SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
THROMBOANGITIS OBLITERANS
(BUERGER’S DISEASE)
Dipresentasikan oleh :
Trias Adam
112020052
Dokter Pembimbing :
dr. Melvin P. Togatorop, M.Ked. (Surg.), Sp.B
ANATOMI
• Arteri membawa darah dari jantung dan
disebarkan ke berbagai jaringan tubuh melalui
cabang-cabangnya.
• Vena adalah pembuluh darah yang
mengalirkan darah kembali ke jantung, banyak
vena mempunyai kutup.
• Kapiler adalah pembuluh mikroskopik yang
membentuk jalinan yang menghubungkan
arteriol dengan venula.
HISTOLOGI
• Tunica intima. merupakan lapisan
yang kontak langsung dengan darah.
Lapisan ini dibentuk terutama oleh
sel endothel.
• Tunica media. Lapisan yang berada
diantara tunika media dan adventitia,
disebut juga lapisan media. Lapisan
ini terutama dibentuk oleh sel otot
polos dan and jaringan elastis.
• Tunica adventitia. Merupakan
Lapisan yang paling luar yang
tersusun oleh jaringan ikat.
DEFENISI
• Penyakit buerger atau tromboangiitis obliterans
(TAO) adalah penyakit oklusi kronis pembuluh darah
arteri dan vena yang berukuran kecil dan sedang.
Terutama mengenai pembuluh darah perifer
ekstremitas inferior dan superior. Penyakit
pembuluh darah arteri dan vena ini bersifat
segmental pada anggota gerak dan jarang pada
alat-alat dalam.
EPIDEMIOLOGI
• Hampir 100% kasus tromboangiitis obliterans menyerang perokok pada usia dewasa muda. Penyakit ini
banyak terdapat di korea, jepang, indonesia, india dan negara lain di asia selatan, asia tenggara dan asia
timur.
• Prevalensi penyakit buerger di amerika serikat telah menurun selama separuh dekade terakhir.
• Kematian yang diakibatkan oleh penyakit buerger masih jarang.
ETIOLOGI
• Penyebab penyakit buerger belum diketahui, suatu hubungan yang erat dengan
penggunaan tembakau tidak dapat disangkal.
• Penderita penyakit ini umumnya perokok berat yang kebanyakan mulai merokok pada usia
muda, kadang pada usia sekolah. Penghentian kebiasaan merokok memberikan perbaikan
pada penyakit ini.
PATOFISIOLOGI
• Mekanisme penyebaran penyakit buerger sebenarnya belum jelas, tetapi beberapa penelitian telah
mengindikasikan suatu implikasi fenomena imunologi yang mengawali tidak berfungsinya pembuluh darah
dan wilayah sekitar thrombus.
• Akibat iskemia pembuluh darah, akan terjadi perubahan patologis:
(a) Otot menjadi atrofi,
(b) Tulang mengalami osteoporosis dan bila timbul gangren maka terjadi destruksi tulang yang berkembang
menjadi osteomielitis,
(c) Terjadi kontraktur dan atrofi,
(d) Kulit menjadi atrofi,
(e) Fibrosis perineural dan perivaskular,
(f) Ulserasi dan gangren yang dimulai dari ujung jari.
GEJALA KLINIS
1. Rasa nyeri
A. Klaudikasio intermiten, yaitu rasa nyeri yang muncul setelah bejalan beberapa saat dan kemudian hilang
setelah istirahat. Gejala ini progresif sehingga satu saat nyeri menetap.
B. Nyeri spontan pada ekstremitas, timbul pada saat istirahat biasanya malam hari, merupakan tanda awal
akan terjadi gangren atau ulkus. Nyeri lebih hebat bila ekstremitas ditinggikan dan berkurang bila di
rendahkan.
C. Pada keaadaan osteoporotik nyeri lebih hebat pada saat kaki diinjakkan karena terjadi kelaian pada saraf
dan merasa hiperestesi.
2. Terjadi perubahan warna kulit pada jari jari yang terkena, merah,
normal atau sianotik, derajat sianotik tergantung derajat beratnya
penyakit
3. Bila diraba jari-jari yang terkena lebih dingin dibanding jari yang
sehat
4. Pulsasi arteri di punggung kaki atau dibawah mata kaki (arteri
dorsalis pedis dan tibialis posterior) biasanya menghilang.
5. Gangren atau ulkus, sering terjadi spontan atau terkena trauma
ringan. Gangren biasanya unilateral pada unjung jari
6. Peradangan pada vena kecil di betis atau kaki yang berpindah
(tromboflebitis superficial migrans)
DIAGNOSIS
• Beberapa hal di bawah ini dapat dijadikan dasar untuk mendiagnosis penyakit buerger:
1. Adanya tanda insufisiensi arteri
2. Umumnya pria dewasa muda
3. Perokok berat
4. Adanya gangren yang sukar sembuh
5. Riwayat tromboflebitis yang berpindah
6. Tidak ada tanda arterosklerosis di tempat lain
7. Yang terkena biasanya ekstremitas bawah
8. Diagnosis pasti dengan patologi anatomi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Pemeriksaaan darah lengkap
2) Angiogram pada ekstremitas atas dan bawah. Pada angiografii tersebut ditemukan gambaran “corkscrew”
dari arteri yang terjadi akibat dari kerusakan vaskular, bagian kecil arteri tersebut pada bagian pergelangan
tangan dan kaki. Angiografi juga dapat menunjukkan oklusi (hambatan) atau stenosis (kekakuan) pada
berbagai daerah dari tangan dan kaki.
3) pemeriksaan dengan doppler
4) MRI, CT scan
6) allen test
TATALAKSANA
Manajemen terapi
• 1.Berhenti merokok atau penghentian penggunaan tembakau merupakan terapi definitif dan efektif TAO. penghentian merokok total,
termasuk cerutu dan produk tembakau tanpa asap, sangat penting, karena penggunaan tembakau sekecil apapun setiap hari dapat
memengaruhi perkembangan penyakit. edukasi pasien mengenai peran paparan tembakau terhadap perkembangan penyakit TAO sangat
penting. dapat diberikan tindakan tambahan untuk membantu pasien menghentikan penggunaan tembakau seperti psikoterapi,
farmakoterapi, dan terapi kelompok berhenti merokok. terapi pengganti nikotin harus dihindari karena dapat berefek pada aktivitas dan
perkembangan penyakit.
Terapi medikamentosa untuk klaudikasio intermiten
• a.Inhibitor trombosit/platelet inhibitors inhibitor trombosit yang paling sering digunakan adalah aspirin dan klopidogrel. Aspirin efektif
mencegah kejadian sekunder dan harus dipertimbangkan pada penyakit arteri perifer (PAD). klopidogrel adalah agen antiplatelet yang telah
terbukti lebih efektif daripada aspirin dalam mengurangi kejadian sekunder pada pasien penyakit arterosklerotik.
• b.Vasodilator penghambat saluran kalsium dihidropiridin, seperti amlodipin atau nifedipin, efektif pada kondisi vasospasme. bagger, dkk.
Mengemukakan teori bahwa penghambat saluran kalsium memiliki efek sekunder, yaitu mengubah kapasitas ekstraksi/pemanfaatan
oksigen, sehingga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan oksigen di ekstremitas
Bedah revaskularisasi
• bedah revaskularisasi sering tidak dapat dilakukan karena kerusakan pembuluh darah yang menyebar dan
mengenai pembuluh darah bagian distal. bedah revaskularisasi dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan
meningkatkan penyembuhan ulkus iskemik. operasi bypass (bypass in situ) dapat dipertimbangkan pada
kondisi iskemia berat dan pembuluh darah target distal yang sesuai. Menyatakan bahwa tingkat patensi primer
selama lima tahun sebesar 49% dan tingkat patensi sekunder 62% pada 61 pasien setelah bypass
infrainguinal. Tingkat patensi sebesar 67% pada pasien yang berhenti merokok dan 35% pada pasien yang
terus merokok.
PENCEGAHAN
• Gunakanlah alas kaki yang dapat melindungi untuk menghindari trauma kaki dan panas atau juga luka karena
kimia lainnya.
• Lakukanlah perawatan lebih awal dan secara agresif pada lula-luka ektremis untuk menghindari infeksi
• Menghindar dari lingkungan yang dingin
• Menghindari obat yang dapat memicu vasokontriksi
PROGNOSIS
• Prognosis sangat bergantung pada kemampuan untuk menghentikan penggunaan tembakau. risiko amputasi
hasil jangka panjang pengelolaan TAO adalah sebesar 25% per 5 tahun, 38% per 10 tahun, dan 46% per 20
tahun.3,8 pada penelitian lain didapatkan prevalensi amputasi sebesar 26% dan 34% pada 10 tahun dan 15
tahun kemudian. dari hasil penelitian didapatkan bahwa berhenti merokok mempunyai efek protektif sangat
tinggi sehubungan dengan menghindari amputasi, sedangkan mengurangi jumlah rokok yang diisap setiap
hari tidak memberikan efek.
KESIMPULAN
• Thromboangitis obliterans merupakan penyakit inflamasi yang tidak diketahui penyebabnya dan berkaitan erat
dengan penggunaan tembakau. Penyakit ini ditandai dengan gejala iskemia akibat oklusi atau stenosis pada
pembuluh darah distal berupa klaudikasio intermiten yang akan berkembang menjadi nyeri iskemik menetap
saat istirahat dan dapat menyebabkan ulserasi iskemik yang dapat berujung pada amputasi. Dignosis
berdasarkan gejala klinis dengan riwayat penyakit yang sesuai, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang. Belum ada terapi standar; penghentian penggunaan tembakau menjadi terapi definitif dan efektif
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to adam thromboangitis buerger's disease, medical faculty

48401693 tb-tulang-dan-sendi
48401693 tb-tulang-dan-sendi48401693 tb-tulang-dan-sendi
48401693 tb-tulang-dan-sendikhriesna
 
ppt kompartemen sindrom.pptx
ppt kompartemen sindrom.pptxppt kompartemen sindrom.pptx
ppt kompartemen sindrom.pptxaishadhiyas
 
fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt
fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.pptfdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt
fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.pptIdehamSaid1
 
Gangguan sistem peredaran darah
Gangguan sistem peredaran darahGangguan sistem peredaran darah
Gangguan sistem peredaran darahdhoan Evridho
 
Kondisi mengerikan akibat sering merokok
Kondisi mengerikan akibat sering merokokKondisi mengerikan akibat sering merokok
Kondisi mengerikan akibat sering merokokPranowo Budi Sulistyo
 
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharismaDiet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharismaRizky maulana
 
Asuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan imaAsuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan imawenylisyanti
 
BUERGER DISEASE_INCE GUNAWAN RAHMAN_N11122077.pptx
BUERGER DISEASE_INCE GUNAWAN RAHMAN_N11122077.pptxBUERGER DISEASE_INCE GUNAWAN RAHMAN_N11122077.pptx
BUERGER DISEASE_INCE GUNAWAN RAHMAN_N11122077.pptxInceGunawanRahman
 
424603177-Diabetic-Foot.pptx
424603177-Diabetic-Foot.pptx424603177-Diabetic-Foot.pptx
424603177-Diabetic-Foot.pptxredhabiby
 
Asuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snhAsuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snhMas Mawon
 
MATERI KAK RINNA FIXXXXX.ppt
MATERI KAK RINNA FIXXXXX.pptMATERI KAK RINNA FIXXXXX.ppt
MATERI KAK RINNA FIXXXXX.pptRinnaRappa
 
PPT Klmpk 4 Inggris.pptx
PPT Klmpk 4 Inggris.pptxPPT Klmpk 4 Inggris.pptx
PPT Klmpk 4 Inggris.pptxishmah2
 
SLIDE lapkas Sindrom Down.ppt
SLIDE lapkas Sindrom Down.pptSLIDE lapkas Sindrom Down.ppt
SLIDE lapkas Sindrom Down.pptDedeMaulana23
 
Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)
Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)
Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)Amanda Putri Utami
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 

Similar to adam thromboangitis buerger's disease, medical faculty (20)

48401693 tb-tulang-dan-sendi
48401693 tb-tulang-dan-sendi48401693 tb-tulang-dan-sendi
48401693 tb-tulang-dan-sendi
 
ppt kompartemen sindrom.pptx
ppt kompartemen sindrom.pptxppt kompartemen sindrom.pptx
ppt kompartemen sindrom.pptx
 
Penyakit pada pembulu darah
Penyakit pada pembulu darahPenyakit pada pembulu darah
Penyakit pada pembulu darah
 
fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt
fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.pptfdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt
fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt
 
Gangguan sistem peredaran darah
Gangguan sistem peredaran darahGangguan sistem peredaran darah
Gangguan sistem peredaran darah
 
Kondisi mengerikan akibat sering merokok
Kondisi mengerikan akibat sering merokokKondisi mengerikan akibat sering merokok
Kondisi mengerikan akibat sering merokok
 
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharismaDiet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
 
Asuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan imaAsuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan ima
 
BUERGER DISEASE_INCE GUNAWAN RAHMAN_N11122077.pptx
BUERGER DISEASE_INCE GUNAWAN RAHMAN_N11122077.pptxBUERGER DISEASE_INCE GUNAWAN RAHMAN_N11122077.pptx
BUERGER DISEASE_INCE GUNAWAN RAHMAN_N11122077.pptx
 
Miokard infark
Miokard  infarkMiokard  infark
Miokard infark
 
424603177-Diabetic-Foot.pptx
424603177-Diabetic-Foot.pptx424603177-Diabetic-Foot.pptx
424603177-Diabetic-Foot.pptx
 
Karsinoma tulang
Karsinoma tulangKarsinoma tulang
Karsinoma tulang
 
Asuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snhAsuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snh
 
MATERI KAK RINNA FIXXXXX.ppt
MATERI KAK RINNA FIXXXXX.pptMATERI KAK RINNA FIXXXXX.ppt
MATERI KAK RINNA FIXXXXX.ppt
 
PPT Klmpk 4 Inggris.pptx
PPT Klmpk 4 Inggris.pptxPPT Klmpk 4 Inggris.pptx
PPT Klmpk 4 Inggris.pptx
 
Css syok dan terapi cairan
Css syok dan terapi cairan Css syok dan terapi cairan
Css syok dan terapi cairan
 
SLIDE lapkas Sindrom Down.ppt
SLIDE lapkas Sindrom Down.pptSLIDE lapkas Sindrom Down.ppt
SLIDE lapkas Sindrom Down.ppt
 
penyakit pada sel darah & organ peredaran darah
penyakit pada sel darah & organ peredaran darahpenyakit pada sel darah & organ peredaran darah
penyakit pada sel darah & organ peredaran darah
 
Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)
Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)
Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
 

Recently uploaded

Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 

Recently uploaded (20)

Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 

adam thromboangitis buerger's disease, medical faculty

  • 1. THROMBOANGITIS OBLITERANS (BUERGER’S DISEASE) Dipresentasikan oleh : Trias Adam 112020052 Dokter Pembimbing : dr. Melvin P. Togatorop, M.Ked. (Surg.), Sp.B
  • 2. ANATOMI • Arteri membawa darah dari jantung dan disebarkan ke berbagai jaringan tubuh melalui cabang-cabangnya. • Vena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kembali ke jantung, banyak vena mempunyai kutup. • Kapiler adalah pembuluh mikroskopik yang membentuk jalinan yang menghubungkan arteriol dengan venula.
  • 3. HISTOLOGI • Tunica intima. merupakan lapisan yang kontak langsung dengan darah. Lapisan ini dibentuk terutama oleh sel endothel. • Tunica media. Lapisan yang berada diantara tunika media dan adventitia, disebut juga lapisan media. Lapisan ini terutama dibentuk oleh sel otot polos dan and jaringan elastis. • Tunica adventitia. Merupakan Lapisan yang paling luar yang tersusun oleh jaringan ikat.
  • 4. DEFENISI • Penyakit buerger atau tromboangiitis obliterans (TAO) adalah penyakit oklusi kronis pembuluh darah arteri dan vena yang berukuran kecil dan sedang. Terutama mengenai pembuluh darah perifer ekstremitas inferior dan superior. Penyakit pembuluh darah arteri dan vena ini bersifat segmental pada anggota gerak dan jarang pada alat-alat dalam.
  • 5. EPIDEMIOLOGI • Hampir 100% kasus tromboangiitis obliterans menyerang perokok pada usia dewasa muda. Penyakit ini banyak terdapat di korea, jepang, indonesia, india dan negara lain di asia selatan, asia tenggara dan asia timur. • Prevalensi penyakit buerger di amerika serikat telah menurun selama separuh dekade terakhir. • Kematian yang diakibatkan oleh penyakit buerger masih jarang.
  • 6. ETIOLOGI • Penyebab penyakit buerger belum diketahui, suatu hubungan yang erat dengan penggunaan tembakau tidak dapat disangkal. • Penderita penyakit ini umumnya perokok berat yang kebanyakan mulai merokok pada usia muda, kadang pada usia sekolah. Penghentian kebiasaan merokok memberikan perbaikan pada penyakit ini.
  • 7. PATOFISIOLOGI • Mekanisme penyebaran penyakit buerger sebenarnya belum jelas, tetapi beberapa penelitian telah mengindikasikan suatu implikasi fenomena imunologi yang mengawali tidak berfungsinya pembuluh darah dan wilayah sekitar thrombus. • Akibat iskemia pembuluh darah, akan terjadi perubahan patologis: (a) Otot menjadi atrofi, (b) Tulang mengalami osteoporosis dan bila timbul gangren maka terjadi destruksi tulang yang berkembang menjadi osteomielitis, (c) Terjadi kontraktur dan atrofi, (d) Kulit menjadi atrofi, (e) Fibrosis perineural dan perivaskular, (f) Ulserasi dan gangren yang dimulai dari ujung jari.
  • 8. GEJALA KLINIS 1. Rasa nyeri A. Klaudikasio intermiten, yaitu rasa nyeri yang muncul setelah bejalan beberapa saat dan kemudian hilang setelah istirahat. Gejala ini progresif sehingga satu saat nyeri menetap. B. Nyeri spontan pada ekstremitas, timbul pada saat istirahat biasanya malam hari, merupakan tanda awal akan terjadi gangren atau ulkus. Nyeri lebih hebat bila ekstremitas ditinggikan dan berkurang bila di rendahkan. C. Pada keaadaan osteoporotik nyeri lebih hebat pada saat kaki diinjakkan karena terjadi kelaian pada saraf dan merasa hiperestesi.
  • 9. 2. Terjadi perubahan warna kulit pada jari jari yang terkena, merah, normal atau sianotik, derajat sianotik tergantung derajat beratnya penyakit 3. Bila diraba jari-jari yang terkena lebih dingin dibanding jari yang sehat 4. Pulsasi arteri di punggung kaki atau dibawah mata kaki (arteri dorsalis pedis dan tibialis posterior) biasanya menghilang. 5. Gangren atau ulkus, sering terjadi spontan atau terkena trauma ringan. Gangren biasanya unilateral pada unjung jari 6. Peradangan pada vena kecil di betis atau kaki yang berpindah (tromboflebitis superficial migrans)
  • 10. DIAGNOSIS • Beberapa hal di bawah ini dapat dijadikan dasar untuk mendiagnosis penyakit buerger: 1. Adanya tanda insufisiensi arteri 2. Umumnya pria dewasa muda 3. Perokok berat 4. Adanya gangren yang sukar sembuh 5. Riwayat tromboflebitis yang berpindah 6. Tidak ada tanda arterosklerosis di tempat lain 7. Yang terkena biasanya ekstremitas bawah 8. Diagnosis pasti dengan patologi anatomi
  • 11. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1) Pemeriksaaan darah lengkap 2) Angiogram pada ekstremitas atas dan bawah. Pada angiografii tersebut ditemukan gambaran “corkscrew” dari arteri yang terjadi akibat dari kerusakan vaskular, bagian kecil arteri tersebut pada bagian pergelangan tangan dan kaki. Angiografi juga dapat menunjukkan oklusi (hambatan) atau stenosis (kekakuan) pada berbagai daerah dari tangan dan kaki.
  • 12. 3) pemeriksaan dengan doppler 4) MRI, CT scan 6) allen test
  • 13. TATALAKSANA Manajemen terapi • 1.Berhenti merokok atau penghentian penggunaan tembakau merupakan terapi definitif dan efektif TAO. penghentian merokok total, termasuk cerutu dan produk tembakau tanpa asap, sangat penting, karena penggunaan tembakau sekecil apapun setiap hari dapat memengaruhi perkembangan penyakit. edukasi pasien mengenai peran paparan tembakau terhadap perkembangan penyakit TAO sangat penting. dapat diberikan tindakan tambahan untuk membantu pasien menghentikan penggunaan tembakau seperti psikoterapi, farmakoterapi, dan terapi kelompok berhenti merokok. terapi pengganti nikotin harus dihindari karena dapat berefek pada aktivitas dan perkembangan penyakit. Terapi medikamentosa untuk klaudikasio intermiten • a.Inhibitor trombosit/platelet inhibitors inhibitor trombosit yang paling sering digunakan adalah aspirin dan klopidogrel. Aspirin efektif mencegah kejadian sekunder dan harus dipertimbangkan pada penyakit arteri perifer (PAD). klopidogrel adalah agen antiplatelet yang telah terbukti lebih efektif daripada aspirin dalam mengurangi kejadian sekunder pada pasien penyakit arterosklerotik. • b.Vasodilator penghambat saluran kalsium dihidropiridin, seperti amlodipin atau nifedipin, efektif pada kondisi vasospasme. bagger, dkk. Mengemukakan teori bahwa penghambat saluran kalsium memiliki efek sekunder, yaitu mengubah kapasitas ekstraksi/pemanfaatan oksigen, sehingga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan oksigen di ekstremitas
  • 14. Bedah revaskularisasi • bedah revaskularisasi sering tidak dapat dilakukan karena kerusakan pembuluh darah yang menyebar dan mengenai pembuluh darah bagian distal. bedah revaskularisasi dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan penyembuhan ulkus iskemik. operasi bypass (bypass in situ) dapat dipertimbangkan pada kondisi iskemia berat dan pembuluh darah target distal yang sesuai. Menyatakan bahwa tingkat patensi primer selama lima tahun sebesar 49% dan tingkat patensi sekunder 62% pada 61 pasien setelah bypass infrainguinal. Tingkat patensi sebesar 67% pada pasien yang berhenti merokok dan 35% pada pasien yang terus merokok.
  • 15. PENCEGAHAN • Gunakanlah alas kaki yang dapat melindungi untuk menghindari trauma kaki dan panas atau juga luka karena kimia lainnya. • Lakukanlah perawatan lebih awal dan secara agresif pada lula-luka ektremis untuk menghindari infeksi • Menghindar dari lingkungan yang dingin • Menghindari obat yang dapat memicu vasokontriksi
  • 16. PROGNOSIS • Prognosis sangat bergantung pada kemampuan untuk menghentikan penggunaan tembakau. risiko amputasi hasil jangka panjang pengelolaan TAO adalah sebesar 25% per 5 tahun, 38% per 10 tahun, dan 46% per 20 tahun.3,8 pada penelitian lain didapatkan prevalensi amputasi sebesar 26% dan 34% pada 10 tahun dan 15 tahun kemudian. dari hasil penelitian didapatkan bahwa berhenti merokok mempunyai efek protektif sangat tinggi sehubungan dengan menghindari amputasi, sedangkan mengurangi jumlah rokok yang diisap setiap hari tidak memberikan efek.
  • 17. KESIMPULAN • Thromboangitis obliterans merupakan penyakit inflamasi yang tidak diketahui penyebabnya dan berkaitan erat dengan penggunaan tembakau. Penyakit ini ditandai dengan gejala iskemia akibat oklusi atau stenosis pada pembuluh darah distal berupa klaudikasio intermiten yang akan berkembang menjadi nyeri iskemik menetap saat istirahat dan dapat menyebabkan ulserasi iskemik yang dapat berujung pada amputasi. Dignosis berdasarkan gejala klinis dengan riwayat penyakit yang sesuai, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Belum ada terapi standar; penghentian penggunaan tembakau menjadi terapi definitif dan efektif