Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
presentation1 metode eksperimen fisi.pdf
1. Oleh : Kelompok 1
Lukman (A1C314010)
Samanta Rumiana Sianipar (A1C1403)
Nurul Eka Pratiwi (A1C314035)
Rafettania Prihatin (A1C314035)
METODE EKSPERIMEN FISIKA
Dosen Pengampu: Hairul Pathoni,
S.Pd., M.Pfis
2. Eksperimen adalah suatu langkah atau kegiatan
yang teratur dan terukur dalam memberikan
perlakuan terhadap sistem fisis untuk membuat
kesimpulan.
EKSPERIMEN?
3. Metode eksperimen fisika adalah suatu cara yang sistematis
atau urut runtut atau terstruktur dan terukur dari perlakuan
sistem fisis untuk tujuan tertentu. Di dalam metode
eksperimen fisika terkandung prosedur melakukan
percobaan, variabel yang diamati, variabel kontrol, variabel
terikat, pengambilan sampling dan teknik melakukan
percobaan. Metode yang tepat akan menghasilkan hasil ukur
yang baik.
4. Dalam kegiatan eksperimen fisika maka seseorang
harus melakukan pengukuran, memperoleh hasil ukur
dengan tepat, melakukan pengolahan data hasil ukur
tersebut dan kemudian melakukan interpretasi data
sesuai dengan system fisis yang dikaji.
6. PENGUKURAN TUNGGAL
Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan satu kali saja.
Pengukuran tunggal umumnya dilakukan apabila besaran yang
diukurnya tidak berubah-ubah sehingga hasil diukur dianggap akurat.
CONTOH: MENGUKUR PENSIL
7. Kekurangan dalam pengukuran tunggal
yaitu pengukuran tunggal memberikan
hasil yang kurang teliti dikarenakan hanya
melakukan pengukuran sekali saja.
8. Ketidakpastian pada pengukuran tunggal
ditentukan dari setengah skala terkecil dari alat
ukur yang digunakan. Secara matematis dapat
ditulis :
∆𝒙 =
𝟏
𝟐
× 𝒔𝒌𝒂𝒍𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒆𝒄𝒊𝒍
10. 1. Standar Alat Ukur Mutlak
Standar alat ukur mutlak adalah standar alat ukur yang disepakati oleh
banyak orang dan berlaku secara universal. Standar alat ukur yang
berlaku secara universal artinya standar alat ukur ini digunakan diseluruh
dunia adalah sama.
Standar alat ukur mutlak
primer;
1. Panjang
2. Massa
3. waktu
Standar alat ukur mutlak
sekunder;
1. Pengaris
2. Timbangan
3. Termometer
11. 2. Standar Alat Ukur Relatif
Standar alat ukur relatif adalah standar alat ukur yang dibuat oleh
perorangan dan berlaku secara perorangan.
Contoh standar alat ukur relatif diantaranya adalah
jengkal, langkah, potongan lidi. Satandar alat ukur relatif
biasanya yang dibuat alatnya sederhana misal alat untuk
mengukur besaran panjang.
12. RALAT DALAM PENGUKURAN
Pengukuran selalu memperoleh hasil yang memiliki nilai bukan
sebenarnya. Hasil pengukuran hanya memiliki nilai terbaik.
Maksudnya nilai yang diperoleh dari hasil pengukuran hanyalah
nilai yang mendekati sesungguhnya. Nilai sebenarnya tidak pernah
diperoleh dari hasil pengukuran karena adanya keterbatasan skala
terkecil dari alat ukur. Adanya nilai ketidakpastian atau ralat
dalam hasil pengukuran karena nilai sesungguhnya tidak bisa
diperoleh.
13. Ralat yang diperoleh dari suatu pengukuran dapat dipandang
sebagai 2 hal yaitu;
1. Ralat dipandang sebagai suatu sifat kesalahan.
Ralat sebagai suatu sifat kesalah berusaha untuk di
hilangakan
2. Ralat dipandang sebagai suatu nilai.
Ralat sebagai suatu nilai tidak bisa dihilangkan sehingga
ralat hanya bisa diperkecil dengan cara mengurangi
sumber-sumber ralat.
14. Berdasarkan munculnya ralat maka ralat dibedakan men jadi 2
Ralat sistematis;
Ralat yang muncul dari
serentetan pengukuran
(pengukuran berulang) yang
dilalukan dengan cara yang
sama dan menghasilkan
kesalahan yang sama. Ralat
sistematis muncul akibat
keterbatasan dari alat ukur.
Ralat ini bisa dihilangkan
dengan memperbaiki ketelitian
skala alat ukur.
Ralat random;
Ralat yang terjadi akibat
pengukuran berulang yang
dilakukan dengan cara yang
sama dan menghasilkan
kesalahan yang berbeda-beda
dari setiap pengukuran. Ralat
random tidak bisa dihilangkan
karena sumber ralatnya tidak
hanya dari alat ukur. Ralat
ramdom bisa diperkecil nilainya
dengan cara meminimalkan
pengaruh dari sumber ralat.
15. Ralat adalah Ketidakpastian hasil ukur yang disebabkan oleh
keterbatasan ketelitian pengukuran atau selisih antara hasil ukiur
dengan nilai sebenarnya. Ketelitian hasil ukur dipengaruhi beberapa
hal yang disebut sebagai sumber-sumber ralat.
16. Jenis Kesalahan Dan Sumbernya
Kesalahan sistematis
(systematic errors)
1. Kesalahan alat
2. Kesalahan kalibrasi
3. Kesalahan pribadi
pengamat
4. Pemakaian alat pada
kondisi berbeda dengan
saat dikalibrasi.
Kesalahan rambangan
1. Gerak brown
2. Fluktuasi tegangan listrik
3. Landasan
4. Noise
5. Latar belakang