Dokumen tersebut membahas tentang bahan kajian mikroekonomi yang terdiri dari 14 bab mulai dari dasar-dasar mikroekonomi hingga kebijakan perdagangan dan kesejahteraan umum. Juga memberikan informasi sumber belajar mikroekonomi seperti slide, jurnal, dan referensi yang dapat diunduh."
7. Informasi pendukung
• Materi tiap pertemuan, download dari: slideshare
• Reference, download melalui : gen.lib.rus.ec
• Jounral atau hasil penelitian, download dari: Google scholar.com
8.
9.
10.
11. Bahan Kajian
1. Microeconomic Foundations
2. Demand, Supply and Equilibrium
3. The Price Elasticities of Demand and Supply
4. Consumer Choice: Maximizing Utility and Behavioral Economics
5. The Firm and Production
6. Costs and Profit-Maximizing Output
7. Output market: Pure Competition
8. Output market: Monopoly and Antitrust
9. Output market: Oligopoly and Monopolistic Competition
10. Input Market: Markets for Labor and Other Inputs and Earnings and Income
Distribution
11. Market failure and Government Action
12. Externalities and Common Property Resources and Public Choice
13. Policy toward Trade
14.General Equilibrium and Walfare
12. 1. Microeconomic Foundations
2. Demand, Supply and Equilibrium
3. The Price Elasticities of Demand and Supply
4. Consumer Choice: Maximizing Utility and Behavioral Economics
5. The Firm and Production
6. Costs and Profit-Maximizing Output
7. Output market: Pure Competition
8. Output market: Monopoly and Antitrust
9. Output market: Oligopoly and Monopolistic Competition
10. Input Market: Markets for Labor and Other Inputs and Earnings and Income
Distribution
11. Market failure and Government Action
12. Externalities and Common Property Resources and Public Choice
13. Policy toward Trade
14.General Equilibrium and Walfare
13.
14.
15. Ekonomi Positif dan Normatif
Ekonomi positif dapat berupa pernyataan atau analisis positif. Ekonomi positif
menjelaskan tentang hal-hal yang sesuai dengan fakta dan situasi dalam dunia
ekonomi yang sedang terjadi dan yang akan terjadi. Jadi pendekatan positif
berkaitan dengan penjelasan aktual dan ramalan. Maka hal ini mengarah pada
analisis dan bukti empiris, karena kebenaran dalam sebuah pernyataan positif
dapat langsung dilihat atau dibuktikan melalui peristiwa yang sebenarnya terjadi.
Ekonomi positif disebut juga sebagai ekonomi hubungan sebab akibat.
Misalnya:
• Financial market, mempengaruhi IHSG dan kurs US$
• Apakah tingkat pengangguran masyarakat Indonesia telah menurun dari tahun sebelumnya?
• Apakah kebijakan pemerintah mampu mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan
masyarakat?
• Bagaimana prosesnya sehingga aksi demo masyarakat mampu memengaruhi nilai tukar
rupiah dan grafik perekonomian bangsa?
16. Ekonomi Positif dan Normatif
Ekonomi normatif dapat berupa pernyataan dan analisis normatif.
Ekonomi normatif memaparkan tentang hal-hal yang berkaitan erat
dengan norma, etika dan aturan keadilan. Dalam lingkup ini tidak
mengedepankan fakta, namun mengedepankan apa yang seharusnya
dilakukan agar menjadi kebaikan dan kesejahteraan bagi masyarakat
luas. Karena dalam sebuah pengambilan keputusan baik oleh
pemerintah maupun swasta sebagai pelaku ekonomi, tidak cukup
dengan penjelasan atas fakta dan data empiris yang relevan sekali
pun. Namun hal itu terkait pula tentang “apa yang seharusnya
dilakukan sebagai kebijakan terbaik?” Inilah inti dari pendekatan
ekonomi normatif.
17.
18. Apa itu Ekonomi ?
Banyak definisi dari istilah ekonomi.
Menurut KBBI, ekonomi merupakan ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, serta pemakaian barang-
barang juga kekayaan, seperti hal keuangan, perindustrian, dan perdagangan.
Penerima Nobel bidang ekonomi Paul A. Samuelson, ilmu ekonomi adalah studi tentang membuat pilihan,
dengan atau tanpa menggunakan uang, dalam menggunakan sumber daya produksi yang terbatas.
Ahli ekonomi asal Kanada George Gartley Lipsey, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang
pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi keinginan manusia yang bersifat tak terbatas.
Profesor ekonomi di Harvard N. Gregory Mankiw, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang
masyarakat mengelola sumber daya alam yang langka.
Hukum Ekonomi
Dalam ilmu ekonomi, hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab-akibat atau pertalian peristiwa ekonomi
yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat.
Misaalnya hukum ekonomi adalah hukum permintaan dan penawaran.
Teori dan Model Ekonomi
Teori ekonomi adalah kumpulan asas dan hukum ekonomi yang digunakan sebagai dasar melaksanakan
kebijakan ekonomi. Dari teori tersebut, digagaslah model ekonomi. Model ekonomi merupakan pernyataan
formal sebuah teori ekonomi yang membantu teori ekonomi dalam menjelaskan suatu peristiwa ekonomi,
misalnya model grafik dan mathematis.
19.
20. Ekonomi Mikro & Ekonomi Makro
• ilmu ekonomi memiliki banyak cabang atau bagianseperti keuangan,
manajemen, marketing, mekanisme pasar, ekonomi mikro dan makro, dll.
• Ekonomi mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang mempelajari
tentang variabel ekonomi dalam lingkup lebih kecil , seperti perusahaan,
perilaku konsumen, permintaan dan penawaran, produksi, harga, dan
lainnya. Ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara
menyeluruh (agregat), seperti jumlah uang beredar, pendapatan nasional,
pengangguran dan kesempatan kerja, inflasi, neraca pembayaran
internasional, dan pertumbuhan ekonomi.
• Baik ekonomi mikro maupun makro penting untuk mengukur dan
menganalisis tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat dalam lingkup
kecil dan negara bahkan internasional dalam lingkup yang lebih luas.
Keduanya memiliki keterkaitan satu sama lain.
21. Fokus bahasan dalam Ekonomi mikro
Teori produksi
Keberadaan barang dan jasa menjadi inti sari dalam kegiatan ekonomi, utamanya pada lingkup mikro. Barang
dan jasa tentu saja tak muncul secara tiba-tiba tetapi harus diproduksi. Oleh sebab itu diperlukan pemahaman
tentang teori produksi yang berkaitan dengan kuantitas dan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga
kerja, biaya produksi, dan lain sebagainya.
Teori harga
Harga berperan penting dalam menentukan nilai suatu barang atau jasa. Selain itu, harga juga mempermudah
dalam proses transaksi ekonomi. Harga berkaitan erat dengan interaksi antara permintaan (demand) dan
penawaran (supply). Jadi, penentuan harga suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh tingkat permintaan
konsumen dan penawaran oleh produsen terhadap barang atau jasa tersebut. Oleh sebab itu, harga bisa jadi
fluktuatif.
Teori distribusi
Di balik produksi barang dan jasa, ada modal untuk pengadaan bahan baku dan lainnya. Tak hanya itu, ada pula
tenaga kerja yang harus mendapatkan upah. Nah, teori distribusi menitikberatkan pada bahasan seputar
aspek-aspek tersebut. Distribusi juga dimaksudkan sebagai bagian dari kegiatan pemasaran (marketing) atau
penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Pada proses ini muncul rantai distribusi yang
melibatkan peran dari distributor, pedagang grosir, dan juga retail.
22. Fokus bahasan dalam ekonomi makro,
Keluaran (Output) dan Pendapatan (Income)
Output dan pendapatan dalam ekonomi makro tentu bukan dalam lingkup perusahaan, tetapi nasional. Estimasi keluaran mencakup
total nilai dari produksi nasional secara keseluruhan. Adapun untuk pendapatan total hasil penjualan produksi nasional. Jadi, output
sering kali menjadi cerminan pendapatan, demikian pula sebaliknya.
Ukuran output secara makro adalah Produk Domestik Bruto (PDB). Tinggi rendahnya PDB suatu negara dipengaruhi oleh kemajuan
teknologi, akumulasi modal, dan kualitas sumber daya manusia. Jika suatu negara mampu mengadopsi teknologi canggih, memiliki
akumulasi modal yang tinggi, dan tingkat pendidikan yang menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang tinggi, maka akan memiliki
PDB yang tinggi pula. Hal ini berlaku sebaliknya.
Pengangguran
Diakui atau tidak masalah pengangguran atau kesempatan kerja menjadi masalah krusial yang dihadapi suatu negara. Semakin
rendahnya kesempatan kerja yang tersedia, berakibat pada tingginya tingkat pengangguran di negara tersebut.
Apa hubungannya dengan ekonomi makro? Tentu saja ada hubungannya. Jika tingkat pengangguran tinggi, maka beban negara semakin
berat dan pertumbuhan ekonomi lambat karena produksi nasional rendah. Selain itu, pengangguran juga berdampak pada tingkat daya
beli masyarakat yang rendah sehingga mengakibatkan lesunya perekonomian suatu negara.
Inflasi dan Deflasi
Inflasi dan deflasi berkaitan dengan moneter. Inflasi merupakan kenaikan harga umum, sedangkan deflasi kebalikannya, yakni
penurunan harga. Perubahan harga yang begitu drastis baik inflasi maupun deflasi berisiko pada terjadinya krisis perekonomian negara
secara menyeluruh. Oleh sebab itu, penting untuk menstabilkan tingkat harga dengan mengeluarkan kebijakan moneter seperti
pengendalian jumlah uang beredar, menaikkan tingkat suku bunga, atau yang lainnya.
23. Ekonomi klasik secara umum dianggap sebagai aliran modern pertama dalam sejarah pemikiran ekonomi. Pemikir
dan pengembang utama aliran ini antara lain adalah Adam Smith, Jean-Baptiste Say, David Ricardo, Thomas
Malthus dan John Stuart Mill.
The Wealth of Nations karya Adam Smith pada tahun 1776 dianggap sebagai penanda dimulainya era ekonomi
klasik. Aliran ini mengemuka hingga pertengahan abad ke-19, dan kemudian digantikan oleh ekonomi neoklasik,
yang lahir di Britania Raya pada tahun 1870. Definisi ekonomi klasik diperdebatkan oleh sejumlah pakar, terutama
pada periode 1830–1870-an, dan keberlanjutannya ke ekonomi neoklasik. Istilah "ekonomi klasik" awalnya
dicetuskan oleh Karl Marx untuk merujuk pada ekonomi Ricardian – aliran ekonomi yang dikembangkan oleh David
Ricardo dan James Mill serta pendahulunya. Namun, penggunaan istilah ini kemudian diperluas untuk merujuk
pada semua pengikut Ricardo.[1]
Ekonomi klasik menyatakan bahwa pasar bebas akan mengatur dirinya sendiri jika tidak ada campur tangan dari
pihak apapun. Adam Smith menyebutnya dengan metafora "tangan tak terlihat", yang akan menggerakkan pasar
menuju keseimbangan alami mereka tanpa adanya campur tangan dari luar.
Tidak seperti ekonomi Keynesian, ekonomi klasik menekankan pada penerapan harga fleksibel, baik dari segi upah
ataupun barang. Penekanan lainnya terdapat pada Hukum Say: penawaran menciptakan permintaan sendiri –
artinya, produksi agregat akan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membiayai semua pengeluaran yang
dihasilkan.
Berbeda dengan Keynes, yang menyatakan bahwa harus ada penghematan, pengeluaran uang, atau pemakaian
instrumen pembiayaan lainnya untuk membiayai pengeluaran dan menutupi biaya produksi. Postulat (postulat:
asumsi atau pembuktian matematik sebagai pangkal dalil yang tdk perlu diperdebatkan, karena dinyatakan benar
oleh semua pihak) lainnya yang ditekankan oleh ekonomi klasik adalah keseimbangan antara tabungan dan
investasi, dengan asumsi bahwa suku bunga fleksibel akan selalu menjaga ekuilibrium.
EKONOMI KLASIK
24.
25.
26.
27. Masalah Ekonomi
Sebenarnya, inti dari masalah ekonomi yaitu terbatasnya sumber daya dibandingkan dengan kebutuhan
manusia yang bermacam-macam dan tidak terkendali. Adanya kebutuhan yang semakin rumit dalam
masyarakat menimbulkan ketergantungan sosial yang kian tinggi.
Akhirnya, yang terjadi ialah muncul dampak negatif perubahan sosial yang lama-lama berubah jadi fenomena
sosial yang buruk. Nah, ada 2 jenis masalah ekonomi nih, Quipperian. Ada masalah ekonomi klasik dan
masalah ekonomi modern. Yuk, langsung saja simak pembahasan tentang keduanya di bawah ini.
28. Permasalahan ekonomi modern berfokus pada what, how, dan
for whom.
1.Barang apa yang diproduksi dan berapa banyak? (What)
Quipperian, tentu saja manusia tidak mungkin memproduksi semua barang yang
dibutuhkan. Kenapa? Karena adanya keterbatasan sumber daya yang disediakan
oleh alam kita. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, manusia harus pandai dalam
membuat prioritas barang apa saja yang akan diproduksi dan berapa jumlah yang
sesuai.
2.Bagaimana cara memproduksi? (How
Dalam proses produksi, pemilihan cara dan teknologi yang dipakai sangatlah
penting. Pertimbangan teknologi modern atau padat modal maupun teknologi
manual atau padat karya tentu harus melalui proses penghitungan yang detail. Hal
ini agar di kemudian hari tidak ditemukan banyak kerugian seperti ketidakefektifan
maupun pemborosan.
3.Untuk siapa barang diproduksi? (For Whom)
Sebenarnya hal ini sama seperti masalah ekonomi klasik: distribusi. Masalah
ekonomi yang satu ini menyangkut pasar mana yang dibidik, didasarkan pada
penghasilan, daerah, gender, atau sisi usia.
29. Masalah Ekonomi Klasik
Sebelum masalah ekonomi modern muncul, sekitar tahun 1870-an, banyak para ahli yang mencetuskan
teori ekonomi klasik yang dipelopori oleh Adam Smith karena kondisi saat itu.
Masalah ekonomi klasik mencakup proses produksi, distribusi, dan konsumsi.
1.Proses produksi
Dalam masalah ekonomi klasik, proses produksi jadi salah satu hal yang penting. Proses ini berkaitan
dengan pembuatan barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen. Adanya masalah ekonomi dalam
proses produksi ialah tentang jumlah barang yang tersedia dan besarnya kebutuhan masyarakat.
2.Distribusi
Selanjutnya, masalah ekonomi klasik kedua ialah distribusi atau penyaluran barang atau jasa dari
produsen ke konsumen. Pada realitanya, barang atau jasa yang makin langka dan makin dibutuhkan
masyarakat, harganya pun akan semakin tinggi. Sehingga terkadang para distributor melakukan hal ini
guna mengontrol dan mengatur kebijakan agar mendapatkan untung sebanyak-banyaknya.
3.Konsumsi
Masalah yang terakhir berkaitan dengan konsumsi. Dalam hakikatnya, masyarakat memiliki peran
penting dalam proses konsumsi meskipun tidak melulu barang atau jasa dikonsumsi oleh masyarakat.
30. Masalah Ekonomi di Indonesia
Quipperianmengemukakan 10 permasalahan ekonomi di Indonesia yang
harus diperhatikan oleh Pemerintah:
1.Pentingnya memperbaiki kuantitas dan kualitas pertumbuhan ekonomi.
2.Daya beli stagnan di tengah inflasi yang cenderung rendah.
3.Kalah dalam bersaing.
4.Dilema pertumbuhan ekonomi vs impor.
5.Deindustrialisasi terjadi lebih cepat.
6.Logistik menghambat berkembangnya perdagangan.
7.Euforia dan ketidaksiapan rakyat Indonesia dengan revolusi 4.0.
8.Kinerja pajak rendah dan rasio utang yang meningkat.
9.Dana desa yang bermasalah.
10.Inkonsistensi kebijakan subsidi energi.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition Market)
Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang terdapat mobilitas sempurna dari sumber
daya serta adanya pengetahuan yang sempurna baik pembeli maupun penjual, sehingga
kekuatan permintaan dan penawaran dapat bergerak bebas. Contoh pasar persaingan
sempurna antara lain bursa efek atau pasar modal atau pasar uang.
Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna
1.Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak.
2.Barang yang diperdagangkan bersifat homogen.
3.Terdapat kebebasan keluar masuk pasar (free entry dan free exit), baik bagi pembeli
maupun penjual.
4.Tidak ada hambatan dalam mobilitas sumber ekonomi dari satu usaha ke usaha lain.
5.Kurva permintaan yang dihadapi seorang produsen adalah garis lurus horizontal, artinya
harga cenderung stabil walaupun jumlah barang yang terjual mengalami perubahan.
6.Penjual dan pembeli memahami keadaan pasar secara sempurna.
7.Pembeli dan penjual bebas mengadakan perjanjian, tanpa ada campur tangan
pemerintah.
8.Pemerintah tidak ikut campur tangan tentang harga, baik langsung maupun tidak
langsung.
83. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition Market)
Sebagai implikasi dari ciri-ciri tersebut, maka seorang produsen tidak dapat mengubah harga
pasar yang berlaku. Seorang produsen hanya sebagai pengambil harga (price taker). Dan dalam
jangka pendek hal penting yang harus diperhatikan oleh produsen yang berada pada pasar
persaingan sempurna adalah menentukan jumlah produksi yang dapat mendatangkan
keuntungan maksimum. Hal tersebut dapat tercapai jika pendapatan marjinal (MR) sama
dengan biaya marjinal (MC) dan juga sama dengan harga outputnya.
Dalam jangka panjang, perusahaan-perusahaan akan menambah skala produksinya dan tidak
menutup kemungkinan adanya perusahaan-perusahaan baru yang masuk dalam industri jika
ada keuntungan lebih (harga jual atau P di atas biaya ratarata atau AC). Akibatnya penawaran
output di pasar akan bertambah dan mendorong harga turun sampai pada posisi di mana harga
jual sama dengan biaya produksi. Akhirnya keuntungan menjadi normal, dan hal ini akan
merangsang adanya perluasan kapasitas produksi maupun pendirian pabrik baru. Keadaan
tersebut dinamakan ekuilibrium jangka panjang (harga jual atau P sama dengan biaya rata-rata
atau AC minimum).
84. Pembentukan Harga
Pada pasar persaingan sempurna harga pasar cenderung stabil, sehingga bentuk kurva permintaan
dan penawaran pada pasar sempurna berupa garis lurus mendatar sejajar dengan sumbu jumlah
barang (OQ). Berapa pun jumlah barang yang dibeli atau yang ditawarkan tidak akan menaikkan atau
menurunkan harga barang. Dan kurva tersebut juga merupakan kurva pendapatan rata-rata atau AR
(Average Revenue) dan pendapatan marginal atau MR (Marginal Revenue).
Kurva permintaan dan penawaran pada pasar persaingan sempurna
85. Grafik Keseimbangan Perusahaan
Pada pasar persaingan sempurna, grafik keseimbangan dapat digambarkan dalam dua macam.
Pertama, grafik keseimbangan pada perusahaan yang menghasilkan keuntungan maksimum
dan grafik yang menggambarkan adanya kerugian minimum.
Untuk menggambarkan grafik keseimbangan perusahaan yang menghasilkan laba
maksimum/keuntungan maksimum harus memperhatikan syarat-syarat berikut ini.
1) Kurva AR = MR dan sejajar dengan sumbu OQ
2) Kurva AC (Average Cost) selalu berada di bawah kurva AR dan MR
3) Kurva MC (Marginal Cost) selalu memotong kurva AC minimum yang menunjukkan bahwa
produksi pada saat itu terjadi efisiensi produksi.
86. Keterangan gambar
Dari grafik pada Gambar diatas dapat diuraikan penjelasan sebagai berikut.
- Harga terbentuk pada saat kurva MC memotong kurva MR, yaitu setinggi OP1
- Besarnya penerimaan total (TR) = O P1 AQ1
- Besarnya biaya total (TC) = P2 BQ1
- Keuntungan maksimum sebesar = P1P2AB
- Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum (pada titik yang terendah).
Adapun grafik keseimbangan perusahaan pada pasar persaingan sempurna yang
menggambarkan kerugian minimum harus memenuhi syarat-syarat berikut ini.
1) Kurva AR = MR sejajar dengan sumbu OQ.
2) Kurva AC berada di atas kurva AR dan MR, atau kurva AR dan MR berada di bawah
titik terendah kurva AC.
3) Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum. Sebelum memotong AC, kurva AC
memotong kurva MR dan saat itulah menunjukkan produksi menderita kerugian
minimum.
87. Pasar Persaingan Sempurna
Dari grafik pada Gambar dapat diuraikan penjelasan sebagai berikut.
- Harga terbentuk saat kurva MC memotong kurva MR, yaitu setinggi OP1
- Besarnya penerimaan total (TR) = OP1AB
- Besarnya biaya total = OP2CB
- Kerugian minimum sebesar = P1P2CA
Grafik keseimbangan dengan kerugian minimum.
88. Kebaikan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
1. Kebaikannya antara lain :
1) Pembeli sangat mengetahui harga pasar sehingga sangat kecil terjadi kerugian atau
kekecewaan.
2) Konsumen merasa sejahtera, karena bebas memasuki pasar.
3) Terdapat persaingan murni, karena barang yang diperjualbelikan homogen.
4) Harga cenderung stabil karena keadaan pasar dapat diketahui sebelumnya.
5) Mudah memilih atau menentukan barang yang diperjualbelikan.
6) Barang yang diproduksi dapat diperoleh dengan ongkos yang serendah-rendahnya.
2. Kelemahannya antara lain:
1) Hanya terdapat satu atau dua industri/pasar yang mendekati persaingan sempurna,
sedang sektor yang lain banyak ketidaksempurnaan.
2) Terdapat faktor eksternal yang tidak diperhitungkan dalam posisi kesejahteraan
optimum konsumen.
3) Tidak ada barang subtitusi karena bersifat homogen.
90. 0
FG
Rp
Q
AC
AVC
MC
MR3 = D3
MR4 = D4
MR2 = D2
MR1 = D1
C
B
A
E
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
A : laba max MR : maginal revenue
B : BEP D : demand
C : rugi min MC : marginal cost
G : tutup perusahaan AC : average cost
AVC : average variable cost
91.
92.
93.
94. Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition Market)
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang tidak terorganisasi
secara sempurna, atau bentuk-bentuk dari pasar di mana salah satu ciri
dari pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi.
Pasar persaingan tidak sempurna terdiri atas
1. Pasar monopoli,
2. Pasar oligopoli, dan
3. Pasar persaingan monopolistik.
95. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu keadaan pasar di mana hanya ada satu kekuatan atau
satu penjual yang dapat menguasai seluruh penawaran, sehingga tidak ada pihak
lain yang menyainginya atau terdapat pure monopoly (monopoli murni). Contoh
pasar monopoli antara lain perusahaan negara, dan perusahaan minyak bumi serta
gas alam.
Sebab-sebab terjadinya pasar monopoli antara lain:
1) penguasaan bahan mentah,
2) penguasaan teknik produksi tertentu,
3) pemberian hak istimewa dari pemerintah (misalnya hak paten),
4) adanya lisensi (pemberian izin kepada perusahaan tertentu yang ditunjuk),
5) adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah,
6) memiliki modal yang besar (karena penggabungan perusahaan),
7) memiliki prestasi dan keahlian yang tidak dimiliki orang lain,
8) adanya keterbatasan pasar.
96. Ciri-ciri pasar monopoli
1) Di dalam pasar hanya terdapat satu penjual.
2) Jenis barang yang diproduksi tidak ada barang penggantinya
(nosubstituties) yang mirip.
3) Adanya hambatan atau rintangan (barriers) bagi perusahaan
baru yang akan masuk ke dalam pasar monopoli.
4) Penjual ini tidak memengaruhi harga serta output dari produk
lain yang dijual dalam perekonomian.
97. Pasar Monopoli
Pada pasar monopoli keuntungan maksimum dapat digambarkan sebagai berikut.
Dari grafik keuntungan maksimum dapat dijabarkan sebagai berikut.
- Harga pembentuk saat kurva MC memotong kurva MR.
- Harga pasar setinggi OPl
- Kurva MC selalu memotong kurva AC pada titik yang terendah.
- Besarnya penerimaan total (TR) = OP1C Q1
- Besarnya biaya total (TC) = OP2BQ1
- Keuntungan maksimum sebesar = P1P2BC.
Grafik keuntungan maksimum.
98. Kebaikan & Kelemahan Pasar Monopoli
Kebaikan pasar monopoli antara lain :
1) Industri-industri yang berkembang banyak yang bersifat monopoli.
2) Mendorong untuk adanya inovasi baru agar tetap terjaga monopolinya.
3) Tidak akan mungkin timbul perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan
monopoli akan semakin besar.
Kelemahan pasar monopoli sebagai berikut.
1) Timbul ketidakadilan karena keuntungan banyak dinikmati oleh produsen.
2) Tidak efisiensinya biaya produksi, karena perusahaan monopoli tidak memanfaatkan
secara penuh penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan.
3) Konsumen merasa berat karena harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh
perusahaan monopoli.
4) Adanya unsur eksploitasi terhadap konsumen dan pemilik faktor-faktor produksi.
Untuk mencegah timbulnya dampak negatif adanya monopoli, maka pemerintah harus ikut
campur tangan, misalnya dalam hal penetapan harga maksimum dan penetapan Undang-
Undang Antimonopoli atau UU yang mengatur ekspor impo
99. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu keadaan pasar di mana terdapat beberapa produsen atau
penjual menguasai penawaran, baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara
diam-diam bekerja sama.
Contoh pasar oligopoli antara lain pasar bagi perusahaan industri motor, industri baja,
industri rokok, dan industri sabun mandi.
Ciri-ciri pasar oligopoli di antaranya sebagai berikut.
1.Terdapat sedikit penjual (3 sampai dengan 10) yang menjual produk substitusi, artinya
yang mempunyai kurva permintaan dengan elastisitas silang (cross elasticity of demand)
yang tinggi.
2.Terdapat rintangan untuk memasuki industri oligopoli. Hal ini karena perusahaan yang
ada dalam pasar hanya sedikit.
3.Keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan harus dipertimbangkan oleh
perusahaan yang lain dalam industri.
Berdasarkan ciri tersebut, maka seorang ahli ekonomi P. Sweezy memperkenalkan kurva
permintaan patah (Kinked Demand).
Menurutnya, kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoli patah pada satu titik
harga tertentu untuk mencerminkan perilaku produsen oligopoli.
100. Keseimbangan Pasar Oligopoli
Kurva permintaan patah (kinked demand).
Asumsi tentang teori kurva permintaan patah di antaranya:
1) industri telah dewasa, baik dengan diferensiasi produk maupun tanpa diferensiasi produk,
2) jika suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan lainnya akan mengikuti dan
menandingi penurunan harga tersebut,
3) jika perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan lainnya dalam industri tidak akan
mengikutinya.
101. Kebaikan & Kelemahan Pasar Oligopoli
Kebaikan pasar oligopoli antara lain:
1) Industri-industri oligopoly bisa mengadakan inovasi dan penerapan teknologi baru
yang paling pesat,
2) Terdorong untuk berlomba penemuan proses produksi baru dan penurunan ongkos
produksi,
3) Lebih mampu menyediakan dana untuk pengembangan dan penelitian.
Kelemahannya antara lain:
1) Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati
produsen.
2) Tidak efisiensi produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata
yang minimum.
3) Kemungkinan adanya eksploitasi konsumen maupun buruh.
4) Terdapat kenaikan harga (inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro.
102.
103. SKENARIO PERMINTAAN ELASTIS
D
Q
P
Q2 Q1
P1
P2
Jika perusahaan menaikkan harga, seolah-olah berhadapan
dengan kurva permintaan yang elastis.
Kenaikan harga sebesar 1% akan menurunkan jumlah yang
diminta lebih besar dari 10%, sehingga nilai penjualan (total
revenue) akan turun
Karena itu, jika perusahaan menaikkan harga perusahaan lain
tidak mengikutinya
104. SKENARIO PERMINTAAN INELASTIS
D1
Q
P
Q1 Q2
P2
P1
Jika perusahaan menurunkan harga, seolah-olah berhadapan dengan
kurva permintaan yang inelastis.
Pada kurva D1 penurunan dari P2 ke P1 akan menaikan jumlah yang
diminta dari Q1 ke Q2 sehingga nilai penjualan (total revenue) akan
naik. Hal ini akan menimbulkan reaksi pesaing, sehingga ikut
menurunkan harga
Penurunan harga oleh para pesaing menyebabkan kenaikan jumlah yang diminta
menjadi lebih kecil dari Q2, yaitu Q3. Perusahaan seolah-olah berhadapan dengan
kurva permintaan yang inelastis (D2)
Q3
D2
105. KINKED DEMAND CURVE
D1
Q
P
Q1 Q2
P2
P1
Q3
D2
A
B
Pengambilan keputusan yang interdependen
menyebabkan perusahaan seolah-olah
berhadapan dengan kurva permintaan yang
patah (kinked demand curve)
Jika harga lebih tinggi dari P1 kurva
permintaan yang berlaku adalah D1 namun
jika harga lebih rendah dari P2 kurva
permintaan yang berlaku adalah D2
Seolah-olah kurva permintaan yang dihadapi
perusahaan adalah kurva ABD2
106. KURVA PENDAPATAN MARJINAL
B
Q
P
Q1 Q2
Jika kurva permintaan yang berlaku adalah D1 maka kurva
MR adalah MR1
Jika kurva permintaan yang berlaku adalah D2 maka kurva
MR adalah MR2
Sehingga kurva MR oligopolis adalah ACDE
D2MR1
MR2
A
C
D
E
107. Pasar Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terjadi bila dalam suatu pasar
terdapat banyak produsen, tetapi ada diferensiasi produk (perbedaan merk,
bungkus, dan sebagainya) di antara produk-produk yang dihasilkan oleh masing-
masing produsen.
Model pasar persaingan monopolistik pada dasarnya sama dengan model pasar
persaingan sempurna, hanya saja dalam pasar monopolistik diperkenalkan adanya
diferensiasi produk, sehingga produk yang dijual bersifat heterogen (beragam).
Istilah diferensiasi produk di sini ditentukan secara riil dua barang yang tidak
berbeda, namun dapat dianggap berbeda oleh konsumen. Pasar ini juga mengakui
adanya kekuasaan monopoli tertentu yang timbul dari penggunaan merk dan tanda
dagang yang berbeda.
Kurva permintaannya mempunyai kemiringan negatif. Contoh pasar persaingan
monopolistik adalah rumah makan, tukang cukur, dan perusahaan angkutan.
108. Kebaikan & Kelemahan Pasar Monopolistik
Kebaikan pasar monopolistik antara lain sebagai berikut.
1) Konsumen memiliki banyak pilihan barang.
2) Produsen dapat menentukan harga sendiri-sendiri dalam satu pasar karena tidak
ada persaingan.
3) Masing-masing monopolistik mempunyai keuntungan sendiri-sendiri karena
memiliki pasar (konsumen) sendirisendiri.
Kelemahannya antara lain:
1) Tidak efisiennya produksi karena produsen tidak berproduksi dengan biaya rata-
rata (AC) yang minimum.
2) Terlalu banyak perusahaan kecil.
3) Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari biaya
produksi untuk menghasilkan produk tersebut, atau P lebih besar dari MC.
120. Fungsi Teori Ekonomi
• Skema model ekonomi sederhana
PERUSAHAAN
BISNIS
RUMAH
TANGGA
PENGELUARAN KONSUMSI
BARANG DAN JASA
SUMBERDAYA EKONOMI
PENDAPATAN BERBENTUK UANG
127. (3) PENGUKURAN ELASTISITAS
1. Elastisitas harga dari permintaan
• Elatisitas busur (arc elasticity)
• Elastisitas titik (point elasticity)
2. Elastisitas titik dan pengeluaran total
3. Elastisitas pendapatan dari permintaan
4. Elastisitas silang dari permintaan
5. Elastisitas harga dari penawaran
128. (3) PENGUKURAN ELASTISITAS (2)
1. Elastisitas harga dari permintaan
e = - (dQ/Q) /(dP/P) = -(dQ/dP)(P/Q)
elastis jika e> 1, inelastis jika e<1 dan elastis uniter jika e=1
D
Q
P
B
A
C
20001000 3000
7
5
3
-Dari C ke A = - (1000/-2)/(7/1000) = 3,5
-Dari A ke C = -(-1000/2)/(5/2000) = 1,25
-Dari A ke B = -(1000/-2)/(5/2000)= 1,25
-Dari B ke A = -(-1000/2)(3/3000) = 0,5
Utk menghindarkan perbedaan, digunakan rata-rata :
Titik A ke B :
e= -(dQ/dP)x(PA+PB)/(QA+QB)
e= -(1000/-2)x(5+3)/(2000+3000) = 0,8
129. (3) PENGUKURAN ELASTISITAS (3)
(1.1) Elastisitas busur (arc elaticity), koefisien elastisitas antara dua titik pada suatu kurva
permintaan seperti contoh diatas. Elastisitas ini hanya sebagai perkiraan, dan semakin tepat
bila busur itu semakin kecil dan mendekati suatu titik.
(1.2) Elastisitas titik (point elasticity), secara geometrik diperoleh :
N0 M
D
C
Garis singgung
P
Q
e= -(dQ/dp)(P/Q)
e=(NM/NC)(NC/ON) = (NM)/(ON)
e= 4000/2000 =2
60002000
D
N M0
P
Q
80004000
A =1
2000 5000
B =3000/5000 = 0,6 atau < 1
C =6000/2000 =3 atau > 1
130. (3) PENGUKURAN ELASTISITAS (4)
2. Elastisitas titik dan pengeluaran total
C
A
B
Q
P
5
4
3
500040003000
A=pengeluaran 5x3000=15000
B=pengeluaran 4x4000=16000
C=pengeluaran 3x5000=15000
Elastisitas diatas titik tengan e>1,
dibawah titik tengan e<
Titik A, e=(8000-3000)/3000=5/3
Titik B, e=(8000-4000)/4000=1
Titik C, e=(8000-5000)/5000=3/5
8000
e>1
e=1
e<1
131. (3) PENGUKURAN ELASTISITAS (5)
3. Elastisitas pendapatan dari permintaan
eM = (dQ/Q)/(dM/M) =(dQ/dM)(M/Q)
eM negatif, barang bermutu rendah (inferior)
eM positif, barang normal atau kebutuhan pokok (necessity)
eM > 1, barang mewah (luxury)
Contoh :
1) Pendapatan Rp 8000 menjadi 12000 (naik 50%), permintaan 5 unit menjadi 10 unit
(100%)
eM = (5/4000)/(8000/5) = 2 atau
eM =100% / 50% = 2 (barang lux)
2) Pendapatan Rp 16000 menjadi 20000(naik 25%), permintaan 15 unit menjadi 18
unit (naik 20%)
eM = 20% / 25% =0,8 (kebutuhan pokok)
-3) Pendapatan Rp 24000 menjadi Rp 28000 (naik 16,67%), permintaan
20 unit menjadi 19 unit (turun 5%)
eM = -5% / 16,67 % = - 0,3 (bermutu rendah)
132. (3) PENGUKURAN ELASTISITAS (6)
4. Elastisitas silang dari permintaan (cross elasticity of demand)
exy = (dQx/Qx)/(dPy/Py) = (dQx/dPy)(Py/Qx)
exy positif, X dan Y barang subtitusi
exy negatif, X dan Y barang komplementer
exy=0, X dan Y tidak berhubungan
Contoh :
1) Harga Y, Rp 40 menjadi Rp 60 (naik Rp 20), permintaan X 40 unit menjadi 50 unit (naik 10)
exy = (10/20)(40/40) = + 0,5 (subtitusi)
2) Harga Z, Rp 10 menjadi Rp 20 (naik Rp10), permintaan X 40 unit manjadi 35 unit (turun 5 unit)
exz = (5/10)(10/40) = - 0,125 (komplementer)
133. (3) PENGUKURAN ELASTISITAS (7)
5. Elastisitas harga dari penawaran
Elastis bila e >1, inelastis bila e<1, elastis uniter bila e=1
e = (dq/Q)/(dP/P) = (dQ/dP)(P/Q)
S
P
Q
E
F
4000
6
4
8000
Titik E ke F
e=(4000/2)(4/4000)= 2
Titik F ke E
e=(4000/2)(6/8000)= 1,5
134. ELASTISITAS P TERHADAP Q
• Inelastis sempurna:
• Elastis sempurna :
e = - (dQ/dP) (P/Q)
e = - (0/10)(10/100) = kecil
P
Q
P
Q
D
D
100
10
20
e = - (dQ/dP) (P/Q)
e = - (50/0)(10/100) = ∞
100 150
10
135. (4) TEORI PERMINTAAN
1. Pendekatan utility
2. Pendekatan kurva kepuasan sama
3. Topik lanjutan
136. (4) TEORI PERMINTAAN (2)
1. Pendekatan Utility
• Total dan marginal utility
P
P
Q
Q
MU
TU
65
30
MU= dTU/dQ
MU =(30-30)/(6-5)=0
Titik jenuh
Utility Max pada saat
MU = 0
0
0
138. (4) TEORI PERMINTAAN (4)
• Pertukaran (exchange)
• Masing-masing konsumen yg berada pada kondisi keseimbangan tetapi menghadapi harga
yang berbeda. Individu mengadakan pertukaran sukarela jika masing-masing memperoleh
keuntungan
• Derivasi suatu kurva permintaan individu
2
3 6
P
Q
D
1
G
F
Q 1 2 3 4 5 6 7 8
Mux 16 14 12 10 8 6 4 2
Muy 11 10 9 8 7 6 5 4
MUx/Px = 12/2 = 6 => Px $2
MUy/Py = 6/1 = 6 => Py $1
Titik F
Individu membeli barang X 3 unit dengan keseimbangan semula 3 unit X
MUx/Px = MUy/Py = 12/2 = 6/1
Titk G
Harga X turun $2 menjadi $1 seingga keseimbangan baru pd 6 unit X
MUx/Px = MUy/Py = 6/1 = 6/1
139. (4) TEORI PERMINTAAN (5)
2. Kurva kepuasan sama (indifference curva)
II
I
III
Qx
Qy
- Kurva kepuasan sama menunjukkan kombinasi komoditi X dan Y yang
menghasilka utilit yg sama atau kepuasan konsumen
- Kurva yg lebih tinggi menunjukkan jumlah kepuasan yang semakin besar
140. (4) TEORI PERMINTAAN (4)
• Jumlah yang dibeli dari komoditi lain
• Bila Px turun : (a) jika dx (demand x) berelastisitas satu,Qy tetap tidak berubah, (b) jika dx
elastis, Qy turun, (c) jika dx inelastis Qy naik
Contoh : (diatas)
e= -(dQ/dP)x(PF+PG)/(QF+QG) = -(3/-1)x(1+2)/(6+3) = 1
2
1
3 6
Q
P
F
G
Titik F ke G
- Dengan rata-rata
141. (4) TEORI PERMINTAAN (6)
Tingkat marjinal dari penggantian (marginal rate of subtitution atau
MRS), menunjukkan jumlah Y yg dikorbankan untuk memperoleh satu
tambahan X, dan masih tetap pada kurva kepuasan sama yg serupa.
Qx 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Qy 10 5 3 2.3 1.7 1.2 0.8 0.5 0.3 0.2
MRSxy ….. 5 2 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1
MRSxy = dy/dx
Sifat kurva kepuasan sama
(a) Condong negatif
(b) Cembung terhadap titik nol
(c) Tidak saling berpotongan
142. INDIFFERENCE CURVE (MRSxy)
Qx 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Qy 10.0 5.0 3.0 2.3 1.7 1.2 0.8 0.5 0.3 0.2
MRSxy 5.0 2.0 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1
0.0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
MRSxy ; kesediaan melepas Y untuk memperoleh X
X
y
MRSxy ; marginal rate of subtitusion
Indifference curve
143. (4) TEORI PERMINTAAN (7)
• Garis kendala anggaran (budget constraint line), memperlihatkan kombinasi yg
berbeda dari dua komoditi yg dapat dibeli, dengan mengetahui pendapatan dan
harga komoditi ybs.
Qy
Qy
K
L
0
10
10
5
M
5
144. (4) TEORI PERMINTAAN (8)
• Keseimbangan konsumen (consumer equilibrium)
I
II
III
5
Qy
5
Qx
10
100
R
N
E
I
9
1 9
- Titik E, menjukkan kepuasan maksimum konsumen dengan kurva kepuasan yg
yg lebih tinggi dan konsumsi tsb dapat tercapai oleh pendapatan konsumen
- Titk N dan R dapat dicapai sesuai pendapatan tetapi tidakmencapai kepuasan
total yg maksimum.
145. (4) TEORI PERMINTAAN (9)
• Kurva konsumsi harga
0
Qy
I Qx
II
III
7
3I
5
3 5 7
F
E
s
3 5 7
Qx
M
0
10
6
14
Kurva engel
M= pendapatan
146. (4) TEORI PERMINTAAN (10)
A B C D F G H L
M 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 18,000
Q 100 200 300 350 380 390 350 250
- Kurva Engel
380
C
B
L
A
H
G
FD
M
Q
Catatan :
eM =(dQ/dM)(M/Q)
- Titik A ke B, eM = (100 / 2000) (4000 / 100) = 2 (positif, >1) ,barang mewah
- Titik F ke G, eM = (10 / 2000) (12000 / 380) = 0,16 (positif, <1), barang normal
- Titik G ke H , eM = (-40 / 2000) (14000 / 390) = - 0,7 (negatif), barang bermutu rendah
Elastisitas permintaan (Q) terhadap
Pendapatan (M)
147. (4) TEORI PERMINTAAN (11)
• Kurva permintaan konsumen
5
E
I
F
II
Px
Qx
Qy
Qx
Kurva konsumsi harga
5 9
D
9
1
0,5
E’
F’
Titik E ke F:
e = -(dQ/dP)x(PE+PF)/(QE+QF)=
e=(4/-0,5)x(1+0,5)/(5+9)= 0,86
K
L J
148. (4) TEORI PERMINTAAN (12)
• Pemisahan pengaruh dan penggantian (subtitution effect) dan pendapatan
(income effect)
• Pengaruh pendapatan, turunnya harga menggeser kebawah kurva anggaran KL ke KJ
• Pengaruh penggantian, menurunkan kurva demand atau dengan harga lebih rendah akan
membeli jumlah yang lebih besar
149. (4) TEORI PERMINTAAN (13)
• Pemisahan pengaruh penggantian dan pendapatan
6
JE
K
Qy
II
Qx
I
8
7
5
4 9
64
E’
K’
J’
9
Qx
Px
Penggantian
Pendapatan
Pengaruh total
Catatan :
- Pengaruh pendapatan, Karena Px
turun terjadi pergeseran titik E ke J
(pd kurva kepuasan lebih tinggi II
- Pengaruh pertukaran, Px turun
bergeser titik E ke K (pd kurva
kepuasan I yg sama)
BL2
BL1
BL3
150. (4) TEORI PERMINTAAN (14)
• Pengaruh penggantian menurut HICKS dan SLUTSKY
75 98
5
3,5
E
I II
III
Qy
Qx
5,5
K’’
T
HG
J’’’
J’
L
J’’
K’
K
Hicksian Subsitution
Slutsky Subsitution
Pengaruh Total
151. (4) TEORI PERMINTAAN (15)
• Pertukaran
II’
I’
III’ III
II
I
Contract curva
C
F
E
S
Qy
Qx
Qx
A
B
Qy
1
77
5
3 75
10 4
9111315
9
113
152. (4) TEORI PERMINTAAN (16)
• Pertukaran :
• Mula-mula titik C pd kurva kepuasan I konsumen A dan kurva kepuasan I’ konsumen B
• Titik C ke S, pertukaran menguntungkan A karena kurva I naik ke III, sedangkan B tetap pada I’. A
mengorbankan 3y (10y jadi 7y) untuk mendapatkan 6x (1x jadi 7x)
• Titik C ke F, pertukaran menguntungkan B karena kurva I’ naik ke III’, sedangkan A tetap pada I. B
mengorbankan 2x (15x jadi 13x) untuk mendapatkan 7y (4y ke 11y)
• Titik C ke E, pertukaran menguntungkan A dan B karena kurvai kepuasan A naik dari I ke II dan kurva
kepuasan B naik dari I’ ke II’. A mengorbankan 3y (10y ke 7y) untuk mendapatkan 4x (1x ke 5x).
Demikian sebaliknya untuk B, sehingga A dan B keduanya meningkat kepuasan sebagai akibat
pertukaran tsb.
• Pada titik F, E, S atau contract curve maka A dan B tidak ada manfaat karena pertukaran (tidak ada lagi
peningkatan kepuasan bagi A dan B)
153. (4) TEORI PERMINTAAN (17)
3. Topik lanjutan
a) Teori preferensi yang diungkapkan
b) Angka index dan perubahan dalam standar hidup
c) Teori utility dalam keadaan ketidakpastian
d) Pendekatan baru terhadap teori konsumen
e) Kurva permintaan empiris
154. (4) TEORI PERMINTAAN (18)
(a) Teori preferensi yang diungkapkan (Theory of revealed
preference=pilihan)
Konsumen tdk memberikan jawaban yg meyakinkan atas preferensi
mereka
Preferensi dapat disimpulkan (kurva kepuasan samanya) melalui
sejumlah pilihan pengamatan yang cukup atau pembelian dipasar.
Asumsi :
• Citarasa individu tidak berubah selama periode tertentu
• Terdapat konsistensi, konsumen suka barang A dp B, sehingga
tdk mungkin lebih suka B dp A
• Terdapat transitivitas, jika suka A dp B, suka B dp C, maka A
lebih disukai dp C
• Akhirnya, konsumen dpt didorong membeli barang manapun
jika harganya dibuat menarik.
155. (4) TEORI PERMINTAAN (19)
Teori preferensi yang diungkapkan (Theory of revealed preference)
O
P
N
S’
SQy
QxPN
M
G
B
A
Catatan :
- Semua titik atau daerah disebelah kanan titik A adalah lebih baik dp A
misalnya titik G, dst.
156. (4) TEORI PERMINTAAN (20)
(b) Angka index dan perubahan dalam standar hidup
• Konsumen lebih baik keadaannya pada periode 1 dibanding periode dasar,
jika pengeluarannya ataua pendapatannya melebihi periode dasar
Px1X1 + Py1Y1 > Px1X0 + P1yY0
P1Q1 > P1Q0
• E, indeks pengeluaran periode 1 terhadap periode dasar
• L, indeks harga Laspeyres yaitu mengukur biaya dari jumlah periode dasar
pd periode 1relatif terhadap harga periode dasar
• P, indeks harga Paasche, yg mengukur biya dari jumlah pembelian periode
1pd harga periode 1relatif terhadap harga periode dasar
Standar hiduk konsumen naik, jika E > L dan E > P
Standar hidup konsumen turun, jika E < L dan E < P
Kita tdk dapat mengatakan standar hidup naik, turun atau tetap
sama jika P>E>L atau L>E>P
157. (4) TEORI PERMINTAAN (21)
(b) Angka index dan perubahan dalam standar hidup
Periode Px X Py Y
0 (dasar) 2 3 4 6
1 4 5 5 7
E = P1Q1 / P0Q0 = (4x5 + 5x7)/(2x3 + 4x6) = 1,83
L = P1Q0 / P0Q0 = (4x3 + 5x6) / ( 2x3 + 4x6) = 1,40
P = P1Q1 / P0Q1 = (4x5 + 5x7) / (2x5 + 4x7) = 1,45
Karena E > L dan E > P, maka standar hidup konsumen meningkT
158. (4) TEORI PERMINTAAN (23)
(c) Teori utility dalam keadaan ketidakpastian
Teoriemonomi tradisional secara implisit menganggap dunia tanpa risiko, tetapi
kebanyakan pilihan ekonomi melibatkan risiko atau ketidakpastian
Teori tradisional tidak dapat menjelaskan risiko karena keteikatannya yg ketat kpd prinsip
marginal utility yg semakin menurun.
161. Istilah Yang Berkaitan
• Theory construction
• Theory development
• Theory building
• Theory generation
162. Perkembangan Teori
• Menggambarkan langkah akhir perkembangan teori dimana
komponen teori tergabung dan berkaitan
• Hal yang komplek, proses melibatkan waktu yang melingkupi
beberapa tahap atau fase lahirnya konsep yang diuji melalui
penelitian
163. Kategori Teori Berdasarkan Abstraksi
• Falsafah, pandangan, metateori
• Grand theories
• Middle range theories
• Practice theories atau Applied Theory
Teori Umum (General Theory), Middle Range Theory, dan Applied Theory.
164. Falsafah, pandangan, metateori
• Ditujukan pada filosofi dan pertanyaan metodologi yang
berhubungan dengan perkembangan teori yang mendasari
keperawatan
• Walker & Avant proses membentuk pengetahuan dan
mengungkapkan permasalahan yang berhubungan dengan sifat
teori, jenis teori, dan kriteria yang tepat dalam mengevaluasi
teori
165. Grand Theories
• Terdiri dari hubungan konsep-konsep abstrak yang tidak didefinisikan secara
operasional dan mencoba menjelaskan aspek pengalaman dan respon manusia
secara komprehensif
• Level abstrak sulit diuji
• Fokus awal hubungan perawat pasien dan peran perawat
• Perkembangan seluruh konsep (pandangan menyeluruh, hubungan
interpersonal, sistem sosial, kesehatan)
• Terbaru fenomena aspek nursing (caring, issu transkultural.
166. Middle Range Theories
• Menjawab gap antara grand teori dan practice
• Terbatas pada konsep dan situasi tertentu
• Meliputi konsep-konsep seperti nyeri, manajemen simptom, issu
budaya, promosi kesehatan
167. Practice Theories
• =microtheories, situasi khusus, teori yang ditunjuk
• Menjelaskan petunjuk atau modalitas untuk praktik
• Manfaat menemukan atau mengidentifikasi tujuan dan intervensi atau
aktivitas dalam mencapai tujuan
• Meliputi bagian-bagian khusus keperawatan seperti keperawatan onkologi,
obstetric, atau keperawatan kamar operasi, berhubungan dengan pendidikan
keperawatan tertentu
• Diturunkan dari middle range teori
168. Kategori Teori Berdasarkan Tujuan
• Descriptive theories
• Explanatory theories
• Predictive theories
• Prescriptive theories
169. Descriptive Theories
• Factor-isolating theories
• Gambaran, observasi, penamaan konsep, properti, dimensi
• Tidak menjelaskan hubungan diantara konsep
• Antara konsep tidak mempengaruhi
170. Explanatory Theories
• Level kedua dalam perkembangan teori
• Sekali fenomena diidentifikasi dan diberi nama, teori dapat dipandang dari
fenomena lain
• Terdapat korelasi antara konsep
• Kausalitas, korelasi, atutan interaksi regulasi
171. Predictive Theories
• Level ketiga perkembangan teori
• Menggambarkan ketentuan hubungan antara konsep
• Menungukkan adanya keberadaan teori sebelumnya dan banyak
elemen jenis teori
• Dihasilkan setelah konsep didefinisikan dan pernyataan relasional
dibuat dan memungkinkan menggambarkan hasil berikutnya secara
konsisten
172. Prescriptive Theories
• Level tertinggi perkembangan teori
• Menunjukkan kegiatan yang penting dalam mencapai tujuan
• Komponen: tujuan khusus, kegiatan tertentu dalam mencapai
tujuan, daftar survey yang menunjukkan teori konseptual dasar
• Survey list: siapa yang melakukan tindakan? (agen), siapa yang
menerima tindakan? (pasien) dalam kondisi apa tindakan
diberikan? (ruang lingkup), apakah panduan prosedur, tehnik atau
protokol tindakan? (SOP). Apakah sumber untuk kegiatan>
(dinamika)
175. Kritisi Jurnal (Review Artikel):
Bacalah artikel secara cermat, kemudian jelaskan hal-hal
berikut:
1. Apa tujuan penelitian ini?
2. Fenomena penelitian
3. Apa perumusan masalah (research question) dari
penelitian ini?
4. Apakah yang menjadi motivasi/isu atau fenomena yang
sedang terjadi sehingga memicu penelitian ini untuk
dilakukan?
5. Apakah kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini
(kontribusi teoritis, kontribusi praktis, dan kontribusi
kebijakan)?
176. Review Artikel:
5. Apakah grand theory yang digunakan di penelitian
ini?
6. Apakah riset-riset sebelumnya yang relevan dengan
penelitian ini?
7. Apakah hipotesis penelitiannya?
8. Jelaskan metode penelitian yang digunakan:
rancangan penelitian, operasionalisasi variabel dan
pengukurannya, unit analisis, jenis data, metode
analisis data!
177. Review Artikel:
9. Jelaskan hasil uji kelayakan dari model
yang digunakan!
10.Jelaskan pembahasan hasil penelitian,
apakah hipotesis terdukung data?
11.Apakah keterbatasan dan implikasi dari
penelitiannya?
Buatlah critical review untuk setiap
komponen di atas dari artikel ini!
178. 5 JENIS RESEARCH GAP
(Research question)
Sumber: Hazierah dan Jahja (2017)
179. 1. Theoritical gap, berkaitan dengan teori-teori dan framework, dimana terdapat kelemahan, limitasi atau sesuatu
yang tidak perna. Merancang untuk menambahkan sesuatu yang baru dan menambahkan teori atau framework
kajian.
Strategi memenuhi gap theoretical, yaitu: (a) menambahkan variabel dalam framework dari suatu hasil kajian, (b)
menggunakan suatu teori yang cenderung digunakan dalam bidang lain, dan kemudian diuji dan digunakan
pada kajian tertentu, (c) menggunakan framework yang sama dengan menggunakan teori lain, (d) ambil suatu
framework untuk diuji pada kajian tertentu, (e) bangun suatu framework yang baru.
2. Conceptual gap, berkaitan dengan konsep yang digunakan dalam suatu kajian tertentu, terdapat banyak konsep
yang sama tetapi didefinisikan secara berbeda, terdapat pembangunan konsep yang tidak dibangun secara jelas
atau tidak dikaitkan dengan teori. Strategi memenuhi gap conceptual, yaitu: (a) meneliti maksud suatu konsep
dibangun, ada keraguan dan tidak jelas, (b) gunakan konsep bidang lain yang terdekat atau relevan, berikan
justifikasi, (c) berikan definisi yang lebih jelas jika terdapat keraguan, (d) bangun konsep baru jika belum
tersedia.
3. Empirical gap, terdapat bias, kelemahan atau limitasi dalam aspek metodologi yang mempengaruhi suatu kajian,
sampel dari sector yang berbeda sumbernya tidak dapat digunakan untuk generalisasi. Strategi memenuhi
empirical gap, yaitu: (a) test sekali lagi dengan menggunakan sampel yang sama dan lihat konsistensinya, (b)
perhatikan kelemahan dan limitasi kajian sebelumnya dalam aspek metode yang digunakan, dan atasi
kelemahan tersebut dengan metode yang lebih baik.
RESEARCH GAP
180. 4. Methodological gap, terkait dengan limitasi suatu metode, kelemahan justifikasi terhadap kajian
tertentu, memungkinkan dikembangkan suatu metode dengan menggunakan mix method, instrument
yang berbeda teapi menggunakan konsep yang sama memberikan hasil yang bereda. Staretgi
mengisi methodological gap, yaitu: (a) gunakan metode yang terbaik untuk menjawab permaslahan,
(b) tambahkan metode jika perlu, (c) gunakan instrument yang berbeda dengan menggunakan
konsep yang sama, (d) gunakan sampel yang berbeda dan bangun instrument baru.
5. Practical gap, terkait dengan intervensi atau pengaruh lingkungan yang menyebabkan sulit untuk
diaplikasikan, seperti pengaruh faktro budaya, agama, budaya organisasi, kepemimpinan dan
personality. Startegi mengisi practical gap, yaitu: siapkan suatu intervensi baru yang lebih bagus.
RESEARCH GAP