SlideShare a Scribd company logo
Minggu ke- 6
Pengambilan Keputusan dalam Struktur
Modal
Pokok Bahasan
EK/S/MK-6/20122
• Bagaimana Perusahaan Mengambil Keputusan Pendanaan
• Analisis Rentabilitas Ekonomi dan Rentabilitas Modal Sendiri
• Analisis dari Sisi Likuiditas
• Analisis Rentabilitas dan Likuiditas serta Kaitannya dengan
Biaya Modal Perusahaan
• Analisis Titik Impas EBIT-EPS
Keputusan Pendanaan
EK/S/MK-6/20123
• Keputusan tentang bagaimana perusahaan mendanai asset-
asetnya.
• Dengan kata lain berkaitan tentang jenis-jenis sumberdana
dan komposisi dari tiap sumber dana itu.
• Sumber dana dapat dibedakan menjadi sumber dana jangka
pendek dan panjang.
• Sumber dana jangka panjang terdiri dari hutang jangka
panjang dan ekuitas.
Keputusan pendanaan berhubungan
dengan keputusan:
EK/S/MK-6/20124
• Komposisi hutang dan modal sendiri yang akan
digunakan
• Jenis hutang dan modal sendiri yang akan
digunakan
• Waktu penerbitan saham baru
Pendekatan Praktis dalam Pemilihan
Sumber Pendanaan Perusahaan
EK/S/MK-6/20125
Analisis Rentabilitas Ekonomi (RE) dan
Rentabilitas Modal Sendiri (RMS)
EK/S/MK-6/20126
Analisis Rentabilitas Ekonomi (RE) dan
Rentabilitas Modal Sendiri (RMS)
EK/S/MK-6/20127
Statement of Income — Example
(figures in thousands)
Revenue
     Sales Revenue $20,438
Operating Expenses
     Cost of goods sold $7,943
     Selling, general and administrative expenses $8,172
     Depreciation and amortization $960
     Other expenses $138
         Total operating expenses $17,213
Operating income $3,225
     Non-operating income $130
Earnings before Interest and Taxes (EBIT) $3,355
     Financial income $45
Income before Interest Expense (IBIE) $3,400
     Financial expense $190
Earnings before income taxes $3,210
     Income taxes $1,027
Net Income $2,183
EK/S/MK-6/20128
Kriteria Penerimaan RE dan RMS
RE RMS
Tambahan laba operasi < suku bunga
kredit atau RE < suku bunga kredit
Tambahan dana dari hutang tidak
dibenarkan
Tambahan laba operasi = suku bunga
kredit atau RE = suku bunga kredit
Seluruh laba yang diperoleh dari operasi
habis dipergunakan untuk membayar
bunga
RMS penggunaan hutang > RMS
penggunaan modal sendiri
Menguntungkan
Tingkat keuntungan yang diperoleh dari
penggunaan hutang > dari pada bunga
yang harus dibayar
EK/S/MK-6/20129
Analisis RE dan RMS
EK/S/MK-6/201210
Analisis dari Sisi Likuiditas
EK/S/MK-6/201211
• Penggunaan hutang dapat dibenarkan sejauh
tambahan hutang tersebut tidak menimbulkan
kesulitasn likuiditas bagi peruahaan.
• DSC (Debt Service Coverage) adalah rasio yang
digunakan untuk memperikirakan apakah
penggunaan hutang akan menimbulkan kesulitan
likuiditas atau tidak.
 Bila DSC > 1,00 maka berarti perusahaan memiliki kemampuan
untuk memenuhi kewajiban finansial (membayar kewajiban hutang)
 Bila DSC < 1,00 maka berarti perusahaan tidak mampu untuk
memenuhi kewajiban finansial (membayar kewajiban hutang)
EK/S/MK-6/201212
Contoh
EK/S/MK-6/201213
Perusahaan memerlukan tambahan dana sebesar Rp.
200.000.000, untuk membeli aktiva tetap sebesar Rp.
120.000.000 dan tambahan modal kerja Rp. 80.000.000,-Aktiva
tetap memiliki umur ekonomis 4 tahun sehinggan besarnya
penyusutan dg garis lurus sebesar Rp. 30.000.000,- pertahun
( 120 jt / 4 ). Tambahan modal tsb akan memberikan rentabilitas
ekonomis sebesar 25 % dan pajak penghasilan 25 %.Perusahaan
ditawari kredit bank dengan bunga 18 % dan jangka waktu 2
tahun, dan tahun 1 harus membayar 50 % dari pokok pinjaman
dan sisanya dibayar pada tahun kedua. Dengan demikian bila
kredit tersebut diambil maka akan menimbulkan kewajiban
finansil sbb :
Contoh
EK/S/MK-6/201214
Tahun Angsuran Pokok Bunga
1 50% x Rp. 200 jt = Rp. 100
jt
18% x Rp. 200 jt = Rp. 36 jt
2 50% x Rp. 100 jt = Rp. 50 jt 18% x Rp. 100 jt = Rp. 18 jt
Apakah penggunaan hutang dapat
menurunkan biaya modal perusahaan?
EK/S/MK-6/201215
Penggunaan hutang dapat menurunkan biaya
modal perusahaan jika:
Biaya dan kemungkinan kebangkrutan relatif
sangat kecil
Jika hutang tersebut diperoleh dari pasar modal
yang kompetitif
Analisis Titik Impas EBIT-EPS
EK/S/MK-6/201216
 Pendekatan EBIT-EPS: suatu pendekatan untuk memilih
struktur modal yang memaksimumkan EPS melebihi jangkauan
EBIT yang diharapkan.
 Untuk menganalisis dampak struktur modal perusahaan pada
pengembalian para pemilik, dapat digunakan hubungan antara
EBIT & EPS.
 Dengan level EBIT konstan (risiko bisnis konstan): struktur
modal alternatif  pengembalian (EPS).
 Caran: membandingkan EPS yang diperoleh apabila kebutuhan
dana perusahaan dipenuhi lewat alternatif emisi saham baru
atau utang
Analisis Titik Impas EBIT-EPS
EK/S/MK-6/201217
 Alternatif saham baru akan menghasilkan EPS yang sama
dengan alternatif utang
 EBIT* = EBIT BREAK EVEN
 B1,B2 = bunga untuk alternatif 1 dan 2
 T = tingkat pajak
 Dp1, Dp2 = dividen saham preferen untuk alternatif 1 dan 2
 N1, N2 = jumlah saham beredar untuk alternatif 1 dan 2
Contoh
EK/S/MK-6/201218
 PT ABC saat ini tidak mempunyai utang. Harga per lembar
sahamnya Rp500 dengan jumlah saham beredar 100.000
lembar. Tingkat pajak 40%. Perusahaan sedang memerlukan
tambahan dana Rp10 juta. Alternatif yang tersedia adalah:
(1) Menerbitkan saham baru
(2) Menggunakan utang dengan bunga 20%
Kasus 1
EK/S/MK-6/201219
 Apabila EBIT perusahaan sebesar Rp15 juta
 Note:
Jika perusahaan menerbitkan saham baru maka diterbitkan 20.000 lembar saham
baru (Rp10juta/Rp500,00), sehingga saham beredar menjadi120.000 lembar.
SAHAM BARU UTANG
EBIT 15.000.000 15.000.000
Bunga 0 2.000.000
Earning Before Taxes 15.000.000 13.000.000
Pajak 6.000.000 5.200.000
Laba bersih 9.000.000 7.800.000
Jumlah saham beredar 120.000 100.000
EPS 75 78
Kasus 2
EK/S/MK-6/201220
 Apabila EBIT perusahaan sebesar Rp 9juta
SAHAM BARU UTANG
EBIT 9.000.000 9.000.000
Bunga 0 2.000.000
Earning Before Taxes 9.000.000 7.000.000
Pajak 3.600.000 2.800.000
Laba bersih 5.400.000 4.200.000
Jumlah saham beredar 120.000 100.000
EPS 45 42
Kasus 2
EK/S/MK-6/201221
 Apabila EBIT perusahaan sebesar Rp 12juta
SAHAM BARU UTANG
EBIT 12.000.000 12.000.000
Bunga 0 2.000.000
Earning Before Taxes 12.000.000 10.000.000
Pajak 4.800.000 4.000.000
Laba bersih 7.200.000 6.000.000
Jumlah saham beredar 120.000 100.000
EPS 60 60
Kesimpulan
EK/S/MK-6/201222
EBIT break even:
[(EBIT* - 0)(1-0,4) – 0] 100.000 = [(EBIT* - 2juta)(1-0,4) – 0] 120.000
60.000 EBIT* = [(0,6 EBIT* - 1,2juta)] 120.000
60.000 EBIT* = (72.000 EBIT* - 144.000juta)
12.000 EBIT* = 144.000juta
EBIT* = 12.000.000
Jadi:
 Apabila PT ABC memperoleh EBIT > 12 juta maka utang lebih baik
 Apabila PT ABC memperoleh EBIT < 12juta maka saham lebih menarik
Mempertimbangkan Risiko dalam Analisis
Titik Impas EBIT-EPS
EK/S/MK-6/201223
Secara grafis, risiko setiap struktur modal dapat
dipandang dalam sudut dua ukuran:
1. Titik impas keuangan (intersep sumbu EBIT).
2. Tingkat leverage keuangan yang tercermin
dalam slope garis struktur modal.
Semakin tinggi titik impas keuangan & curam
slope garis struktur modal, maka semakin besar
risiko keuangannya.
Kelemahan Mendasar Analisis Titik Impas
EBIT-EPS
EK/S/MK-6/201224
1. Teknik ini cenderung mengonsentrasi-kan pada
memaksimumkan keuntungan daripada
memaksimumkan kekayaan pemilik sebagaimana
tercermin dalam harga saham perusahaan.
2. Umumnya mengabaikan risiko
Untuk memilih struktur modal terbaik, perusahaan
harus mengintegrasikan pengembalian (EPS) & risiko
(pengembalian disyaratkan, rs) ke dalam kerangka
kerja yang konsisten dengan teori struktur modal.

More Related Content

What's hot

Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Analisa rasio keuangan
Analisa rasio keuanganAnalisa rasio keuangan
Analisa rasio keuangan
Stefanus Dewanto
 
Anggaran Perusahaan
Anggaran PerusahaanAnggaran Perusahaan
Anggaran Perusahaan
Ridưân Ridưân
 
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangAkuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangSidik Abdullah
 
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 bObligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Futurum2
 
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
risangaji febriyanto
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
2nd Social
 
Analisis trend
Analisis trendAnalisis trend
Analisis trend
mas karebet
 
Ekuitas modal disetor
Ekuitas modal disetorEkuitas modal disetor
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
M Nasution
 
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
mas karebet
 
Psak 71 instumen keuangan
Psak 71 instumen keuanganPsak 71 instumen keuangan
Psak 71 instumen keuangan
Dr. Zar Rdj
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt ok
Wirodat Az
 
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Futurum2
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Perum Perumnas
 
Akuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkmAkuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkm
dianakholifah
 

What's hot (20)

Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Analisa rasio keuangan
Analisa rasio keuanganAnalisa rasio keuangan
Analisa rasio keuangan
 
M keu-31
M keu-31M keu-31
M keu-31
 
Makalah PPh pasal 22
Makalah PPh pasal 22Makalah PPh pasal 22
Makalah PPh pasal 22
 
Anggaran Perusahaan
Anggaran PerusahaanAnggaran Perusahaan
Anggaran Perusahaan
 
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangAkuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
 
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 bObligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
 
Analisis trend
Analisis trendAnalisis trend
Analisis trend
 
Ekuitas modal disetor
Ekuitas modal disetorEkuitas modal disetor
Ekuitas modal disetor
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
 
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
 
Psak 71 instumen keuangan
Psak 71 instumen keuanganPsak 71 instumen keuangan
Psak 71 instumen keuangan
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt ok
 
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 
Akuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkmAkuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkm
 

Similar to 6. pengambilan keputusan dalam struktur modal

Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerjaPertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Stock Valuation/abshor.marantika/Kholimatus Sakdiyah/3-04
Stock Valuation/abshor.marantika/Kholimatus Sakdiyah/3-04Stock Valuation/abshor.marantika/Kholimatus Sakdiyah/3-04
Stock Valuation/abshor.marantika/Kholimatus Sakdiyah/3-04
KholimatusSakdiyah
 
EVA dan residual income
EVA dan residual incomeEVA dan residual income
EVA dan residual income
budieto
 
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
MahendraDicky
 
3. teknik penganggaran modal
3. teknik penganggaran modal3. teknik penganggaran modal
3. teknik penganggaran modal
dianpipit
 
Struktur modal
Struktur modalStruktur modal
Struktur modal
yy rahmat
 
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
jampang1
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage
Kacung Abdullah
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Queenton
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
DeaIvana1
 
Kel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptx
Kel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptxKel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptx
Kel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptx
JatulKhikmi
 
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka PanjangPenyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
9elevenStarUnila
 
BAB-IV-MANAJEMEN-MODAL-KERJA2.pptx
BAB-IV-MANAJEMEN-MODAL-KERJA2.pptxBAB-IV-MANAJEMEN-MODAL-KERJA2.pptx
BAB-IV-MANAJEMEN-MODAL-KERJA2.pptx
suwarnopeunirow
 
Teori struktur modal
Teori struktur modalTeori struktur modal
Teori struktur modalSigit Sanjaya
 
biaya modal
biaya modalbiaya modal
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
AuroraSiahaan
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
NinaMaqfirah1
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
MariaUlfa646706
 
struktur modal
struktur modalstruktur modal
struktur modal
FebryChristi1
 
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
CyndiLouisa
 

Similar to 6. pengambilan keputusan dalam struktur modal (20)

Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerjaPertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
 
Stock Valuation/abshor.marantika/Kholimatus Sakdiyah/3-04
Stock Valuation/abshor.marantika/Kholimatus Sakdiyah/3-04Stock Valuation/abshor.marantika/Kholimatus Sakdiyah/3-04
Stock Valuation/abshor.marantika/Kholimatus Sakdiyah/3-04
 
EVA dan residual income
EVA dan residual incomeEVA dan residual income
EVA dan residual income
 
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
 
3. teknik penganggaran modal
3. teknik penganggaran modal3. teknik penganggaran modal
3. teknik penganggaran modal
 
Struktur modal
Struktur modalStruktur modal
Struktur modal
 
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
 
Kel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptx
Kel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptxKel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptx
Kel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptx
 
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka PanjangPenyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
 
BAB-IV-MANAJEMEN-MODAL-KERJA2.pptx
BAB-IV-MANAJEMEN-MODAL-KERJA2.pptxBAB-IV-MANAJEMEN-MODAL-KERJA2.pptx
BAB-IV-MANAJEMEN-MODAL-KERJA2.pptx
 
Teori struktur modal
Teori struktur modalTeori struktur modal
Teori struktur modal
 
biaya modal
biaya modalbiaya modal
biaya modal
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
 
struktur modal
struktur modalstruktur modal
struktur modal
 
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
 

More from dianpipit

Chapter 13 kewajiban lancar, provisi, kontijensi
Chapter 13 kewajiban lancar, provisi, kontijensiChapter 13 kewajiban lancar, provisi, kontijensi
Chapter 13 kewajiban lancar, provisi, kontijensidianpipit
 
6 8-1 sasia information system control for system reliability
6 8-1 sasia information system control for system reliability6 8-1 sasia information system control for system reliability
6 8-1 sasia information system control for system reliabilitydianpipit
 
5. analisis swot-r2
5. analisis swot-r25. analisis swot-r2
5. analisis swot-r2dianpipit
 
Studi kasus sistem informasi akuntansi
Studi kasus sistem informasi akuntansiStudi kasus sistem informasi akuntansi
Studi kasus sistem informasi akuntansidianpipit
 
Studi kasus singapore airlines
Studi kasus singapore airlinesStudi kasus singapore airlines
Studi kasus singapore airlinesdianpipit
 
Studi kasus hertz menjadi nirkabel
Studi kasus hertz menjadi nirkabelStudi kasus hertz menjadi nirkabel
Studi kasus hertz menjadi nirkabel
dianpipit
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmdianpipit
 
7. market value added dan economic value added
7. market value added dan economic value added7. market value added dan economic value added
7. market value added dan economic value addeddianpipit
 
5. manajemen struktur modal
5. manajemen struktur modal5. manajemen struktur modal
5. manajemen struktur modal
dianpipit
 
4. biaya modal
4. biaya modal4. biaya modal
4. biaya modaldianpipit
 
2. nilai waktu uang dan teknik anggaran modal
2. nilai waktu uang dan teknik anggaran modal2. nilai waktu uang dan teknik anggaran modal
2. nilai waktu uang dan teknik anggaran modal
dianpipit
 
1. konsep dasar manajemen keuangan
1. konsep dasar manajemen keuangan1. konsep dasar manajemen keuangan
1. konsep dasar manajemen keuangan
dianpipit
 
Perdagangan international
Perdagangan internationalPerdagangan international
Perdagangan international
dianpipit
 
Hb organisasi-internasional-bidang-ekonomi-dan-perdagangan
Hb organisasi-internasional-bidang-ekonomi-dan-perdaganganHb organisasi-internasional-bidang-ekonomi-dan-perdagangan
Hb organisasi-internasional-bidang-ekonomi-dan-perdagangandianpipit
 

More from dianpipit (14)

Chapter 13 kewajiban lancar, provisi, kontijensi
Chapter 13 kewajiban lancar, provisi, kontijensiChapter 13 kewajiban lancar, provisi, kontijensi
Chapter 13 kewajiban lancar, provisi, kontijensi
 
6 8-1 sasia information system control for system reliability
6 8-1 sasia information system control for system reliability6 8-1 sasia information system control for system reliability
6 8-1 sasia information system control for system reliability
 
5. analisis swot-r2
5. analisis swot-r25. analisis swot-r2
5. analisis swot-r2
 
Studi kasus sistem informasi akuntansi
Studi kasus sistem informasi akuntansiStudi kasus sistem informasi akuntansi
Studi kasus sistem informasi akuntansi
 
Studi kasus singapore airlines
Studi kasus singapore airlinesStudi kasus singapore airlines
Studi kasus singapore airlines
 
Studi kasus hertz menjadi nirkabel
Studi kasus hertz menjadi nirkabelStudi kasus hertz menjadi nirkabel
Studi kasus hertz menjadi nirkabel
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capm
 
7. market value added dan economic value added
7. market value added dan economic value added7. market value added dan economic value added
7. market value added dan economic value added
 
5. manajemen struktur modal
5. manajemen struktur modal5. manajemen struktur modal
5. manajemen struktur modal
 
4. biaya modal
4. biaya modal4. biaya modal
4. biaya modal
 
2. nilai waktu uang dan teknik anggaran modal
2. nilai waktu uang dan teknik anggaran modal2. nilai waktu uang dan teknik anggaran modal
2. nilai waktu uang dan teknik anggaran modal
 
1. konsep dasar manajemen keuangan
1. konsep dasar manajemen keuangan1. konsep dasar manajemen keuangan
1. konsep dasar manajemen keuangan
 
Perdagangan international
Perdagangan internationalPerdagangan international
Perdagangan international
 
Hb organisasi-internasional-bidang-ekonomi-dan-perdagangan
Hb organisasi-internasional-bidang-ekonomi-dan-perdaganganHb organisasi-internasional-bidang-ekonomi-dan-perdagangan
Hb organisasi-internasional-bidang-ekonomi-dan-perdagangan
 

6. pengambilan keputusan dalam struktur modal

  • 1. Minggu ke- 6 Pengambilan Keputusan dalam Struktur Modal
  • 2. Pokok Bahasan EK/S/MK-6/20122 • Bagaimana Perusahaan Mengambil Keputusan Pendanaan • Analisis Rentabilitas Ekonomi dan Rentabilitas Modal Sendiri • Analisis dari Sisi Likuiditas • Analisis Rentabilitas dan Likuiditas serta Kaitannya dengan Biaya Modal Perusahaan • Analisis Titik Impas EBIT-EPS
  • 3. Keputusan Pendanaan EK/S/MK-6/20123 • Keputusan tentang bagaimana perusahaan mendanai asset- asetnya. • Dengan kata lain berkaitan tentang jenis-jenis sumberdana dan komposisi dari tiap sumber dana itu. • Sumber dana dapat dibedakan menjadi sumber dana jangka pendek dan panjang. • Sumber dana jangka panjang terdiri dari hutang jangka panjang dan ekuitas.
  • 4. Keputusan pendanaan berhubungan dengan keputusan: EK/S/MK-6/20124 • Komposisi hutang dan modal sendiri yang akan digunakan • Jenis hutang dan modal sendiri yang akan digunakan • Waktu penerbitan saham baru
  • 5. Pendekatan Praktis dalam Pemilihan Sumber Pendanaan Perusahaan EK/S/MK-6/20125
  • 6. Analisis Rentabilitas Ekonomi (RE) dan Rentabilitas Modal Sendiri (RMS) EK/S/MK-6/20126
  • 7. Analisis Rentabilitas Ekonomi (RE) dan Rentabilitas Modal Sendiri (RMS) EK/S/MK-6/20127
  • 8. Statement of Income — Example (figures in thousands) Revenue      Sales Revenue $20,438 Operating Expenses      Cost of goods sold $7,943      Selling, general and administrative expenses $8,172      Depreciation and amortization $960      Other expenses $138          Total operating expenses $17,213 Operating income $3,225      Non-operating income $130 Earnings before Interest and Taxes (EBIT) $3,355      Financial income $45 Income before Interest Expense (IBIE) $3,400      Financial expense $190 Earnings before income taxes $3,210      Income taxes $1,027 Net Income $2,183 EK/S/MK-6/20128
  • 9. Kriteria Penerimaan RE dan RMS RE RMS Tambahan laba operasi < suku bunga kredit atau RE < suku bunga kredit Tambahan dana dari hutang tidak dibenarkan Tambahan laba operasi = suku bunga kredit atau RE = suku bunga kredit Seluruh laba yang diperoleh dari operasi habis dipergunakan untuk membayar bunga RMS penggunaan hutang > RMS penggunaan modal sendiri Menguntungkan Tingkat keuntungan yang diperoleh dari penggunaan hutang > dari pada bunga yang harus dibayar EK/S/MK-6/20129
  • 10. Analisis RE dan RMS EK/S/MK-6/201210
  • 11. Analisis dari Sisi Likuiditas EK/S/MK-6/201211 • Penggunaan hutang dapat dibenarkan sejauh tambahan hutang tersebut tidak menimbulkan kesulitasn likuiditas bagi peruahaan. • DSC (Debt Service Coverage) adalah rasio yang digunakan untuk memperikirakan apakah penggunaan hutang akan menimbulkan kesulitan likuiditas atau tidak.
  • 12.  Bila DSC > 1,00 maka berarti perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansial (membayar kewajiban hutang)  Bila DSC < 1,00 maka berarti perusahaan tidak mampu untuk memenuhi kewajiban finansial (membayar kewajiban hutang) EK/S/MK-6/201212
  • 13. Contoh EK/S/MK-6/201213 Perusahaan memerlukan tambahan dana sebesar Rp. 200.000.000, untuk membeli aktiva tetap sebesar Rp. 120.000.000 dan tambahan modal kerja Rp. 80.000.000,-Aktiva tetap memiliki umur ekonomis 4 tahun sehinggan besarnya penyusutan dg garis lurus sebesar Rp. 30.000.000,- pertahun ( 120 jt / 4 ). Tambahan modal tsb akan memberikan rentabilitas ekonomis sebesar 25 % dan pajak penghasilan 25 %.Perusahaan ditawari kredit bank dengan bunga 18 % dan jangka waktu 2 tahun, dan tahun 1 harus membayar 50 % dari pokok pinjaman dan sisanya dibayar pada tahun kedua. Dengan demikian bila kredit tersebut diambil maka akan menimbulkan kewajiban finansil sbb :
  • 14. Contoh EK/S/MK-6/201214 Tahun Angsuran Pokok Bunga 1 50% x Rp. 200 jt = Rp. 100 jt 18% x Rp. 200 jt = Rp. 36 jt 2 50% x Rp. 100 jt = Rp. 50 jt 18% x Rp. 100 jt = Rp. 18 jt
  • 15. Apakah penggunaan hutang dapat menurunkan biaya modal perusahaan? EK/S/MK-6/201215 Penggunaan hutang dapat menurunkan biaya modal perusahaan jika: Biaya dan kemungkinan kebangkrutan relatif sangat kecil Jika hutang tersebut diperoleh dari pasar modal yang kompetitif
  • 16. Analisis Titik Impas EBIT-EPS EK/S/MK-6/201216  Pendekatan EBIT-EPS: suatu pendekatan untuk memilih struktur modal yang memaksimumkan EPS melebihi jangkauan EBIT yang diharapkan.  Untuk menganalisis dampak struktur modal perusahaan pada pengembalian para pemilik, dapat digunakan hubungan antara EBIT & EPS.  Dengan level EBIT konstan (risiko bisnis konstan): struktur modal alternatif  pengembalian (EPS).  Caran: membandingkan EPS yang diperoleh apabila kebutuhan dana perusahaan dipenuhi lewat alternatif emisi saham baru atau utang
  • 17. Analisis Titik Impas EBIT-EPS EK/S/MK-6/201217  Alternatif saham baru akan menghasilkan EPS yang sama dengan alternatif utang  EBIT* = EBIT BREAK EVEN  B1,B2 = bunga untuk alternatif 1 dan 2  T = tingkat pajak  Dp1, Dp2 = dividen saham preferen untuk alternatif 1 dan 2  N1, N2 = jumlah saham beredar untuk alternatif 1 dan 2
  • 18. Contoh EK/S/MK-6/201218  PT ABC saat ini tidak mempunyai utang. Harga per lembar sahamnya Rp500 dengan jumlah saham beredar 100.000 lembar. Tingkat pajak 40%. Perusahaan sedang memerlukan tambahan dana Rp10 juta. Alternatif yang tersedia adalah: (1) Menerbitkan saham baru (2) Menggunakan utang dengan bunga 20%
  • 19. Kasus 1 EK/S/MK-6/201219  Apabila EBIT perusahaan sebesar Rp15 juta  Note: Jika perusahaan menerbitkan saham baru maka diterbitkan 20.000 lembar saham baru (Rp10juta/Rp500,00), sehingga saham beredar menjadi120.000 lembar. SAHAM BARU UTANG EBIT 15.000.000 15.000.000 Bunga 0 2.000.000 Earning Before Taxes 15.000.000 13.000.000 Pajak 6.000.000 5.200.000 Laba bersih 9.000.000 7.800.000 Jumlah saham beredar 120.000 100.000 EPS 75 78
  • 20. Kasus 2 EK/S/MK-6/201220  Apabila EBIT perusahaan sebesar Rp 9juta SAHAM BARU UTANG EBIT 9.000.000 9.000.000 Bunga 0 2.000.000 Earning Before Taxes 9.000.000 7.000.000 Pajak 3.600.000 2.800.000 Laba bersih 5.400.000 4.200.000 Jumlah saham beredar 120.000 100.000 EPS 45 42
  • 21. Kasus 2 EK/S/MK-6/201221  Apabila EBIT perusahaan sebesar Rp 12juta SAHAM BARU UTANG EBIT 12.000.000 12.000.000 Bunga 0 2.000.000 Earning Before Taxes 12.000.000 10.000.000 Pajak 4.800.000 4.000.000 Laba bersih 7.200.000 6.000.000 Jumlah saham beredar 120.000 100.000 EPS 60 60
  • 22. Kesimpulan EK/S/MK-6/201222 EBIT break even: [(EBIT* - 0)(1-0,4) – 0] 100.000 = [(EBIT* - 2juta)(1-0,4) – 0] 120.000 60.000 EBIT* = [(0,6 EBIT* - 1,2juta)] 120.000 60.000 EBIT* = (72.000 EBIT* - 144.000juta) 12.000 EBIT* = 144.000juta EBIT* = 12.000.000 Jadi:  Apabila PT ABC memperoleh EBIT > 12 juta maka utang lebih baik  Apabila PT ABC memperoleh EBIT < 12juta maka saham lebih menarik
  • 23. Mempertimbangkan Risiko dalam Analisis Titik Impas EBIT-EPS EK/S/MK-6/201223 Secara grafis, risiko setiap struktur modal dapat dipandang dalam sudut dua ukuran: 1. Titik impas keuangan (intersep sumbu EBIT). 2. Tingkat leverage keuangan yang tercermin dalam slope garis struktur modal. Semakin tinggi titik impas keuangan & curam slope garis struktur modal, maka semakin besar risiko keuangannya.
  • 24. Kelemahan Mendasar Analisis Titik Impas EBIT-EPS EK/S/MK-6/201224 1. Teknik ini cenderung mengonsentrasi-kan pada memaksimumkan keuntungan daripada memaksimumkan kekayaan pemilik sebagaimana tercermin dalam harga saham perusahaan. 2. Umumnya mengabaikan risiko Untuk memilih struktur modal terbaik, perusahaan harus mengintegrasikan pengembalian (EPS) & risiko (pengembalian disyaratkan, rs) ke dalam kerangka kerja yang konsisten dengan teori struktur modal.