Audit SDM merupakan evaluasi sistematis dan independen terhadap fungsi-fungsi SDM perusahaan untuk memastikan kesesuaian, efektivitas, dan efisiensi dalam pengelolaan SDM guna mendukung pencapaian tujuan organisasi. Audit SDM bertujuan mengetahui kinerja karyawan dan permasalahan SDM serta memberikan rekomendasi perbaikan.
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
Â
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
Â
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
1. AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA
MAKALAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia
Oleh:
NGATMAN PUJIYO (14101121)
NIAN TRI UTAMI (14101043)
OJI AFRINANADO P. (14101126)
EMYLIA SARI (14101020)
Dosen Pengajar: R. Abumanshur M., MPM
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK RAJA HAJI
TANJUNG PINANG
2016
2. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang
membahas tentang Audit SDM.
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak menghadapi kesulitan dan
hambatan, tetapi berkat dukungan dan dorongan dari rekan-rekan yang membantu
penulis. Oleh karena itu penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian penulisan makalah ini.
Serta, tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Raja Abumanshur
Matridi sebagai dosen pembimbing.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga
makalah ini dalam proses ke depan yang lebih baik dan bermanfaat bagi penulis
maupun pembaca.
Tanjungpinang, November 2016
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Audit SDM...........................................................................3
B. Latar Belakang Perlunya Audit SDM ....................................................4
C. Norma Audit...........................................................................................5
D. Manfaat dan Tujuan Audit .....................................................................7
E. Sumber Data Audit SDM .......................................................................8
F. Prospek Audit.........................................................................................9
G. Pendekatan Riset Audit SDM ..............................................................10
H. Instrumen-instrumen Audit SDM.........................................................11
I. Laporan Audit ......................................................................................13
J. Rekomendasi Audit..............................................................................14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................15
B. Saran.....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
4. 1. Audit SDM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan syarat terpenting dalam menjalankan suatu
organisasi. Berkembang atau tidak organisasi sangat dipengaruhi oleh adanya
sumber daya manusia. Tentunya untuk mencapai sebuah organisasi yang
diinginkan maka dibutuhkan SDM-SDM yang berkualitas agar kinerjanya mampu
membawa dampak yang signifikan terhadap organisasi. Secara harfiah SDM-
SDM bukanlah orang yang selalu benar tetapi sebagai manusia pastilah pernah
mempunyai suatu kesalahan. Maka, dalam meminimalisir suatu kesalahan SDM
pada organisasi sehingga diperlukannya audit SDM.
Audit SDM sangat diperlukan guna mengetahui permasalahan-permasalahan
yang ada dalam organisasi, yakni biasanya terdapat pada department SDM.
Berbagai permasalahan yang ada pada organisasi yang disebabkan oleh kelalaian
atau pelanggaran karyawan bila tidak di audit secara baik maka akan semakin
menurunnya kinerja. Jadi, betapa pentingnya audit SDM demi kebaikan organisasi
ke depannya dengan adanya SDM yang tetap mempunyai komitmen dan
tanggungjawab.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian di atas yang menjelaskan tentang audit SDM yang
diperlukan oleh suatu organisasi supaya dapat meningkatkan kinerja karyawan
demi tujuan organisasi. Tentunya hal-hal yang berkaitan dengan Audit SDM akan
di bahas secara rinci pada pembahasan berikutnya.
Pembahasan secara rinci mengenai Audit SDM dapat kita ketahui dalam
beberapa rumusan masalah berikut ini:
1. Apakah pengertian dari audit SDM?
2. Apa yang melatar belakangi perlunya audit SDM?
3. Apa sajakah norma audit?
5. 2. Audit SDM
4. Apa sajakah manfaat dan tujuan audit?
5. Bagaimanakah sumber data audit SDM?
6. Bagaimanakah prospek audit?
7. Bagaimanakah pendekatan riset audit SDM?
8. Apa sajakah instrumen-instrumen audit SDM?
9. Bagaimanakah laporan audit?
10. Bagaimanakah rekomendasi hasil audit?
6. 3. Audit SDM
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Audit
Audit SDM merupakan salah satu aktivitas audit operasional yang
dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang independent untuk mengevaluasi
atau mengukur perusahaan dalam melaksankan tugas atau pekerjaan denga criteria
yang telah ditentukan. Menurut Susilo (Subheki dan Jauhar, 2012) audit SDM
adalah pemeriksaan dan penilaian secara sistematis, obyektif dan terdokumentasi
terhadap fungsi-fungsi organisasi yang terpengaruh oleh manajemen sumber daya
manusia dengan tujuan memastikan dipenuhinya azas kesesuaian, efektifitas, dan
efisisen dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk menddukung tercapainya
sasaran-sasaran fungsional maupun tujuan organisasi secara keseluruhan baik
untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
Pengertian audit SDM adalah pemeriksaan kualitas secara menyeluruh
kegiatan SDM dalam suatu departemen, dalam arti mengevaluasi kegiatan-
kegiatan SDM dalam suatu perusahaan dengan menitikberatkan pada peningkatan
atau perbaikan kinerja (Rivai dalam Subheki dan Jahuar, 2012). Audit merupakan
suatu prespektif yang komperenhensif terhadap praktik yang berlaku sekarang,
sumber daya dan kebiajakan manajemen mengenai pengelolaan SDM serta
menunjukkan peluang dan strategi untuk mengarahkan peluang-peluang dan
strategi tersebut.
Audit juga menciptakan citra departemen SDM yang professional antara
manajer dan spesialis SDM, membantu menjernihkan peran departemen dan
menghasilkan keseragaman yang lebih besar. Intinya, melalui audit dapat
menunjukkan permasalahan dan memastikan kepatuhan terhadap berbagai
peraturan perundang-undang dan rencana-rencana strategis perusahaan.
Audit SDM merupakan tindak lanjut dari realisasi perencanaan-
perencanaan yang telah dilakukan. Audit SDM penting dan mutlak harus
dilakukan untuk mengetahui apakah para karyawan bekerja dengan baik dan
7. 4. Audit SDM
berprilaku sesuai rencana. Pelaksanaan audit SDM ini sangat penting bagi
perusahaan maupun bagi karyawan yang bersangkutan.
Lebih lanjut, manajemen audit/policy audit merupakan suatu penilaian
yang dilaksanakan secara sistematis dan independen, berorientasi untuk masa
depan terhadap keputusan dan kebijakan yang dilakukan oleh manajemen dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui perbaikan pelaksanaan fungsi
manajemen, pencarian rencana yang telah ditetapkan serta pencapaian social
objective.
Performance/operational audit merupakan suatu kegiatan penialian yang
sistematis yang dilaksanakan secara objective dan independen, berorientasi untuk
masa depan atas semua kegatan yang ada dalam suatu perusahaan, utamanya
dalam bidang SDM. Baik yang menyangkut kegiatan top-middle atau low
manajemen, dengan tujuan untuk mengadakan perbaikan rencan kerja perusahaan,
pencapaian tujuan serta meningkatkan manfaat SDM yang ada pada perusahaan
itu, serta pengembangan SDM sebagai bagian dari asset perusahaan.
Financial audit, yang mempunyai orientasi pengujian atau penilaian secara
independen dan objektif atas tingkat kewajaran dan kecermatan serta data
keuangan atau administrasi untuk memberikan perlindungan keamanan asset
perusahaan dengan melakukan evaluasi kelayakan internal control yang
diterapkan.
B. Latar Belakang Perlunya Audit
Audit merupakan suatu penelaah bagi manajer apakah sudah baik dalam
mematuhi kebijakan SDM. Karena bila manajer tidak mematuhi kebijakan atau
melanggar peraturan hubungan karyawan, audit akan memberitahukan kesalahan-
kesalahannya sehingga dapat segera diambil tindakan-tindakan perbaikan. Selain
itu audit SDM juga dapat meningkatkan citra department SDM dan kontribusinya
terhadap perusahaan.
Department SDM yang baik dan efektif memenuhi tujuan perusahaan dan
kebutuhan karyawan. Jika kebutuhan karyawan tidak terpenuhi, maka frekuensi
perputaran karyawan, ketidakhadiran, dan kativitas serikat pekerja kemungkinan
8. 5. Audit SDM
akan terjadi. Tim audit akan mempelajari terkait kebutuhan karyawan, misalnya
mengenai gaji, tunjangan, praktik kepenyeliaan, bantuan perencanaan karier dan
umpan balik yang diterima karyawan mengenai kinerja mereka. Audit SDM
sebagai suatu proses yang sistematis dan formal untuk mengevaluasi
kompatibilitas fungsi SDM dengan tujuan dan strategi implementasi berbagai
fungsi SDM, kebijakan dan prosedur SDM, serta kinerja setiap program SDM.
Audit SDM dapat dilaksanakan dalam beberapa situasi :
1. Ketika di rasa perlu oleh manajemen puncak.
2. Ketika suatu kekuatan eksternal yang memaksa suatu tinjauan (perusahaan
induk, perusahaan yang mengakuisisi, dewan komisaris, badan pemerintah
dan lain-lain).
3. Ketika seorang manajer baru bertanggung jawab atas departemen sumber
daya manusia.
4. Ketika suatu perusahaan yang signifikan dalam dunia usaha yang
memaksa konsiderasi ulang manajemen sumber daya manusia (contoh,
penurunan bisnis, ekspansi yang gencar, ancaman sedikit pekerja dan
perputaran karyawan yang tinggi sekali.
5. Ketika suatu keinginan spesialis sumber daya manusia untuk
meningkatkan praktik dan sistem SDM perusahaan.
C. Norma Audit
Norma internal audit:
1. Independensi/kebebasan : Departemen audit dikatakan independen apabila
mereka dapat melakukanpekerjaannya secara bebas dan objektif, tanpa
pengaruh dan tekanan dari luar, sehingga memungkinkan auditor memberikan
pertimbangan yang tidak memihak. Ini dapat dicapai dengan menentukan
status organisasi dan objektivitasnya.
2. Kemahiran jabatan : tanggung jawab dari departemen audit dan setiap auditor.
Yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan ilmu yang
diperlukan dalam melakukan audit yang layak.
9. 6. Audit SDM
3. Ruang Lingkup Audit : harus mencakup pengujian dan evaluasi terhadap
kecukupan efektivitas sistem pengendalian intern perusahaan dan kualitas
manajemen dalam melaksanakn tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
Berikut cakupan dari ruang lingkup audit itu sendiri, yaitu :
a. Ruang lingkup tugas auditor seperti dijelaskan pada norma internal audit
ini, mencakup tugas audit yang harus dilaksanakan.
b. Maksud penelaahan atas kecukupan pengendalian intern adalah untuk
memastikan apakah sistem yang dibuat dapat memberikan keyakinan
bahwa tujuan dan sasaran perusahaan dapat dicapai secara efisien dan
efektif.
c. Maksud penelaahan atas efektivitas sistem pengendalian intern adalah
untuk memastikan bahwa sistem itu berfungsi seperti yang diharapkan.
d. Tujuan utama pengendalian intern adalah untuk menjamin :
1. Keprcayaan dan integritas terhadap informasi.
2. Ditaati kebijakan-kebijakan, rencana-rencana, prosedur-prosedur,
ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku.
3. Perlindungan atas harta perusahaan.
4. Penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien.
5. Pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan atas kegiatan
usaha atau program-program perusahaan.
e. Tingkat kepercayaan dan integritas : auditor harus memeriksa kelayakan
sistem informasi dan memastikan apakah :
1. Laporan-laporan dan catatan-catatan keuangan dan operasional benar-
benar akurat, dapat dipercaya, tepat waktu, lengkap dan berguna.
2. Kecukupan dan efektivitas pengawasan terhadap pencatatan dan
pelaporan.
f. Ditaatinya kebijakan, rencana, prosedur, ketentuan dan peraturan yang
berlaku : Auditor bertanggung jawab untuk menentukan sistem-sistem itu
cukup dan efektif dan apakah kegiatan-kegiatan objek yang diaudit benar-
benar mentaatinya.
10. 7. Audit SDM
g. Perlindungan atas harta perusahaan : auditor harus menguji cara-cara
untuk melindungi harta perusahaan dan sedapat mungkin menguji
kebenaran harta tersebut.
h. Penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien, Audit yang
berhubungan dengan tingkat efektif dan efisiensi penggunaan sumber-
sumber data harus mengetahui kondisi-kondisi berikut : fasilitas yang
tidak dipergunakan secara maksimal, pekerjaan tidak produktif, prosedur-
prosedur dengan biaya yang tidak dapat diterima akal sehat, dan kelebihan
atau kekurangan staf.
i. Pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan atas kegiatan usaha
atau program perusahaan : auditor harus menguji setiap kegiatan atau
program untuk memastikan apakah hasil-hasil yang dicapai konsisten
dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan apakah kegiatan
usaha atau program-program yang dilakukan sesuai dengan yang
direncanakan.
D. Tujuan dan manfaat Audit SDM
Tujuan dari audit, antara lain:
1. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan dan hasil kerja karyawan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
2. Untuk mengetahui apakan semua karyawan dapat menyelesaikan job
description-nya dengan baik dan tepat waktu.
3. Sebagai pedoman menentukan besarnya balas jasa kepada setiap
karyawan.
4. Sebagai dasar pertimbangan pemberian pujian dan atau hukuman kepada
setiap karyawan.
5. Sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan mutasi vertical (promosi atau
demosi), horizontal, dan atau alih tugas bagi karyawan.
6. Untuk memotivasi peningkatan semangat kerja, pestasi kerja, dan disiplin
karyawan.
11. 8. Audit SDM
7. Untuk menghindari terjadinya kesalahan sedini mungkin dan tindakan
perbaikannya dapat segera di lakukan.
8. Sebagai dasar pertimbangan ikut sertanya karyawan mengikuti
pengembangan ( pelatihan pendidikan ).
9. Untuk memenuhi ego dan kepuasan dengan memperhatikan nilai mereka.
10. Sebagai pedoman yang efektif dalam melaksanakan seleksi penerimaan
karyawan di masa datang.
Sedangkan manfaat dari audit SDM, antara lain:
1. Mengidentifikasi konstribusi departemen sumber daya manusia bagi
organisasi
2. Meningkatkan citra professional departemen sumber daya manusia
3. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih besar diantara
anggota –anggota departemen sumber daya manusia
4. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab departemen sumber daya manusia
5. Merangsang keseragaman berbagai kebijakan dan praktik sumber daya
yang kritis
6. Menemukan masalah sumber daya manusia yang kritis
7. Memastikan ketaatan yang tepat waktu terhadap berbagai ketentuan
hukum
8. Mengurangi biaya sumber daya manusia melalui prosedur personalia yang
efektif
9. Menciptakan peningkatan penerimaan terhadap peubahan yang di
butuhkan didalam departemen sumber daya manusia
10. Mewajibkan suatu telaah yang cermat di atas system informasi departemen
E. Sumber Data Audit SDM
Menurut Rivai (Subheki dan Jauhar: 2012, 231) menyatakan bahwa sumber
data dapat digunakan untuk keperluan audit, dapat diperoleh dari berbagai
sumber, antara lain sebagai berikut:
1. Pemeriksaan fisik
12. 9. Audit SDM
2. Konfirmasi
3. Dokumentasi
4. Observasi
5. Pertanyaan pada klien
F. Prospek Audit
1. Audit Srategi Perusahaan
Strategi perusahaan tidak di bentuk oleh profesionalisme perusahaan, tetapi
oleh kekuatan sendiri yang menentukannya. Pada umumnya, strategi perusahaan
adalah memberikan perhatian pada bagaimana perusahaan bekerja untuk
memperoleh keuntungan kompetitif (Hasibuan, 2009). Memahami strategi akan
memberikan implikasi, hubungan karyawan dan kegiatan SDM lainnya. sehingga,
dengan demikian audit akan mengingatkan karyawan dari department SDM dan
yang lainnyatentang kontribusi tersebut dalam menciptakan suatu image yang
lebih professional dalam department diantara manajer dan para ahli.
Selain itu bahwa audit akan membantu menjelaskan tentang peranan
department SDM, terlebih pada fungsi desentralisasi dari perusahaan-perusahaan
besar. Kemungkinan besar hal seperti audit ini lebih penting maknanya bagi
perusahaan karena dinilai dapat menemukan masalah-masalah dan memuat
rencana-rencana dari perusahaan.
2. Audit Strategi Kerja Sama
Strategi kerjasama ini lebih ditekankan bagaimana perusahaan itu sendiri
dapat memperoleh suatu keuntungan kompetitif, dengan melalui uji kekuatan dan
kelemahan yang terdapat dalam perusahaan dan berbagai peluang dan ancaman
dari luar perusahaan yakni melalui analisis SWOT.
3. Audit Fungsi SDM
Audit ini mengadakan evaluasitentang seberapa jumlah manajer yang mampu
melaksanakan suatu kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh
department SDM. Apabila para manajer mengabaikan kebijakan-kebijakan yang
ad atau melanggar hukum ketenagakerjaan, selayaknya penilaian ini mampu
13. 10. Audit SDM
mengungkapkannya. Sehingga tindakan-tindakan perbaikan segera dapat
dilakukan sebelum permasalahan dalam perusahaan terus berkembang luas.
4. Audit Kepuasan Kerja
Pada department yang efektif pasti mampu memenuhi sasaran-sasaran dan
tujuan perusahaan maupun kebutuhan-kebutuhan karyawan. Ketika kebutuhan
karyawan tidak terpenuhi, maka pergantian, ketidakhadiran dan aktivitas serikat
pekerja kemungkinan besar terjadi (mogok dan demonstrasi). Untuk mempelajari
seberapa jauh kebutuhan-kebutuhan karyawan terpenuhi, auditor mengumpulkan
data dari karyawan. Auditor akan mengumpulkan informasi tentang upah,
tunjangan, praktik-praktik pengawasan, bantuan perencanaan karier dan feed back
yang diterima karyawan atas prestasi kerjanya.
5. Prospek Audit di Masa Mendatang
Audit sangat diperlukan bagi suatu perusahaan, namun itu merupakan
tindakan untuk melihat keadaan di masa lalu. Departement SDM sebaiknya
menatap jauh ke depan, karena bila pandangan perusahaan tidak ada arah ke masa
yang akan datang, department SDM hanyalah akan menjadi reaktif dan tidak
proaktif. Adapun tantangan perusahaan di masa yang akan datang dikarenakan
oleh adanya globalisasi, keanekaragaman dan kaitannya dengan lingkungan, hak-
hak pekerja, performance pekerja dan produktivitasnya, dan hambatan-hambatan
SDM.
G. Pendekatan Riset Audit SDM
Sebuah riset atau penelitian juga dapat digunakan untuk mengaudit kegiatan
Sumber Daya Manusia. Pada riset yang dimaksud dalam hal ini adalah diarahkan
untuk meningkatkan kinerja dari department tersebut. Beberapa alat pengumpul
data dapat membantu dalam menghimpun mengenai aktivitas SDM pada sebuah
perusahaan.
14. 11. Audit SDM
Pada pendekatan riset audit SDM ini dapat dilakukan dengan beberapa
pendekatan, antara lain sebagai berikut:
1. Riset terapan (applied research)
Riset ini digunakan untuk mengevaluasi aktivitas-aktivitas SDM, dengan
riset ini dapat digunakan untuk mengaudit SDM melalui desain dan statistic
yang digunakan. selain itu riset dapat meningkatan kinerja department.
2. Pendekatan komparatif (comparative approach)
Bentuk riset ini adalah bentuk yang sederhana. Pendekatan ini
menggunakan perusahaan lain sebagai model, setelah itu membandingkan
hasil atau prosedur mereka (dari perusahaan lain). pendekatan komparatif
biasanya sering digunakan untuk membandingkan pada masalah
ketidakhadiran, perputaran karyawan, dan data gaji. Pendekatan ini dapat
membantu dalam mendeteksi bidang-bidang yang memerlukan perbaikan.
H. Instrument-instrument Audit SDM
Menurut Rivai (Subekhi dan Jauhar: 2012, 224) suatu riset dapat digunakan
untuk mengaudit kegiatan SDM. Dalam mengaudit tentunya tidak terlepas dari
instrument-instrument yang akan memudahkan dalam menganalisa kinerja
department. Beberapa alat pengumpul data dalam mengaudit, antara lain sebagai
berikut:
1. Interview atau wawancara
Wawancara terhadap karyawan dan manajer memberikan auditor alat yang
sangat kuat untuk mengumpulkan informasi tentang kegiatan SDM dan
mengidentifikasi bidang-bidang yang membutuhkan perbaikan. Contoh ketika
ada masalah dalam pergantian karyawan pada departemen loan officer
diidentifikasi, kepada divisi SDM dan seorang konsultan mengadakan
wawancara dengan manajer yang terkait untuk mempelajari masalah tersebut.
Disini kritik dan sasaran yang didapat dari wawancara dapat membantu
menunjukkan dengan tepat persepsi dan penyebab yang dapat menyusun dasar
bagi tindakan-tindakan ke department tersebut. Demikian pula sasaran dari
manajer-manajer lain dapat mengungkapkan cara untuk memberikan mereka
15. 12. Audit SDM
pelayanan yang lebih. Ketika kritikan itu cukup valid, maka perubahan harus
segera dilakukan. Melalui dengan wawancara langsung maka dapat
mengetahui pandangan-pandangan dari karyawan tentang pekerjaan di
perusahaan.
2. Informasi eksternal
Informasi merupakan sebagai salah satu alat utama auditor. Perbandingan
dari luar memberikan auditor suatu perspektif dalam menghadapi kegiatan-
kegiatan perusahaan dapat nilai. Beberapa informasi yang dibutuhkan
diperoleh dengan mudah, sementara data yang lain sulit diperoleh. Sumber
informasi yang signifikan adalah dari pemerintah. Melalui department ini
secara rutin mempublikasikan informasi tentang kesempatan kerja di masa
akan datang, tingkat pergantian karyawan, proyeksi karyawan, survey upah
dan gaji serta frekuensi kecelakaan kerja yang dapat dijlankan sebagai
pedoman dan pembanding.
3. Survei
Dalam melaksanakan survey pada tentunya akan banyak memakan waktu
dan biaya yang relative besar, sehingga praktiknya dibatasi hanya pada
beberapa orang saja, sehingga untuk ini banyak department SDM
menggunakan kuesioner untuk memperluas ruang lingkup penelitian mereka.
Kuesioner juga dapat memunculkan jawaban-jawaban yang lebih jujur dari
pada wawancara langsung.
4. Eksperimen SDM
Cara ini sebagai cara terakhir, terutama eksperimen lapangan, yang
membandingkan kelompok control dibawah kondisi nyata. Cara ini dipakai
untuk penelitian ketidak-hadiran, pergantian, kepuasan kerja, kompensasi,
keselamatan kerja karyawan dan kegiatan lainya.
5. Analisis Sejarah
Terkadang informasi dapat berisi catatan analisis yang seringkali
dilakukan untuk memastikan kepatuhan pada aturan dan prosedur perusahaan,
sebagai audit keselamatan kerja diman auditor harus mencari keterangan atau
catatan tentang semua pelanggaran keselamatan kerja dan kesehatan kerja.
16. 13. Audit SDM
6. Audit internasional
Audit internasional lebih kompleks dan lebih penting. Kompleksitasnya
mengaudit kegiatan SDM lintas batas luar negeri dipersulit dengan perbedaan
dalam hal hukum, budaya, tradisi, sikap dna harapan. Kesulitan bagi auditor
terletak pada masalah mengidentifikasian bidang-bidang yang berbeda dengan
praktik-praktik perusahaan tidak sesuai dengan keadaan negara asing. Disatu
sisi fungsi SDM mencari keseragaman pada praktik dan prosedur semua
kegiatan untuk memastikan kepatuhan pada kebijakan perusahaan dan
menjamin keseragaman budaya perusahaan. Dipihak lain, kompetisi, hukum,
kebudayaan dan kepuasan karyawan dapat menuntut perbedaan dari kebijakan,
praktik dan prosedur perusahaan.
I. Laporan Audit
Laporan audit SDM (audit report) adalah deskripsi komperhensif yang
berisi hasil olahan temuan dan kegiatan audit SDM, yang meliputi baik
pengarahan terhadap praktik-praktik efektif maupun rekomendasi untuk perbaikan
praktik-prakti yang tidak efektif. Laporan audit tidak hanya mengemukakan
pernyataan kesimpulan dan saran-saran saja, tetapi hendaknya dapat
menggambarkan seluruh informasi yang akurat.
Laporan audit SDM kerap terdiri dari beberapa bagian, bagian pertama
ditunjukkan untuk manajer operasional, bagian kedua ditunjukkan untuk para
manajer dalam department SDM, dan bagian terakhir ditunjukkan untuk manajer
SDM.
1. Laporan untuk manajer-manajer lini
Laporan audit untuk manajer operasional meringkas tugas, tujuan dan
tanggungjawab sumber daya manusia mereka, seperti pewawancara pelamar,
pelatihan karyawan, pengevaluasian kinerja, permotivasian para karyawan dan
pemuas kebutuhan karyawan dan juga mengidentifikasikan maslah orang-
orang.
17. 14. Audit SDM
2. Laporan untuk SDM
Spesialis yang akan menangani SDM, pelatihan, kompensasi dan aktivitas
SDM lainnya juga memerlukan umpan balik. Laporan audit yang mereka
terima mengesolusi bidang-bidang spesifik kinerja yang buruk dan baik.
3. Laporan untuk manajer MSDM
Laporan untuk manajer SDM berisi semua informasi yang diberikan kepada
manajer operasional dan spesialis di dalam department SDM dan juga
memperoleh umpan balik mengenai:
a. Sikap manajer operasi dan karyawan mengenai pelayanan department
SDM
b. Telaah tujuan department dan organisasinya untuk mencapai tujuan
tersebut
c. Permasalahan SDM dan implikasinya
d. Rekomendasi untuk yang membutuhkan perrubahan yang dapat
dinyatakan dalam prioritas yang dilihat oleh auditornya.
J. Rekomendasi Hasil Audit
Menurut Rivai (Hasibuan, 2009) rekomendasi hasil audit memuat temuan
atas hasil audit yang dilakukan oleh auditor, temuan-temuan yang bersifat negatif
biasanya dibuat dalam bentuk KDT (Kertas Data Temuan) oleh auditor untuk
dijadikan laporan kepada institusi auditor.
Kertas Data Temuan tersebut, setelah selesai perlu ada tanggapan dari
perusahaan yang diaudit, sehingga penyimpangan-penyimpangan yang ditemukan
dapat dijelaskan apa yang menjadi penyebabnya dan apa upaya dari perusahaan
tersebut di masa yang akan datang, agar penyimpangan-penyimpangan itu
terulang kembali.
18. i
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mengetahui apa itu audit SDM dan betapa pentingnya dalam
mengefektifkan kinerja karyawan dengan peranan audit bagi organisasi, maka
dengan berbagai analisa dan pertimbangan akan dijadikan referensi untuk masa
depan suatu organisasi agar lebih baik lagi. Tentunya dengan mengetahui manfaat
dari audit SDM yang membuat karyawan agar lebih mempunyai komitmen dan
tanggungjawab yang tinggi terhadap organisasi sehingga akan tercapainya tujuan
dari organisasi.
B. Saran
Audit SDM sangat perlu dilakukan guna untuk memperbaiki karyawan-
karyawan untuk lebih efektif lagi dalam kinerjanya. Tetapi tidak juga hanya
menguntungkan pada organisasi saja melainkan sumber daya manusia sebagai
makhluk yang mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang beranekaragam sehingga
perlu juga diperhatikan atau dipenuhi oleh organisasi sebagai asset yang berharga.
19. i
DAFTAR PUSTAKA
Subekhi, Ahkmad, Jauhar, Muhammad. 2012. Pengatar Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Prestasi Pustaka
Hasibuan, Malayu SP. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT.
Bumi Aksara.