Laporan praktikum ini membahas pengaruh faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau. Faktor iklim yang diukur meliputi suhu udara, suhu tanah, kelembaban, curah hujan, dan evaporasi. Hasilnya menunjukkan bahwa tanaman kacang hijau yang ditanam di bawah naungan tumbuh lebih tinggi dibandingkan di lapangan terbuka karena suhu dan kelembaban di bawah naungan lebih rendah dan lebih sesuai
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
IKLIM
1. 1
LAPORAN PRAKTIKUM
EKOLOGI TUMBUHAN
Pengaruh Faktor Iklim Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Disusun oleh
Vivi Mirtha Dian
NIM : F1071141031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan merupakan pertambahan ukuran volume yang bersifat irreversibel (tidak
dapat dibalikkan dalam ukuran pada sistem biologi). Pertumbuhan bukan hanya dalam
volume, tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan.
Pertumbuhan tanaman mencakup macam-macam variasi dan kejadian kompleks, umumnya
termasuk sedikit atau seluruh bagian kehidupan tanaman. Kenaikan linear, pertambahan
berat, kenaikan ukuran, pembelahan sel dan pembesaran sel, penambahan biomassa dan lain-
lain. Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam dan luar adalah penyesuaian diri
antara genetik dan lingkungan. Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi dalam berbagai cara
oleh lingkungan, salah satunya faktor iklim. Iklim memegang peranan penting dalam
penentuan jenis kultivar tanaman yang dapat dibudidayakandan dalam penentuan hasil akhir.
Faktor-faktor iklim tersebut meliputi cahaya matahari, temperatur, curah hujan, kelembaban
udara, air dan angin. Faktor-faktor ini disebut dengan faktor abiotik.
Alasan utama yang melandasi pentingnya mempelajari pengaruh iklim pada tanaman
yaitu : 1). Pengetahuan tentang iklim tersebut akan membantu pemulia tanaman untuk
memilih kultivar yang cocok terhadap kondisi tempat tumbuh tanaman; 2). dasar tersebut
akan membantu ahli agronomi dan fisiologi untuk menghitung efek iklim pada pertumbuhan,
perkembangan, dan hasil tanaman sehingga dapat memutuskan pengaruh perlakuan dalam
setiap percobaannya (Koesmaryono et al. 1997).
Pada pertumbuhan tanaman hampir semua unsur iklim sangat mempengaruhinya,
sedangkan faktor yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman adalah suhu udara dan panjang hari (Handoko 1994).
B. Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan antara faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara faktor-faktor iklim terhadap
pertumbuhan tanaman.
3. 3
BAB II
KAJIAN TEORI
Pertumbuhan didefenisikan sebagai pertumbuhan yang tidak dapat dibalikkan dalam
ukuran pada sistem biologi. Secara umum, pertumbuhan berarti pertambahan ukuran karena
organisme multisel tumbuh dari zigot. Pertumbuhan itu bukan hanya dalam volume, tapi juga
dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan. Pertumbuhan
tanaman mencakup macam-macam variasi dan kejadian kompleks, umumnya termasuk
sedikit atau seluruh bagian kehidupan tanaman. Kenaikan linear, pertambahan berat,
kenaikan ukuran, pembelahan sel dan pembesaran sel, penambahan biomassa dan lain-lain.
Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam dan luar dan adalah penyesuaian diri
antara genetik dan lingkungan (Mukherji and Ghosh, 2002).
Banyak faktor alasan atau penyebab yang mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan tumbuh-tumbuhan, tanaman, pohon, dll. Apabila faktor tersebut kebutuhannya
tidak terpenuhi maka tanaman tersebut bisa mengalami dormansi/ dorman yaitu berhenti
melakukan aktivitas hidup. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam pertumbuhan tanaman
yaitu faktor iklim (Amanina, 2009).
Iklim merupakan salah satu komponen lingkungan yang terpenting yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Faktor-faktor iklim tersebut meliputi cahaya matahari,
temperatur, curah hujan, kelembaban udara, air dan angin. Faktor-faktor ini disebut dengan
faktor abiotik (Campbell, 2004).
1. Suhu/temperatur
Suhu udara dan tanah mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman. setiap jenis tanaman
mempunyai batas suhu minimum, optimum dan maksimum yang berbeda-beda untuk setiap
tingkat pertumbuhannya. Batas atas suhu yang mematikan aktivitas sel-sel tanaman berkisar
antara 1200 - 1400 F tetapi nilai ini beragam sesuai dengan jenis tanaman dan tingkat
pertumbuhannya .
Tumbuhan tidak mampu mempertahankan sel-sel dan jaringan-jaringannya pada suhu
optimum yang konstan dan karena itu daun, batang dan akarnya biasanya berada dalam
kisaran beberapa derajat dari suhu udara dan tanah disekelilingnya. Karena hal itu,
pertumbuhan dan metabolisme tanaman sangat dipengaruhi oleh perubahan temperatur
lingkungan (Fitter & Hay, 1998).
4. 4
2. Cahaya Matahari
Karena peranannya yang mendasar dari fotosintesis di dalam metabolisme tumbuhan,
cahaya merupakan satu dari faktor-faktor lingkungan terpenting. Secara fisiologis, cahaya
mempunyai pengaruh baik langsung maupun tidak langsung. Pengaruhnya pada metabolisme
secara langsung melalui fotosintesis, serta secara tidak langsung melalui pertumbuhan dan
perkembangan tanaman (Fitter & Hay, 1998).
3. Air
Air adalah komponen utama tumbuhan hijau, yang merupakan 70-90% dari berat segar
kebanyakan spesies tumbuhan tak berkayu. Sebagian besar air dikandung dalam isi sel (85-
90%), yang merupakan media yang baik untuk banyak reaksi biokimia (Fitter & Hay, 1998).
Air mempunyai beberapa fungsi: daya pelarut unsur-unsur yang diambil oleh tanaman,
mempertinggi reaktivitas persenyawaan yang sederhana/kompleks, berperan dalam proses
fotosintesis, penyangga tekanan di dalam sel yang penting dalam aktivitas sel tersebut,
mengabsorbsi temperatur dengan baik/mengatur temperatur di dalam tanaman, menciptakan
situasi temperatur yang konstan. Air di dalam tanah dalam keadaan seimbang dengan di
dalam tanaman. Masuk dan keluarnya air dari dalam tubuh tanaman ini sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor ekologis (Odum, 1998).
4. Kelembaban
Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu
terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak
daripada dalam udara dingin (Kusnadi, 2010).
5. Angin
Angin merupakan unsure penting bagi tanaman. Karena angin dapat :
a. Mengatur penguapan/temperature.
b. Membantu penyerbukan, lebih-lebih penyerbukan silang.
c. Membawa uap air, sehingga udara panas menjadi sejuk.
d. Membawa gas-gas yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Hal-hal tersebut ditinjau dari segi keuntungannya, tetapi dari segi kerugiannya adalah :
a. Tanaman bisa terbakar karena angin.
5. 5
b. Penyerbukan karena angin, bijinya tidak bisa menjadi murni sehingga tanaman
perlu diisolasi.
c. Dapat menyebarluaskan gulma.
d. Membawa serangga tertentu ke mana-mana.
e. Angin yang kencang dapat merebahkan tanaman.
Salah satu jalan untuk mengatasi pengaruh buruk angin, ialah dengan jalan menanam
pohon penahan angin yang dapat menjamin perlindungan sejauh 15-20 kali tinggi pohon
pelindung. Misalnya tinggi pohon 10 meter, tanaman sejauh 150-200 meter dapat dilindungi
sehingga memperlambat kecapatan angin. Angin dengan kecepatan 4-5 sampai 6-7m/s sudah
tidak mampu untuk merobohkan tanaman.
6. 6
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal : Selasa 11 Oktober 2011 – 5 Desember 2011
Waktu Pelaksanaan : 10.00 WIB
Tempat : Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Untan
B. Alat dan Bahan
Alat :
- Pot
- Sekop
- Wadah plastic untuk merendam biji kacang hijau.
- Ember/gayung
- ATK
- Benang
- Penggaris
- Weather station
- Evaporimeter
- Termometer
- Dry & Wet
- Hygrometer
Bahan :
- Tanah
- Pasir
- Air
- Anakan kacang hijau
C. Cara Kerja
1. Siapkan 10 pot yang telah berisi 10 biji kacang hijau.
2. Lakukan penyiraman setiap hari dengan jumlah air yang sama.
3. Tempatkan 5 pot di lapangan terbuka, dan 5 pot lainnya di bawah naungan.
4. Lakukanlah pengukuran terhadap suhu udara dan tanah, kelembaban, cahaya, dan
curah hujan pada kedua tempat setiap hari.
5. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap hari dan hitunglah pertambahan
pertumbuhan tinggi tanaman tiap minggu (tiap tinggi mingguan).
6. Hitunglah rata-rata factor iklim mingguan berdasarkan data temperature dan
tanah, kelembaban, cahaya dan curah hujan.
7. Pengamatan dilakukan sampai mulai tahap generative (kira-kira 7-8 minggu).
8. Lakukan penghitungan statistic pengaruh iklim terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau dan bandingkan pertumbuhan tanaman di kedua tempat.
7. 7
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Tabel 1 Faktor iklim yang diukur
Minggu
ke
Suhu tanah Suhu udara Kelembaba
n (%)
Curah hujan evaporasi dry wet
L N L N L N L N L N L N L N
1 31 28 30 29 84.4
1
93.1 2.18 1.74 4.42 1.54 21.7
1
25 25.7
1
26.
85
2 31 29 30 29 86.5
3
91 2.7 1.83 2.3 3.17 21.8
5
22.8
5
25.2
5
25
3 33 28 30 29 80.2 93.9 2.9 1.45 2.66 2.8 22 24.4
2
27.4
2
26
4 30 29 32 29 86 89.7 1.7 1.21 2.1 2.67 23.8
5
22.4
2
27.7
1
25
jumlah 125 114 122 116 337.
14
367.
7
9.48 6.23 11.4
8
10.1
8
99.4
1
96.8
4
107.
69
10
0.7
Rata-
rata
31.25 28.5 30.5 29 84.2
8
91.9
2
2.37 1.55 2.87 2.54 24.8
5
24.2
1
26.9
2
25.
17
Tabel 2 : Tinggi Tanaman
Minggu
ke
Pot 1 Pot 2 Pot 3 Pot 4 Pot 5 Rata-rata
L N L N L N L N L N L N
1 14.5 24.7 18.5 25.4 13.7 26 15.5 25.7 15 24 15.4 25.16
2 19 30 23.7 29.3 17.5 31 21.6 28 19.7 28 20.3 29.26
3 27 - 25 - 23 - 29 - 27 - 26.2 -
4 - - - - - - - - - - - -
8. 8
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu pengaruh faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman
bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara faktor-faktor iklim terhadap
pertumbuhan tanaman. Praktikum kali ini menggunakan kecang hijau (Phasseolus radiatus),
digunakan Kacang hijau (Phaseolus radiatus) karena tanaman ini mudah tumbuh, fase
pertumbuhan mudah diamati, pertumbuhan cukup singkat karena tanaman ini merupakan
tumbuhan annual. Pengamatan yang dilakukan adalah pertumbuhan tinggi tanaman, apakah
dipengaruhi oleh factor iklim atau tidak. Factor iklim yang diukur adalah temperature udara,
temperature tanah, kelembaban, curah hujan dan evaporasi.
Dari hasil yang didapat, rata-rata tinggi tanaman pada naungan dan lapangan berbeda.
Pada minggu pertama, tinggi tanaman pada naungan yaitu 25,16 cm dan lapangan yaitu 15,4
sehingga dapat dikatakan bahwa tanaman pada naungan lebih tinggi dibanding dengan
tanaman yang tumbuh di lapangan. Pada minggu kedua juga demikian tanaman naungan
yaitu 29,26 cm dan tanaman pada lapangan yaitu 20,3cm. Sedangkan pada minggu ketiga
tanaman pada naungan mati , tanaman pada lapangan tumbuh setinggi 26,2cm dan pada
minggu keempat semua tanaman mati baik pada naungan maupun lapangan. Pada minggu
pertama dan kedua suhu tanah pada naungan 28oC dan pada lapangan 31oC, suhu udara pada
lapangan 30oC dan naungan 30oC, Kelembaban pada lapangan 84,41% dan naungan 93,1%,
curah hujan pada lapangan 2,81 dan pada naungan 1,74, Dry pada lapangan 21,71 dan pada
naungan 25, dan Wet pada lapangan 25,71 dan pada naungan 26,85.
0
5
10
15
20
25
30
35
1 2 3 4
TinggiTnaman(Phaseolusradiatus)
Minggu Ke-
Grafik Tinggi Tanaman Kacang Hijau
(Phaseolus radiatus)
Naungan
Lapangan
9. 9
Hal ini dapat terjadi dikarenakan faktor iklim yang berbeda antara naungan dan
lapangan. Dari data yang didapat ternyata temperature udara dan temperature tanah naungan
pada lebih rendah dari pada di lapangan, sebaliknya kelembaban lebih tinggi pada naungan
daripada di lapangan. Suhu yang lebih rendah dan kelembaban lebih tinggi pada naungan
disebabkan oleh sedikitnya cahaya matahari yang masuk, sehingga temperature menjadi lebih
rendah. Sedikitnya cahaya yang masuk, merangsang bekerjanya hormon auksin, sehingga
tumbuhan pada naungan dapat tumbuh lebih tinggi daripada tumbuhan pada lapangan.
Sedangkan curah hujan pada lapangan lebih tinggi dibanding curah hujan pada naungan, hal
ini dikarenakan pada lapangan hujan secara langsung turun ke lapangan sedangkan pada
naungan hujan terhambat oleh pohon-pohon atau naungan lainnya yang menutupi.
Pada minggu ketiga, tanaman pada lapangan masih dapat bertahan hidup dan masih
mengalami pertambahan tinggi, sedangkan pada naungan semua tanaman mati. Hal ini
disebabkan banyaknya dan kuatnya curah hujan yang didapat dan suhu udara pada naungan
lebih rendah dibanding lapangan, pada naungan yaitu 28oC dan pada lapangan 33oC,
sehingga menyebabkan tanaman pada naungan tersebut patah ataupun busuk karena sering
tergenang air akibat curah hujan yang tinggi dan tingkat kelembaban yang tinggi.
Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa pertumbuhan suatu tanaman dipengaruhi oleh
factor iklim pada daerah tumbuh tanaman tersebut. Iklim merupakan salah satu komponen
lingkungan yang terpenting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Faktor-faktor iklim
tersebut meliputi cahaya matahari, temperatur, curah hujan, kelembaban udara, air dan angin.
Factor iklim tersebut juga mempengaruhi factor eksternal pada tumbuhan, seperti hormone
pertumbuhan, sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman. Maka, tidak semua
tumbuhan dapat hidup pada iklim yang berbeda-beda pada semua tempat. Pada grafik tinggi
tanaman kacang hijau dapat dilihat bahwa fase logaritmik terjadi pada minggu pertama
hingga minggu kedua, fase linier pada minggu kedua hingga minggu ketiga.
Pada fase pertumbuhan ini terdapat proses perkecambahan biji yang dipengaruhi oleh
ketersediaan air, yang berperan penting dalam mengaktifkan kerja enzim. Selanjutnya terjadi
pemecahan amilum (cadangan makanan) untuk pertumbuhan embrio. Perkecambahan
tergantung pada imbibisi yaitu penyerapan air akibat potensi air yang rendah pada biji yang
kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji kacang hijau mengembang dan memecahkan
kulit dan memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga menyebabkan biji tersebut
melanjutkan pertumbuhan. Enzim akan mulai mencerna cadangan makanan yang disimpan
pada kotiledon dan nutrientnya berpindah ke bagian embrio yang sedang tumbuh adapun
organ yang muncul dari biji adalah radikula yaitu akar embrionik (Pratiwi, 2004).
10. 10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :
1. Faktor iklim mampengaruhi pertumbuhan tanaman. Faktor-faktor iklim tersebut
meliputi cahaya matahari, temperatur, curah hujan, kelembaban udara, dry and
wet.
2. Factor iklim mempengaruhi factor eksternal pada tumbuhan, sehingga
mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut.
3. Semakin rendah intensitas cahaya yang masuk, maka temperature udara dan tanah
semakin rendah dan menyebabkan kelembaban yang tinggi.
4. Intensitas cahaya matahari mempengaruhi tinggi tanaman merangsang kerja
hormon auksin, sehingga tumbuhan pada naungan dapat tumbuh lebih tinggi
daripada tumbuhan pada lapangan.
5. Curah hujan pada lapangan lebih tinggi dibanding curah hujan pada naungan, hal
ini dikarenakan pada lapangan hujan secara langsung turun ke lapangan
sedangkan pada naungan hujan terhambat oleh pohon-pohon atau kanopi yang
menutupi.
6. Kelembaban yang tinggi dan curah hujan tinggi menyebabkan air tergenang
sehingga tumbuhan patah, membusuk dan mati.
B. Saran
Sebaiknya saat melakukan pengamatan praktikan lebih teliti dan semoga asisten
memberikan nilai laporan yang tinggi. AMIN.
11. 11
DAFTAR PUSTAKA
Amanina. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan. (Online)
(http://moslem4life.blogspot.com/.) Diakses tanggal 23 Januari 2016.
Campbell, N.A. 2004. Biologi. Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Fitter, A.H & Hay, R.K.M. 1998. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Handoko. 1994. Klimatologi Dasar. Bogor: Pustaka Jaya.
Koesmaryono Y, Sugimoto H, Ito D, Sato T, and Haseba T. 1997. The influence of different
climatic conditions on the yield of soybeans cultivated under different population
densities. J. Agric. Meteorol. 52(5)717-720.
Kusnadi, Rahmat. 2010. Kelembaban Udara(Online). (www.rahmatkusnadi6.blogspot.com )
(Diakses 23 Januari 2016).
Mukherji, S. and Glosh, A.K., 2002. Plant Fisiology. New Delhi: Tata Mc-Graw Hill.
Odum, E.P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Pratiwi. 2004. Penuntun Biologi. Jakarta: Erlangga.