Dokumen tersebut merangkum perkembangan Islam di kota Madinah pada masa Nabi Muhammad saw. Beberapa poin pentingnya adalah hijrah Nabi saw beserta pengikutnya ke Madinah untuk menghindari ancaman kaum Quraisy di Mekkah, upaya Nabi saw dalam membangun masyarakat Islam di Madinah melalui pembangunan masjid, perjanjian antar suku, dan penyusunan aturan, serta strategi dakwah Nabi saw dengan mencontoh
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Perkembangan islam di madinah
1. Perkembangan Islam di
Madinah
Oleh:
Kelompok 4
•Bella Anggraini
•Deandra Prisila
•Dyah Ayu P
•Nisita Dyah N
•M. Haekal Mahdi
2. Latar Belakang Hijrah
• Setelah peristiwa isra’ dan mi’raj. Suatu perkembangan besar bagi kemajuan
dakwah Islam muncul. Perkembangan masa itu datang dari sejumlah
penduduk Yasrib yang berhaji ke Mekkah. Pertama atas nama penduduk
Yasrib, mereka meminta kepada Nabi agar berkenan pindah ke Yasrib. Mereka
berjanji akan membela Nabi dari segala ancaman. Nabi pun menyetujui usul
yang akan mereka ajukan. Dan persetujuan ini disepakati dalam suatu
perjanjian. Perjanjian ini disebut perjanjian Aqobah kedua, setelah kaum
musyrikin Quraisy mengetahui adanya perjanjian antara nabi dan orang-orang
Yasrib, mereka kian melancarkan intimidasi terhadap kaum muslimin.
•Hal ini membuat Nabi memerintahkan kaum muslimin untuk berhijrah ke
Yasrib. Lalu nabi pun hijrah ke Yasrib karena kafir Quraisy sudah
merencanakan membunuhnya. Sebagai penghormatan terhadap Nabi, nama
kota Yasrib di ubah menjadi Madinatun Nabi (kota Nabi) atau Madinatul
Munawaroh (Kota yang bercahaya) karena dari sinilah Islam memancar ke
seluruh dunia, di sinilah Madinah menjadi kota yang penting dalam sejarah
peradaban Islam.
3. Faktor Nabi Hijrah Ke Madinah
a. Tanda – tanda baik pada perkembangan Islam di Yarsib, karena:
1) pada tahun 621 M telah datang 13 orang penduduk Yarsib
menemui Nabi Muhammad SAW di bukit Aqabah.
2) Pada tahun berikutnya, 622 M dating lagi sebanyak 73 orang
Yarsib ke Mekah yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj.
b. Rencana pembunuhan Nabi saw oleh kaum Quraisy yang hasil
kesepakatannya diputuskan oleh pemuka-pemuka Quraisy di Darun
Nadwah. Mereka menyatakan bahwa:
1) Mereka sangat khawatir jika Muhammad dan pengikutnya
telah berkuasa di Yarsib.
2) Membunuh Nabi saw sebelum beliau ikut pindah ke Yarsib
4. Tujuan Hijrah Rasulullah SAW
Tujuan hijrahnya Rasulullah saw dan umat Islam
dari Mekah ke Yarsib adalah:
a. Menyelamatkan diri dan umat Islam dari
tekanan, ancaman dan kekerasan kaum kafir
Quraisy.
b. Agar memperoleh keamanan dan kebebasan
dalam berdakwah serta beribadah, sehingga
dapat meningkatkan usaha-usahanya dalam
berjihad di jalan Allah swt.
5. Langkah – langkah yang dilakukan Rasulullah
SAW dalam berhijrah ke Madinah
• Mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan dalam
perjalanan menuju Madinah
• Bertawakal kepada Allah SWT
• Rasulullah SAW merahasiakan keberangkatannya menuju
Madinah
• Rasulullah meminta kepada Ali bin Abi Thalib dan Abu Bakar
agar tetap tinggal bersama beliau di Mekah untuk sementara
waktu sedangkan kaum muslim lainnya menuju Madinah
• Rasulullah dan Ab Bakar menunjuk seorang musyrik ,
Abdullah bin Uraiqith untuk menjadi pemandu jalan menuju
Madinah dan membayarnya
6. Rasulullah SAW Tiba di Madinah
• Sebelum kedatangan Rasulullah di Madinah, telah tersiar
kabar bahwa beliau sedang dalam perjalanan menuju
Madinah bersama Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib dan seorang
pemandu jalan bernama Abdullah bin Uraiqith.
• Kedatangan Rasulullah SAW disambut riang gembira oleh
penduduk Madinah sambil membawa senjata dan
meneriakkan kalimat takbir.
• Para tokoh masyarakat Madinah berlomba-lomba
menawarkan kesanggupannya masing-masing untuk
melindungi keselamatan beliau dengan segala perbekalan
dan perlengkapan yang mereka miliki.
• Penduduk Madinah masa itu belum dapat mengenal wajah
Rasulullah, Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib.
7. Dakwah Rasulullah SAW
Periode Madinah
• Materi dakwah
materi dakwah yang disampaikan
Rasulullah SAW pada periode
Madinah, selain ajaran Islam yang
terkandung dalam 89 surat Makkiyah
dan Hadits periode Mekah,juga ajaran
islam yang terkandung dalam 25 surat
Madaniyah dan hadits periode
Madinah.
Allah SWT berfirman:
“Dan tidaklah Kami mengutuskan kamu
melainkan untuk (menjadi) rahmat
bagi alam semesta.” (Q.S. Al-Anbiya,
21:107)
8. Perang Badar, perang antara kaum muslimin
dengan kaum musyrik Quraisy. Pada tranggal 8
Ramadhan tahun 2 hijriyah, Nabi bersama 305
orang muslim bergerak keluar kira membawa
perlengkpan yang sederhana. Di daerah Badar,
kurang lebih 120 kilometer dari madinah,
pasukan Nabi bertemu dengan pasukan Quraisy
yang berjumlah 900 sampai 1000 orang. Nabi
sendiri yang memegang komando. Dalam perang
ini kaum muslimin keluar sebagai pemenang.
Perang Uhud, terjadi pada pertengahan Sya’ban
tahun 3 Hijriyah. Pada peperangan ini kaum
Muslimin mengalami kekalahan.
Perang Khandaq, terjadi pada bulan Syawal
tahun 5 Hijriyah. Atas inisiatif dari Salman Al-
Farisi, untuk mempertahankan kota Madinah
dibuat parit yang dalam dan lebar. Berkat inisiatif
itu, kekompakan umat Islam dan pertolongan
Allah SWT dalam perang Ahzab ini umat Islam
memperoleh kemenangan.
9. Perjanjian Hudaibiyah
Adapun isinya adalah sebagai berikut:
• Umat islam tidak diperbolehkan menjalankan Umrah
tahun ini. Tahun depan baru diperbolehkan. Umat
islam tidak boleh berada dimekah lebih dari 3 hari.
• Keduanya tidak saling menyerang selama 10 tahun.
• Orang islam yang lari ke Makkah (murtad)
diperbolehkan, sedangkan orang kafir (mekah) yang lari
ke Madinah ( masuk islam) harus ditolak.
• Suku Arab yang lain bebas memilih ikut ke Madinah
atau ke Makkah.
10. Strategi Dakwah Rasulullah
• Berdakwah dimulai diri sendiri, maksudnya adalah sebelum
mengajak orang lain meyakini kebenaran Islam dan
mengamalakan ajarannya, maka yakini terlebih dahulu orang
yang berdakwah itu.
• Dakwah harus dilaksanakan dengan hikmah, pengajaran yang
baik serta debat dengan cara yang baik pula.
• Berdakwah itu hukumnya wajib bagi Rasulullah SAW dan
umatnya.
• Berdakwah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah SWT
semata bukan dengan niat untuk memperoleh popularitas.
11. USAHA – USAHA RASULULLAH SAW DALAM
MEWUJUDKAN MASYARAKAT ISLAM
Membangun Masjid
Mempersaudarakan antara kaum Anshar dan
Kaum Muhajirin
Perjanjian bantu-membantu antara umat
Islam dan umat Non-Islam
Menyusun Dustur (Undang-undang)
Meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi,
dan sosial demi terwujudnya masyarakat
Madani.
12. Hikmah Sejarah Dakwah Nabi
Muhammad SAW periode
Madinah Persaudaraan akan memberikan rasa
aman dan tenteram, sebagaimana telah
dilakukan oleh kaum Muhajirin dan kaum
Anshar.
Perlunya menumbuhkan sikap persatuan
dan saling menghormati antar agama
Munculnya kesadaran akan pentingnya
menumbuhkan kembangkan tolong-menolong
antara yang kuat dan lemah
serta yang kaya dan miskin
Meningkatnya pemahaman bahwa umat
Islam hars berpegang teguh kepada
aturan Allah SWT