SlideShare a Scribd company logo
RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN 
PEMENANG TENDER PROYEK KERETA API MENGGUNAKAN 
METODE PROMETHEE 
(STUDI KASUS PT. KERETA API INDONESIA DAOP 8 SURABAYA) 
Wahyu Chusnul Rozil1) 
1) S1 / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Komputer & Teknik Komputer 
Surabaya, email : Sundayboy.boy@gmail.com 
Abstraks : Partner selection process is one important part in project activities Since impact on the 
quality and efficiency of construction costs. Partner selection process conducted by PT Kereta Api Indonesia 
(Persero) DAOP 8 Surabaya still less because it still manual. It is therefore easy to confuse in choosing a partner 
who will be selected and human error is always disturb the decision making process, because the information 
obtained is less rapid and precise yan so often interfere with the selection process. To address this we need a 
decision support system that can manage the assessment criteria. Partner selection process conducted by 
Promethee method, ie by ranking the criteria. With Tender Decision Support With a systematic method of 
selection of winners Promethee, the process of partner selection criteria can produce an alternative that can be 
used by decision makers in determining which partners become tender pemenan railway project in the project. 
Keywords: Motorcycle, Promethee and Web services 
PT. KERETA API INDONESIA 
(Persero) DAOP 8 Surabaya adalah salah 
satu cabang PT. KERETA API INDONESIA 
(Persero) dimana perusahaan BUMN (Badan 
Usaha Milik Negara) ini bergerak dibidang 
jasa angkutan kereta api. 
Pelelangan Proyek diadakan guna 
menawarkan tender pekerjaan kepada 
perusahaan-perusahaan rekanan. Selama ini 
PT. KERETA API INDONESIA (Persero) 
DAOP 8 Surabaya dalam pengerjaan 
proyeknya selalu menggunakan perusahaan-perusahaan 
rekanan. Rekanan yang 
bekerjasama dengan PT. KERETA API 
INDONESIA (Persero) DAOP 8 Surabaya 
adalah rekanan yang ditentukan oleh bagian 
lelang PT. KERETA API INDONESIA 
(Persero) DAOP 8 Surabaya. Perusahaan-perusahaan 
rekanan ini akan dipilih 
kemudian akan dijadikan sebagai pelaksana 
pengerjaan proyek tertentu. Penentuan ini 
didasarkan pada penilaian atau evaluasi yang 
dilakukan oleh pihak lelang. Tetapi dalam 
proses penyeleksian pemenang tender dan 
pendokumentasian masih bersifat manual 
sehingga rentan terhadap kesalahan dan 
memerlukan waktu proses yang lama, juga 
diperlukan ketelitian dan keuletan yang 
sangat tinggi dalam menentukan pemenang 
tender. 
Berdasarkan permasalahan yang ada 
dibuatlah sistem pendukung keputusan dalam 
penentuan pemenang tender PT. KERETA 
API INDONESIA (Persero) DAOP 8 
Surabaya. Sistem yang dikembangkan, 
menerapkan teori yang ada pada PT. 
KERETA API INDONESIA (Persero) 
DAOP 8 Surabaya sesuai dengan SK Direksi 
Kep.U/PL102/XI/45/KA/2010 tgl 16 
Nopember. 
1
Berdasarkan uraian di atas maka 
dibangun Sistem Pendukung Keputusan 
Pemilihan pemenang Tender Proyek dengan 
menerapkan metode PROMETHEE karena 
“PROMETHEE menekankan pada pola 
kesederhanaan perhitungan outranking 
criteria inputan” (Brans, 1986:179). Aplikasi 
ini memberikan informasi siapa yang layak 
menjadipemenang tender pekerjaan sehingga 
menjadisolusi dalam penentuan pemenang 
tender proyek kereta api. 
LANDASAN TEORI 
Sistem Pendukung Keputusan 
Menurut Turban oleh Nizetic et. al. 
(2006:2), Sistem berbasis komputer interaktif, 
yang membantu para pengambil keputusan yang 
menggunakan data dan berbagai model untuk 
memecahkan masalah yang tidak terstruktur. 
Kemudian didefinisikan lagi menurut Keen oleh 
Nizetic et. al. (2006:1) sebagai berikut, Sistem 
Pendukung Keputusan (SPK) memadukan 
sumber daya intelektual dari individu dengan 
kapabilitas komputer untuk meningkatkan 
kualitas keputusan. 
Multi Criteria Decision Making 
Menurut Nachtnebel oleh Ziller et. al. 
(2008:1), MCDM bertujuan memilih alternatif 
terbaik dari suatu set alternatif yang harus 
memenuhi beberapa tujuan yang telah memilki 
beberapa kriteria. Serta sebagaimana yang 
dikemukakan Howard oleh Ziller et. al. (2008:1), 
MCDM sebagai prosedur sistematis untuk 
mengubah suatu keputusan masalah yang 
kompleks dengan urutan langkah-langkah 
tertentu yang dapat membantu pengambil 
keputusan dalam sebuah keputusan yang rasional. 
MCDM memiliki beberapa langkah 
proses. Menurut Jung oleh Ziller et. al. (2008:1), 
mengusulkan proses sebagai berikut: 
1. Membangun model untuk menjelaskan 
sistem testruktur, komponen, dan interaksi 
antar kriteria. 
2. Definisi tujuan. 
3. Spesifikasi kriteria yang relevan untuk 
mengidentifikasi tujuan diinginkan dan 
tidak diinginkan. 
4. Menciptakan dan mengidentifikasi 
alternatif yang mungkin. 
5. Mencoba alternatif pilihan yang ada, 
apakah sudah mampu memenuhi tujuan 
yang akan dicapai. 
6. Menganalisa dampak alternatif pilihan 
yang ada. 
7. Menimbang dan mengurutkan dari 
alternatif pilihan sesuai dengan preferensi 
pengambil keputusan. 
Preference Ranking Organization Method 
for Enrichment Evaluation 
Promethee adalah satu dari beberapa 
metode penentuan urutan atau prioritas dalam 
analisis multikriteria. Metode ini dikenal sebagai 
metode yang efisien dan simple, tetapi juga yang 
mudah diterapkan dibanding dengan metode lain 
untuk menuntaskan masalah multikriteria. 
Metode ini mampu mengakomodir kriteria 
2
pemilihan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. 
Masalah utamanya adalah kesederhanaan, 
kejelasan dan kestabilan. Dugaan dari dominasi 
kriteria yang digunakan dalam Promethee adalah 
penggunaan nilai dalam hubungan outranking. 
Menurut Hunjak (1997:161), masalah pembuatan 
keputusan dengan multikriteria dapat dituliskan 
sebagai berikut 
............... ....... (1) 
Jika A adalah set dari alternatif pilihan 
yang mungkin terjadi, f1, f2, ..., fk adalah kriteria 
yang mana telah dievaluasi sebelumnya. Apabila 
semua kriteria memiliki tingkat kepentingan yang 
tidak sama, pembobotannya dapat ditandai 
dengan w1,w2, ..., wk. Data dasar untuk evaluasi 
dengan metode Promethee disajikan pada Tabel 
1. 
Tabel 1. Data Evaluasi 
f1(.) f2(.) fj(.) fk(.) 
w1 w2 ... wj ... wk 
a1 
f1 
(a1) 
f2 
(a1) 
... 
Fj 
(a1) 
... 
Fk 
(a1) 
a2 
f1 
(a2) 
f2 
(a2) 
... 
Fj 
(a2) 
... 
Fk 
(a2) 
.. .. .. .. .. .. .. 
ai 
f1 
(ai) 
f2 
(ai) 
... 
Fj 
(ai) 
... 
Fk 
(ai) 
an 
f1 
(an) 
f2 
(an) 
... 
Fj 
(an) 
... 
Fk 
(an) 
(Sumber: Hunjak (1997:161)) 
Menurut Hunjak (1997:167), 
promethee dapat dijelaskan dalam tiga tahapan: 
1. Mengumpulkan semua struktur preferensi 
Memaparkan kriteria yang dijadikan untuk 
mendapatkan pertimbangan dari rentang 
deviasi dalam penilaian sebuah altenatif 
dari tiap kriteria yang ada. 
2. Mengumpulkan relasi yang dominan 
Relasi outrangking dibuat sesuai dengan 
estimasi dari alternatif dari semua kriteria. 
Total tingkatan dari preferensi adalah suatu 
alternatif yang mana mendominasi dari 
hitungan untuk masing-masing pasangan 
alternatif yang lain. 
3. Analisis keputusan 
Metode promethee I memberikan sebuah 
peringkat sebagian dari set A. Informasi 
akan alternatif yang tidak memiliki 
tandingan juga telah diberikan. Metode 
promethee II akan memberikan peringkat 
yang komplit dari set A. 
Promethee I 
Promethee I adalah peringkat sebagian 
dimana nilai terbesar pada leaving flow dan nilai 
kecil dari entering flow merupakan alternatif 
yang terbaik. 
3 
Max{f1(a),f2(a),…,fk(a) : a Î A
Promethee I menampilkan partial 
rangking (PI, II, RI) dengan mempertimbangkan 
interseksi dari dua preorder. 
Partial rangking ditujukan kepada 
pembuat keputusan, untuk membantu 
pengambilan keputusan masalah yang 
dihadapinya. Dengan menggunakan metode 
Promethee I masih menyisakan bentuk 
incomparible atau dengan kata lain hanya 
menghasilkan solusi partial rangking (sebagian). 
Jika pembuat keputusan menginginkan solusi 
komplit maka hendaknya menggunakan 
promethee II (Hunjak, 1997:169). 
Promethee II 
Dalam kasus complete rangking dalam 
K adalah penghindaran dari bentuk incomparible, 
Promethee II complete preorder (PII , III) 
disajikan dalam bentuk net flow. Melalui 
complete rangking, informasi bagi pembuat 
keputusan lebih realistik karena dapat membuat 
perbandingan terhadap semua alternatif yang 
muncul (Hunjak, 1997:169). 
Fungsi Preferensi Untuk Keperluan Kriteria 
Guna memberikan gambaran yang lebih 
baik terhadap area yang tidak sama digunakan 
fungsi selisih nilai kriteria antar alternatif H (d) 
dimana hal ini mempunyai hubungan langsung 
dengan fungsi preferensi P. Dalam promethee 
disajikan 6 (enam) fungsi preferensi kriteria 
(Chou, 2004:53). 
1. Kriteria Biasa (Usual Criterion) 
.........................(2) 
Keterangan : 
1. H (d) : Fungsi selisih kriteria antar alternatif 
2. d : Selisih nilai kriteria {d = f (a) – f (b)} 
Fungsi H (d) untuk fungsi preferensi ini 
disajikan pada Gambar 1. 
Gambar 1. Kriteria Biasa (Chou, 2004:53) 
2. Kriteria Quasi (Quasi Criterion) 
........................(3) 
Keterangan : 
1. H (d) : Fungsi selisih kriteria antar alternatif 
2. d : Selisih nilai kriteria {d = f (a) – f (b)} 
3. Parameter (q) : Harus merupakan nilai yang 
tetap 
Fungsi H (d) untuk fungsi preferensi ini 
disajikan pada Gambar 2. 
Gambar 2. Kriteria Quasi (Chou, 2004:53) 
4
3. Kriteria Preferensi Linier 
..............(4) 
Keterangan : 
1. H (d) : Fungsi selisih kriteria antar alternatif 
2. d : Selisih nilai kriteria {d = f (a) – f (b)} 
3. p: Nilai kecenderungan atas 
Fungsi H (d) untuk fungsi preferensi ini 
disajikan pada Gambar 3. 
Gambar 3. Kriteria Preferensi Linier (Chou, 
2004:53) 
4. Kriteria Level 
..................(5) 
Keterangan 
1. H (d) : Fungsi selisih kriteria antar alternatif 
2. p : Nilai kecenderungan atas 
3. Parameter (q) : Harus merupakan nilai yang 
tetap. 
Fungsi H (d) untuk fungsi preferensi ini 
disajikan pada Gambar 4. 
Gambar 4. Kriteria Level (Chou, 2004:53) 
5. Kriteria Preferensi Linier dan area yang 
berbeda 
............(6) 
Keterangan: 
1. H (d) : Fungsi selisih kriteria antar alternatif 
2. d : Selisih nilai Kriteria {d=f(a) – f(b)} 
3. Parameter (p) : nilai kecenderungan atas. 
4. Parameter (q) : Harus merupakan nilai yang 
tetap 
Fungsi H (d) untuk fungsi preferensi ini 
disajikan pada Gambar 5 di halaman 6. 
Gambar 5. Kriteria Preferensi Linier dan 
area yang tidak berbeda (Chou,2004:53) 
6. Kriteria Gaussian (Gaussian Criterion) 
..................(7) 
Fungsi H (d) untuk fungsi preferensi ini 
disajikan pada Gambar 2.6. 
Gambar 6. Kriteria Level (Chou, 2004:53) 
Desain Arsitektur 
5
Sistem flow Prakualifikasi diawali 
dengan menginputkan data kelengkapan 
persyaratan yang dimiliki oleh rekanan., 
kemudian sistem akan menyimpan dan 
memprosesyang kemudian akan dihasilkan 
rekanan yang lolos kelengkapan persyaratan. 
Kemudian akan disimpan dan dicetak dalam 
dokumen peserta lelang. Urutan proses dapat 
dilihat pada Gambar 7. 
Gambar 7. Sistem Flow Prakualifikasi 
Sistem flow Pascakualifikasi diawali 
dengan menginputkan data penawaran kemudian 
data tersebut akan diproses dengan data 
kelengkapan persyaratan yang dimiliki oleh 
rekanan., kemudian sistem akan menyimpan dan 
memproses yang kemudian akan dihasilkan 
rekanan yang memenangkan pelelangan tender. 
Urutan proses dapat dilihat pada Gambar 8. 
Gambar 8. Sistem Flow Pascakualifikasi 
Gambar 9 menunjukkan gambaran secara 
umum diagram konteks Sistem Pendukung 
Keputusan Pemilihan Pemenang tender. Sistem 
pendukung keputusan pemilih pemenang tender 
ini terdiri dari 3 sub proses yaitu pendaftaran 
peserta lelang, prakualifikasi, dan 
pascakualifikasi. 
6
Data Pekerjaan 
Data Kriteria Prakualifikasi 
Data Kriteria Pascakualifikasi 
Data Nilai Prakualifikasi 
Data Nilai Pascakualifikasi 
Data Preferensi 
Data Kontraktor lolos Prakualifikasi 
Pemenang Tender 
Dokumen Lelang 
Dokumen Penawaran 
Konfirmasi Pendaftaran 
Konfirmasi Pemenang Lelang 
0 
SPK Pemilihan Pemenang 
Tender Kontraktor Proyek Kereta Api 
Panitia 
Lelang 
Gambar 9. Context Diagram Context Diagram 
Sistem Pendukung Keputusan 
Pemilihan Pemenang tender 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
Perangkingan 
Gambar 10 dan Gambar 11 merupakan 
form perangkingan digunakan untuk menghitung 
bobot dari tiap alternatif yang telah tersimpan 
kemudian merangking dari tiap alternatif 
meggunakan metode promethee. Pada proses 
perangkingan terdapat proses manipulasi data 
yaitu proses penyimpanan data perangkingan dan 
membatalkan proses perhitungan bobot. 
Gambar 10 . Form Perangkingan I 
Gambar 11 Form Perangkingan II 
Hasil Perangkingan 
Gambar 12 merupakan form hasil 
perangkingan digunakan untuk melihat hasil dari 
perhitungan bobot dan perangkingan alternatif 
supplier obat terbaik yang telah disimpan 
sebelumnya. Pada proses hasil perangkingan 
terdapat tampilan dari supplier obat terbaik yang 
sesuai dari obat yang dipilih. 
Gambar 11. Form Hasil Perengkingan 
Analisa Hasil Uji Coba Sistem 
Fitur Dasar Sistem 
Analisa hasil uji coba dari keseluruhan 
uji yang dilakukan akan menentukan kelayakan 
dari fitur dasar sistem berdasarkan desain yang 
telah dibuat. Fitur-fitur dasar sistem disebut layak 
7
apabila keseluruhan hasil uji coba ini sesuai 
dengan output yang diharapkan. Pada uji coba 
yang telah dilakukan pada fitur-fitur dasar sistem 
seperti yang telah diuji dapat disimpulkan 
bahwasannya fitur-fitur dasar tersebut telah 
berjalan dengan baik dan tidak terdapat error. 
Fungsi-fungsi tambah data, ubah data, simpan 
maupun tampil dapat berjalan sebagaimana alur 
yang akan dicapai. 
Validasi Sistem 
Analisa hasil uji coba validasi sistem 
dilakukan untuk mengetahui dan menganalisa 
bahwa proses-proses utama dalam sistem dengan 
masukan keseluruhan data yang ada telah 
berjalan sebagaimana mestinya. 
Perhitungan Sistem 
Analisa hasil uji coba dilakukan untuk 
menguji kinerja sistem untuk pencarian supplier 
obat yang terbaik berdasarkan perhitungan bobot 
dan perangkingan. Tujuan analisa hasil uji coba 
ini untuk mencari keakuratan kinerja sistem 
dalam proses perhitungan menggunakan 
promethee. Sebagai contoh kasus, berikut ini 
perbandingan perhitungan manual dengan hasil 
perhitungan aplikasi untuk rancang bangun 
sistem pendukung keputusan pemilihan 
pemenang tender tahun 2010. Sebelum 
melakukan perhitungan menggunakan promethee 
akan ditetapkan nilai bobot detil dari kriteria 
kualitatif yang bertipe Biasa dan Level. 
Adapun kriteria yang digunakan pada 
penentuan alternatif pemenang tender adalah 
sebagai berikut : 
1. Kriteria Jarak dealer ke gudang 
2. Kriteria Jumlah pemesanan sepeda motor 
3. Kriteria Jumlah stok yang tersisa 
4. Kriteria Waktu pemesanan 
Berikut adalah tabel nilai kualitatif 
alternatif dedan merupakan data awal dari 
Tabel 1. Tabel Nilai Kualitatif 
Keterangan: 
A. Kriteria 
1. f1(.)= Penilaian Administrasi 
2. f2(.)= Penilaian Keuangan 
3. f3(.)= Penilaian Pengalaman Perusahaan 
4. f4(.)= Penilain Kemampuan Teknis 
8 
Kriteria 
Max 
/ 
min 
Alternatif 
A1 A2 A3 A4 A5 Tipe Parameter 
f1 Max 
0,7 
6 
0,2 
4 
0,7 
6 
0,2 
4 
0,2 
4 III P= 0,35 
f2 Max 
0,6 
3 
0,3 
1 
0,3 
1 
0,6 
3 
0,3 
1 III P= 0,21 
f3 Max 
0,3 
3 
0,6 
5 
0,3 
3 
0,3 
3 
0,3 
3 III P= 0,21 
f4 Max 
0,6 
6 
0,3 
3 
0,3 
3 
0,3 
3 
0,3 
3 II Q= 0,11
B. Alternatif tender 
1. U1 = CV Cahaya Karya 
2. U2 = CV Tapak Bimo 
3. U3 = CV Satria 
4. U4 = CV Adhityama 
C. Tipe Preferensi Kriteria 
1. Tipe I = Kriteria Biasa. 
2. Tipe IV = Kriteria Level 
Berikut perhitungan nilai treshold untuk 
contoh kasus penentuan prioritas pengiriman 
sepeda motor. 
1. Untuk f1(.) 
v = 0.5, q = 0,125, p = 0.375 
2. Untuk f2(.) 
v = 0.2, q = 0.05, p = 0.15 
3. Untuk f3(.) 
v = 0.1 q = 0.025, p = 0.075 
4. Untuk f4(.) 
v = 0.3, q = 0.075, p = 0.225 
KESIMPULAN 
Setelah dilakukan analisis, 
perancangan sistem dan pembuatan aplikasi 
Sistem Pendukung Keputusan pemilihan 
pemenang tender proyek kereta api 
menggunakan Metode Promethee ini serta 
dilakukan evaluasi hasil penelitiannya, maka 
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 
1. Sistem Pendukung Keputusan pemilihan 
pemenang tender proyek kereta api 
mampu menghasilkan pemenang tender 
terbaik sesuai dengan perhitungan metode 
promethee. 
2. Perhitungan dan pembobotan 
menggunakan metode promethee mampu 
diimplementasikan dengan baik pada 
pemilihan pemenang tender proyek kereta 
api . 
3. Metode Promethee dapat menghitung 
pembobotan dan perangkingan dalam 
kasus pengambilan keputusan 
multikriteria. 
4. Dari hasil uji coba sistem dapat membuat 
keputusan pemenang tender proyek pada 
tahun 2010 yaitu CV Cahaya Karya 
menduduki peringkat satu dan selanjutnya 
di ikuti oleh CV Tapak Bimo, dan CV 
Satria 
SARAN 
Adapun saran-saran yang dapat 
digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang 
telah dibuat adalah sebagai berikut: 
1. Aplikasi Multi Criteria Decision Making ini 
dapat dikembangkan sehingga memiliki 
kriteria dinamis pada penentuan pemenang 
tender kereta api sehingga hasil alternatif 
yang dihasilkan lebih optimal. Beberapa cara 
dapat dilakukan salah satunya yaitu dengan 
9
menambah metode yang dapat menentukan 
bobot nilai kualitatif seperti Fuzzy Multi 
Criteria Decision Making. 
2. Aplikasi ini dapat dikembangkan menjadi 
sistem informasi Online(web), pendaftaran 
rekanan secara langsung. 
DAFTAR RUJUKAN 
Amelia.Pemrograman Sistem Informasi. 
Surabaya: Sekolah Tinggi Manajemen 
Informatika & Teknik Komputer 
Surabaya. 
Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar 
Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi 
Offset. 
Brans, Jean-Pierre & Mareschal, Bertrand. Tanpa 
tahun. How To Decide Promethee. 
ULB and VUB Brussels Free 
Universities. 
Hasan, I. 2002. Pokok – Pokok Materi Teori 
Pengambilan Keputusan. Jakarta: 
Ghalia Indonesia.. 
Hunjak, Tihomir, 1997, Mathematical 
foundations of the methods for 
multicriterial decison making, 
Mathematical Communications, -, -. 
Jogiyanto, HM. 1995. Analisa dan Desain Sistem 
Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. 
Suryadi K. dan M. A Ramdhani, 1998, Sistem 
Pendukung Keputusan, PT. Remaja 
Rosdakarya, Bandung. 
10

More Related Content

What's hot

Implementasi metode f ahp untuk pemilihan sdm
Implementasi metode f ahp untuk pemilihan sdmImplementasi metode f ahp untuk pemilihan sdm
Implementasi metode f ahp untuk pemilihan sdm
Ini Saya
 
Buku pengantar simulasi statistik
Buku pengantar simulasi statistikBuku pengantar simulasi statistik
Buku pengantar simulasi statistik
Ayun Restu
 
Model AMMI Pada data binomial
Model AMMI Pada data binomialModel AMMI Pada data binomial
Model AMMI Pada data binomial
arditasukma
 
Procceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiri
Procceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiriProcceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiri
Procceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiri
Andika Dwi Hadiri
 
Expert system fuzzy
Expert system fuzzyExpert system fuzzy
Expert system fuzzy
akbaraswad
 
A152 prediksi-nasabah-potensial-menggunakan-metode-klasifikasi-pohon-biner
A152 prediksi-nasabah-potensial-menggunakan-metode-klasifikasi-pohon-binerA152 prediksi-nasabah-potensial-menggunakan-metode-klasifikasi-pohon-biner
A152 prediksi-nasabah-potensial-menggunakan-metode-klasifikasi-pohon-biner
Epul Logariasmoú
 
Modul pratikum pbo - inheritance
Modul pratikum pbo - inheritanceModul pratikum pbo - inheritance
Modul pratikum pbo - inheritance
rahmantoyuri
 

What's hot (10)

Implementasi metode f ahp untuk pemilihan sdm
Implementasi metode f ahp untuk pemilihan sdmImplementasi metode f ahp untuk pemilihan sdm
Implementasi metode f ahp untuk pemilihan sdm
 
1. klasifikasi dan evaluasi
1. klasifikasi dan evaluasi1. klasifikasi dan evaluasi
1. klasifikasi dan evaluasi
 
Buku pengantar simulasi statistik
Buku pengantar simulasi statistikBuku pengantar simulasi statistik
Buku pengantar simulasi statistik
 
Model AMMI Pada data binomial
Model AMMI Pada data binomialModel AMMI Pada data binomial
Model AMMI Pada data binomial
 
Procceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiri
Procceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiriProcceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiri
Procceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiri
 
15986 15984-2-pb
15986 15984-2-pb15986 15984-2-pb
15986 15984-2-pb
 
Expert system fuzzy
Expert system fuzzyExpert system fuzzy
Expert system fuzzy
 
A152 prediksi-nasabah-potensial-menggunakan-metode-klasifikasi-pohon-biner
A152 prediksi-nasabah-potensial-menggunakan-metode-klasifikasi-pohon-binerA152 prediksi-nasabah-potensial-menggunakan-metode-klasifikasi-pohon-biner
A152 prediksi-nasabah-potensial-menggunakan-metode-klasifikasi-pohon-biner
 
Modul pratikum pbo - ENCAPSULATION
Modul pratikum pbo - ENCAPSULATIONModul pratikum pbo - ENCAPSULATION
Modul pratikum pbo - ENCAPSULATION
 
Modul pratikum pbo - inheritance
Modul pratikum pbo - inheritanceModul pratikum pbo - inheritance
Modul pratikum pbo - inheritance
 

Viewers also liked

Curriculum vitae makmur 1
Curriculum vitae makmur 1Curriculum vitae makmur 1
Curriculum vitae makmur 1
Arya Ningrat
 
Lan presentation ed tech 541
Lan presentation ed tech 541Lan presentation ed tech 541
Lan presentation ed tech 541
amybass
 
Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1
Arya Ningrat
 
Ida ketik pengaruh tv terhadap anak
Ida ketik  pengaruh tv terhadap anakIda ketik  pengaruh tv terhadap anak
Ida ketik pengaruh tv terhadap anak
Arya Ningrat
 
Roster nurul walidaini
Roster nurul walidainiRoster nurul walidaini
Roster nurul walidaini
Arya Ningrat
 

Viewers also liked (20)

Counterstories” The Real Knowledge About Going to College
Counterstories”The Real Knowledge About Going to CollegeCounterstories”The Real Knowledge About Going to College
Counterstories” The Real Knowledge About Going to College
 
Jawaban soal pgsd
Jawaban soal pgsdJawaban soal pgsd
Jawaban soal pgsd
 
Dapodik ltj 1
Dapodik  ltj 1Dapodik  ltj 1
Dapodik ltj 1
 
Η κυρα- Κακή
Η κυρα- ΚακήΗ κυρα- Κακή
Η κυρα- Κακή
 
Curriculum vitae makmur 1
Curriculum vitae makmur 1Curriculum vitae makmur 1
Curriculum vitae makmur 1
 
Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2
 
Cisco 2014 Midyear Security Report
Cisco 2014 Midyear Security ReportCisco 2014 Midyear Security Report
Cisco 2014 Midyear Security Report
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Hasil percobaan
Hasil percobaanHasil percobaan
Hasil percobaan
 
A Global Marketer's Guide to Privacy
A Global Marketer's Guide to PrivacyA Global Marketer's Guide to Privacy
A Global Marketer's Guide to Privacy
 
Lan presentation ed tech 541
Lan presentation ed tech 541Lan presentation ed tech 541
Lan presentation ed tech 541
 
Customer support 1
Customer support 1Customer support 1
Customer support 1
 
Fathers day
Fathers dayFathers day
Fathers day
 
To Papsie <3
To Papsie <3To Papsie <3
To Papsie <3
 
Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1
 
Ida ketik pengaruh tv terhadap anak
Ida ketik  pengaruh tv terhadap anakIda ketik  pengaruh tv terhadap anak
Ida ketik pengaruh tv terhadap anak
 
Daftar pustaka 1
Daftar pustaka 1Daftar pustaka 1
Daftar pustaka 1
 
Cơ hội kinh doanh cùng qnet việt nam
Cơ hội kinh doanh cùng qnet việt namCơ hội kinh doanh cùng qnet việt nam
Cơ hội kinh doanh cùng qnet việt nam
 
Máy lọc nước Home Pure
Máy lọc nước Home PureMáy lọc nước Home Pure
Máy lọc nước Home Pure
 
Roster nurul walidaini
Roster nurul walidainiRoster nurul walidaini
Roster nurul walidaini
 

Similar to 04410100251 makalah

Similar to 04410100251 makalah (20)

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...
 
Laporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHP
Laporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHPLaporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHP
Laporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHP
 
Jurnal Sistem Penunjang Keputusan
Jurnal Sistem Penunjang KeputusanJurnal Sistem Penunjang Keputusan
Jurnal Sistem Penunjang Keputusan
 
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...
 
Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...
Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...
Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...
 
tugas jurnal
tugas jurnal tugas jurnal
tugas jurnal
 
Use Case Points Model
Use Case Points ModelUse Case Points Model
Use Case Points Model
 
2150-Article Text-6871-1-10-20211207.pdf
2150-Article Text-6871-1-10-20211207.pdf2150-Article Text-6871-1-10-20211207.pdf
2150-Article Text-6871-1-10-20211207.pdf
 
Pertemuan13
Pertemuan13Pertemuan13
Pertemuan13
 
Agus supriyono, hapzi ali, sistem pendukung keputusan, ut, 2017
Agus supriyono, hapzi ali, sistem pendukung keputusan, ut, 2017Agus supriyono, hapzi ali, sistem pendukung keputusan, ut, 2017
Agus supriyono, hapzi ali, sistem pendukung keputusan, ut, 2017
 
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
 
Tugas psi
Tugas psiTugas psi
Tugas psi
 
Pertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkap
Pertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkapPertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkap
Pertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkap
 
Agus supriyono, hapzi ali, sistem penunjang keputusan, ut, 2017
Agus supriyono, hapzi ali, sistem penunjang keputusan, ut, 2017Agus supriyono, hapzi ali, sistem penunjang keputusan, ut, 2017
Agus supriyono, hapzi ali, sistem penunjang keputusan, ut, 2017
 
Paper Review - Sistem Penunjang Keputusan
Paper Review - Sistem Penunjang KeputusanPaper Review - Sistem Penunjang Keputusan
Paper Review - Sistem Penunjang Keputusan
 
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Saham
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan SahamSistem Pendukung Keputusan Pemilihan Saham
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Saham
 
39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptx
39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptx39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptx
39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptx
 
ankep fix.docx
ankep fix.docxankep fix.docx
ankep fix.docx
 
Analisis-Manfaat-Biaya.ppt
Analisis-Manfaat-Biaya.pptAnalisis-Manfaat-Biaya.ppt
Analisis-Manfaat-Biaya.ppt
 
Pemodelan Keputusan
Pemodelan KeputusanPemodelan Keputusan
Pemodelan Keputusan
 

More from Arya Ningrat

Bab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatanBab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatan
Arya Ningrat
 
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
Arya Ningrat
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Arya Ningrat
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Arya Ningrat
 
referat-papp-a-dr-bambang
 referat-papp-a-dr-bambang referat-papp-a-dr-bambang
referat-papp-a-dr-bambang
Arya Ningrat
 
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juangSistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Arya Ningrat
 
Sampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawaiSampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawai
Arya Ningrat
 
Denah jarak rumah dengan sekolah 1
Denah jarak rumah dengan sekolah 1Denah jarak rumah dengan sekolah 1
Denah jarak rumah dengan sekolah 1
Arya Ningrat
 
Demografi profil gampong kulu 1
Demografi profil gampong kulu 1Demografi profil gampong kulu 1
Demografi profil gampong kulu 1
Arya Ningrat
 

More from Arya Ningrat (20)

Jawaban terbaik
Jawaban terbaikJawaban terbaik
Jawaban terbaik
 
Biografi pahlawan
Biografi pahlawanBiografi pahlawan
Biografi pahlawan
 
Bab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatanBab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatan
 
Teori 2
Teori 2Teori 2
Teori 2
 
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
 
Hipertensi 2
Hipertensi 2Hipertensi 2
Hipertensi 2
 
Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1
 
Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2
 
Askep anemia 1
Askep anemia 1Askep anemia 1
Askep anemia 1
 
referat-papp-a-dr-bambang
 referat-papp-a-dr-bambang referat-papp-a-dr-bambang
referat-papp-a-dr-bambang
 
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juangSistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
 
Sampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawaiSampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawai
 
Roster 2
Roster 2Roster 2
Roster 2
 
Roster
RosterRoster
Roster
 
Rizkan 2
Rizkan 2Rizkan 2
Rizkan 2
 
Rizkan
RizkanRizkan
Rizkan
 
Denah jarak rumah dengan sekolah 1
Denah jarak rumah dengan sekolah 1Denah jarak rumah dengan sekolah 1
Denah jarak rumah dengan sekolah 1
 
Demografi profil gampong kulu 1
Demografi profil gampong kulu 1Demografi profil gampong kulu 1
Demografi profil gampong kulu 1
 

04410100251 makalah

  • 1. RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMENANG TENDER PROYEK KERETA API MENGGUNAKAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS PT. KERETA API INDONESIA DAOP 8 SURABAYA) Wahyu Chusnul Rozil1) 1) S1 / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Komputer & Teknik Komputer Surabaya, email : Sundayboy.boy@gmail.com Abstraks : Partner selection process is one important part in project activities Since impact on the quality and efficiency of construction costs. Partner selection process conducted by PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 8 Surabaya still less because it still manual. It is therefore easy to confuse in choosing a partner who will be selected and human error is always disturb the decision making process, because the information obtained is less rapid and precise yan so often interfere with the selection process. To address this we need a decision support system that can manage the assessment criteria. Partner selection process conducted by Promethee method, ie by ranking the criteria. With Tender Decision Support With a systematic method of selection of winners Promethee, the process of partner selection criteria can produce an alternative that can be used by decision makers in determining which partners become tender pemenan railway project in the project. Keywords: Motorcycle, Promethee and Web services PT. KERETA API INDONESIA (Persero) DAOP 8 Surabaya adalah salah satu cabang PT. KERETA API INDONESIA (Persero) dimana perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ini bergerak dibidang jasa angkutan kereta api. Pelelangan Proyek diadakan guna menawarkan tender pekerjaan kepada perusahaan-perusahaan rekanan. Selama ini PT. KERETA API INDONESIA (Persero) DAOP 8 Surabaya dalam pengerjaan proyeknya selalu menggunakan perusahaan-perusahaan rekanan. Rekanan yang bekerjasama dengan PT. KERETA API INDONESIA (Persero) DAOP 8 Surabaya adalah rekanan yang ditentukan oleh bagian lelang PT. KERETA API INDONESIA (Persero) DAOP 8 Surabaya. Perusahaan-perusahaan rekanan ini akan dipilih kemudian akan dijadikan sebagai pelaksana pengerjaan proyek tertentu. Penentuan ini didasarkan pada penilaian atau evaluasi yang dilakukan oleh pihak lelang. Tetapi dalam proses penyeleksian pemenang tender dan pendokumentasian masih bersifat manual sehingga rentan terhadap kesalahan dan memerlukan waktu proses yang lama, juga diperlukan ketelitian dan keuletan yang sangat tinggi dalam menentukan pemenang tender. Berdasarkan permasalahan yang ada dibuatlah sistem pendukung keputusan dalam penentuan pemenang tender PT. KERETA API INDONESIA (Persero) DAOP 8 Surabaya. Sistem yang dikembangkan, menerapkan teori yang ada pada PT. KERETA API INDONESIA (Persero) DAOP 8 Surabaya sesuai dengan SK Direksi Kep.U/PL102/XI/45/KA/2010 tgl 16 Nopember. 1
  • 2. Berdasarkan uraian di atas maka dibangun Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan pemenang Tender Proyek dengan menerapkan metode PROMETHEE karena “PROMETHEE menekankan pada pola kesederhanaan perhitungan outranking criteria inputan” (Brans, 1986:179). Aplikasi ini memberikan informasi siapa yang layak menjadipemenang tender pekerjaan sehingga menjadisolusi dalam penentuan pemenang tender proyek kereta api. LANDASAN TEORI Sistem Pendukung Keputusan Menurut Turban oleh Nizetic et. al. (2006:2), Sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan yang menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. Kemudian didefinisikan lagi menurut Keen oleh Nizetic et. al. (2006:1) sebagai berikut, Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memadukan sumber daya intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. Multi Criteria Decision Making Menurut Nachtnebel oleh Ziller et. al. (2008:1), MCDM bertujuan memilih alternatif terbaik dari suatu set alternatif yang harus memenuhi beberapa tujuan yang telah memilki beberapa kriteria. Serta sebagaimana yang dikemukakan Howard oleh Ziller et. al. (2008:1), MCDM sebagai prosedur sistematis untuk mengubah suatu keputusan masalah yang kompleks dengan urutan langkah-langkah tertentu yang dapat membantu pengambil keputusan dalam sebuah keputusan yang rasional. MCDM memiliki beberapa langkah proses. Menurut Jung oleh Ziller et. al. (2008:1), mengusulkan proses sebagai berikut: 1. Membangun model untuk menjelaskan sistem testruktur, komponen, dan interaksi antar kriteria. 2. Definisi tujuan. 3. Spesifikasi kriteria yang relevan untuk mengidentifikasi tujuan diinginkan dan tidak diinginkan. 4. Menciptakan dan mengidentifikasi alternatif yang mungkin. 5. Mencoba alternatif pilihan yang ada, apakah sudah mampu memenuhi tujuan yang akan dicapai. 6. Menganalisa dampak alternatif pilihan yang ada. 7. Menimbang dan mengurutkan dari alternatif pilihan sesuai dengan preferensi pengambil keputusan. Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation Promethee adalah satu dari beberapa metode penentuan urutan atau prioritas dalam analisis multikriteria. Metode ini dikenal sebagai metode yang efisien dan simple, tetapi juga yang mudah diterapkan dibanding dengan metode lain untuk menuntaskan masalah multikriteria. Metode ini mampu mengakomodir kriteria 2
  • 3. pemilihan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Masalah utamanya adalah kesederhanaan, kejelasan dan kestabilan. Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam Promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outranking. Menurut Hunjak (1997:161), masalah pembuatan keputusan dengan multikriteria dapat dituliskan sebagai berikut ............... ....... (1) Jika A adalah set dari alternatif pilihan yang mungkin terjadi, f1, f2, ..., fk adalah kriteria yang mana telah dievaluasi sebelumnya. Apabila semua kriteria memiliki tingkat kepentingan yang tidak sama, pembobotannya dapat ditandai dengan w1,w2, ..., wk. Data dasar untuk evaluasi dengan metode Promethee disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Data Evaluasi f1(.) f2(.) fj(.) fk(.) w1 w2 ... wj ... wk a1 f1 (a1) f2 (a1) ... Fj (a1) ... Fk (a1) a2 f1 (a2) f2 (a2) ... Fj (a2) ... Fk (a2) .. .. .. .. .. .. .. ai f1 (ai) f2 (ai) ... Fj (ai) ... Fk (ai) an f1 (an) f2 (an) ... Fj (an) ... Fk (an) (Sumber: Hunjak (1997:161)) Menurut Hunjak (1997:167), promethee dapat dijelaskan dalam tiga tahapan: 1. Mengumpulkan semua struktur preferensi Memaparkan kriteria yang dijadikan untuk mendapatkan pertimbangan dari rentang deviasi dalam penilaian sebuah altenatif dari tiap kriteria yang ada. 2. Mengumpulkan relasi yang dominan Relasi outrangking dibuat sesuai dengan estimasi dari alternatif dari semua kriteria. Total tingkatan dari preferensi adalah suatu alternatif yang mana mendominasi dari hitungan untuk masing-masing pasangan alternatif yang lain. 3. Analisis keputusan Metode promethee I memberikan sebuah peringkat sebagian dari set A. Informasi akan alternatif yang tidak memiliki tandingan juga telah diberikan. Metode promethee II akan memberikan peringkat yang komplit dari set A. Promethee I Promethee I adalah peringkat sebagian dimana nilai terbesar pada leaving flow dan nilai kecil dari entering flow merupakan alternatif yang terbaik. 3 Max{f1(a),f2(a),…,fk(a) : a Î A
  • 4. Promethee I menampilkan partial rangking (PI, II, RI) dengan mempertimbangkan interseksi dari dua preorder. Partial rangking ditujukan kepada pembuat keputusan, untuk membantu pengambilan keputusan masalah yang dihadapinya. Dengan menggunakan metode Promethee I masih menyisakan bentuk incomparible atau dengan kata lain hanya menghasilkan solusi partial rangking (sebagian). Jika pembuat keputusan menginginkan solusi komplit maka hendaknya menggunakan promethee II (Hunjak, 1997:169). Promethee II Dalam kasus complete rangking dalam K adalah penghindaran dari bentuk incomparible, Promethee II complete preorder (PII , III) disajikan dalam bentuk net flow. Melalui complete rangking, informasi bagi pembuat keputusan lebih realistik karena dapat membuat perbandingan terhadap semua alternatif yang muncul (Hunjak, 1997:169). Fungsi Preferensi Untuk Keperluan Kriteria Guna memberikan gambaran yang lebih baik terhadap area yang tidak sama digunakan fungsi selisih nilai kriteria antar alternatif H (d) dimana hal ini mempunyai hubungan langsung dengan fungsi preferensi P. Dalam promethee disajikan 6 (enam) fungsi preferensi kriteria (Chou, 2004:53). 1. Kriteria Biasa (Usual Criterion) .........................(2) Keterangan : 1. H (d) : Fungsi selisih kriteria antar alternatif 2. d : Selisih nilai kriteria {d = f (a) – f (b)} Fungsi H (d) untuk fungsi preferensi ini disajikan pada Gambar 1. Gambar 1. Kriteria Biasa (Chou, 2004:53) 2. Kriteria Quasi (Quasi Criterion) ........................(3) Keterangan : 1. H (d) : Fungsi selisih kriteria antar alternatif 2. d : Selisih nilai kriteria {d = f (a) – f (b)} 3. Parameter (q) : Harus merupakan nilai yang tetap Fungsi H (d) untuk fungsi preferensi ini disajikan pada Gambar 2. Gambar 2. Kriteria Quasi (Chou, 2004:53) 4
  • 5. 3. Kriteria Preferensi Linier ..............(4) Keterangan : 1. H (d) : Fungsi selisih kriteria antar alternatif 2. d : Selisih nilai kriteria {d = f (a) – f (b)} 3. p: Nilai kecenderungan atas Fungsi H (d) untuk fungsi preferensi ini disajikan pada Gambar 3. Gambar 3. Kriteria Preferensi Linier (Chou, 2004:53) 4. Kriteria Level ..................(5) Keterangan 1. H (d) : Fungsi selisih kriteria antar alternatif 2. p : Nilai kecenderungan atas 3. Parameter (q) : Harus merupakan nilai yang tetap. Fungsi H (d) untuk fungsi preferensi ini disajikan pada Gambar 4. Gambar 4. Kriteria Level (Chou, 2004:53) 5. Kriteria Preferensi Linier dan area yang berbeda ............(6) Keterangan: 1. H (d) : Fungsi selisih kriteria antar alternatif 2. d : Selisih nilai Kriteria {d=f(a) – f(b)} 3. Parameter (p) : nilai kecenderungan atas. 4. Parameter (q) : Harus merupakan nilai yang tetap Fungsi H (d) untuk fungsi preferensi ini disajikan pada Gambar 5 di halaman 6. Gambar 5. Kriteria Preferensi Linier dan area yang tidak berbeda (Chou,2004:53) 6. Kriteria Gaussian (Gaussian Criterion) ..................(7) Fungsi H (d) untuk fungsi preferensi ini disajikan pada Gambar 2.6. Gambar 6. Kriteria Level (Chou, 2004:53) Desain Arsitektur 5
  • 6. Sistem flow Prakualifikasi diawali dengan menginputkan data kelengkapan persyaratan yang dimiliki oleh rekanan., kemudian sistem akan menyimpan dan memprosesyang kemudian akan dihasilkan rekanan yang lolos kelengkapan persyaratan. Kemudian akan disimpan dan dicetak dalam dokumen peserta lelang. Urutan proses dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Sistem Flow Prakualifikasi Sistem flow Pascakualifikasi diawali dengan menginputkan data penawaran kemudian data tersebut akan diproses dengan data kelengkapan persyaratan yang dimiliki oleh rekanan., kemudian sistem akan menyimpan dan memproses yang kemudian akan dihasilkan rekanan yang memenangkan pelelangan tender. Urutan proses dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Sistem Flow Pascakualifikasi Gambar 9 menunjukkan gambaran secara umum diagram konteks Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pemenang tender. Sistem pendukung keputusan pemilih pemenang tender ini terdiri dari 3 sub proses yaitu pendaftaran peserta lelang, prakualifikasi, dan pascakualifikasi. 6
  • 7. Data Pekerjaan Data Kriteria Prakualifikasi Data Kriteria Pascakualifikasi Data Nilai Prakualifikasi Data Nilai Pascakualifikasi Data Preferensi Data Kontraktor lolos Prakualifikasi Pemenang Tender Dokumen Lelang Dokumen Penawaran Konfirmasi Pendaftaran Konfirmasi Pemenang Lelang 0 SPK Pemilihan Pemenang Tender Kontraktor Proyek Kereta Api Panitia Lelang Gambar 9. Context Diagram Context Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pemenang tender HASIL DAN PEMBAHASAN Perangkingan Gambar 10 dan Gambar 11 merupakan form perangkingan digunakan untuk menghitung bobot dari tiap alternatif yang telah tersimpan kemudian merangking dari tiap alternatif meggunakan metode promethee. Pada proses perangkingan terdapat proses manipulasi data yaitu proses penyimpanan data perangkingan dan membatalkan proses perhitungan bobot. Gambar 10 . Form Perangkingan I Gambar 11 Form Perangkingan II Hasil Perangkingan Gambar 12 merupakan form hasil perangkingan digunakan untuk melihat hasil dari perhitungan bobot dan perangkingan alternatif supplier obat terbaik yang telah disimpan sebelumnya. Pada proses hasil perangkingan terdapat tampilan dari supplier obat terbaik yang sesuai dari obat yang dipilih. Gambar 11. Form Hasil Perengkingan Analisa Hasil Uji Coba Sistem Fitur Dasar Sistem Analisa hasil uji coba dari keseluruhan uji yang dilakukan akan menentukan kelayakan dari fitur dasar sistem berdasarkan desain yang telah dibuat. Fitur-fitur dasar sistem disebut layak 7
  • 8. apabila keseluruhan hasil uji coba ini sesuai dengan output yang diharapkan. Pada uji coba yang telah dilakukan pada fitur-fitur dasar sistem seperti yang telah diuji dapat disimpulkan bahwasannya fitur-fitur dasar tersebut telah berjalan dengan baik dan tidak terdapat error. Fungsi-fungsi tambah data, ubah data, simpan maupun tampil dapat berjalan sebagaimana alur yang akan dicapai. Validasi Sistem Analisa hasil uji coba validasi sistem dilakukan untuk mengetahui dan menganalisa bahwa proses-proses utama dalam sistem dengan masukan keseluruhan data yang ada telah berjalan sebagaimana mestinya. Perhitungan Sistem Analisa hasil uji coba dilakukan untuk menguji kinerja sistem untuk pencarian supplier obat yang terbaik berdasarkan perhitungan bobot dan perangkingan. Tujuan analisa hasil uji coba ini untuk mencari keakuratan kinerja sistem dalam proses perhitungan menggunakan promethee. Sebagai contoh kasus, berikut ini perbandingan perhitungan manual dengan hasil perhitungan aplikasi untuk rancang bangun sistem pendukung keputusan pemilihan pemenang tender tahun 2010. Sebelum melakukan perhitungan menggunakan promethee akan ditetapkan nilai bobot detil dari kriteria kualitatif yang bertipe Biasa dan Level. Adapun kriteria yang digunakan pada penentuan alternatif pemenang tender adalah sebagai berikut : 1. Kriteria Jarak dealer ke gudang 2. Kriteria Jumlah pemesanan sepeda motor 3. Kriteria Jumlah stok yang tersisa 4. Kriteria Waktu pemesanan Berikut adalah tabel nilai kualitatif alternatif dedan merupakan data awal dari Tabel 1. Tabel Nilai Kualitatif Keterangan: A. Kriteria 1. f1(.)= Penilaian Administrasi 2. f2(.)= Penilaian Keuangan 3. f3(.)= Penilaian Pengalaman Perusahaan 4. f4(.)= Penilain Kemampuan Teknis 8 Kriteria Max / min Alternatif A1 A2 A3 A4 A5 Tipe Parameter f1 Max 0,7 6 0,2 4 0,7 6 0,2 4 0,2 4 III P= 0,35 f2 Max 0,6 3 0,3 1 0,3 1 0,6 3 0,3 1 III P= 0,21 f3 Max 0,3 3 0,6 5 0,3 3 0,3 3 0,3 3 III P= 0,21 f4 Max 0,6 6 0,3 3 0,3 3 0,3 3 0,3 3 II Q= 0,11
  • 9. B. Alternatif tender 1. U1 = CV Cahaya Karya 2. U2 = CV Tapak Bimo 3. U3 = CV Satria 4. U4 = CV Adhityama C. Tipe Preferensi Kriteria 1. Tipe I = Kriteria Biasa. 2. Tipe IV = Kriteria Level Berikut perhitungan nilai treshold untuk contoh kasus penentuan prioritas pengiriman sepeda motor. 1. Untuk f1(.) v = 0.5, q = 0,125, p = 0.375 2. Untuk f2(.) v = 0.2, q = 0.05, p = 0.15 3. Untuk f3(.) v = 0.1 q = 0.025, p = 0.075 4. Untuk f4(.) v = 0.3, q = 0.075, p = 0.225 KESIMPULAN Setelah dilakukan analisis, perancangan sistem dan pembuatan aplikasi Sistem Pendukung Keputusan pemilihan pemenang tender proyek kereta api menggunakan Metode Promethee ini serta dilakukan evaluasi hasil penelitiannya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem Pendukung Keputusan pemilihan pemenang tender proyek kereta api mampu menghasilkan pemenang tender terbaik sesuai dengan perhitungan metode promethee. 2. Perhitungan dan pembobotan menggunakan metode promethee mampu diimplementasikan dengan baik pada pemilihan pemenang tender proyek kereta api . 3. Metode Promethee dapat menghitung pembobotan dan perangkingan dalam kasus pengambilan keputusan multikriteria. 4. Dari hasil uji coba sistem dapat membuat keputusan pemenang tender proyek pada tahun 2010 yaitu CV Cahaya Karya menduduki peringkat satu dan selanjutnya di ikuti oleh CV Tapak Bimo, dan CV Satria SARAN Adapun saran-saran yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang telah dibuat adalah sebagai berikut: 1. Aplikasi Multi Criteria Decision Making ini dapat dikembangkan sehingga memiliki kriteria dinamis pada penentuan pemenang tender kereta api sehingga hasil alternatif yang dihasilkan lebih optimal. Beberapa cara dapat dilakukan salah satunya yaitu dengan 9
  • 10. menambah metode yang dapat menentukan bobot nilai kualitatif seperti Fuzzy Multi Criteria Decision Making. 2. Aplikasi ini dapat dikembangkan menjadi sistem informasi Online(web), pendaftaran rekanan secara langsung. DAFTAR RUJUKAN Amelia.Pemrograman Sistem Informasi. Surabaya: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya. Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi Offset. Brans, Jean-Pierre & Mareschal, Bertrand. Tanpa tahun. How To Decide Promethee. ULB and VUB Brussels Free Universities. Hasan, I. 2002. Pokok – Pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan. Jakarta: Ghalia Indonesia.. Hunjak, Tihomir, 1997, Mathematical foundations of the methods for multicriterial decison making, Mathematical Communications, -, -. Jogiyanto, HM. 1995. Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Suryadi K. dan M. A Ramdhani, 1998, Sistem Pendukung Keputusan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 10