SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Pelaksanaan Prioritas Nasional Reforma Agraria
Palembang, 11 Agustus 2017
Pengarusutamaan Kebijakan Ekonomi Berkeadilan (Pemerataan)
2
KEBIJAKAN
PEMERATAAN
EKONOMI
3
Lahan
Kesempatan
Kapasitas
SDM
A
B
C
Ritel dan Pasar
Pembiayaan dan Anggaran
Pemerintah
Manufaktur dan ICT
Nelayan & Budidaya
Rumput Laut
Mengembangkan perumahan terjangkau
untuk penduduk miskin kota
Peremajaan Tanaman Perkebunan Rakyat dan Mendorong
Peranan Swasta/BUMN sebagai Off-taker dan pengolahan
Mengalokasikan Lahan Pertanian
Kepada Petani Tanpa Lahan
Mensinkronkan dan Melaksanakan
Reforma Agraria dan Kehutanan Sosial
Vokasi, Entrepreneurship dan
Pasar Tenaga Kerja
Sistem Pajak Berkeadilan
Kebijakan Pemerataan adalah kebijakan
Ekonomi Affirmatif yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat
ekonomi lemah dan menengah agar
memiliki equity (terutama lahan),
kesempatan dan kemampuan SDM yang
mempunyai daya saing
Kebijakan Pemerataan Ekonomi Yang Mendesak Di Berbagai Sektor
7
TIM REFORMA AGRARIA
Tim Reforma Agraria
Ketua : Menko Perekonomian
Anggota : Mendagri, ATR/BPN, Men LHK,
Mentan, Men BUMN, Mendes
PDT Trans, KSP
Sekretariat Tim Reforma Agraria
Sekretaris : Sesmenko Perekonomian
Tugas : Koordinasi kegiatan dan dukungan
administrasi kegiatan Reforma Agraria
Pokja Pelepasan Kawasan Hutan dan
Perhutanan Sosial
KETUA
Menteri LHK
Pokja Legalisasi dan Redistribusi
TORA
KETUA
Menteri ATR/BPN
Pokja Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat
KETUA
Menteri MenDes PDT dan
Transmigrasi
Sub PMO
PMO
Organigram Tim Reforma Agraria berdasarkan Kepmenko 73/2017
3
Sub PMO Sub PMO
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2017: REFORMA AGRARIA
REFORMA
AGRARIA
(1)
Penguatan
Kerangka
Regulasi dan
Penyelesaian
Konflik
Agraria
(2)
Penataan
Penguasaan
dan
Pemilikan
Tanah Obyek
Reforma
Agraria
(3)
Kepastian
Hukum dan
Legalisasi
atas Tanah
Obyek
Reforma
Agraria
(4)
Pemberdayaan
Masyarakat
dalam
Penggunaan,
Pemanfaatan
dan Produksi
atas TORA
(5)
Kelembagaan
Pelaksana
Reforma
Agraria Pusat
dan Daerah
LEVEL 1
PROGRAM
PRIORITAS
PRIORITAS
NASIONAL
− Kem. ATR/BPN; - KLHK;
− Kementan; - Kemen ESDM;
− Kemen Desa, PDTT; - KKP;
− Kemen.PUPR; - Kemendagri;
− Kemenhub; - Setkab
− Setneg
− Kem. ATR/BPN;
− KLHK;
− Kementan;
− Kemen Kop UKM;
− Kemen Desa, PDTT;
− KKP;
− Kemen.PUPR;
− Kemendagri
− Kem. ATR/BPN; - KLHK;
− Kementan; - Kemen Kop UKM;
− Kemen Desa, PDTT; - KKP;
− Kemen.PUPR; - Kemendagri
− Kemen. PAN dan RB - BIG
− LAPAN - KemenKeuangan
− Kem. ATR/BPN; - KLHK;
− Kementan; - Kemen Kop UKM;
− Kemen Desa, PDTT;
− KKP;
− Kemen.PUPR;
− emendagri
− LIPI
− BPPT
− Kemendag
− Kem. ATR/BPN;
− KLHK
− Kemen BUMN
− Kementan
− Kemen.PUPR;
− Kemen Kop UKM
− Kemenhub
− Kemen Desa, PDTT
− Kemen ESDM
− KKP
− Kemen PUPR
− Kemendagri
− Setkab
− Kemen Kum Ham
• Reforma Agraria adalah proses alokasi dan
konsolidasi kepemilikan, penguasaan/akses, dan
penggunaan lahan
• Kebijakan Reforma Agraria dilaksanakan melalui dua
jalur, yaitu TORA dan Perhutanan Sosial
“Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung
didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”
Tujuan
Reforma Agraria
UUD 1945
Pasal 33 ayat 3
Dasar Hukum
Apa Itu Reforma Agraria?
Mengurangi
ketimpangan
penguasaan dan
pemilikan tanah
Menciptakan
sumber-sumber
kemakmuran dan
kesejahteraan
masyarakat yang
berbasis agraria
Menciptakan
lapangan kerja
untuk mengurangi
kemiskinan
Memperbaiki akses
masyarakat kepada
sumber ekonomi
Meningkatkan
ketahanan dan
kedaulatan pangan
Memperbaiki dan
menjaga kualitas
lingkungan hidup
serta menangani
dan menyelesaikan
konflik agraria
8
SINKRONISASI TORA DAN PERHUTANAN SOSIAL
Melalui program reforma agraria pemerintah melakukan alokasi kepemilikan lahan TORA dan pemberian
legalitas akses Perhutanan Sosial kepada masyarakat bawah
Apa Itu Reforma Agraria? (....lanjutan)
1) Luasan legalisasi aset untuk penyelesaian konflik lahan masih dalam proses inventarisasi
Reforma Agraria
LEGALISASI ASET
(4,5 Juta Ha)
REDISTRIBUSI TANAH
(4,5 Juta Ha)
1 2 LEGALITAS AKSES
3
SKEMA 1 SKEMA 2 SKEMA 4 SKEMA 5 SKEMA 6
SKEMA 3
Tanah Transmigrasi Belum
Bersertipikat
(0,6 Juta Ha)
PRONA
(3,9 Juta Ha)
HGU Terlantar dan
Tanah Terlantar
(0,4 Juta Ha)
Pelepasan Kawasan
Hutan
(4,1 Juta Ha)
Pemberian Akses
Pengusahaan Hutan
dalam periode tertentu
(12,7 Juta Ha)
Hasil Penyelesaian
Konflik lahan1
TORA Perhutanan Sosial
9
TAKSONOMI TANAH OBJEK REFORMA AGRARIA (TORA) DAN PERHUTANAN SOSIAL
7
TANAH OBJEK REFORMA AGRARIA (TORA)
Pemberian Hak Atas Tanah oleh Kementerian ATR/BPN Menurut UU No. 5 /1960 tentang Pokok-Pokok Agraria
PERHUTANAN SOSIAL
Pemberian Hak Pengelolaan atau Izin
Pemanfaatan Kawasan Tertentu oleh
Kementerian LHK menurut UU No.41/1999
tentang Kehutanan
STATUS
HUKUM/
LEMBAGA
PENGATUR
TANAH NEGARA DAN TANAH MILIK WARGA
Di bawah jurisdiksi pengaturan oleh Kementerian ATR/BPN
HUTAN NEGARA
Di bawah jurisdiksi pengaturan oleh Kementerian LHK
Untuk dikeluarkan dari Hutan Negara Untuk tetap berada dalam Hutan Negara
STATUS
PENGUA-
SAAN SAAT
INI
Tanah
Negara
lainnya
Tanah
Terlantar
dari
HGU-
HGB
dan
Hak
Pakai
HGU
sudah
habis
masa
berlakunya
Legalisasi
aset
tanah
yg
sudah
dikuasai
rakyat
Tanah
Transmigrasi
yang
belum
bersertifikat
20%
dari
kawasan
hutan
yang
dilepaskan
untuk
Perkebunan
Besar
20%
dari
Hutan
Produksi
Konversi
yang
telah
dimohon
Perusahaan
Perkebunan
untuk
dilepaskan
Hutan
Produksi
Konversi
yang
tidak
produktif
Pemukiman
Transmigrasi,
fasum-fasosnya
yg
sudah
memperoleh
persetujuan
prinsip
Pemukiman
fasum-fasos
Lahan
produktif
berupa
sawah
dan
tambak
Pertanian
lahan
kering
dan
kebun
campur
yg
jadi
sumber
mata
pencaharian
rakyat
Hutan
Adat
yang
berada
dalam
Hutan
Konservasi
maupun
Hutan
Produksi
Ragam
macam
penggolongan
hutan
berdasarkan
fungsi
dan
alokasi
(Hutan
Produksi,
Konservasi
dan
Lindung)
STATUS
HUKUM
YANG DITAR-
GETKAN
? ? ?
Hak
Milik
Perorangan/bersa
ma
Hak
Milik
Perorangan
? ? ?
Hak
Milik
Perorangan/
Bersama
Hak
Milik
Perorangan
Hak
Milik
Perorangan
Hak
Milik
Perorangan/
Bersama
Hak
Penguasaan
Bersama
(Hutan
Adat)
Hak
Pemanfaatan
Bersama
(Hutan
Desa
(HD)
Hak
Pemanfaatan
Bersama
-
Hutan
Tanaman
Rakyat
(HTR)
Hak
Pemanfaatan
Bersama
-
Hutan
Kemasyarakatan
(HKm)
Kontrak
Pemanfa-
atan
-
Kemitraan
Hak Akses/Izin/Kemitraan
Pengelolaan Hutan
TORA Perhutanan Sosial
Norma dan Standar Reforma Agraria
Lahan untuk
diusahakan
Uniformity &
batasan
kepemilikan
lahan
Pengelolaan
secara klaster/
kelompok
Pengelolaan dikonsolidasikan
dalam satu klaster
Jenis tanaman sama untuk
satu klaster
Luasan Maksimum Penguasaan Lahan/Hutan ditentukan berdasarkan kriteria:
10
Hak Milik atas Tanah
• Kepadatan Penduduk
• Jumlah Penduduk Miskin
• Ketimpangan Kepemilikan Lahan
• Kepadatan Penduduk
• Jumlah Penduduk Miskin
• Fungsi Hutan (Konservasi, Lindung, Produksi)
• Jenis Pemanfaatan (Kayu/Non-Kayu)
Tanah tidak untuk diperjualbelikan atau dipecah
melalui sistem waris
Tidak merusak ekosistem hutan dan penebangan kayu
hanya diperbolehkan di Hutan Produksi
Dikelola oleh kelompok
masyarakat (koperasi)
III. Redistribusi Tanah(Ex-HGU/Tanah Terlantar & TN Lainnya)
Area gudang dan
pengering
Area Penanaman
Tanaman Pangan
Area agroindustri Area Penanaman hortikultura
Memanfaatkan Lahan
• Menggunakan lahan untuk
memproduksi tanaman pangan
dan hortikultura
• Mengembangkan hasil panen
menjadi bahan yang memiliki
value added dengan konsep
agroindustri
• Dilakukan dalam bentuk klaster
• Ada proporsi tersendiri atas
pembagian setiap fungsi lahan,
sehingga mudah untuk
memberikan akses infrastruktur
Membangun desa yang
terintegrasi
Apa Yang Akan Dilakukan Penerima Manfaat Reforma Agraria?
Pemberdayaan klaster dilakukan dengan membagi pemanfaatan menjadi beberapa kegunaan dengan berfokus pada
penanaman tanaman pangan dan pengembangan nilai tambah (agroindustri).
Penerima (subjek) program RA diberdayakan
secara klaster melalui:
1. Penguatan Hak (kelompok) masyarakat
atas tanah secara legal sesuai dengan
penataan, penguasaan, dan pemilikan
tanah
2. Peningkatan kemampuan (kelompok)
masyarakat dalam pemanfaatan
peningkatan produktivitas lahan, melalui
tanaman pangan & agroindustri.
3. Pemberian akses terhadap infrastruktur
jalan dan irigasi (termasuk prasarana
pasca panen), pendidikan & latihan, kredit
usaha, dan pemasaran
4. Penyediaan “platform” informasi mengenai
pasar dari produk pertanian serta bantuan
bagi pengembangan usaha produksi
pertanian
Memanfaatkan Lahan
11
Kondisi Pencapaian Target RA dan PS Saat Ini: Butuh Percepatan!
10
PS = <
853.000
ha/tahun
HA = <
55.000/20
thn
RA 
akhir 2016
= 823.919
ha
Kapasitas yang terbatas
• Data mengenai potensi tanah obyek RA
masih belum terkonsolidasi dengan baik 
belum seluruhnya clear and clean
• Rentang rezim izin yang panjang dan
terperangkap ekonomi rente  devolusi
kewenangan
• Dana program yang tidak terkonsolidasi 
optimalisasi dana Pusat, Daerah, dan Desa
• Peran Pemerintah daerah belum dipertegas
dalam pelaksanaan RA (TORA dan PS) 
penegasan fungsi dan peran Pemda
(provinsi, kabupaten/kota, dan desa)
• Kapasitas masyarakat yang relatif rendah 
penguatan kapasitas desa dalam menyusun
rencana kuasa, kelola dan perizinan
Kendala yang dihadapi
Peta dan Rute Jalan Reforma Agraria dimulai dengan Identifikasi
menyeluruh Tanah Objek Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial
Pemerintah Desa
Masyarakat Desa
Pemerintah Pusat
(Tim Reforma Agraria)
Pemerintah Provinsi Tim RA Propinsi
Tim RA Kabupaten
Pemerintah Kabupaten
Kelembagaan Reforma Agraria yang Perlu Dikembangkan
Tim Reforma Agraria
(SK Menko Perekonomian):
- Menko Perekonomian
- Menteri ATR/KaBPN
- Menteri LHK
- Menteri Desa, PDDT
- Menteri Dalam Negeri
- Menteri Pertanian
- Menteri BUMN
- Kepala Staf
Kepresidenan

More Related Content

Similar to Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptx

KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA DI JAWA TENGAH
KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA  DI JAWA TENGAH KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA  DI JAWA TENGAH
KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA DI JAWA TENGAH swirawan
 
Reforma agraria solusi perubahan iklim
Reforma agraria solusi perubahan iklimReforma agraria solusi perubahan iklim
Reforma agraria solusi perubahan iklimswirawan
 
Perpres nomor 86 tahun 2018
Perpres nomor 86 tahun 2018Perpres nomor 86 tahun 2018
Perpres nomor 86 tahun 2018KantorHukum1
 
Saragih 2011 (cap buruk perkebunan sawit berawal dan berakhir di penataan ruang)
Saragih 2011 (cap buruk perkebunan sawit berawal dan berakhir di penataan ruang)Saragih 2011 (cap buruk perkebunan sawit berawal dan berakhir di penataan ruang)
Saragih 2011 (cap buruk perkebunan sawit berawal dan berakhir di penataan ruang)Andi Ishak
 
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...Law Firm "Fidel Angwarmasse & Partners"
 
Penerapan UU tindak pidana korupsi dalam penyalahgunaan penyelengaraan kehutanan
Penerapan UU tindak pidana korupsi dalam penyalahgunaan penyelengaraan kehutananPenerapan UU tindak pidana korupsi dalam penyalahgunaan penyelengaraan kehutanan
Penerapan UU tindak pidana korupsi dalam penyalahgunaan penyelengaraan kehutananCIFOR-ICRAF
 
Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...
Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...
Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...Yandi Novia (Debu Yandi)
 
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya AlamKewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alambung gunawan
 
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...WachidNoorH
 
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Fitri Indra Wardhono
 
Proposal hand traktor ok
Proposal hand traktor okProposal hand traktor ok
Proposal hand traktor okRaffael Net
 
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017Panji Kharisma Jaya
 
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...CIFOR-ICRAF
 
Policy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang Adil
Policy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang AdilPolicy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang Adil
Policy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang AdilYoel Hendrawan
 

Similar to Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptx (20)

KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA DI JAWA TENGAH
KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA  DI JAWA TENGAH KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA  DI JAWA TENGAH
KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA DI JAWA TENGAH
 
Reforma agraria solusi perubahan iklim
Reforma agraria solusi perubahan iklimReforma agraria solusi perubahan iklim
Reforma agraria solusi perubahan iklim
 
Perpres nomor 86 tahun 2018
Perpres nomor 86 tahun 2018Perpres nomor 86 tahun 2018
Perpres nomor 86 tahun 2018
 
Warta tenure 04e
Warta tenure 04eWarta tenure 04e
Warta tenure 04e
 
Closing statement Koalisi
Closing   statement KoalisiClosing   statement Koalisi
Closing statement Koalisi
 
Saragih 2011 (cap buruk perkebunan sawit berawal dan berakhir di penataan ruang)
Saragih 2011 (cap buruk perkebunan sawit berawal dan berakhir di penataan ruang)Saragih 2011 (cap buruk perkebunan sawit berawal dan berakhir di penataan ruang)
Saragih 2011 (cap buruk perkebunan sawit berawal dan berakhir di penataan ruang)
 
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
 
Penerapan UU tindak pidana korupsi dalam penyalahgunaan penyelengaraan kehutanan
Penerapan UU tindak pidana korupsi dalam penyalahgunaan penyelengaraan kehutananPenerapan UU tindak pidana korupsi dalam penyalahgunaan penyelengaraan kehutanan
Penerapan UU tindak pidana korupsi dalam penyalahgunaan penyelengaraan kehutanan
 
Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...
Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...
Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...
 
Kementerian pertanian[1]
Kementerian pertanian[1]Kementerian pertanian[1]
Kementerian pertanian[1]
 
Agraria 2011 (syahyuti)
Agraria 2011 (syahyuti)Agraria 2011 (syahyuti)
Agraria 2011 (syahyuti)
 
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya AlamKewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
 
Lpra kpa final
Lpra kpa finalLpra kpa final
Lpra kpa final
 
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
 
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
 
Buku tora syahyuti
Buku tora   syahyutiBuku tora   syahyuti
Buku tora syahyuti
 
Proposal hand traktor ok
Proposal hand traktor okProposal hand traktor ok
Proposal hand traktor ok
 
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
 
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
 
Policy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang Adil
Policy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang AdilPolicy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang Adil
Policy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang Adil
 

Recently uploaded

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 

Recently uploaded (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 

Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptx

  • 1. Pelaksanaan Prioritas Nasional Reforma Agraria Palembang, 11 Agustus 2017
  • 2. Pengarusutamaan Kebijakan Ekonomi Berkeadilan (Pemerataan) 2 KEBIJAKAN PEMERATAAN EKONOMI 3 Lahan Kesempatan Kapasitas SDM A B C Ritel dan Pasar Pembiayaan dan Anggaran Pemerintah Manufaktur dan ICT Nelayan & Budidaya Rumput Laut Mengembangkan perumahan terjangkau untuk penduduk miskin kota Peremajaan Tanaman Perkebunan Rakyat dan Mendorong Peranan Swasta/BUMN sebagai Off-taker dan pengolahan Mengalokasikan Lahan Pertanian Kepada Petani Tanpa Lahan Mensinkronkan dan Melaksanakan Reforma Agraria dan Kehutanan Sosial Vokasi, Entrepreneurship dan Pasar Tenaga Kerja Sistem Pajak Berkeadilan Kebijakan Pemerataan adalah kebijakan Ekonomi Affirmatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat ekonomi lemah dan menengah agar memiliki equity (terutama lahan), kesempatan dan kemampuan SDM yang mempunyai daya saing Kebijakan Pemerataan Ekonomi Yang Mendesak Di Berbagai Sektor 7
  • 3. TIM REFORMA AGRARIA Tim Reforma Agraria Ketua : Menko Perekonomian Anggota : Mendagri, ATR/BPN, Men LHK, Mentan, Men BUMN, Mendes PDT Trans, KSP Sekretariat Tim Reforma Agraria Sekretaris : Sesmenko Perekonomian Tugas : Koordinasi kegiatan dan dukungan administrasi kegiatan Reforma Agraria Pokja Pelepasan Kawasan Hutan dan Perhutanan Sosial KETUA Menteri LHK Pokja Legalisasi dan Redistribusi TORA KETUA Menteri ATR/BPN Pokja Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat KETUA Menteri MenDes PDT dan Transmigrasi Sub PMO PMO Organigram Tim Reforma Agraria berdasarkan Kepmenko 73/2017 3 Sub PMO Sub PMO
  • 4. RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2017: REFORMA AGRARIA REFORMA AGRARIA (1) Penguatan Kerangka Regulasi dan Penyelesaian Konflik Agraria (2) Penataan Penguasaan dan Pemilikan Tanah Obyek Reforma Agraria (3) Kepastian Hukum dan Legalisasi atas Tanah Obyek Reforma Agraria (4) Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan, Pemanfaatan dan Produksi atas TORA (5) Kelembagaan Pelaksana Reforma Agraria Pusat dan Daerah LEVEL 1 PROGRAM PRIORITAS PRIORITAS NASIONAL − Kem. ATR/BPN; - KLHK; − Kementan; - Kemen ESDM; − Kemen Desa, PDTT; - KKP; − Kemen.PUPR; - Kemendagri; − Kemenhub; - Setkab − Setneg − Kem. ATR/BPN; − KLHK; − Kementan; − Kemen Kop UKM; − Kemen Desa, PDTT; − KKP; − Kemen.PUPR; − Kemendagri − Kem. ATR/BPN; - KLHK; − Kementan; - Kemen Kop UKM; − Kemen Desa, PDTT; - KKP; − Kemen.PUPR; - Kemendagri − Kemen. PAN dan RB - BIG − LAPAN - KemenKeuangan − Kem. ATR/BPN; - KLHK; − Kementan; - Kemen Kop UKM; − Kemen Desa, PDTT; − KKP; − Kemen.PUPR; − emendagri − LIPI − BPPT − Kemendag − Kem. ATR/BPN; − KLHK − Kemen BUMN − Kementan − Kemen.PUPR; − Kemen Kop UKM − Kemenhub − Kemen Desa, PDTT − Kemen ESDM − KKP − Kemen PUPR − Kemendagri − Setkab − Kemen Kum Ham
  • 5. • Reforma Agraria adalah proses alokasi dan konsolidasi kepemilikan, penguasaan/akses, dan penggunaan lahan • Kebijakan Reforma Agraria dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu TORA dan Perhutanan Sosial “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.” Tujuan Reforma Agraria UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 Dasar Hukum Apa Itu Reforma Agraria? Mengurangi ketimpangan penguasaan dan pemilikan tanah Menciptakan sumber-sumber kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang berbasis agraria Menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan Memperbaiki akses masyarakat kepada sumber ekonomi Meningkatkan ketahanan dan kedaulatan pangan Memperbaiki dan menjaga kualitas lingkungan hidup serta menangani dan menyelesaikan konflik agraria 8
  • 6. SINKRONISASI TORA DAN PERHUTANAN SOSIAL Melalui program reforma agraria pemerintah melakukan alokasi kepemilikan lahan TORA dan pemberian legalitas akses Perhutanan Sosial kepada masyarakat bawah Apa Itu Reforma Agraria? (....lanjutan) 1) Luasan legalisasi aset untuk penyelesaian konflik lahan masih dalam proses inventarisasi Reforma Agraria LEGALISASI ASET (4,5 Juta Ha) REDISTRIBUSI TANAH (4,5 Juta Ha) 1 2 LEGALITAS AKSES 3 SKEMA 1 SKEMA 2 SKEMA 4 SKEMA 5 SKEMA 6 SKEMA 3 Tanah Transmigrasi Belum Bersertipikat (0,6 Juta Ha) PRONA (3,9 Juta Ha) HGU Terlantar dan Tanah Terlantar (0,4 Juta Ha) Pelepasan Kawasan Hutan (4,1 Juta Ha) Pemberian Akses Pengusahaan Hutan dalam periode tertentu (12,7 Juta Ha) Hasil Penyelesaian Konflik lahan1 TORA Perhutanan Sosial 9
  • 7. TAKSONOMI TANAH OBJEK REFORMA AGRARIA (TORA) DAN PERHUTANAN SOSIAL 7 TANAH OBJEK REFORMA AGRARIA (TORA) Pemberian Hak Atas Tanah oleh Kementerian ATR/BPN Menurut UU No. 5 /1960 tentang Pokok-Pokok Agraria PERHUTANAN SOSIAL Pemberian Hak Pengelolaan atau Izin Pemanfaatan Kawasan Tertentu oleh Kementerian LHK menurut UU No.41/1999 tentang Kehutanan STATUS HUKUM/ LEMBAGA PENGATUR TANAH NEGARA DAN TANAH MILIK WARGA Di bawah jurisdiksi pengaturan oleh Kementerian ATR/BPN HUTAN NEGARA Di bawah jurisdiksi pengaturan oleh Kementerian LHK Untuk dikeluarkan dari Hutan Negara Untuk tetap berada dalam Hutan Negara STATUS PENGUA- SAAN SAAT INI Tanah Negara lainnya Tanah Terlantar dari HGU- HGB dan Hak Pakai HGU sudah habis masa berlakunya Legalisasi aset tanah yg sudah dikuasai rakyat Tanah Transmigrasi yang belum bersertifikat 20% dari kawasan hutan yang dilepaskan untuk Perkebunan Besar 20% dari Hutan Produksi Konversi yang telah dimohon Perusahaan Perkebunan untuk dilepaskan Hutan Produksi Konversi yang tidak produktif Pemukiman Transmigrasi, fasum-fasosnya yg sudah memperoleh persetujuan prinsip Pemukiman fasum-fasos Lahan produktif berupa sawah dan tambak Pertanian lahan kering dan kebun campur yg jadi sumber mata pencaharian rakyat Hutan Adat yang berada dalam Hutan Konservasi maupun Hutan Produksi Ragam macam penggolongan hutan berdasarkan fungsi dan alokasi (Hutan Produksi, Konservasi dan Lindung) STATUS HUKUM YANG DITAR- GETKAN ? ? ? Hak Milik Perorangan/bersa ma Hak Milik Perorangan ? ? ? Hak Milik Perorangan/ Bersama Hak Milik Perorangan Hak Milik Perorangan Hak Milik Perorangan/ Bersama Hak Penguasaan Bersama (Hutan Adat) Hak Pemanfaatan Bersama (Hutan Desa (HD) Hak Pemanfaatan Bersama - Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Hak Pemanfaatan Bersama - Hutan Kemasyarakatan (HKm) Kontrak Pemanfa- atan - Kemitraan
  • 8. Hak Akses/Izin/Kemitraan Pengelolaan Hutan TORA Perhutanan Sosial Norma dan Standar Reforma Agraria Lahan untuk diusahakan Uniformity & batasan kepemilikan lahan Pengelolaan secara klaster/ kelompok Pengelolaan dikonsolidasikan dalam satu klaster Jenis tanaman sama untuk satu klaster Luasan Maksimum Penguasaan Lahan/Hutan ditentukan berdasarkan kriteria: 10 Hak Milik atas Tanah • Kepadatan Penduduk • Jumlah Penduduk Miskin • Ketimpangan Kepemilikan Lahan • Kepadatan Penduduk • Jumlah Penduduk Miskin • Fungsi Hutan (Konservasi, Lindung, Produksi) • Jenis Pemanfaatan (Kayu/Non-Kayu) Tanah tidak untuk diperjualbelikan atau dipecah melalui sistem waris Tidak merusak ekosistem hutan dan penebangan kayu hanya diperbolehkan di Hutan Produksi Dikelola oleh kelompok masyarakat (koperasi) III. Redistribusi Tanah(Ex-HGU/Tanah Terlantar & TN Lainnya)
  • 9. Area gudang dan pengering Area Penanaman Tanaman Pangan Area agroindustri Area Penanaman hortikultura Memanfaatkan Lahan • Menggunakan lahan untuk memproduksi tanaman pangan dan hortikultura • Mengembangkan hasil panen menjadi bahan yang memiliki value added dengan konsep agroindustri • Dilakukan dalam bentuk klaster • Ada proporsi tersendiri atas pembagian setiap fungsi lahan, sehingga mudah untuk memberikan akses infrastruktur Membangun desa yang terintegrasi Apa Yang Akan Dilakukan Penerima Manfaat Reforma Agraria? Pemberdayaan klaster dilakukan dengan membagi pemanfaatan menjadi beberapa kegunaan dengan berfokus pada penanaman tanaman pangan dan pengembangan nilai tambah (agroindustri). Penerima (subjek) program RA diberdayakan secara klaster melalui: 1. Penguatan Hak (kelompok) masyarakat atas tanah secara legal sesuai dengan penataan, penguasaan, dan pemilikan tanah 2. Peningkatan kemampuan (kelompok) masyarakat dalam pemanfaatan peningkatan produktivitas lahan, melalui tanaman pangan & agroindustri. 3. Pemberian akses terhadap infrastruktur jalan dan irigasi (termasuk prasarana pasca panen), pendidikan & latihan, kredit usaha, dan pemasaran 4. Penyediaan “platform” informasi mengenai pasar dari produk pertanian serta bantuan bagi pengembangan usaha produksi pertanian Memanfaatkan Lahan 11
  • 10. Kondisi Pencapaian Target RA dan PS Saat Ini: Butuh Percepatan! 10 PS = < 853.000 ha/tahun HA = < 55.000/20 thn RA  akhir 2016 = 823.919 ha Kapasitas yang terbatas • Data mengenai potensi tanah obyek RA masih belum terkonsolidasi dengan baik  belum seluruhnya clear and clean • Rentang rezim izin yang panjang dan terperangkap ekonomi rente  devolusi kewenangan • Dana program yang tidak terkonsolidasi  optimalisasi dana Pusat, Daerah, dan Desa • Peran Pemerintah daerah belum dipertegas dalam pelaksanaan RA (TORA dan PS)  penegasan fungsi dan peran Pemda (provinsi, kabupaten/kota, dan desa) • Kapasitas masyarakat yang relatif rendah  penguatan kapasitas desa dalam menyusun rencana kuasa, kelola dan perizinan Kendala yang dihadapi
  • 11. Peta dan Rute Jalan Reforma Agraria dimulai dengan Identifikasi menyeluruh Tanah Objek Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial Pemerintah Desa Masyarakat Desa Pemerintah Pusat (Tim Reforma Agraria) Pemerintah Provinsi Tim RA Propinsi Tim RA Kabupaten Pemerintah Kabupaten Kelembagaan Reforma Agraria yang Perlu Dikembangkan Tim Reforma Agraria (SK Menko Perekonomian): - Menko Perekonomian - Menteri ATR/KaBPN - Menteri LHK - Menteri Desa, PDDT - Menteri Dalam Negeri - Menteri Pertanian - Menteri BUMN - Kepala Staf Kepresidenan