SlideShare a Scribd company logo
Kesetaraan Baris dan Perkalian Matriks
Di pembahasan ini, kita akan berkenalan dengan algoritma untuk
menghitung suatu matriks tidak singular, kita juga akan menyelidiki kaitan
antara pengolahan dasar baris yang di gunakan untuk memecahkan sistem
persamaan linear dengan pengolahan matriks yang telah di perkenalkan dan di
pelajari di dalam pembahasan yang lalu.
Jika matriks koefisien bagi sistem linier
AX=K
Dapat di balik, maka perkalian persamaan ini dengan π΄βˆ’1 dari sebelah kiri
menghasilkan
π΄βˆ’1 𝐴𝑋 = π΄βˆ’1 𝐾
𝑋 = π΄βˆ’1 𝐾
Sekarang perhatikan persamaan matriks umum
AX=B
dengan B tidak harus berupa suatu matriks kolom. Misalkan bahwa B berukuran n x r
dan lambangkan kolom – kolom B dan X masing – masing dengan Bi dan Xi (I = 1,2,. .
.,r) sehingga
𝐡 = 𝐡1 𝐡2 … π΅π‘Ÿ dan 𝑋 = 𝑋1 𝑋2 … π‘‹π‘Ÿ
Dan persamaan 1.9 Pasal 1.5 kita memperoleh
Kolj (AX) = A Kolj (X) = AX
yang berarti kolom – kolom matriks AX adalah A kali kolom – kolom matriks X; dengan
kata lain
𝐴𝑋 = 𝐴𝑋1 𝐴𝑋2 … π΄π‘‹π‘Ÿ
Kalau sekarang kita memperhatikan persamaan matriks AX=B kolom demi kolom,kita
akan melihat bahwa persamaan itu setara dengan himpunan sistem persamaan linier
𝐴𝑋𝑖 = 𝐡𝑖 𝑖 = 1,2, … , π‘Ÿ
Telah diketahui di dalam pasal 1.4 bahwa suatu himpunan sistem demikian ini dapat di
peroleh secara efisien dengan penyedehanaan baris yang sama. Khususnya, jika π‘¨βˆ’πŸ ada dan
𝑨 𝑩
π’‘π’†π’π’šπ’†π’…π’†π’“π’‰π’‚π’π’‚π’‚π’ π’ƒπ’‚π’“π’Šπ’”
𝑰 𝑿 (1.12)
maka 𝑿 = π‘¨βˆ’πŸ 𝑩 merupakan solusi tunggal bagi persamaan AX=B. Jika A tidak setara baris
dengan matriks identitas, maka penyederhanaan baris itu akan terhenti pada suatu
himpunan sistem linier, yang koefisiennya berada dalam bentuk eselon baris
tersederhanakan, dan setiap sistem dapat di pecahkan dengan mudah. Di dalam hal demikian
,solusinya mungkin tidak ada,dan jika ada,mungkin tidak tunggal
Contoh 1
Pecahkan persamaan AX=B jika
𝑨 =
𝟏 𝟐 πŸ‘
πŸ‘ 𝟏 βˆ’πŸ
πŸ’ πŸ“ πŸ”
𝐝𝐚𝐧 𝑩 =
𝟏 𝟏 πŸ’ πŸ”
𝟏 πŸ‘ πŸ‘ 𝟎
𝟏 βˆ’πŸ 𝟎 𝟏𝟐
Matriks gandengan untuk sistem ini adalah
𝑨 𝑩 =
yang berukuran 3 x 7. Pengolahan ( 𝐑 𝟐 ← βˆ’πŸ‘π‘ 𝟏 + 𝐑 𝟐) 𝐝𝐚𝐧 (𝐑 πŸ‘ ← βˆ’πŸ’π‘ 𝟏 +
𝐑 πŸ‘) 𝐝𝐒 ikuti dengan (𝐑 𝟐 ← βˆ’πŸπ‘ πŸ‘ + 𝐑 𝟐) dan (𝐑 πŸ‘ ← βˆ’π‘ πŸ‘) menyederhakan matriks
gandengan itu menjadi
dan kemudian menjadi
οƒΊ
οƒΊ
οƒΊ

οƒΉ
οƒͺ
οƒͺ
οƒͺ


ο€­
ο€­
12021654
0331213
6411321
οƒΊ
οƒΊ
οƒΊ

οƒΉ
οƒͺ
οƒͺ
οƒͺ


ο€­ο€­ο€­ο€­ο€­ο€­
ο€­ο€­ο€­ο€­ο€­
121663630
189021150
6411321
οƒΊ
οƒΊ
οƒΊ

οƒΉ
οƒͺ
οƒͺ
οƒͺ


121663630
623124110
6411321
Pengolahan (𝐑 πŸ‘ ← βˆ’πŸ‘π‘ 𝟐 + 𝐑 πŸ‘) 𝐝𝐚𝐧 (𝐑 𝟏 ← βˆ’πŸπ‘ 𝟐 + 𝐑 𝟏) sekarang menghasilkan
𝟏 𝟎 𝟏 βˆ’ πŸ• βˆ’ πŸπŸ‘ βˆ’ πŸ’πŸ βˆ’ πŸ”
𝟎 𝟏 𝟏 πŸ’ 𝟏𝟐 πŸπŸ‘ πŸ”
𝟎 𝟎 πŸ‘ βˆ’ πŸ— βˆ’ πŸ‘πŸŽ βˆ’ πŸ“πŸ‘ βˆ’ πŸ”
Akhirnya, ( 𝐑 πŸ‘ ← βˆ’πŸ/πŸ‘π‘ πŸ‘), (𝐑 𝟐 ← βˆ’π‘ πŸ‘ + 𝐑 𝟐) 𝐝𝐚𝐧 (𝐑 𝟏 ← βˆ’π‘ πŸ‘ + 𝐑 𝟏)
menghasilakn
𝟏 𝟎 𝟎 βˆ’ πŸ’ βˆ’ πŸπŸ‘ βˆ’ πŸ•πŸ‘/πŸ‘ βˆ’ πŸ’
𝟎 𝟏 𝟎 πŸ• 𝟐𝟐 𝟏𝟐𝟐/πŸ‘ πŸ–
𝟎 𝟎 𝟏 βˆ’ πŸ‘ βˆ’ 𝟏𝟎 βˆ’ πŸ“πŸ‘/πŸ‘ βˆ’ 𝟐
= 𝑰 𝑿 = 𝑰 π‘¨βˆ’πŸ
𝑩
Karena matriks koefisien ini secara baris dengan I, berarti sistem tersebut
mempunyai solusi tunggal
𝑿 = π‘¨βˆ’πŸ
𝑩 =
οƒΊ
οƒΊ
οƒΊ

οƒΉ
οƒͺ
οƒͺ
οƒͺ


ο€­ο€­ο€­ο€­
ο€­ο€­ο€­ο€­
23/53103
83/122227
43/73134
Kasus khusus B = I untuk masalah di atas ada baiknya
kita perhatikan. Jika A dapat dibalik, maka solusi
tunggal bagi persamaan AX = I adalah X = A-1 dan
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
1.12, yaitu
𝐴 𝐼
π‘π‘’π‘›π‘¦π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿβ„Žπ‘Žπ‘›π‘Žπ‘Žπ‘› π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘ 
𝐼 π΄βˆ’1
Persamaan 1.13 menggambarkan metode paling
efisien untuk matriks tidak singular. Metode ini
sesungguhnya tidak lain adalah eliminasi Gauss-
Jordan untuk memecahkan matriks AX = I.
Perhatikan bahwa ini adalah metode yang di jelaskan
di dalam Contoh 3 pasal 1.6
Teorema 1.7 Suatu pengolahan dasar baris
terhadap sebuah matriks A dapat dicapai
dengan mengalikan dari sebelah kiri suatu
matriks keidentikan yang telah mengalami
pengolahan dasar baris yang sama. Dalam
lambang, jika E adalah suatu pengolahan dasar
(elementer) baris dan E(A) adalah hasil
penerapan E pada A, maka
Bukti formal untuk teorema ini terbagi atas tiga bagian, satu untuk
setiap jenis pengolahan dasar baris. Di sini hanya akan diberikan
rincian untuk pengolahan dasar baris Jenis III
Dalam hal ini matriks berbeda dengan I hanya pada posisi (j,i),
yaitu bahwa unsur pada posisi tersebut adalah k. Jika i < j maka
Dari persamaan (1.14), kita memperoleh
Barisj(EA) = Barisj(E)A = kBarisi(A) + Barisj(A)
dan selain itu kita memperoleh juga bahwa semua baris yang lain di
dalam EA dan A adalah sama. Ini membuktikan kebenaran
pernyataan teorema di atas untuk pengolahan baris Jenis III.
Definisi 1.12 Matriks dasar (elementary matrix) ialah matriks
identitas yangtelah mengalami satu kali pengolahan dasar baris.
Teorema 1.7 mengatakan bahwa pengolahan dasar baris
dapat dicaai dengan cara mengalikannya dengan matriks dasar dari
sebelah kiri.
Dibawah ini diberikan contoh beberapa matriks dasar 4x4 padanan pengolahan baris
Kenyataan paling penting tentang matriks dasar ialah bahwa matriks
dasar selalu dapat dibalik dan bahwa kebalikannya juga tetap
merupakan matriks dasar. Ini dapat diketahui dari pasal 1.3 bahwa
setiap pengolahan dasar baris dapat dibalikoleh pengolahan dasarbaris
sejenis.
Kebalikan matriks dasar bagi adalah matriks dasar bagi
, misalnya =
Kebalikan matriks dasar bagi adalah dirinya sendiri, misalnya
=
Kebalikan matriks dasar bagi adalah matriks dasar bagi
; misalnya
=
Sekarang misalkan serangkaian pengolahan dasar baris
menyederhanakan matriks A menjadi matriks B; dengan kata lain, A
setara baris dengan B. Jika E1,E2, ..., Er adalah matriks dasar yang
berasal dari pengolahan-pengolahan dasar baris yang digunakan
untuk menyederhanakan A menjadi B, maka berdasarkan Teorema
1.7 kita memperoleh
Er Er-1... E2 E1A = B
Matriks
P = Er Er-1... E2 E1 = Er Er-1... E2 E1 I
Adalah tidak singular, sebab meruakan hasil
kali matriks-matriks dasar yang masing-
masing tidak singular, dan selain itu P dapat
diperoleh melalui penerapan pada I
pengolahan yang persis sama yang telah
mengubah A menjadi B. Jadi, matriks P
β€œmerekam” semua pengolahan baris yang
digunakan untuk menyederhanakan A
menjadi B.
β€’ Teorema 1.8
Jika A dan B setara baris, maka ada suatu
matriks tidak singular P sedemikian rupa
sehingga PA = B. Matriks P dapat diperoleh,
sejalan dengan penyederhanaan A menjadi B
melalui
penyederhanaan baris
[A| I] [B| P]
Jika B = I, maka PA = I sehingga P = A-1.
Contoh 3
Perhatikan pengolahan baris berikut :
Informasi tentang pengolahan yang digunakan
direkam di dalam tiga kolom yang terakhir,
sehingga berdasarkan Teorema 1.8, kita
peroleh
Teorema 1.9
Untuk matriks A yang berukuran n x n,
pernyataan-pernyataan berikut ini setara
(equivalent) satu sama lain :
β€’ A tidak singular.
β€’ A tidak mempunyai kebalikan kiri (ada B
sedemikian rupa sehingga BA = I).
β€’ AX = 0 hanya jika X = 0.
β€’ A setara baris dengan I.
β€’ A merupakan hasil kali sejumlahmatriks dasar.
Kita akan membuktikan teorema di atas melalui
pembuktian rangkaian implikasi
β€’ (1 2) Sudah jelas.
β€’ (2 3) Jika ada B sedemikian rupa sehingga BA = I
dan AX = 0, maka
X = B(AX) = B0 = 0.
β€’ (3 4) Jika A tidak setara baris dengan I, maka
proses pencarian solusi pada Pasal 1.3 akan
menghasilkan suatu baris nol sehingga membuat salah
satu peubah dapat diberikan sembarang nilai
(arbitrary); oleh karenanya kita akan memperoleh
solusi bukan nol. Ini berarti A pasti setara baris dengan
I.
β€’ (4 5) Karena A setara baris dengan I, maka
ada matriks-matriks dasar E1,E2,…,Ek sedemikian
rupa sehingga Ek….E2E1A = I. Dengan demikian
A = (Ek…E2E1)-1I = E1
-1 E2
-1…Ek
-1
dan, karena setiap matriks dasar mempunyai
kebalikan yang juga merupakan matriks dasar,
berarti kita telah berhasil menyatakan A sebagai
hasil kali sejumlah matriks dasar.
β€’ (5 1) Ini sudah jelas sebab setiap matriks dasar
dapat dibalik dan hasil kali sejumlah
matriks yang dapat juga dapat dibalik
Contoh 4
sebagai hasil kali sejumlah matriks
dasar. Perhatikan proses penyederhanaan A
menjadi I berikut ini :
Matriks-matriks dasar
masing-masing merupakan padaan
pengolahan dasar baris ( ),
( ) , dan ( ) yang digunakan
untuk menyederhanakan matriks A di atas. Ini
berarti bahwa, seperti pada pembuktian
Teorema 1.9,
Sehingga
=
=
=
= A

More Related Content

What's hot

Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
Edhy Suadnyanayasa
Β 
Semigrup dan monoid
Semigrup dan monoidSemigrup dan monoid
Semigrup dan monoid
Jhoko Jhoko
Β 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
KuliahKita
Β 
Geometri analitik bidang lingkaran
Geometri analitik bidang  lingkaran Geometri analitik bidang  lingkaran
Geometri analitik bidang lingkaran barian11
Β 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiSeptian Amri
Β 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
Rahmawati Lestari
Β 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.siKiki Ni
Β 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
Β 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
Rossi Fauzi
Β 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01
KuliahKita
Β 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
marihot TP
Β 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Arvina Frida Karela
Β 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
Fitria Maghfiroh
Β 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
KuliahKita
Β 
Matriks elementer
Matriks elementerMatriks elementer
Matriks elementer
kartika amelia
Β 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
Yadi Pura
Β 
Himpunan matematika diskrit
Himpunan matematika diskritHimpunan matematika diskrit
Himpunan matematika diskrit
Zuhri Patria Siregar
Β 
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakPersamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Mono Manullang
Β 

What's hot (20)

Graf 2
Graf 2Graf 2
Graf 2
Β 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
Β 
Semigrup dan monoid
Semigrup dan monoidSemigrup dan monoid
Semigrup dan monoid
Β 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Β 
Geometri analitik bidang lingkaran
Geometri analitik bidang  lingkaran Geometri analitik bidang  lingkaran
Geometri analitik bidang lingkaran
Β 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
Β 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
Β 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
Β 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
Β 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
Β 
relasi himpunan
relasi himpunanrelasi himpunan
relasi himpunan
Β 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01
Β 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
Β 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Β 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
Β 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Β 
Matriks elementer
Matriks elementerMatriks elementer
Matriks elementer
Β 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
Β 
Himpunan matematika diskrit
Himpunan matematika diskritHimpunan matematika diskrit
Himpunan matematika diskrit
Β 
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakPersamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Β 

Viewers also liked

Dasar dasar aljabar linier
Dasar dasar aljabar linierDasar dasar aljabar linier
Dasar dasar aljabar linier
L Yudhi Prihadi
Β 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptrahmawarni
Β 
Vektor dan ruang euclid
Vektor dan ruang euclidVektor dan ruang euclid
Vektor dan ruang euclidRahmawati Lestari
Β 
Buku aljabar linear dasar
Buku aljabar linear dasarBuku aljabar linear dasar
Buku aljabar linear dasar
aldzegan18
Β 
Aljabar matriks
Aljabar matriksAljabar matriks
Aljabar matriks
Marhanlita
Β 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Pawit Ngafani
Β 
Materi Aljabar linear
Materi Aljabar linearMateri Aljabar linear
Materi Aljabar linear
Sriwijaya University
Β 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
SartiniNuha
Β 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Aururia Begi Wiwiet Rambang
Β 
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIANALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIANFela Aziiza
Β 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gaussPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gaussLitami
Β 
21 Hidden LinkedIn Hacks Revealed
21 Hidden LinkedIn Hacks Revealed21 Hidden LinkedIn Hacks Revealed
21 Hidden LinkedIn Hacks Revealed
Emma Brudner
Β 

Viewers also liked (12)

Dasar dasar aljabar linier
Dasar dasar aljabar linierDasar dasar aljabar linier
Dasar dasar aljabar linier
Β 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Β 
Vektor dan ruang euclid
Vektor dan ruang euclidVektor dan ruang euclid
Vektor dan ruang euclid
Β 
Buku aljabar linear dasar
Buku aljabar linear dasarBuku aljabar linear dasar
Buku aljabar linear dasar
Β 
Aljabar matriks
Aljabar matriksAljabar matriks
Aljabar matriks
Β 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Β 
Materi Aljabar linear
Materi Aljabar linearMateri Aljabar linear
Materi Aljabar linear
Β 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
Β 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Β 
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIANALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
Β 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gaussPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
Β 
21 Hidden LinkedIn Hacks Revealed
21 Hidden LinkedIn Hacks Revealed21 Hidden LinkedIn Hacks Revealed
21 Hidden LinkedIn Hacks Revealed
Β 

Similar to aljabar linier elementer 1

Matriks dan determinan
Matriks dan determinanMatriks dan determinan
Matriks dan determinanJulianto Samudra
Β 
MATRIKS.pptx
MATRIKS.pptxMATRIKS.pptx
MATRIKS.pptx
MuhammadIkhsan38954
Β 
Ppt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj linerPpt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj liner
Fela Aziiza
Β 
Pertemuan5&6
Pertemuan5&6Pertemuan5&6
Pertemuan5&6Amri Sandy
Β 
Aljabar linear
Aljabar linearAljabar linear
Aljabar linear
mudhek song
Β 
Pertemuan1&2
Pertemuan1&2Pertemuan1&2
Pertemuan1&2
Amri Sandy
Β 
Matriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so funMatriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so fun
enggar dywari
Β 
Matrix (Alin 1.3 1.5, 1.7)
Matrix (Alin 1.3 1.5, 1.7)Matrix (Alin 1.3 1.5, 1.7)
Matrix (Alin 1.3 1.5, 1.7)satriahelmy
Β 
Alin 1.3 1.5, 1.7
Alin 1.3 1.5, 1.7Alin 1.3 1.5, 1.7
Alin 1.3 1.5, 1.7satriahelmy
Β 
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptxPERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
FitriYuliana13
Β 
matrik 1.3 1.5, 1.7
matrik 1.3 1.5, 1.7matrik 1.3 1.5, 1.7
matrik 1.3 1.5, 1.7
iimpunya3
Β 
determinan.pptx
determinan.pptxdeterminan.pptx
determinan.pptx
Syafiatun Siregar
Β 
Sistem persamaan linier
Sistem persamaan linierSistem persamaan linier
Sistem persamaan linier
Bisma Kemal
Β 
MATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANMATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINAN
Ong Lukman
Β 
matematika kelas 11 matriks lengkap.pptx
matematika kelas 11 matriks lengkap.pptxmatematika kelas 11 matriks lengkap.pptx
matematika kelas 11 matriks lengkap.pptx
YesyOktaviyanti1
Β 
10 matrik & determinan 3
10  matrik & determinan 310  matrik & determinan 3
10 matrik & determinan 3Hamzah Rizal
Β 

Similar to aljabar linier elementer 1 (20)

Matriks dan determinan
Matriks dan determinanMatriks dan determinan
Matriks dan determinan
Β 
Matriks dan determinan
Matriks dan determinanMatriks dan determinan
Matriks dan determinan
Β 
Matriks dan determinan
Matriks dan determinanMatriks dan determinan
Matriks dan determinan
Β 
MATRIKS.pptx
MATRIKS.pptxMATRIKS.pptx
MATRIKS.pptx
Β 
Ppt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj linerPpt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj liner
Β 
Pertemuan5&6
Pertemuan5&6Pertemuan5&6
Pertemuan5&6
Β 
Aljabar linear
Aljabar linearAljabar linear
Aljabar linear
Β 
Pertemuan1&2
Pertemuan1&2Pertemuan1&2
Pertemuan1&2
Β 
Matriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so funMatriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Β 
Matrix (Alin 1.3 1.5, 1.7)
Matrix (Alin 1.3 1.5, 1.7)Matrix (Alin 1.3 1.5, 1.7)
Matrix (Alin 1.3 1.5, 1.7)
Β 
Alin 1.3 1.5, 1.7
Alin 1.3 1.5, 1.7Alin 1.3 1.5, 1.7
Alin 1.3 1.5, 1.7
Β 
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptxPERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
Β 
matrik 1.3 1.5, 1.7
matrik 1.3 1.5, 1.7matrik 1.3 1.5, 1.7
matrik 1.3 1.5, 1.7
Β 
determinan.pptx
determinan.pptxdeterminan.pptx
determinan.pptx
Β 
Sistem persamaan linier
Sistem persamaan linierSistem persamaan linier
Sistem persamaan linier
Β 
MATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANMATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINAN
Β 
matematika kelas 11 matriks lengkap.pptx
matematika kelas 11 matriks lengkap.pptxmatematika kelas 11 matriks lengkap.pptx
matematika kelas 11 matriks lengkap.pptx
Β 
10 matrik & determinan 3
10  matrik & determinan 310  matrik & determinan 3
10 matrik & determinan 3
Β 
Uas b. indonesia
Uas b. indonesiaUas b. indonesia
Uas b. indonesia
Β 
Aljabar Linier
Aljabar LinierAljabar Linier
Aljabar Linier
Β 

Recently uploaded

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
Β 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
Β 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
Β 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
Β 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
Β 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
Β 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
Β 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
Β 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
Β 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
Β 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
Β 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
Β 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
Β 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
Β 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
Β 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
Β 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
Β 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
Β 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
Β 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
Β 

Recently uploaded (20)

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
Β 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
Β 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Β 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Β 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
Β 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Β 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
Β 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Β 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Β 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
Β 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Β 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
Β 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Β 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
Β 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
Β 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Β 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
Β 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
Β 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Β 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Β 

aljabar linier elementer 1

  • 1.
  • 2. Kesetaraan Baris dan Perkalian Matriks Di pembahasan ini, kita akan berkenalan dengan algoritma untuk menghitung suatu matriks tidak singular, kita juga akan menyelidiki kaitan antara pengolahan dasar baris yang di gunakan untuk memecahkan sistem persamaan linear dengan pengolahan matriks yang telah di perkenalkan dan di pelajari di dalam pembahasan yang lalu. Jika matriks koefisien bagi sistem linier AX=K Dapat di balik, maka perkalian persamaan ini dengan π΄βˆ’1 dari sebelah kiri menghasilkan π΄βˆ’1 𝐴𝑋 = π΄βˆ’1 𝐾 𝑋 = π΄βˆ’1 𝐾
  • 3. Sekarang perhatikan persamaan matriks umum AX=B dengan B tidak harus berupa suatu matriks kolom. Misalkan bahwa B berukuran n x r dan lambangkan kolom – kolom B dan X masing – masing dengan Bi dan Xi (I = 1,2,. . .,r) sehingga 𝐡 = 𝐡1 𝐡2 … π΅π‘Ÿ dan 𝑋 = 𝑋1 𝑋2 … π‘‹π‘Ÿ Dan persamaan 1.9 Pasal 1.5 kita memperoleh Kolj (AX) = A Kolj (X) = AX yang berarti kolom – kolom matriks AX adalah A kali kolom – kolom matriks X; dengan kata lain 𝐴𝑋 = 𝐴𝑋1 𝐴𝑋2 … π΄π‘‹π‘Ÿ Kalau sekarang kita memperhatikan persamaan matriks AX=B kolom demi kolom,kita akan melihat bahwa persamaan itu setara dengan himpunan sistem persamaan linier 𝐴𝑋𝑖 = 𝐡𝑖 𝑖 = 1,2, … , π‘Ÿ
  • 4. Telah diketahui di dalam pasal 1.4 bahwa suatu himpunan sistem demikian ini dapat di peroleh secara efisien dengan penyedehanaan baris yang sama. Khususnya, jika π‘¨βˆ’πŸ ada dan 𝑨 𝑩 π’‘π’†π’π’šπ’†π’…π’†π’“π’‰π’‚π’π’‚π’‚π’ π’ƒπ’‚π’“π’Šπ’” 𝑰 𝑿 (1.12) maka 𝑿 = π‘¨βˆ’πŸ 𝑩 merupakan solusi tunggal bagi persamaan AX=B. Jika A tidak setara baris dengan matriks identitas, maka penyederhanaan baris itu akan terhenti pada suatu himpunan sistem linier, yang koefisiennya berada dalam bentuk eselon baris tersederhanakan, dan setiap sistem dapat di pecahkan dengan mudah. Di dalam hal demikian ,solusinya mungkin tidak ada,dan jika ada,mungkin tidak tunggal Contoh 1 Pecahkan persamaan AX=B jika 𝑨 = 𝟏 𝟐 πŸ‘ πŸ‘ 𝟏 βˆ’πŸ πŸ’ πŸ“ πŸ” 𝐝𝐚𝐧 𝑩 = 𝟏 𝟏 πŸ’ πŸ” 𝟏 πŸ‘ πŸ‘ 𝟎 𝟏 βˆ’πŸ 𝟎 𝟏𝟐
  • 5. Matriks gandengan untuk sistem ini adalah 𝑨 𝑩 = yang berukuran 3 x 7. Pengolahan ( 𝐑 𝟐 ← βˆ’πŸ‘π‘ 𝟏 + 𝐑 𝟐) 𝐝𝐚𝐧 (𝐑 πŸ‘ ← βˆ’πŸ’π‘ 𝟏 + 𝐑 πŸ‘) 𝐝𝐒 ikuti dengan (𝐑 𝟐 ← βˆ’πŸπ‘ πŸ‘ + 𝐑 𝟐) dan (𝐑 πŸ‘ ← βˆ’π‘ πŸ‘) menyederhakan matriks gandengan itu menjadi dan kemudian menjadi οƒΊ οƒΊ οƒΊ  οƒΉ οƒͺ οƒͺ οƒͺ   ο€­ ο€­ 12021654 0331213 6411321 οƒΊ οƒΊ οƒΊ  οƒΉ οƒͺ οƒͺ οƒͺ   ο€­ο€­ο€­ο€­ο€­ο€­ ο€­ο€­ο€­ο€­ο€­ 121663630 189021150 6411321 οƒΊ οƒΊ οƒΊ  οƒΉ οƒͺ οƒͺ οƒͺ   121663630 623124110 6411321
  • 6. Pengolahan (𝐑 πŸ‘ ← βˆ’πŸ‘π‘ 𝟐 + 𝐑 πŸ‘) 𝐝𝐚𝐧 (𝐑 𝟏 ← βˆ’πŸπ‘ 𝟐 + 𝐑 𝟏) sekarang menghasilkan 𝟏 𝟎 𝟏 βˆ’ πŸ• βˆ’ πŸπŸ‘ βˆ’ πŸ’πŸ βˆ’ πŸ” 𝟎 𝟏 𝟏 πŸ’ 𝟏𝟐 πŸπŸ‘ πŸ” 𝟎 𝟎 πŸ‘ βˆ’ πŸ— βˆ’ πŸ‘πŸŽ βˆ’ πŸ“πŸ‘ βˆ’ πŸ” Akhirnya, ( 𝐑 πŸ‘ ← βˆ’πŸ/πŸ‘π‘ πŸ‘), (𝐑 𝟐 ← βˆ’π‘ πŸ‘ + 𝐑 𝟐) 𝐝𝐚𝐧 (𝐑 𝟏 ← βˆ’π‘ πŸ‘ + 𝐑 𝟏) menghasilakn 𝟏 𝟎 𝟎 βˆ’ πŸ’ βˆ’ πŸπŸ‘ βˆ’ πŸ•πŸ‘/πŸ‘ βˆ’ πŸ’ 𝟎 𝟏 𝟎 πŸ• 𝟐𝟐 𝟏𝟐𝟐/πŸ‘ πŸ– 𝟎 𝟎 𝟏 βˆ’ πŸ‘ βˆ’ 𝟏𝟎 βˆ’ πŸ“πŸ‘/πŸ‘ βˆ’ 𝟐 = 𝑰 𝑿 = 𝑰 π‘¨βˆ’πŸ 𝑩 Karena matriks koefisien ini secara baris dengan I, berarti sistem tersebut mempunyai solusi tunggal 𝑿 = π‘¨βˆ’πŸ 𝑩 = οƒΊ οƒΊ οƒΊ  οƒΉ οƒͺ οƒͺ οƒͺ   ο€­ο€­ο€­ο€­ ο€­ο€­ο€­ο€­ 23/53103 83/122227 43/73134
  • 7. Kasus khusus B = I untuk masalah di atas ada baiknya kita perhatikan. Jika A dapat dibalik, maka solusi tunggal bagi persamaan AX = I adalah X = A-1 dan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 1.12, yaitu 𝐴 𝐼 π‘π‘’π‘›π‘¦π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿβ„Žπ‘Žπ‘›π‘Žπ‘Žπ‘› π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘  𝐼 π΄βˆ’1 Persamaan 1.13 menggambarkan metode paling efisien untuk matriks tidak singular. Metode ini sesungguhnya tidak lain adalah eliminasi Gauss- Jordan untuk memecahkan matriks AX = I. Perhatikan bahwa ini adalah metode yang di jelaskan di dalam Contoh 3 pasal 1.6
  • 8. Teorema 1.7 Suatu pengolahan dasar baris terhadap sebuah matriks A dapat dicapai dengan mengalikan dari sebelah kiri suatu matriks keidentikan yang telah mengalami pengolahan dasar baris yang sama. Dalam lambang, jika E adalah suatu pengolahan dasar (elementer) baris dan E(A) adalah hasil penerapan E pada A, maka
  • 9. Bukti formal untuk teorema ini terbagi atas tiga bagian, satu untuk setiap jenis pengolahan dasar baris. Di sini hanya akan diberikan rincian untuk pengolahan dasar baris Jenis III Dalam hal ini matriks berbeda dengan I hanya pada posisi (j,i), yaitu bahwa unsur pada posisi tersebut adalah k. Jika i < j maka
  • 10. Dari persamaan (1.14), kita memperoleh Barisj(EA) = Barisj(E)A = kBarisi(A) + Barisj(A) dan selain itu kita memperoleh juga bahwa semua baris yang lain di dalam EA dan A adalah sama. Ini membuktikan kebenaran pernyataan teorema di atas untuk pengolahan baris Jenis III. Definisi 1.12 Matriks dasar (elementary matrix) ialah matriks identitas yangtelah mengalami satu kali pengolahan dasar baris. Teorema 1.7 mengatakan bahwa pengolahan dasar baris dapat dicaai dengan cara mengalikannya dengan matriks dasar dari sebelah kiri.
  • 11. Dibawah ini diberikan contoh beberapa matriks dasar 4x4 padanan pengolahan baris Kenyataan paling penting tentang matriks dasar ialah bahwa matriks dasar selalu dapat dibalik dan bahwa kebalikannya juga tetap merupakan matriks dasar. Ini dapat diketahui dari pasal 1.3 bahwa setiap pengolahan dasar baris dapat dibalikoleh pengolahan dasarbaris sejenis. Kebalikan matriks dasar bagi adalah matriks dasar bagi , misalnya =
  • 12. Kebalikan matriks dasar bagi adalah dirinya sendiri, misalnya = Kebalikan matriks dasar bagi adalah matriks dasar bagi ; misalnya = Sekarang misalkan serangkaian pengolahan dasar baris menyederhanakan matriks A menjadi matriks B; dengan kata lain, A setara baris dengan B. Jika E1,E2, ..., Er adalah matriks dasar yang berasal dari pengolahan-pengolahan dasar baris yang digunakan untuk menyederhanakan A menjadi B, maka berdasarkan Teorema 1.7 kita memperoleh Er Er-1... E2 E1A = B
  • 13. Matriks P = Er Er-1... E2 E1 = Er Er-1... E2 E1 I Adalah tidak singular, sebab meruakan hasil kali matriks-matriks dasar yang masing- masing tidak singular, dan selain itu P dapat diperoleh melalui penerapan pada I pengolahan yang persis sama yang telah mengubah A menjadi B. Jadi, matriks P β€œmerekam” semua pengolahan baris yang digunakan untuk menyederhanakan A menjadi B.
  • 14. β€’ Teorema 1.8 Jika A dan B setara baris, maka ada suatu matriks tidak singular P sedemikian rupa sehingga PA = B. Matriks P dapat diperoleh, sejalan dengan penyederhanaan A menjadi B melalui penyederhanaan baris [A| I] [B| P] Jika B = I, maka PA = I sehingga P = A-1.
  • 16. Informasi tentang pengolahan yang digunakan direkam di dalam tiga kolom yang terakhir, sehingga berdasarkan Teorema 1.8, kita peroleh
  • 17. Teorema 1.9 Untuk matriks A yang berukuran n x n, pernyataan-pernyataan berikut ini setara (equivalent) satu sama lain : β€’ A tidak singular. β€’ A tidak mempunyai kebalikan kiri (ada B sedemikian rupa sehingga BA = I). β€’ AX = 0 hanya jika X = 0. β€’ A setara baris dengan I. β€’ A merupakan hasil kali sejumlahmatriks dasar.
  • 18. Kita akan membuktikan teorema di atas melalui pembuktian rangkaian implikasi β€’ (1 2) Sudah jelas. β€’ (2 3) Jika ada B sedemikian rupa sehingga BA = I dan AX = 0, maka X = B(AX) = B0 = 0. β€’ (3 4) Jika A tidak setara baris dengan I, maka proses pencarian solusi pada Pasal 1.3 akan menghasilkan suatu baris nol sehingga membuat salah satu peubah dapat diberikan sembarang nilai (arbitrary); oleh karenanya kita akan memperoleh solusi bukan nol. Ini berarti A pasti setara baris dengan I.
  • 19. β€’ (4 5) Karena A setara baris dengan I, maka ada matriks-matriks dasar E1,E2,…,Ek sedemikian rupa sehingga Ek….E2E1A = I. Dengan demikian A = (Ek…E2E1)-1I = E1 -1 E2 -1…Ek -1 dan, karena setiap matriks dasar mempunyai kebalikan yang juga merupakan matriks dasar, berarti kita telah berhasil menyatakan A sebagai hasil kali sejumlah matriks dasar. β€’ (5 1) Ini sudah jelas sebab setiap matriks dasar dapat dibalik dan hasil kali sejumlah matriks yang dapat juga dapat dibalik
  • 20. Contoh 4 sebagai hasil kali sejumlah matriks dasar. Perhatikan proses penyederhanaan A menjadi I berikut ini : Matriks-matriks dasar
  • 21. masing-masing merupakan padaan pengolahan dasar baris ( ), ( ) , dan ( ) yang digunakan untuk menyederhanakan matriks A di atas. Ini berarti bahwa, seperti pada pembuktian Teorema 1.9,