Manajemen pemasaran adalah sesuatu proses yang digunakan oleh suatu perusahaan atau orang yang melakukan usaha dalam mengenalkan produk atau jasa yang akan mereka pasarkan.
Manajemen pemasaran adalah sesuatu proses yang digunakan oleh suatu perusahaan atau orang yang melakukan usaha dalam mengenalkan produk atau jasa yang akan mereka pasarkan.
Materi ini berisi tentang peran manajemen pemasaran dalam bisnis perusahaan serta mengidentifikasi strategi pemasaran yang disampaikan oleh Udin Bahrudin, SE., MM. sebagai bagian dari materi pembelajaran bagi mahasiswa Universitas Prima Graha Kota Serang, Banten.
Materi ini berisi tentang peran manajemen pemasaran dalam bisnis perusahaan serta mengidentifikasi strategi pemasaran yang disampaikan oleh Udin Bahrudin, SE., MM. sebagai bagian dari materi pembelajaran bagi mahasiswa Universitas Prima Graha Kota Serang, Banten.
Etika pemasaran berhubungan dengan prinsip-prinsip moral dalam pemasaran. Tanggung jawab sosial pemasaran meliputi pengembanga pemasaran dan meningkatkan kesadaran dan penerimaan ide-ide dan praktek-praktek sosial.
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
5. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuana, 2019
1. BUSINESS ETHICS AND GOOD
GOVERNANCE
TUGAS MINGGU KE-5
APRILIA SAFITRI
55118110131
DOSEN PENGAMPU:
Prof. Hapzi Ali, Ir. MM, CMA, MPM
Pasca Sarjana Studi Magister Manajemen
UNIVERSITAS MERUCUANA
2019
2. MARKETING ETHICS
Pemasaran adalah suatu proses social yang didalamnyaindividu dan kelompok
mendapatkan apa saja yang mereka butuhkan dan inginkan, serta dengan cara menciptakan,
menaawarkan, dan dengan secara bebas dan luas melajukan pertukaran/mempertukarkan
produk yang bernilaidengan pihak lain. Sedangkan Manajemen Pemasaran menurut adalah seni
dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhka, menciptakan,
menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang bisa dikatakan sangat unggul.
Dalammenciptakanetikabisnis,Dalimunthe (2004)menganjurkanuntukmemperhatikanbeberapahalsebagai
berikut:
a.PengendalianDiri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing-masinguntuk tidak memperoleh
apapundarisiapapundandalambentukapapun.
b.PengembanganTanggungJawabSosial(SocialResponsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang”
dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih
komplekslagi.
c.MempertahankanJatiDiri
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnyaperkembangan informasi
danteknologiadalahsalahsatuusahamenciptakanetikabisnis.
d.MenciptakanPersainganyangSehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas,tetapi persaingan tersebut tidak
mematikanyanglemah,dansebaliknyaharusterdapatjalinanyangeratantarapelakubisnisbesardangolongan
menengahkebawah,sehinggadenganperkembangannyaperusahaanbesarmampu memberikanspreadeffect
terhadapperkembangansekitarnya.Untukitudalammenciptakanpersainganperluadakekuatan-kekuatanyang
seimbangdalamduniabisnistersebut.
e.MenerapkanKonsep“PembangunanBerkelanjutan”
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang,tetapi perlu memikirkan
bagaimanadengankeadaandimasadatang.
f.MenghindariSifat5K(Katabelece,Kongkalikong,Koneksi,KolusidanKomisi)
3. Jikapelakubisnissudahmampumenghindarisikapsepertiini,kitayakintidakakanterjadilagiapayangdinamakan
dengankorupsi,manipulasidansegalabentukpermainancurangdalamduniabisnisataupunberbagaikasusyang
mencemarkannamabangsadanNegara.
g.MampuMenyatakanyangBenarituBenar
Artinya,kalaupelakubisnisitumemangtidakwajaruntukmenerimakredit(sebagai
contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan “katabelece”dari “koneksi” serta
melakukan“kongkalikong”dengandatayangsalah.Jugajanganmemaksadiriuntukmengadakan“kolusi”serta
memberikan“komisi”kepadapihakyangterkait.
h.MenumbuhkanSikapSalingPercayaantarGolongan
PengusahaUntukmenciptakankondisibisnisyang“kondusif”harusadasikapsaling
percaya(trust)antaragolonganpengusahakuatdengangolonganpengusahalemah,sehinggapengusahalemah
mampuberkembangbersamadenganpengusahalainnyayangsudahbesardanmapan.
i.KonsekuendanKonsistendenganAturanmainBersama
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabilasetiap orang tidak mau
konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati,
sementara ada “oknum”, baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan
“kecurangan”demikepentinganpribadi,jelassemuakonsepetikabisnisituakan“gugur”satusemisatu.
j.MemeliharaKesepakatan
Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa memilikiterhadap apa yang telah
disepakatiadalahsalahsatuusahamenciptakanetikabisnis.
k.MenuangkankedalamHukumPositif
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadiPeraturan Perundang-
Undangandimaksudkanuntukmenjaminkepastianhokumdarietikabisnistersebut,seperti“proteksi”terhadap
pengusahalemah.
Bauran pemasaran atau yang dikenal dengan istilah mix marketing yang terdiri
dari product, price, place, dan promotion (4P) seiring perkembangan jaman dan tuntutan pasar
yang senantiasa mengalami perkembangan telah mengalami evolusi dan terus berkembang
searah dengan perkembangan perilaku konsumen dan kecerdasan para ahli pemasaran. Lovelock
dan Wright (2002) mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix) menjadi integrated
service management dengan menggunakan pendekatan 8Ps, yaitu:
4. product elements, place, cyberspace, and time, promotion and education, price and other user
outlays, process, productivity and quality, people, and physical evidence.
1. Product elements adalah semua komponen dari kinerja layanan yang menciptakan nilai bagi
pelanggan.
2. Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai kapan, dimana, dan
bagaimana menyajikan layanan yang baik kepada pelanggan.
3. Promotion and education adalah semua aktivitas komunikasi dan perancangan insentif untuk
membangun persepsi pelanggan yang dikehendaki perusahaan atas layanan spesifik yang
perusahaan berikan.
4. Price and other user outlays adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha yang pelanggan
korbankan dalam membeli dan mengkonsumi produk dan layanan yang perusahaan tawarkan
atau sajikan.
5. Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk
menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan
6. Productivity and quality, produktivitas adalah sejauhmana efisiensi masukan-masukan layanan
ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan yang dapat menambah nilai bagi pelanggan,
sedangkan kualitas adalah derajat suatu layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat
memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan.
7. People adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk dan
layanan (service production).
8. Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam menyajikan secara nyata
kualitas produk dan layanan.
Konsep Etika dalam Pemasaran mengenal 3 konsep, yang mana menurut Boatright (1999) adalah
sebagai berikut:
1.Fairness (Justice)Fairness menjadi pusat perhatian karena menjadi kebutuhan yang paling
dasar dari transaksi pasar. Setiap pertukaran atau transaksi dianggap fair atau adil ketika
satusama lain memberikan keuntungan (mutually beneficial) dan memberikaninformasi yang
memadai. Namun, pemberian informasi dalam transaksi ini masih diragukan. Hal inidisebabkan
karena penjual tidak memiliki kewajiban untuk menyediakan semua informasi yang relevan
kepada pembeli/pelanggan, dan pembeli memiliki suatukewajiban untuk diinformasikan
mengenai apa yang dibelinya.Pertanyaan mengenai siapa yang memiliki kewajiban menyangkut
5. informasi initerbagi menjadi 2 doktrin tradisional dalam pemasaran, yaitu caveat emptor (biarkan
pembeli berhati-hati) dan caveat venditor (biarkan penjual berhati-hati).
2. FreedomFreedom berarti memberikan jangkauan pada pilihan konsumen. Freedom
dapatdikatakan tidak ada apabila pemasar melakukan praktik manipulasi, danmengambil
keuntungan dari populasi yang tidak berdaya seperti anak-anak,orang -orang miskin, dan kaum
lansia.
3. Well-being Suatu pertimbangan untuk mengevaluasi dampak social dari produk dan juga
periklanan, dan juga product safety.
Norma & Etika Umum dalam bidang Pemasaran adalah sebagai berikut:
Etika pemasaran dalam konsep produk
a. Produk yang dibuat berguna dan dibutuhkan masyarakat.
b. Produk yang dibuat berpotensi ekonomi atau benefit
c. Produk yang dibuat bernilai tambah tinggi
d. Produk yang dapat memuaskan masyarakat
Etika pemasaran dalam konteks harga
a. Harga diukur dengan kemampuan daya beli masyarakat.
b. Perusahaan mencari margin laba yang layak.
c. Harga dibebani cost produksi yang layak.
Etika pemasaran dalam konteks tempat/distribusi
a. Barang dijamin keamanan dan keutuhannya.
b. Konsumen mendapat pelayanan cepat dan tepat.
Etika pemasaran dalam konteks promosi
a. Sebagai sarana menyampaikan informasi yang benar dan obyektif.
b. Sabagai sarana untuk membangun image positif.
c. Tidak ada unsur memanipulasi atau memberdaya konsumen.
6. d. Selalu berpedoman pada prinsip2 kejujuran.
e. Tidak mengecewakan konsumen
IMPLEMENTASI MARKETING ETHICS DI INDONESIA
Implementasi pemasaran di indonesia paling mudah kita perhatikan melalui promosi
berbagai macam produk/jasa di televisi. Promosi yang menyangkut etika pemasaran memang
masih terkesan tanggung di Indonesia. Tanpa menyinggung merek tertentu, kita kerap
menemukan aktivitas promosi atau pemasaran yang menyudutkan pihak lain, memonopoli pihak
tertentu, merugikan pihak lain, dan bahkan melanggar norma atau hukum. Bahasa yang kerap
digunakan dalam promosi selalu bersifat hiperbolik, melebih- lebihkan. Adegan yang digunakan
dalam promosi tersebut bahkan ada yang terkesan vulgar, tidak pantas disaksikan oleh katagori
umur tertentu. dalam konteks periklanan, tidak hanya Etika Pariwara Indonesia yang bertugas
melindungi masyarakat dari kesesatan pemakanaan suatu iklan, terdapat banyak institusi seperti
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan ada banyak Undang- Undang mengenai penyiaran salah
satunya adalah Undang-Undang Republik Indonesia No 32 Tahun 2002 pada pasal 46 ayat 3 yang
mengatur tentang penyiaran dan pariwara di Indonesia yang berbunyi : Siaran iklan niaga dilarang
melakukan:
1. promosi yang dihubungkan dengan ajaran suatu agama, ideologi, pribadi dan/atau
kelompok, yang menyinggung perasaan dan/atau merendahkan martabat agama lain,
ideologi lain, pribadi lain, atau kelompok lain;
2. promosi minuman keras atau sejenisnya dan bahan atau zat adiktif;
3. promosi rokok yang memperagakan wujud rokok;
4. hal-hal yang bertentangan dengan kesusilaan masyarakat dan nilai-nilai agama;
dan/atau
5. eksploitasi anak di bawah umur 18 (delapan belas) tahun
7. Pengaturan mengenai periklanan di Indonesia juga dibahas didalam Undang- Undang
Republik Indonesia No 24 Tahun 1997 pada pasal 42 ayat 2 yang mengatur tentang siaran iklan
di Indonesia yang berbunyi: Siaran iklan niaga dilarang memuat:
1. promosi yang berkaitan dengan ajaran suatu agama atau aliran tertentu, ajaran politik
atau ideologi tertentu, promosi pribadi, golongan, atau kelompok tertentu;
2. promosi barang dan jasa yang berlebih-lebihan dan yang menyesatkan, baik mengenai
mutu, asal, isi, ukuran, sifat, komposisi maupun keasliannya
3. iklan minuman keras dan sejenisnya, bahan/zat adiktif serta iklan yang
menggambarkan penggunaan rokok
4. hal-hal yang bertentangan dengan rasa kesusilaan masyarakat.
Dari penjabaran penjelasan mengenai pentingnya penegakan hukum dalam beriklan
diindonesia sangatlah penting, salah satunya dalah Etika Pariwara Indonesia yang memiliki posisi
sebagai pedoman dalam membuat suatu eksekusi iklan yang baik dan tidak merendahkan suatu
kelompok serta tidak menyesatkan masyarakat dalam penafsiran akan suatu iklan. Namun tak
dapat kita pungkiri bahwa tidak semua iklan yang berada disekitar kita merupakan iklan yang
buruk masih banyak iklan yang tidak memberikan kesalah pahaman khalayak publik dan bahkan
memberikan nilai-nilai positif dalam iklan tersebut. saya berharap keberadaan Etika Pariwara
Indonesia ini dapat memberikan edukasi mengenai bagaimana menciptakan suatu eksekusi iklan
yang baik dan benar, yang mencerdaskan dan tidak menyesatkan masyarakat banyak. dan ada
satu kelemahan dunia periklanan indonesia, dimana perkembangan teknologi begitu cepat salah
satunya adalah perkembangan media digital.
DAFTAR PUSTAKA
Boatright, John. R. 1999. Ethics in finance (foundations of business ethics). Basil Blackwell Publishers:Oxford.
Lovelock and Wright, 2002, Principles of Service Marketing and Management, 2 nd edition, Prentice Hall.
HapziAli,2018.ModulBE&GG,UniveristasMercuBuana