Presentasi Analytic Hierarchy Process (AHP)Dex Gunt
Dokumen tersebut menjelaskan tentang Analytical Hierarchy Process (AHP) yang merupakan model pendukung keputusan untuk menganalisis masalah multi kriteria. AHP bekerja dengan membuat hirarki kriteria, melakukan perbandingan berpasangan antar kriteria, menentukan bobot setiap kriteria, dan menghitung skor alternatif untuk memilih alternatif terbaik. Kasus contoh menggunakan AHP untuk memilih mahasiswa terbaik berdasarkan
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan metode pengambilan keputusan multi kriteria yang melibatkan perbandingan berpasangan antar kriteria dan alternatif untuk menentukan bobot masing-masing. AHP memiliki langkah-langkah perhitungan matematis untuk menentukan bobot kriteria dan nilai preferensi alternatif berdasarkan kriteria tersebut. Metode ini telah banyak diterapkan dalam berbagai konteks pengambilan keputusan
Dokumen tersebut membahas tentang metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang digunakan untuk membantu seseorang bernama Si Budi memilih pantai mana yang akan dikunjunginya di sekitar Kendari. AHP digunakan dengan menetapkan kriteria keindahan, keamanan, fasilitas, dan biaya, serta alternatif pantai Toronipa, Batu Gong, dan Nambo. Perhitungan vektor prioritas dilakukan untuk setiap kriteria dan alternatif, serta
Dokumen tersebut membahas beberapa metode untuk menyelesaikan masalah keputusan dengan alternatif terbatas, seperti tabel keputusan, pohon keputusan, dan metode Multi Attribute Decision Making (MADM) seperti Simple Additive Weighting dan Weighted Product untuk perankingan alternatif.
Presentasi Analytic Hierarchy Process (AHP)Dex Gunt
Dokumen tersebut menjelaskan tentang Analytical Hierarchy Process (AHP) yang merupakan model pendukung keputusan untuk menganalisis masalah multi kriteria. AHP bekerja dengan membuat hirarki kriteria, melakukan perbandingan berpasangan antar kriteria, menentukan bobot setiap kriteria, dan menghitung skor alternatif untuk memilih alternatif terbaik. Kasus contoh menggunakan AHP untuk memilih mahasiswa terbaik berdasarkan
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan metode pengambilan keputusan multi kriteria yang melibatkan perbandingan berpasangan antar kriteria dan alternatif untuk menentukan bobot masing-masing. AHP memiliki langkah-langkah perhitungan matematis untuk menentukan bobot kriteria dan nilai preferensi alternatif berdasarkan kriteria tersebut. Metode ini telah banyak diterapkan dalam berbagai konteks pengambilan keputusan
Dokumen tersebut membahas tentang metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang digunakan untuk membantu seseorang bernama Si Budi memilih pantai mana yang akan dikunjunginya di sekitar Kendari. AHP digunakan dengan menetapkan kriteria keindahan, keamanan, fasilitas, dan biaya, serta alternatif pantai Toronipa, Batu Gong, dan Nambo. Perhitungan vektor prioritas dilakukan untuk setiap kriteria dan alternatif, serta
Dokumen tersebut membahas beberapa metode untuk menyelesaikan masalah keputusan dengan alternatif terbatas, seperti tabel keputusan, pohon keputusan, dan metode Multi Attribute Decision Making (MADM) seperti Simple Additive Weighting dan Weighted Product untuk perankingan alternatif.
Dokumen ini memberikan tutorial singkat tentang algoritma k-means clustering dalam RapidMiner 5.3. Ia menjelaskan konsep dasar k-means, data yang digunakan yang berkaitan dengan evaluasi dosen oleh mahasiswa, dan langkah-langkah untuk menjalankan k-means clustering di RapidMiner.
Dokumen ini menjelaskan uji normalitas dan homogenitas untuk mengetahui apakah sampel berasal dari distribusi normal dan apakah data variabel homogen. Langkah-langkah uji normalitas meliputi mengurutkan data, mencari skor Z, menghitung peluang F(Zi), dan membandingkan Lhitung dengan Ltabel. Sedangkan uji homogenitas meliputi mencari varians, Fhitung, dan membandingkannya dengan Ftabel. Contoh soal menunjukkan data berdistribusi normal dan vari
Berikut merupakan contoh Studi Kelayakan dari aplikasi salah satu perusahaan dibidang jasa pengiriman barang guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek Perangkat Lunak kelas E oleh 05111640000015 NAVINDA MEUTIA - 05111640000025 SARI WAHYUNINGSIH - 05111640000076 RIFQI MUKTI WICAKSANA
Pengujian sistem ini meliputi pengujian login, pengolahan data prediksi kinerja PDAM, dan pengujian akurasi sistem untuk memeriksa tingkat keakuratan hasil prediksi skor dan kategori kinerja berdasarkan input data kinerja karyawan.
Metode pencarian heuristik merupakan teknik untuk meningkatkan efisiensi proses pencarian dalam state space dengan memilih cabang-cabang yang paling mungkin menyebabkan penyelesaian masalah. Metode-metode pencarian heuristik yang dijelaskan meliputi generate and test, hill climbing, best first search, dan simulated annealing.
Teknik Informatika UHO Kendari menyampaikan materi tentang metode Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) dan contoh penerapannya untuk memilih guru berprestasi berdasarkan beberapa kriteria. Metode TOPSIS digunakan untuk menentukan alternatif terbaik dengan jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif. Contoh kasus menunjukkan proses penentuan peringkat guru berprestasi menggun
Permasalahan terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur dan penerapa...I Gede Iwan Sudipa
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendukung keputusan, termasuk jenis masalah yang dapat ditangani oleh sistem pendukung keputusan seperti masalah terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai metode dan teknik yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan seperti reasoning berbasis kasus, jaringan saraf tiruan, sistem pakar, dan metode pengambilan keputus
Acceptance sampling untuk data variabelMahros Darsin
Dokumen tersebut membahas tentang acceptance sampling untuk data variabel. Dibahas mengenai keunggulan dan kelemahan metode sampling variabel dibandingkan dengan atribut, tipe-tipe rencana sampling variabel, dasar-dasar rencana sampling untuk variabel, serta peringatan dalam menggunakan metode tersebut. Juga dibahas mengenai standar military standard MIL STD 414 dan ANSI/ASQC Z1.9-1993 untuk rencana sampling variabel.
Manajemen pengadaan membahas tentang tugas-tugas bagian pengadaan dalam memilih dan mengelola supplier, meliputi proses pembelian rutin maupun tender, kriteria pemilihan supplier, teknik penilaian kinerja supplier, serta manfaat sistem e-procurement bagi perusahaan.
Dokumen ini membahas strategi rantai pasok logistik. Logistik didefinisikan sebagai proses perencanaan dan pengendalian aliran barang dan informasi dari sumber hingga konsumen untuk memenuhi permintaan pelanggan secara efisien. Logistik mencakup pekerjaan memindahkan dan memposisikan persediaan sepanjang rantai pasok, termasuk pembelian bahan baku, manajemen persediaan, pemrosesan pesanan, pergudangan, dan transportasi
W7_Rieswandha Dio Primasatya_243221034_A2M_Isu-Isu Kontemporer Pengauditan_PP...rieswandha
Studi ini menguji hubungan antara spesialisasi industri auditor dan biaya serta jam audit. Penelitian menemukan bahwa spesialisasi industri auditor terjadi pada tingkat perusahaan audit dan mitra perikatan. Spesialisasi industri auditor terkait dengan jam audit yang lebih rendah, menunjukkan peningkatan efisiensi produksi audit. Keuntungan efisiensi produksi lebih besar di industri dengan homogenitas operasi dan akuntansi yang lebih tinggi.
Dokumen ini memberikan tutorial singkat tentang algoritma k-means clustering dalam RapidMiner 5.3. Ia menjelaskan konsep dasar k-means, data yang digunakan yang berkaitan dengan evaluasi dosen oleh mahasiswa, dan langkah-langkah untuk menjalankan k-means clustering di RapidMiner.
Dokumen ini menjelaskan uji normalitas dan homogenitas untuk mengetahui apakah sampel berasal dari distribusi normal dan apakah data variabel homogen. Langkah-langkah uji normalitas meliputi mengurutkan data, mencari skor Z, menghitung peluang F(Zi), dan membandingkan Lhitung dengan Ltabel. Sedangkan uji homogenitas meliputi mencari varians, Fhitung, dan membandingkannya dengan Ftabel. Contoh soal menunjukkan data berdistribusi normal dan vari
Berikut merupakan contoh Studi Kelayakan dari aplikasi salah satu perusahaan dibidang jasa pengiriman barang guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek Perangkat Lunak kelas E oleh 05111640000015 NAVINDA MEUTIA - 05111640000025 SARI WAHYUNINGSIH - 05111640000076 RIFQI MUKTI WICAKSANA
Pengujian sistem ini meliputi pengujian login, pengolahan data prediksi kinerja PDAM, dan pengujian akurasi sistem untuk memeriksa tingkat keakuratan hasil prediksi skor dan kategori kinerja berdasarkan input data kinerja karyawan.
Metode pencarian heuristik merupakan teknik untuk meningkatkan efisiensi proses pencarian dalam state space dengan memilih cabang-cabang yang paling mungkin menyebabkan penyelesaian masalah. Metode-metode pencarian heuristik yang dijelaskan meliputi generate and test, hill climbing, best first search, dan simulated annealing.
Teknik Informatika UHO Kendari menyampaikan materi tentang metode Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) dan contoh penerapannya untuk memilih guru berprestasi berdasarkan beberapa kriteria. Metode TOPSIS digunakan untuk menentukan alternatif terbaik dengan jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif. Contoh kasus menunjukkan proses penentuan peringkat guru berprestasi menggun
Permasalahan terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur dan penerapa...I Gede Iwan Sudipa
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendukung keputusan, termasuk jenis masalah yang dapat ditangani oleh sistem pendukung keputusan seperti masalah terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai metode dan teknik yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan seperti reasoning berbasis kasus, jaringan saraf tiruan, sistem pakar, dan metode pengambilan keputus
Acceptance sampling untuk data variabelMahros Darsin
Dokumen tersebut membahas tentang acceptance sampling untuk data variabel. Dibahas mengenai keunggulan dan kelemahan metode sampling variabel dibandingkan dengan atribut, tipe-tipe rencana sampling variabel, dasar-dasar rencana sampling untuk variabel, serta peringatan dalam menggunakan metode tersebut. Juga dibahas mengenai standar military standard MIL STD 414 dan ANSI/ASQC Z1.9-1993 untuk rencana sampling variabel.
Manajemen pengadaan membahas tentang tugas-tugas bagian pengadaan dalam memilih dan mengelola supplier, meliputi proses pembelian rutin maupun tender, kriteria pemilihan supplier, teknik penilaian kinerja supplier, serta manfaat sistem e-procurement bagi perusahaan.
Dokumen ini membahas strategi rantai pasok logistik. Logistik didefinisikan sebagai proses perencanaan dan pengendalian aliran barang dan informasi dari sumber hingga konsumen untuk memenuhi permintaan pelanggan secara efisien. Logistik mencakup pekerjaan memindahkan dan memposisikan persediaan sepanjang rantai pasok, termasuk pembelian bahan baku, manajemen persediaan, pemrosesan pesanan, pergudangan, dan transportasi
W7_Rieswandha Dio Primasatya_243221034_A2M_Isu-Isu Kontemporer Pengauditan_PP...rieswandha
Studi ini menguji hubungan antara spesialisasi industri auditor dan biaya serta jam audit. Penelitian menemukan bahwa spesialisasi industri auditor terjadi pada tingkat perusahaan audit dan mitra perikatan. Spesialisasi industri auditor terkait dengan jam audit yang lebih rendah, menunjukkan peningkatan efisiensi produksi audit. Keuntungan efisiensi produksi lebih besar di industri dengan homogenitas operasi dan akuntansi yang lebih tinggi.
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sahamspamfaifai
1. Sistem pendukung keputusan ini membantu investor memilih emiten saham bank digital terbaik dengan mempertimbangkan beberapa kriteria keuangan dan menggunakan metode Simple Additive Weighting.
2. Berdasarkan hasil perhitungan SAW, AHP, dan WP, emiten saham yang paling disarankan adalah Bank BTPN menurut SAW dan WP, sedangkan menurut AHP adalah Bank BCA.
3. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa SAW lebi
Aplikasi MCDM untuk mendukung efektifitas Supply Chain Catur Setiawan
Dokumen tersebut membahas penggunaan model keputusan berbasis kriteria multi (MCDM) untuk merencanakan outsourcing strategis dan manajemen rantai pasokan yang efektif untuk aliansi tujuh perusahaan di Korea. Model AHP digunakan untuk menentukan prioritas tujuan dan kriteria, sementara model program linier digunakan untuk mengalokasikan sumber daya antara pemasok berdasarkan kendala sistem dan tujuan. Analisis sensitivitas menunjukkan
Sistem pendukung keputusan ini dirancang untuk membantu PT Kereta Api Indonesia DAOP 8 Surabaya dalam memilih mitra tender proyek dengan metode Promethee. Sistem ini akan menilai calon mitra berdasarkan kriteria prakualifikasi dan pascakualifikasi, kemudian memberikan peringkat untuk memilih pemenang tender berdasarkan preferensi pengambil keputusan. Harapannya sistem ini dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi proses seleksi mitra tender proy
Metode MultiFactor Evaluation Process (MFEP) melibatkan penentuan faktor-faktor penting, pemberian bobot untuk masing-masing faktor, dan evaluasi alternatif berdasarkan nilai bobot evaluasi total. Metode ini digunakan untuk memilih jenis angkutan umum terbaik di antara bis, angkutan kota, dan ojek berdasarkan faktor keamanan, kepadatan, biaya, dan kemacetan. Hasilnya, angkutan kota meraih skor tertinggi sehing
Supplier selection for food industry - combination of taguchi & fuzzy ahpJulita Anggrek
Penelitian ini mengintegrasikan Taguchi Loss Function, AHP, dan Fuzzy LP untuk memilih supplier terbaik di industri makanan dengan kriteria kualitas, pengiriman, kelengkapan, dan manajemen lingkungan. Penelitian ini menggunakan studi kasus perusahaan di Denpasar dan mengevaluasi tiga supplier selama tiga bulan. Hasilnya menunjukkan pendekatan ini dapat membantu perusahaan dalam pemilihan supplier terbaik.
Dr. Luwiharsih adalah seorang dokter spesialis yang memiliki pengalaman luas dalam bidang akreditasi rumah sakit dan manajemen mutu pelayanan kesehatan. Beliau saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Diklat KARS dan Kepala Kompartemen Mutu PERSI.
Dokumen tersebut membahas mengenai evaluasi program kesehatan, meliputi ruang lingkup, jenis, langkah-langkah, dan teknik evaluasi seperti menggunakan matriks program (RPM). Secara khusus membahas tentang kriteria, indikator, dan standar evaluasi serta contoh penerapannya dalam menilai efektivitas dan efisiensi suatu program kesehatan.
[Ringkasan]
Presentasi PowerPoint menjelaskan tentang manajemen akuntansi dan biaya kualitas serta produktivitas. Tujuan pembelajaran mencakup identifikasi dan penjelasan empat jenis biaya kualitas, persiapan laporan biaya kualitas, penjelasan mengapa informasi biaya kualitas diperlukan dan bagaimana digunakan, serta penjelasan tentang produktivitas dan dampak perubahan produktivitas terhadap keuntungan.
Relevankah Inovasi Mendorong Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Kinerja Pe...Lora Ekana Nainggolan
Kuartal II 2022 Shopee memiliki rata-rata 131,3 juta pengunjung website per bulan. Kendati demikian, angka pengunjung Shopee masih menang telak dibanding pesaing-pesaingnya yang lain, seperti Lazada, Bukalapak, Blibli, Ralali, Klik Indomaret, JD.ID, Bhinneka, dan Matahari. Sebelum pandemi, Shopee baru memiliki 56 juta pengunjung website per bulan pada kuartal III 2019.
Presentasi sidang sistem informasi geografis pencarian rumah kosAdi Ginanjar Kusuma
Sistem informasi geografis untuk pencarian rumah kos di Kecamatan Kedawung dengan menggunakan algoritma Dijkstra untuk menentukan jalur terpendek. Sistem ini membangun basis data lokasi rumah kos dan menampilkannya pada peta interaktif menggunakan Google Maps API.
Certainty factor (faktor kepastian) diperkenalkan oleh Shortliffe dan Buchanan dalam sistem pakar MYCIN untuk mengakomodasi ketidakpastian pemikiran seorang pakar. Faktor kepastian menggunakan nilai antara -1 hingga 1 untuk menggambarkan tingkat keyakinan seorang pakar terhadap suatu pernyataan. Faktor kepastian dapat dihitung secara manual maupun didasarkan pada wawancara dengan pakar.
Dokumen tersebut membahas tentang multiplexing, yaitu teknik mengirimkan beberapa informasi melalui satu saluran dengan menggunakan multiplexer dan demultiplexer. Terdapat beberapa teknik multiplexing seperti FDM yang memodulasi sinyal ke frekuensi yang berbeda, TDM yang membagi waktu penggunaan saluran, dan STDM yang mengalokasikan waktu secara dinamis.
Dokumen tersebut membahas tentang kriptografi Hill Cipher yang meliputi konsep matriks, perkalian skalar, perkalian matriks, enkripsi dan dekripsi Hill Cipher menggunakan operasi modular dan invers matriks.
CPU adalah otak komputer yang melakukan operasi aritmatika, logika, dan I/O. CPU terdiri dari unit kontrol, unit aritmetika dan logika, serta register. CPU berfungsi melakukan perhitungan dan logika pada data dari memori atau perangkat masukan. Komponen pendukung CPU antara lain motherboard, BIOS, VGA, dan kipas pendingin.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
1. Metode pemilihan pemasok
sayuran di supermarket dengan
metode AHP dan PROMETHEE
Disusun oleh :
Adi Ginanjar K.
Bayu Dwi A.
Sekar Ayu M.
Yiyin N.
N. Firmansyah
Lukman S. H.
2. PENDAHULUAN
Dalam kompetisi bisnis pasar swalayan pada saat ini, pemasok
dipandang sebagai sumber daya yang kritis bagi perusahaan.
Persaingan yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk
menyusun kembali strategi agar dapat meningkatkan pelayanannya
untuk menarik lebih banyak konsumen sehingga meningkatkan
volume penjualan.
Selama ini pemilihan pemasok agak sulit dilakukan karena semua
pemasok belum mampu untuk memenuhi semua kriteria yang
ditetapkan pihak perusahaan.
3. PENDAHULUAN
Untuk itu, perlu dikembangkan metode penilaian untuk melakukan
seleksi dan evaluasi terhadap kinerja pemasok terutama untuk
pemasok sayuran agar dapat dilakukan secara lebih terstruktur dan
transparan, sehingga para pemasok dapat memahami dasar pemilihan
tersebut dan merasa diperlakukan dengan adil.
Sistem evaluasi yang diusulkan adalah terlebih dahulu menetapkan
kriteria-kriteria yang dianggap penting dalam penilaian kinerja
pemasok, kemudian digunakan penggabungan metode AHP dan
PROMETHEE sebagai pendukung model pengambilan keputusan dalam
penetapan prioritas suatu sistem penilaian (seleksi dan evaluasi)
kinerja pemasok.
4. Metode yang digunakan
1) AHP (Analitycal Hierarchy Process)
dikembangkan oleh Thomas L. Saaty dapat dipakai untuk memecahkan masalah yang kompleks,
dengan aspek atau kriteria yang dipertimbangkan cukup banyak. Kompleksitas masalah
disebabkan oleh struktur masalah yang belum jelas, ketidakpastian persepsi pengambil
keputusan serta ketidakpastian ketersediaan data yang akurat.
Metode AHP mampu memecahkan masalah yang multi obyektif dan multi kriteria yang
didasarkan pada perbandingan preferensi dari setiap elemen dalam hirarki, sehingga dapat
dikatakan model ini merupakan suatu model pengambilan keputusan yang komprehensif.
5. Metode yang digunakan
2) PROMETHEE (Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation)
adalah sebuah metode untuk menyelesaikan masalah pengambilan keputusan yang termasuk
kategori MADM (Multiple Attribute Decision Making). PROMETHEE merupakan suatu metode baru
yang menggunakan prinsip outranking.
Tujuan utama dari pendekatan PROMETHEE ini adalah untuk mempermudah proses pengambilan
keputusan dengan cara mengelompokkan tipe keputusan menjadi 6 fungsi kriteria yang cukup
dapat mewakili semua jenis keputusan untuk menyelesaikan kasus-kasus sehari-hari dan
melakukan kuantifikasi derajat preferensi dengan menggunakan maksimum 2 parameter yang
memiliki karakteristik ekonomi yang signifikan.
6. METODOLOGI PENELITIAN
Ada tiga tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Penentuan bobot dari kriteria dan sub-kriteria terhadap penilaian kinerja
pemasok dengan metode AHP
2. Menentukan tipe dan parameter fungsi preferensi dari masing-masing
kriteria dengan metode PROMETHE
3. Penentuan Urutan prioritas pemasok dengan PROMETHEE I dan
PROMETHEE II
7. 1. Penentuan bobot dari kriteria dan sub-kriteria terhadap
penilaian kinerja pemasok dengan metode AHP
Langkah pertama adalah membuat kuesioner perbandingan berpasangan untuk
menentukan bobot dari masing-masing kriteria dan subkriteria dari elemen
penilaian terhadap kinerja pemasok. Empat kriteria utama dari pemasok adalah
kualitas, harga, pengiriman dan pelayanan.
Penilaian terhadap kuesioner matriks perbandingan berpasangan dilakukan oleh
lima orang yaitu 2 orang dari bagian penerimaan, dua orang dari bagian pembelian
dan manajer untuk kategori fresh product dari Hero Supermarket cabang Suci
Bandung. Setelah dilakukan pengolahan data dan dilakukan perhitungan, termasuk
penentuan konsistensi melalui Indeks Konsistensi (IK) dan Rasio Konsistensi (RK),
maka diperoleh bobot kriteria dan subkriteria seperti dalam Tabel 2.
8. Tabel 2
Kriteria Bobot Parsial No. Subkriteria Bobot Parsial Bobot Global
Kualitas 0,349
1 Kesesuaian Spesifikasi 0,372 0,130
2 Kondisi Pengepakan 0,355 0,124
3 Kemampuan mengganti produk tidak sesuai 0,272 0,095
Harga 0,262
4 Stabilitas harga 0,409 0,107
5 Kemauan bernegosiasi 0,326 0,086
6 Kemudahan cara pembayaran 0,263 0,069
Pengiriman 0,189
7 Ketepatan waktu 0,555 0,105
8 Kesesuaian jumlah 0,445 0,084
Pelayanan 0,200
9 Kemudahan dihungi 0,608 0,122
10 Keceptan menjawab surat-menyurat 0,392 0,078
Total jml 1 1
9. Dengan telah diperoleh bobot kepentingan dari masing-masing subkriteria, langkah
selanjutnya adalah mencari nilai masing-masing subkriteria dari kelima pemasok.
Hasil rekapitulasi penilaian seluruh pemasok untuk kategori sayuran dapat dilihat
dalam table 7
Tabel 7
10. 2. Menentukan tipe dan parameter fungsi preferensi masing-
masing kriteria dengan metode PROMETHE
Dalam pemilihan dan penggolongan tipe preferensi ini terdapat tiga
subkriteria yang tidak diperhitungkan dalam pengolahan data karena
tidak memberikan perbedaan yang signifikan.
Sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 7, subkriteria nomor 2, 6, dan
10 mempunyai nilai yang sama sehingga tidak memberikan perbedaan
yang signifikan di antara para pemasok. Penentuan tipe kriteria dan
parameter dilakukan dengan mempertimbangkan jenis keputusan yang
diambil dan dengan mempertimbangkan masukan dari responden.
Rekapitulasi penentuan tipe preferensi dan nilai parameternya untuk
kategori Produk Sayuran dapat dilihat pada table 8
12. 3. PENENTUAN URUTAN PRIORITAS DENGAN
PROMETHEE I DAN PROMETHEE II
3.1 Penentuan Derajat Preferensi
Harga dari derajat preferensi H(d) dilakukan dengan cara mengevaluasi nilai deviasi mutlak
terhadap parameter (q, p, atau s) dan tipe kriteria yang sesuai untuk setiap kriteria berdasarkan
fungsi maksimasi/minimasi. Sebagai contoh , sesuai dengan tipe kriteria pengambilan keputusan
untuk kategori sayuran, derajat preferensi H(d) untuk kriteria 1 untuk pemasok A (A1) dan
pemasok B (A2) dihitung sebagai berikut
7
13. 3. Penentuan Urutan prioritas dengan PROMETHEE I dan
PROMETHEE II
3.2 Perhitungan Indeks Preferensi
Fungsi Indeks Preferensi atas seluruh kriteria adalah sebagai berikut :
Indeks preferensi dapat ditentukan tanpa menggunakan bobot jika
semua kriteria dianggap sama.
.
14.
15. 3. PENENTUAN URUTAN PRIORITAS DENGAN
PROMETHEE I DAN PROMETHEE II
3.3 Perhitungan Positive Outranking Flow dan Negative Outranking Flow
Perhitungan positive outranking flow (leaving flow) dan negative outranking flow (entering flow)
berdasarkan nilai dari indeks preferensi dilakukan dengan persamaan sebagai berikut :
Hasil perhitungan positive outranking flow (leaving flow) dan negative outranking flow (entering
flow) dapat dilihat pada Tabel selanjutnya
16. 3. Penentuan Urutan prioritas dengan PROMETHEE I dan
PROMETHEE II
3.3 Perhitungan Positive Outranking Flow dan Negative Outranking Flow
Hasil perhitungan positive outranking flow (leaving flow) dan negative outranking flow
(entering flow)
Contoh perhitungannya :
17. 3. Penentuan Urutan prioritas dengan PROMETHEE I dan
PROMETHEE II
3.4 PROMETHEE I
Dari hasil perhitungan leaving flow dan entering flow, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan penyusunan ranking pada PROMETHEE I.
Suatu alternatif dikatakan mempunyai ranking (urutan)paling tinggi jika
nilai leaving flow-nya lebih besar dibandingkan dengan alternatif lainnya
dan nilai entering flow-nya lebih kecil dibandingkan dengan alternatif
lainnya.
Urutan pemasok sayuran berdasarkan nilai Leaving Flow Urutan pemasok sayuran berdasarkan nilai Entering Flow
18. 3. Penentuan Urutan prioritas dengan PROMETHEE I dan
PROMETHEE II
3.5 Perhitungan Net Flow
Perhitungan net flow diperoleh dari hasil pengurangan antara leaving flow ø+(a) dengan entering flow
ø−(a).
19. 3. Penentuan Urutan prioritas dengan PROMETHEE I dan
PROMETHEE II
3.6 PROMETHEE II
Karena pada PROMETHEE I urutan supplier untuk kategori produk sayuran tidak
diperoleh, maka dilanjutkan pada PROMETHEE II. Penggambaran urutan hubungan
untuk kategori sayuran dilakukan berdasarkan susunan ranking dengan
mempertimbangkan nilai net flow. Gambar menunjukkan urutan pemasok untuk
kategori produk sayuran. Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa urutan
prioritas pemasok Produk Sayuran adalah: urutan (1) pemasok C (A3), urutan (2)
pemasok E (A5), urutan (3) pemasok D (A4), urutan (4) pemasok A (A1) dan urutan (5)
pemasok B (A2).
Urutan pemasok produk sayuran berdasarkan PROMETHEE II
20. 4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode AHP terhadap PT. Hero Supermarket Cabang Suci Bandung, kriteria
kualitas mendapat urutan tertinggi dengan bobot 0.349, kemudian harga dengan bobot 0,262, dan terakhir pelayanan
dengan bobot 0,20. Dari penentuan bobot sub kriteria, lima urutan tertinggi adalah kesesuaian spesifikasi dengan bobot
0,130, kondisi pengepakan dengan bobot 0,124, kemudahan dihubungi dengan bobot 0,122, stabilitas harga dengan bobot
0,107 dan ketepatan waktu dengan bobot 0,105. Urutan berikutnya dengan bobotnya adalah kemampuan mengganti
produk yang tidak sesuai (0,095), kemauan bernegosiasi (0,086), kesesuaian jumlah (0,084), kecepatan menjawab surat
menyurat (0,078) dan kemudahan cara pembayaran (0,069).
Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, maka urutan pemasok produk sayuran yang baru dapat ditentukan melalui
PROMETHEE II dengan mempertimbangkan nilai net flow adalahC→E→ D → A→B.