Dokumen tersebut membahas tentang pengertian program tahunan (prota) dan komponen-komponennya. Prota merupakan rencana umum pembelajaran mata pelajaran untuk satu tahun yang disusun oleh guru dan berisi identitas, format isian, dan kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, serta alokasi waktu. Penyusunan prota memperhatikan sumber daya pembelajaran, skope dan sekuensi materi, serta
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas langkah-langkah penyusunan RPP yang mengintegrasikan nilai karakter melalui kegiatan literasi dan pembelajaran abad 21 untuk mencapai kompetensi dasar tertentu sesuai format RPP yang tersedia. RPP disusun untuk mata pelajaran Geografi kelas X tentang Karya Tulis Geografi dan dilengkapi dengan contoh soal untuk penilaian.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan materi ajar kebahasaan khususnya dalam pembelajaran menulis. Ia menjelaskan definisi materi ajar, tata bahasa pendidikan, dan memberikan contoh pengembangan materi ajar tentang penggunaan ejaan dan tanda baca dalam menulis. Contoh tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa sesuai kaidah bahasa Indonesia.
Paket ini membahas konsep dasar Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK muncul karena hasil penelitian pendidikan kurang menjawab masalah praktis di kelas. PTK dilakukan oleh guru untuk meningkatkan pembelajaran dengan meneliti masalah kelas secara sistematis dan menerapkan hasilnya.
Proposal tesis PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATERI TEMATIK INTEGRATIFCandra Sihotang
Proposal ini mengusulkan pengembangan buku ajar tematik integratif untuk membelajarkan materi tema "Sehat itu Penting" di kelas V MIN Subulussalam. Buku ajar ini akan dikembangkan menggunakan model Dick and Carey untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini akan melakukan uji coba produk dan uji efektivitas buku ajar yang dikembangkan dengan membandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan buku a
PENGEMBANGAN KURIKULUM INTEGRASI IPTEK DENGAN IMTAQSyaifuddin Sabda
1. Model pengembangan kurikulum yang dihasilkan adalah model terpadu yang memadukan pengetahuan sains dengan agama Islam melalui konsep islamisasi ilmu pengetahuan.
2. Tujuan model ini adalah membantu siswa menguasai materi sains yang terintegrasi dengan ajaran agama Islam.
3. Model ini diujicobakan di beberapa madrasah dan menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas langkah-langkah penyusunan RPP yang mengintegrasikan nilai karakter melalui kegiatan literasi dan pembelajaran abad 21 untuk mencapai kompetensi dasar tertentu sesuai format RPP yang tersedia. RPP disusun untuk mata pelajaran Geografi kelas X tentang Karya Tulis Geografi dan dilengkapi dengan contoh soal untuk penilaian.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan materi ajar kebahasaan khususnya dalam pembelajaran menulis. Ia menjelaskan definisi materi ajar, tata bahasa pendidikan, dan memberikan contoh pengembangan materi ajar tentang penggunaan ejaan dan tanda baca dalam menulis. Contoh tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa sesuai kaidah bahasa Indonesia.
Paket ini membahas konsep dasar Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK muncul karena hasil penelitian pendidikan kurang menjawab masalah praktis di kelas. PTK dilakukan oleh guru untuk meningkatkan pembelajaran dengan meneliti masalah kelas secara sistematis dan menerapkan hasilnya.
Proposal tesis PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATERI TEMATIK INTEGRATIFCandra Sihotang
Proposal ini mengusulkan pengembangan buku ajar tematik integratif untuk membelajarkan materi tema "Sehat itu Penting" di kelas V MIN Subulussalam. Buku ajar ini akan dikembangkan menggunakan model Dick and Carey untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini akan melakukan uji coba produk dan uji efektivitas buku ajar yang dikembangkan dengan membandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan buku a
PENGEMBANGAN KURIKULUM INTEGRASI IPTEK DENGAN IMTAQSyaifuddin Sabda
1. Model pengembangan kurikulum yang dihasilkan adalah model terpadu yang memadukan pengetahuan sains dengan agama Islam melalui konsep islamisasi ilmu pengetahuan.
2. Tujuan model ini adalah membantu siswa menguasai materi sains yang terintegrasi dengan ajaran agama Islam.
3. Model ini diujicobakan di beberapa madrasah dan menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa.
Makalah ini membahas tentang perencanaan, instruksi, dan teknologi dalam pendidikan. Secara garis besar membahas tentang perencanaan pelajaran, perencanaan dan instruksi pelajaran dengan pendekatan teacher-centered dan learner-centered, serta penggunaan teknologi dalam pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang strategi pengorganisasian dan pengelolaan pembelajaran. Secara singkat, strategi pengorganisasian pembelajaran meliputi teori elaborasi yang mengatur urutan pembelajaran dari yang umum ke rinci, sedangkan strategi pengelolaan pembelajaran mencakup penjadwalan, pemantauan kemajuan siswa, pengelolaan motivasi, dan pengendalian pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang cara merencanakan penelitian tindakan kelas (PTK), mulai dari mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, mengembangkan rencana perbaikan, dan membuat proposal PTK. Langkah-langkah penting lainnya adalah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menentukan prosedur dan instrumen pengumpulan data, serta format sistematik proposal PTK.
Bahan ajar adalah informasi dan materi yang digunakan guru untuk membantu proses pembelajaran, yang dapat berupa tertulis atau tidak tertulis. Bahan ajar disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mendukung siswa belajar, meliputi rencana pelajaran, indikator, materi, dan penilaian. Lembar kerja siswa adalah contoh bahan ajar tertulis yang berisi tugas untuk siswa.
silabus dan rpp matakuliah belajar dan pembelajaranCoral Reef
Dokumen tersebut merupakan silabus mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang mencakup deskripsi mata kuliah, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi ajar, metode pembelajaran, dan penilaian. Mata kuliah ini membahas tentang proses belajar mengajar, prinsip-prinsip belajar, masalah belajar, penyusunan perangkat pembelajaran, model pembelajaran, dan strategi pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum dan pembelajaran. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa kurikulum adalah dokumen perencanaan yang menetapkan tujuan, materi, dan evaluasi pembelajaran, serta peran kurikulum dalam mengarahkan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Modul ini membahas berbagai pendekatan dan model pembelajaran. Terdapat empat pola pembelajaran yaitu pembelajaran guru-sentris, pembelajaran siswa-sentris, pembelajaran berbasis media, dan pembelajaran berbasis komputer. Modul ini juga menjelaskan model-model pembelajaran berdasarkan teori belajar seperti model interaksi sosial, pemrosesan informasi, personal, dan modifikasi tingkah laku serta model menurut para ahli seperti PPSI, Glas
Dokumen tersebut merupakan pedoman penilaian kinerja guru yang mencakup 9 indikator kinerja mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pembelajaran. Rubrik penilaian terdiri dari beberapa butir untuk setiap indikator yang dinilai apakah sudah terpenuhi atau belum. Pedoman ini bertujuan untuk menilai kompetensi guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran secara efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan penelitian yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dengan cara mengidentifikasi masalah, merencanakan tindakan perbaikan, melaksanakan tindakan, dan mengevaluasi hasilnya. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar, tujuan, manfaat, tahapan, dan contoh-contoh PTK.
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarUkhty Nicken
Makalah ini membahas konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran dijelaskan sebagai pola umum perbuatan guru dan siswa dalam pembelajaran yang bertujuan mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa pengelompokan strategi pembelajaran antara lain menurut Gagne dan Briggs serta Joyce dan Weil. Variabel strategi pembelajaran meliputi tujuan, bahan pelajaran, peran guru dan sis
Makalah ini membahas tentang perencanaan, instruksi, dan teknologi dalam pendidikan. Secara garis besar membahas tentang perencanaan pelajaran, perencanaan dan instruksi pelajaran dengan pendekatan teacher-centered dan learner-centered, serta penggunaan teknologi dalam pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang strategi pengorganisasian dan pengelolaan pembelajaran. Secara singkat, strategi pengorganisasian pembelajaran meliputi teori elaborasi yang mengatur urutan pembelajaran dari yang umum ke rinci, sedangkan strategi pengelolaan pembelajaran mencakup penjadwalan, pemantauan kemajuan siswa, pengelolaan motivasi, dan pengendalian pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang cara merencanakan penelitian tindakan kelas (PTK), mulai dari mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, mengembangkan rencana perbaikan, dan membuat proposal PTK. Langkah-langkah penting lainnya adalah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menentukan prosedur dan instrumen pengumpulan data, serta format sistematik proposal PTK.
Bahan ajar adalah informasi dan materi yang digunakan guru untuk membantu proses pembelajaran, yang dapat berupa tertulis atau tidak tertulis. Bahan ajar disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mendukung siswa belajar, meliputi rencana pelajaran, indikator, materi, dan penilaian. Lembar kerja siswa adalah contoh bahan ajar tertulis yang berisi tugas untuk siswa.
silabus dan rpp matakuliah belajar dan pembelajaranCoral Reef
Dokumen tersebut merupakan silabus mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang mencakup deskripsi mata kuliah, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi ajar, metode pembelajaran, dan penilaian. Mata kuliah ini membahas tentang proses belajar mengajar, prinsip-prinsip belajar, masalah belajar, penyusunan perangkat pembelajaran, model pembelajaran, dan strategi pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum dan pembelajaran. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa kurikulum adalah dokumen perencanaan yang menetapkan tujuan, materi, dan evaluasi pembelajaran, serta peran kurikulum dalam mengarahkan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Modul ini membahas berbagai pendekatan dan model pembelajaran. Terdapat empat pola pembelajaran yaitu pembelajaran guru-sentris, pembelajaran siswa-sentris, pembelajaran berbasis media, dan pembelajaran berbasis komputer. Modul ini juga menjelaskan model-model pembelajaran berdasarkan teori belajar seperti model interaksi sosial, pemrosesan informasi, personal, dan modifikasi tingkah laku serta model menurut para ahli seperti PPSI, Glas
Dokumen tersebut merupakan pedoman penilaian kinerja guru yang mencakup 9 indikator kinerja mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pembelajaran. Rubrik penilaian terdiri dari beberapa butir untuk setiap indikator yang dinilai apakah sudah terpenuhi atau belum. Pedoman ini bertujuan untuk menilai kompetensi guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran secara efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan penelitian yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dengan cara mengidentifikasi masalah, merencanakan tindakan perbaikan, melaksanakan tindakan, dan mengevaluasi hasilnya. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar, tujuan, manfaat, tahapan, dan contoh-contoh PTK.
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarUkhty Nicken
Makalah ini membahas konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran dijelaskan sebagai pola umum perbuatan guru dan siswa dalam pembelajaran yang bertujuan mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa pengelompokan strategi pembelajaran antara lain menurut Gagne dan Briggs serta Joyce dan Weil. Variabel strategi pembelajaran meliputi tujuan, bahan pelajaran, peran guru dan sis
Panduan ini memberikan kerangka pembelajaran IPA terpadu di SMP yang meliputi pengertian IPA, tujuan pembelajaran terpadu, pelaksanaan pembelajaran, dan implikasinya bagi guru, siswa, dan sarana prasarana. Pembelajaran IPA terpadu menggunakan tema yang terkait dari berbagai bidang IPA untuk membantu siswa memahami konsep secara menyeluruh.
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0hasansanung
Rencana pembelajaran ini membahas pengembangan rencana pembelajaran berbasis kontekstual dengan fokus pada pengertian pendekatan kontekstual dan contoh format rencana pembelajaran yang mengakomodasi tujuh komponen utama pendekatan kontekstual tersebut.
Kurikulum adalah rencana pembelajaran yang mencakup tujuan, materi, metode, dan evaluasi untuk memandu aktivitas belajar mengajar. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar pengembangan kurikulum, termasuk pengertian, asas-asas, implementasi, struktur, dan pengembangan kurikulum.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan prosedur pengembangan sistem instruksional. Prinsip-prinsipnya mencakup penggunaan reward, transfer pengetahuan, contoh positif dan negatif, persiapan mental siswa, dan penggunaan media. Prosedurnya meliputi spesifikasi tujuan, data siswa, metode mengajar, evaluasi, dan model-model seperti 4D, Kemp, dan PPSI. Tujuannya agar mahasiswa memahami prinsip dan prosed
Perencanaan pembelajaran memiliki tujuan dan fungsi penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Tujuannya adalah memberi pedoman kepada para pihak terkait untuk mengetahui arah yang dituju dan mengurangi kemungkinan kesalahan. Fungsinya antara lain merumuskan tujuan, menyusun strategi, dan mengkoordinasikan kegiatan yang diperlukan. Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan secara terencana, berkelan
Dokumen tersebut membahas tentang model dan desain kurikulum. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan beberapa hal sebagai berikut:
1) Beberapa pendekatan desain kurikulum menurut para ahli seperti berorientasi pada mata pelajaran, siswa, teknologi, dan masyarakat.
2) Bentuk organisasi kurikulum dapat berupa mata pelajaran terpisah, terkorelasi, atau terintegrasi.
3) Terdap
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran IPA yang terpadu di SMP. Pembelajaran IPA terpadu bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran serta meningkatkan minat dan motivasi siswa dengan cara menggabungkan berbagai bidang kajian IPA seperti biologi, kimia, fisika, geologi, meteorologi dan astronomi. Dengan pembelajaran terpadu diharapkan dapat mengurangi tumpang tindih materi
2. KOSP dan Perangkat Pembelajaran .pdfEnang Cuhendi
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan, prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen, serta penggunaan perangkat ajar seperti modul ajar.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan materi dan metode pembelajaran. Secara garis besar, dibahas mengenai jenis-jenis perencanaan yang perlu dilakukan guru mulai dari perencanaan permulaan, tahunan, harian, sampai perencanaan unit. Selain itu, dibahas pula mengenai jenis-jenis materi pembelajaran, sumber belajar, dan penyampaian materi pembelajaran sesuai dengan jenisnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan perangkat pembelajaran (RPP) untuk pembelajaran daring dan luring yang menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dan proyek, serta menekankan pada pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik."
Makalah ini membahas tentang kurikulum pendidikan. Terdiri dari tujuh bab yang membahas pengertian kurikulum, komponen-komponen kurikulum, prinsip-prinsip kurikulum, fungsi kurikulum, peranan kurikulum, macam-macam kurikulum, dan tujuan kurikulum.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pembelajaran statistika kuartil data tunggal untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kota Serang. Pembelajaran ini dilaksanakan dalam 2 jam pelajaran dan melibatkan kegiatan seperti diskusi kelompok, presentasi, dan penugasan untuk menentukan kuartil dari data. Tujuannya adalah agar siswa dapat memahami konsep kuartil dan menyelesaikan masalah terkait.
RPP ini membahas pembelajaran statistika tentang analisis data untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kota Serang. Materi yang diajarkan adalah distribusi data, nilai rata-rata, median, modus, dan sebaran data. Siswa dibagi menjadi kelompok untuk mengumpulkan dan menganalisis data, lalu menyajikan hasilnya. Penilaian dilakukan dengan tes tertulis, penugasan, dan presentasi kelompok.
Standar silabus SMP menjelaskan bahwa silabus memuat identitas mata pelajaran, sekolah, kompetensi inti dan dasar, materi pokok, pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus digunakan sebagai acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran statistika tentang nilai rata-rata (mean) untuk siswa kelas VIII. Pembelajaran dilakukan melalui metode pemecahan masalah berbasis kelompok dengan mengumpulkan dan menganalisis data tinggi badan siswa untuk menentukan nilai rata-rata. Tujuannya adalah agar siswa dapat menghitung dan menyimpulkan nilai rata-rata dari suatu data.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang sistem persamaan linear dua variabel untuk kelas VIII semester II. Materi akan diajarkan dalam 2 jam pelajaran dengan pendekatan pemodelan matematika dan metode diskusi serta pemecahan masalah berbasis kelompok. Peserta didik akan belajar mendefinisikan, memberikan contoh, dan menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik.
Silabus mata pelajaran matematika kelas VIII semester ganjil SMPN 3 Kramatwatu mencakup 4 kompetensi inti, 4 kompetensi dasar, dan 5 materi pelajaran yaitu pola bilangan, sistem koordinat Kartesius, relasi dan fungsi, persamaan garis lurus, dan persamaan linear dua variabel beserta kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajarnya.
1. Masalah penjualan dua jenis rumput laut dapat dimodelkan menjadi sistem persamaan linear dua variabel, dimana variabel x mewakili harga rumput laut hijau dan y mewakili harga rumput laut cokelat.
2. Penyelesaian sistem persamaan menghasilkan satu pasangan nilai x dan y yang memenuhi kedua persamaan. Nilai pasangan ini digunakan untuk menghitung harga dan jumlah rumput laut yang terjual.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang materi bangun ruang sisi lengkung khususnya kerucut di kelas IX semester 1. RPP ini menjelaskan kompetensi dasar, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian yang akan dilakukan. Pembelajaran akan difokuskan pada mengetahui unsur-unsur dan rumus kerucut, serta penyelesa
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas pelajaran Matematika tentang Bangun Ruang Sisi Lengkung khususnya tentang bola untuk siswa kelas IX selama 2 pertemuan.
2. Pembelajaran diawali dengan penjelasan tentang unsur-unsur dan jaring-jaring bola, kemudian menentukan rumus luas permukaan bola melalui penyelesaian masalah.
3. Pertemuan berikutnya, siswa menyelesaikan mas
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran materi bangun ruang sisi lengkung untuk siswa kelas IX semester 2 di MTS Al-Mubarok.
2. Pembelajaran dirancang untuk 3 jam pelajaran dan mencakup pengenalan bangun ruang sisi lengkung, volume, luas permukaan, dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan dan penelitian kelompok.
3. Tujuan pembelajaran adalah
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
5. Program Tahunan
1. PROGRAM TAHUNAN
A. PENDAHULUAN
Sebuah program bukan hanya kegiatan tunggal yang dapat diselesaikan dalam waktu
singkat, tetapi merupakan kegiatan yang berkesinambungan karena melaksanakan suatu
kebijakan (Arikunto dan Jabar, 2004:3). Oleh karena itu penyusunan program tahuan dan
program semester tentu merupakan satu sistem yang saling terkait. Ditambahkan Uno
(2007) bahwa salah satu asumsi dasar perlunya merencanakan suatu program
pembelajaran adalah untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang bermuara pada
ketercapaian tujuan pembelajaran.
Maka dari itu, berikut adalah pembahasan mengenai pengertian program tahunan
(prota) dan program semesteran (prosem) beserta hal-hal yang terkait dengannya.
B. PENGERTIAN PROTA
Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas yang dikembangkan oleh guru (Mulyasa, 2003:183). Dipertegas Muslich (2007:44)
program tahunan adalah rencana umum pembelajaran mata pelajaran setelah diketahui
kepastian jumlah jam pelajara efektif dalam satu tahun.
Program tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun
pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya,
yakni program semester, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
C. KONSEP DASAR PROTA
Sumber-sumber yang dapat dijadikan bahan pengembangan program tahunan
antara lain:
1. Daftar kompetensi inti dan kompetensi dasar sebagai konsensus nasional,
2. Skope dan sekuensi setiap kompetensi.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan materi pembelajaran. Materi
pembelajaran tersebut disusun dalam pokok-pokok bahasan dan sub pokok bahasan, yang
mengandung ide-ide pokok sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran. Pokok-
pokok bahasan dan sub-sub pokok bahasan tersebut harus jelas skope dan sekeuensinya.
Skope adalah ruang lingkup dan batasan-batasan keluasan setiap pokok dan sub pokok
bahasan, sedangkan sekuensi adalah urutan logis dari setiap pokok dan sub pokok bahasan.
Pengembangan skope dan sekuensi ini bisa dilakukan oleh guru, dan bisa dikembangkan
2. dalam kelompok kerja guru (KKG). Sebagai pedoman berikut dikemukakan pendapat
Sukmadinata (1988) tentang cara menyusun sekuensi bahan ajar:
1) Sekuens kronologis. Untuk menyusun bahan ajar yang mengandung urutan waktu,
dapat digunakan kronologis. Peristiwa-peristiwa sejarah, perkembangan historis suatu
instusi, penemuan-penemuan ilmiah dan sebagainya dapat disusun berdasarkan sekuens
kronologis.
2) Sekuens kausal. Sekuens kausal berhubungan dengan kronologis. Peserta didik
dihadapkan pada peristiwa-peristiwa atau situasi yang menjadi sebab atau pendahulu
daripada sesuatu peristiwa atau situasi yang menjadi sebab atau pendahulu para peserta
didik akan menemukan akibatnya Menurut Rowntree (dalam Mulyasa, 2003: 96)
sekuens kausal cocok untuk menyusun bahan ajar ddalam bidang meteorologi dan
geomorfologi.
3) Sekuens struktural. Bagian-bagian bahan ajar sesuatu bidang studi telah mempunyai
strukturnya. Dalam fisika tidak mungkin mengajarkan alat-alat optik, tanpa terlebih
dahulu diajarkan pemantulan dan pembiasan cahaya. Masalah cahaya, pemantulan-
pembiasan, dan alat-alat optik tersusun secara struktural.
4) Sekuens logis dan psikologis. Bahan ajar juga dapat disusun berdasarkan urutan logis.
Menurut sekuens logis bahan ajar dimulai dari bagian kepada keseluruhan, dari yang
sederhana kepada yang kompleks, tetapi menurut sekuens psikologis sebaliknya dari
keseluruhan kepada bagian, dari yang kompleks kepada sederhana. Menurut sekuens
logis bahan ajar disusuun dari yang nyata kepada yang abstrak, dari benda-benda
kepada teori, dari fungsi kepada struktur, dari masalah bagaimana kepada masalah
mengapa.
5) Sekuens spiral. Dikembangkan oleh Bruner (1960). Bahan ajaran dipusatkan pada topik
atau pokok bahasan tertentu. Dari yopik atau pokok bahasan tersebut bahan diperluas
dan diperdalam. Topik atau pokok bahan ajaran tersebut adalah sesuatu yang populer
dan sederhana, tetapi kemudian diperluas dan diperdalam dengan bahan yang lebih
kompleks dan sophisticated.
6) Rangkaian ke belakang (backward chaining). Dikembangkan oleh Thomas Gilbert
(1962). Dalam sekuens ini mengajar dimulai dengan langkah terakhir dan mundur ke
belakang. Contoh pemecahan masalah yang bersifat ilmiah meliputi: (a) pembatasan
masalah, (b) penyusun hipotesis, (c) pengumpulan data, (d) pengetesan hipotesis, dan
(e) intreprestasi hasil tes. Dalam mengajar mulai dengan langkah (e), kemudian guru
menyajikan data tentang sesuatu masalah dari langkah (a) sampai (d), dan peserta didik
3. diminta untuk membuat intreprestasi hasilnya (e). pada kesempatan lain guru
menyajikan data tentang masalah lain dari langkah (a) sampai (c), dan peserta didik
diminta untuk mengadakan pengetesan hipotesis (d), dan seterusnya.
7) Sekuens berdasarkan hierakhi belajar. Model ini dikembangkan Gagne (1965) dengan
prosedur tujuan khusus utama dianalisis, dan dicari suatu hierakhi urutan bahan ajaran
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Hierakhi tersebut menggambarkan urutan
perilaku apa yang mula-mula harus dikuasai peserta didik, berturut-turut sampai pokok-
pokok bahasan tertentu hierakhi juga dapat mengikuti hierakhi tipe-tipe belajar dari
Gagne. Gagne (1970) mengemukakan delapan tipe belajar yang tersusun secara
hierakhis mulai dari yang paling sederhana: ”signial learning, stimulus respos
learning, motor-chain leraning, verbal association, multiple discrimination, concept
learning, principle learning, dan problem solving learning ”.
Mengenai Kalender pendidikan. Penyusun kalender pendidikan selama satu tahun
pelajaran mengacu pada efisiensi, efektifitas, dan hak-hak peserta didik. Dalam kalender
pembelajaran, termasuk waktu libur, dan lain-lain. Dengan demikian, dalam menyusun
program tahunan perlu memperhatikan kalender pendidikan. Hari belajar efektif dalam
satu tahun pelajaran dilaksanakan dengan menggunakan sistem semester (satu tahun
pelajaran terdiri atas dua kelompok penyelenggara pendidikan) yang terdiri atas 34-38
minggu.
D. KOMPONEN-KOMPONEN PROTA
Berdasarkan sumber-sumber tersebut (pada sub pembahasan konsep dasar Prota),
dapat ditetapkan dan dikembangkan jumlah kompetensi, pokok bahasan dan waktu yang
tersedia untuk menyelesaikan pokok dan sub pokok bahasan, jumlah ulangan, baik
ulangan umum maupun ulangan harian, dan jumlah waktu cadangan.
Setidaknya dalam menyusun Prota, komponen yang harus ada sebagai berikut:
1. Identitas (mata pelajaran, kelas, tahun pelajaran)
2. Format isian (semester, kompetensi inti, kompetensi dasar, matei pokok, dan alokasi
waktu).
E. FORMAT PENYUSUNAN PROTA
Dalam perkembangan dan pengkajian penyusunan Prota, terdapat beragam
alternatif format program tahunan. Dengan demikian guru memiliki kebebasan dalam
4. menentukan format Prota. Format berikut ini, diadopsi dari berbagai contoh format yang
pernah ada:
Satuan Pendidikan : ……………..
Mata Pelajaran : ……………..
Kelas : ……………..
Tahun Pelajaran : ……………..
Semester
Kompetensi
Inti
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Alokasi
waktu
Mengetahui Serang , ……………
Kepala Sekolah Guru Kelas …
_________________ ______________________
NIP. NIP.
Secara sederhana teknik pengisian format di atas dapat dilakukan dengan melihat
kurikulum utuh yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi yang di dalamnya terdapat Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tiap
mata pelajaran.
Yang tidak kalah pentingnya adalah mencermati alokasi waktu tiap mata pelajaran
yang sudah diatur dalam Standar Isi khususnya dalam bab II tentang struktur kurikulum.
Dari alokasi waktu tersebut bisa dilihat bahwa dalam satu tahun pelajaran jumlah minggu
efektif berkisar 34-38 minggu.
Setelah mengetahui jumlah minggu efektif, langkah berikutnya adalah memetakan
kompetensi dasar. Ada berapa kompetensi dasar dalam satu semester kemudian kita kaji
kompetensi dasar mana yang memiliki substansi materi yang lebih berat. Hal tersebut kita
lakukan untuk menentukan alokasi waktu.
5. Yang memerlukan pemikiran serius dalam penyusunan program tahunan adalah
menentukan materi pokok. Hal ini lantaran dalam KTSP tidak terdapat materi pokok
(layaknya KBK). Guru diberi kesempatan yang luas untuk mengapresiasi materi pokok
dengan mengacu pada kompetensi dasar. Seperti dikatakan Trimo (2001) bahwa guru
bukan tukang mengajar, guru juga bukan pawang. Tetapi, guru adalah ’koki’ dalam
pembelajaran sehingga mutlak untuk meramu dan mendesain pembelajaran bermakna.
Yang terjadi di lapangan, proses penentuan materi pokok dilakukan menggunakan
alur balik. Seperti mencari materi pokok dalam buku atau melihat materi pokok di KBK,
baru menuliskannya dalam program tahunan. Langkah ini sebenarnya kurang efektif
manakala guru akan belajar menjadi ’koki’ dalam pembelajaran.
Diskusi dengan teman sejawat dan pembahasan dalam kegiatan KKG akan
membantu guru-guru dalam merumuskan materi pokok sehingga program tahunan yang
dirumuskan tiap sekolah merupakan refleksi dari kebutuhan siswa. Selebihnya, program
tahunan yang didesain akan memberi nuansa dan aura positif bagi pengembangan visi dan
misi sekolah.
1. Strategi Implementasi
Menjadi guru SD memang harus ”survive”. Jika tidak maka segala bentuk
informasi terkini hanya menjadi konsumen saja. Padahal, paradigma pembelajaran
terkini sudah berubah dari proses pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai
konsumen ke arah pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai produsen. Mana
mungkin kita (baca:guru) dapat menjadikan siswa sebagai produsen kalau tidak
memberi teladan bagaimana menjadi seorang produsen.
Secara garis besar implementai kurikulum mencakupi tiga kekuatan pokok
yaitu pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi (Susilo,
2007:176). Pengembangan program kurikulum mencakupi program tahunan, program
semester, program harian, program pengayaan dan remedial, serta program bimbingan
dan konseling. Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses interaksi multiarah yang
didesain guru sehingga tercipta enjoyable learning. Sedangkan evaluasi terfokus pada
penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi,
bench marking, dan penilaian program.
Menyusun prota, promes, silabus, RPP, dan sejenisnya secara mandiri dan atau
berdiskusi dengan teman sejawat merupakan langkah awal untuk ”memaksa” diri kita
(baca: guru) menjadi produsen. Oleh karena itu, ada baiknya kita simak penuturan
Ramli (2004) perilaku terbaik dalam pengajaran guru adalah sangunis dan melakonis,
6. pada penggunaan masing-masing. Sedangkan perilaku lain, koleris dan plegmatis
merupakan perilaku pendukung yang saling bersinergi.
Perilaku sangunis merupakan perilaku pengajaran yang memiliki sikap ramah,
suka berbincang dengan siswa/murid, cerita setiap bertemu murid/siswanya, percaya
diri, bersih fikirannya, cepat berpikir dan dapat diajak berdialog dengan kesetaraan,
cepat berpikir dan dapat diajak berdialog dengan kesetaraan. Perilaku sangunis sangat
baik digunakan guru dalam interaksi dan cara menghadapi kelas dan peserta didik.
Sedangkan perilaku melankolis adalah perilaku pengajaran yang memiliki
sikap teliti, selalu mengajar dengan data dan fakta, detil dan melakukan pengajaran
secara tuntas. Perilaku melankolis sangat baik digunakan guru pada saat
mempersiapkan mata ajaran, modul kurikulum, menjelaskan dan menerangkan materi
pelajaran kepada peserta didik.
2. Epilog:
Menjadi guru yang mampu berperan sebagai produsen bukan merupakan hal
yang mudah lantaran seluruh cipta, rasa, dan karsa perlu bersimbiosis mutualisme,
membentuk sebuah ”rantai pembelajaran” yang kokoh. Tugas-tugas merencanakan
administrasi pembelajaran, di antaranya menyusun program tahunan dan program
semester perlu dilakukan dalam rangka mendesain bingkai pembelajaran efektif.
Paradigma “copy paste“ administrasi pembelajaran dan menjadikan
administrasi pembelajaran hanya sebagai “pelengkap penderita“ secara evolusif perlu
ditinggalkan. Berlatih, belajar meramu, berdiskusi, menganalisis, dan menindakkritisi
berbagai informasi dalam dunia pendidikan merupakan langkah awal untuk membekali
diri menjadi guru yang memiliki kompetensi secara holistik, yakni kompetensi
kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial.
7. pada penggunaan masing-masing. Sedangkan perilaku lain, koleris dan plegmatis
merupakan perilaku pendukung yang saling bersinergi.
Perilaku sangunis merupakan perilaku pengajaran yang memiliki sikap ramah,
suka berbincang dengan siswa/murid, cerita setiap bertemu murid/siswanya, percaya
diri, bersih fikirannya, cepat berpikir dan dapat diajak berdialog dengan kesetaraan,
cepat berpikir dan dapat diajak berdialog dengan kesetaraan. Perilaku sangunis sangat
baik digunakan guru dalam interaksi dan cara menghadapi kelas dan peserta didik.
Sedangkan perilaku melankolis adalah perilaku pengajaran yang memiliki
sikap teliti, selalu mengajar dengan data dan fakta, detil dan melakukan pengajaran
secara tuntas. Perilaku melankolis sangat baik digunakan guru pada saat
mempersiapkan mata ajaran, modul kurikulum, menjelaskan dan menerangkan materi
pelajaran kepada peserta didik.
2. Epilog:
Menjadi guru yang mampu berperan sebagai produsen bukan merupakan hal
yang mudah lantaran seluruh cipta, rasa, dan karsa perlu bersimbiosis mutualisme,
membentuk sebuah ”rantai pembelajaran” yang kokoh. Tugas-tugas merencanakan
administrasi pembelajaran, di antaranya menyusun program tahunan dan program
semester perlu dilakukan dalam rangka mendesain bingkai pembelajaran efektif.
Paradigma “copy paste“ administrasi pembelajaran dan menjadikan
administrasi pembelajaran hanya sebagai “pelengkap penderita“ secara evolusif perlu
ditinggalkan. Berlatih, belajar meramu, berdiskusi, menganalisis, dan menindakkritisi
berbagai informasi dalam dunia pendidikan merupakan langkah awal untuk membekali
diri menjadi guru yang memiliki kompetensi secara holistik, yakni kompetensi
kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial.