SlideShare a Scribd company logo
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KAWASAN AGROPOLITAN SIBIMA KABUPATEN PANGANDARAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KAWASAN AGROPOLITAN SIBIMA KABUPATEN PANGANDARAN
PENDAHULUAN
Pengembangan Kawasan Agropolitan merupakan salah satu
upaya mempercepat pembangunan perdesaan dan
pertanian, dimana kota sebagai pusat kawasan dengan
ketersediaan sumber dayanya, tumbuh dan berkembang
dengan mengakses, melayani, mendorong usaha agrobisnis
di desa-desa kawasan (hinterland).
Mempercepat pembangunan ekonomi daerah dan
mengurangi kesenjangan pendapatan antar masyarakat.
Pengembangan kawasan agropolitan dilaksanakan secara
bertahap berorientasi jangka panjang, dimulai dengan
program jangka pendek yang bersifat rintisan yang pada
tahap pertama perlu diberikan stimulan.
Pengembangan kawasan agropolitan harus sesuai dengan
kemampuan dan sumber daya yang dimiliki daerah.
Program agropolitan dimulai pada tahun 2016 yang masih
bersifat rintisan pada beberapa daerah dan Kab.
Pangandaran.
Latar Belakang Perlunya Pengembangan Agropolitan ?
1. Mengurangi pengurasan kekayaan desa (sentra
produksi) ke kota besar
2. Menghidupkan ekonomi perdesaan / kerakyatan dengan
memberdayakan potensi desa sehingga mengurangi
ketergantungan kepada kota besar
3. Mengurangi kemacetan / aglomerasi baik modal,
industri, transportasi dll) kota-kota besar yang merusak
lingkungan
4. Agropolis dikembangkan sebagai kekuatan yang
mampu mendorong, menghela dan melayani daerah
pertumbuhan
5. Mengembangkan sistem dan usaha agribisnis dalam
suatu kawasan terpilih dalam rangka pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya
Maksud
Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui
percepatan pengembangan wilayah dan peningkatan keterkaitan desa
dan kota dengan mendorong berkembangnya sistem dan usaha
agribisnis yang berdaya saing dengan berbasis kerakyatan,
berkelanjutan dan terdesentralisasi.
Meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam pengelolaan
pembangunan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan kondisi
sosial budaya setempat. Mendorong pemberdayaan masyarakat dalam
proses pembangunan perkotaan dan perdesaan yang berkelanjutan.
Meningkatkan peran dunia usaha melalui penciptaan iklim kondusif bagi
pengembangan ekonomi daerah dan wilayah.
Memfasilitasi pembangunan prasarana dan sarana perkotaan atau
perdesaan yang berwawasan lingkungan dalam rangka mendorong
terwujudnya tata perkotaan / perdesaan yang seimbang, terintegrasi
dengan pengembangan tata ruang wilayah.
Meningkatkan akses perdesaan terhadap pusat-pusat pertumbuhan, pasar
serta lokasi-lokasi penting dalam kegiatan agribisnis.
Meningkatkan teknologi yang dibutuhkan dalam kegiatan agribisnis.
Pengertian
AGROPOLITAN
Kota pertanian yang tumbuh dan berkembang, memacu
berkembangnya sistem dan usaha agribisnis sehingga
dapat melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan
pembangunan pertanian di wilayah sekitarnya.
KAWASAN AGROPOLITAN
Kawasan agribisnis terpilih yang terdiri dari kota pertanian dan
daerah sentra produksi pertanian yang ada di sekitarnya,
dengan batasan yang tidak ditentukan batasan administrasi
pemerintah, tetapi lebih ditentukan dengan memperhatikan
skala ekonomi
Pembangunan ekonomi berbasis pertanian di kawasan
agribisnis Terpilih yang dirancang dan dilaksanakan dengan
jalan, untuk mendorong berkembangnya sistem dan usaha
agribisnis yang berdaya saing, berbasis kerakyatan,
berkelanjutan dan terdesentralisasi yang digerakkan oleh
masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan
Pengembangan kawasan agropolitan tujuannya
adalah untuk meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat melalui percepatan
pengembangan wilayah dan peningkatan
keterkaitan desa dan kota dengan mendorong
berkembangnya sistem dan usaha agribisnis
yang berdaya saing berbasis kerakyatan,
berkelanjutan, dan terdesentralisasi (wewenang
berada di Pemerintah Daerah dan masyarakat).
Sasaran
Pemberdayaan masyarakat pelaku agribisnis agar mampu
meningkatkan produksi, produktivitas komoditi pertanian,
serta produk-produk olahan pertanian lainnya.
Penguatan kelembagaan petani.
Pengembangan kelembagaan sistem agribisnis
(penyediaan agroinput, pengolahan hasil, dan penyediaan
jasa).
Pengembangan kelembagaan penyuluhan pembangunan
terpadu.
Pengembangan iklim yang kondusif bagi usaha dan
investasi.
Peningkatan sarana dan prasarana.
Analisis SWOT terhadap sektor pertanian
Merupakan suatu analisis yang digunakan
untuk mengidentifikasi berbagai faktor
secara sistematis untuk merumuskan
strategi suatu organisasi.
Strength (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunity (peluang), dan
Threat (ancaman).
KEKUATAN
Potensi Lahan masih besar.
Kondisi agroekosistem bervariasi.
Jumlah petani banyak.
Lembaga petani sudah terbentuk.
KELEMAHAN:
Kurangnya sarana produksi pertanian
(Saprotan).
Masih rendahnya produktivitas
tanaman.
Belum tersedianya pasar di tiap
sentra produksi.
Kualitas SDM di sektor pertanian
belum memadai.
PELUANG
Kemajuan teknologi yang mendukung
kegiatan usaha.
Permintaan pasar cenderung
meningkat.
Adanya dukungan swasta dan
koperasi dalam penyediaan saprotan.
Pusat pengembangan agropolitan.
ANCAMAN
Harga komoditi hasil pertanian relatif
murah.
Belum adanya industri pengolahan
hasil pertanian.
Kurangnya aksesibiltas pasar.
Adanya gangguan hama dan penyakit
tanaman.
STRATEGI TERPILIH
Strategi Utama
Strategi WT (Weakness Treath = kelemahan dan Ancaman) :
Stabilitasasi harga komoditi.
Penyediaan sarana dan prasarana.
Strategi Alternatif
1. Strategi SO (Strenght Oppurtunity = kekuatan dan Peluang) :
Peningkatan produktivitas
Pengembangan sistem informasi pasar.
2. Strategi ST (Strenght Treath = kekuatan dan Ancaman) :
Pengembangan pengolahan hasil (agroindustri).
Pengwilayahan komoditi.
3. Strategi WO (Weakness Opportunity = Kelemahan dan Peluang) :
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani.
Pengembangan pola kemitraan petani dan swasta/perbankan.
STRATEGI PENGEMBANGAN
Pembangunan sistem dan usaha
agrobisnis berorientasi pada kekuatan
pasar.
Pengembangan sarana dan prasarana
dan prasarana publik yang
berwawasan lingkungan, misalnya
pembangunan jalan akses.
Reformasi regulasi yang berhubungan
dengan penciptaan iklim kondusif bagi
pengembangan usaha.
ARAH PENGEMBANGAN
Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pengembangan kawasan
agropolitan, maka arah pengembangan agropolitan di Kabupaten
Pangandaran adalah:
1. Pemberdayaan Masyarakat, terutama pelaku agrobisnis, termasuk
peningkatan kualitas pengusaha sehingga mampu memanfaatkan
potensi / peluang ekonomi pedesaan.
2. Menjamin tersedianya sarana produksi dan permodalan pertanian
dengan tepat.
3. Pengembangan kelembagaan petani, penyuluhan pertanian menjadi
Balai Penyuluhan Pembangunan Terpadu.
4. Pengembangan kelembagaan keuangan.
5. Pengembangan pusat - pusat pertumbuhan agribisnis dan industri
pertanian secara lokalita.
6. Peningkatan perdagangan / pemasaran.
7. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
umum yang bersifat strategis.
8. Pengembangan pendidikan pertanian.
9. Pengembangan pengkajian teknologi tepat guna yang sesuai lokalita.
ANALISIS PENETAPAN KOMODITAS
UNGGULAN, ANDALAN, & POTENSIAL
Merupakan komoditas basis dan bukan
merupakan komoditas yang memiliki nilai
strategik - politik
Merupakan komoditas basis dan unggulan di
Kawasan Agropolitan Kab. Pangandaran
Merupakan komoditas basis yang dapat
ditingkatkan nilai tambahnya dengan
teknologi lokal maupun modern dalam proses
agroindustri kecil - menengah maupun besar.
Merupakan komoditas yang dapat
diusahakan dalam sistem produksi farming /
usaha tani terpadu
KRITERIA PENETAPAN KAWASAN
AGROPOLITAN
Merupakan Kawasan Perdesaan
Karena keunggulan / kelebihannya
tercantum dalam prioritas
pembangunan Kabupaten atau SWP.
Merupakan satuan kawasan
perdesaan dengan fungsi tertentu
Prasyarat-prasyarat Khusus
Model dan Skenario Pengembangan
Kawasan Agropolitan
Rencana pengembangan sistem dan usaha
agribisnis di Kawasan Agropolitan meliputi
:
Kelompok Tanaman Pangan (padi,
jagung),
Hortikultura (kentang, bawang daun,
durian, rambutan, pisang),
Perkebunan (cengkeh, kopi, tebu),
Peternakan (sapi, domba / kambing).
Hirarki pusat-pusat pertumbuhan di Kawasan
Agropolitan
Pada jenjang paling bawah merupakan ruang
yang mewadahi kawasan budidaya dengan
sirkum 6 km untuk area produksi yang kemudian
disebut sebagai Kawasan Sentra Produksi
(KSP).
Pada jenjang yang ada di atas KSP adalah ruang
yang terdiri dari kumpulan beberapa KSP yang
memiliki akses dan membutuhkan ruang untuk
pelayanan dengan jarak tempuh kurang lebih 10
- 15 km dalam kawasan atau ruang yang
mampu mewadahi segala kegiatan KSP.
Lanjutan…
Pada jenjang paling atas adalah ruang Kawasan
Agropolitan Kabupaten Pangandaran yang berdasarkan
strategi geografi mempunyai intensitas akses yang
tinggi, sehingga direncanakan menjadi ruang yang
berfungsi sebagai koridor pengembangan baru di bagian
Selatan dan Utara Kabupaten Pangandaran dan juga
berfungsi sebagai penghubung antara Kawasan
Agropolitan Kabupaten Pangandaran dengan wilayah
hinterland maupun dengan Kabupaten lain (Kabupaten
Banjar, Cilacap, Tasikmalaya dan Ciamis). Dengan kata
lain, bahwa pusat dari Kawasan Agropolitan Kabupaten
Pangandaran (disebut sebagai Kota Tani Utama).
Rencana Pengembangan Sarana-
Prasarana
Rencana Sarana Perindustrian
Penambahan sarana perindustrian untuk pengepakan beras;
Pengadaan dan penambahan sarana perindustrian untuk
pengolahan jagung menjadi tepung maizena, dan pakan
ternak;
Pengadaan sarana perindustrian untuk pengolahan durian
menjadi dodol, dan jam/jelly;
Pengadaan dan penambahan sarana perindustrian untuk
pengolahan mangga menjadi sirup, manisan, sari buah,
kripik, jam/jelly;
Pengadaan dan penambahan sarana perindustrian untuk
pengolahan sawo menjadi kripik, manisan, dan sari buah;
Pengadaan dan penambahan sarana perindustrian untuk
pengolahan pisang menjadi sirup, kripik, sale dan jam/jelly;
Pengadaan sarana perindustrian untuk pengolahan kentang
menjadi kripik;
Penambahan sarana perindustrian untuk pengolahan pakan
ternak;
Lanjutan…
Rencana Sarana Lembaga Perekonomian
Pembangunan koperasi saprodi (sarana
produksi untuk tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, dan peternakan);
Membangun Balai Informasi Agropolitan
Membangun dan menambah Bank
Perkreditan Rakyat
Membangun Lumbung Desa Modern
(LDM);
Membangun outlet untuk pemasaran buah-
buahan segar dan hasil pengolahan buah
unggulan dan potensial.
Lanjutan…
Prasarana Air Bersih
pemanfaatan sumber mata air melalui jaringan perpipaan
yang tertata rapi dan terkontrol secara menyeluruh serta
pemanfaatan air sungai dengan pengolahan teknologi
menjadi air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih di
Kawasan Perencanaan.
Prasarana Irigasi
pengoptimalan prasarana irigasi yang sudah ada dengan
perbaikan-perbaikan saluran yang rusak dan bantuan
pompa untuk daerah yang letaknya jauh dari bangunan
irigasi.
Pemanfaatan sungai dan anak sungai yang mengalir di
kawasan perencanaan dengan mengoptimalkan fungsi
saluran irigasi, baik saluran primer, sekunder maupun
tersier.
Prasarana Jalan
Prasarana Persampahan
Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sasaran utama masyarakat (masyarakat = pelaku
yang terlibat langsung dengan kegiatan
agropolitan seperti masyarakat tani, kelompok
tani, petugas penyuluh lapangan pertanian dan
peternakan)
Upaya peningkatan kualitas SDM dilakukan
dengan cara pemberian penyuluhan-penyuluhan
oleh PPL mengenai berbagai macam teknologi
pertanian yang tepat guna dan efisien dalam
mengolah dan memanfaatkan produksi pertanian
maupun sisa produk pertanian yang tidak dapat
terjual.
Rencana Pengembangan Sistem Kelembagaan
Kebijakan : pembentukan dan penguatan
kelembagaan tani, pemda sebagai
fasilitator : langkahnya kelompok tani,
gapoktan, poktan / koperasi agribisnis
berbadan hukum, asosiasi petani /
produsen; kelembagaan lain misal ; kios
saprodi, pengolahan & pemasaran
Kebijakan Umum Pembangunan Pertanian di Kab.
Pangandaran Tahun 2016 diarahkan pada:
Peningkatan sarana dan prasarana
penunjang.
Mengembangkan jaringan produksi dan
pemasaran.
Pengembangan Teknologi Pertanian.
Mengembangkan Pusat Pertumbuhan di
Kawasan Agropolitan untuk mendukung
sistem agribisnis dan pengembangan
ekonomi lokal.
Mengembangkan industri kecil dan rumah
tangga di kawasan perdesaan.
UPAYA PEMERINTAH KAB. PANGANDARAN
DALAM MENDUKUNG PROGRAM
AGROPOLITAN
Program agropolitan merupakan program pemerintah Kabupaten
Pangandaran dan dimulai pada tahun 2016.
Kab. Pangandaran sebagai pusat pengembangan agropolitan yang
dipusatkan di Kec. Langkaplancar, karena pertimbangan: Potensi
lahan yang sangat besar dan agroklimat serta masyarakatnya
paling banyak berprofesi sebagai petani.
Setelah Kec. Langkaplancar maka pemerintah Kab. Pangandaran
mencari alternatif lokasi / wilayah kawasan pengembangan
agropolitan.
Melihat potensi wilayah dan akses pasar maka pusat pengembangan
kawasan agropolitan di Kab. Pangandaran diusulkan adalah
Kecamatan Langkaplancar, dengan daerah hinterlandnya adalah
Kec. Cigugur, dan Parigi.
Pembentukan Pokja agropolitan tingkat Kabupaten Pangandaran
yang anggotanya terdiri dari dinas instansi terkait, dan seluruh
stakeholder termasuk KTNA.
SARAN
Untuk Pemerintah Kabupaten diharapkan dalam
rangka pembuatan sarana penunjang
infrastruktur seperti jalan akses agar kiranya
sebelum dilaksanakan, dapat dikoordinasikan
dengan Pemerintah Desa dan Kecamatan
sehingga tujuan dan sasaran dapat tercapai
secara efektif.
Untuk masyarakat diharapkan dapat
memanfaatkan dan mendukung program
Agroplitan yang sasaran utamanya adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu
sendiri, terutama yang berada di wilayah pusat
pengembangan Agropolitan.
TERIMA KASIH
KABUPATEN PANGANDARAN

More Related Content

What's hot

Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Mukhrizal Effendi
 
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANITRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
Nazaruddin Margolang
 
Ebook pertanian bioindustri
Ebook pertanian bioindustriEbook pertanian bioindustri
Ebook pertanian bioindustri
IAARD/Bogor, Indonesia
 
Kinerja model pengembangan pertanian bioindustri
Kinerja model pengembangan pertanian bioindustriKinerja model pengembangan pertanian bioindustri
Kinerja model pengembangan pertanian bioindustri
IAARD/Bogor, Indonesia
 
E book orasi purna tugas rhy
E book orasi purna tugas rhyE book orasi purna tugas rhy
E book orasi purna tugas rhy
IAARD/Bogor, Indonesia
 
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
IAARD/Bogor, Indonesia
 
Strategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan GapoktanStrategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan Gapoktan
BBPP_Batu
 
Pertanian Bioindustri
Pertanian BioindustriPertanian Bioindustri
Pertanian Bioindustri
IAARD/Bogor, Indonesia
 
Permentan 25-08
Permentan 25-08Permentan 25-08
Permentan 25-08Ismed Nur
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Togar Simatupang
 
Proposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapangProposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapang
irwandeni
 
Poros Baru PPMD | Pojok Desa #05
Poros Baru PPMD | Pojok Desa #05Poros Baru PPMD | Pojok Desa #05
Poros Baru PPMD | Pojok Desa #05
TV Desa
 
(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi
(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi
(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi
Ilham Reyzer Firmansyah
 
Produk unggulan-agrokompleks-kediri
Produk unggulan-agrokompleks-kediriProduk unggulan-agrokompleks-kediri
Produk unggulan-agrokompleks-kediri
beckht
 
22 35-1-sm
22 35-1-sm22 35-1-sm
22 35-1-sm
HendraYudhistira3
 
Proposal tebu
Proposal tebu Proposal tebu
Proposal tebu
Elpara Elpara
 

What's hot (20)

Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
 
Succes Story Transfer Prima Tani
Succes Story Transfer Prima TaniSucces Story Transfer Prima Tani
Succes Story Transfer Prima Tani
 
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANITRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
 
Ebook pertanian bioindustri
Ebook pertanian bioindustriEbook pertanian bioindustri
Ebook pertanian bioindustri
 
Kinerja model pengembangan pertanian bioindustri
Kinerja model pengembangan pertanian bioindustriKinerja model pengembangan pertanian bioindustri
Kinerja model pengembangan pertanian bioindustri
 
E book orasi purna tugas rhy
E book orasi purna tugas rhyE book orasi purna tugas rhy
E book orasi purna tugas rhy
 
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
 
Strategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan GapoktanStrategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan Gapoktan
 
Pertanian Bioindustri
Pertanian BioindustriPertanian Bioindustri
Pertanian Bioindustri
 
Permentan 25-08
Permentan 25-08Permentan 25-08
Permentan 25-08
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
 
Pertanian bioindustri berbasis padi
Pertanian bioindustri berbasis padiPertanian bioindustri berbasis padi
Pertanian bioindustri berbasis padi
 
Pengembangan usaha tani
Pengembangan usaha taniPengembangan usaha tani
Pengembangan usaha tani
 
Proposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapangProposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapang
 
Juknis upja&ldm
Juknis upja&ldmJuknis upja&ldm
Juknis upja&ldm
 
Poros Baru PPMD | Pojok Desa #05
Poros Baru PPMD | Pojok Desa #05Poros Baru PPMD | Pojok Desa #05
Poros Baru PPMD | Pojok Desa #05
 
(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi
(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi
(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi
 
Produk unggulan-agrokompleks-kediri
Produk unggulan-agrokompleks-kediriProduk unggulan-agrokompleks-kediri
Produk unggulan-agrokompleks-kediri
 
22 35-1-sm
22 35-1-sm22 35-1-sm
22 35-1-sm
 
Proposal tebu
Proposal tebu Proposal tebu
Proposal tebu
 

Similar to Agropolitan sibima pangandaran

strategidankebijakanpemberdayaanusahaekonomimasyarakat-110709104010-phpapp02.pdf
strategidankebijakanpemberdayaanusahaekonomimasyarakat-110709104010-phpapp02.pdfstrategidankebijakanpemberdayaanusahaekonomimasyarakat-110709104010-phpapp02.pdf
strategidankebijakanpemberdayaanusahaekonomimasyarakat-110709104010-phpapp02.pdf
muhzi2
 
Strategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan WilayahStrategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan WilayahSri Wahyuni
 
Rancangan pengelolaan program dan peningkatan kualitas SDM Desa.pptx
Rancangan pengelolaan program  dan peningkatan kualitas SDM Desa.pptxRancangan pengelolaan program  dan peningkatan kualitas SDM Desa.pptx
Rancangan pengelolaan program dan peningkatan kualitas SDM Desa.pptx
ZoomLPPM
 
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakatStrategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Pekerja Sosial Masyarakat
 
Training PELD 2014
Training PELD 2014Training PELD 2014
Training PELD 2014
Kacung Abdullah
 
PENGEMBANGAN KAWASAN DAN WILAYAH STRATEGI AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN DAN WILAYAH STRATEGI AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN.pdfPENGEMBANGAN KAWASAN DAN WILAYAH STRATEGI AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN DAN WILAYAH STRATEGI AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN.pdf
DifaOktavia1
 
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.pptpengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
CIPTAKARYAMETRO
 
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdfPENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
Sugeng Budiharsono
 
Draft rtrwp 2010 2029
Draft rtrwp 2010 2029Draft rtrwp 2010 2029
Draft rtrwp 2010 2029
Yayasan CAPPA
 
Pemanfaatan dana desa
Pemanfaatan dana desaPemanfaatan dana desa
Pemanfaatan dana desa
Love Circle Community
 
Bab i
Bab iBab i
Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...
Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...
Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...
KPDT
 
Materi 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptx
Materi 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptxMateri 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptx
Materi 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptx
IlhamMartadona1
 
Klaster tanam skala besar jatim compressed
Klaster tanam skala besar jatim compressedKlaster tanam skala besar jatim compressed
Klaster tanam skala besar jatim compressed
Arisandi Dh
 
Charisma 11140935 peranan sektor pertanian
Charisma 11140935 peranan sektor pertanianCharisma 11140935 peranan sektor pertanian
Charisma 11140935 peranan sektor pertanian
Charisma Al-ma'arij
 
Bahan paparan kapet 28 juni 2013 aceh
Bahan paparan kapet 28 juni 2013 acehBahan paparan kapet 28 juni 2013 aceh
Bahan paparan kapet 28 juni 2013 acehNachan
 
Laporan Observasi Lapang ke Kabupaten Sukabumi
Laporan Observasi Lapang ke Kabupaten SukabumiLaporan Observasi Lapang ke Kabupaten Sukabumi
Laporan Observasi Lapang ke Kabupaten Sukabumi
BIDANG PENYULUHAN - DISPERTAN KOTA SEMARANG
 
Perhutanan Sosial Almisbat | Pojok Desa #05
Perhutanan Sosial Almisbat  | Pojok Desa #05Perhutanan Sosial Almisbat  | Pojok Desa #05
Perhutanan Sosial Almisbat | Pojok Desa #05
TV Desa
 
Infrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitanInfrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitan
edi sofyan
 

Similar to Agropolitan sibima pangandaran (20)

strategidankebijakanpemberdayaanusahaekonomimasyarakat-110709104010-phpapp02.pdf
strategidankebijakanpemberdayaanusahaekonomimasyarakat-110709104010-phpapp02.pdfstrategidankebijakanpemberdayaanusahaekonomimasyarakat-110709104010-phpapp02.pdf
strategidankebijakanpemberdayaanusahaekonomimasyarakat-110709104010-phpapp02.pdf
 
Strategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan WilayahStrategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan Wilayah
 
Rancangan pengelolaan program dan peningkatan kualitas SDM Desa.pptx
Rancangan pengelolaan program  dan peningkatan kualitas SDM Desa.pptxRancangan pengelolaan program  dan peningkatan kualitas SDM Desa.pptx
Rancangan pengelolaan program dan peningkatan kualitas SDM Desa.pptx
 
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakatStrategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
 
Training PELD 2014
Training PELD 2014Training PELD 2014
Training PELD 2014
 
PENGEMBANGAN KAWASAN DAN WILAYAH STRATEGI AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN DAN WILAYAH STRATEGI AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN.pdfPENGEMBANGAN KAWASAN DAN WILAYAH STRATEGI AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN DAN WILAYAH STRATEGI AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN.pdf
 
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.pptpengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
 
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdfPENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
 
Draft rtrwp 2010 2029
Draft rtrwp 2010 2029Draft rtrwp 2010 2029
Draft rtrwp 2010 2029
 
Pemanfaatan dana desa
Pemanfaatan dana desaPemanfaatan dana desa
Pemanfaatan dana desa
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...
Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...
Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...
 
Materi 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptx
Materi 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptxMateri 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptx
Materi 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptx
 
Klaster tanam skala besar jatim compressed
Klaster tanam skala besar jatim compressedKlaster tanam skala besar jatim compressed
Klaster tanam skala besar jatim compressed
 
Charisma 11140935 peranan sektor pertanian
Charisma 11140935 peranan sektor pertanianCharisma 11140935 peranan sektor pertanian
Charisma 11140935 peranan sektor pertanian
 
Bahan paparan kapet 28 juni 2013 aceh
Bahan paparan kapet 28 juni 2013 acehBahan paparan kapet 28 juni 2013 aceh
Bahan paparan kapet 28 juni 2013 aceh
 
Laporan Observasi Lapang ke Kabupaten Sukabumi
Laporan Observasi Lapang ke Kabupaten SukabumiLaporan Observasi Lapang ke Kabupaten Sukabumi
Laporan Observasi Lapang ke Kabupaten Sukabumi
 
Perhutanan Sosial Almisbat | Pojok Desa #05
Perhutanan Sosial Almisbat  | Pojok Desa #05Perhutanan Sosial Almisbat  | Pojok Desa #05
Perhutanan Sosial Almisbat | Pojok Desa #05
 
Infrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitanInfrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitan
 
My project
My projectMy project
My project
 

More from Warino Sikepis

Umkm ponpes petani nusantara
Umkm ponpes petani nusantaraUmkm ponpes petani nusantara
Umkm ponpes petani nusantara
Warino Sikepis
 
Membangun literai kesehatan lingkungan pada diri anak
Membangun literai kesehatan lingkungan pada diri anakMembangun literai kesehatan lingkungan pada diri anak
Membangun literai kesehatan lingkungan pada diri anak
Warino Sikepis
 
Kewirausahaan agribisnis
Kewirausahaan agribisnisKewirausahaan agribisnis
Kewirausahaan agribisnis
Warino Sikepis
 
Master plan kampoeng wisata agro cibadak
Master plan kampoeng wisata agro cibadakMaster plan kampoeng wisata agro cibadak
Master plan kampoeng wisata agro cibadak
Warino Sikepis
 
Wajah baru pertanian pangandaran
Wajah baru pertanian pangandaran  Wajah baru pertanian pangandaran
Wajah baru pertanian pangandaran
Warino Sikepis
 
Penjelasan ske bmk (1) sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemit...
Penjelasan ske bmk (1) sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemit...Penjelasan ske bmk (1) sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemit...
Penjelasan ske bmk (1) sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemit...
Warino Sikepis
 
Kelapa hibrida2
Kelapa hibrida2Kelapa hibrida2
Kelapa hibrida2
Warino Sikepis
 
Penjelasan ske bmk (1) sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemit...
Penjelasan ske bmk (1) sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemit...Penjelasan ske bmk (1) sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemit...
Penjelasan ske bmk (1) sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemit...
Warino Sikepis
 
Komoditas yang bisa dikembangkan di pangan
Komoditas yang bisa dikembangkan di panganKomoditas yang bisa dikembangkan di pangan
Komoditas yang bisa dikembangkan di pangan
Warino Sikepis
 
Jadwal imsakiyah selamat idul fitri dll
Jadwal imsakiyah selamat idul fitri dllJadwal imsakiyah selamat idul fitri dll
Jadwal imsakiyah selamat idul fitri dll
Warino Sikepis
 
Doa nabi yunus
Doa nabi yunusDoa nabi yunus
Doa nabi yunus
Warino Sikepis
 
1 buku panduan hkp ke 44 pangandaran expo iii 2016
1 buku panduan hkp ke 44 pangandaran expo iii 20161 buku panduan hkp ke 44 pangandaran expo iii 2016
1 buku panduan hkp ke 44 pangandaran expo iii 2016
Warino Sikepis
 
1 produksi padi kab pangandaran
1 produksi padi kab pangandaran1 produksi padi kab pangandaran
1 produksi padi kab pangandaran
Warino Sikepis
 
Outlet agribisnis
Outlet agribisnisOutlet agribisnis
Outlet agribisnis
Warino Sikepis
 
Paparan program ktna 2015 2020 zonasi centra komoditi - copy
Paparan program ktna 2015   2020 zonasi centra komoditi - copyPaparan program ktna 2015   2020 zonasi centra komoditi - copy
Paparan program ktna 2015 2020 zonasi centra komoditi - copy
Warino Sikepis
 

More from Warino Sikepis (15)

Umkm ponpes petani nusantara
Umkm ponpes petani nusantaraUmkm ponpes petani nusantara
Umkm ponpes petani nusantara
 
Membangun literai kesehatan lingkungan pada diri anak
Membangun literai kesehatan lingkungan pada diri anakMembangun literai kesehatan lingkungan pada diri anak
Membangun literai kesehatan lingkungan pada diri anak
 
Kewirausahaan agribisnis
Kewirausahaan agribisnisKewirausahaan agribisnis
Kewirausahaan agribisnis
 
Master plan kampoeng wisata agro cibadak
Master plan kampoeng wisata agro cibadakMaster plan kampoeng wisata agro cibadak
Master plan kampoeng wisata agro cibadak
 
Wajah baru pertanian pangandaran
Wajah baru pertanian pangandaran  Wajah baru pertanian pangandaran
Wajah baru pertanian pangandaran
 
Penjelasan ske bmk (1) sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemit...
Penjelasan ske bmk (1) sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemit...Penjelasan ske bmk (1) sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemit...
Penjelasan ske bmk (1) sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemit...
 
Kelapa hibrida2
Kelapa hibrida2Kelapa hibrida2
Kelapa hibrida2
 
Penjelasan ske bmk (1) sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemit...
Penjelasan ske bmk (1) sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemit...Penjelasan ske bmk (1) sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemit...
Penjelasan ske bmk (1) sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemit...
 
Komoditas yang bisa dikembangkan di pangan
Komoditas yang bisa dikembangkan di panganKomoditas yang bisa dikembangkan di pangan
Komoditas yang bisa dikembangkan di pangan
 
Jadwal imsakiyah selamat idul fitri dll
Jadwal imsakiyah selamat idul fitri dllJadwal imsakiyah selamat idul fitri dll
Jadwal imsakiyah selamat idul fitri dll
 
Doa nabi yunus
Doa nabi yunusDoa nabi yunus
Doa nabi yunus
 
1 buku panduan hkp ke 44 pangandaran expo iii 2016
1 buku panduan hkp ke 44 pangandaran expo iii 20161 buku panduan hkp ke 44 pangandaran expo iii 2016
1 buku panduan hkp ke 44 pangandaran expo iii 2016
 
1 produksi padi kab pangandaran
1 produksi padi kab pangandaran1 produksi padi kab pangandaran
1 produksi padi kab pangandaran
 
Outlet agribisnis
Outlet agribisnisOutlet agribisnis
Outlet agribisnis
 
Paparan program ktna 2015 2020 zonasi centra komoditi - copy
Paparan program ktna 2015   2020 zonasi centra komoditi - copyPaparan program ktna 2015   2020 zonasi centra komoditi - copy
Paparan program ktna 2015 2020 zonasi centra komoditi - copy
 

Recently uploaded

Dokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptx
Dokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptxDokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptx
Dokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptx
corneliadjobo45
 
ppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptx
ppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptxppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptx
ppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptx
RyanJun5
 
Materi Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptx
Materi Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptxMateri Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptx
Materi Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptx
corneliadjobo45
 
Bahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptx
Bahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptxBahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptx
Bahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptx
ssuser9ca9dd1
 
450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx
450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx
450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx
LuhAriyani1
 
DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANA
DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANADAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANA
DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANA
henandiarsyaharini
 
PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptx
PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptxPPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptx
PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptx
LuhAriyani1
 
PTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilan
PTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilanPTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilan
PTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilan
LuhAriyani1
 

Recently uploaded (8)

Dokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptx
Dokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptxDokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptx
Dokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptx
 
ppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptx
ppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptxppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptx
ppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptx
 
Materi Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptx
Materi Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptxMateri Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptx
Materi Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptx
 
Bahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptx
Bahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptxBahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptx
Bahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptx
 
450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx
450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx
450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx
 
DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANA
DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANADAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANA
DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANA
 
PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptx
PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptxPPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptx
PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptx
 
PTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilan
PTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilanPTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilan
PTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilan
 

Agropolitan sibima pangandaran

  • 1. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN AGROPOLITAN SIBIMA KABUPATEN PANGANDARAN
  • 2. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN AGROPOLITAN SIBIMA KABUPATEN PANGANDARAN
  • 3. PENDAHULUAN Pengembangan Kawasan Agropolitan merupakan salah satu upaya mempercepat pembangunan perdesaan dan pertanian, dimana kota sebagai pusat kawasan dengan ketersediaan sumber dayanya, tumbuh dan berkembang dengan mengakses, melayani, mendorong usaha agrobisnis di desa-desa kawasan (hinterland). Mempercepat pembangunan ekonomi daerah dan mengurangi kesenjangan pendapatan antar masyarakat. Pengembangan kawasan agropolitan dilaksanakan secara bertahap berorientasi jangka panjang, dimulai dengan program jangka pendek yang bersifat rintisan yang pada tahap pertama perlu diberikan stimulan. Pengembangan kawasan agropolitan harus sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki daerah. Program agropolitan dimulai pada tahun 2016 yang masih bersifat rintisan pada beberapa daerah dan Kab. Pangandaran.
  • 4. Latar Belakang Perlunya Pengembangan Agropolitan ? 1. Mengurangi pengurasan kekayaan desa (sentra produksi) ke kota besar 2. Menghidupkan ekonomi perdesaan / kerakyatan dengan memberdayakan potensi desa sehingga mengurangi ketergantungan kepada kota besar 3. Mengurangi kemacetan / aglomerasi baik modal, industri, transportasi dll) kota-kota besar yang merusak lingkungan 4. Agropolis dikembangkan sebagai kekuatan yang mampu mendorong, menghela dan melayani daerah pertumbuhan 5. Mengembangkan sistem dan usaha agribisnis dalam suatu kawasan terpilih dalam rangka pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
  • 5. Maksud Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui percepatan pengembangan wilayah dan peningkatan keterkaitan desa dan kota dengan mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing dengan berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi. Meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam pengelolaan pembangunan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat. Mendorong pemberdayaan masyarakat dalam proses pembangunan perkotaan dan perdesaan yang berkelanjutan. Meningkatkan peran dunia usaha melalui penciptaan iklim kondusif bagi pengembangan ekonomi daerah dan wilayah. Memfasilitasi pembangunan prasarana dan sarana perkotaan atau perdesaan yang berwawasan lingkungan dalam rangka mendorong terwujudnya tata perkotaan / perdesaan yang seimbang, terintegrasi dengan pengembangan tata ruang wilayah. Meningkatkan akses perdesaan terhadap pusat-pusat pertumbuhan, pasar serta lokasi-lokasi penting dalam kegiatan agribisnis. Meningkatkan teknologi yang dibutuhkan dalam kegiatan agribisnis.
  • 6. Pengertian AGROPOLITAN Kota pertanian yang tumbuh dan berkembang, memacu berkembangnya sistem dan usaha agribisnis sehingga dapat melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian di wilayah sekitarnya. KAWASAN AGROPOLITAN Kawasan agribisnis terpilih yang terdiri dari kota pertanian dan daerah sentra produksi pertanian yang ada di sekitarnya, dengan batasan yang tidak ditentukan batasan administrasi pemerintah, tetapi lebih ditentukan dengan memperhatikan skala ekonomi Pembangunan ekonomi berbasis pertanian di kawasan agribisnis Terpilih yang dirancang dan dilaksanakan dengan jalan, untuk mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi yang digerakkan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah
  • 7. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan Pengembangan kawasan agropolitan tujuannya adalah untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui percepatan pengembangan wilayah dan peningkatan keterkaitan desa dan kota dengan mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing berbasis kerakyatan, berkelanjutan, dan terdesentralisasi (wewenang berada di Pemerintah Daerah dan masyarakat).
  • 8. Sasaran Pemberdayaan masyarakat pelaku agribisnis agar mampu meningkatkan produksi, produktivitas komoditi pertanian, serta produk-produk olahan pertanian lainnya. Penguatan kelembagaan petani. Pengembangan kelembagaan sistem agribisnis (penyediaan agroinput, pengolahan hasil, dan penyediaan jasa). Pengembangan kelembagaan penyuluhan pembangunan terpadu. Pengembangan iklim yang kondusif bagi usaha dan investasi. Peningkatan sarana dan prasarana.
  • 9. Analisis SWOT terhadap sektor pertanian Merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi suatu organisasi. Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threat (ancaman).
  • 10. KEKUATAN Potensi Lahan masih besar. Kondisi agroekosistem bervariasi. Jumlah petani banyak. Lembaga petani sudah terbentuk.
  • 11. KELEMAHAN: Kurangnya sarana produksi pertanian (Saprotan). Masih rendahnya produktivitas tanaman. Belum tersedianya pasar di tiap sentra produksi. Kualitas SDM di sektor pertanian belum memadai.
  • 12. PELUANG Kemajuan teknologi yang mendukung kegiatan usaha. Permintaan pasar cenderung meningkat. Adanya dukungan swasta dan koperasi dalam penyediaan saprotan. Pusat pengembangan agropolitan.
  • 13. ANCAMAN Harga komoditi hasil pertanian relatif murah. Belum adanya industri pengolahan hasil pertanian. Kurangnya aksesibiltas pasar. Adanya gangguan hama dan penyakit tanaman.
  • 14. STRATEGI TERPILIH Strategi Utama Strategi WT (Weakness Treath = kelemahan dan Ancaman) : Stabilitasasi harga komoditi. Penyediaan sarana dan prasarana. Strategi Alternatif 1. Strategi SO (Strenght Oppurtunity = kekuatan dan Peluang) : Peningkatan produktivitas Pengembangan sistem informasi pasar. 2. Strategi ST (Strenght Treath = kekuatan dan Ancaman) : Pengembangan pengolahan hasil (agroindustri). Pengwilayahan komoditi. 3. Strategi WO (Weakness Opportunity = Kelemahan dan Peluang) : Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani. Pengembangan pola kemitraan petani dan swasta/perbankan.
  • 15. STRATEGI PENGEMBANGAN Pembangunan sistem dan usaha agrobisnis berorientasi pada kekuatan pasar. Pengembangan sarana dan prasarana dan prasarana publik yang berwawasan lingkungan, misalnya pembangunan jalan akses. Reformasi regulasi yang berhubungan dengan penciptaan iklim kondusif bagi pengembangan usaha.
  • 16. ARAH PENGEMBANGAN Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pengembangan kawasan agropolitan, maka arah pengembangan agropolitan di Kabupaten Pangandaran adalah: 1. Pemberdayaan Masyarakat, terutama pelaku agrobisnis, termasuk peningkatan kualitas pengusaha sehingga mampu memanfaatkan potensi / peluang ekonomi pedesaan. 2. Menjamin tersedianya sarana produksi dan permodalan pertanian dengan tepat. 3. Pengembangan kelembagaan petani, penyuluhan pertanian menjadi Balai Penyuluhan Pembangunan Terpadu. 4. Pengembangan kelembagaan keuangan. 5. Pengembangan pusat - pusat pertumbuhan agribisnis dan industri pertanian secara lokalita. 6. Peningkatan perdagangan / pemasaran. 7. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana umum yang bersifat strategis. 8. Pengembangan pendidikan pertanian. 9. Pengembangan pengkajian teknologi tepat guna yang sesuai lokalita.
  • 17. ANALISIS PENETAPAN KOMODITAS UNGGULAN, ANDALAN, & POTENSIAL Merupakan komoditas basis dan bukan merupakan komoditas yang memiliki nilai strategik - politik Merupakan komoditas basis dan unggulan di Kawasan Agropolitan Kab. Pangandaran Merupakan komoditas basis yang dapat ditingkatkan nilai tambahnya dengan teknologi lokal maupun modern dalam proses agroindustri kecil - menengah maupun besar. Merupakan komoditas yang dapat diusahakan dalam sistem produksi farming / usaha tani terpadu
  • 18. KRITERIA PENETAPAN KAWASAN AGROPOLITAN Merupakan Kawasan Perdesaan Karena keunggulan / kelebihannya tercantum dalam prioritas pembangunan Kabupaten atau SWP. Merupakan satuan kawasan perdesaan dengan fungsi tertentu Prasyarat-prasyarat Khusus
  • 19. Model dan Skenario Pengembangan Kawasan Agropolitan Rencana pengembangan sistem dan usaha agribisnis di Kawasan Agropolitan meliputi : Kelompok Tanaman Pangan (padi, jagung), Hortikultura (kentang, bawang daun, durian, rambutan, pisang), Perkebunan (cengkeh, kopi, tebu), Peternakan (sapi, domba / kambing).
  • 20. Hirarki pusat-pusat pertumbuhan di Kawasan Agropolitan Pada jenjang paling bawah merupakan ruang yang mewadahi kawasan budidaya dengan sirkum 6 km untuk area produksi yang kemudian disebut sebagai Kawasan Sentra Produksi (KSP). Pada jenjang yang ada di atas KSP adalah ruang yang terdiri dari kumpulan beberapa KSP yang memiliki akses dan membutuhkan ruang untuk pelayanan dengan jarak tempuh kurang lebih 10 - 15 km dalam kawasan atau ruang yang mampu mewadahi segala kegiatan KSP.
  • 21. Lanjutan… Pada jenjang paling atas adalah ruang Kawasan Agropolitan Kabupaten Pangandaran yang berdasarkan strategi geografi mempunyai intensitas akses yang tinggi, sehingga direncanakan menjadi ruang yang berfungsi sebagai koridor pengembangan baru di bagian Selatan dan Utara Kabupaten Pangandaran dan juga berfungsi sebagai penghubung antara Kawasan Agropolitan Kabupaten Pangandaran dengan wilayah hinterland maupun dengan Kabupaten lain (Kabupaten Banjar, Cilacap, Tasikmalaya dan Ciamis). Dengan kata lain, bahwa pusat dari Kawasan Agropolitan Kabupaten Pangandaran (disebut sebagai Kota Tani Utama).
  • 22. Rencana Pengembangan Sarana- Prasarana Rencana Sarana Perindustrian Penambahan sarana perindustrian untuk pengepakan beras; Pengadaan dan penambahan sarana perindustrian untuk pengolahan jagung menjadi tepung maizena, dan pakan ternak; Pengadaan sarana perindustrian untuk pengolahan durian menjadi dodol, dan jam/jelly; Pengadaan dan penambahan sarana perindustrian untuk pengolahan mangga menjadi sirup, manisan, sari buah, kripik, jam/jelly; Pengadaan dan penambahan sarana perindustrian untuk pengolahan sawo menjadi kripik, manisan, dan sari buah; Pengadaan dan penambahan sarana perindustrian untuk pengolahan pisang menjadi sirup, kripik, sale dan jam/jelly; Pengadaan sarana perindustrian untuk pengolahan kentang menjadi kripik; Penambahan sarana perindustrian untuk pengolahan pakan ternak;
  • 23. Lanjutan… Rencana Sarana Lembaga Perekonomian Pembangunan koperasi saprodi (sarana produksi untuk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan); Membangun Balai Informasi Agropolitan Membangun dan menambah Bank Perkreditan Rakyat Membangun Lumbung Desa Modern (LDM); Membangun outlet untuk pemasaran buah- buahan segar dan hasil pengolahan buah unggulan dan potensial.
  • 24. Lanjutan… Prasarana Air Bersih pemanfaatan sumber mata air melalui jaringan perpipaan yang tertata rapi dan terkontrol secara menyeluruh serta pemanfaatan air sungai dengan pengolahan teknologi menjadi air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kawasan Perencanaan. Prasarana Irigasi pengoptimalan prasarana irigasi yang sudah ada dengan perbaikan-perbaikan saluran yang rusak dan bantuan pompa untuk daerah yang letaknya jauh dari bangunan irigasi. Pemanfaatan sungai dan anak sungai yang mengalir di kawasan perencanaan dengan mengoptimalkan fungsi saluran irigasi, baik saluran primer, sekunder maupun tersier. Prasarana Jalan Prasarana Persampahan
  • 25. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia Sasaran utama masyarakat (masyarakat = pelaku yang terlibat langsung dengan kegiatan agropolitan seperti masyarakat tani, kelompok tani, petugas penyuluh lapangan pertanian dan peternakan) Upaya peningkatan kualitas SDM dilakukan dengan cara pemberian penyuluhan-penyuluhan oleh PPL mengenai berbagai macam teknologi pertanian yang tepat guna dan efisien dalam mengolah dan memanfaatkan produksi pertanian maupun sisa produk pertanian yang tidak dapat terjual.
  • 26. Rencana Pengembangan Sistem Kelembagaan Kebijakan : pembentukan dan penguatan kelembagaan tani, pemda sebagai fasilitator : langkahnya kelompok tani, gapoktan, poktan / koperasi agribisnis berbadan hukum, asosiasi petani / produsen; kelembagaan lain misal ; kios saprodi, pengolahan & pemasaran
  • 27. Kebijakan Umum Pembangunan Pertanian di Kab. Pangandaran Tahun 2016 diarahkan pada: Peningkatan sarana dan prasarana penunjang. Mengembangkan jaringan produksi dan pemasaran. Pengembangan Teknologi Pertanian. Mengembangkan Pusat Pertumbuhan di Kawasan Agropolitan untuk mendukung sistem agribisnis dan pengembangan ekonomi lokal. Mengembangkan industri kecil dan rumah tangga di kawasan perdesaan.
  • 28. UPAYA PEMERINTAH KAB. PANGANDARAN DALAM MENDUKUNG PROGRAM AGROPOLITAN Program agropolitan merupakan program pemerintah Kabupaten Pangandaran dan dimulai pada tahun 2016. Kab. Pangandaran sebagai pusat pengembangan agropolitan yang dipusatkan di Kec. Langkaplancar, karena pertimbangan: Potensi lahan yang sangat besar dan agroklimat serta masyarakatnya paling banyak berprofesi sebagai petani. Setelah Kec. Langkaplancar maka pemerintah Kab. Pangandaran mencari alternatif lokasi / wilayah kawasan pengembangan agropolitan. Melihat potensi wilayah dan akses pasar maka pusat pengembangan kawasan agropolitan di Kab. Pangandaran diusulkan adalah Kecamatan Langkaplancar, dengan daerah hinterlandnya adalah Kec. Cigugur, dan Parigi. Pembentukan Pokja agropolitan tingkat Kabupaten Pangandaran yang anggotanya terdiri dari dinas instansi terkait, dan seluruh stakeholder termasuk KTNA.
  • 29. SARAN Untuk Pemerintah Kabupaten diharapkan dalam rangka pembuatan sarana penunjang infrastruktur seperti jalan akses agar kiranya sebelum dilaksanakan, dapat dikoordinasikan dengan Pemerintah Desa dan Kecamatan sehingga tujuan dan sasaran dapat tercapai secara efektif. Untuk masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan dan mendukung program Agroplitan yang sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri, terutama yang berada di wilayah pusat pengembangan Agropolitan.