Inhalationes adalah sediaan obat yang dimaksudkan untuk disedot melalui hidung atau mulut, atau disemprotkan ke dalam saluran pernafasan dalam bentuk kabut halus. Terdapat dua jenis inhalationes, yaitu inhaler pereda untuk meredakan serangan asma secara cepat dan inhaler pencegah untuk mencegah serangan serta mengurangi peradangan paru-paru. Kedua jenis inhaler memiliki manfaat dan efek samping
2. INHALATIONES
Inhalationes adalah sediaan yang dimaksudkan untuk disedot
melalui hidung, mulut, atau disemprotkan dalam bentuk kabut ke
dalam saluran pernafasan. Tetesan atau butiran kabut harus seragam
dan sangat halus sehingga dapat mencapai bronkioli.
Inhalationes juga meliputi sediaan mengandung obat yang
mudah menguap atau serbuk sangat halus atau kabut yang digunakan
memakai alat semprot mekanik.
Inhaletiones adalah alat kesehatan (medical device) yang
digunakan untuk mengantarkan obat ke dalam tubuh melalui paru-
paru. Pada umumnya inhaler merupakan produk aerosol. Aerosol
merupakan sistem yang bergantung pada kekuatan dari liquid gas
yang terkompresi untuk mengeluarkan isi dari kontainer. Aerosol
terdiri dari 2 komponen yaitu:
1. Produk terkonsentrat (Product concentrate), yang
terdiri dari zat aktif obat atau campuran dari zat aktif
dan bahan penting lainya seperti pelarut, antioksidan,
dan surfaktan.
2. Propellant (pendorong obat).
3. CARA PENGGUNAAN
1. Duduk tegak atau berdiri dengan dagu terangkat.
2. Buka tutup inhaler dan kocok inhaler dengan teratur.
3. Jika baru pertama kali menggunakan inhaler selama
seminggu atau lebih, maka untuk penggunaan pertama
sebelum digunakan, semprotkan inhaler ke udara untuk
mengecek apakah inhaler berfungsi dengan baik.
4. Tarik nafas dalam-dalam dan buang perlahan. Lalu letakkan
bagian mulut inhaler pada mulut (diantara gigi atas dan
bawah), kemudian tutup mulut dengan merapatkan bibir
(jangan digigit).
5. Mulai dengan bernapas perlahan dan dalam melalui mulut
inhaler, sambil bernapas secara berbarengan tekan bagian
tombol inhaler untuk melepaskan obatnya. Satu kali tekan
merupakan satu kali semprotan obat.
4. 6. Lanjutkan untuk bernapas dalam untuk memastikan obat dapat
mencapai paru-paru.
7. Tahan napas selama kurang lebih 10 detik (atau selama kondisi
senyaman yang terasa) lalu buang napas perlahan.
8. Jika membutuhkan semprotan berikutnya, tunggu sampai 30
detik, dan kocok kembali inhaler, ulangi langkah 4 sampai 7.
9. Tutup kembali mulut inhaler dan simpan inhaler di tempat yang
kering.
10. Setelah selesai, berkumur-kumur.
6. INHALATIONES JENIS PEREDA
Sesuai namanya, inhaler pereda digunakan untuk meringankan
gejala asma dengan cepat saat serangan sedang berlangsung.
Biasanya inhaler ini berisi obat-obatan yang disebut short-acting
beta2-agonist atau beta2-agonist yang memiliki reaksi cepat. Obat
ini mampu melemaskan otot-otot di sekitar saluran pernapasan yang
menyempit. Dengan begitu, saluran pernapasan dapat terbuka lebih
lebar dan membuat pengidap asma dapat bernapas kembali dengan
lebih mudah. Umumnya inhaler pereda berwarna biru dan diberikan
pada tiap pengidap asma.
Contoh obat-obatan pereda adalah Terbutaline
Dan Salbutamol. Obat-obatan ini memiliki efek samping yang
sedikit dan umumnya aman digunakan jika tidak berlebihan.
Efek samping yang umum dari pengobatan ini diantaranya
adalah sakit kepala, kram otot, dan sedikit gemetar pada tangan.
Namun gejala-gejala ini biasanya hanya terjadi pada
penggunaan inhaler pereda dalam dosis tinggi dan hanya
berlangsung selama beberapa menit.
7. INHALATIONES JENIS PENCEGAH
Selain dapat mencegah terjadinya serangan asma, inhaler pencegah juga
dapat mengurangi jumlah peradangan dan “kejang-kejang” yang terjadi di dalam
saluran napas. Biasanya Anda harus menggunakan inhaler pencegah tiap hari
untuk sementara waktu sebelum merasakan manfaatnya secara utuh.
Anda juga mungkin akan membutuhkan inhaler pereda untuk meredakan
gejala saat serangan asma terjadi. Namun jika Anda terus-menerus
membutuhkan inhaler pereda tersebut, maka penanganan Anda harus ditinjau
ulang secara keseluruhan.
Inhaler pencegah biasanya mengandung obat yang disebut kortikosteroid
inhalasi. Merokok adalah hal yang harus dijauhi karena dapat menurunkan
kinerja inhaler pencegah.
Contoh obat-obatan pencegah asma diantaranya adalah budesonide,
beclometasone, mometasone, dan fluticasone.
pengobatan ini sangat aman pada dosis reguler, meski pada dosis tinggi
dapat menyebabkan beberapa efek samping, terutama dalam penggunaan jangka
panjang. Efek samping utama dari inhaler pencegah adalah infeksi jamur di dalam
mulut atau tenggorokan yang disebut juga sebagai kandidiasis oral. Suara Anda
juga mungkin akan serak. Selain itu, dianjurkan untuk berkumur dengan air bersih
setelah menggunakan inhaler pencegah.
Biasanya inhaler pencegah berwarna oranye, merah, atau cokelat.