3. a. Defenisi
• Sya’ban—dari kata syi’b, yaitu jalan di sebuah gunung
atau jalan kebaikan; karena orang-orang Arab pada
bulan tersebut yatasya’abun (berpencar) untuk
mencari sumber mata air; karena mereka tasya’ub
(berpisah-pisah di gua-gua. Dikatakan juga karena
bulan ini muncul (sya’aba) diantara dua bulan: Rajab
dan Ramadhan.
• Sya’ban—pada bulan itu terpancar bercabang-cabang
kebaikan yang banyak (yatasya’abu minhu khayrun
katsir)
4. b. Kejadian dan Peristiwa pada
Bulan Sya’ban
Dari Baitul Maqdis di Palestina
ke Ka’bah di Makkah al-
Mukarramah. Allah swt
berfirman dalam (QS.al-Baqarah
(2):144)
Pemindahan Arah Kiblat
5. Sungguh Kami (sering) melihat mukamu
menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan
memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram.
Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah
mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-
orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab
(Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa
berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari
Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari
apa yang mereka kerjakan. (Al Baqarah [2]: 144)
6. Turunnya ayat tentang
shalawat kepada Nabi saw
هَتَكِئ ََلَم َو َ َّاَّلل َّنِإَّنال ىَلَع َونُّلَصيۚ ِيِب
َص وانَمآ َينِذَّلا اَهُّيَأ اَيِهْيَلَع واُّل
اًميِلْسَت وامِلَس َو
8. Bulan Puasa Sunnah
Dari Aisyah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat
Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh
kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah
melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi
(puasa sunah) di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no.
1969 dan Muslim no. 1156)
Dari Aisyah RA berkata: “Aku tidak pernah melihat
beliau SAW lebih banyak berpuasa sunah daripada
bulan Sya’ban. Beliau berpuasa di bulan Sya’ban
seluruh harinya, yaitu beliau berpuasa satu bulan
Sya’ban kecuali sedikit (beberapa) hari.” (HR.
Muslim no. 1156 dan Ibnu Majah no. 1710)
9. Puasa Sunnah yang paling disukai
Rasulullah
Kedudukan puasa sunah di bulan Sya’ban dari puasa
wajib Ramadhan adalah seperti kedudukan shalat
sunah qabliyah bagi shalat wajib.
Puasa sunah di bulan Sya’ban akan menjadi
persiapan yang tepat dan pelengkap bagi
kekurangan puasa Ramadhan.
10. Bulan Catatan Amal Diserahkan
Allah SWT memberikan kemuliaan kepada
hamba-Nya dengan anugerah nan agung.
Anugerah diajukannya amal perbuatannya
kepada Allah SWT. Setelah itu, Dia akan
terima mana yang Dia kehendaki.
dari Usamah bin Zaid R.A, ia berkata: “Wahai
Rasulullah SAW, kenapa aku tidak pernah melihat
Anda berpuasa sunah dalam satu bulan tertentu yang
lebih banyak dari bulan Sya’ban? Beliau SAW
menjawab:
“Ia adalah bulan di saat manusia banyak yang lalai
(dari beramal shalih), antara Rajab dan Ramadhan. Ia
adalah bulan di saat amal-amal dibawa naik kepada
Allah Rabb semesta alam, maka aku senang apabila
amal-amalku diangkat kepada Allah saat aku
mengerjakan puasa sunah.” (HR. Tirmidzi, An-Nasai
dan Ibnu Khuzaimah. Ibnu Khuzaimah menshahihkan
hadits ini)
11. Moment Catatan Amal Diserahkan
1. Pertanyaannya, apa dan bagaimana amal perbuatan kita
dalam setahun ini kita tutup?
2. Lalu, kondisi seperti apa yang ingin dilihat oleh Allah pada
diri kita, saat amal perbuatan itu diajukan kepada-Nya?
Maka, Sya’ban merupakan moment penting dalam detik-detik
sejarah kehidupan seseorang. Berdasarkan moment itulah,
seluruh catatan amal perbuatan kita dalam setahun diajukan
kepada Allah SWT. Allah berfirman:
َف ْرَي حِلاَّصال لَمالع َو بِيَّالط مِلَكال دَعْصَي ِهْيَلِإهع
“Kepada-Nya ucapan yang baik dan amal shalih itu diangkat.”
[Q.s. Fathir: 10]
12. Moment Evaluasi Diri
Apakah saat amal perbuatan kita diajukan kepada Allah SWT, kita
dalam kondisi taat kepada-Nya, tetap memegang teguh agama-
Nya, ikhlas, melakukan amal perbuatan, berkorban hanya untuk-
Nya?
Ataukah, ketika amal perbuatan kita diajukan kepada-Nya, kita
hanya berpangku tangan, tidak mempunyai cita-cita yang mulia
dan tinggi, ibadahpun minim, hidup dengan santai, bersenang-
senang dan bermalas-malasan?
Mari kita evaluasi diri kita sendiri-sendiri. Mari kita bersegera
melakukan amal shalih, sebelum amal perbuatan kita diajukan
kepada-Nya di bulan diajukannya amal perbuatan kita.
14. Bulan Malu Kepada Allah
Dari Hadits:
maka aku senang apabila amal-amalku
diangkat kepada Allah saat aku mengerjakan
puasa sunah.” (HR. Tirmidzi
Di dalam hadits ini ada rasa malu yang luar
biasa yang dimiliki oleh Rasulullah saw. yaitu,
tidak ingin dilihat oleh Allah, kecuali dalam
keadaan sedang berpuasa. Inilah yang
terpenting, dan semestinya menjadi kesibukan
kita. Merasa malu kepada Allah, malu karena
santai dan lalai dalam melakukan ketaatan
kepada-Nya.
15. Malam Nisfu Sya’ban, Moment
Pengampunan
Pada suatu malam saya kehilangan Rasulullah Shallallaahu
‘alaihi wasallam, lalu saya keluar, ternyata saya dapati beliau
sedang berada di Baqi’, beliau bersabda: " Apakah kamu
takut akan didzalimi oleh Allah dan Rasul-Nya?" saya
berkata, wahai Rasulullah, saya mengira tuan mendatangi
sebagian istri-istrimu, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah
ta’ala turun ke langit dunia pada malam pertengahan bulan
Sya’ban, lalu mengampuni manusia sejumlah rambut (bulu)
kambing bani Kalb." [HR. At Tirmudzi, Ibnu Majah, Ahmad]
16.
17. Bulan Bertobat dan Perbaikan
• Inilah moment penting bagi orang yang melakukan kesalahan dan
melalaikan hak Allah, agama dan kewajiban-Nya.
• bagi siapapun yang telah melakukan maksiat atau dosa, betapa pun
besarnya. Bagi setiap Muslim yang telah melakukan kesalahan.
UNTUK BERTOBAT MEMOHON AMPUN KEPADA ALLAH
Karena itu, Sya’ban ini merupakan momentum untuk menyadari
dan meraih kembali apa yang hilang, serta memulai lembaran baru
bersama Allah SWT, sehingga dosa-dosa yang mengisi lembaran-
lembaran itu dihapus, dan dipenuhi dengan catatan bersih ketaatan.
18. Bulan Saling Bermaafan
Inilah moment untuk menghapus dendam dalam hati kepada saudara-saudara kita.
Maka, tak ada tempat bagi pendendam, pendengki dan orang yang saling
bermusuhan. Karena itu, ucapan yang keluar dari lisan kita adalah:
رَنوقَبَس َينِذَّلا َانِنا َوْخِإل َو َانَل ْرِفْغا َانَّبََِبولق يِف ْلَعْجَت َال َو ِانَميِاإلِب اَان
اَلِغِحَّر ٌوفءَر َكَّنِإ َانَّبَر وانَمآ َينِذَّلِلٌمي
“Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului
kami dalam beriman. Jangan jadikan kebencian dalam hati-hati kami terhadap
orang yang beriman. Wahai Tuhan kami, Engkaulah Dzat yang Maha Kasih lagi
Maha Penyayang.” [Q.s. al-Hasyr: 10]
Karena itu, sebagian ulama’ salaf mengatakan, “Sebaik-baik amal perbuatan adalah
sehatnya hati, kelapangan jiwa dan memberikan nasihat kepada umat.”
19. Sya’ban bulan Qur’an
Membaca Qur’an dianjurkan disetiap saat
dan tempat, namun ada saat-saat tertentu
lebih dianjurkan, seperti pada bulan Sya’ban
dan Ramadhan; atau ditempat-tempat
khusus semisal Makkah dan Raudhah.
Syaikh Ibn Rajab al-Hanbali menuturkan
riwayat dari Anas ra.,”Saat memasuki bulan
Sya’ban, kaum muslim biasa menekuni
pembacaan ayat-ayat al-Qur’an dan
mengeluarkan zakat untuk membantu
orang-orang yang lemah dan miskin agar
mereka bisa menjalankan ibadah puasa
Ramadhan.”
20.
21. Bulan menyirami amalan-
amalan shalih
Barangsiapa tidak menanam benih
amal shalih di bulan Rajab dan
tidak menyirami tanaman tersebut
di bulan Sya’ban, bagaimana
mungkin ia akan memanen buah
takwa di bulan Ramadhan?
Abu Bakar Al-Balkhi berkata: “Bulan Rajab
adalah bulan menanam. Bulan Sya’ban
adalah bulan menyirami tanaman. Dan
bulan Ramadhan adalah bulan memanen
hasil tanaman.”
Beliau juga berkata: “Bulan Rajab itu
bagaikan angin. Bulan Sya’ban itu bagaikan
awan. Dan bulan Ramadhan itu bagaikan
hujan.”
22. Bulan persiapan menyambut bulan
Ramadhan
Bulan latihan, pembinaan dan persiapan diri agar menjadi
orang yang sukses beramal shalih di bulan Ramadhan
24. keutamaan ramadhan
Seandainya para hamba mengetahui apa yang terdapat pada
bulan ramadhan, niscaya mereka akan mengharapkan agar bulan
ramadhan terjadi sepanjang tahun
(HR Thabrani)
25. keutamaan ramadhan
ْبَأ ْتَحِتف انَضَمَر َءاَج اَذِإِلغ َو ِةَّنَجْال اب َوْتَق
َّشال ِتَدِفص َو ِارَّنال اب َْوبَأينِاطَي
Apabila bulan ramadhan telah
datang, pintu-pintu surga dibuka,
pintu-pintu neraka ditutup dan
setan-setan dibelenggu
(HR Bukhari dan Muslim)
26. keutamaan ramadhan
Setiap amal kebaikan untuk anak Adam akan dilipatgandakan
menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah SWT
berfirman ”Kecuali puasa. Karena ia milik-Ku, dan Aku akan
membalasnya. Dia (anak Adam) meninggalkan syahwat dan
makanannya karena-Ku”. (HR Muslim)
27. keutamaan ramadhan
Orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan:
satu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan yang lain ketika
bertemu dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang yang berpuasa
lebih harum di sisi Allah daripada bau kesturi. (HR Muslim)
28. Diampuni Dosa
َو ًاانَمْيِإ َانَضَمَر َامَص ْنَمَل َرِفغ ًاابَسِتِْحاه
ِهِبْنَذ ْنِم َمَّدَقَت اَم
Siapa saja yang berpuasa
Ramadhan dengan dilandasi iman dan
bersungguh-sungguh mencari ridha
Allah, maka akan diampuni dosa-
dosanya yang terdahulu (HR al-
Bukhari, an-Nasai, Ahmad, Ibn Majah
dan Ibn Hibban).
30. Salah Satu Waktu Dikabulkannya Do’a
َانَضَمَر ِرْهَش ىِف ِارَّنال َنِم َءاَقْتِع ٍم ْوَي ِهلُك ىِف ِ ه ِلِل َّنِإ,َوَيَف اَهِب ْوُعْدَي ًةَْوعَد ٍمِلْسُم ِهلُكِل َّنِإُهَل ُبْي ِجَتْس
”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka
pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia
memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.”
31. keutamaan mengkaji ilmu
Rasulullah saw. adalah orang yang pemurah terlebih-lebih pada bulan
ramadhan, bulan dimana beliau selalu ditemui Jibril. Jibril menemuinya
setiap malam bulan Ramadhan untuk bertadarrus al-Qur’an. Sungguh bila
rasulullah saw. bertemu dengan Jibril beliau lebih pemurah lagi melebihi
angin yang kencang . (HR Bukhari dan Muslim)
33. syahru qur’an
ْنُأ يِذَّلا َناَضَمَر ُرْهَشْرُقْلا ِيهِف َلِزىًدُه ُنآ
ا َنِم ٍاتَنِِّيَبَو َِّاسنلِلاَقْرُفْلاَو ىَدُْْلِن
bulan ramadhan adalah bulan diturunkannya al-Qur’an
bulan ramadhan adalah bulan al-Qur’an
indikator keberhasilan ramadhan bukan dilihat ketika bulan ramadhan itu sendiri, tapi ditentukan dari:
apakah setelah ramadhan al-Qur’an dijadikan petunjuk atau tidak
34. ramadhan adalah momentum penegakan al-Qur’an
penegakan al-Qur’an secara sempurna berarti menegakkan Islam secara sempurna
penegakan al-Qur’an berarti menegakkan syari’ah dan khilafah!
taqqabalallahu minna wa minkum
shiyamana wa shiyamakum
kullu ’aam wa antum bi khair