SlideShare a Scribd company logo
Metode pemilihan pemasok
sayuran di supermarket dengan
metode AHP dan PROMETHEE
Disusun oleh :
Adi Ginanjar K.
Bayu Dwi A.
Sekar Ayu M.
Yiyin N.
N. Firmansyah
Lukman S. H.
PENDAHULUAN
Dalam kompetisi bisnis pasar swalayan pada saat ini, pemasok
dipandang sebagai sumber daya yang kritis bagi perusahaan.
Persaingan yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk
menyusun kembali strategi agar dapat meningkatkan pelayanannya
untuk menarik lebih banyak konsumen sehingga meningkatkan
volume penjualan.
Selama ini pemilihan pemasok agak sulit dilakukan karena semua
pemasok belum mampu untuk memenuhi semua kriteria yang
ditetapkan pihak perusahaan.
PENDAHULUAN
Untuk itu, perlu dikembangkan metode penilaian untuk melakukan
seleksi dan evaluasi terhadap kinerja pemasok terutama untuk
pemasok sayuran agar dapat dilakukan secara lebih terstruktur dan
transparan, sehingga para pemasok dapat memahami dasar pemilihan
tersebut dan merasa diperlakukan dengan adil.
Sistem evaluasi yang diusulkan adalah terlebih dahulu menetapkan
kriteria-kriteria yang dianggap penting dalam penilaian kinerja
pemasok, kemudian digunakan penggabungan metode AHP dan
PROMETHEE sebagai pendukung model pengambilan keputusan dalam
penetapan prioritas suatu sistem penilaian (seleksi dan evaluasi)
kinerja pemasok.
Metode yang digunakan
1) AHP (Analitycal Hierarchy Process)
dikembangkan oleh Thomas L. Saaty dapat dipakai untuk memecahkan masalah yang kompleks,
dengan aspek atau kriteria yang dipertimbangkan cukup banyak. Kompleksitas masalah
disebabkan oleh struktur masalah yang belum jelas, ketidakpastian persepsi pengambil
keputusan serta ketidakpastian ketersediaan data yang akurat.
Metode AHP mampu memecahkan masalah yang multi obyektif dan multi kriteria yang
didasarkan pada perbandingan preferensi dari setiap elemen dalam hirarki, sehingga dapat
dikatakan model ini merupakan suatu model pengambilan keputusan yang komprehensif.
Metode yang digunakan
2) PROMETHEE (Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation)
adalah sebuah metode untuk menyelesaikan masalah pengambilan keputusan yang termasuk
kategori MADM (Multiple Attribute Decision Making). PROMETHEE merupakan suatu metode baru
yang menggunakan prinsip outranking.
Tujuan utama dari pendekatan PROMETHEE ini adalah untuk mempermudah proses pengambilan
keputusan dengan cara mengelompokkan tipe keputusan menjadi 6 fungsi kriteria yang cukup
dapat mewakili semua jenis keputusan untuk menyelesaikan kasus-kasus sehari-hari dan
melakukan kuantifikasi derajat preferensi dengan menggunakan maksimum 2 parameter yang
memiliki karakteristik ekonomi yang signifikan.
METODOLOGI PENELITIAN
Ada tiga tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Penentuan bobot dari kriteria dan sub-kriteria terhadap penilaian kinerja
pemasok dengan metode AHP
2. Menentukan tipe dan parameter fungsi preferensi dari masing-masing
kriteria dengan metode PROMETHE
3. Penentuan Urutan prioritas pemasok dengan PROMETHEE I dan
PROMETHEE II
1. Penentuan bobot dari kriteria dan sub-kriteria terhadap
penilaian kinerja pemasok dengan metode AHP
Langkah pertama adalah membuat kuesioner perbandingan berpasangan untuk
menentukan bobot dari masing-masing kriteria dan subkriteria dari elemen
penilaian terhadap kinerja pemasok. Empat kriteria utama dari pemasok adalah
kualitas, harga, pengiriman dan pelayanan.
Penilaian terhadap kuesioner matriks perbandingan berpasangan dilakukan oleh
lima orang yaitu 2 orang dari bagian penerimaan, dua orang dari bagian pembelian
dan manajer untuk kategori fresh product dari Hero Supermarket cabang Suci
Bandung. Setelah dilakukan pengolahan data dan dilakukan perhitungan, termasuk
penentuan konsistensi melalui Indeks Konsistensi (IK) dan Rasio Konsistensi (RK),
maka diperoleh bobot kriteria dan subkriteria seperti dalam Tabel 2.
Tabel 2
Kriteria Bobot Parsial No. Subkriteria Bobot Parsial Bobot Global
Kualitas 0,349
1 Kesesuaian Spesifikasi 0,372 0,130
2 Kondisi Pengepakan 0,355 0,124
3 Kemampuan mengganti produk tidak sesuai 0,272 0,095
Harga 0,262
4 Stabilitas harga 0,409 0,107
5 Kemauan bernegosiasi 0,326 0,086
6 Kemudahan cara pembayaran 0,263 0,069
Pengiriman 0,189
7 Ketepatan waktu 0,555 0,105
8 Kesesuaian jumlah 0,445 0,084
Pelayanan 0,200
9 Kemudahan dihungi 0,608 0,122
10 Keceptan menjawab surat-menyurat 0,392 0,078
Total jml 1 1
Dengan telah diperoleh bobot kepentingan dari masing-masing subkriteria, langkah
selanjutnya adalah mencari nilai masing-masing subkriteria dari kelima pemasok.
Hasil rekapitulasi penilaian seluruh pemasok untuk kategori sayuran dapat dilihat
dalam table 7
Tabel 7
2. Menentukan tipe dan parameter fungsi preferensi masing-
masing kriteria dengan metode PROMETHE
Dalam pemilihan dan penggolongan tipe preferensi ini terdapat tiga
subkriteria yang tidak diperhitungkan dalam pengolahan data karena
tidak memberikan perbedaan yang signifikan.
Sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 7, subkriteria nomor 2, 6, dan
10 mempunyai nilai yang sama sehingga tidak memberikan perbedaan
yang signifikan di antara para pemasok. Penentuan tipe kriteria dan
parameter dilakukan dengan mempertimbangkan jenis keputusan yang
diambil dan dengan mempertimbangkan masukan dari responden.
Rekapitulasi penentuan tipe preferensi dan nilai parameternya untuk
kategori Produk Sayuran dapat dilihat pada table 8
kjkjk
Tabel 8
3. PENENTUAN URUTAN PRIORITAS DENGAN
PROMETHEE I DAN PROMETHEE II
3.1 Penentuan Derajat Preferensi
Harga dari derajat preferensi H(d) dilakukan dengan cara mengevaluasi nilai deviasi mutlak
terhadap parameter (q, p, atau s) dan tipe kriteria yang sesuai untuk setiap kriteria berdasarkan
fungsi maksimasi/minimasi. Sebagai contoh , sesuai dengan tipe kriteria pengambilan keputusan
untuk kategori sayuran, derajat preferensi H(d) untuk kriteria 1 untuk pemasok A (A1) dan
pemasok B (A2) dihitung sebagai berikut
7
3. Penentuan Urutan prioritas dengan PROMETHEE I dan
PROMETHEE II
3.2 Perhitungan Indeks Preferensi
Fungsi Indeks Preferensi atas seluruh kriteria adalah sebagai berikut :
Indeks preferensi dapat ditentukan tanpa menggunakan bobot jika
semua kriteria dianggap sama.
.
3. PENENTUAN URUTAN PRIORITAS DENGAN
PROMETHEE I DAN PROMETHEE II
3.3 Perhitungan Positive Outranking Flow dan Negative Outranking Flow
Perhitungan positive outranking flow (leaving flow) dan negative outranking flow (entering flow)
berdasarkan nilai dari indeks preferensi dilakukan dengan persamaan sebagai berikut :
Hasil perhitungan positive outranking flow (leaving flow) dan negative outranking flow (entering
flow) dapat dilihat pada Tabel selanjutnya
3. Penentuan Urutan prioritas dengan PROMETHEE I dan
PROMETHEE II
3.3 Perhitungan Positive Outranking Flow dan Negative Outranking Flow
Hasil perhitungan positive outranking flow (leaving flow) dan negative outranking flow
(entering flow)
Contoh perhitungannya :
3. Penentuan Urutan prioritas dengan PROMETHEE I dan
PROMETHEE II
3.4 PROMETHEE I
Dari hasil perhitungan leaving flow dan entering flow, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan penyusunan ranking pada PROMETHEE I.
Suatu alternatif dikatakan mempunyai ranking (urutan)paling tinggi jika
nilai leaving flow-nya lebih besar dibandingkan dengan alternatif lainnya
dan nilai entering flow-nya lebih kecil dibandingkan dengan alternatif
lainnya.
Urutan pemasok sayuran berdasarkan nilai Leaving Flow Urutan pemasok sayuran berdasarkan nilai Entering Flow
3. Penentuan Urutan prioritas dengan PROMETHEE I dan
PROMETHEE II
3.5 Perhitungan Net Flow
Perhitungan net flow diperoleh dari hasil pengurangan antara leaving flow ø+(a) dengan entering flow
ø−(a).
3. Penentuan Urutan prioritas dengan PROMETHEE I dan
PROMETHEE II
3.6 PROMETHEE II
Karena pada PROMETHEE I urutan supplier untuk kategori produk sayuran tidak
diperoleh, maka dilanjutkan pada PROMETHEE II. Penggambaran urutan hubungan
untuk kategori sayuran dilakukan berdasarkan susunan ranking dengan
mempertimbangkan nilai net flow. Gambar menunjukkan urutan pemasok untuk
kategori produk sayuran. Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa urutan
prioritas pemasok Produk Sayuran adalah: urutan (1) pemasok C (A3), urutan (2)
pemasok E (A5), urutan (3) pemasok D (A4), urutan (4) pemasok A (A1) dan urutan (5)
pemasok B (A2).
Urutan pemasok produk sayuran berdasarkan PROMETHEE II
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode AHP terhadap PT. Hero Supermarket Cabang Suci Bandung, kriteria
kualitas mendapat urutan tertinggi dengan bobot 0.349, kemudian harga dengan bobot 0,262, dan terakhir pelayanan
dengan bobot 0,20. Dari penentuan bobot sub kriteria, lima urutan tertinggi adalah kesesuaian spesifikasi dengan bobot
0,130, kondisi pengepakan dengan bobot 0,124, kemudahan dihubungi dengan bobot 0,122, stabilitas harga dengan bobot
0,107 dan ketepatan waktu dengan bobot 0,105. Urutan berikutnya dengan bobotnya adalah kemampuan mengganti
produk yang tidak sesuai (0,095), kemauan bernegosiasi (0,086), kesesuaian jumlah (0,084), kecepatan menjawab surat
menyurat (0,078) dan kemudahan cara pembayaran (0,069).
Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, maka urutan pemasok produk sayuran yang baru dapat ditentukan melalui
PROMETHEE II dengan mempertimbangkan nilai net flow adalahC→E→ D → A→B.

More Related Content

What's hot

Rudi hartanto tutorial 04 rapid miner 5.3 k-means
Rudi hartanto   tutorial 04 rapid miner 5.3 k-meansRudi hartanto   tutorial 04 rapid miner 5.3 k-means
Rudi hartanto tutorial 04 rapid miner 5.3 k-means
ilmuBiner
 
7. ta 2021-07-visualisasi-modul-ariw-2021-07-17-v2
7. ta 2021-07-visualisasi-modul-ariw-2021-07-17-v27. ta 2021-07-visualisasi-modul-ariw-2021-07-17-v2
7. ta 2021-07-visualisasi-modul-ariw-2021-07-17-v2
ArdianDwiPraba
 
Presentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHPPresentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHPdessybudiyanti
 
Uji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitasUji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitas
astiariani14
 
Studi kelayakan Aplikasi FedEx
Studi kelayakan Aplikasi FedExStudi kelayakan Aplikasi FedEx
Studi kelayakan Aplikasi FedEx
SariWahyuningsih4
 
Pengujian sistem
Pengujian sistemPengujian sistem
Pengujian sistem
Kanaya Dzaya
 
membuat function dalam mysql
membuat function dalam mysqlmembuat function dalam mysql
membuat function dalam mysql
sukangimpi
 
Metode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristikMetode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristik
Baguss Chandrass
 
Proses Data Mining
Proses Data MiningProses Data Mining
Proses Data Mining
dedidarwis
 
Kuliah SPK : Metode TOPSIS
Kuliah SPK : Metode TOPSISKuliah SPK : Metode TOPSIS
Kuliah SPK : Metode TOPSIS
Mutmainnah Muchtar
 
Perancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa SistemPerancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa Sistemguestb7aaaf1e
 
Permasalahan terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur dan penerapa...
Permasalahan terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur dan penerapa...Permasalahan terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur dan penerapa...
Permasalahan terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur dan penerapa...
I Gede Iwan Sudipa
 
Modul 03 Dasar Pemodelan
Modul 03 Dasar PemodelanModul 03 Dasar Pemodelan
Modul 03 Dasar Pemodelan
Arif Rahman
 
Kolaborasi Rantai Pasok
Kolaborasi Rantai PasokKolaborasi Rantai Pasok
Kolaborasi Rantai Pasok
Togar Simatupang
 
Algoritma Apriori
Algoritma AprioriAlgoritma Apriori
Algoritma Apriori
dedidarwis
 
Model simulasi(2)
Model simulasi(2)Model simulasi(2)
Model simulasi(2)cofry
 
Acceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabelAcceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabel
Mahros Darsin
 
Scm 08 manajemen pengadaan
Scm 08   manajemen pengadaanScm 08   manajemen pengadaan
Scm 08 manajemen pengadaan
Abrianto Nugraha
 
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi bagi Organisasi
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi bagi OrganisasiAnalisis Kebutuhan Sistem Informasi bagi Organisasi
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi bagi Organisasi
dhibah
 
Strategi Rantai Pasok
Strategi Rantai PasokStrategi Rantai Pasok
Strategi Rantai Pasok
Togar Simatupang
 

What's hot (20)

Rudi hartanto tutorial 04 rapid miner 5.3 k-means
Rudi hartanto   tutorial 04 rapid miner 5.3 k-meansRudi hartanto   tutorial 04 rapid miner 5.3 k-means
Rudi hartanto tutorial 04 rapid miner 5.3 k-means
 
7. ta 2021-07-visualisasi-modul-ariw-2021-07-17-v2
7. ta 2021-07-visualisasi-modul-ariw-2021-07-17-v27. ta 2021-07-visualisasi-modul-ariw-2021-07-17-v2
7. ta 2021-07-visualisasi-modul-ariw-2021-07-17-v2
 
Presentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHPPresentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHP
 
Uji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitasUji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitas
 
Studi kelayakan Aplikasi FedEx
Studi kelayakan Aplikasi FedExStudi kelayakan Aplikasi FedEx
Studi kelayakan Aplikasi FedEx
 
Pengujian sistem
Pengujian sistemPengujian sistem
Pengujian sistem
 
membuat function dalam mysql
membuat function dalam mysqlmembuat function dalam mysql
membuat function dalam mysql
 
Metode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristikMetode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristik
 
Proses Data Mining
Proses Data MiningProses Data Mining
Proses Data Mining
 
Kuliah SPK : Metode TOPSIS
Kuliah SPK : Metode TOPSISKuliah SPK : Metode TOPSIS
Kuliah SPK : Metode TOPSIS
 
Perancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa SistemPerancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa Sistem
 
Permasalahan terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur dan penerapa...
Permasalahan terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur dan penerapa...Permasalahan terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur dan penerapa...
Permasalahan terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur dan penerapa...
 
Modul 03 Dasar Pemodelan
Modul 03 Dasar PemodelanModul 03 Dasar Pemodelan
Modul 03 Dasar Pemodelan
 
Kolaborasi Rantai Pasok
Kolaborasi Rantai PasokKolaborasi Rantai Pasok
Kolaborasi Rantai Pasok
 
Algoritma Apriori
Algoritma AprioriAlgoritma Apriori
Algoritma Apriori
 
Model simulasi(2)
Model simulasi(2)Model simulasi(2)
Model simulasi(2)
 
Acceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabelAcceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabel
 
Scm 08 manajemen pengadaan
Scm 08   manajemen pengadaanScm 08   manajemen pengadaan
Scm 08 manajemen pengadaan
 
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi bagi Organisasi
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi bagi OrganisasiAnalisis Kebutuhan Sistem Informasi bagi Organisasi
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi bagi Organisasi
 
Strategi Rantai Pasok
Strategi Rantai PasokStrategi Rantai Pasok
Strategi Rantai Pasok
 

Similar to Ahp dan promethee

SPK Pemilihan Air Isi Ulang.pptx
SPK Pemilihan Air Isi Ulang.pptxSPK Pemilihan Air Isi Ulang.pptx
SPK Pemilihan Air Isi Ulang.pptx
BoedhiexHaryono
 
W7_Rieswandha Dio Primasatya_243221034_A2M_Isu-Isu Kontemporer Pengauditan_PP...
W7_Rieswandha Dio Primasatya_243221034_A2M_Isu-Isu Kontemporer Pengauditan_PP...W7_Rieswandha Dio Primasatya_243221034_A2M_Isu-Isu Kontemporer Pengauditan_PP...
W7_Rieswandha Dio Primasatya_243221034_A2M_Isu-Isu Kontemporer Pengauditan_PP...
rieswandha
 
Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan
Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaanCara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan
Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan
Yohanes Kristianto
 
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Saham
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan SahamSistem Pendukung Keputusan Pemilihan Saham
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Saham
spamfaifai
 
Aplikasi MCDM untuk mendukung efektifitas Supply Chain
Aplikasi MCDM untuk mendukung efektifitas Supply Chain Aplikasi MCDM untuk mendukung efektifitas Supply Chain
Aplikasi MCDM untuk mendukung efektifitas Supply Chain
Catur Setiawan
 
04410100251 makalah
04410100251 makalah04410100251 makalah
04410100251 makalah
Arya Ningrat
 
Multifactor evaluation process (mfep)
Multifactor evaluation process (mfep)Multifactor evaluation process (mfep)
Multifactor evaluation process (mfep)
Shary Armonitha
 
Promethee
PrometheePromethee
Promethee
Rama Renspandy
 
Supplier selection for food industry - combination of taguchi & fuzzy ahp
Supplier selection for food industry - combination of taguchi & fuzzy ahpSupplier selection for food industry - combination of taguchi & fuzzy ahp
Supplier selection for food industry - combination of taguchi & fuzzy ahp
Julita Anggrek
 
USULAN PEMILIHAN PEMASOK PADA PERMASALAHAN KRITERIA BANYAK DENGAN MENGGUNAKA...
USULAN PEMILIHAN PEMASOK PADA PERMASALAHAN KRITERIA BANYAK DENGAN MENGGUNAKA...USULAN PEMILIHAN PEMASOK PADA PERMASALAHAN KRITERIA BANYAK DENGAN MENGGUNAKA...
USULAN PEMILIHAN PEMASOK PADA PERMASALAHAN KRITERIA BANYAK DENGAN MENGGUNAKA...
Prasetya Admaja
 
Aplikasi Metode TRIZ dalam Upaya Perbaikan Kualitas Layanan_2013.pdf
Aplikasi Metode TRIZ dalam Upaya Perbaikan Kualitas Layanan_2013.pdfAplikasi Metode TRIZ dalam Upaya Perbaikan Kualitas Layanan_2013.pdf
Aplikasi Metode TRIZ dalam Upaya Perbaikan Kualitas Layanan_2013.pdf
RudiSetiawan567269
 
Metode keputusan digunakan pengembalian keputusan
Metode keputusan digunakan pengembalian keputusanMetode keputusan digunakan pengembalian keputusan
Metode keputusan digunakan pengembalian keputusan
muhammadabdullah571171
 
523846755-5-Pemilihan-Indikator-Mutu-RS.pptx
523846755-5-Pemilihan-Indikator-Mutu-RS.pptx523846755-5-Pemilihan-Indikator-Mutu-RS.pptx
523846755-5-Pemilihan-Indikator-Mutu-RS.pptx
AnonymouswJTlxhI
 
EVALUASI PROGRAM KES2022 (1) (1).pptx
EVALUASI PROGRAM KES2022 (1) (1).pptxEVALUASI PROGRAM KES2022 (1) (1).pptx
EVALUASI PROGRAM KES2022 (1) (1).pptx
Pratiwi66
 
Hansen-AISE-IM-Ch15.en.id.pptx
Hansen-AISE-IM-Ch15.en.id.pptxHansen-AISE-IM-Ch15.en.id.pptx
Hansen-AISE-IM-Ch15.en.id.pptx
Fachrum1
 
Relevankah Inovasi Mendorong Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Kinerja Pe...
Relevankah Inovasi Mendorong Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Kinerja Pe...Relevankah Inovasi Mendorong Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Kinerja Pe...
Relevankah Inovasi Mendorong Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Kinerja Pe...
Lora Ekana Nainggolan
 

Similar to Ahp dan promethee (20)

SPK Pemilihan Air Isi Ulang.pptx
SPK Pemilihan Air Isi Ulang.pptxSPK Pemilihan Air Isi Ulang.pptx
SPK Pemilihan Air Isi Ulang.pptx
 
W7_Rieswandha Dio Primasatya_243221034_A2M_Isu-Isu Kontemporer Pengauditan_PP...
W7_Rieswandha Dio Primasatya_243221034_A2M_Isu-Isu Kontemporer Pengauditan_PP...W7_Rieswandha Dio Primasatya_243221034_A2M_Isu-Isu Kontemporer Pengauditan_PP...
W7_Rieswandha Dio Primasatya_243221034_A2M_Isu-Isu Kontemporer Pengauditan_PP...
 
Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan
Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaanCara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan
Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan
 
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Saham
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan SahamSistem Pendukung Keputusan Pemilihan Saham
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Saham
 
Studi kasus AHP
Studi kasus AHPStudi kasus AHP
Studi kasus AHP
 
Aplikasi MCDM untuk mendukung efektifitas Supply Chain
Aplikasi MCDM untuk mendukung efektifitas Supply Chain Aplikasi MCDM untuk mendukung efektifitas Supply Chain
Aplikasi MCDM untuk mendukung efektifitas Supply Chain
 
04410100251 makalah
04410100251 makalah04410100251 makalah
04410100251 makalah
 
Bab I
Bab IBab I
Bab I
 
Multifactor evaluation process (mfep)
Multifactor evaluation process (mfep)Multifactor evaluation process (mfep)
Multifactor evaluation process (mfep)
 
Promethee
PrometheePromethee
Promethee
 
Supplier selection for food industry - combination of taguchi & fuzzy ahp
Supplier selection for food industry - combination of taguchi & fuzzy ahpSupplier selection for food industry - combination of taguchi & fuzzy ahp
Supplier selection for food industry - combination of taguchi & fuzzy ahp
 
USULAN PEMILIHAN PEMASOK PADA PERMASALAHAN KRITERIA BANYAK DENGAN MENGGUNAKA...
USULAN PEMILIHAN PEMASOK PADA PERMASALAHAN KRITERIA BANYAK DENGAN MENGGUNAKA...USULAN PEMILIHAN PEMASOK PADA PERMASALAHAN KRITERIA BANYAK DENGAN MENGGUNAKA...
USULAN PEMILIHAN PEMASOK PADA PERMASALAHAN KRITERIA BANYAK DENGAN MENGGUNAKA...
 
Tugas spk
Tugas spkTugas spk
Tugas spk
 
Aplikasi Metode TRIZ dalam Upaya Perbaikan Kualitas Layanan_2013.pdf
Aplikasi Metode TRIZ dalam Upaya Perbaikan Kualitas Layanan_2013.pdfAplikasi Metode TRIZ dalam Upaya Perbaikan Kualitas Layanan_2013.pdf
Aplikasi Metode TRIZ dalam Upaya Perbaikan Kualitas Layanan_2013.pdf
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Metode keputusan digunakan pengembalian keputusan
Metode keputusan digunakan pengembalian keputusanMetode keputusan digunakan pengembalian keputusan
Metode keputusan digunakan pengembalian keputusan
 
523846755-5-Pemilihan-Indikator-Mutu-RS.pptx
523846755-5-Pemilihan-Indikator-Mutu-RS.pptx523846755-5-Pemilihan-Indikator-Mutu-RS.pptx
523846755-5-Pemilihan-Indikator-Mutu-RS.pptx
 
EVALUASI PROGRAM KES2022 (1) (1).pptx
EVALUASI PROGRAM KES2022 (1) (1).pptxEVALUASI PROGRAM KES2022 (1) (1).pptx
EVALUASI PROGRAM KES2022 (1) (1).pptx
 
Hansen-AISE-IM-Ch15.en.id.pptx
Hansen-AISE-IM-Ch15.en.id.pptxHansen-AISE-IM-Ch15.en.id.pptx
Hansen-AISE-IM-Ch15.en.id.pptx
 
Relevankah Inovasi Mendorong Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Kinerja Pe...
Relevankah Inovasi Mendorong Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Kinerja Pe...Relevankah Inovasi Mendorong Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Kinerja Pe...
Relevankah Inovasi Mendorong Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Kinerja Pe...
 

More from Adi Ginanjar Kusuma

Simulasi algoritme dijkstra
Simulasi algoritme dijkstraSimulasi algoritme dijkstra
Simulasi algoritme dijkstra
Adi Ginanjar Kusuma
 
Presentasi sidang sistem informasi geografis pencarian rumah kos
Presentasi sidang sistem informasi geografis pencarian rumah kosPresentasi sidang sistem informasi geografis pencarian rumah kos
Presentasi sidang sistem informasi geografis pencarian rumah kos
Adi Ginanjar Kusuma
 
Sistem Pakar Certainty factor
Sistem Pakar Certainty factor Sistem Pakar Certainty factor
Sistem Pakar Certainty factor
Adi Ginanjar Kusuma
 
Komunikasi Data - Multiplexing
Komunikasi Data - MultiplexingKomunikasi Data - Multiplexing
Komunikasi Data - Multiplexing
Adi Ginanjar Kusuma
 
kriptografi hill cipher
kriptografi hill cipherkriptografi hill cipher
kriptografi hill cipher
Adi Ginanjar Kusuma
 
Aspek keuangan
Aspek keuanganAspek keuangan
Aspek keuangan
Adi Ginanjar Kusuma
 
Fisika gerak vertikal
Fisika gerak vertikalFisika gerak vertikal
Fisika gerak vertikal
Adi Ginanjar Kusuma
 
Presentasi seputar CPU
Presentasi seputar CPUPresentasi seputar CPU
Presentasi seputar CPU
Adi Ginanjar Kusuma
 
Sistem Operasi - Perangkat keras Input Output
Sistem Operasi - Perangkat keras Input OutputSistem Operasi - Perangkat keras Input Output
Sistem Operasi - Perangkat keras Input Output
Adi Ginanjar Kusuma
 

More from Adi Ginanjar Kusuma (9)

Simulasi algoritme dijkstra
Simulasi algoritme dijkstraSimulasi algoritme dijkstra
Simulasi algoritme dijkstra
 
Presentasi sidang sistem informasi geografis pencarian rumah kos
Presentasi sidang sistem informasi geografis pencarian rumah kosPresentasi sidang sistem informasi geografis pencarian rumah kos
Presentasi sidang sistem informasi geografis pencarian rumah kos
 
Sistem Pakar Certainty factor
Sistem Pakar Certainty factor Sistem Pakar Certainty factor
Sistem Pakar Certainty factor
 
Komunikasi Data - Multiplexing
Komunikasi Data - MultiplexingKomunikasi Data - Multiplexing
Komunikasi Data - Multiplexing
 
kriptografi hill cipher
kriptografi hill cipherkriptografi hill cipher
kriptografi hill cipher
 
Aspek keuangan
Aspek keuanganAspek keuangan
Aspek keuangan
 
Fisika gerak vertikal
Fisika gerak vertikalFisika gerak vertikal
Fisika gerak vertikal
 
Presentasi seputar CPU
Presentasi seputar CPUPresentasi seputar CPU
Presentasi seputar CPU
 
Sistem Operasi - Perangkat keras Input Output
Sistem Operasi - Perangkat keras Input OutputSistem Operasi - Perangkat keras Input Output
Sistem Operasi - Perangkat keras Input Output
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
AryaMahardhika3
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 

Ahp dan promethee

  • 1. Metode pemilihan pemasok sayuran di supermarket dengan metode AHP dan PROMETHEE Disusun oleh : Adi Ginanjar K. Bayu Dwi A. Sekar Ayu M. Yiyin N. N. Firmansyah Lukman S. H.
  • 2. PENDAHULUAN Dalam kompetisi bisnis pasar swalayan pada saat ini, pemasok dipandang sebagai sumber daya yang kritis bagi perusahaan. Persaingan yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi agar dapat meningkatkan pelayanannya untuk menarik lebih banyak konsumen sehingga meningkatkan volume penjualan. Selama ini pemilihan pemasok agak sulit dilakukan karena semua pemasok belum mampu untuk memenuhi semua kriteria yang ditetapkan pihak perusahaan.
  • 3. PENDAHULUAN Untuk itu, perlu dikembangkan metode penilaian untuk melakukan seleksi dan evaluasi terhadap kinerja pemasok terutama untuk pemasok sayuran agar dapat dilakukan secara lebih terstruktur dan transparan, sehingga para pemasok dapat memahami dasar pemilihan tersebut dan merasa diperlakukan dengan adil. Sistem evaluasi yang diusulkan adalah terlebih dahulu menetapkan kriteria-kriteria yang dianggap penting dalam penilaian kinerja pemasok, kemudian digunakan penggabungan metode AHP dan PROMETHEE sebagai pendukung model pengambilan keputusan dalam penetapan prioritas suatu sistem penilaian (seleksi dan evaluasi) kinerja pemasok.
  • 4. Metode yang digunakan 1) AHP (Analitycal Hierarchy Process) dikembangkan oleh Thomas L. Saaty dapat dipakai untuk memecahkan masalah yang kompleks, dengan aspek atau kriteria yang dipertimbangkan cukup banyak. Kompleksitas masalah disebabkan oleh struktur masalah yang belum jelas, ketidakpastian persepsi pengambil keputusan serta ketidakpastian ketersediaan data yang akurat. Metode AHP mampu memecahkan masalah yang multi obyektif dan multi kriteria yang didasarkan pada perbandingan preferensi dari setiap elemen dalam hirarki, sehingga dapat dikatakan model ini merupakan suatu model pengambilan keputusan yang komprehensif.
  • 5. Metode yang digunakan 2) PROMETHEE (Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation) adalah sebuah metode untuk menyelesaikan masalah pengambilan keputusan yang termasuk kategori MADM (Multiple Attribute Decision Making). PROMETHEE merupakan suatu metode baru yang menggunakan prinsip outranking. Tujuan utama dari pendekatan PROMETHEE ini adalah untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dengan cara mengelompokkan tipe keputusan menjadi 6 fungsi kriteria yang cukup dapat mewakili semua jenis keputusan untuk menyelesaikan kasus-kasus sehari-hari dan melakukan kuantifikasi derajat preferensi dengan menggunakan maksimum 2 parameter yang memiliki karakteristik ekonomi yang signifikan.
  • 6. METODOLOGI PENELITIAN Ada tiga tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Penentuan bobot dari kriteria dan sub-kriteria terhadap penilaian kinerja pemasok dengan metode AHP 2. Menentukan tipe dan parameter fungsi preferensi dari masing-masing kriteria dengan metode PROMETHE 3. Penentuan Urutan prioritas pemasok dengan PROMETHEE I dan PROMETHEE II
  • 7. 1. Penentuan bobot dari kriteria dan sub-kriteria terhadap penilaian kinerja pemasok dengan metode AHP Langkah pertama adalah membuat kuesioner perbandingan berpasangan untuk menentukan bobot dari masing-masing kriteria dan subkriteria dari elemen penilaian terhadap kinerja pemasok. Empat kriteria utama dari pemasok adalah kualitas, harga, pengiriman dan pelayanan. Penilaian terhadap kuesioner matriks perbandingan berpasangan dilakukan oleh lima orang yaitu 2 orang dari bagian penerimaan, dua orang dari bagian pembelian dan manajer untuk kategori fresh product dari Hero Supermarket cabang Suci Bandung. Setelah dilakukan pengolahan data dan dilakukan perhitungan, termasuk penentuan konsistensi melalui Indeks Konsistensi (IK) dan Rasio Konsistensi (RK), maka diperoleh bobot kriteria dan subkriteria seperti dalam Tabel 2.
  • 8. Tabel 2 Kriteria Bobot Parsial No. Subkriteria Bobot Parsial Bobot Global Kualitas 0,349 1 Kesesuaian Spesifikasi 0,372 0,130 2 Kondisi Pengepakan 0,355 0,124 3 Kemampuan mengganti produk tidak sesuai 0,272 0,095 Harga 0,262 4 Stabilitas harga 0,409 0,107 5 Kemauan bernegosiasi 0,326 0,086 6 Kemudahan cara pembayaran 0,263 0,069 Pengiriman 0,189 7 Ketepatan waktu 0,555 0,105 8 Kesesuaian jumlah 0,445 0,084 Pelayanan 0,200 9 Kemudahan dihungi 0,608 0,122 10 Keceptan menjawab surat-menyurat 0,392 0,078 Total jml 1 1
  • 9. Dengan telah diperoleh bobot kepentingan dari masing-masing subkriteria, langkah selanjutnya adalah mencari nilai masing-masing subkriteria dari kelima pemasok. Hasil rekapitulasi penilaian seluruh pemasok untuk kategori sayuran dapat dilihat dalam table 7 Tabel 7
  • 10. 2. Menentukan tipe dan parameter fungsi preferensi masing- masing kriteria dengan metode PROMETHE Dalam pemilihan dan penggolongan tipe preferensi ini terdapat tiga subkriteria yang tidak diperhitungkan dalam pengolahan data karena tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 7, subkriteria nomor 2, 6, dan 10 mempunyai nilai yang sama sehingga tidak memberikan perbedaan yang signifikan di antara para pemasok. Penentuan tipe kriteria dan parameter dilakukan dengan mempertimbangkan jenis keputusan yang diambil dan dengan mempertimbangkan masukan dari responden. Rekapitulasi penentuan tipe preferensi dan nilai parameternya untuk kategori Produk Sayuran dapat dilihat pada table 8
  • 12. 3. PENENTUAN URUTAN PRIORITAS DENGAN PROMETHEE I DAN PROMETHEE II 3.1 Penentuan Derajat Preferensi Harga dari derajat preferensi H(d) dilakukan dengan cara mengevaluasi nilai deviasi mutlak terhadap parameter (q, p, atau s) dan tipe kriteria yang sesuai untuk setiap kriteria berdasarkan fungsi maksimasi/minimasi. Sebagai contoh , sesuai dengan tipe kriteria pengambilan keputusan untuk kategori sayuran, derajat preferensi H(d) untuk kriteria 1 untuk pemasok A (A1) dan pemasok B (A2) dihitung sebagai berikut 7
  • 13. 3. Penentuan Urutan prioritas dengan PROMETHEE I dan PROMETHEE II 3.2 Perhitungan Indeks Preferensi Fungsi Indeks Preferensi atas seluruh kriteria adalah sebagai berikut : Indeks preferensi dapat ditentukan tanpa menggunakan bobot jika semua kriteria dianggap sama. .
  • 14.
  • 15. 3. PENENTUAN URUTAN PRIORITAS DENGAN PROMETHEE I DAN PROMETHEE II 3.3 Perhitungan Positive Outranking Flow dan Negative Outranking Flow Perhitungan positive outranking flow (leaving flow) dan negative outranking flow (entering flow) berdasarkan nilai dari indeks preferensi dilakukan dengan persamaan sebagai berikut : Hasil perhitungan positive outranking flow (leaving flow) dan negative outranking flow (entering flow) dapat dilihat pada Tabel selanjutnya
  • 16. 3. Penentuan Urutan prioritas dengan PROMETHEE I dan PROMETHEE II 3.3 Perhitungan Positive Outranking Flow dan Negative Outranking Flow Hasil perhitungan positive outranking flow (leaving flow) dan negative outranking flow (entering flow) Contoh perhitungannya :
  • 17. 3. Penentuan Urutan prioritas dengan PROMETHEE I dan PROMETHEE II 3.4 PROMETHEE I Dari hasil perhitungan leaving flow dan entering flow, maka langkah selanjutnya adalah melakukan penyusunan ranking pada PROMETHEE I. Suatu alternatif dikatakan mempunyai ranking (urutan)paling tinggi jika nilai leaving flow-nya lebih besar dibandingkan dengan alternatif lainnya dan nilai entering flow-nya lebih kecil dibandingkan dengan alternatif lainnya. Urutan pemasok sayuran berdasarkan nilai Leaving Flow Urutan pemasok sayuran berdasarkan nilai Entering Flow
  • 18. 3. Penentuan Urutan prioritas dengan PROMETHEE I dan PROMETHEE II 3.5 Perhitungan Net Flow Perhitungan net flow diperoleh dari hasil pengurangan antara leaving flow ø+(a) dengan entering flow ø−(a).
  • 19. 3. Penentuan Urutan prioritas dengan PROMETHEE I dan PROMETHEE II 3.6 PROMETHEE II Karena pada PROMETHEE I urutan supplier untuk kategori produk sayuran tidak diperoleh, maka dilanjutkan pada PROMETHEE II. Penggambaran urutan hubungan untuk kategori sayuran dilakukan berdasarkan susunan ranking dengan mempertimbangkan nilai net flow. Gambar menunjukkan urutan pemasok untuk kategori produk sayuran. Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa urutan prioritas pemasok Produk Sayuran adalah: urutan (1) pemasok C (A3), urutan (2) pemasok E (A5), urutan (3) pemasok D (A4), urutan (4) pemasok A (A1) dan urutan (5) pemasok B (A2). Urutan pemasok produk sayuran berdasarkan PROMETHEE II
  • 20. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode AHP terhadap PT. Hero Supermarket Cabang Suci Bandung, kriteria kualitas mendapat urutan tertinggi dengan bobot 0.349, kemudian harga dengan bobot 0,262, dan terakhir pelayanan dengan bobot 0,20. Dari penentuan bobot sub kriteria, lima urutan tertinggi adalah kesesuaian spesifikasi dengan bobot 0,130, kondisi pengepakan dengan bobot 0,124, kemudahan dihubungi dengan bobot 0,122, stabilitas harga dengan bobot 0,107 dan ketepatan waktu dengan bobot 0,105. Urutan berikutnya dengan bobotnya adalah kemampuan mengganti produk yang tidak sesuai (0,095), kemauan bernegosiasi (0,086), kesesuaian jumlah (0,084), kecepatan menjawab surat menyurat (0,078) dan kemudahan cara pembayaran (0,069). Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, maka urutan pemasok produk sayuran yang baru dapat ditentukan melalui PROMETHEE II dengan mempertimbangkan nilai net flow adalahC→E→ D → A→B.

Editor's Notes

  1. CR(consistency rasio) = CR = CI(consistency index)/RI(rasio index) CI =(lamda maks n)/n