Dokumen tersebut memberikan nasihat dan persiapan yang perlu dilakukan sebelum menikah, mulai dari persiapan iman, keluarga, fisik, materi, mental, hingga administrasi. Beberapa poin penting adalah pentingnya memilih pasangan dengan pertimbangan agama, mengenal calon keluarga dan kesehatannya, serta mengurus administrasi pernikahan secara hukum.
3. Mencari ridho Alloh
Sunnah Rasulullah
Memelihara kesucian diri
Mengembangkan ummat
Memperkuat persaudaraan
Menyalurkan kebutuhan biologis
4. 1. Ilmu
2. Iman
3. Keluarga/Calon Keluarga
4. Fisik
5. Material
6. Mental
7. Administrasi
5. Siapa yang ingin bahagia di dunia, harus tahu ilmunya
Siapa yang ingin bahagia di akhirat, harus tahu ilmunya
Siapa yang ingin bahagia di dunia juga di akhirat, harus tahu ilmunya
Persiapkan ilmu-ilmu yang diperlukan dalam berumah tangga.
Banyak-banyak membaca dan bertanya.
Yang wanita bisa belajar bagaimana mengurus rumah tangga,
anak, suami, keluarga suami dan pengeluaran contohnya….
Yang cowok belajar bagaimana mencari nafkah, mendidik dan
memimpin istri & anak dan lain-lain sebagainya…..
6. Persiapan iman adalah masalah prinsip, yang kita pegang tidak
hanya di dunia tapi juga di akhirat. Dalam agama kita memilih
pasangan dengan 4 kriteria yaitu Baik Rupa, Harta, Keturunan
dan Agama. Tapi utamakanlah karena agamanya.
Lebih aman mencari pasangan se-iman dengan kesholehan yang
baik. Sebab jika dia bergaul dengan kita, maka dia bergaul dengan
cara yang baik. Jika dia marah, maka dia marah dengan cara yang
baik. Kita bisa saling mengisi dan lebih mudah dalam pendidikan
anak-anak.
Agama yang berbeda antara calon suami-istri hanya akan
mendatangkan masalah. Sebab masalah yang prinsipil saja sudah
berbeda bagaimana dengan yang lainnya. Jika yang satu mengalah
(hanya mengalah saja) akan menimbulkan luka di keluarga.
Kecuali memang dia yakin sepenuh hati dengan agama barunya.
Masalah beda agama dalam pernikahan juga menimbulkan akibat
yang buruk bagi anak-anak. Apalagi jika bapak ibunya saling
memberikan pengaruh kepada anak-anak.
So...
7. Kenalilah calon keluarga kita dan juga persiapkan keluarga kita
untuk menerima anggota baru.
Minimal kita tahu bahwa mereka adalah keturunan baik-baik,
kalau bisa sekufu serta tidak memiliki riwayat penyakit
menurun yang berbahaya bagi keturunan kita selanjutnya.
Yang lebih penting lagi adalah agar kita tidak menikah dengan
orang-orang yang haram untuk dinikahi (baik karena pertalian
darah, keturunan dan yang lainnya yang diatur oleh agama).
8. Banyak-banyaklah berolahraga agar fisik
tetap terjaga ketika menikah dan untuk
malam pertama
Luluran ternyata bagus untuk kulit dan
menambah daya tarik untuk pria dan
wanita
Periksakan diri masing-masing, barangkali
mengidap penyakit menular/turunan
Untuk wanita diwajibkan untuk disuntik TT
seminggu sebelum dan sesudah menikah.
9. Kita tak bisa memungkiri bahwa harta juga merupakan hal yang
penting dalam berumahtangga, walau bukan segalanya.
Contohnya banyak yang miskin tapi bahagia, yang kaya malah
tak pernah menikmati kekayaannya.
Tapi ingatlah : ”Barangsiapa menikah untuk tujuan harta, Alloh
akan menyengsarakan hidupnya. Barangsiapa menikah untuk
menjaga kesucian dirinya, Alloh akan menyukupkan rezeki
untuknya.
So … siapkan diri untuk pintar bekerja mencukupi kebutuhan
keluarga. Bukan banyaknya yang kita cari, tapi berkahnya.
10. Siap-siap saja bahwa istri/suami kita ternyata tidak seperti yang
kita duga. Apalagi yang waktu saat sebelum menikah bersikap
tidak apa adanya, menutup-nutupi jatidiri sebenarnya.
Komunikasi adalah kuncinya. Bicarakan dengan baik segala
masalah, dengan cara yang baik dan demi penyelesaian yang baik.
Pernikahan bukan: 1 + 1 = 2, tapi : (1-1/2) + (1-1/2) = 1. Kita
mengurangi sebagian ego kita, demikian juga dengan pasangan
kita.
Manusia tidak ada yang sempurna demikian juga kita.
Mengharapkan semua berubah sesuai dengan keinginan kita
hanya akan membuat sakit di hati. Insya Alloh, di balik
kekurangan pasangan kita ada ladang pahala sabar di dalamnya.
Dan daripada mempersoalkan kelemahannya mengapa tidak kita
pikirkan kebaikan yang dimiliki pasangan kita?
11. Yang ini kita laksanakan karena kita
menghargai diri kita sendiri dan juga pemerintah,
agar perkawinan dan anak-anak kita
mempunyai kekuatan dalam hukum negara
Urus surat pengantar dari RT/RW
(jangan lupa bawa KTP dan KK).
Buat surat keterangan untuk ke KUA dari kelurahan
Administrasi di KUA
Jika calon suami-istri di tempat yang berbeda,
pengurusan surat nikah/numpang nikah
dilakukan di masing-masing KUA calon suami-istri berada.