Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah di kota yogyakartaOswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Hadi Prabowo dalam Lokakarya Persampahan Berbasis Masyarakat di Jakarta tanggal 16-17 Januari 2008. Lokakarya diselenggarakan oleh Jejaring AMPL
Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah di kota yogyakartaOswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Hadi Prabowo dalam Lokakarya Persampahan Berbasis Masyarakat di Jakarta tanggal 16-17 Januari 2008. Lokakarya diselenggarakan oleh Jejaring AMPL
Prinsip ini mengharuskan PAR dilaksanakan separtisipatif mungkin, melibatkan siapa saja yang berkepentingan dengan situasi yang sedang diteliti dan perubahan kondisi yang lebih baik. Dengan prinsip ini, PAR dilakukan bersama di antara warga masyarakat melalui proses berbagi dan belajar bersama, untuk memperjelas dan memahami kondisi dan permasalahan mereka sendiri. Prinsip ini juga menuntut penghargaan pada setiap perbedaan yang melatarbelakangi warga saat terlibat dalam PAR, termasuk penghargaan pada kesetaraan jender (terlebih jika dalam suatu komunitas warga perempuan belum memperoleh kesempatan yang setara dengan laki-laki untuk berpartisipasi sosial). Berbeda dengan riset konvensional, tim peneliti dalam PAR bertindak sebagai fasilitator terjadinya proses riset yang partisipatif di antara warga, bukan tim peneliti yang meneliti kondisi komunitas dari luar sebagai pihak asing.
Melaksanakan pembinaan perpustakaan desa dan/atau kelurahan dengan koordinasi, membimbing, dan motivasi untuk meningkatkan minat baca dan pengetahuan masyarakat.
Prinsip ini mengharuskan PAR dilaksanakan separtisipatif mungkin, melibatkan siapa saja yang berkepentingan dengan situasi yang sedang diteliti dan perubahan kondisi yang lebih baik. Dengan prinsip ini, PAR dilakukan bersama di antara warga masyarakat melalui proses berbagi dan belajar bersama, untuk memperjelas dan memahami kondisi dan permasalahan mereka sendiri. Prinsip ini juga menuntut penghargaan pada setiap perbedaan yang melatarbelakangi warga saat terlibat dalam PAR, termasuk penghargaan pada kesetaraan jender (terlebih jika dalam suatu komunitas warga perempuan belum memperoleh kesempatan yang setara dengan laki-laki untuk berpartisipasi sosial). Berbeda dengan riset konvensional, tim peneliti dalam PAR bertindak sebagai fasilitator terjadinya proses riset yang partisipatif di antara warga, bukan tim peneliti yang meneliti kondisi komunitas dari luar sebagai pihak asing.
Melaksanakan pembinaan perpustakaan desa dan/atau kelurahan dengan koordinasi, membimbing, dan motivasi untuk meningkatkan minat baca dan pengetahuan masyarakat.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
9. city changer senin 29, yayat
1. Proses Sosial sebagai Inti Penataan Permukiman Kumuh
Yayat Supriatna
Teknik Planologi – Universitas Trisakti
2. Adakah yang berubah dengan City Changer ?
Lingkungan fisik menjadi lebih baik ?
Budaya dan perilaku masyarakat berubah ?
3. Bagaimana hasilnya ?
•Kelembagaan masyarakat berfungsi maksimal ?
•Tumbuhnya kegiatan ekonomi ?
•Tumbuhnya tanggung jawab komunitas ?
•Kegiatan sebatas proyek ?
•Prosesnya berlanjut ?
•Hasil sebatas monumen ?
•Dukungan datang dari pemerintah daerah ?
4. 4
Struktur
Proses
Kultur
Elemen Sosial Masyarakat sebagai Dasar Pembangunan Permukiman
Struktur kultur/
Kultur struktur
Struktur Proses/
Proses struktur
Kultur Proses/ Proses kultur
Pemb.
Manusia
5. Struktur
1.Elemen dasar yang membentuk suatu keteraturan dari Kehidupan Sosial (Social Life).
2.Struktur adalah setiap tindakan atau alat yang digunakan pihak yang berkuasa untuk mengatur, memerintah sampai mengeksploitasi.
3.Struktur sosial : Pola hubungan antara kelompok sosial, memiliki sifat mengatur, menghambat dan memberi kendala tetapi sekaligus memberi fasilitas pada tindakan manusia (aktor). 5
6. Contoh: “Elemen Struktural”
Resmi/legal dari Pemerintah :
Undang-Undang
Kebijakan Pemerintah
Program Pemerintah
Anggaran Pembangunan
Proyek pemerintah
Tidak Resmi dari Penguasa Informal :
Kekuatan Iklan : Promosi dan Iklan Perumahan
Produk Industri/Teknologi: Mall →hari libur ke Mal (secara tidak sadar dipaksa), sale/diskon/konser musik →antre berjam-jam .
Tidak Resmi dari Aspek Fisik :
•
Sruktur demografi : jumlah Penduduk, kepadatan penduduk ,komposisi penduduk → kekumuhan →agresif → tidak peduli lingkungan.
•
Lokasi : Kota, Desa, strategis tidak strategis.
6
7. Kultur
•
Sistem nilai, norma, sistem kepercayaan dan semua kebiasaan serta adat istiadat, yang telah mendarah daging (internalized) pada system kepribadian individu/masyarakat sehingga memiliki “kekuatan” membentuk dan menjadi pedoman pola perilaku dan sikap anggota masyarakat (dari dalam). 7
8. Contoh: Elemen Kultural
Sistem kepercayaan.
Tradisi , adat istiadat/kebiasaan.
Budaya (kebiasaan) lokal : buang hajat diruang terbuka, sungai dan kebun.
Kebiasaan membuang sampah sembarangan.
Kepedulian terhadap sanitasi (kebersihan) .
Malas ? Tidak peduli ? Aturan budaya tidak mengijinkan.
Kongkow-kongkow, nongkrong di warung kopi. 8
9. Proses Sosial
→ Proses sosial arena yang dapat menjadi sumber perubahan struktur maupun kultur. (”social order is a negotiated order”).
Negosiasi yang dinamis dan kreatif antar anggota masyarakat,
Mengembangkan kualitas dan kuantitas ruang dan kesempatan untuk berlangsungnya proses sosial yang dinamis. 9
10. Contoh: Elemen Proses Sosial
•
Interaksi antara masyarakat – City Changer (kesepakatan untuk melakukan perubahan ? )
•
Interaksi Antar Komponen Masyarakat - dengan aparat pemerintah .
•
Kesempatan berdiskusi dan berwacana: di warung kopi, di lokasi kegiatan sampai di seminar
•
Kesempatan bernegosiasi, untuk melakukan perubahan terhadap struktur (aturan) dan kultur (kebiasaan) masyarakat. 10
11. Kondisi
Permukiman
Saat Ini
Tantangan
Struktur
Tantangan
Kultur
Proses Sosial
Kondisi
Perubahan
Yg diharapkan
Fisik
Kumuh Berat
Kumuh Sedang
Kumuh Ringan
Pilihan kegiatan:
•
Sanitasi
•
Air Bersih
•
Sampah
•
Jalan lingkungan
•
Bangunan
•
Sarana PJU
•
Budaya kebersihan rendah
•
Kebiasaan sulit dirubah
•
Wacana perubahan fisik & kultur yg ingin dicapai bersama masyarakat.
•
Fisik kegiatan tercapai…% ?
•
Kultur berubah ..% .
•
Keberlanjutan dipertahankan.
Peraturan :
RTRW
RDTR & ZC
Perwal Kumuh
Program/Proyek
•
Ada Anggaran
•
Tidak ada anggaran
•
Perlu payung hukum atau tidak.
•
Ada dukungan program atau tidak
•
Tidak percaya lagi kepada aturan .
•
Nilai nilai aturan berbeda dgn kultur
•
Lokasi dilegalkan
•
Pembuatan aturan yg mengadopsi harapan & keing- inan masy.
•
Memperkuat kedudukan permukiman sbg bagian program prioritas RPJM
Informal :
Tidak punya pilihan lain.
Sangat nyaman
Kelembagaan tidak kuat
Bukan pemilik tnh
•
Dipertahankan atau tidak (keberlanjutan)
•
Revitalisasi terbatas.
•
Penetapan status lokasi sah /diakui secara administrasi
•
Modal sosial, budaya, kapital terbatas.
•
Nilai sosial berubah menjadi nilai
Material.
•
Pembentukan organisasi masy sebagai pengelola lingkungan.
•
Membentuk struktur sosial baru
. Organisasi masyarakat sebagai aktor utama perubahan struktur dan kultur.
Perpaduan Struktur – Kultur – Proses Sosial
12. Bagaimana City Changer dapat merubah keadaan
DOMINASI
STRUKTUR
(PERATURAN & FISIK)
Aturan terlalu banyak
yang harus diikuti
DOMINASI
KULTUR
( KEBIASAAN, NILAI, KEPERCAYAAN)
Kebiasaan sudah
Sulit untuk dirubah
AKTOR
TERBE- LENGGU
Aturan dan Budaya menjadi kendala
Karena adanya inkonsistensi kebijakan dan nilai
Budaya lama yg tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat.
13. Aktor dapat merubah Struktur (masyarakat)
Struktur Membentuk Masyarakat
Aktor
Membentuk
Masyarakat
Perda Kebersihan
Perda Dilarang Merokok
Perda Ketertiban
Perda Sampah ,
Mengatur Masyarakat agar tertib dan taat aturan
Aktor (Jokowi, Ahok, Risma, Ridwan Kamil ) dapat merubah masyarakat menjadi Peduli Kota dan merubah peraturan kota kearah yg lebih memberdayakan
14. Membangun Kesadaran Untuk Menata Lingkungan
Dalam kehidupan masyarakat terdapat 2 jenis kesadaran : (1) Praktis dan (2) Diskursif ( Anthony Giddens) :
Kesadaran Praktis : berupa tindakan berulang-ulang yang tidak memerlukan proses reflektif (perenungan) dan tidak ada “pengambilan jarak “ oleh aktor / masyarakat terhadap struktur (kebiasaan yang sudah terbentuk).
Contoh ;
Kebiasaan membuang sampah ke sungai, terus menerus dilakukan, tanpa ada kesadaran bahwa tindakan itu salah. Sebab semua orang melakukan hal yang sama. Ketika semua orang melakukan hal yang sama dan menjadi rutinitas keseharian , maka tindakan tersebut semakin memperkuat dan memperjelas bahwa itu sudah menjadi tatanan yang berlaku . (sudah membentuk struktur).
15. Kesadaran Diskursif Kunci Perubahan
•
Kapan Perubahan itu akan terjadi ?
Kesadaran akan terjadi, jika semakin banyak aktor/masyarakat yg mengadopsi kesadaran Diskursif yaitu ketika aktor/ masy “mengambil jarak” dari struktur (kebiasaan yang sudah terbentuk) dan melakukan suatu tindakan dengan mencari makna lain dari tindakannya tersebut.
•
Contoh :
•
Ketika semua orang membuang sampah ke sungai, ada aktor yang “menyimpang” dengan membuang sampah ke tempat (bak) sampah. Dia keluar dari kebiasaan yang sudah terbentuk di masyarakat. ketika ditanya, mengapa dia melakukan itu. Dengan kesadaran diskursif dia menjelaskan membuang sampah ke sungai adalah kebiasaan yang salah dan dapat menimbulkan bencana.
•
Aktor telah mampu melakukan refleksi dan bisa memberikan makna lain dari tindakannya.
16. Kekuatan Aktor ( dgn kesadaran diskursif) Untuk Merubah Masyarakat melalui Proses Sosial.
•Meningkatkan Kesadaran diskursif
•Pendidikan /pelatihan pengetahuan.
• Membangun jaringan kerja antar individu yg memiliki kesadaran diskursif
individu
•Kesadaran diskursif di tingkat komunitas
•Hasil pengetahuan diproduksi dalam praktik kehidupan sosial.
• Kelembagaan RT/RW menjadi ajang proses sosial
RT-RW
•kesadaran diskursif pada lingkup yang lebih luas
•kelembagaan di tingkat yg lebih tinggi menjadi ajang proses sosial untuk melakukan perubahan.
Kelurahan