Dokumen tersebut membahas tentang adab berpakaian, berhias, dan bertamu dalam Islam. Adab berpakaian dan berhias dalam Islam diatur untuk menutup aurat dan memperindah penampilan secara wajar. Sedangkan adab bertamu mencakup sopan santun ketika datang dan pulang serta menjamu tamu sesuai kemampuan.
4. Adab Berpakaian dan Berhias
Adab Berpakaian
Allah SWT berfirman:
Artinya: Hai anak Adam (umat manusia), sesungguhnya Kami
telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk
perhiasan. Dan pakaian takwa (selalu takwa pada
Allah) itulah yang paling baik. Yang demikian itu
adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
mudah-mudahan mereka selalu ingat.(Al-Araf, 7: 26)
Dari ayat tersebut dapat diketahui, bahwa fungsi
berpakaian itu adalah untuk menutup aurat, untuk
memperindah jasmani manusia.
5. Aurat adalah bagian tubuh yang tidak boleh dibuka dan dilihat oranglain.
Aurat perempuan ialah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
Aurat laki-laki dewasa ialah antara pusat dan lutut.
Al Ahzab, 33:59
Artinya: Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
6.
7.
8.
9. Adab Berhias
Pada hakikatnya Islam mencintai keindahan selama keindahan tersebut
masih berada dalam batasan yang wajar dan tidak bertentangan dengan
norma-norma agama.
Tata Krama Berhias diri :
• Anjuran untuk berharum-haruman, dengan wewangian yang
menyenangkan hati melegakan dada, menyegarkan jiwa, serta
membangkitkan tenaga, dan gairah kerja
• Larangan berhias diri dengan mengubah apa yang telah diciptakan Allah
SWT misalnya mengeriting rambut, memakai cemara (menyambung
rambut), mencukur alis mata, membuat tahi lalat palsu, dan larangan
bertato
• Laki-laki dilarang berhias diri sehingga menyerupai perempuan dan begitu
pula sebaliknya
10. •Dianjurkan agar menjaga
keindahan dan kerapian rambut
•Tidak dibolehkan menyisir rambut
terlalu sering
• Wanita dilarang mencukur
rambutnya seperti laki-laki
• Larangan mencukur botak
sebagian kepala, dan sebagian
lainnya tidak dicukur/dibiarkan
tumbuh
11.
12.
13. Berlebih lebihan ialah
melewati batas yang
wajar dalam menikmati
yang halal. Berhias secara
berlebih-lebihan
cenderung kepada
sombong dan bermegah-
megahan yang sangat
tercela dalam Islam.
Back
15. Tata Krama Di Jalan Raya
Allah Swt Berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah
Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
16. Seseorang dianggap bertata krama dalam
perjalanan, apabila tatkala ia menggunakan jalan umum
atau jalan raya, ia menaati undang-undang dan peraturan
lalu lintas yang telah ditetapkan pemerintah.
Misalnya:
a. pejalan kaki hendaknya:
Berjalan di sebelah kiri jalan dan di trotoar
Menyeberang di jembatan penyeberangan atau di
zebra cross
Menunggu lampu hijau bagi penyeberang atau saat
yang aman untuk menyeberang
Menjaga sopan santun dan tidak melakukan
tindakan yang menggangu ketertiban umum
17. b. pengemudi kendaraan bermotor
hendaknya:
Memperhatikan dan menaati rambu-
rambu lalu lintas
Melengkapi kelengkapan
berkendaraan, seperti SIM, STNK , dan
helm (bagi pengendara sepeda motor)
Mengemudi dalam batas kecepatan
yang sesuai dengan keadaan jalan
raya.misalnya: di jalan raya yang
padat tidak mengemudi di atas 25
km/jam
Tidak membuang sampah
sembarangan.
18. Tata krama dalam
berkendaraan umum
1) Bermanis muka dan bertutur kata baik, terhadap
para penumpang lainnya.
2) Seorang penumpang kendaraan umum hendaknya
hormat kepada penumpang yang lebih tua , dan
sayang kepada penumpang lain yang lebih muda.
3) Jika diperlukan sesame penumpang hendaknya
saling tolong menolong dalam kebaikan.
4) Jangan melakukan perbuatan yang mengganggu
dan merugikan penumpang lain.
19. Doa naik kendaraan
Kendaraan laut dan udara
Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua
ini Bagi kami padahal kami sebelumnya tidak
mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami
akan kembali kepada Tuhan kami.
Kendaraan darat
Dengan menyebut nama Allah diwaktu berlayar dan
berlabuh, sesungguhnya Tuhanku benar-benar
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Back
20.
21. Pengertian Bertamu
• Bertamu adalah salah satu cara
untuk menyambung tali
persahabatan yang dianjurkan oleh
Islam dengan cara berkunjung ke
tempat/kediaman orang lain.
• Islam telah memberi bimbingan
dalam bertamu, yaitu jangan
bertamu pada tiga waktu aurat yaitu
sehabis zuhur, sesudah isya’, dan
sebelum subuh. Allah SWT
berfirman dalam Q.S. An-Nur:58 :
24. • Ketiga waktu tersebut dikatakan sebagai
waktu aurat karena waktu-waktu itu biasanya
digunakan. Lazimnya, orang yang beristirahat
hanya mengenakan pakaian yang sederhana
(karena panas misalnya) sehingga sebagian
dari auratnya terbuka.
25. Tata Krama Bertamu
1. Berpakaian yang rapi dan pantas
Bertamu dengan memakai pakaian yang pantas berarti menghormati
tuan rumah dan dirinya sendiri. Tamu yang berpakaian rapi dan pantas
akan lebih dihormati oleh tuan rumah, demikian pula sebaliknya. Allah
SWT berfirman :
Artinya: “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu
sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka (kejahatan) itu bagi dirimu
sendiri.... ” (QS Al Isra : 7)
26. 2. Memberi isyarat dan salam ketika datang
Allah SWT berfirman:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah
yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam
kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar
kamu (selalu) ingat.” (QS An Nur : 27)
27. 3. Jangan mengintip ke dalam rumah
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Dari Sahal bin Saad
ia berkata: Ada seorang lelaki mengintip dari sebuah lubang
pintu rumah Rasullulah SAW dan pada waktu itu beliau
sedang menyisir rambutnya. Maka Rasullulah SAW bersabda:
”Jika aku tahu engkau mengintip, niscaya aku colok matamu.
Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk meminta izin itu
adalah karena untuk menjaga pandangan mata.” (HR
Bukhari).
4. Minta izin masuk maksimal sebanyak tiga kali
Jika telah tiga kali namun belum ada jawaban dari tuan rumah, hendaknya
pulang dahulu dan datang pada lain kesempatan.
5. Memperkenalkan diri sebelum masuk
Apabila tuan rumah belum tahu/belum kenal, hendaknya tamu
memperkenalkan diri secara jelas, terutama jika bertamu pada malam hari.
Diriwayatkan dalam sebuah hadits yang artinya: “Dari Jabir ra la berkata:
Aku pernah datang kepada Rasulullah SAW lalu aku mengetuk pintu rumah
beliau. Nabi SAW bertanya: “Siapakah itu?” Aku menjawab: “Saya” Beliau
bersabda: “Saya, saya...!” seakan-akan beliau marah.” (HR Bukhari)
Kata “Saya” belum memberi kejelasan. Oleh sebab itu, tamu hendaknya
menyebutkan nama dirinya secara jelas sehingga tuan rumah tidak ragu lagi
untuk menerima kedatangannya.
28. 6. Tamu lelaki dilarang masuk kedalam rumah apabila tuan rumah hanya
seorang wanita
Dalam hal ini, perempuan yang berada di rumah sendirian
hendaknya juga tidak memberi izin masuk tamunya. Mempersilahkan
tamu lelaki ke dalam rumah sedangkan ia hanya seorang diri sama halnya
mengundang bahaya bagi dirinya sendiri. Oleh sebab itu, tamu cukup
ditemui diluar saja.
7. Masuk dan duduk dengan sopan
Setelah tuan rumah mempersilahkan untuk masuk, hendaknya tamu
masuk dan duduk dengan sopan di tempat duduk yang telah disediakan.
Tamu hendaknya membatasi diri, tidak memandang kemana-mana secara
bebas. Pandangan yang tidak dibatasi (terutama bagi tamu asing) dapat
menimbulkan kecurigaan bagi tuan rumah. Tamu dapat dinilai sebagai
orang yang tidak sopan, bahkan dapat pula dikira sebagai orang jahat yang
mencari-cari kesempatan. Apabila tamu tertarik kepada sesuatu (hiasan
dinding misalnya), lebih ia berterus terang kepada tuan rumah bahwa ia
tertarik dan ingin memperhatikannya.
29. 8. Menerima jamuan tuan rumah dengan senang hati
Apabila tuan rumah memberikan
jamuan, hendaknya tamu menerima jamuan
tersebut dengan senang hati, tidak menampakkan
sikap tidak senang terhadap jamuan itu. Jika
sekiranya tidak suka dengan jamuan
tersebut, sebaiknya berterus terang bahwa dirinya
tidak terbiasa menikmati makanan atau minuman
seperti itu. Jika tuan rumah telah mempersilahkan
untuk menikmati, tamu sebaiknya segera
menikmatinya, tidak usah menunggu sampai
berkali-kali tuan rumah mempersilahkan dirinya.
9. Dalam bertamu, kalau memang harus
menginap, usahakan jangan sampai lebih dari tiga
hari. Karena hal ini dapat menganggu atau
menyulitkan tuan rumah.
30. • Sebagai agama yang sempurna, Islam juga memberi tuntunan bagi
umatnya dalam menerima tamu. Demikian pentingnya masalah ini
(menerima tamu) sehingga Rasulullah SAW menjadikannya sebagai ukuran
kesempurnaan iman. Artinya, salah satu tolak ukur kesempurnaan iman
seseorang ialah sikap dalam menerima tamu. Sabda Rasulullah
SAW:
Artinya: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia
memuliakan tamunya.”(HR Bukhari)
32. 3. Menjamu tamu sesuai kemampuan
Termasuk salah satu cara menghormati tamu ialah memberi jamuan
kepadanya.
4. Tidak perlu mengada-adakan
Kewajiban menjamu tamu yang ditentukan oleh Islam hanyalah
sebatas kemampuan tuan rumah. Oleh sebab itu, tuan rumah tidak perlu
terlalu repot dalam menjamu tamunya. Bagi tuan rumah yang mampu
hendaknya menyediakan jamuan yang pantas, sedangkan bagi yang kurang
mampu hendaknya menyesuaikan kesanggupannya. Jika hanya mampu
memberi air putih maka air putih itulah yang disuguhkan. Apabila air putih
tidak ada, cukuplah menjamu tamunya dengan senyum dan sikap yang
ramah.
5. Lama waktu
Sesuai dengan hak tamu, kewajiban memuliakan tamu adalah tiga
hari, termasuk hari istimewanya. Selebihnya dari waktu itu adalah sedekah
baginya. Sabda Rasulullah SAW :
• Artinya: “ Menghormati tamu itu sampai tiga hari. Adapun selebihnya
adalah merupakan sedekah baginya.” (HR Muttafaqu Alaihi)
33. 6. Antarkan sampai ke pintu halaman jika tamu pulang
Salah satu cara terpuji yang dapat menyenangkan tamu adalah
apabila tuan rumah mengantarkan tamunya sampai ke pintu halaman.
Tamu akan merasa lebih semangat karena merasa dihormati tuan rumah
dan kehadirannya diterima dengan baik.
Back