Dokumen tersebut membahas tentang pendampingan keluarga untuk baduta dan balita dalam rangka pencegahan stunting, meliputi penjelasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, faktor-faktor yang berisiko stunting, dan langkah-langkah pendampingan prioritas pada ibu nifas dan anak usia 0-23 bulan."
Dokumen tersebut membahas pentingnya pencegahan stunting pada anak, terutama selama 1000 hari pertama kehidupan. Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis yang berdampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dokumen ini menjelaskan teknik pengukuran antropometri yang benar, tanda-tanda gangguan pertumbuhan, serta intervensi gizi yang perlu dilakukan selama periode kritis tersebut.
3. PPT- VARIABEL TERPILIH DALAM PEMANTAUAN BUMIL DAN PASCASALIN - Copy.pptxdesabobos
Variabel penting dalam pemantauan fase hamil dan pasca persalinan mencakup usia ibu, jumlah anak, status gizi, dan riwayat kesehatan. Deteksi dini faktor risiko stunting meliputi skrining kehamilan, pertumbuhan janin, dan status gizi ibu. Google form digunakan untuk mendokumentasikan variabel-variabel tersebut guna memantau ibu hamil dan balita.
Dokumen tersebut membahas mengenai pendekatan diagnosis, pencegahan, dan tata laksana stunting pada anak, termasuk pentingnya 1000 hari pertama kehidupan, peran nutrisi, cara mencegah stunting, waktu yang tepat untuk mencegah stunting, penyebab weight faltering, pemeriksaan fisik dan antropometri, identifikasi red flag, rekomendasi pemberian makan untuk mencegah stunting, makanan pendamping ASI, dan strategi pemberian MPASI
Dokumen tersebut membahas pentingnya pencegahan stunting pada anak, terutama selama 1000 hari pertama kehidupan. Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis yang berdampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dokumen ini menjelaskan teknik pengukuran antropometri yang benar, tanda-tanda gangguan pertumbuhan, serta intervensi gizi yang perlu dilakukan selama periode kritis tersebut.
3. PPT- VARIABEL TERPILIH DALAM PEMANTAUAN BUMIL DAN PASCASALIN - Copy.pptxdesabobos
Variabel penting dalam pemantauan fase hamil dan pasca persalinan mencakup usia ibu, jumlah anak, status gizi, dan riwayat kesehatan. Deteksi dini faktor risiko stunting meliputi skrining kehamilan, pertumbuhan janin, dan status gizi ibu. Google form digunakan untuk mendokumentasikan variabel-variabel tersebut guna memantau ibu hamil dan balita.
Dokumen tersebut membahas mengenai pendekatan diagnosis, pencegahan, dan tata laksana stunting pada anak, termasuk pentingnya 1000 hari pertama kehidupan, peran nutrisi, cara mencegah stunting, waktu yang tepat untuk mencegah stunting, penyebab weight faltering, pemeriksaan fisik dan antropometri, identifikasi red flag, rekomendasi pemberian makan untuk mencegah stunting, makanan pendamping ASI, dan strategi pemberian MPASI
Bahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptxuuusmanuu47
Dokumen tersebut membahas upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia, termasuk definisi, penyebab, dampak, dan intervensi stunting. Kebijakan pemerintah meliputi Rencana Aksi Nasional dengan pendekatan keluarga, multisektor, dan gizi terpadu untuk menurunkan stunting menjadi 14%.
Deteksi dini dan pencegahan STUNTING.pptxEva Munir
Dokumen tersebut membahas tentang stunting pada anak, termasuk prevalensi global dan nasional, definisi stunting, perbedaan antara pendek dan stunting, pentingnya periode 1000 hari pertama kehidupan, faktor risiko stunting, dampak jangka pendek dan panjang stunting, strategi pencegahan, dan peran kader dalam mencegah malnutrisi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang stunting pada anak, yang didefinisikan sebagai kondisi dimana tinggi badan anak lebih pendek dari standar usia akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada seribu hari pertama kehidupan.
2. Beberapa intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi stunting adalah meningkatkan asi eksklusif, suplemen zat besi dan vitamin A, serta memantau pertumbuhan dan gizi anak
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptxIndahYulianti25
Dokumen tersebut membahas konsep dasar kesehatan reproduksi mulai dari pengertian, pendekatan, alat reproduksi, kesehatan reproduksi sesuai siklus hidup manusia, inisiasi menyusui dini, asi eksklusif, imunisasi dasar, tumbuh kembang anak, remaja, pubertas, pendewasaan usia perkawinan, dan persiapan pranikah.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya Buku KIA dalam upaya menurunkan angka kematian bayi baru lahir dan balita. Buku KIA digunakan untuk mencatat dan memantau perkembangan dan pertumbuhan anak sejak bayi hingga lima tahun serta mendeteksi masalah kesehatan secara dini."
Dokumen tersebut membahas strategi penurunan stunting di Indonesia, meliputi intervensi spesifik dan sensitif untuk meningkatkan gizi masyarakat. Program-program yang disebutkan meliputi pemberian suplemen gizi, promosi ASI eksklusif, dan peningkatan akses layanan kesehatan untuk ibu hamil, balita, dan remaja putri.
Stunting merupakan masalah kesehatan nasional di Indonesia yang disebabkan oleh faktor multidimensional seperti praktik pengasuhan yang tidak baik, kurangnya akses terhadap makanan bergizi dan layanan kesehatan yang memadai. Stunting dapat dicegah dengan menjamin kesehatan dan gizi yang baik selama 1000 hari pertama kehidupan melalui program intervensi gizi spesifik dan sensitif secara terpadu.
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxImamMunandar38
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengasuhan keluarga sehat khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan (masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun) untuk memastikan tumbuh kembang optimal anak. Dokumen ini juga menjelaskan peran keluarga dan orang tua dalam memenuhi kebutuhan dasar anak, serta dampak jangka pendek dan panjang bila pengasuhan tidak dilakukan dengan baik.
Bahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptxuuusmanuu47
Dokumen tersebut membahas upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia, termasuk definisi, penyebab, dampak, dan intervensi stunting. Kebijakan pemerintah meliputi Rencana Aksi Nasional dengan pendekatan keluarga, multisektor, dan gizi terpadu untuk menurunkan stunting menjadi 14%.
Deteksi dini dan pencegahan STUNTING.pptxEva Munir
Dokumen tersebut membahas tentang stunting pada anak, termasuk prevalensi global dan nasional, definisi stunting, perbedaan antara pendek dan stunting, pentingnya periode 1000 hari pertama kehidupan, faktor risiko stunting, dampak jangka pendek dan panjang stunting, strategi pencegahan, dan peran kader dalam mencegah malnutrisi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang stunting pada anak, yang didefinisikan sebagai kondisi dimana tinggi badan anak lebih pendek dari standar usia akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada seribu hari pertama kehidupan.
2. Beberapa intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi stunting adalah meningkatkan asi eksklusif, suplemen zat besi dan vitamin A, serta memantau pertumbuhan dan gizi anak
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptxIndahYulianti25
Dokumen tersebut membahas konsep dasar kesehatan reproduksi mulai dari pengertian, pendekatan, alat reproduksi, kesehatan reproduksi sesuai siklus hidup manusia, inisiasi menyusui dini, asi eksklusif, imunisasi dasar, tumbuh kembang anak, remaja, pubertas, pendewasaan usia perkawinan, dan persiapan pranikah.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya Buku KIA dalam upaya menurunkan angka kematian bayi baru lahir dan balita. Buku KIA digunakan untuk mencatat dan memantau perkembangan dan pertumbuhan anak sejak bayi hingga lima tahun serta mendeteksi masalah kesehatan secara dini."
Dokumen tersebut membahas strategi penurunan stunting di Indonesia, meliputi intervensi spesifik dan sensitif untuk meningkatkan gizi masyarakat. Program-program yang disebutkan meliputi pemberian suplemen gizi, promosi ASI eksklusif, dan peningkatan akses layanan kesehatan untuk ibu hamil, balita, dan remaja putri.
Stunting merupakan masalah kesehatan nasional di Indonesia yang disebabkan oleh faktor multidimensional seperti praktik pengasuhan yang tidak baik, kurangnya akses terhadap makanan bergizi dan layanan kesehatan yang memadai. Stunting dapat dicegah dengan menjamin kesehatan dan gizi yang baik selama 1000 hari pertama kehidupan melalui program intervensi gizi spesifik dan sensitif secara terpadu.
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxImamMunandar38
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengasuhan keluarga sehat khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan (masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun) untuk memastikan tumbuh kembang optimal anak. Dokumen ini juga menjelaskan peran keluarga dan orang tua dalam memenuhi kebutuhan dasar anak, serta dampak jangka pendek dan panjang bila pengasuhan tidak dilakukan dengan baik.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan Online Single Submission (OSS) untuk izin usaha mikro kecil di Provinsi Jambi. OSS merupakan sistem perizinan berbasis elektronik tunggal yang mengintegrasikan seluruh perizinan berusaha dari pemerintah pusat dan daerah. Sistem ini bertujuan untuk mempermudah, mempercepat, dan meningkatkan pelayanan perizinan berusaha di Indonesia.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. A.Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu menerapkan
Pendampingan
Keluarga bagi Keluarga Baduta dan Balita dalam rangka percepatan penurunan
stunting.
B.Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat:
a) Menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan anak Baduta dan Balita
b) Melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak Baduta dan Balita
c) Menjelaskan tentang deteksi dini dan solusi gangguan perkembangan anak
d) Menjelaskan pengasuhan anak Baduta dan Balita
4. TUJUAN
Pencegahan stunting
pada baduta dan balita
melalui pendampingan
keluarga
UMUM
KHUSUS
A. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pendamping kepada
keluarga berisiko stunting/ kondisi stunting yang mempunyai
yang mempunyai bayi umur 0-23 bulan melalui :
1. Pendampingan pemberian ASI eksklusif 0-23 bulan
2. Pendampingan pemberian imunisasi
3. Pendampingan pertumbuhan dan perkembangan anak melalui
KMS/Buku KIA dan KKA
4. Pendampingan pemantauan kebutuhan gizi ibu menyusui
5. Pendampingan pemberian makan pendamping ASI (MPASI)
6. Pendampingan akses bantuan social bagi ibu menyusui dengan
masalah gizi
7. Pendampingan akses Kesehatan bagi keluarga tidak mampu
B. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan pendamping
kepada keluarga berisiko stunting yang mempunya bayi umur 0-
59 bulan
1. Pendampingan pemberian imunisasi
2. Pendampingan kebutuhan gizi anak berisiko stunting
3. Pendampingan akses Kesehatan bagi keluarga dengan Balita
berisiko stunting
5. Langkah P
endampingan P
encegahan Stunting
P
asca Kelahiran 0-59 bulan
Menyiapkan
data sasaran
balita
(nama
dan
alamat)
Mengumpulkan
data keluarga
balita berisiko
stunting melalui
Aplikasi
P
encatatan dan
P
elaporan Gizi
Berbasis
Masyarakat
(EPPGBM) dan
KKA online
Memilah data
bayi yang
beresiko stunting
menjadi 3
kolompok yaitu
bayi di bawah 6
bulan (0 s.d 6
Bulan)
Bayi s.d 2 tahun (7
s.d32 Bulan)
Bayi s.d 5 tahun
(33 s.d 59 Bulan)
4. bayi di
bawah 6 bulan
(0 s.d 6 Bulan)
• Lihat kartu MS
apakah bayi sudah
sesuia dengan
pertumbuhandan
perkembangan
• Lihat data imunisasi
bayi apakah sudah
sesui denganjadwal
• P
antaupemberihan
asi aklusif
• P
antauR
iwayat
penyakit
infeksi/ ISP
A/ Diare/ ke
cacingan
5. Bayi s.d 2
tahun (7 s.d 23
Bulan)
• P
antautumbuhkembang
melalui Aplikasi
Pencatatandan
Pelaporan Gizi Berbasis
Masyarakat (EPPGBM)
danKKA online
• P
antauMP ASI
• P
antau 5 imunisasi wajib
sampai dengan 9 bulan
• P
antauRiwayat penyakit
infeksi/ISPA/Diare/kecaci
ngan
Bayi s.d 5 tahun(23 s.d 59
Bulan
• P
antauR
iwayat
penyakit
infeksi/ISPA/Diare/kec
acingan
• P
emantauan Gizi
• P
emantuan T
umbuh
kembang
6. 1.Bidan
2.- Melakukan asuhan
kebidanan pada bayi
baru lahir
3.- Melakukan skrining
awal faktor resiko
stunting pada bayi
4.- Melakukan
pendampingan tumbuh
kembang bayi baru
lahir minimal 3 kali
(saat lahir, usia 6 bulan
dan usia 5 tahun) untuk
verifikasi, validasi dan
memfasilitasi rujukan
jika diperluka
1.Kader PKK
2.- Melakukan pendampingan
pola asuh tumbuh kembang
anak
3.- Memastikan bayi
mendapatkan ASI eksklusif
selama 6 bulan
4.- Memastikan bayi usia 6 bulan
ke atas mendapatkan MPASI
dengan gizi cukup (seimbang
dan bervariasi)
5.- Memastikan bayi
mendapatkan imunisasi dasar
secara lengkap sesuai jadwal
6.- Membantu penyaluran Bansos
stunting pada bayi baru lahir 0-
59 bulan
7.- Melakukan koordinasi dengan
Kader Posyandu dan Kader
BKB
1.Kader KB
2.- Memastikan bayi mendapatkan ASI eksklusif
selama 6 bulan
3.- Memastikan bayi usia 6 bulan ke atas
mendapatkan MPASI dengan gizi cukup
(seimbang dan bervariasi)
4.- Memastikan bayi mendapatkan imunisasi dasar
secara lengkap sesuai jadwal
5.- Membantu penyaluran Bansos stunting pada
bayi baru lahir 0-59 bulan
6.- Melakukan pendampingan kepada keluarga
balita untuk melakukan pengasuhan sesuai
dengan usia anak.
7.- Memastikan anak mendapatkan stimulasi sesuai
usia agar tumbuh kembangnya optimal.
f)- Melakukan koordinasi dengan Kader Posyandu
dan Kader BKB(Bina Keluarga Balita)
g)- Melaporkan pelaksanakaan pendampingan
melalui aplikasi termasuk statur Kesehatan,
pelaksanaan rekomendasidan KIE secara berkala
TUGAS TPK DALAM PENDAMPINGAN KELUARGA BADUTA & BALITA
7. :
Pelaksanaan Pendampingan Prioritas pada
Ibu Nifas dan Anak Usia 0 – 23 bulan
•P
ada IbuNifas:
•- Jarak kelahiran, jarak kehamilan,
• dan menghindari kehamilan yang
• tidak diinginkan, sehingga setiap
• keluarga dapat merencanakan
• kehamilan yang a m a n dan sehat.
•- Selanjutnya dalam rangka
• percepatan penurunan stunting
• dilakukan pendampingan bagi
• keluarga yang memiliki a n a k usia 0
• s/d 59 bulan dengan prioritas pada
• keluarga yang memiliki a n a k usia
• 0 – 23 b u l a n .
•P
ada Usia 0 – 6 B
ulan :
•-Berat Badan < 2500 gram
•-Panjang Badan <48 cm.
•-Lingkar kepala, normalnya bayi baru lahir adalah 34 –
• 35 cm.
•-ASI Eks
lus
if
•- Imunisasi yang sudah harus diberikan pada bayi usia 6
• bulan
•-Bayi mengalami gizi buruk
•-Bayi mengalami gizi kurang
•-Bayi mengalami penyakit (ISP
A, kecacingan, diare)
•-Memantau pertumbuhan bayi : berat badan dan panjang
• badan s
es
uai us
ia (menggunakan BukuKIA)
•- Memantau perkembangan bayi dengan menggunakan
KKA
•P
ada Usia 6 – 23 B
ulan :
•- Mendapatkan MP
ASI
•- Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap sampai
• Usia 11 Bulan
•-Baduta mengalami mengalami gizi buruk
•-Baduta mengalami gizi kurang
•-Baduta mengalami penyakit (ISP
A,kecacingan,
• diare)
•-Memantau pertumbuhan baduta: berat badan
• dan panjang badanses
uai us
ia (menggunakan
• Buku KIA)
•-Memantau perkembangan baduta dengan
• menggunakan KKA
8. Pendampingan Keluarga yang Berkelanjutan
• Bayi Lahir Sehat (kondisi normal)
• Bayi Lahir Risiko Stunting ( BBLR,Premature, PBkurang dari 48
cm, tidak mendapatkan ASI E
ksklusif, tidak mendapatkan
MP
ASI, tidak mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap,
mengalamisakit kronis:ISPA,kecacingan, diare, mengalami
gizi kurang, mengalami gizi buruk, berat badan dan tinggi
badan tidak sesuai usia, perkembangan tidak sesuai usia)
• Dilakukan pendampingan baduta sampai usia 23 bulan.
Usia 0 – 23 Bulan
Skrining awal bayi baru lahir (variabel:
BB
, PB
, ASI E
ksklusif, MP
ASI, Imunisasi
Dasar Lengkap, penyakit kronis; ISP
A,
kecacingan, diare, berat badandan
tinggi badansesuai usia,
perkembangan sesuai usia) :
• Balita sehat (kondisi normal)
• Balita tidak sehat; mengalami mengalami sakit kronis : ISPA,
kecacingan,diare, mengalamigizi kurang,mengalamigizi
buruk, berat badan dan tinggi badan tidak sesuai usia,
perkembangan tidak sesuai usia
• Dilakukan pendampingan balita sampai usia 59 bulan
Usia 24-59 bulan
9. Baduta
dan Balita
Kondisi
Tidak
Beresiko
Stunting
Kondisi
Beresiko
Stunting
1. KIEASI dilanjutkan sampai usia 23 bulan,
2. Imunisasi wajib utk bayi 6 - 9 bulan, PHBS,
3
. P
emantauan tinggi danberat badan(KMS),
4
. P
emantauan perkembangan(KKA), MP
ASI
5. Ikut BKB
P
endampingan :
1. KIEASI dilanjutkan sampai usia 23
bulan,
2. Imunisasi wajib utk bayi 6 - 9 bulan,
PHBS,
3. pemantauan tinggi dan berat
badan (KMS),
4. pemantauan perkembangan (KKA),
5. MPASI
Fasilitasi Rujukan dan bantuan
sosial :
Koordinasi dengan petugas
dari dinas terkait (Dinsos,
Dinkes, Puskesmas, Klinik
tumbuh kembang, dll)
A L U R P E N D A M P I N G A N P E N C A G A H A N S T U N T I N G
10. O u t l i n e
01
02
03
04
PENGUKURAN DAN
PEMANTAUAN TUMBUH
KEMBANG ANAK
FAKTOR TUMBUH KEMBANG
ANAK YANG OPTIMAL
FAKTOR RESIKO TERJADINYA
STUNTING PADA ANAK
PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
TUMBUH
KEMB
ANG
ANAK
05
DETEKSI DINI DAN SOLUSI
GANGGUAN TUMBUH
KEMBANG
11. PERTUM BUHA N
Pertumbuhan adalah bertambahnya
ukuran dan jumlah sel serta jaringan
intraseluler, berarti bertambahnya
ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian atau keseluruhan, sehingga
dapat diukur dengan satuan
panjang dan berat (KemenkesR
I, 2012)
P
ertumbuhan pada umumnya dibatasi pada
perubahan-perubahan struktural dan fungsional
dalam pembentukan seseorang secara jasmaniah
mulai dari janin (melalui periode prenatal/dalam
kandungan), postnatal (lahir) sampai pada
kedewasaanya (Crow dan Crow).
12. PERKEM BA N GA N
Perkembangan adalah bertambahnya
struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak
kasar, gerak halus, bicara dan bahasa
serta sosialisasi dan kemandirian. Perubahan-perubahan yang dialami oleh
individu atau organisme menuju tingkat
kedewasaannya atau kematangannya
yang berlangsung secarasistematis,
progresif dan berkesinambungan
menyangkut fisik maupun psikis. (Yusuf, 2002)
14. 1. Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ) :
• Bayi dikatakan memiliki berat lahir rendah atau BBLR apabila memiliki berat badan
kurang dari 2.500 gram (2,5 kg)
• Anak dengan BBLR memiliki resiko 5,87 kali mengalami stunting
2. Panjang Badan Lahir Pendek :
• Balita dengan Panjang badan yang pendek (<48 cm) saat lahir mempunyai resiko
mengalami stunting 4 kali lebih besar dibandingkan balita dengan Panjang badan
yang normal saat lahir (> 48 cm)
3. Riwayat Pemberian Imunisasi Dasar Tidak Lengkap :
• Imunisasi memberikan kekebalan tubuh terhadap manusia, dibutuhkan terutama
pada usia dini yang merupakan rentan terkena penyakit. Dampak dari sering
terserang penyakit adalah gizi buruk
• Imunisasi dasar tidak lengkap berisiko mengalami stunting 6 kali lebih besar
15. 1. Kebutuhan Fisik-Biologis(ASUH) :
Kebutuhan sandang, pangan, papan seperti: nutrisi, imunisasi, kebersihan tubuh & lingkungan,
pakaian, pelayanan/pemeriksaan kesehatandan pengobatan, olahraga, bermain dan beristirahat.
2. Kebutuhan kasih sayang dan emosi (ASIH):
Kebutuhanemosidan kasihsayang,sudahdimulai sejakdalam kandungan, sehingga terbentuk
ikatan yang erat, serasi dan selaras dengan ibunya untukmenjamin tumbuh kembang fisik-
mental
3. Kebutuhan Stimulasi (ASAH) :
Anakperlu distimulasisejakdini untukmengembangkansedinimungkinkemampuan sensorik, motorik,
emosi-sosial, bicara, kognitif, kemandirian,kreativitas, kepemimpinan, moral dan spiritual anak.
KEBUTUHAN-KEBUTUHAN DASAR ANAK UNTUK TUMBUH KEMBANG
YANG OPTIMAL
16. FAKTOR TERPENTING YANG HARUS DIPENUHI UNTUK
TUMBUH KEMBANG ANAK OPTIMAL
1. Air Susu Ibu (ASI) ASI Eksklusif ( 6 bulan )
2. Makanan Pendamping ASI (MP ASI)
setelah bayi usia 6 bulan keatas
3. Imunisasi dasar lengkap dan vitamin A untuk
mendapatkan kekebalan atau imunitas
4. Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS)
17. PEN GUKURA N PERTUM BUHA N
TINGGI / P
ANJANG B
ADAN
Pengukuran Panjang badan atau tinggi
badan dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Cara mengukur dengan posisi berbaring
2. Cara mengukur dengan posisi berdiri
19. Lingkarkan pita pengukur pada kepala
anak melewati dahi, di atas kedua
telinga dan bagian belakang kepala yag
menonjol (tulang oksiput) tarik agak
kencang sampai kedua ujung meteran
bertemu diangka 0.
LINGKAR KEPALA
20. PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG ANAK
Kegiatan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan
pertumbuhan (status gizi kurang atau buruk, anak pendek),
penyimpangan perkembangan (terlambat bicara) dan
penyimpangan mental emosional anak (gangguan konsentrasi
dan hiperaktif) bukuKIAatauKartuKembangAnak(KKA)
Tujuan pemantauan tumbuh kembang untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan anak serta menemukansecara
dini adanya gangguan tumbuh kembang sehingga dapat
ditindaklanjuti segera agar hasilnya lebih baik.
21. PENGUKURAN TUMBUH KEMBANG
• Buku Kesehatan Ibu dan anak (Buku KIA) berisi informasi
kesehatan untuk ibu , sejak masa hamil, saat melahirkan ,
masa nifas dan berlanjut untuk mencatat kesehatan bayi baru
lahir sampai anak berusia 6 tahun.
• Buku KIA harus dibaca dan dimengerti oleh ayah, bunda dan
anggota keluarga yang lain.
22. KKAadalah kartu yang digunakan untukmemantaukegiatan asuhorangtua dan tumbuhkembang anak.
Dilakukan setiap bulan oleh orangtua dan atau didampingi kader BKB
Jika ada keterlambatan pada perkembangan tertentu orangtua memberikan stimulasi sesuai dengan
keterlambatan perkembangan tertentu
KARTU KEMBANG ANAK ( K K A )
23. DETEKSI DI N I & SO LUSI
PERKEM BAN GAN
GA N GGUA N
A N A K
24. PENGASUHAN ANAK
BADUTA & BALITA
PERAN DAN
TANGGUNG
JAWAB ORANG
TUA SEBAGAI
PENGASUH
UTAMA
KONSEP DIRI
ORANG TUA
YANG POSITIF
DALAM
PENGASUHAN
KOMUNIKASI
YANG EFEKTIF
DENGAN ANAK
POLA
PENGASUHAN
Mengasuh memelihara, mendidik, dan melindungi anak
Menumbuh kembangkan anak sesuai dengan
kemampuan, bakat, dan minatnya
Mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak
Memberikan Pendidikan karakter dan penanaman nilai
budi pekerti pada anak
• Konsep diri akan
membentuk perilaku sesuai
dengan konsep dirinya
tersebut
• Pentingnya konsep diri
pandangan seseorang
terhadap dirinya akan
menentukan Tindakan yang
akan diperbuatnya
• Membangun ikatan yang kuat dan
hubungan baik
• Membangun pemahaman antara
orangtua dan anak
Proses mendidik anak, membentuk
karakter, mengajarkan
pengendalian diri dan
membentuk tingkah laku anak