SlideShare a Scribd company logo
PENGUKURAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARA
Nabila Nurharini Apriliastri / 1406601826
1. Suhu dan Kelembaban Udara
Suhu dan kelembaban udara merupakan aspek yang penting dalam menentukan kondisi cuaca
pada suatu daerah. Suhu dan kelembaban udara memiliki hubungan yang sangat erat. Jika kelembaban
udara berubah, suhu juga akan berubah atau sebaliknya. Hal ini disebabkan kandungan air dalam tanah
dan di udara tidak dapat mempertahankan suhu dan kelembabannya. Oleh karena itu, penambahan
volume air sangat erat hubungannya dengan ketersediaan air dalam tanah, misalnya suhu rendah pada
musim penghujan membuat kelembaban menjadi tinggi. Kelembaban udara berbanding terbalik
dengan suhu. Semakin tinggi suhu udara, maka kelembaban udara semakin kecil karena suhu yang
semakin tinggi membuat terjadinya presipitasi (pengembunan) molekul.
1.1 Jenis-Jenis Kelembaban
a. Kelembaban spesifik, yaitu perbandingan antara massa udara sebenarnya di atmosfer dengan
satu massa udara, biasanya dinyatakan dalam sistim matriks, gram/kilogram.
b. Kelembaban mutlak, yaitu massa uap air yang terdapat dalam satu satuan udara, dinyatakan
dalam gram/m3
. Contohnya, kelembaban mutlak wilayah tropika umumnya lebih tinggi dari
wilayah temperate.
c. Kelembaban nisbi (relative humidity), yaitu perbandingan antara massa uap air yang ada di
dalam satu satuan volume udara, dengan masa uap air yang maksimum dapat dikandung
pada suhu dan tekanan yang sama. Oleh karena itu kelembapan nisbi dapat pula merupakan
perbandingan antara tekanan uap air (actual) dengan tekanan uap air jenuh pada suhu yang
sama. Satuan kelembapan nisbi dinyatakan dalam bentuk %.
2. Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
2.1 Pengukuran
Pengukuran adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu besaran
dalam bentuk angka (kuantitatif). Berikut ini adalah skema pada proses pengukuran.
Gambar 1. Skema proses pengukuran sederhana
Proses didefinisikan sebagai sistem yang menghasilkan informasi. Informasi dihasilkan dalam
sebuah proses diwakili oleh satu atau lebih variabel informasi. Sebagai contoh, pergerakan mobil
yang menghasilkan informasi variabel perpindahan, kecepatan dan percepatan atau reaktor kimia
yang menghasilkan variabel temperatur, tekanan dan komposisi. Pengamat adalah orang yang
memerlukan informasi dalam proses. Seperti contoh yang disebutkan sebelumnya, pengamat untuk
pergerakan mobil adalah sopir. Sedangkan pengamat untuk reaktor kimia adalah operator atau ahli
kimia. Tujuan sistem pengukuran adalah menghubungkan pengamat dengan proses yang ditinjau,
seperti halnya yang ditunjukkan oleh gambar di atas. Pengamat ditunjukkan dengan sejumlah
variabel informasi saat ini. Variabel informasi disebut sebagai variabel terukur. Input untuk sistem
pengukuran disebut nilai benar variabel. Sedangkan output sistem disebut nilai terukur variabel.
Pada sebuah sistem pengukuran yang ideal, nilai terukur akan sama dengan nilai benar. Hal ini
menandakan adanya keterkaitan pengukuran dengan akurasi sistem yang dapat didefinisikan
sebagai kedekatan nilai terukur dengan nilai benar. Sistem pengukuran yang sempurna adalah
sesuatu yang ideal secara teoritis dan tidak mungkin ditemui dalam aplikasi riil. Oleh karena itu,
untuk sistem pengukuran riil diperkenalkan konsep error sistem pengukuran E. Error adalah
indikator untuk kerja utama bagi sebuah sistem pengukuran.
E = Nilai terukur – Nilai benar
(1)
2.2 Pengukuran Kelembaban Udara
Uap air adalah suatu gas, yang tidak dapat di lihat, yang merupakan salah satu bagian dari
atmosfer. Kabut dan awan adalah titik air atau butirbutir air yang melayang-layang di udara. Kabut
melayang laying dekat permukaan tanah, kalau awan melayang- layang di angkasa. Banyaknya uap
air yang dikandung oleh hawa tergantung pada temperatur. Makin tinggi temperatur makin banyak
uap air yang dapat dikandung oleh hawa.
Seperti gas-gas lainnya, uap air juga mempunyai tekanan, yang makin lebih besar apabila
temperatur naik. Tekanan tersebut dinamakan tekanan uap. Tekanan uap adalah tekanan yang
diberikan atau ditimbulkan oleh uap air sebagai bagian dari udara pada temperatur yang tertentu.
Tekanan uap itu adalah juga bagian dari tekanan udara semuanya dapat diukur dengan milimeter air
raksa atau milibar. Jika udara pada suatu temperatur sudah kenyang (jenuh) maka tekanan uap pada
temperatur tersebut mencapai maksimum. Angka maksimum tersebut disebut tekanan uap
maksimum. Tinggi rendahnya kelembaban udara di suatu tempat sangat bergantung pada beberapa
faktor yaitu:
 Suhu
 Tekanan udara
 Pergerakan angin
 Kuantitas dan kualitas penyinaran
 Vegetasi
 Ketersediaan air di suatu tempat (air, tanah, perairan).
Faktor – Faktor yang akan diukur adalah temperatur dan kelembaban. Kelembaban adalah
banyaknya uap air yang terdapat dalam udara pada temperatur tertentu dibandingkan dengan
banyaknya uap air yang dapat dikandung secara maksimum pada temperatur tersebut. Kelembaban
dinyatakan dalam prosen (%).
Dalam kelembaban ini kita mengenal beberapa istilah yaitu kelembaban mutlak, kelembaban
specifik dan kelembaban relatif. Kelembaban mutlak adalah massa uap air yang berada dalam satu
satuan udara yang dinyatakkan dalam gram/ m, kelembaban specifik merupakan perbandingan
massa uap air di udara dengan satuan massa udara yang dinyatakkan dalam gram/ kilogram,
sedangkan kelembaban relatif merupakan perbandingan jumlah uap air di udara dengan jumlah
maksimum uap air yang kandung panas dan temperatur tertentu yang dinyatakkan dalam persen
(%).
Beberapa prinsip yang umum digunakan dalam pengukuran kelembaban udara yaitu metode
pertambahan panjang dan berat pada bendabenda higroskopis, serta metode termodinamika. Alat
pengukur kelembaban udara secara umum disebut hygrometer sedangkan yang menggunakan
metode termodinamika disebut psikrometer.
3. Alat-Alat Pengukur Suhu dan Kelembaban
3.1 Psychrometer Bola Basah Dan Bola Kering
Psychrometer ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu :
 Thermometer Bola Kering: tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu
udara sebenarnya.
 Thermometer Bola Basah: tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu
saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.
Suhu udara didapat dari suhu pada termometer bola kering, sedangkan RH (kelembaban udara)
didapat dengan perhitungan.
3.2 Psychrometer Assmann
Psychrometer assmann terdiri dari 2 buah thermometer air raksa dengan pelindung logam
mengkilat.Kedua bola thermometer terpasang dalam tabung logam mengkilat.Kipas angin terletak
diatas tabung pada tengah alat.Gunanya untuk mengalirkan (menghisap) udara dari bawah melalui
kedua bola.Thermometer langsung menuju keatas.Alat dipasang menghadap angin dan sedemikian
sehingga logam mengkilat mencegah sinar matahari langsung ke Thermometer, terutama pada angin
lemah dan sinar matahari yang kuat.
Gambar 2. Contoh Psychrometer Assmann
3.3 Psychrometer Putar (Whirling)
Psychrometer putar (whirling) disebut juga sebagai Psychrometer Sling/ Whirling.Alat ini
terdiri dari 2 Thermometer yang dipasang pada kerangka yang dapat diputar melalui sumbu yang
tegak lurus pada panjangnya.Sebelum pemutaran bola basah dibasahi dengan air
murni.Psychrometer diputar cepat-cepat (3 putaran/ detik).Selama + 2 menit, dihentikan dan dibaca
cepat-cepat.Kemudian diputar lagi, dihentikan dan dibaca seterusnya sampai diperoleh 3 data.Data
yang diambil adalah suhu bola basah terendah.Jika ada 2 suhu bola basah terendah yang diambil
suhu bola kering.
Gambar 3. Contoh psychrometer putar (whirling)
3.4 Higrometer Rambut
Higrometer rambut adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara.Satuan
meteorologi dari kelembaban udara adalah persen.Alat ini menggunakan rambut manusia, karena
perubahan panjang rabut mudah diukur. Higrometer yang akan digunakan di pasang di dalam
sangkar stevenson.
Cara kerja dan prinsip dari Higrometer rambut adalah bila udara lembap, rambut akan
mengembang, menggerakan engsel, kemudian diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya, tangkai pena
naik. Begitu juga jika udara kering, rambut akan munyusut, menggerakan engsel kemudian
diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya tangkai pena turun.
Gambar 4. Contoh higrometer rambut
3.5 Barometer
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara.Satuan meteorologi dari
tekanan udara adalah mbar (milibar), cmHg dan atm. Barometer ada dua jenis yaitu barometer raksa
dan barometer aneroid. Tetapi kegunaan mereka tetap sama yaitu mengukur tekanan udara
Barometer termasuk peralatan meteorologi golongan non recording yang pada waktu tertentu
harus dibaca agar mendapat data yang diinginkan.Selain itu, Barometer juga termasuk dalam alat
metorologi yang dipakai di permukaan bumi.Jenis alat ini umumnya terdapat pada stasiun
meteorologi untuk peramalan cuaca klimatologi dan maritim.
3.6 Psikometer Standar
Psikometer standar terdiri dari 4 buah thermometer, yaitu:
 Thermometer Bola Kering (BK) menunjukan suhu udara
 Thermometer Bola Basah (BB) digunakan mencari kelembaban udara dengan bantuan table.
Bola air raksa harus selalu basah dengan menggunakan kainmuslin yang selalu basah oleh
air murni.
 Thermometer Maximum.
 Thermometer Minimum.
 Piche Evaporimeter.
4. Cara Kerja Alat Pengukur Kelembaban Udara: Higrometer
Alat pengukur kelembapan udara terdiri dari dua termometer bola basah dan bola kering.
Pembasah termometer bola basah harus dijaga agar jangan sampai kotor. Gantilah kain pembasah bila
kotor atau daya airnya telah berkurang. Dua minggu atau sebulan sekali perlu diganti, tergantung
cepatnya kotor. Musim kemarau pembasah cepat sekali kotor oleh debu. Air pembasah harus bersih
dan jernih. Pakailah air bebas ion atau aquades. Air banyak mengandung mineral akan mengakibatkan
terjadinya endapan garam pada termometer bola basah dan mengganggu pengukuran. Waktu
pembacaan terlebih dahulu bacalah termometer bola kering kemudian termometer bola basah. Suhu
udara yang ditunjukkan termometer bola kering lebih mudah berubah daripada termometer bola basah.
Semua alat pengukur kelembapan udara ditaruh dalam sangkar cuaca terlindung dari radiasi surya
langsung atau radiasi bumi serta hujan.
Referensi
http://digilib.unila.ac.id/20352/4/Bab%20II.pdf. Diakses pada Sabtu, 23 Desember 2017.
http://mekanisasi.litbang.pertanian.go.id/ind/phocadownload/Artikel/Penggunaan_alat_ukur_dan_instr
umen_ukur.pdf. Diakses pada Sabtu, 23 Desember 2017.
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2013-1-00529-SK%20Bab1001.pdf. Diakses pada
Sabtu, 23 Desember 2017.
http://klimatologibanjarbaru.com/artikel/2008/12/alat-alat-klimatologi-konvensional/. Diakses pada
Sabtu, 23 Desember 2017.

More Related Content

What's hot

Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiunAgroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiunRiski Lubis
 
Pencemaran Udara
 Pencemaran Udara Pencemaran Udara
Pencemaran Udara
Lestari Moerdijat
 
Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudut
olismisarko
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Shinta R Naibaho
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
Boaz Salosa
 
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanSatop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
AgataMelati
 
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1Titin Indrawati
 
Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi
Febrina Tentaka
 
Mekanika Fluida
Mekanika FluidaMekanika Fluida
Mekanika Fluida
tanalialayubi
 
Baku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udaraBaku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udara
Ferry Abdurrahman
 
Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)
Muhammad Luthfan
 
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanPurwandaru Widyasunu
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasi
Tidar University
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
Kiki Amelia
 
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
Muhamad Imam Khairy
 
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotKel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Sumayyah Nida Azizah
 

What's hot (20)

Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiunAgroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
 
Xenobiotik
XenobiotikXenobiotik
Xenobiotik
 
Pencemaran Udara
 Pencemaran Udara Pencemaran Udara
Pencemaran Udara
 
Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudut
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
 
Berat volume
Berat volumeBerat volume
Berat volume
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
 
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanSatop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
 
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
 
Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi
 
Mekanika Fluida
Mekanika FluidaMekanika Fluida
Mekanika Fluida
 
Baku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udaraBaku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udara
 
Dasar Ilmu Tanah
Dasar Ilmu TanahDasar Ilmu Tanah
Dasar Ilmu Tanah
 
Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)
 
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasi
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
 
Bioremidasi
BioremidasiBioremidasi
Bioremidasi
 
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotKel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
 

Similar to Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara

Alat pengukur-kelembaban-udara
Alat pengukur-kelembaban-udaraAlat pengukur-kelembaban-udara
Alat pengukur-kelembaban-udara
ari susanto
 
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiLaporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
Janatun Rahmilah
 
Laporan tetap
Laporan tetapLaporan tetap
Laporan tetap
Jack Tigabelass
 
Acara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologiAcara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologi
Ferli Dian SAputra
 
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiLaporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Joel mabes
 
Teknologi humidifikasi.pptx
Teknologi humidifikasi.pptxTeknologi humidifikasi.pptx
Teknologi humidifikasi.pptx
TengkuHastriad
 
RESUME OPERASI HUMIDIFIKASI
RESUME OPERASI HUMIDIFIKASIRESUME OPERASI HUMIDIFIKASI
RESUME OPERASI HUMIDIFIKASI
khalifahadrianiputri
 
Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4isanuri
 
Kelembaban udara & tekanan udara
Kelembaban udara & tekanan udaraKelembaban udara & tekanan udara
Kelembaban udara & tekanan udara
Zhafirah Yumna
 
Laporan 3
Laporan 3Laporan 3
Laporan 3isanuri
 
Laporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatanLaporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatan
Ratih Ramadhanti
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Nanda Reda
 
Makalah tekanan udara
Makalah tekanan udaraMakalah tekanan udara
Makalah tekanan udararazacks
 
Psychrometer_BiofisikaLingkungan_2023.pptx
Psychrometer_BiofisikaLingkungan_2023.pptxPsychrometer_BiofisikaLingkungan_2023.pptx
Psychrometer_BiofisikaLingkungan_2023.pptx
IsmailAlfarugi
 
Measurement of humidit utut muhammad
Measurement of humidit utut muhammadMeasurement of humidit utut muhammad
Measurement of humidit utut muhammad
umammuhammad27
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
Chrissedoo
 
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.pptMateri-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
PasificGrim
 
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.pptMateri-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
KOKOKUSUMAYANTO
 

Similar to Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara (20)

Alat pengukur-kelembaban-udara
Alat pengukur-kelembaban-udaraAlat pengukur-kelembaban-udara
Alat pengukur-kelembaban-udara
 
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiLaporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
 
Laporan tetap
Laporan tetapLaporan tetap
Laporan tetap
 
Acara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologiAcara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologi
 
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiLaporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
 
Teknologi humidifikasi.pptx
Teknologi humidifikasi.pptxTeknologi humidifikasi.pptx
Teknologi humidifikasi.pptx
 
RESUME OPERASI HUMIDIFIKASI
RESUME OPERASI HUMIDIFIKASIRESUME OPERASI HUMIDIFIKASI
RESUME OPERASI HUMIDIFIKASI
 
Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4
 
Tekanan udara 1
Tekanan udara 1Tekanan udara 1
Tekanan udara 1
 
Kelembaban udara & tekanan udara
Kelembaban udara & tekanan udaraKelembaban udara & tekanan udara
Kelembaban udara & tekanan udara
 
Laporan 3
Laporan 3Laporan 3
Laporan 3
 
Laporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatanLaporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatan
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
 
Makalah tekanan udara
Makalah tekanan udaraMakalah tekanan udara
Makalah tekanan udara
 
Sistem termo yc8g0_119755
Sistem termo yc8g0_119755Sistem termo yc8g0_119755
Sistem termo yc8g0_119755
 
Psychrometer_BiofisikaLingkungan_2023.pptx
Psychrometer_BiofisikaLingkungan_2023.pptxPsychrometer_BiofisikaLingkungan_2023.pptx
Psychrometer_BiofisikaLingkungan_2023.pptx
 
Measurement of humidit utut muhammad
Measurement of humidit utut muhammadMeasurement of humidit utut muhammad
Measurement of humidit utut muhammad
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.pptMateri-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
 
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.pptMateri-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
 

Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara

  • 1. PENGUKURAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARA Nabila Nurharini Apriliastri / 1406601826 1. Suhu dan Kelembaban Udara Suhu dan kelembaban udara merupakan aspek yang penting dalam menentukan kondisi cuaca pada suatu daerah. Suhu dan kelembaban udara memiliki hubungan yang sangat erat. Jika kelembaban udara berubah, suhu juga akan berubah atau sebaliknya. Hal ini disebabkan kandungan air dalam tanah dan di udara tidak dapat mempertahankan suhu dan kelembabannya. Oleh karena itu, penambahan volume air sangat erat hubungannya dengan ketersediaan air dalam tanah, misalnya suhu rendah pada musim penghujan membuat kelembaban menjadi tinggi. Kelembaban udara berbanding terbalik dengan suhu. Semakin tinggi suhu udara, maka kelembaban udara semakin kecil karena suhu yang semakin tinggi membuat terjadinya presipitasi (pengembunan) molekul. 1.1 Jenis-Jenis Kelembaban a. Kelembaban spesifik, yaitu perbandingan antara massa udara sebenarnya di atmosfer dengan satu massa udara, biasanya dinyatakan dalam sistim matriks, gram/kilogram. b. Kelembaban mutlak, yaitu massa uap air yang terdapat dalam satu satuan udara, dinyatakan dalam gram/m3 . Contohnya, kelembaban mutlak wilayah tropika umumnya lebih tinggi dari wilayah temperate. c. Kelembaban nisbi (relative humidity), yaitu perbandingan antara massa uap air yang ada di dalam satu satuan volume udara, dengan masa uap air yang maksimum dapat dikandung pada suhu dan tekanan yang sama. Oleh karena itu kelembapan nisbi dapat pula merupakan perbandingan antara tekanan uap air (actual) dengan tekanan uap air jenuh pada suhu yang sama. Satuan kelembapan nisbi dinyatakan dalam bentuk %. 2. Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara 2.1 Pengukuran Pengukuran adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu besaran dalam bentuk angka (kuantitatif). Berikut ini adalah skema pada proses pengukuran. Gambar 1. Skema proses pengukuran sederhana Proses didefinisikan sebagai sistem yang menghasilkan informasi. Informasi dihasilkan dalam sebuah proses diwakili oleh satu atau lebih variabel informasi. Sebagai contoh, pergerakan mobil yang menghasilkan informasi variabel perpindahan, kecepatan dan percepatan atau reaktor kimia yang menghasilkan variabel temperatur, tekanan dan komposisi. Pengamat adalah orang yang memerlukan informasi dalam proses. Seperti contoh yang disebutkan sebelumnya, pengamat untuk
  • 2. pergerakan mobil adalah sopir. Sedangkan pengamat untuk reaktor kimia adalah operator atau ahli kimia. Tujuan sistem pengukuran adalah menghubungkan pengamat dengan proses yang ditinjau, seperti halnya yang ditunjukkan oleh gambar di atas. Pengamat ditunjukkan dengan sejumlah variabel informasi saat ini. Variabel informasi disebut sebagai variabel terukur. Input untuk sistem pengukuran disebut nilai benar variabel. Sedangkan output sistem disebut nilai terukur variabel. Pada sebuah sistem pengukuran yang ideal, nilai terukur akan sama dengan nilai benar. Hal ini menandakan adanya keterkaitan pengukuran dengan akurasi sistem yang dapat didefinisikan sebagai kedekatan nilai terukur dengan nilai benar. Sistem pengukuran yang sempurna adalah sesuatu yang ideal secara teoritis dan tidak mungkin ditemui dalam aplikasi riil. Oleh karena itu, untuk sistem pengukuran riil diperkenalkan konsep error sistem pengukuran E. Error adalah indikator untuk kerja utama bagi sebuah sistem pengukuran. E = Nilai terukur – Nilai benar (1) 2.2 Pengukuran Kelembaban Udara Uap air adalah suatu gas, yang tidak dapat di lihat, yang merupakan salah satu bagian dari atmosfer. Kabut dan awan adalah titik air atau butirbutir air yang melayang-layang di udara. Kabut melayang laying dekat permukaan tanah, kalau awan melayang- layang di angkasa. Banyaknya uap air yang dikandung oleh hawa tergantung pada temperatur. Makin tinggi temperatur makin banyak uap air yang dapat dikandung oleh hawa. Seperti gas-gas lainnya, uap air juga mempunyai tekanan, yang makin lebih besar apabila temperatur naik. Tekanan tersebut dinamakan tekanan uap. Tekanan uap adalah tekanan yang diberikan atau ditimbulkan oleh uap air sebagai bagian dari udara pada temperatur yang tertentu. Tekanan uap itu adalah juga bagian dari tekanan udara semuanya dapat diukur dengan milimeter air raksa atau milibar. Jika udara pada suatu temperatur sudah kenyang (jenuh) maka tekanan uap pada temperatur tersebut mencapai maksimum. Angka maksimum tersebut disebut tekanan uap maksimum. Tinggi rendahnya kelembaban udara di suatu tempat sangat bergantung pada beberapa faktor yaitu:  Suhu  Tekanan udara  Pergerakan angin  Kuantitas dan kualitas penyinaran  Vegetasi  Ketersediaan air di suatu tempat (air, tanah, perairan). Faktor – Faktor yang akan diukur adalah temperatur dan kelembaban. Kelembaban adalah banyaknya uap air yang terdapat dalam udara pada temperatur tertentu dibandingkan dengan banyaknya uap air yang dapat dikandung secara maksimum pada temperatur tersebut. Kelembaban dinyatakan dalam prosen (%). Dalam kelembaban ini kita mengenal beberapa istilah yaitu kelembaban mutlak, kelembaban specifik dan kelembaban relatif. Kelembaban mutlak adalah massa uap air yang berada dalam satu satuan udara yang dinyatakkan dalam gram/ m, kelembaban specifik merupakan perbandingan massa uap air di udara dengan satuan massa udara yang dinyatakkan dalam gram/ kilogram,
  • 3. sedangkan kelembaban relatif merupakan perbandingan jumlah uap air di udara dengan jumlah maksimum uap air yang kandung panas dan temperatur tertentu yang dinyatakkan dalam persen (%). Beberapa prinsip yang umum digunakan dalam pengukuran kelembaban udara yaitu metode pertambahan panjang dan berat pada bendabenda higroskopis, serta metode termodinamika. Alat pengukur kelembaban udara secara umum disebut hygrometer sedangkan yang menggunakan metode termodinamika disebut psikrometer. 3. Alat-Alat Pengukur Suhu dan Kelembaban 3.1 Psychrometer Bola Basah Dan Bola Kering Psychrometer ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu :  Thermometer Bola Kering: tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.  Thermometer Bola Basah: tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi. Suhu udara didapat dari suhu pada termometer bola kering, sedangkan RH (kelembaban udara) didapat dengan perhitungan. 3.2 Psychrometer Assmann Psychrometer assmann terdiri dari 2 buah thermometer air raksa dengan pelindung logam mengkilat.Kedua bola thermometer terpasang dalam tabung logam mengkilat.Kipas angin terletak diatas tabung pada tengah alat.Gunanya untuk mengalirkan (menghisap) udara dari bawah melalui kedua bola.Thermometer langsung menuju keatas.Alat dipasang menghadap angin dan sedemikian sehingga logam mengkilat mencegah sinar matahari langsung ke Thermometer, terutama pada angin lemah dan sinar matahari yang kuat. Gambar 2. Contoh Psychrometer Assmann 3.3 Psychrometer Putar (Whirling) Psychrometer putar (whirling) disebut juga sebagai Psychrometer Sling/ Whirling.Alat ini terdiri dari 2 Thermometer yang dipasang pada kerangka yang dapat diputar melalui sumbu yang
  • 4. tegak lurus pada panjangnya.Sebelum pemutaran bola basah dibasahi dengan air murni.Psychrometer diputar cepat-cepat (3 putaran/ detik).Selama + 2 menit, dihentikan dan dibaca cepat-cepat.Kemudian diputar lagi, dihentikan dan dibaca seterusnya sampai diperoleh 3 data.Data yang diambil adalah suhu bola basah terendah.Jika ada 2 suhu bola basah terendah yang diambil suhu bola kering. Gambar 3. Contoh psychrometer putar (whirling) 3.4 Higrometer Rambut Higrometer rambut adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara.Satuan meteorologi dari kelembaban udara adalah persen.Alat ini menggunakan rambut manusia, karena perubahan panjang rabut mudah diukur. Higrometer yang akan digunakan di pasang di dalam sangkar stevenson. Cara kerja dan prinsip dari Higrometer rambut adalah bila udara lembap, rambut akan mengembang, menggerakan engsel, kemudian diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya, tangkai pena naik. Begitu juga jika udara kering, rambut akan munyusut, menggerakan engsel kemudian diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya tangkai pena turun. Gambar 4. Contoh higrometer rambut 3.5 Barometer Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara.Satuan meteorologi dari tekanan udara adalah mbar (milibar), cmHg dan atm. Barometer ada dua jenis yaitu barometer raksa dan barometer aneroid. Tetapi kegunaan mereka tetap sama yaitu mengukur tekanan udara
  • 5. Barometer termasuk peralatan meteorologi golongan non recording yang pada waktu tertentu harus dibaca agar mendapat data yang diinginkan.Selain itu, Barometer juga termasuk dalam alat metorologi yang dipakai di permukaan bumi.Jenis alat ini umumnya terdapat pada stasiun meteorologi untuk peramalan cuaca klimatologi dan maritim. 3.6 Psikometer Standar Psikometer standar terdiri dari 4 buah thermometer, yaitu:  Thermometer Bola Kering (BK) menunjukan suhu udara  Thermometer Bola Basah (BB) digunakan mencari kelembaban udara dengan bantuan table. Bola air raksa harus selalu basah dengan menggunakan kainmuslin yang selalu basah oleh air murni.  Thermometer Maximum.  Thermometer Minimum.  Piche Evaporimeter. 4. Cara Kerja Alat Pengukur Kelembaban Udara: Higrometer Alat pengukur kelembapan udara terdiri dari dua termometer bola basah dan bola kering. Pembasah termometer bola basah harus dijaga agar jangan sampai kotor. Gantilah kain pembasah bila kotor atau daya airnya telah berkurang. Dua minggu atau sebulan sekali perlu diganti, tergantung cepatnya kotor. Musim kemarau pembasah cepat sekali kotor oleh debu. Air pembasah harus bersih dan jernih. Pakailah air bebas ion atau aquades. Air banyak mengandung mineral akan mengakibatkan terjadinya endapan garam pada termometer bola basah dan mengganggu pengukuran. Waktu pembacaan terlebih dahulu bacalah termometer bola kering kemudian termometer bola basah. Suhu udara yang ditunjukkan termometer bola kering lebih mudah berubah daripada termometer bola basah. Semua alat pengukur kelembapan udara ditaruh dalam sangkar cuaca terlindung dari radiasi surya langsung atau radiasi bumi serta hujan. Referensi http://digilib.unila.ac.id/20352/4/Bab%20II.pdf. Diakses pada Sabtu, 23 Desember 2017. http://mekanisasi.litbang.pertanian.go.id/ind/phocadownload/Artikel/Penggunaan_alat_ukur_dan_instr umen_ukur.pdf. Diakses pada Sabtu, 23 Desember 2017. http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2013-1-00529-SK%20Bab1001.pdf. Diakses pada Sabtu, 23 Desember 2017. http://klimatologibanjarbaru.com/artikel/2008/12/alat-alat-klimatologi-konvensional/. Diakses pada Sabtu, 23 Desember 2017.