2. Latar belakang
Bahwa akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam
dalam jiwanya dan selalu ada padanya.
Jadi akhlak pada hakikatnya khulk (budi pekerti) atau akhlak ialah suatu
kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian
hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan
dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran.
Disamping akhlak kepada Allah Swt, sebagai muslim kita juga harus berakhlak
kepada Rasulullah Saw, meskipun beliau sudah wafat dan kita tidak berjumpa
dengannya, namun keimanan kita kepadanya membuat kita harus berakhlak
baik kepadanya, sebagaimana keimanan kita kepada Allah Swt membuat kita
harus berakhlak baik kepada-Nya. Meskipun demikian, akhlak baik kepada
Rasul pada masa sekarang tidak bisa kita wujudkan dalam bentuk lahiriyah
atau jasmaniyah secara langsung sebagaimana para sahabat telah
melakukannya.
Pada dasarnya, utusan Tuhan (rasulullah) adalah manusia biasa yang tidak
berbeda dengan manusia lain. Namun demikian, terkait dengan status “rasul”
yang disandangkan Tuhan ke atas dirinya, terdapat ketentuan khusus dalam
bersikap terhadap utusan yang tidak bisa disamakan dengan sikap kita
terhadap orang lain pada umumnya.
3. RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan Akhlak itu ?
Apa yang melatarbelakangi berakhlak kepada
Rasullah?
Bagaimana cara berakhlak dengan Rasulullah itu ?
4. TUJUAN
1. mengerti cara yang tepat berakhlak kepada Rasullah,
dikarenakan beliau adalah seorang manusia sekaligus
rasul yang paling sempurna akhlak diantara makhluk lain
ciptaan Allah. Jadi, tujuan penulisan makalah ini kurang
lebih sebagai berikut:
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan Agama.
3. Dengan mempelajari dan memahami bahan makalah ini,
tentang pembahasan Akhlak kepada Rasulullah, maka
kita dituntut agar dapat mengamalkannya di dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga kita bisa menjadi umat
yang berbakti kepada Rasulullah. Amien.
5. PENGERTIAN AKHLAK
Sebelum melangkah lebih jauh membahas masalah
materi Ilmu Akhlak, sebaiknya perlu dimengerti
terlebih dahulu tentang definisi Ilmu Akhlak itu.
Untuk itu pembicaraan mengenai definisi akhlak,
akan ditelusuri melalui dua pendekatan, yaitu
pendekatan dari aspek bahasa (etimologi) dan dari
sudut istilah Islam (terminologi).
6. Definisi Akhlak Secara Etimologi
Menurut pendekatan etimologi, perkataan “akhlak”
berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradnya
“Khuluqun” ()خلق yang menurut logat diartikan : budi
pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat. Kalimat
tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan “khalkun” ()خلق yang berarti kejadian, serta
erat hubungannya dengan “khaliq” ()خالق yang berarti
Pencipta dan “Makhluk” (مخلوق ) yang berarti
diciptakan.
7. Definisi “Akhlak” Aspek
Terminologi:
Berikut ini akan dibahas definisi “akhlak” menurut aspek
terminologi. Beberapa pakar mengemukakan definisi
akhlak sebagai berikut:
a) Ibnu Miskawih
“Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui
pertimbangan pikiran (lebih dulu).
b) Versi Imam Al-Ghazali
“Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang
daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah,
dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih
dulu).
8. IMAN KEPADA RASULULLAH
Rasul itu ialah seorang laki-laki yang diberikan wahyu oleh allah
tentang agama dan mendapat perintah supaya
menyiarkannya(tabligh)kepada semua makhluk(terutama manusia
dan jin). kalau tidak mendapat perintah bertabligh, maka dia
disebut nabi saja. Jelasnya ,seorang Rasul itu diwajibkan bertabligh
untuk menyampaikan syariat agama kepada masyarakat,
sedangkan seorang Nabi tidak ditugaskan demikian. Seorang nabi
hanya diwajibkan memberitahukan kepada masyarakat bahwa
dirinya itu nabi dan memberi penerangan tentang syariat seorang
Rasul, terutama mengenai perkara gaib. Para nabi dan rasul itu
adalah hamba-hamba Allah yang paling utama. Firman Allah SWT,
Dan semua mereka itu kami lebihkan atas sekalian alam (Al-
An,am, 6;86)
9. BAGAIMANA AKHLAK
RASULULLAH ITU
Beliau adalah manusia yang paling mulia akhlaknya. Beliau sangat
dermawan, paling dermawan di antara manusia. Pada bulan
Ramadhan, beliau lebih dermawan lagi, lebih kencang memberi
dibanding angin yang berhembus. Jika memilih urusan, beliau
pilih yang paling mudah selama tidak melanggar syariat Allah.
Beliau sangat menghindar dari dosa. Jika diri beliau dizalimi,
beliau sangat sabar. Namun, jika hak Allah yang dilanggar, beliau
sangat murka. Sangat pemalu melebihi gadis pingitan. Jika beliau
tidak menyukai sesuatu, langsung terlihat pada raut wajahnya.
Beliau tidak pernah mencela makanan sama sekali. Jika beliau suka
maka dimakanlah makanan itu. Jika tidak suka, maka beliau
tinggalkan tanpa mencelanya.
(Sumber: HR. Al-Bukhari, no. 3549, 35554, 3560, 3562, dan 3563)
10. DASAR PEMIKIRAN AKHLAK
TERHADAP RASULULLAH
Berakhlak kepada Rasulullah dapat diartikan suatu sikap yang harus
dilakukan manusia kepada Rasulullah sebagai rasa terima kasih atas
perjuangannya membawa umat manusia kejalan yang benar.
Berakhlak kepada Rasulullah perlu dilakukan atas dasar pemikiran
sebagai berikut:
Rasulullah SAW sangat besar jasanya dalam menyelamatkan
kehidupan manusia dari kehancuran. Berkenaan dengan tugas ini,
beliau telah mengalami penderetin lahir batin, namun semua itu
diterima dengan ridha.
Rasulullah SAW sangat berjasa dalam membina akhlak yang mulia.
Pembinaan ini dilakukan dengan memberikan contoh tauladan yang
baik. Allah berfirman:
﴿االحزاب ٌَةنَسَح ٌة َوْسُأ ِ ه
اَّلل ِلوُس َر يِف ْمُكَل َانَك ْدَقَل
٢١
﴾
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik. (al-Ahzab 21)
11. CARA BERAKHLAK KEPADA
RASULULLAH
1. Mengikuti dan mentaati Rasulullah SAW
2. Mencintai dan memuliakan Rasulullah
3. Mengucapkan sholawat dan salam kepada Rasulullah
4. Mencontoh akhlak Rasulullah.
5. Melanjutkan Misi Rasulullah.
6. Menghormati Pewaris Rasul
7. Menghidupkan Sunnah Rasul
13. DAFTAR PUSTAKA
[1] Dr. Asmaran, Pengantar Studi Akhlak, PT. RajaGrafindo, Jakarta, 2002
[2] Drs. H. A. Mustofa, AKHLAK TASAWUF, Pustaka Setia, Banddung, 1997
[3] Dr. Asmaran, Pengantar Studi Akhlak, PT. RajaGrafindo, Jakarta, 2002
[4] Drs. Zahruddin AR, Hasanuddin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak,
RajaGrafindo, Jakarta,2004
[5] Drs. H, Nasrun Rusli, SH, dkk. Materi pokok akidah akhlak 1 , Direktorat
jenderal
pembianaan kelembagaan agama islam dan universitas terbuka.1993.
[6] (Sumber: Ar-Rakhiqul Makhtum
[7] Drs. Moh, Mansyur, Akidah Akhlak II. Penerbit Ditjen Binbaga Islam,
Jakarta, 1997
[8]Abu Bakar Jabir al-Jazairy, Pedoman dan program Hidup Muslim, CV Toha
Putra, Semarang, 1984, hlm 48. -http://www.eramuslim.com/syariah/tsaqofah-
islam/drs-h-ahmad-yani-ketua-lppd-khairu-ummah-akhlak-kepada-rasul.