Kawasan Agropolitan “Satriya Tani” Panggungharjo adalah suatu kawasan yang tumbuh dan berkembang yang mampu memacu berkembangnya sistem dan usaha agribisnis sehingga dapat melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya. Pengembangan kawasan agropolitan adalah pembangunan ekonomi berbasis pertanian di kawasan agribisnis, yang dirancang dan dilaksanakan dengan jalan mensinergikan berbagai potensi yang ada untuk mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi, yang digerakkan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh Pemerintah. Konsep agropolitan “Satriya Tani” ini basisnya pada membangun fungsi kawasan agro-industri dalam artian luas. Dimana pertanian itu tidak dilihat dari sisi bercocok tanam dan mencangkul saja. Di dalam kawasan agropolitan harus terdapat sektor industri, jasa, pariwisata, dan sebagainya, namun basisnya pertanian dalam arti yang luas.
Kawasan Agropolitan “Satriya Tani” Panggungharjo adalah suatu kawasan yang tumbuh dan berkembang yang mampu memacu berkembangnya sistem dan usaha agribisnis sehingga dapat melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya. Pengembangan kawasan agropolitan adalah pembangunan ekonomi berbasis pertanian di kawasan agribisnis, yang dirancang dan dilaksanakan dengan jalan mensinergikan berbagai potensi yang ada untuk mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi, yang digerakkan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh Pemerintah. Konsep agropolitan “Satriya Tani” ini basisnya pada membangun fungsi kawasan agro-industri dalam artian luas. Dimana pertanian itu tidak dilihat dari sisi bercocok tanam dan mencangkul saja. Di dalam kawasan agropolitan harus terdapat sektor industri, jasa, pariwisata, dan sebagainya, namun basisnya pertanian dalam arti yang luas.
Di Kota Semarang, produk pertanian yang dihasilan oleh petani/ kelompok tani memerlukan adanya fasilitasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, khususnya Dinas Pertanian dalam hal pemasaran dan mempromosikan produk-produk unggulan pada pameran mulai tingkat lokal, regional, hingga tingkat nasional.
Dengan Kegiatan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahun 2015, petani dan kelompok tani dapat turut serta mempromosikan produk unggulan di masing-masing wilayah, bonsai dan menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi lokal di kawasan pengembangan sektor pertanian pada khususnya dan Kota Semarang pada umumnya, sekaligus dapat mendukung program Pemerintah di sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015ignasius dh purba
Laporan ini kami susun sebagai bentuk pertanggungjawaban kami dalam melaksanakan Subkegiatan Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani, Kegiatan Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Tahun Anggaran 2015, dengan sumber dana APBD Kota Semarang.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas kerja sama dan bantuannya, sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa mendatang dan semoga laporan ini bisa memberikan manfaat.
Kelembagaan petani mempunyai peranan penting dalam pembangunan pertanian dan diharapkan dapat membawa kehidupan petani dan keluarganya ke arah yang lebih baik. Kelembagaan petani belum dapat dikembangkan secara optimal sehubungan dengan permasalahan teknologi, sumber daya manusia, infrastruktur, akses informasi, akses teknologi, dan akses pasar yang masih kecil dan terbatas. Sangat diperlukan adanya petani dan kelembagaan petani yang menguasai ilmu dan teknologi pertanian yang sangat memadai agar petani dan kelompok tani mampu bertahan di tengah persaingan ekonomi dunia. Korporasi petani dalam ujud Badan Usaha Milik Petani (BUMP) merupakan suatu jawaban untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha tani, dan daya saing petani, menuju ke arah penguatan kelembagaan ekonomi petani. BUMP mempermudah petani dan kelompok tani untuk menjangkau akses permodalan, akses sarana dan prasarana, layanan pengolahan, dan pemasaran hasil pertanian. Kelembagaan petani di perdesaan memiliki kontribusi yang besar pada pengembangan sosial dan ekonomi petani, peningkatan aksesibilitas terhadap informasi pertanian, aksesibilitas terhadap modal, infrastruktur, dan pasar serta peningkatan adopsi inovasi pertanian. Ujud nyata pengembangan kelembagaan ekonomi petani ini adalah suatu bentuk badan usaha yang disebut Badan Usaha Milik Petani (BUMP).
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
Di Kota Semarang, produk pertanian yang dihasilan oleh petani/ kelompok tani memerlukan adanya fasilitasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, khususnya Dinas Pertanian dalam hal pemasaran dan mempromosikan produk-produk unggulan pada pameran mulai tingkat lokal, regional, hingga tingkat nasional.
Dengan Kegiatan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahun 2015, petani dan kelompok tani dapat turut serta mempromosikan produk unggulan di masing-masing wilayah, bonsai dan menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi lokal di kawasan pengembangan sektor pertanian pada khususnya dan Kota Semarang pada umumnya, sekaligus dapat mendukung program Pemerintah di sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015ignasius dh purba
Laporan ini kami susun sebagai bentuk pertanggungjawaban kami dalam melaksanakan Subkegiatan Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani, Kegiatan Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Tahun Anggaran 2015, dengan sumber dana APBD Kota Semarang.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas kerja sama dan bantuannya, sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa mendatang dan semoga laporan ini bisa memberikan manfaat.
Kelembagaan petani mempunyai peranan penting dalam pembangunan pertanian dan diharapkan dapat membawa kehidupan petani dan keluarganya ke arah yang lebih baik. Kelembagaan petani belum dapat dikembangkan secara optimal sehubungan dengan permasalahan teknologi, sumber daya manusia, infrastruktur, akses informasi, akses teknologi, dan akses pasar yang masih kecil dan terbatas. Sangat diperlukan adanya petani dan kelembagaan petani yang menguasai ilmu dan teknologi pertanian yang sangat memadai agar petani dan kelompok tani mampu bertahan di tengah persaingan ekonomi dunia. Korporasi petani dalam ujud Badan Usaha Milik Petani (BUMP) merupakan suatu jawaban untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha tani, dan daya saing petani, menuju ke arah penguatan kelembagaan ekonomi petani. BUMP mempermudah petani dan kelompok tani untuk menjangkau akses permodalan, akses sarana dan prasarana, layanan pengolahan, dan pemasaran hasil pertanian. Kelembagaan petani di perdesaan memiliki kontribusi yang besar pada pengembangan sosial dan ekonomi petani, peningkatan aksesibilitas terhadap informasi pertanian, aksesibilitas terhadap modal, infrastruktur, dan pasar serta peningkatan adopsi inovasi pertanian. Ujud nyata pengembangan kelembagaan ekonomi petani ini adalah suatu bentuk badan usaha yang disebut Badan Usaha Milik Petani (BUMP).
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
1. A. LATAR BELAKANG
Kabupaten Muna adalah daerah dengan potensi pertanian dan peternakan yang
potensial. Alokasi penyelenggaraan kegiatan pengembangan sektor tersebut masih
sangat minim akibat proses pengambangan dan pembangunan yang teeralokasi lebih
dominan kepada pengembangan kota sehingga kurang dominan dalam upaya-upaya
pengembangan sektor riil tersebut. Namun, menyongsong implementasi kebijakan
pembangunan daerah yang otonom (desentralisasi) dewasa ini menuntut segenap
stakeholders di daerah untuk mampu mengelola potensi sumber daya lokalnya secara
mandiri dan efektif.
Hal ini mengacu pada pentingnya peranan setiap stakeholders dalam upayaupaya dan program pengembangan potensi yang ada. Sejalan dengan hal tersebut,
keterlibatan lembaga-lembaga kemasyarakatan sabgat penting dalam pencapaian
target pengembangan yang akan menjadi plot dan realitas selaku bahan acuan
selanjutnya dalam program pengembangan daerah.
Melihat berbagai realitas dilapangan adalah menjadi sangat penting peranan
lembaga keagamaan dalam pengembangan potensi-potensi daerah karena peran dalam
struktur yang mengharuskan adanya keteladanan dan contoh kongkrit yang nyata.
Seperti halnya realitas yang terjadi di Sulawesi Tenggara dimana pemenuhan
permintaan akan produk peternakan belum sepenuhnya disediakan oleh produk ternak
lokal, bahkan sampai pada tahun terakhir ini kebutuhan masyarakat terhadap daerah
lain seperti Sulawesi Selatan. Padahal dari aspek potensi sumber daya alamnya
Sulawesi Tenggara khususnya di Kabupaten Muna memiliki keunggulan yang sama
dengan daerah lain. Potensi ini menjadi sebuah kerangka acuan guna pengembangan
potensi peternakan dimana sangat realistis dengan potensi lingkungan yayasan yang
ideal untuk program pengembangan sapi
Adanya program pemerintah melalui Dinas Peternakan melakukan pembinaan
peternakan sapi didaerah ini dengan membentuk kelompok-kelompok peternakan sapi
yang diharapkan menjadi cikal bakal usaha kecil mikro dan menengah dibidang
pertanian dan peternakan. Untuk meningkatkan produksi dan produktifitas ternak sapi
di daerah ini diperlukan penerapan teknologi peternakan yang tepat guna dan muda
2. diadopsi oleh peternak dan berdasarkan kondisi obyektif peternakan sapi diwilayah
Kabupaten Muna
Hal inilah yang dilakukan dan dirintis dilingkungan yayasan sebagai pilot
project usaha mandiri menuju kesejahteraan masyarakat khususnya dilingkungan
yayasan melalui upaya nyata yang akan dikembangkan menuju kemandirian akan
ketergantungan Yayasan yang selama ini sangat minim dengan dana penyelenggaraan
pencapaian tujuan yang diharapkan selaku sentra pembinaan dan lembaga teladan
bagi umat.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para santri dan masyarakat sekitar
tentang system usaha ternak sapi.
2. Sebagai project percontohan program pengembangan usaha ternak sapi bagi
masyarakat sekitar dan yayasan pada umumnya.
3. Sebagai cikal bakal pembentukan jaringan usaha tani antara yayasan, masyarakat
dan instansi terkait.
4. Sebagai bentuk penyuluhan, pelatihan dan pembinaan terhadap kelompokkelompok usaha peternakan sapi disekitarnya.
5. Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
di
Sulawesi
Tenggara
melalui
pengembangan sistem usaha ternak sapi
C. DAMPAK KEGIATAN BAGI YAYASAN DAN MASYARAKAT
1. Menciptakan sistem usaha ternak sapi di areal yayasan sebagai bentuk pilot
project di Desa Umba..
2. Menghadirkan sumbangan dan sumber pendapatan bagi pengelolaan yayasan ke
arah yang mandiri, modern dam profesional.
3. Menciptakan santri yang memiliki etos kerja dan pengalaman wirausaha mandiri.
3. 4. Merangsang masyarakat untuk mengembangkan wirausaha bidang pertanian
dalam menuju kesejahteraan.
5. Terbentuknya sarana dan wadah kerjasama melalui hubungan yang kuat antara
warga yayasan dengan masyarakat selaku kegiatan pembinaan umat yang terpadu
dalam peningkatan moral dan kesejahteraan sosial.
6. Peningkatan aktifitas ekonomi masyarakat melalui peningkatan PAD gna
akselerasi pembangunan daerah.
7. Menciptakan wirausahawan tani dengan wawasan profesional.
D. DESKRIPSI KEGIATAN
1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Program pengembangan dilaksanakan di Desa Umba dan sekitarnya dan
akan berlangsung selama 8 bulan mulai april sampai dengan Desember 2009. Hal
ini secara strategis didasarkan pada :
-
Yayasan memiliki lahan yang sangat memungkinkan untuk pengembangan
hewan ternak.
-
Masyarakat sekitarnya umumnya memiliki wawasan tentang peternakan sapi
sehingga memungkinkan percepatan pengembangan inovasi dan teknologi
sistem usaha ternak sapi yang dikembangkan.
2. Target Sasaran Kegiatan
Program dialokasikan secara khusus guna pemberdayaan anak-anak binaan
Yayasan (santri) dan masyarakat sekitarnya yang memiliki minat dan bakat dalam
usaha ternak. Yang akan di dampingi secara intensif guna mengadopsi teknologi
dan inovasi yang dikembangkan.
3. Penguatan Kapasitas Usaha
Pelatihan akan menjadi sarana penguatan kapasitas yang harus dilaksanakan
untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam mengembangkan sistem usaha
peterbakan yang dilakukan dengan materi yang mencakup tentang :
4. 1. Teknis Budi Daya
2. Manajemen usaha ternak terpadu
3. Pengelolaan administrasi dan keuangan
4. Manajemen pemasaran
4. Monitoring dan Evaluasi
Demi mengidentifikasi secara dini permasalahan yang muncul dilapangan
dalam proses perjalanan usaha untuk persiapan tindakan dan solusi yang tepat dan
cepat. Monev teragenda dalam 3 bentuk yaitu Monev mingguan, melibatkan
tenaga pendamping lapangan, Monev bulanan, melibatkan tim pelaksana dan
tenaga ahli, Monev Triwulan, melibatkan segenap stakeholders terkait.
5. Pelaporan
Teknis pelaporan dilakukan dalam 2 tahapan berdasarkan hasil monev
secara terpadu meliputi Laporan Pertengahan (Mid Term) menyangkut tentang
proses pelaksanaan kegiatan mencakup sosialisasi, pelatihan penguatan kelompok,
peroases pengelolaan, kemajuan pelaksanaan, permasalahan-permasalahan dan
solusi yang diberikan selama paruh waktu kegiatan kemudian Laporan Akhir
(Final Report) menyangkut tentang pelaksanaan agenda program secara
keseluruhan dari awal hingga akhir proses pelaksanaan program.
E. STUDI KELAYAKAN USAHA
1. Aspek Produksi
Budi daya ternak sapi di dahului dengan pendirian bangunan produksi
(kandang ternak) meliputi :
-
Kandang sapi dewasa ukuran (PxL) 20 x 6 M
-
Kandang sapi pejantan ukuran (PxL) 10 x 6 M
-
Gudang pakan + Rumah penjaga
-
Kolam permandian sapi dan tempat pembuatan pakan penguat.
5. 2. Aspek Teknis
Secara sederhana, teknis pengembangan sistem usaha ternak sapi adalah
sebagai berikut ; Pembersihan kandang, Pemberian pakan dan konsentrat serta
proses pembiakan ternak.
3. Aspek Pemasaran
Peluang pasar usaha ternak sapi dalam lingkup wilayah Sulawesi Tenggara
secara umum sangat cerah dan menjanjikan. Kebutuhan pasar masih sangat tinggi
dengan suplai produk pada usaha-usaha konsumsi rumah makan dan acara ritual.
4. Aspek Finansial
Perhitungan kelayakan aspek finansial di dasarkan pada asumsi-asumsi
sebagai berikut :
-
Biaya investasi yang dibutuhkan
hanya mencakup investasi bangunan
kandang dan peralatan.
-
Umur ekonomis perlengkapan peralatan minimal 10 tahun.
-
Biaya susut/perawatan bangunan dan peralatan dialokasi sebesar 5 % pertahun
dari harga masing-masing.
-
Biaya asuransi dan pajak adalah 2,5 % pertahun.
-
Biaya produksi (biaya variabel) meliputi semua biaya yang dikeluarkan
selama proses produksi berlangsung.
5. Analisis Ekonomi
Analisi rugi laba pengembangan sistem ternak dimaksud menggunakan
aplikasi metode Net Benefit Cost Ratio (NBCR)
yaitu senilai 1,12 yang
menunjukkan sistem usaha ternak sapi terpadu menguntungkan secara ekonomi.
6. F. ORGANISASI PELAKSANA
Pembina
: Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten
Penanggungjawab
: Nyonya Hasnah
Ketua Pelaksana
: La Fepu
Konsultan Pendamping
: Tim Konsultan
Pendamping Lapangan
: 2 orang
Administrasi dan Keuangan
: 1 orang
G. KEBUTUHAN BIAYA DAN SUMBER DANA
Guna
realisasi
penyelenggaraan
kegiatan
dibutuhkan
dana
sebesar
Rp.280.950.000,- (Terbilang : Dua Ratus Delapan Puluh Juta Sembilan Lima Puluh
Ribu Rupiah) dengan sumber dana diharapkan adalah berasal dari Program Lembaga
Mandiri Yang Mengakar Di Masyarakat (LM3) Direktorat Jenderal Peternakan
Departemen Pertanian Republik Indonesia Tahun Anggaran 2009 (Rincian Anggaran
Terlampir)
H. JADWAL PELAKSANAAN
Adapun rincian jadwal pelaksanaan program pengembangan sistem usaha ternak sapi
adalah sebagai berikut :
8. LEMBAR PENGESAHAN
PENGEMBANGAN SISTEM USAHA TERNAK SAPI PADA YAYASAN PENDIDIKAN
”AL MAARIF” KABUPATEN MUNA
1. Lembaga Pengusul
:
Yayasan Pendidikan ”AL MAARIF” Kabupaten Muna
Lendeo, Desa Lakandito Kec. Kabangka Kab. Muna
Alamat
Kontak Person
:
0813 4188 6065
2. Pelaksana Kegiatan
:
Yayasan Pendidikan ”AL MAARIF” Kabupaten Muna
Penanggung jawab
:
Nyonya Hasnah
Ketua Pelaksana
:
La Fepu
3. Konsultan Pendamping
:
Tim Konsultan
4. Lama Kegiatan
:
8 Bulan
5. Biaya Yang Diperlukan
:
Rp. 280.950.000,-
:
Terbilang : (Dua Ratus Delapan Puluh Juta Sembilan
Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah).
:
6. Sumber Dana
Program
LM3
Departemen
Pertanian
Republik
Indonesia Tahun 2009
Raha,
Penanggungjawab
Ketua Yayasan
Maret
Ketua Pelaksana
NYONYA HASNAH
L A
Mengetahui,
An. Kepala Dinas Pertanian Kab. Muna
Kepala Bidang Peternakan
Ir. L.M. Yakub. M.Si
NIP. 590 008 940
F E P U
2009
9. NO
A
JENIS KEGIATAN
VOL
Paket
Paket
Paket
Persiapan
1 Koordinasi
2 Sosialisasi
3 Legalisasi Usaha
SAT
HARGA (Rp)
1
2
1
1.000.000
1.000.000
2.000.000
1.000.000
2.000.000
2.000.000
5.000.000
OB
OB
OB
OB
8
40
8
4
250.000
250.000
250.000
250.000
2.000.000
10.000.000
2.000.000
1.000.000
15.000.000
Paket
Paket
1
1
14.715.000
9.410.000
14.715.000
9.410.000
Ekor
Kg
Kg
Paket
Paket
30
4
1
1
1
5.000.000
150
2.000
500.000
1.095.000
150.000.000
8.640.000
28.800.000
500.000
1.095.000
189.035.000
Paket
Paket
Paket
Paket
2
2
1
1
3.000.000
3.000.000
5.000.000
10.645.000
6.000.000
6.000.000
5.000.000
10.650.000
27.650.000
Paket
Paket
1
1
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
10.000.000
Paket
Paket
1
1
1.140.000
1.000.000
1.140.000
1.000.000
2.140.000
Paket
Paket
Exp
1
1
10
2.000.000
2.000.000
400.000
2.000.000
2.000.000
4.000.000
7.000.000
280.950.000
Sub Total
B.
1
2
3
4
C.
1
2
3
D.
1
2
3
4
E.
1
2
F.
1
2
G.
1
2
3
Transportasi
Ketua Pelaksana
Tim Konsultan 5 orang
Pendamping Lapangan 2 orang
Tenaga Adm dan Keuangan
Sub Total
Operasional Kegiatan Usaha
Kandang
Peralatan Kandang
Biaya Produksi
- Bibit Sapi
- Pakan Ternak
- Konsentrat 30 ekor/240 hari
- Obat-obatan
- Penyusutan Kandang+Peralatan
Sub Total
Pendampingan dan Monev
Pelatihan Teknis
Pelatihan Manaj, Adm & Keu
Monev
Bantuan Modal Pengembangan
Sub Total
Promosi Produk
Spot Iklan
Pengembangan Jaringan Pasar
Sub Total
Dokumentasi dan Publikasi
Dokumentasi
Publikasi
Sub Total
Pelaporan
Penyusunan Laporan Mid
Penyusunan Laporan Akhir
Penggandaan Laporan
Sub Total
TOTAL
JUMLAH (Rp)
”Terbilang : Dua Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus
Empat Puluh Lima Ribu Lima Ratus Rupiah”