungkan rangkaian
  kontrol dengan rangkaian utama /
  outputan.
 Terbuat dari lilitan tembaga, plat besi.
 Harga: Rp 1000,00-Rp 12000,00
Data Bahan Penyusun
     Komponen
Aluminium
 Aluminium  dalam sistem periodik ialah
  unsur kimia yang terletak pada golongan
  13 periode 3. Lambang aluminium ialah
  Al, dan nomor atomnya 13.
 Al2O3 + 3H2SO4 Al2(SO4-)3 +   3H2O
Atau

 Al2O3+ 6NaOH          2Na3AlO2
 +    6H2O
Sifat Fisika
 Volume    atom : 10 cm/gr.atm
 Density (660oC) : 2,368 gr/cm3
 Density ( 20oC) : 2,6989 gr/cm3
 Potensial elektroda : (25 oC) -1,67 volt
 Kapasitas panas (25oC) : 5,38 cal/mol oC
 Panas pembakaran : 399 cal/gr mol
 Tensile strength : 700 Mpa
 Kekerasan brinnel : 12-16 skala mehs
 Hantaran panas (25oC) : 0,49 cal/det oC
 Valensi   :3
 Kekentalan (700oC) : 0,0127 poise
 Panas peleburan : 94,6 cal/gr
 Panas uap : 200 cal/gr
 Massa atom : 26,98
 Titik lebur : 660oC
 Titik didih : 2452oC
 Tegangan permukaan : 900 dyne/cm
 Tegangan tarik : 4,76 kg/mm
Karakteristik Aluminium
   Ringan : memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi
    dan baja, atau tembaga. Berat jenisnya ringan
    (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³)
   Kuat : terutama bila dipadu dengan logam lain,
    Paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan
    logam yang kuat seperti Duralium (campuran Al,
    Cu, mg).
   Reflektif : dalam bentuk aluminium foil digunakan
    sebagai pembungkus makanan, obat, dan rokok.
   Konduktor panas : sifat ini sangat baik untuk
    penggunaan pada mesin-mesin / alat-alat
    pemindah panas sehingga dapat memberikan
    penghematan energi
   Konduktor listrik : setiap satu kilogram aluminium
    dapat menghantarkan arus listrik dua kali lebih
    besar jika dibandingkan dengan tembaga.
    Karena aluminium relatif tidak mahal dan ringan,
    maka aluminium sangat baik untuk kabel-kabel
    listrik overhead maupun bawah tanah.
   Tahan korosi : sifatnya durabel sehingga baik
    dipakai untuk lingkungan yang dipengarui oleh
    unsur-unsur seperti air, udara, suhudanunsur-
    unsurkimialainnya, baik di ruang angkasa atau
    bahkan sampai ke dasar laut.
 Tak beracun : dan karenanya sangat baik
  untuk penggunaan pada industry
  makanan, minuman, dan obat-obatan
  yaitu untuk peti kemas dan pembungkus
 Mudah di-fabrikasi/ dibentuk dengan
  semua proses pengerjaan logam.
 Mudah dirakit karena dapat disambung
  dengan logam / material lainnya melalui
  pengelasan, brazing, solder, adhesive
  bonding, sambungan mekanis,
Kelebihan Aluminium
(dibanding kayu)
 Bebas  rayap dan tidak keropos.
 Warna tidak akan luntur, tidak perlu dicat
  ulang.
 Kedap air, udara dan suara.
 Sifat bahan yang lentur dan ulet.
 Pemasangan sangat mudah dan cepat.
Kelemahan Aluminium
 Keterbatasan   untuk ukuran tinggi dan
  lebar (untuk ukuran diluar normal) kurang
  lebih 1,5 - 2 meter.
 Pemakaian kusen, pintu dan jendela
  aluminium pada rumah tinggal terkesan
  kurang alamiah.
 Harganya relatif mahal, terbatas dalam
  warna dan tidak kuat menahan beban.
Plastik Polycarbonat
Karakteristik umumnya:
 Ukuran stabil/tidak berubah-ubah
 Rendah terhadap penyerapan air
 Wujudnya transparan
 Resistansinya sangat baik
 Ketahanan terhadap unsur kimia biasa
  saja
Besi
Sifat-sifat besi:
  titik didih                        3134 K

  titik lebur                        1811 K
  massa atom                         55,845(2) g/mol

  konfigurasi electron               [Ar] 3d6 4s2
  massa jenis fase padat             7,86 g/cm³


  massa jenis fase cair pada titik   6,98 g/cm³
  lebur
  kalor peleburan                    13,81 kJ/mol
  kalor penguapan                    340 kJ/mol
  Elektronegativitas                 1,83 (skala Pauling)



  jari-jari atom                     140 pm
Sifat Kimia:
   Unsur besi bersifat elektropositif (mudah melepaskan
    elektron) sehingga bilangan oksidasinya bertanda positif.
   Fe dapat memiliki biloks 2, 3, 4, dan 6. Hal ini disebabkan
    karena perbedaan energy elektron pada subkulit 4s dan 3d
    cukup kecil, sehingga elektron pada subkulit 3d juga
    terlepas ketika terjadi ionisasi selain electron pada subkulit
    4s.
   Logam murni besi sangat reaktif secara kimiawi dan mudah
    terkorosi, khususnya di udara yang lembab atau ketika
    terdapat peningkatan suhu.
   Memiliki bentuk allotroik ferit, yakni alfa, beta, gamma dan
    omega dengan suhu transisi 700, 928, dan 1530oC. Bentuk
    alfa bersifat magnetik, tapi ketika berubah menjadi beta,
    sifat magnetnya menghilang meski pola geometris molekul
    tidak berubah.
   Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti
    halogen, sulfur, pospor, boron, karbon dan silikon.
   Larut dalam asam- asam mineral encer.
   Oksidanya bersifat amfoter
Nikel
                                     Sifat fisika

                 Fase                          solid

  Massa jenis(mendekati suhu kamar)            8.908 g·cm−3




      Massa jenis cairan pada t.l.             7.81 g·cm−3


               Titik lebur                     1728 K2651 °F 1455 °C, ,


               Titik didih                     5275 °F 2913 °C, 3186 K,


           Kalor peleburan                     17.48 kJ·mol−1

           Kalor penguapan                     377.5 kJ·mol−1

            Kapasitas kalor                    26.07 J·mol−1·K−1
Struktur kristal         face-centered cubic
    Pembenahan magnetik          feromagnetik


    Keterhambatan elektris       (20 °C) 69.3 nΩ·m


     Konduktivitas termal        90.9 W·m−1·K−1
       Ekspansi termal           (25 °C) 13.4 µm·m−1·K−1
Kecepatan suara(batang ringan)   (suhu kamar) 4900 m·s−1




        Modulus Young            200 GPa
        Modulus Shear            76 GPa
         Bulk modulus            180 GPa
         Rasio Poisson           0.31
       Kekerasan Mohs            4.0
       Kekerasan Viker           638 MPa
       Kekerasan Brinell         700 MPa
Silikon
Konfigurasi                          [Ne] 3S23P2

Fase                                    Solid

Titik leleh (K)                         1687

Titik didih (K)                         3538

Distribusi Elektron                      8,2

Energi Pengionan (eV/atm)                8,2

Jari-jari kovalen atom (Å)              1,17

Jari-jari ion                        0,41 (Si4+)

Keelektronegatifan                       1,8

Berat atom standar (g.mol-1)           28,085

Bahan beku (KJ.mol-1)                  50,21

Kapasitas bahan / 25oC (J.mol.K-1)     19,789

Bahan penguapan (KJ mol---1)            359

Energi ikat diri (KJ mol---1)         210-250
Tembaga
SIFAT FISIS
 Keadaan agregasi solid (diamagnetic)
 Titik-Lebur 1357.6 K (1984.3 °F)
 Titik didih 2840 K (4653 °F)
 Spesific volume 7.11 ×10-6 m3/mol
 Kalor uap 300.3 kJ/mol
 Panas jenis 13.05 kJ/mol
 Tekanan uap 0.0505 Pa at 1358 K
 Kecepatan bunyi 3570 m/s at 293.15 K
Resistivitas
better together

More Related Content

What's hot

Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14
Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14
Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14
Tri Budi Santoso
 
13. Konsep Penelitian Operasional
13. Konsep Penelitian Operasional13. Konsep Penelitian Operasional
13. Konsep Penelitian Operasional
Mercu Buana University
 
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
radar radius
 
PPT Teleponi
PPT Teleponi PPT Teleponi
PPT Teleponi
Fathan Hakim
 
Serat Optik
Serat OptikSerat Optik
Serat Optikampas03
 
Kuliah 4 modulasi
Kuliah 4 modulasiKuliah 4 modulasi
Kuliah 4 modulasi
sitelunhas
 
konsep dasar seluler
konsep dasar selulerkonsep dasar seluler
konsep dasar seluler
Ismail Al Masambi
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalanDasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
Beny Nugraha
 
1 konsep sinyal
1 konsep sinyal1 konsep sinyal
1 konsep sinyal
Simon Patabang
 
Chapter7 Sistem Transmisi
Chapter7 Sistem TransmisiChapter7 Sistem Transmisi
Chapter7 Sistem Transmisi
Universitas Teknokrat Indonesia
 
Desai Sistem Kendali dengan root locus
Desai Sistem Kendali dengan root locusDesai Sistem Kendali dengan root locus
Desai Sistem Kendali dengan root locusRumah Belajar
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoran
Dasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoranDasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoran
Dasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoranBeny Nugraha
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM)
Ferdi Dirgantara
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasiDasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
Beny Nugraha
 
Dasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem TelekomunikasiDasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem Telekomunikasi
Afdan Rojabi
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Fathan Hakim
 
Model dan Simulasi
Model dan SimulasiModel dan Simulasi
gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor
staffpengajar
 
Organisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasiOrganisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasi
daru2501
 
Transformasi z
Transformasi zTransformasi z
Transformasi z
Ibnu Hakim
 

What's hot (20)

Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14
Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14
Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14
 
13. Konsep Penelitian Operasional
13. Konsep Penelitian Operasional13. Konsep Penelitian Operasional
13. Konsep Penelitian Operasional
 
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
 
PPT Teleponi
PPT Teleponi PPT Teleponi
PPT Teleponi
 
Serat Optik
Serat OptikSerat Optik
Serat Optik
 
Kuliah 4 modulasi
Kuliah 4 modulasiKuliah 4 modulasi
Kuliah 4 modulasi
 
konsep dasar seluler
konsep dasar selulerkonsep dasar seluler
konsep dasar seluler
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalanDasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
 
1 konsep sinyal
1 konsep sinyal1 konsep sinyal
1 konsep sinyal
 
Chapter7 Sistem Transmisi
Chapter7 Sistem TransmisiChapter7 Sistem Transmisi
Chapter7 Sistem Transmisi
 
Desai Sistem Kendali dengan root locus
Desai Sistem Kendali dengan root locusDesai Sistem Kendali dengan root locus
Desai Sistem Kendali dengan root locus
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoran
Dasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoranDasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoran
Dasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoran
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM)
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasiDasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
 
Dasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem TelekomunikasiDasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem Telekomunikasi
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
Model dan Simulasi
Model dan SimulasiModel dan Simulasi
Model dan Simulasi
 
gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor
 
Organisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasiOrganisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasi
 
Transformasi z
Transformasi zTransformasi z
Transformasi z
 

Viewers also liked

2. plc fix
2. plc fix2. plc fix
2. plc fix
Adi Hartanto
 
Materi Aktuator
Materi AktuatorMateri Aktuator
Materi Aktuator
Ramatechno Ramatechno
 
Sensor dan tranduser
Sensor dan tranduserSensor dan tranduser
Sensor dan tranduser
Eko Supriyadi
 
Materi Sensor
Materi SensorMateri Sensor
Materi Sensor
Ramatechno Ramatechno
 
Pengertian sensor dan tranduser
Pengertian sensor dan tranduserPengertian sensor dan tranduser
Pengertian sensor dan tranduser
Ilham Dn
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
pprawira11
 
keseimbangan pada tuas
keseimbangan pada tuaskeseimbangan pada tuas
keseimbangan pada tuas
fx oktaf laudensius
 
Sensor dan Aktuator
Sensor dan AktuatorSensor dan Aktuator
Sensor dan Aktuator
lombkTBK
 
Instalasi listrik Ir. Damar Aji
 Instalasi listrik  Ir. Damar Aji Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Instalasi listrik Ir. Damar Aji
Muhammad Firzy Adha
 
K3 listrik ppt
K3 listrik pptK3 listrik ppt
K3 listrik ppt
zara vho
 

Viewers also liked (11)

2. plc fix
2. plc fix2. plc fix
2. plc fix
 
Materi Aktuator
Materi AktuatorMateri Aktuator
Materi Aktuator
 
Sensor dan tranduser
Sensor dan tranduserSensor dan tranduser
Sensor dan tranduser
 
Materi Sensor
Materi SensorMateri Sensor
Materi Sensor
 
Pengertian sensor dan tranduser
Pengertian sensor dan tranduserPengertian sensor dan tranduser
Pengertian sensor dan tranduser
 
Modul 4 teknik instalasi
Modul 4 teknik instalasiModul 4 teknik instalasi
Modul 4 teknik instalasi
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
 
keseimbangan pada tuas
keseimbangan pada tuaskeseimbangan pada tuas
keseimbangan pada tuas
 
Sensor dan Aktuator
Sensor dan AktuatorSensor dan Aktuator
Sensor dan Aktuator
 
Instalasi listrik Ir. Damar Aji
 Instalasi listrik  Ir. Damar Aji Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Instalasi listrik Ir. Damar Aji
 
K3 listrik ppt
K3 listrik pptK3 listrik ppt
K3 listrik ppt
 

Similar to Analisa komponen penyusun rangkaian traffic light system

Elektronika digital dioda, resistor, & transistor
Elektronika digital dioda, resistor, & transistorElektronika digital dioda, resistor, & transistor
Elektronika digital dioda, resistor, & transistor
Dian Nugroho
 
Pemotongan plasma dan pencungkilan
Pemotongan plasma dan pencungkilanPemotongan plasma dan pencungkilan
Pemotongan plasma dan pencungkilan
Yogga Haw
 
Semikonduktor.pptx
Semikonduktor.pptxSemikonduktor.pptx
Semikonduktor.pptx
YeniAmirah1
 
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
DedeMulyaman1
 
Kelompok erina
Kelompok erinaKelompok erina
Kelompok erina
niesha05_bugsbunny
 
Laporan altium design 2
Laporan altium design 2Laporan altium design 2
Laporan altium design 2
nifiralaniaz
 
Jenis jenis kawat dan kabel pengantar
Jenis   jenis kawat dan kabel pengantarJenis   jenis kawat dan kabel pengantar
Jenis jenis kawat dan kabel pengantar
universitas kristen indonesia
 
MEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdf
MEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdfMEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdf
MEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdf
agusprimanto
 
Ardi Kukuh S. (04) XII-TOI (1).pptx
Ardi Kukuh S. (04) XII-TOI (1).pptxArdi Kukuh S. (04) XII-TOI (1).pptx
Ardi Kukuh S. (04) XII-TOI (1).pptx
Ilham60118
 
PRINSIP TEKNOLOGI ELEKTRIK_GROUP 4: KOMPONEN ASAS DALAM LITAR ELEKTRIK(PERINT...
PRINSIP TEKNOLOGI ELEKTRIK_GROUP 4: KOMPONEN ASAS DALAM LITAR ELEKTRIK(PERINT...PRINSIP TEKNOLOGI ELEKTRIK_GROUP 4: KOMPONEN ASAS DALAM LITAR ELEKTRIK(PERINT...
PRINSIP TEKNOLOGI ELEKTRIK_GROUP 4: KOMPONEN ASAS DALAM LITAR ELEKTRIK(PERINT...
HarisalBinAnto
 
Topik 2 - ppt - Komponen Elektro aktif dan pasif.pptx
Topik 2 - ppt - Komponen Elektro aktif dan pasif.pptxTopik 2 - ppt - Komponen Elektro aktif dan pasif.pptx
Topik 2 - ppt - Komponen Elektro aktif dan pasif.pptx
FawaziWigata1
 
Ilmu bahan 4.mmap
Ilmu bahan 4.mmapIlmu bahan 4.mmap
Ilmu bahan 4.mmap
087dwi
 
Elektronikaanalogdandigital 120925070827-phpapp01
Elektronikaanalogdandigital 120925070827-phpapp01Elektronikaanalogdandigital 120925070827-phpapp01
Elektronikaanalogdandigital 120925070827-phpapp01Arimanaga Sitompul
 
Basic electronic
Basic electronicBasic electronic
Basic electronic
afandi_latif
 
Kapasitor
KapasitorKapasitor
Kapasitor
Fernandes Natal
 
Danang henri w tugas teknik tenaga listrik
Danang henri w tugas teknik tenaga listrikDanang henri w tugas teknik tenaga listrik
Danang henri w tugas teknik tenaga listrik
DanangHenriWibowo
 
Materi 2 Elektrolisis 2023. Kimia organik
Materi 2 Elektrolisis 2023. Kimia organikMateri 2 Elektrolisis 2023. Kimia organik
Materi 2 Elektrolisis 2023. Kimia organik
AwalFajarramadhan
 

Similar to Analisa komponen penyusun rangkaian traffic light system (20)

Elektronika digital dioda, resistor, & transistor
Elektronika digital dioda, resistor, & transistorElektronika digital dioda, resistor, & transistor
Elektronika digital dioda, resistor, & transistor
 
Pemotongan plasma dan pencungkilan
Pemotongan plasma dan pencungkilanPemotongan plasma dan pencungkilan
Pemotongan plasma dan pencungkilan
 
Semikonduktor.pptx
Semikonduktor.pptxSemikonduktor.pptx
Semikonduktor.pptx
 
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
 
Kelompok erina
Kelompok erinaKelompok erina
Kelompok erina
 
Robot line follower sederhana menggunakan transisto dan photo dioda
Robot line follower sederhana menggunakan transisto dan photo diodaRobot line follower sederhana menggunakan transisto dan photo dioda
Robot line follower sederhana menggunakan transisto dan photo dioda
 
Laporan altium design 2
Laporan altium design 2Laporan altium design 2
Laporan altium design 2
 
Jenis jenis kawat dan kabel pengantar
Jenis   jenis kawat dan kabel pengantarJenis   jenis kawat dan kabel pengantar
Jenis jenis kawat dan kabel pengantar
 
MEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdf
MEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdfMEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdf
MEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdf
 
Ardi Kukuh S. (04) XII-TOI (1).pptx
Ardi Kukuh S. (04) XII-TOI (1).pptxArdi Kukuh S. (04) XII-TOI (1).pptx
Ardi Kukuh S. (04) XII-TOI (1).pptx
 
PRINSIP TEKNOLOGI ELEKTRIK_GROUP 4: KOMPONEN ASAS DALAM LITAR ELEKTRIK(PERINT...
PRINSIP TEKNOLOGI ELEKTRIK_GROUP 4: KOMPONEN ASAS DALAM LITAR ELEKTRIK(PERINT...PRINSIP TEKNOLOGI ELEKTRIK_GROUP 4: KOMPONEN ASAS DALAM LITAR ELEKTRIK(PERINT...
PRINSIP TEKNOLOGI ELEKTRIK_GROUP 4: KOMPONEN ASAS DALAM LITAR ELEKTRIK(PERINT...
 
Topik 2 - ppt - Komponen Elektro aktif dan pasif.pptx
Topik 2 - ppt - Komponen Elektro aktif dan pasif.pptxTopik 2 - ppt - Komponen Elektro aktif dan pasif.pptx
Topik 2 - ppt - Komponen Elektro aktif dan pasif.pptx
 
Ilmu bahan 4.mmap
Ilmu bahan 4.mmapIlmu bahan 4.mmap
Ilmu bahan 4.mmap
 
Elektronikaanalogdandigital 120925070827-phpapp01
Elektronikaanalogdandigital 120925070827-phpapp01Elektronikaanalogdandigital 120925070827-phpapp01
Elektronikaanalogdandigital 120925070827-phpapp01
 
Basic electronic
Basic electronicBasic electronic
Basic electronic
 
Kapasitor
KapasitorKapasitor
Kapasitor
 
Danang henri w tugas teknik tenaga listrik
Danang henri w tugas teknik tenaga listrikDanang henri w tugas teknik tenaga listrik
Danang henri w tugas teknik tenaga listrik
 
Unsur kimia periode 3
Unsur kimia periode 3Unsur kimia periode 3
Unsur kimia periode 3
 
Materi 2 Elektrolisis 2023. Kimia organik
Materi 2 Elektrolisis 2023. Kimia organikMateri 2 Elektrolisis 2023. Kimia organik
Materi 2 Elektrolisis 2023. Kimia organik
 
Modul mikroelektronika
Modul mikroelektronikaModul mikroelektronika
Modul mikroelektronika
 

Analisa komponen penyusun rangkaian traffic light system

  • 1. Analisa Komponen Penyusun Traffic Light Wahyu Triana 12518244028 Dwi Isnanto 12518244027
  • 3. Box Controller  Pusat pengontrolan jalannya traffic light system. Biasanya terdiri atas beberapa rangkaian pengontrol yang memiliki fungsinya masing-masing.
  • 4. Lampu Apill/Traffic Signal  Menurut UU no. 22/2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan: alat pemberi isyarat lalu lintas atau APILL) adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya.
  • 5. Traffic Light Countdown Timer  Suatu perangkat timer yang berfungsi untuk membantu pengguna jalan mengetahui berapa lama lagi suatu lampu merah atau lampu hijau akan menyala.
  • 6. Pedestrian Signal  Lampu yang mengatur penyeberangan pejalan kaki di zebra cross (kapan boleh menyeberang, kapan tidak).
  • 7. Sistem Pengontrolan Traffic Signal Elektromekanik PLC Mikrokontroller Kelebihan: Kelebihan: Kelebihan: Rangkaian Lebih Awet Relatif Murah kontroller mudah diganti- ganti Kekurangan: Kekurangan: Kekurangan: Relatif mahal, Relatif mahal Cenderung lebih mudah Pembuatan rusak(dibanding sistem elektro- rangkaian lebih ribet mekanik dan PLC)
  • 8. Sistem Pengontrolan Secara Mikrokontroller Satu area satu rangkaian Satu rangkaian per unit Biasanya menggunakan Merupakan sistem minimum IC 40 kaki atau yang sebuah traffic light memiliki I/O 4 port Bisa menggunakan IC dengan I/O (misal IC 8535) 1 port saja (misal IC 4017) Dengan metode LED bergerak
  • 9. Bagian penyusun lampu apill/traffic light signal Cover Pemindar cahaya / cover lampu Tiang Rangkaian Kerja Lampu LED
  • 11.
  • 16. VCC merupakan pin masukan positif catu daya. Setiap peralatan elektronika digital tentunya butuh sumber catu daya yang umumnya sebesar 5V.  GND sebagai pin Ground.  Port.A (PAO..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan dapat diprogram sebagai pin masukan ADC.  Port B (PBO..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Timer/Counter, Komparator analog, dan SPI.  Port C (PCO..PC7) merupakan pin I/0 dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan Timer Osilator.  Port D (PDO..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu komparator analog, interupsi eksternal dan komunikasi serial.  Reset merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroller  XTAL 1 dan XTAL 2 sebagai pin masukan clock ekstemal. Suatu mikrokontroler membutuhkan sumber detak (clock) agar dapat mengeksekusi instruksi yang ada di memori. Semakin tinggi nilai kristalnya, maka semakin cepat mikrokontroller tersebut.  AVCC sebagai pin masukan tegangan untuk ADC.  AREF sebagai pin masukan tegangan referensi.  Harga: + Rp 50.000,00
  • 18.  Merupakan clock ekstemal. Suatu mikrokontroler membutuhkan sumber detak (clock) agar dapat mengeksekusi instruksi yang ada di memori. Semakin tinggi nilai kristalnya, maka semakin cepat mikrokontroller tersebut.  Harga: + Rp 2000,00
  • 20.  Suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik  Jenis resistor yang digunakan di rangkaian ini resistor tetap(nilainya fix) dan variabel resistor(nilai bisa diubah- ubah)  Tipe wirewound terbuat dari lilitan kawat, di mana kawatnya terbuat dari jenis nikel  Tipe resistor film bahan terbuat dari logam dan karbon  Harga: Rp 50,00 – Rp 500,00
  • 22.  Pada dasarnya adalah 2 buah lempeng logam(dielectric) yang dipisahkan oleh sebuah bahan isulator  Untuk menyimpan arus/tegangan listrik  Terbuat dari:  Dielektrik: keramik, gelas, udara vakum, dll.  Isulator: mika, elektrolit, udara, dll.  Cover: aluminium, plastik  Harga: Rp 200,00 – Rp 1000,00
  • 24.  Fungsi untuk menghubungkan rangkaian kontrol dengan rangkaian utama / outputan.  Terbuat dari lilitan tembaga, plat besi.  Harga: Rp 1000,00-Rp 12000,00
  • 26. Aluminium  Aluminium dalam sistem periodik ialah unsur kimia yang terletak pada golongan 13 periode 3. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13.  Al2O3 + 3H2SO4 Al2(SO4-)3 + 3H2O Atau  Al2O3+ 6NaOH 2Na3AlO2 + 6H2O
  • 27. Sifat Fisika  Volume atom : 10 cm/gr.atm  Density (660oC) : 2,368 gr/cm3  Density ( 20oC) : 2,6989 gr/cm3  Potensial elektroda : (25 oC) -1,67 volt  Kapasitas panas (25oC) : 5,38 cal/mol oC  Panas pembakaran : 399 cal/gr mol  Tensile strength : 700 Mpa  Kekerasan brinnel : 12-16 skala mehs  Hantaran panas (25oC) : 0,49 cal/det oC
  • 28.  Valensi :3  Kekentalan (700oC) : 0,0127 poise  Panas peleburan : 94,6 cal/gr  Panas uap : 200 cal/gr  Massa atom : 26,98  Titik lebur : 660oC  Titik didih : 2452oC  Tegangan permukaan : 900 dyne/cm  Tegangan tarik : 4,76 kg/mm
  • 29. Karakteristik Aluminium  Ringan : memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi dan baja, atau tembaga. Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³)  Kuat : terutama bila dipadu dengan logam lain, Paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang kuat seperti Duralium (campuran Al, Cu, mg).  Reflektif : dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan, obat, dan rokok.  Konduktor panas : sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada mesin-mesin / alat-alat pemindah panas sehingga dapat memberikan penghematan energi
  • 30. Konduktor listrik : setiap satu kilogram aluminium dapat menghantarkan arus listrik dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan tembaga. Karena aluminium relatif tidak mahal dan ringan, maka aluminium sangat baik untuk kabel-kabel listrik overhead maupun bawah tanah.  Tahan korosi : sifatnya durabel sehingga baik dipakai untuk lingkungan yang dipengarui oleh unsur-unsur seperti air, udara, suhudanunsur- unsurkimialainnya, baik di ruang angkasa atau bahkan sampai ke dasar laut.
  • 31.  Tak beracun : dan karenanya sangat baik untuk penggunaan pada industry makanan, minuman, dan obat-obatan yaitu untuk peti kemas dan pembungkus  Mudah di-fabrikasi/ dibentuk dengan semua proses pengerjaan logam.  Mudah dirakit karena dapat disambung dengan logam / material lainnya melalui pengelasan, brazing, solder, adhesive bonding, sambungan mekanis,
  • 32. Kelebihan Aluminium (dibanding kayu)  Bebas rayap dan tidak keropos.  Warna tidak akan luntur, tidak perlu dicat ulang.  Kedap air, udara dan suara.  Sifat bahan yang lentur dan ulet.  Pemasangan sangat mudah dan cepat.
  • 33. Kelemahan Aluminium  Keterbatasan untuk ukuran tinggi dan lebar (untuk ukuran diluar normal) kurang lebih 1,5 - 2 meter.  Pemakaian kusen, pintu dan jendela aluminium pada rumah tinggal terkesan kurang alamiah.  Harganya relatif mahal, terbatas dalam warna dan tidak kuat menahan beban.
  • 34. Plastik Polycarbonat Karakteristik umumnya:  Ukuran stabil/tidak berubah-ubah  Rendah terhadap penyerapan air  Wujudnya transparan  Resistansinya sangat baik  Ketahanan terhadap unsur kimia biasa saja
  • 35. Besi Sifat-sifat besi: titik didih 3134 K titik lebur 1811 K massa atom 55,845(2) g/mol konfigurasi electron [Ar] 3d6 4s2 massa jenis fase padat 7,86 g/cm³ massa jenis fase cair pada titik 6,98 g/cm³ lebur kalor peleburan 13,81 kJ/mol kalor penguapan 340 kJ/mol Elektronegativitas 1,83 (skala Pauling) jari-jari atom 140 pm
  • 36. Sifat Kimia:  Unsur besi bersifat elektropositif (mudah melepaskan elektron) sehingga bilangan oksidasinya bertanda positif.  Fe dapat memiliki biloks 2, 3, 4, dan 6. Hal ini disebabkan karena perbedaan energy elektron pada subkulit 4s dan 3d cukup kecil, sehingga elektron pada subkulit 3d juga terlepas ketika terjadi ionisasi selain electron pada subkulit 4s.  Logam murni besi sangat reaktif secara kimiawi dan mudah terkorosi, khususnya di udara yang lembab atau ketika terdapat peningkatan suhu.  Memiliki bentuk allotroik ferit, yakni alfa, beta, gamma dan omega dengan suhu transisi 700, 928, dan 1530oC. Bentuk alfa bersifat magnetik, tapi ketika berubah menjadi beta, sifat magnetnya menghilang meski pola geometris molekul tidak berubah.  Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti halogen, sulfur, pospor, boron, karbon dan silikon.  Larut dalam asam- asam mineral encer.  Oksidanya bersifat amfoter
  • 37. Nikel Sifat fisika Fase solid Massa jenis(mendekati suhu kamar) 8.908 g·cm−3 Massa jenis cairan pada t.l. 7.81 g·cm−3 Titik lebur 1728 K2651 °F 1455 °C, , Titik didih 5275 °F 2913 °C, 3186 K, Kalor peleburan 17.48 kJ·mol−1 Kalor penguapan 377.5 kJ·mol−1 Kapasitas kalor 26.07 J·mol−1·K−1
  • 38. Struktur kristal face-centered cubic Pembenahan magnetik feromagnetik Keterhambatan elektris (20 °C) 69.3 nΩ·m Konduktivitas termal 90.9 W·m−1·K−1 Ekspansi termal (25 °C) 13.4 µm·m−1·K−1 Kecepatan suara(batang ringan) (suhu kamar) 4900 m·s−1 Modulus Young 200 GPa Modulus Shear 76 GPa Bulk modulus 180 GPa Rasio Poisson 0.31 Kekerasan Mohs 4.0 Kekerasan Viker 638 MPa Kekerasan Brinell 700 MPa
  • 39. Silikon Konfigurasi [Ne] 3S23P2 Fase Solid Titik leleh (K) 1687 Titik didih (K) 3538 Distribusi Elektron 8,2 Energi Pengionan (eV/atm) 8,2 Jari-jari kovalen atom (Å) 1,17 Jari-jari ion 0,41 (Si4+) Keelektronegatifan 1,8 Berat atom standar (g.mol-1) 28,085 Bahan beku (KJ.mol-1) 50,21 Kapasitas bahan / 25oC (J.mol.K-1) 19,789 Bahan penguapan (KJ mol---1) 359 Energi ikat diri (KJ mol---1) 210-250
  • 40. Tembaga SIFAT FISIS  Keadaan agregasi solid (diamagnetic)  Titik-Lebur 1357.6 K (1984.3 °F)  Titik didih 2840 K (4653 °F)  Spesific volume 7.11 ×10-6 m3/mol  Kalor uap 300.3 kJ/mol  Panas jenis 13.05 kJ/mol  Tekanan uap 0.0505 Pa at 1358 K  Kecepatan bunyi 3570 m/s at 293.15 K
  • 41.
  • 42.