Dokumen tersebut membahas tentang topik penelitian ilmiah, mulai dari menentukan judul, abstrak, pendahuluan, kerangka konseptual dan hipotesis, metodologi, hasil dan pembahasan, kesimpulan, serta daftar pustaka. Dokumen selanjutnya membahas langkah-langkah penting dalam menentukan topik penelitian yang tepat dan bermanfaat.
4. Topik, Tema dan Judul
1.Topik
Topik dalam artikel, adalah hal paling mendasar, ditentutkan tidak dengan asal-
asalan, sehingga harus memperhatikan beberapa hal, al:
Sesuai bidang ilmu yang kita tekuni
Menarik, utamanya bagi peneliti itu sendiri
Problematik, harus dapat menyelesaikan suatu permasalahan, baik yang
diperkirakan akan menjadi masalah ataupun sudah menjadi masalah
Mengandung pengetahuan dasar, karena topik bersifat mendasar.
Terbatas, walaupun bersifat dasar dan umum, topik haruslah tetap terbatas akan
suatu bidang tertentu
Memperhatikan proses pengumpulan data
Bermanfaat atau memiliki kontribusi
5. Topik
Dalam pembuatan topik perhatikan pokok masalah yang ada, lalu
tuangkan dalam dua kata agar memiliki sifat keterbatasan.
Contoh topik:
Kinerja : kinerja SDM, kinerja perusahaan
Biaya : efisiensi biaya
Keuntungan : keuntungan maksimum
Pemasaran : strategei pemasaran
Permintaan : pemintaan pasar
Produksi : kualitas produksi
Investasi : harga saham, return saham
Motivasi : motivasi kerja
Loyalitas : loyalitas pelanggan
Kepemimpinan : gaya kepemimpinan
dll
6. Tema
Tema merupakan topik yang sudah bertujuan, atau
Tema adalah topik yang sudah diberikan kata operasional ( mengandung pe-an).
Contoh tema:
Topik : kinerja SDM, Tema: Pengembangan kinerja SDM
Topik : Kinerja perusahaan, Tema: ,Peningkatan kinerja perusahaan
Topik : Efisiensi biaya, Tema: peningkatan efisiensi biaya
Topik : Keuntungan maksimum , Tema: Pencapaian keuntungan maksimum
Topik : Strategei pemasaran , Tema: Penerapan strategi pemasaran
Topik : Pemintaan pasar , Tema: Penguasaan permintaan pasar
Topik : Kualitas produksi , Tema: Peningkatan kualitas produksi
Topik : Risiko investasi , Tema: Pengendalian risiko investasi
Topik : Motivasi kerja , Tema: Peningkatan motivasi kerja
Topik : Loyalitas pelanggan , Tema: Peningkatan loyalitas pelanggan
Topik : Kepemimpinan demokratis , Tema: Penerapan kemimpinan demokratsi
dll
7. Judul
Judul memiliki sifat lebih spesifik ketimbang topik dan tema, perubahan dari tema ke judul cukup
ditambahkan keterangan seperti tempat, waktu, metode, menerangkan makna kata, dll.
Contoh Judul:
Pengembangan kinerja SDM dengan metode six sigma
Peningkatan kinerja perusahaan tahun 2021
Peningkatan efisiensi biaya dengan metode activity base cost system
Pencapaian keuntungan maksimum dengan pendekatan keseimbangan marginal
Penerapan strategi pemasaran melalui marketing mix (4P) + Triple bottom line (3P)
Penguasaan permintaan pasar secara optimal tahun 2021
Peningkatan kualitas produksi dengan metode Keizen (adanya perbaikan produksi)
Pengendalian risiko investasi dengan metode transfer risiko
Peningkatan motivasi kerja Karyawan dengan metode kontrak performance pada PT XYZ
Peningkatan loyalitas pelanggan dengan metode after sales service
Penerapan kemimpinan demokratsi untuk meningkatkan produktivitas karyawan PT ABC
dll
8.
9. MENENTUKAN TOPIK PENELITIAN
1. Penelitian sesuai dengan bidang si peneliti
Penelitian yang dilakukan haruslah sesuai dengan bidang studi karena peneliti
wajib memahami dengan jelas apa saja wilayah kajian bidang studinya.
2. Bermanfaat bagi masyarakat khususnya subjek penelitian
• Penelitian yang dilakukan harus bermanfaat bagi bidang studiny, dan
diterapkan dalam kehidupan nyata.
3. Mengetahui hakikat dasar perbedaan jenis penelitian
• Hal ini penting agar peneliti mampu menggunakan metode penelitian sesuai
dengan penelitian yang ia lakukan.
10. MENENTUKAN TOPIK PENELITIAN
4. Masalah yang diambil bersifat baru
Ada baiknya mengembangkan dan menemukan sesuatu yang baru, dan tidak
hanya sekadar meniru apa lagi plagiasi (jiplak).
5. Tema yang sedang tren (hot topik)
Tema yang sedang tren biasanya akan memenuhi persyaratan kampus dan
akan disetujui oleh pembimbing.
6. Dalam jangkauan peneliti (Manageable topic)
Topik yang akan dijadikan penelitian itu hendaknya tidak berada di luar
jangkauan kemampuan si peneliti. Perlu mempertimbangkan kemampuan
memecahkan masalah dalam topik. Perlu memerhatikan hal-hal: Tersedia
dana yang cukup, Batas waktu untuk menyelesaikan penelitian, Sponsor dan
konsultan, Kerja sama dengan pihak lain
11. MENENTUKAN TOPIK PENELITIAN
7. Data dari topik mudah didapatkan (Obtainable data)
Peneliti perlu menyesuaikan antara topik penelitian dan kemudahan
dalam memeroleh data penlitian.
8. Topik cukup penting untuk diteliti (Signifance of Topik)
Topik yang dipilih haruslah penting untuk diteliti. Ada dua hal yang
menjadi pertimbangan dalam memilih topik yang penting yaitu:
pertama, sumbangan hasil penelitianbagai kepentingan akademis dan
masyarakat; kedua, bukan duplikasi penelitian sebelumnya.
9. Topik yang menarik (interested topic)
Topik penelitian menarik, menarik dan semangat peneliti untuk
melakukan penelitian.
12. PENTINGNYA MASALAH UNTUK DITELITI
Pentingnya masalah untuk diteliti (Tanjung dan Ardial, 2005) karena beberapa
hal:
1. Masalah itu menyangkut kepentingan umum baik mendesak maupun tidak
mendesak.
2. Masalah itu merupakan mata rantai, apabila tidak dipecahkan banyak
masalah lain yang terbengkalai.
3. Masalah itu penting dan pemecahannya dapat mengisi kekosongan dan
kekurangan ilmu dan pengetahuan, dll
13. Langkah dalam proses memilih topik penelitian
1. Brainstorming untuk ide (sekelompok org memecahkan masalah)
Pilih topik yang menarik minat peneliti.
Tuliskan kata-kata atau konsep kunci yang mungkin menarik.
Waspadai ide-ide yang terlalu sering digunakan saat menentukan topik.
2. Baca informasi latar belakang umum
Bacalah literatur tentang dua atau tiga topik teratas yang sedang Anda pertimbangkan.
Membaca ringkasan yang luas memungkinkan peneliti mendapatkan ikhtisar topik dan melihat
bagaimana gagasan itu terkait dengan masalah yang lebih luas, lebih sempit, dan terkait.
3. Fokus pada topik anda
Suatu topik akan sangat sulit diteliti jika terlalu luas atau sempit.
Mempersempit topik luas seperti lingkungan terbatas
Beberapa cara umum untuk membatasi topik adalah berdasarkan wilayah geografis.
14. Langkah dalam proses memilih topik penelitian
4. Buat daftar kata kunci yang berguna
Melacak kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan topik Anda.
Temukan istilah yang lebih luas dan lebih sempit, sinonim, konsep kunci untuk kata-kata kunci
untuk memperluas kemampuan pencarian.
5. Bersikap fleksibel
Adalah umum untuk memodifikasi topik selama proses penelitian. Peneliti tidak pernah bisa
yakin dengan apa yang ditemukan.
Peneliti mungkin menemukan terlalu banyak dan perlu mempersempit fokus, atau terlalu sedikit
dan perlu memperluas fokus.
Saat meneliti, mungkin tidak ingin mengubah topik, tetapi dapat memutuskan bahwa beberapa
aspek lain dari topik itu lebih menarik atau dapat dikelola.
6. Tentukan topik sebagai pertanyaan penelitian yang berfokus
Peneliti akan sering mulai dengan sebuah kata, mengembangkan minat yang lebih fokus pada
aspek sesuatu yang berkaitan dengan kata itu.
15. Langkah dalam proses memilih topik penelitian
7. Penelitian dan baca lebih lanjut tentang topik anda
Temukan informasi lebih lanjut untuk membantu menjawab pertanyaan penelitian.
Peneliti perlu melakukan riset dan membaca sebelum memilih topik akhir.
Memilih topik adalah bagian penting dan kompleks dari proses penelitian.
8. Merumuskan pernyataan
Tulis topik sebagai pernyataan.
Pernyataan biasanya berupa satu atau dua kalimat yang menyatakan dengan tepat apa
yang harus dijawab, dibuktikan, atau apa yang akan diinformasikan kepada audiens
tentang topik peneliti.
16. Jenis Topik Penelitian
Topik penelitian ada yang bersifat praktis (practical concerns) dan ada yang bersifat
ilmiah (scientific or intellectual interest).
Untuk jenis kedua, ada topik yang sudah banyak memiliki teori dan ada pula yang
belum atau belum banyak memiliki teori.
Latar belakang peneltian subyektif, memilih topik penelitian dipengaruhi oleh minat
pribadi peneliti
Latar belakang penelitian obyektif (universal), karena adanya problem obyektif dalam
masyarakat atau karena telah adanya sejumlah penelitian yang mendahuluinya.
Suatu topik penelitian yang baik bila menyadari adanya latar belakang subyektif dan
mengetahui dari sudut mana akan mengganggu obyektifitasnya.
17. Unsur topik penelitian
Peneliti perlu memperhatikan berbagai faktor dalam menentukan topik penelitian.
1. Bermanfaat bagi masyarakat.
2. Dapat diteliti atau rasional.
3. Sesuai dengan keahlian yang dikuasal peneliti.
4. Dapat dijangkau (tempat, waktu, tenaga, dan dana).
5. Memiliki data-data pendukung atau penelitian yang relevan.
6. Menarik bagi peneliti.
7. Memiliki variabel yang jelas.
18. Pertimbangan pemilihan topik penelitian
1. Manageable Topik: Topik yang akan dijadikan lapang penelitian itu, agar tidak
berada di luar jangkauan kemampuan, maka dalam memilihnya perlu
mempertimbangkan kemampuan memecahkan masalah dalam topik
2. Obtainable (dpt diperoleh) Data: Meskipun kita dapat memilih topik yang
sangat baik, namun belum tentu data yang diperlukan tersedia dan mudah
diperoleh. Data itu sangat diperlukan dalam mengembangkan penelitian.
3. Significance of Topik: Topik yang dipilih harus topik yang sangat penting untuk
di teliti. Yang menjadi pertimbangan memilih topik yang sangat penting harus
didasarkan pada: (a) sumbangan hasil penelitian terhadap Academic Interes
dan Social Interest, (b) Pengulangan topik yang tidak duplikasi
4. Interested Topic: minat dan semangat yg besar dari peneliti
19. Tips menemukan topik penelitian
1. Topik penelitian diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman
peneliti
2. Topik diperoleh melalui laporan hasil penelitian sebelumnya
3. Topik diperoleh melalui perkembangan dan pengetahuan lain dapat
memberi sumbangan dalam menemukan topik penelitian
4. Topik diperoleh melalui kegiatan diskusi ilmiah.
20. Topik penelitian yang baik
1. Urgen untuk diteliti
2. Membuahkan sesuatu yang baru bagi ilmu pengetahuan
3. Sumbangan bagi pengembangan ilmu dan bermanfaat bagi
masyarakat
4. Aktual, peneliti yang selalu mengikuti perkembangan ilmu akan
lebih mudah menemukan topik yang aktual dan segar
21. Memilih topik penelitian : passion (semangat
kuat) could become a poison (racun)!
Ungkapan utk motivasi dalam mencari topik penelitian: “Lakukanlah
yang engkau cintai, niscaya hasilnya akan luar biasa”
Carilah topik penelitian yang benar-benar Anda suka, agar memiliki
passion (hasrat yg kuat) dalam melakukan penelitian.
Modal passion saja tidak cukup! Alasan orang untuk menyukai sesuatu
itu banyak sekali atau bersifat sangat personal. Di sinilah passion Anda
akan menghadapi ujian pertamanya.
22.
23. Jurnal Nasional
Pengaruh Kebijakan Manajemen Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress
Perusahaan Manufaktur
Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Terhadap
Harga Saham
Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen
Laba Dan Kinerja Keuangan
Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Earnings
Management Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia
24. Jurnal Nasional
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, Dan Umur Perusahaan Terhadap Audit
Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Pada Tahun 2012-2014)
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Konservatisme Akuntansi
Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Earning Response Coefficient
(Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013)
Analisa Pengaruh Strategi Diferensiasi, Citra Merek, Kualitas Produk Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Pelanggan Di Cincau Station Surabaya
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Tenaga Listrik Konsumen Sektor
Konsumtif Perusahaan Listrik Negara
25. Jurnal Internasional
Financial Management Challenges In Small and Medium-Sized Enterprises:
A Strategic Management Approach
Corporate Social Responsibility and Financial Performance
Corporate Governance, Firm Size, and Earning Management: Evidence in
Indonesia Stock Exchange
The Performace Implications of Fit Among Business Strategy, Marketing
Organization Structure, and Strategic Behavior
26. Jurnal Internasional
Estimating short and long-term residential demand for electricity: New
evidence from Sri Lanka
Aligning operations, marketing, and competitive strategies to enhance
(meningkatkan) performance: An empirical test in the retail banking
industry……Elsevier
The effects of an integrative supply chain strategy on customer service and
financial performance: an analysis of direct versus indirect
relationships…Elsevier
27.
28. JUDUL
Pemilihan topik, kemudian dibuat judul
Topik : “Kinerja perusahaan”
Judul: “Faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan”
Topik : “ Penulisan karya ilmiah”
Judul: “Penulisan karya ilmiah untuk pemula sampai mahir dalam waktu 3 hari”
Judul adalah “topik” plus kata hiasan, tempatkan topik didepan atau dibelakang, orang
cenderung focus depan atau belakang
Judul menjelaskan manfaat setelah membaca, menarik untuk dibaca atau trik psikologi
Buat beberapa judul untuk memperoleh kreatifitas, pada akhirnya judul yg bagus
dipengaruhi oleh faktor kreatifitas
Manfaatkan referensi dari judul yg sudah dipublikasi
Judul, disarankan tidak lebih dari 12 kata jurnal berbahasa Indonesia dan tidak lebih dari
10 kata jurnal berbahasa Inggris
Dll
29. Contoh judul: Jurnal Bereputasi “Scopus”
Government subsidy, strategic profitability and its impact on financial performance:
empirical evidence from Indonesia
Aminullah Assagaf (Indonesia), Yusliza Mohd Yusoff (Malaysia), Rohail Hassan (Malaysia)
Good Governance and Local Government in Contemporary Indonesian Context
Bottom of Form
Assagaf, Aminullah
1
; Sirat, Abdul Hadi
2
; Salmiaty, Taty
3
Subsidy Government Tax Effect and Management of Financial Distress State Owned
Enterprises - Case Study Sector of Energy, Mines and Transportation
Aminullah Assagaf1 1 Graduate Master Program Management, University Dr. Soetomo Surabaya,
Indonesia
30. Contoh judul: Jurnal Bereputasi “Scopus”
Government subsidy, strategic profitability and its impact on financial performance:
empirical evidence from Indonesia
Aminullah Assagaf (Indonesia), Yusliza Mohd Yusoff (Malaysia), Rohail Hassan (Malaysia)
Determinant of state-owned enterprises financial health: Indonesia empirical evidence
Nur Sayidah, Aminullah Assagaf & Bayu Taufiq Possumah
Tax amnesty from the perspective of tax official
Nur Sayidah & Aminullah Assagaf |
31. Contoh: Judul Bahasa Indonesia
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BANK (STUDI EMPIRIK PADA INDUSTRI PERBANKAN DI BURSA
EFEK INDONESIA) (The Factors Affecting Bank Performance (Empirical Study of the Banking Industry in Indonesia
Stock Exchange)
Didik Purwoko dan Bambang Sudiyatno Program Studi Manajemen Universitas Stikubank Semar
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
MALAYSIA DAN BURSA EFEK INDONESIA
Sri Hermuningsih Fakultas Ekonomi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa e-mail: hermun_feust@yahoo.com Dewi
Kusuma Wardani Fakultas Ekonomi, Universitas Sarjanawiyata Tamansisw
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK JAKARTA
Sri Mulyani Nur Fadjrih Asyik Andayani STIESIA Surabaya E-mail: nurfadjrih2003@yahoo.com
32. Contoh : Jurnal Bahasa Indonesia
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAJAMEN LABA (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar di
BEI)
NUR AZLINA Staff Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Riau
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN AGROINDUSTRY YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2012 FACTORS AFFECTING THE RETURN OF SHARES
IN AGROINDUSTRY LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD OF 2009-2012
Fachreza Muhammad Legiman1 Parengkuan Tommy2 Victoria Untu3 1,2,3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN SUBSEKTOR PERBANKAN PADA BEI DALAM
MENGHADAPI MEA THE FACTORS THAT INFLUENCED COMPANY VALUE IN BANKING SUBSECKTOR AT IDX IN
THE FACE OF MEA
Switli Repi1 Sri Murni2 Decky Adare3 1,2,3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas
Sam Ratulangi Manado
34. Introduction
• Pendahuluan merupakan bagian pengantar penelitian. Pendahuluan
berperan dalam mengantar pembaca untuk memahami alasan
penelitian dilakukan. semakin jelas pendahuluan yang dibuat akan
semakin membantu pembaca untuk memutuskan untuk perlu
tidaknya penelitian dibaca lebih lanjut.
• Latar belakang merupakan garis besar pemikiran yang mendasari
penulisan. Dalam membuat latar belakang, penulis bisa menggunakan
logika deduktif maupun logika induktif. Untuk lebih mudahnya,
penulis bisa menggunakan logika segi tiga terbalik yang meliputi
introduksi, justifikasi, identifikasi, dan solusi.
35. Deduktif
Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang bermula dengan
penjabaran tentang hal-hal umum kemudian menjurus ke hal khusus.
Pada paragraf deduktif, letak kalimat utama berada di awal paragraf.
Ciri jenis paragraf deduktif adalah sebagai berikut:
oKalimat utama atau ide pokok ada pada kalimat pertama paragraf.
oPolanya umum-khusus-khusus-khusus.
oKalimat utama diperinci dengan kalimat penjelas.
36. Deduktif
• Contoh paragraf deduktif sebab akibat (kalimat utama …diawal)
Penyalahgunaan narkoba bisa menyebabkan dampak negatif bagi yang menggunakan. Salah satu
akibat yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba adalah adanya gangguan mental. Pengguna bisa
mengalami kondisi mental yang membuatnya terlihat seperti orang gila. Narkoba pun jadi pemicu
perilaku aneh para pengguna yang bisa merugikan orang lain bahkan diri sendiri.
Contoh paragraf deduktif tentang Pendidikan
Belakangan ini, kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan secara online tanpa perlu tatap muka. Di era
teknologi yang sudah sangat canggih seperti sekarang, ada banyak situs internet yang menawarkan jasa
belajar online, baik yang berbayar atau gratis. Situs internet ini misalnya saja Quipper Video. Sistem
belajar di mana saja dan kapan saja jadi salah satu keunggulan belajar online. Kamu pun bisa memilih
mata pelajaran apa saja, sesuai yang hendak dipelajari saat itu, mulai dari fisika sampai bahasa Indonesia.
Contoh paragraf deduktif singkat
Kecelakaan akibat mengantuk masih sering terjadi. Tercatat, sepanjang tahun 2018, sudah 12 orang
meninggal karena kecelakaan mobil, terutama di jalan tol. Mengendarai mobil saat mengantuk bisa
menyebabkan kecelakaan beruntun yang berakibat merugikan banyak orang. Insiden kecelakaan karena
mengantuk ini bisa terjadi kapan saja, baik siang maupun malam.
37. Induktif
Induktif adalah diawali dengan kalimat penjelas berupa fakta, contoh,
rincian, atau bukti yang kemudian disimpulkan secara umum pada
kalimat.
Ciri-ciri jenis paragraf induktif :
Diawali dengan penjelasan khusus.
Digeneralisasikan atau disimpulkan berdasarkan penjelasan khusus di akhir
paragraf.
Kalimat utama terletak di akhir paragraf (kesimpulan).
Polanya khusus-khusus-khusus-umum.
Pada paragraf induktif, ada beberapa jenis yakni generalisasi, analogi,
sebab akibat, dan perbandingan
38. Induktif (kalimat utama diakhir sbg kesimpulan umum)
Contoh paragraf induktif sebab akibat
Rina adalah anak yang sangat baik hati. Ia selalu membantu temannya yang sedang membutuhkan,tak jarang
pula, Rina ikut membantu teman-temannya dalam mengejar nilai yang masih di bawah rata-rata. Selain
membantu teman, Rina pun senang membantu guru-guru. Ia tak segan-segan membantu para gurunya dengan
membawakan buku-buku ke kelas atau ruang guru. Oleh sebab itu, tak heran apabila semua teman sekelas
bahkan guru-guru pun sangat menyukai perilaku baik Rina.
Contoh paragraf induktif tentang Pendidikan
Belajar dengan sistem SKS alias Sistem Kebut Semalam bukanlah hal yang patut dicontoh. Apalagi kalau esok
harinya adalah hari ujian. Akibat yang bisa dirasakan adalah rasa kantuk ketika sedang mengerjakan ujian.
Maka itu, persiapkan diri dan mulai belajar sejak jauh-jauh hari sebelum waktu ujian tiba.
Contoh paragraf induktif tentang Kesehatan
Apapun jika dilakukan secara berlebihan bukanlah hal yang baik. Sama halnya seperti mengonsumsi makanan.
Terlalu banyak makan juga bisa mendatangkan berbagai macam penyakit. Misalnya saja obesitas, serangan
jantung, stroke, atau penyakit-penyakit lain seperti kolesterol dan gula. Untuk itu, makanlah sesuai dengan
kebutuhan tubuh demi menjaga kesehatan jangka panjang.
39. Pendahuluan
Secara umum Pendahuluan mencakup:
1) Phenomena penelitian
2) Research gap, masalah pokok penelitian (utk artikel ilmiah)
3) Pandangan penelitian sebelumnya dan pandangan peneliti terhadap
fenomena tersebut
4) Motivasi penelitian utk mengkaji research gap dgn mempelajari teori
dan penelitian sebelumnya yg relevan (secara umum, singkat)
5) Kontribusi penelitian (secara umum)
6) Pentingnya penelitian
7) Novelti, originalitas penelitian
40. Contoh 1
KEBIJAKAN DIVERSIFIKASI PERUSAHAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA:
STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA
Deduktif,
fenomene
Pandangan
Penelitian yl
45. Contoh 3: FACTORS AFFECTING ON FINANCIAL DISTRESS WITH MARGINAL SCORE APPROACH:
EMPIRICAL STUDY OF STATE-OWNED ENTERPRISES IN INDONESIA
INTROCUTION
Penelitian ini difokuskan pada analisis financial distress Badan Usaha milik negara atau BUMN,
dengan memperhatikan sejumlah variabel kunci yang terkait. Penelitian ini sebagai salah satu topik yang
penting peranannya terutama dalam mengungkapkan secara komprehensif fenomena kesulitan keuangan
BUMN. Badan Usaha Milik Negara sebagaimana tercantum pada pasal 9 undang-undang nomor 19 tahun
2003 terdiri dari dua bentuk perusahaan, yaitu Persero dan Perusahaan Umum. Tujuan pendirian BUMN
dalam bentuk Persero, adalah: (a) menyediakan barang/jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat,
dan (b) mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan tujuan pendirian BUMN
dalam bentuk Perusahaan Umum, adalah menyelenggarakan usaha untuk kemanfaatan umum berupa
menyediakan barang atau jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.
Fenomena yang terjadi selama ini, yaitu diantara 115 BUMN yang dilaporkan pada tahun 2017,
terdapat tiga kelompok perusahaan yang berpotensi mengalami financial distress, yaitu: (a) perusahaan
yang menggantungkan kebutuhan keuangannya pada subsidi pemerintah, sebanyak 9 BUMN; (b)
perusahaan yang menerima tambahan penyertaan modal negara, sebanyak 20 BUMN; dan (c) perusahaan
yang mengalami kerugian sampai akhir semester pertama tahun 2017 sebanyak 24 BUMN.
Fenomena
Fenomena
46. Berdasarkan potensi terjadinya financial distress yang semakin serius, maka penelitian
financial distress ini penting dilakukan dan diharapkan dapat memberi masukan terhadap
stakeholder utama BUMN terhadap variabel kunci yang harus diperhatikan dalam
menyiapkan strategi dan kebijakan korporasi. Hasil penelitian financial distress ini juga
diharapkan dapat memberikan sinyal lebih dini sejak penyiapan perencanaan taktis
operasional dan perencanaan strategis, sehingga dalam pelaksanaannya dapat diantisipasi bila
terjadi perubahan terhadap variabel kunci yang mempengaruhi financial distress tersebut.
Berdasarkan fenomena financial distress tersebut, maka pada penelitian ini terdapat
research gaop dalam kategori, yaitu (a) practical gap atau terjadinya financial distress yang
ditandai dengan dengan ketergantuan subsidi dan mengalami kerugian, atau tidak sesuai
dengan tujuan pendirian BUMN, dan (b) conseptual gap atau penyempurnaan pengukuran
financial distress sebagai novelty penelitian ini.
Lanjutan Contoh 3:……
Penting penelitian
Kontribusi peneltian
Reseacr gap,
Rs question
47. Pengukuran variabel dependen financial distress masih terkendala sebagai conceptual gap,
karena penelitian sebelumnya menggunakan pengukuran yang relatif sederhana dibanding
fenomena financial distress BUMN yang relatif sangat kompleks. Kelemahan pengukuran financial
distress pada penelitian sebelumnya terutama perbedaan dalam penentuan batasan atau definsi
kelompok perusahaan yang mengalami financial distress, seperti dikemukakan oleh: (a) Altman,
Marco dan Varetto (1994) dan Yang, Platt dan Platt (1999), menggunakan model neural network
untuk membedakan perusahaan yang gagal dan tidak gagal; (b) Lau (1987) dan Hill et al. (1996),
menggunakan indikator perusahaan yang mengalami financial distress, yaitu adanya
pemberhentian tenaga kerja atau menghilangkan pembayaran dividen; (c) Asquith, Gertner dan
Scharfstein (1991), menggunakan indicator interest coverage ratio untuk mendefinisikan
perusahaan yang mengalami financial distress; (d) Whitaker (1999), mengukur financial distress
dengan menggunakan indikator adanya arus kas yang lebih kecil dari utang jangka panjang yang
jatuh tempo saat ini; dan (e) John, Lang dan Netter (1992), mendefinisikan financial distress
sebagai perubahan harga ekuitas, (Gamayuni, 2009).
Lanjutan Contoh 3:……
Penelitian
Sebelumnya,
kelemahan
pengukuran FD
48. Keunggulan pendekatan score marginal ini, yaitu menyempurnakan dan mengembangkan
pengukuran financial distress yang dapat mengisi celah atau gap yang menjadi kelemahan
penelitian sebelumnya, terutama dalam hal: (a) data yang digunakan adalah kualitatif skala nominal
yang relatif sederhana dibanding kompleksitas yang dihadapi perusahaan yang mengalami
financial distress, (b) diantara penelitian sebelumnya tidak terjadi keseragaman dalam
mendefinisikan atau menentukan batasan sebagai perusahaan yang mengalami financial distress,
(c) model penelitiaan sebelumnya kurang memperhatikan variasi perusahaan yang mengalami
financial distress, tetapi secara umum memberikan nilai dengan kategori 0 atau 1, (d) penelitian
sebelumnya tidak dapat dilakukan bila hanya satu kelompok perusahaan, karena data variabel
dependen tidak bervariasi, misalnya keseluruhan sampel berasal dari kelompok yang sama yaitu
perusahaan yang mengalami financial distress (semuanya nilai= 0 atau 1), (e) Penelitian financial
distress sebelumnya yang menggunakan pengukuran berdasarkan score Altman dan lainnya adalah
kurang realistis, karena score Altman (1968), Springate (1978), dan lainnya menggunakan data
yang kurang relevan dengan kondisi bisnis dan industri saat ini, disamping kelemahan sebagaimana
disebutkan butir (a) sampai dengan (d) dimaksud diatas.
Lanjutan Contoh 3:……
Novelty,
klemahan
penelitian
sebelumnya
SMg berbeda
atau unggul dari
penelitian yl
49. Lanjutan Contoh 3:……
Kontribusi
Pengukuran FD
Berdasarkan keunggulan konsep kebaruan atau novelty pengukuran
financial distress berbasis score marginal dimaksud diatas, maka dapat
dinyatakan bahwa penelitian ini dapat memberi kontribusi yang signifikan
terhadap implementasi kajian financial distress pada Badan Usaha Milik
Negara. Kajian ini dapat dimplementasikan dalam hal memberi masukan
kepada stakeholder utama perusahaan seperti pemegang saham,
manajemen perusahaan, karyawan, konsumen, supplier, perbankan,
praktisi, peneliti, dan pihak lainnya yang berkepentingan terhadap
perusahaan. Hasil penelitian ini dalam bentuk estimasi persamaan regresi
linear berganda yang dapat dijadikan sebagai instrument atau tools dalam
proses pengambilan keputusan BUMN.
Novelty
50. Lanjutan Contoh 3:……
Kontribusi
Prediksi FD
Hasil perhitungan prediksi score marginal dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan internal BUMN, terutama dalam hal: (a) perencanaan korporasi dengan target
capaian score marginal tertentu yang semakin meningkat dari waktu ke waktu; (b) menilai
keberhasilan manajemen perusahaan dalam mencapai kinerja score marginal yang
diprogramkan; (c) membandingkan tingkat keberhasila capaian score marginal antara
BUMN; (d) sebagai instrument pengawasan kinerja manajemen BUMN agar lebih fokus
pada strategi dan kebijakan terhadap variabel kunci untuk meningkatkan kinerja perusahaan
dengan score marginal yang lebih baik dimasa yang akan datang; dan (e) menjadi standar
penilaian perusahaan sebagai perusahaan sehat atau kemungkinan mengalami financial
distress berdasarkan besaran score marginal. Sedangkan manfaat lainnya dari penelitian
ini, yaitu dapat dikembangkan implementasinya pada konteks yang lebih luas, seperti: (a)
BUMN lainnya diluar penelitian ini, (b) perusahaan yang listed di Bursa Efek, (c) kelompok
perusahaan menurut sektor yang lebih spesifik misalnya sektor manufacture, sektor
perbankan, sektor jasa, dan lainnya, (d) usaha kecil dan menegah, dan (e) koperasi.
51. Lanjutan Contoh 3:……
Berdasarkan kontribusi kebaruan atau novelty pengukuran financial distress
dimaksud diatas, maka penelitian ini penting dilakukan terutama karena tingkat
urgensi yang lebih spesifik dalam hal: (a) memetakan peringkat capaian score
marginal BUMN yang selama ini masih disubsidi, menerima tambahan
penyertaan modal negara, dan mengalami kerugian, sehingga dapat diketahui
tingkat financial distress masing-masing BUMN dimaksud, (b) memberikan
masukan kepada manajemen BUMN terhadap faktor prioritas yang perlu
diperhatikan dalam meningkatkan score marginal untuk mengatasi financial
distress, dan (c) menjadi acuan bagi manajemen BUMN dalam menyiapkan
strategi dan kebijakan terkait variabel yang mempengaruhi score marginal untuk
mengatasi financial distress.
Novelty,
Pentingnya
penelitian
Pentingnya
penelitian
bagi BUMN
Novelty
52.
53. Contoh 4:
Introduction (Jurnal)
Perusahaan dalam perkembangannya selalu berusaha mempertahankan keunggulan bisnisnya dalam
meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Namun karena kondisi persaingan usaha yang semakin ketat, banyak
pilihan bagi konsumen dalam menentukan alternatif keputusan membeli produk atau jasa yang dibutuhkan,
sehingga beberapa perusahaan mengalami kesulitan yang ditandai dengan kinerja keuangan yang menurun,
diikuti dengan dengan turunnya harga saham yang berarti nilai perusahaan perusahaan semakin menurun.
Untuk meningkat kinerja keuangan perusahaan tentunya harus memperhatikan struktur pendapatan dan
struktur biaya yang membentuk profitabilitas. Dari sisi pendapatan dietentukan oleh keberhasilan
meningkatkan omzet penjualan atau memenangkan persaingan dan menjadi piliha bagi konsumen. Sedangkan
dari segi harga terkendala bila produk yang dihasilkan tidak mampu memerikan kepuasan lebih dibanding
produk lain, disamping memperhatikan harga produk lainnya yang sejenis. Dari struktut biaya terkait dengan
design produk, efisiensi proses prudkisi,penguasaan bahan baku yang berkualitas dan murah dibanding
perusahaan pesaing. Keunggulan menghasilkan produk dengan biaya yang relative lebih murah dibanding
produks lainnya akan memberi peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangan atau
profitabilitas. Bahkan dapat meningkaatkan omzet penjualan melalui pemberian discount karena harga pokok
produksi lebih murah dibanding produk saingan.
54. Contoh 4:
Berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji fenomena ….kinerja keuangan perusahaan ABC…yang cenderung menurun sejak
beberapa periode terakhir. Tingkat….profitabilitas…dari waktu kewaktu…..sehingga
berdampak terhadap….dividen yang dibagikan kepada pemagang saham….semakin
menurun. Data statistik ….sejak tiga tahun terakhir…..menunjukkan pertumbuhan
….profutabilitas…yang semakin menurun dibanding periode sebelumnya, yaitu tahun
2017…..%....tahun 2018…% dan tahun 2019…%.......dst
Fenomena tersebut berdampak terhadap …..nilai perusahaan……sehingga …..harga
saham perusahaan di Bursa efek….cenderung menurun sejak beberapa periode terakhir, yaitu
akhir Januari 2020 harga saham perusahaan ditutup dengan harga Rp……. sedangkan akhir
Mei 2020 ditutup dengan harga Rp….Yang menjadi permasalaha pokok ….atau research
question atau research gap….. pada penelitian ini bagaimana meningkatkan ……kinerja
keuangan perusahaan…… sehingga dapat meningkatkan ….nilai perusahaan……….
55. Berdasrkan fenomena tersebut, maka peneliti termotivasi untuk mengidentikasi dan
menganalisis faktor kunci yang berpengaruh signifikan terhadap …kinerja keungan
perusahaan…dengan menggunakan pendakatan analisis ……sehingga mampu menjawab
permasalahan yang dihadapi oleh…..perusahaan….Secara empiris menunjukkan bahwa
….kinerja keuangan perusahaan…… dipengaruhi oleh berbagai variabel …..seperti…X1, X3,
X5, X7 …dan X8….dst……. , namun penlitian ini perlu juga memperhatikan referensi atau
penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini.
Penelitian A…..(201..) melaporkan bahwa …… variabel…..
X1…..X2….X3…..dst…berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan
perusahaan….. . Penelitian B….(201..) menemukan bahwa…. X4.. X5 X6..dst….
berpengaruh positif dan signifikan terhadap …..kinerja kuangan perusahaan….. Sedangkan
penelitian C….(201..) menemukan bahwa X2, X3 dan X5…berpengaruh positif dan signifikan
terhadap ….kinerja keuangan perusahaan….dst.
…Lanjutan Contoh 4:
56. Beberapa referensi penelitian sebelumnya menjadi masukan pada penelitian ini untuk
mengidentikasi atau menseleksi variabel kunci yang lebih relevan dengan kondisi empiris…. kinerja
perusahaan….sehingga hasil penelitian ini mampu memberi kontribusi atau masukan bagi
manajemen perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Penelitian ini juga menjadi informasi
penting bagi…. stakeholder lainnya ……seperti pemegang saham dalam menilai kinerja
manajemen…..bagi investor di Bursa Efek dalam menilai perusahaan…….dan sebagai referensi bagi
penelitian selanjutnya yang relevan dengan penelitian ini.
Kontribusi tersebut diatas membuktikan bahwa penelitian ini penting dilakukan untuk
menjawab permasalahan yang dihadapi perusahaan.……terutama karena kekuatan penelitian ini
adalah pada jumlah variabel yang digunakan lebih komprehensif dibanding penelitian
sebelumnya…dan menseleksi variabel yang secara empiris sangat relevan terkait dengan
permasalahan…..kinerja keuangan…yang dihadapi perusahaan….Dengan demikian maka
originalitas penelitian ini adalah terletak pada analisis yang lebih komprehensif…menggunakan
bebarapa variabel kunci yang belum digunakan pada penelitian sebelumnya…seperti ..X7…. dan
X8…..dst
…Lanjutan Contoh 4:
57.
58. Pendahuluan (Introduction)
• Pendahuluan seharusnya jangan terlalu panjang.
• Biasanya 1-2 halaman; Satu halaman untuk artikel sekitar 10-12 halaman,
atau dua halaman untuk artikel yang lebih panjang.
• Kira-kira panjang bagian pendahuluan adalah 10% dari keseluruhan artikel
(Grant dan Pollock, 2011).
• Menurut Day (1975), pendahuluan seharusnya:
1. Mempresentasikan dengan jelas batasan masalah yang diteliti
2. Untuk mengarahkan pembaca, tinjauan pustaka singkat dapat dimasukkan
3. Metode penelitian seharusnya dinyatakan, dan jika diperlukan juga dituliskan
alasan mengapa metode tersebut dipilih
4. Menyatakan hasil penting penelitian
59. Pendahuluan
Menurut Day (1975), pendahuluan seharusnya:
Mempresentasikan dengan jelas batasan masalah yang diteliti
Untuk mengarahkan pembaca, tinjauan pustaka singkat dapat dimasukkan
Metode penelitian seharusnya dinyatakan alasan mengapa metode tersebut dipilih
Menyatakan hasil penting penelitian
Menurut Walsham (2006), pendahuluan seharusnya menjelaskan:
Mengapa topik artikel penting
Bagaimana kontribusi artikel dikembangkan
Struktur artikel
60.
61. PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH
UNTUK PROGRAM DIPLOMA, SARJANA, DAN PASCASARJANA
Aspek Permasalahan
Para penulis TugasAkhir dan Skripsi tidak terlalu dituntut memberikan sumbangan
bagi ilmu pengetahuan, sedangkan untuk penulisan Tesis diharapkan dapat menghasilkan
sesuatu yang memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan, dan Disertasi dituntut untuk
mengarahkan permasalahan yang dibahas agar temuannya dapat memberikan sumbangan
bagi ilmu pengetahuan dan memiliki nilai kebaharuan (novelty).
Sistematika Penulisan Laporan Penelitian Kualitatif
Laporan penelitian kualitatif harusmemiliki fokus yang jelas, yaitu fokus dalam
masalah, objek evaluasi, pilihan perspektif, kebijakan sesuai dengan ciri-ciri penelitian
kualitatif. Laporan penelitian kualitatif harusmemiliki bentuk dan struktur yang koheren
dapat memenuhi tujuan dan manfaat yang tercermin dalam rancangan penelitian;
menunjukkan secara implisit paradigma dasarnya, perangkat metodologinya, hasilnya,
simpulan, temuan baru (novelty) posisi dari penelitian yangsudah ada,dan saran yangdapat
diberikan dari hasil penelitianitu.
Simpulan
Simpulan, dibuat ringkas dan jawaban rumusan masalah dapat disimpulkan padasatu
aleniauntuk semua masalah yang dipecahkan, dan ataumasing-masing rumusan masalah
menghasilkan satu simpulan.Dalam penelitian kualitatif, S2 ke atas,temuan pokok atau
simpulan harus menunjukkan “makna, dampak, implikasi” dari hasil penelitiannya. Khusus
dalam karya Disertasi ditambahkan dengan “Temuan penelitian ataunovelty (kebaruan)”.
Uraian di sini bisamenemukan teori atau paradigma kategori, pola,karakter yangbaru, dan
atau membuktikan penerimaan atau penolakan teori, pengembangan teori dan atau hasil
penelitian sebelumnya.
62.
63.
64. Research Gap
Theoritical gap, berkaitan dengan teori-teori dan framework, dimana terdapat kelemahan,
limitasi atau sesuatu yang tidak perna. Merancang untuk menambahkan sesuatu yang baru
dan menambahkan teori atau framework kajian. Strategi memenuhi gap theoretical, yaitu: (a)
menambahkan variabel dalam framework dari suatu hasil kajian, (b) menggunakan suatu
teori yang cenderung digunakan dalam bidang lain, dan kemudian diuji dan digunakan
pada kajian tertentu, (c) menggunakan framework yang sama dengan menggunakan teori
lain, (d) ambil suatu framework untuk diuji pada kajian tertentu, (e) bangun suatu framework
yang baru.
Conceptual gap, berkaitan dengan konsep yang digunakan dalam suatu kajian tertentu,
terdapat banyak konsep yang sama tetapi didefinisikan secara berbeda, terdapat pembangunan
konsep yang tidak dibangun secara jelas atau tidak dikaitkan dengan teori. Strategi memenuhi
gap conceptual, yaitu: (a) meneliti maksud suatu konsep dibangun, ada keraguan dan tidak
jelas, (b) gunakan konsep bidang lain yang terdekat atau relevan, berikan justifikasi, (c)
berikan definisi yang lebih jelas jika terdapat keraguan, (d) bangun konsep baru jika belum
tersedia.
65. Empirical gap, terdapat bias, kelemahan atau limitasi dalam aspek metodologi yang
mempengaruhi suatu kajian, sampel dari sector yang berbeda sumbernya tidak dapat digunakan
untuk generalisasi. Strategi memenuhi empirical gap, yaitu: (a) test sekali lagi dengan
menggunakan sampel yang sama dan lihat konsistensinya, (b) perhatikan kelemahan dan
limitasi kajian sebelumnya dalam aspek metode yang digunakan, dan atasi kelemahan
tersebut dengan metode yang lebih baik.
Methodological gap, terkait dengan limitasi suatu metode, kelemahan justifikasi terhadap
kajian tertentu, memungkinkan dikembangkan suatu metode dengan menggunakan mix method,
instrument yang berbeda teapi menggunakan konsep yang sama memberikan hasil yang bereda.
Staretgi mengisi methodological gap, yaitu: (a) gunakan metode yang terbaik untuk menjawab
permaslahan, (b) tambahkan metode jika perlu, (c) gunakan instrument yang berbeda dengan
menggunakan konsep yang sama, (d) gunakan sampel yang berbeda dan bangun instrument
baru.
Practical gap, terkait dengan intervensi atau pengaruh lingkungan yang menyebabkan sulit
untuk diaplikasikan, seperti pengaruh faktro budaya, agama, budaya organisasi, kepemimpinan
dan personality. Startegi mengisi practical gap, yaitu: siapkan suatu intervensi baru yang lebih
bagus.
Reseacrh Gap
66.
67. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat dilihat dari beberapa segi. Perlu diketahui
bahwa kedua metode atau pendekatan penelitian tersebut tidak selamanya saling bertentangan
satu sama lain. Ada juga beberapa hal juga memiliki kesamaan atau kemiripan.
1. Desain Penelitian
• Kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian kualitatif sendiri dapat berkembang
selama proses penelitian berlangsung.
• Kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Alur dari penelitian kuantatif
sendiri sudah direncanakan sejak awal dan tidak dapat diubah lagi.
2. Analisis Data
• Kualitatif dapat dianalisis selama proses penelitian berlangsung.
• Kuantitatif dapat dianalisis pada tahap akhir sebelum laporan.
68. 3. Istilah Subjek Penelitian
• Kualitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan narasumber.
• Kuantitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan responden.
4. Cara Memandang Fakta
• Kualitatif: Penelitian kualitatif memandang "Fakta/Kebenaran" tergantung pada cara peneliti
menginterpretasikan data. Hal ini dikarenakan ada hal-hal kompleks yang tidak bisa sekedar
dijelaskan oleh angka, seperti perasaan manusia. Penelitian kuantitatif berangkat dari data
yang kemudian dijelaskan oleh teori-teori yang dianggap relevan, untuk menghasilkan suatu
teori yang menguatkan teori yang sudah ada.
• Kuantitatif: Penelitian kuantitatif memandang "Fakta/Kebenaran" berada pada objek
penelitian di luar sana. Peneliti harus netral dan tidak memihak. Apapun yang ditemukan di
lapangan, itulah fakta. Penelitian kuantitatif berangkat dari teori menuju data.
69. 5. Pengumpulan Data
• Kualitatif: Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak bisa diukur oleh hitam putih
kebenaran, sehingga pada penelitian kualitatif peneliti mengorek data sedalam-dalamnya atas hal-hal
tertentu. Sehingga, kualitas penelitian kualitatif tidak terlalu ditentukan oleh banyaknya narasumber yang
terlibat, tetapi seberapa dalam peneliti menggali informasi spesifik dari narasumber yang dipilih.
• Kuantitatif: Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan serangkaian instrumen penelitian berupa
tes/kuesioner. Data yang terkumpul kemudian dikonversikan menggunakan kategori/kriteria yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Kualitas penelitian kuantitatif ditentukan oleh banyaknya responden penelitian yang
terlibat.
6. Representasi Data
• Kualitatif: Hasil penelitian kualitatif berupa interpretasi peneliti akan sebuah fenomena, sehingga laporan
penelitian akan lebih banyak mengandung deskripsi.
• Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif dipresentasikan dalam bentuk hasil penghitungan matematis. Hasil
penghitungan dianggap sebagai fakta yang sudah terkonfirmasi. Keabsahan penelitian kuantitatif sangat
ditentukan oleh validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan.
70. 7. Implikasi Hasil Riset
• Kualitatif: Hasil penelitan kualitatif memiliki implikasi yang terbatas pada situasi-situasi
tertentu. Sehingga, hasil penelitian kualitatif tidak bisa digeneralisasi dalam setting berbeda.
• Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif berupa fakta/teori yang berlaku secara umum
(generalized). Kapanpun dan di manapun, fakta itu berlaku.
8. Macam Metode
• Kualitatif: Fenomenologi, etnografi, studi kasus, historis, grounded theory.
• Kuantitatif: Eksperimen, survey, korelasi, regresi, analisis jalur, expost facto.
9. Tujuan Penelitian
• Kualitatif: Memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori, mendeskripikan
realitas dan kompleksitas sosial.
• Kuantitatif: Menjelaskan hubungan antar variabel, menguji teori, melakukan generalisasi
fenomena sosial yang diteliti.
10. Jenis Data
• Kualitatif: Deskriptif dan eksploratif
• Kuantitatif: Numerik dan statistik
71. Perbedaan Pendekatan Penelitian kualitatif dan Kuantitatif
(Menurut Fraenkel dan Wallen,1993)
KUANTITATIF KUALITATIF
1. Menekankan hipotesis jadi yang
dirumuskan sebelumnya
1. Menekankan definisi operasional
yang dirumuskan sebelumnya
2. Data diubah menjadi skor numerik
3. Menekankan pengukuran dan
penyempurnaan keajegan skor yang
diperoleh dari instrumen
4. Pemgukuran validitas melalui
rangkaian perhitungan statistik
5. Menekankan teknik acak untuk
mendapatkan sampel representatif.
6. Menekankan prosedur penelitian
yang baku
7. Menekankan desain untuk
pengontrolan variabel ekstranus
8. Menekankan desain pengontrolan
khusus untuk menjaga bias dalam
prosedur penelitian
9. Menekankan rangkuman statistik
dalam hasil penelitian
10. Menekankan penguraian fenomena
kompleks menjadi bagian-bagian
1. Pengukuran validitas melalui cek
silang dari sumber informasi
2. Menekankan informasi ekspert
untuk mendapatkan sampel purposif
3. Menekankan prosedur penelitian
deskriptif naratif
4. Menekankan analisis logis untuk
pengotrolan variabel ekstranus
5. Menekankan kejujuran peneliti
dalam pengontrolan prosedur bias
1. Menekankan rangkuman naratif
dalam hasil penelitian
2. Menekankan deskripsi holistik dari
fenomena-fenomena yang kompleks
3. Menekankan sifat alamiah dari
fenomena-fenomena yang terjadi.
85. Metode Penelitian Kualitatif
• Definisi Penelitian Kualitatif : penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan
instrumen kunci (Sugiyono, 2005). Perbedaannya dengan penelitian
kuantitatif adalah penelitian ini berangkat dari data, memanfaatkan
teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan sebuah
teori.
• Menurut Moleong (2005:6), penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
86. Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Ahli (Pakar)
Apa pengertian metode penelitian kualitatif menurut para ahli?
1. Menurut Saryono (2010), Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan
menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh social yang tidak
dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.
2. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan
sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik
pengumpulan dengan tri-anggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi.
87. Perbedaan Metode Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
Agar para pembaca memahami maknasesungguhnya dari bahasan kali ini, maka akan kita bahas
sedikit tentang perbedaan penelitian kualitatif dengan kuantitatif. Perbedaan yang paling mendasar
antara metode kualitatif dan kuantitatif adalah alur teori serta data. Di dalam penelitian kuantitatif,
penelitian bermula dari teori yang dibuktikan dengan data lapangan. Sebaliknya, di dalam metode
kualitatif, penelitian berangkat dari data lapangan dan menggunakan teori yang sudah ada sebagai
pendukung, kemudian hasilnya akan memunculkan teori dari data-data tersebut.
Menurut Williams (1988), ada 5 pandangan dasar perbedaan antara pendekatan kuantitatif dan
kualitatif:
1. Bersifat realitas, pendekatan kuantitatif melihat realitas sebagai tunggal, konkrit, teramati, serta
dapat difragmentasi. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat realitas ganda (majemuk), hasil
konstruksi dalam pandangan holistik. Sehingga peneliti kuantitatif lebih spesifik, percaya langsung
pada obyek generalis, meragukan dan mencari fenomena pada obyek yang realitas.
88. Perbedaan Metode Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
2. Interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya, pendekatan kuantitatif melihat sebagai
independen, dualistik bahkan mekanistik. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat sebagai proses
interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipasif.
3. Posibilitas generalis, pendekatan kuantitatif bebas dari ikatan konteks dan waktu (nomothetic
statements), sedangkan pendekatan kualitatif terikat dari ikatan konteks dan waktu (idiographic
statements).
4. Posibilitas kausal, pendekatan kuantitatif selalu memisahkan antara sebab riil temporal simultan
yang mendahuluinya sebelum akhirnya melahirkan akibat-akibatnya. Sedangkan pendekatan
kualitatif selalu mustahilkan usaha memisahkan sebab dengan akibat, apalagi secara simultan.
5. Peranan nilai, pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas nilai, obyektif dan harus seperti
apa adanya. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat segala sesuatu tidak pernah bebas nilai,
termasuk si peneliti yang subyektif.
89. Tujuan dan Asumsi Metode Penelitian Kualitatif
Tujuan Metode Penelitian Kualitatif
Menurut Kriyantono, tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena dengan
sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang menunjukkan
pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti.
Pada penelitian kualitatif, semakin mendalam, teliti, dan tergali suatu data yang didapatkan, maka bisa
diartikan pula bahwa semakin baik kualitas penelitian tersebut. Maka dari segi besarnya responden atau
objek penelitian, metode penelitian kualitatif memiliki objek yang lebih sedikit dibandingkan dengan
penelitian kuantitatif, sebab lebih mengedepankan kedalaman data, bukan kuantitas data.
Asumsi Metode Penelitian Kualitatif
Anggapan yang mendasari metode jenis kualitatif adalah bahwa kenyataan sebagai suatu yang
berdimensi jamak, kesatuan, dan berubah-ubah (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001: 7). Oleh karena itu
tidak mungkin dapat disusun rancangan penelitian yang terinci dan fixed sebelumnya. Rancangan
penelitian berkembang selama proses penelitian berlangsung.
90. Karakteristik Metode Kualitatif
Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, metode fenomenologis, metode
impresionistik, dan metode post positivistic. Adapun karakteristik penelitian jenis ini adalah sebagai
berikut (Sujana dan Ibrahim, 2001: 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002: 11-12; Moleong, 2005: 8-11; Johnson,
2005, dan Kasiram, 2008: 154-155).
a. Menggunakan pola berpikir induktif (empiris – rasional atau bottom-up).
Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded theory, yaitu teori yang timbul dari data
bukan dari hipotesis seperti dalam metode kuantitatif. Atas dasar itu penelitian bersifat generating theory,
sehingga teori yang dihasilkan berupa teori substansif.
b. Perspektif emic/partisipan sangat diutamakan dan dihargai tinggi. Minat peneliti banyak tercurah pada
bagaimana persepsi dan makna menurut sudut pandang partisipan yang diteliti, sehingga bias menemukan
apa yang disebut sebagai fakta fenomenologis.
c. Penelitian jenis kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku. Rancangan penelitian
berkembang selama proses penelitian.
d. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari makna di balik data, untuk menemukan
kebenaran, baik kebenaran empiris sensual, empiris logis, dan empiris logis.
91. Karakteristik Metode Kualitatif
e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan, dan alat pengumpul
data bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
f. Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis, yaitu dengan memahami secara
mendalam gejala atau fenomena yang dihadapi.
g. Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga keberadaanya tidak terpisahkan
dengan apa yang diteliti.
h. Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah berlangsung.
i. Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks waktu serta situasi tertentu.
j. Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian alamiah atau inquiri naturalistik.
92. Prosedur Metode Kualitatif
Prosedur pelaksanaan penelitian kualitatif bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan, serta
situasi dan kondisi di lapangan. Secara garis besar tahapan penelitian jenis kualitatif adalah
sebagai berikut (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 80)
a. Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian.
b. Mengumpulkan data di lapangan.
c. Menganalisis data.
d. Merumuskan hasil studi.
e. Menyusun rekomendasi untuk pembuatan keputusan.
93. Tipe-tipe atau Jenis Metode Kualitatif
Penelitian dengan pendekatan kualitatif dapat dibedakan menjadi lima tipe utama, yaitu:
phenomenology, ethnography, case study research, grounded theory, dan historical research
(Johnson, 2005 : 8). Berikut penjelasan dari kelima jenis penelitian kualitatif tersebut:
1) Fenomenologi
Phenomenology: a form of qualitative research in which the researcher attempts to understand
how one or more individuals experience a phenemenon.
Penelitian fenomenologi dapat dimulai dengan memperhatikan dan menelaah fokus fenomena
yang akan diteliti, yang melihat berbagai aspek subjektif dari perilaku objek. Selanjutnya,
peneliti melakukan penggalian data berupa bagaimana pemaknaan objek dalam memberikan
arti terhadap fenomena yang terkait. Penggalian data tersebut dilakukan dengan melakukan
wawancara yang mendalam kepada objek atau informan didalam penelitian, serta dengan
melakukan observasi secara langsung mengenai bagaimana objek penelitian
menginterpretasikan pengalamannya kepada orang lain.
94. 2) Etnografi
Ethnography: is the form of qualitative research that focuses on describing the
culture of a group of people.
Metode penelitian etnografi adalah penelitian yang memiliki tujuan untuk mengkaji
bentuk dan fungsi bahasa yang tersedia dalam budaya yang selanjutnya digunakan
untuk berkomunikasi oleh individu didalamnya. Serta melihat bagaimana bentuk dan
fungsi bahasa tersebut menjadi bagian dari kehidupan sebuah masyarakat.
Metode etnografi menginterpretasikan kelompok sosial, sistem yang berlaku dan
peran yang dijalankan, serta interaksi sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat.
Metode etnografi biasanya digunakan untuk berfokus pada kegiatan atau ritual
tertentu didalam masyarakat, bahasa, kepercayaan, cara-cara hidup dan lain
sebagainya.
95. 3) Studi Kasus
Case study research: is a form of qualitative research that focused on providing a detailed
account of one or more cases.
Metode penelitian studi kasus meneliti suatu kasus atau fenomena tertentu yang ada didalam
masyarakat yang dilakukan secara mendalam untuk mempelajari latar belakang, keadaan, dan
interaksi yang terjadi.
Studi kasus dilakukan pada suatu kesatuan sistem yang bisa berupa suatu program, kegiatan,
peristiwa, atau sekelompok individu yang ada pada keadaan atau kondisi-kondisi tertentu.
96. 4) Grounded theory
Grounded Theory (GT) merupakan metodologi penelitian
kualitatif yang berakar pada kontruktivisme, atau paradigma
keilmuan yang mencoba mengkontruksi atau merekontruksi
teori atas suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan pada
data empirik. Kontruksi atau rekontruksi teori itu diperoleh
melalui analisis induktif atas seperangkat data diperoleh
berdasarkan pengamatan lapangan.
97. 5) Metode Historis
Historical research: research about events that occurred in the past.
Penelitian metode historis adalah penelitian yang memiliki fokus penelitian berupa
peristiwa-peristiwa yang sudah berlalu dan melakukan rekonstruksi masa lalu dengan
sumber data atau saksi sejarah yang masih ada hingga saat ini.
Sumber data tersebut bisa diperoleh dari berbagai catatan sejarah, artefak, laporan
verbal, maupun saksi hidup yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran
kesaksiannya.
Karena mengkaji peristiwa-peristiwa yang telah berlalu, maka ciri khas dari penelitian
metode historis ialah waktu. Dimana fenomena dilihat perkembangan atau
perubahannya berdasarkan pergeseran waktu.
98. Tahapan Dalam Penelitian Kualitatif
Ada lima tahap bagi para peneliti jika ingin melakukan penelitian jenis kualitatif, yaitu:
1. Mengangkat permasalahan.
2. Memunculkan pertanyaan penelitian.
3. Mengumpulkan data yang relevan.
4. Melakukan analisis data.
5. Menjawab pertayaan penelitian.
99. Reference: Farida Nugrahadi. (2014). Metode Penelitian Kualitatif
– dalam Penelitian Pendidikan Bahasa, P. P.221-223
105. Struktur Jurnal Penelitian Kualitatif
• Abstrak
• Pendahuluan
• Kajian Teori (Literatur)
• Metode Penelitian
• Hasil Penelitian dan Pembahasan
• Kesimpulan
• Daftar Pustaka
106.
107.
108. Hipotesis Penelitian: Pengertian & Contoh Menurut Sugiyono
Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti
mengemukakan landasan teori dan kerangka berpikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian
harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat ekploratif dan deskriptif sering tidak perlu
merumuskan hipotesis.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara. karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan
hipotesis. Selanjutnya hipotesis, tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif.
109. Hipotesis
Dalam hal ini perlu dibedakan pengertian hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.
Pengertian hipotesis penelitian seperti telah dikemukakan di atas. Selanjutnya hipotesis
statistik itu ada, bila penelitian bekerja dengan sampel. Jika penelitian tidak menggunakan
sampel, maka tidak ada hipotesis statistik.
Dalam suatu penelitian, dapat terjadi ada hipotesis penelitian, tetapi tidak ada hipotesis
statistik. Penelitian yang dilakukan pada seluruh populasi mungkin akan terdapat hipotesis
penelitian tetapi tidak akan ada hipotesis statistik. Ingat bahwa hipotesis itu berupa jawaban
sementara terhadap rumusan masalah dan hipotesis yang akan diuji ini dinamakan hipotesis
kerja. Sebagai lawannya adalah hipotesis nol (nihil). Hipotesis kerja disusun berdasarkan atas
teori yang dipandang handal, sedangkan hipotesis nol dirumuskan karena teori yang
digunakan masih diragukan kehandalannya.
Untuk lebih mudahnya membedakan antara hipotesis penelitian dan hipotesis statistik, maka
dapat dipahami melalui gambar 3.2 berikut:
111. Hipotesis
Contoh Hipotesis Penelitian:
1) Kemampuan daya beli masyarakat (dalam populasi) itu rendah (hipotesis
deskriptif).
2) Tidak terdapat perbedaan kemampuan daya beli antara kelompok masyarakat Petani
dan Nelayan (dalam Populasi itu/hipotesis komparatif).
3) Ada hubungan positif antara penghasilan dengan kemampuan daya beli masyarakat
(dalam populasi itu/hipotesis asosiatif).
Pada gambar 3.2 di atas yang diteliti adalah populasi, sehingga hipotesis statistiknya
tidak ada. Yang ada hanya hipotesis penelitian. Dalam pembuktiannya tidak ada istilah
“signifikansi” (taraf kesalahan atau taraf kepercayaan).
Selanjutnya perhatikan pula gambar 3.3 berikut, yaitu penelitian yang menggunakan
sampel. Pada penelitian ini untuk mengetahui keadaan populasi, sumber datanya
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Jadi yang dipelajari adalah
data sampel. Dugaan apakah data sampel itu dapat diberlakukan ke populasi, dinamakan
hipotesis statistik.
112. Hopitesis Statistik (data sampel diberlakukan utk populasi) atau yang
diteliti sampel dari populasi
113. Pada gambar 3.3 di atas terdapat hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Hipotesis statistik
diperlukan untuk menguji apakah hipotesis penelitian yang hanya diuji dengan data sampel itu
dapat diberlakukan untuk populasi atau tidak. Dalam pembuktian ini akan muncul istilah
signifikansi, atau taraf kesalahan atau kepercayaan dari pengujian. Signifikan artinya hipotesis
penelitian yang telah terbukti pada sampel itu (baik deskriptif, komparatif, maupun asosiatif)
dapat diberlakukan ke populasi.
Contoh hipotesis penelitian yang mengandung hipotesis statistik:
1. Ada perbedaan yang signifikan antara penghasilan rata-rata masyarakat dalam sampel
dengan populasi. Penghasilan masyarakat itu paling tinggi hanya Rp500.000/bulan
(hipotesis deskriptif).
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara penghasilan petani dan nelayan (hipotesis
komparatif).
3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara curah hujan dengan jumlah payung yang
terjual (hipotesis asosiatif/hubungan). Ada hubungan positif artinya, bila curah hujan
tinggi, maka akan semakin banyak payung yang terjual.
114. Hipotesis
Terdapat dua macam hipotesis penelitian yaitu hipotesis kerja dan hypotesls nol. Hipotesis kerja
dinyatakan dalam kalimat positif dan hlpotesis nol dinyatakan dalam kalimat negatif.
Dalam hipotesis statistik juga terdapat dua macam hipotesis yaitu hipotesis kerja dan hipotesis
alternatif (hipotesis alternatif tidak sama dengan hipotesis kerja). Dalam kegiatan penelitian, yang
diuji terlebih dahulu adalah hipotesis penelitian terutama pada hipotesis kerjanya. Bila penelitian
akan membuktikan apakah basil pengujian hipotesis itu signifikansi atau tidak, maka diperlukan
hipotesis statistik. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adakah statistik
inferensial. Statistik yang bekerja dengan data populasi adalah statistik deskriptif.
Dalam hipotesis penelitian, yang diuji adalah hipotesis nol, hipotesis yang menyatakan tidak ada
perbedaan antara data sampel, dan data populasi. Yang diuji hipotesis nol karena peneliti tidak
berharap ada perbedaan antara sampel dan populasi atau statistik dan parameter. Parameter adalah
ukuran-ukuran yang berkenaan dengan populasi, dan statistik di sini diartikan sebagai ukuran-
ukuran yang berkenaan dengan sampel.
145. Triangulasi dlm penelitian kualitatif
• Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multimetode yang dilakukan peneliti pada
saat mengumpulkan dan menganalisis data. Ide dasarnya adalah bahwa fenomena yang diteliti
dapat dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari
berbagai sudut pandang. Memotret fenomena tunggal dari sudut pandang yang berbeda-beda
akan memungkinkan diperoleh tingkat kebenaran yang handal. Karena itu, triangulasi ialah
usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut
pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin bias yang terjadi pada saat
pengumpulan dan analisis data.
• Sejarahnya, triangulasi merupakan teknik yang dipakai untuk melakukan survei dari tanah daratan
dan laut untuk menentukan satu titik tertentu dengan menggunakan beberapa cara yang
berbeda. Ternyata teknik semacam ini terbukti mampu mengurangi bias dan kekurangan yang
diakibatkan oleh pengukuran dengan satu metode atau cara saja. Pada masa 1950’an hingga
1960’an, metode tringulasi tersebut mulai dipakai dalam penelitian kualitatif sebagai cara untuk
meningkatkan pengukuran validitas dan memperkuat kredibilitas temuan penelitian dengan cara
membandingkannya dengan berbagai pendekatan yang berbeda
147. Pengertian Variabel: Variabel Bebas, Terikat, Moderator, dan
Kontrol
Variabel merupakan objek atau fokus dalam penelitian.
Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah; faktor atau unsur yang ikut menentukan perubahan)
Variabel itu pada dasarnya adalah apa (hal-hal) yang dicari/diamati/diteliti dalam penelitian.
Variabel juga dapat disebut sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diselidiki
dalam penelitian.
Sugiyono (2009 : 38) menjelaskan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut.
Hatch dan Farhady (1982), Variabel adalah atribut seseorang, atau objek yang mempunyai 'variasi'
antara satu orang dengan lainnya atau satu objek dengan objek lainnya.
Yang dimaksud atribut disini misalnya adalah tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan,
kedisiplinan, motiv, dll. (atribut untuk seseorang). Sementara berat, ukuran, bentuk, warna,
(merupakan atribut objek).
Kerlingger (1973) Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari.
Soegeng (2007) menjelaskan bahwa variabel adalah hal yang diselidiki dalam penelitian.
Kesimpulan: variabel adalah suatu atribut atau nilai dari seseorang atau objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu dan ditetapkan oleh peneliti untuk diselediki dalam penelitian.
148. Pengertian Variabel:
Variabel Bebas, Terikat, Moderator, dan Kontrol
Variabel merupakan objek atau fokus dalam penelitian.
Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah; faktor atau unsur yang ikut menentukan perubahan)
Variabel itu pada dasarnya adalah apa (hal-hal) yang dicari/diamati/diteliti dalam penelitian.
Variabel juga dapat disebut sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diselidiki dalam
penelitian.
Sugiyono (2009 : 38) menjelaskan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut.
Hatch dan Farhady (1982), Variabel adalah atribut seseorang, atau objek yang mempunyai 'variasi' antara satu
orang dengan lainnya atau satu objek dengan objek lainnya.
Yang dimaksud atribut disini misalnya adalah tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, kedisiplinan,
motiv, dll. (atribut untuk seseorang). Sementara berat, ukuran, bentuk, warna, (merupakan atribut objek).
Kerlingger (1973) Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari.
Soegeng (2007) menjelaskan bahwa variabel adalah hal yang diselidiki dalam penelitian.
Kesimpulan: variabel adalah suatu atribut atau nilai dari seseorang atau objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu dan ditetapkan oleh peneliti untuk diselediki dalam penelitian.
149. Contoh Variabel
Variabel adalah atribut atau sifat yang memiliki variasi.
Variabel adalah nilai yang memiliki variasi.
1. kata 'badan' (bukan variabel), sementara 'tinggi badan' (variabel) hal ini karena berat badan satu
orang dengan orang lainnya berbeda (memiliki variasi)
2. kata 'kecerdasan' (bukan variabel, namun 'tingkat kecerdasan' (variabel).
3. kata 'siswa' (bukan variabel) namun 'motivasi siswa' (variabel)
Variabel adalah sifat yang akan dipelajari
1. apresiasi
2. penghasilan
3. pendidikan
4. status sosial
5. jenis kelami
6. golongan gaji
7. produktivitas kerja
150. Jenis-jenis variabel
Variabel ada 2 golongan yaitu, jenis variabel berdasarkan fungsinya dan jenis variabel berdasarkan klasifikasi variabelnya.
1. Berdasarkan fungsi dan penerapannya
Berdasarkan fungsinya ada 4 jenis variabel, variabel tersebut adalah variabel bebas, variabel tergantung, variabel kontrol
dan variabel moderat
a. Variabel Bebas (Variabel Independen)
Sugiyono (2009) menjelaskan bahwa variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab-
perubahannya atau timbulnya variabel dependent.
Dalam penelitian variabel bebas sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent, variabel pengaruh, variabel
perlakuan, variabel treatment dan variabel risiko.
Dinamakan sedemikian rupa karena variabel ini adalah variabel yang bebas (ia tidak dipengaruhi variabel lain) sebaliknya
disebut sebagai variabel pengaruh karena variabel ini mempengaruhi variabel lainnya.
Contoh :
1) Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar
Variabel bebas adalah : motivasi belajar, hal tersebut karena motivasi belajar adalah variabel yang kan mempengaruhi hasil
belajar.
2) Pengaruh sholat jumat dengan kegantengan lelaki
Variabel bebas adalah : Sholat Jum'at, hal ini karena sholat jumat merupakan variabel yang akan diteliti apakah
mempengaruhi kegantengan lelaki.
151. b. Variabel Tergantung (Variabel Dependen)
Variabel dependen ini adalah kebalikannya dari variabel independen. Jika variabel indipenden adalah variabel
yang mempengaruhi, maka variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi.
Variabel dependen sering juga disebut sebagai variabel hasil, akibat, ataunjuga variabel tanggapan dan juga
variabel jawaban. Selain disebut seperti itu variabel tergantung juga populer dengan variabel terikat.
Menurut Sugiyono (2009) variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Variabel ini disebut sebagai variabel terikat karena variabel ini dipengaruhi dan
terikat oleh variabel bebas.
Contoh :
1) Komitmen Kerja (Variabel Bebas/Independen) ⇾ Produktivitas Kerja (Variabel Terikat /Tergantung
/Dependen)
2) Pemberian PR (Variabel Bebas) ⇾ hasil Belajar Siswa (Variabel Terikat)
152. c. Variabel Moderator
Menurut Sugiyono (2009) Variabel Moderator merupakan variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau
memperlemaha) hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
untuk lebih memperjelas pemahaman tentang variabel moderator perhatikan contoh berikut.
Contoh
1) Hubungan suami dan itri akan semakin kuat bila memiliki anak, dan akan semaikin renggang bila pihak ketiga
mencampuri.
'anak' adalah variabel moderator yang memperkuat
'pihak ketiga' adalah variabel moderator yang memperlemah
2) Hubungan semangat belajar dan hasil belajar siswa akan meningkat jika guru mampu menciptakan iklim kelas
yang meyenangkan, namun akan menuruh jika guru tidak mampu menciptakan iklim belajar yang menyenangkan.
'guru mampu menciptakan iklim yang menyenangkan' adalah variabel moderator yang memperkuat
'guru tidak mampu menciptakan ikli, yang menyenangkan adalah variabel moderator yang memperlemah.
153. d. Variabel Kontrol
Variabel kontrol juga disebut sebagai variabel kendali. Menurut Sugeng (2007) disebut sebagai
variabel kendali karena variebl kontrol adalah variabel yang perlu dikontrol, dipertahankan tetap, atau
diacak sedemikian rupa sehingga pengaruh mereka dinetralisir, dikeluarkan atau disamakan bagi
semua kondisi.
Contoh :
Seorang peneliti ingin melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
SD Swasta dengan siswa SD Negeri.
atau : Perbedaan hasil belajar siswa SD Swasta dengan siswa SD Negeri
Maka diperlukan variabel kontrol seperti : usia, kelas siswa, pada materi belajar apa, hal ini untuk
mempermudah menentukan perbedaanya dan berfokus pada hasil belajar saja.
154. 2. Berdasarkan klasifikasi variabelnya
Pengklasifikasian kedua adalah mengklasifikasikan jenis variable berdasarkan bentuk isi materi.
Variabel ini ada 4 jenis yaitu variabel nominal, ordinal, interval dan variabel ratio. Perhatikan
penjelasan di bawah ini.
a. Variabel Nominal
Variabel nominal adalah variabel yang ditentukan berdasarkan proses penggolongan yang bersifat
deskrit (saling pilah). Jadi variabel ini digunakan untuk membedakan bentuk data-data individual
kedalam bentuk kategori.
Contoh Variabel Nominal
Jenis kelamin (pria dan wanita), jenis pekerjaan (pekerjaan kasar dan pekerkaan halus), status
pernikahan (kawin dan beluum kawin), jenis buku perpustakaan, nama benua untuk negara, dsb.
155. b. Variabel Ordinal
Variabel ordinal adalah variabel yang ditentukan berdasarkan jenjang, urutan atau ranking. Jadi
sebenarnya variabel ordinal itu sama dengan variabel nominal, yaitu mengkategorikan data data
individual. Hanya saja pada variabel ordinal datanya dapat diurutkan datanya.
Contoh Variabel Ordinal
1) Urutan Kelompok Kota dengan kepadatan tertinggi (Kelompok Kota di Provinsi Jawa Tengah
Nomor 1, Kelompok Kota Propinsi DKI Jakarta Nomor 2, dan seterusnya.
2) Rangking Kelompok Siswa Kelas 6 SD (Kelompok C ranking 1, Kelompok B rangking 2,
Kelompok D rangking 3, Kelompok A ranking 4)
dll.
156. c. Variabel Interval
Variabel interval yaitu variabel yang tersusun dalam bentuk Interval. Interval yaitu kelompok bertingkat
dengan jarak tertentu. Sementara menurut Nadira variabel interval adalah variabel yang digunakan untuk
mengurutkan data, hanya saja pada interval variabel, beda satu data dengan data selanjutnya sama dan
memiliki arti/bisa di ukur (meaningfull).
Lebih lanjut Nadira menyampaikan bangwa angka (0) tidak dapat mewakili angka tersebut. Maksudnya
bahwa angka nol bukan berarti nilainya 0.
Contoh Variabel Interval
1) Nilai belajar siswa "x" bukan berarti nilai "x" siswa siswa tidak bisa matematika sama sekali
2) Suhu udara mencapai '0 drajat' bilai '0 drajat' bukan berarti tidak ada suhu sama sekali. Melainkan masih
tetap aa suhu udaranya.
157. d. Variabel Ratio
Variabel ratio adalah variabel dalam bentuk mirip dengan variabel interval (memiliki data
interval), yang membedakan adalah bahwa pada variabel Ratio dia memiliki data nol
mutlak. Artinya bahwa nilai 0 berati 0 mutlak.
Contoh :
1) Populasi di Desa Doreng adalah '0' maka di desa tersebut benar-benar '0' mutlak atau
tidak ada populasi sama sekali.
163. Identifikasi Variabel menurut Bidang
• Akuntansi
• Manajemen keuanga
• Manajemen pemasaran
• Manajemen SDM
• Manajemen operasi atau produksi
• Manajemen strategi
• Ekonomi (maikro dan makro ekonomi)
• Financial market
• International finance
• Ekonomi internasional
• dll
164. Variabel dari Laporan Keuangan
1. Leverage (debt to equity)
2. Leverage (debt to total assets)
3. ROE (return on equity)
4. ROA (return on assets)
5. Size (ukuran perusahaan)
6. Cash flow from operating
7. Current ratio
8. Investasi
9. Laba atau rugi (profitabilitas)
10. Laba ditahan (Retained earning)
165. Variabel dari Laporan Keuangan
11. Selisih kurs valuta asing
12. Efisiensi operasi atau produktivitas operasi
13. Tax
14. CGS (cost of goods sold)
15. Cost of sales
16. Expenses (biaya operasi)
17. EBIT (earning before interest and taxes)
18. Subsidi
19. Earning management
20. Lembar saham
21. Persistensi laba
22. dll
166. Variabel dari Bursa Efek
• Nilai Perusahaan
(Tobin’s Q = (Total Market Value + Total Book Value of Liabilities) / Total Book Value of Assets)
• Return saham
• Harga saham
• ERC (earning respon coeffisien)
• Return market atau Rm (IHSG)
• IHSG
• Return perusahaan (Ri)
• Return free risk (Rf)
• Abnormal return (selisih antara Ri dengan E(Ri)
• Financial distress
• Beta saham (CAPM)
• Earning management
• Harga saham
• dll