SlideShare a Scribd company logo
Setiap perangkat jaringan baik komputer, router, ataupun yang lain harus memiliki identitas yang unik.
Pada layer network, paket-paket komunikasi data memerlukan alamat pengirim dan alamat penerima
dari kedua perangkat yang berkomunikasi. Dengan menggunakan IPv4, berarti setiap paket akan
memiliki 32-bit address komputer pengirim dan 32-bit address komputer penerima dalam IP Header
paket.
Format IP address
IP address adalah sistem pengalamatan pada TCP/IP yang tersusun atas 32 bit angka biner, angka yang
hanya dapat bernilai 0 atau 1. Misal :
11000000101010000000101000000001
32 – bit (32 kombinasi angka 0 dan 1)
32 bit angka tersebut dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih manusiawi yakni dalam format bilangan
desimal. Caranya adalah dengan membagi angka 32 bit tersebut menjadi 4 bagian masing-masing 8 bit.
Setiap bagian tadi disebut octet.
11000000 10101000 00001010 00000001
8 bit 8 bit 8 bit 8 bit
Kemudian untuk setiap 8 bit bilangan biner dapat kita konversi menjadi bilangan desimal, sehingga
kita dapatkan 4 buah angka desimal. Cara mengkonversi bilangan biner menjadi bilangan desimal
adalah dengan menggunakan tabel berikut ini :
Nilai dalam desimal 128 64 32 16 8 4 2 1
Bit ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7 ke-8
Yang berarti :
(1) bit ke – 1 bernilai 128
(2) bit ke – 2 bernilai 64
(3) bit ke – 3 bernilai 32
(4) bit ke – 4 bernilai 16
(5) bit ke – 5 bernilai 8
(6) bit ke – 6 bernilai 4
(7) bit ke – 7 bernilai 2
(8) bit ke – 8 bernilai 1
Misal, dengan menggunakan tabel diatas, 8 bit 11110000 ini dapat kita konversi menjadi bilangan
Belajar IT Mandiri 1 akhmadkun.wordpress.com
desimal seperti berikut :
Nilai dalam desimal 128 64 32 16 8 4 2 1
Bit 1 1 1 1 0 0 0 0
Yang berarti nilai desimal dari angka 8 bit 11110000 tersebut adalah 128+64+32+16+0+0+0+0 = 240.
Contoh lagi, 8 bit 10101010 ini dapat kita konversi menjadi bilangan desimal seperti berikut :
Nilai dalam desimal 128 64 32 16 8 4 2 1
Bit 1 0 1 0 1 0 1 0
Yang berarti nilai desimal dari 10101010 adalah 128+0+32+0+8+0+2+0 = 170.
Jadi, dengan metode yang sama, 32 bit angka biner berikut 11000000 10101000 00001010 00000001
dapat kita konversi menjadi bentuk decimal seperti ini :
11000000 10101000 00001010 00000001
192 168 10 1
Setelah kita dapatkan 4 angka desimal kita dapat menuliskannya secara berurutan dengan dipisahkan
huruf titik (.) seperti ini 192.168.10.1.
Penulisan IP address dengan format diatas dikenal dengan sebutan dotted-decimal.
32-bit 11000000 10101000 00001010 00000001
Dotted-decimal 192.168.10.1
Prefix-length dan Subnet Mask
32 bit angka biner IP address di bagi menjadi 2 porsi/bagian, network-portion dan host-portion.
Belajar CCNA 2 akhmad.ext1@gmail.com
Network-portion dapat menunjukkan network address dimana IP address tersebut berada, sedangkan
host-portion menunjukkan identitas komputer di dalam network. Di dalam satu network yang sama,
semua komputer/host memiliki susunan bit network-portion yang sama.
Diketahui bahwa jumlah total :
network-portion + host-portion = 32.
Lalu, bagaimana kita dapat mengetahui berapa banyak bit-bit yang digunakan sebagai network-portion
dan berapa banyak bit-bit untuk host-portion?
Ada 2 cara untuk menentukan besar network-portion dan host-portion :
1. prefix-length
2. subnet mask
Prefix-length
Prefix-length menunjukkan berapa banyak jumlah bit-bit pertama dari 32 bit IP address yang digunakan
sebagai network-portion.
Jadi, jika sebuah network menggunakan prefix-length /24; maka berarti network tersebut menggunakan
24 bit pertama IP address sebagai network-portion, dan sisa 8 bit IP address terakhirnya merupakan
host-portion.
Contoh, sebuah network dengan prefix-length 24; 192.168.1.0/24, maka :
• Jumlah bit network-portion = 24 bit.
• Jumlah bit host-portion = 32 – 24 = 8 bit.
32 – bit IP address = 24 – bit network-portion + 8 – bit host-portion.
192 168 1 0
11000000 10101000 00000001 00000000
24 – bit network-portion 8 – bit host-portion
Contoh lagi, sebuah network dengan prefix 26; 172.16.1.128/26, maka :
• Jumlah bit network-portion = 26.
• Jumlah bit host-portion = 32 – 26 = 6.
Belajar IT Mandiri 3 akhmadkun.wordpress.com
32 – bit IP address = 26 – bit network-portion + 8 – bit host-portion.
172 16 1 128
10101100 00010000 00000001 10000000
26 – bit network-portion 6 – bit host-portion
Subnet mask
Cara lain untuk menentukan berapa banyak bit dalam network-portion dan berapa banyak bit dalam
host-portion adalah dengan menggunakan subnet mask.
Seperti halnya IP address, subnet mask juga merupakan 32 angka biner yang dapat diekspresikan dalam
bentuk dotted-decimal. Hanya saja, didalam subnet mask semua bit network-portion diwakili oleh
angka 1 sedangkan semua bit host-portion akan diwakili oleh angka 0.
• network-portion → 1
• host-portion → 0
Contoh, network dengan prefix-length /24; maka :
• Jumlah bit network-portion = 24.
• Jumlah bit host-portion = 8.
Maka, 32 angka biner subnet mask-nya adalah 24 angka biner bernilai 1 + 8 angka biner bernilai 0.
11111111 11111111 11111111 00000000
255 255 255 0
Dengan demikian kita dapatkan dotted-decimal subnet mask = 255.255.255.0.
Contoh lagi, sebuah network dengan prefix-length /27; maka :
• Jumlah bit network-portion = 27.
• Jumlah bit host-portion = 5.
Maka, 32 angka biner subnet mask-nya adalah 27 angka biner bernilai 1 + 5 angka biner bernilai 0.
11111111 11111111 11111111 1110000
255 255 255 224
Dengan demikian kita dapatkan dotted-decimal subnet mask = 255.255.255.224.
Belajar CCNA 4 akhmad.ext1@gmail.com
Sebaliknya, sebuah network dengan subnet mask dapat kita ketahui besar prefix-length dengan cara
mengkonversi nilai subnet mask ke dalam bentuk bilangan biner kemudian kita hitung jumlah bilangan
biner yang bernilai 1.
Contoh, sebuah network dengan subnet mask 255.255.255.192, berapakah prefix-length-nya?
255 255 255 192
11111111 11111111 11111111 11000000
Dengan demikian kita dapatkan bahwa prefix-length-nya adalah /26.
Network Address dan Broadcast Address
Ada beberapa jenis IP address :
• Host address, IP address yang dapat di assign ke perangkat jaringan seperti komputer atau
router.
• Network address, IP address yang menunjukkan alamat sebuah network
o Semua host dalam satu network memiliki network address yang sama
o Network address ini bisa diperoleh dengan cara merubah semua bit dalam host-portion
menjadi 0.
o IP address ini tidak dapat di assign ke perangkat jaringan.
• Broadcast address, jenis IP address yang digunakan untuk mengirim data ke semua host yang
ada dalam satu network.
o Broadcast address ini bisa diperoleh dengan cara merubah semua bit dalam host-portion
menjadi 1.
Contoh, berapakah network address dan broadcast address dari komputer dengan IP 172.16.4.71/24?
Prefix-length adalah 24, maka :
• Jumlah bit network-portion = 24.
• Jumlah bit host-portion = 8.
172 16 4 1
10101100 00010000 00000100 01000111
Untuk mendapatkan :
• Network address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 0.
• Broadcast address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 1.
Belajar IT Mandiri 5 akhmadkun.wordpress.com
susunan bit awal 10101100 00010000 00000100 01000111
susunan bit network addres 10101100 00010000 00000100 00000000
dotted-decimal network address 172 16 4 0
Kita dapatkan network address-nya adalah 172.16.4.0/24.
susunan bit awal 10101100 00010000 00000100 01000111
susunan bit broadcast address 10101100 00010000 00000100 11111111
dotted-decimal broadcast address 172 16 4 255
Kita dapatkan broadcast address-nya adalah 172.16.4.255/24.
Contoh lagi, tentukan network address dan broadcast address dari komputer dengan IP
172.16.4.71/26?
Prefix-length adalah 26, maka :
• Jumlah bit network-portion = 26.
• Jumlah bit host-portion = 6.
172 16 4 1
10101100 00010000 00000100 01000111
Untuk mendapatkan :
• Network address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 0.
• Broadcast address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 1.
susunan bit awal 10101100 00010000 00000100 01000111
susunan bit network addres 10101100 00010000 00000100 01000000
dotted-decimal network address 172 16 4 64
Kita dapatkan network address-nya adalah 172.16.4.64/24.
Belajar CCNA 6 akhmad.ext1@gmail.com
susunan bit awal 10101100 00010000 00000100 01000111
susunan bit broadcast address 10101100 00010000 00000100 01111111
dotted-decimal broadcast address 172 16 4 127
Kita dapatkan broadcast address-nya adalah 172.16.4.127/24.
Valid Range IP address dan Total IP Valid
Bagaimana cara mengidentifikasi siapa saja yang termasuk kedalam anggota sebuah network? Berapa
sajakah IP address yang termasuk dalam sebuah network?
Jika network address dan broadcast address dari sebuah network sudah bisa ditentukan, maka
menentukan siapa saja anggota network tersebut adalah hal yang mudah. Valid range IP address adalah
semua IP address yang berada diantara network address dan broadcast addrdess, dengan kata lain:
Valid range IP address = network address + 1 s/d broadcast address - 1.
Misalnya sebuah address 192.168.52.130/25 dengan cara diatas dapat kita tentukan bahwa address
tersebut memiliki :
• Network address : 192.168.52.128
• Broadcast address : 192.168.52.225
• Valid Range address : 192.168.52.129 s/d 192.168.52.224
Dapat kita simpulkan bahwa dalam sebuah network, valid range IP addressnya adalah semua IP kecuali
network address dan broadcast addressnya. Jika kita hitung, maka total host valid address nya
adalah semua IP dalam network dikurangi 2, network address dan broadcast address. Formula untuk
menghitung jumlah total valid IP dalam sebuah network adalah :
Total IP Valid = 2H
- 2, dimana H adalah jumlah bit host.
Unicast, Broadcast, dan Multicast
Dalam TCP/IP, dikenal 3 tipe komunikasi :
• Unicast
• Broadcast
• Multicast
Pada komunikasi unicast, komunikasi terjadi satu ke satu, satu pengirim dan satu penerima.
Belajar IT Mandiri 7 akhmadkun.wordpress.com
Pada komunikasi broadcast, komputer mengirimkan data kepada semua host dalam sebuah network
menggunakan broadcast address network tersebut sebagai tujuan.
Biasanya paket broadcast terbatas pada satu network lokal yang sama dengan pengirim (limited
broadcast), Paket limited broadcast selalu menggunakan 255.255.255.255 sebagai IP address yang
dituju.
Akan tetapi, ada juga paket broadcast yang ditujukan kepada semua host dalam network lain (directed
broadcast), Paket ini selalu menggunakan broadcast address network tujuan sebagai destination
addressnya.
Belajar CCNA 8 akhmad.ext1@gmail.com
Komunikasi multicast mengirimkan paket dari satu host ke sekelompok host tertentu anggota
multicast group yang diwakili oleh IP address multicast. Komunikasi multicast di desain untuk
menghemat penggunaan bandwidth. Contoh komunikasi multicast adalah video/audio live streaming
dan pertukaran update routing pada beberapa protokol routing.
Host/komputer yang ingin menerima data multicast harus mendaftar (subscribe) untuk menjadi
anggota multicast group yang dimaksud. Setiap multicast group diwakili oleh sebuah IP address khusus
untuk multicast. Range IP yang digunakan untuk trafik multicast adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255.
Belajar IT Mandiri 9 akhmadkun.wordpress.com
IP address Private
Sebagian besar IP address yang ada merupakan IP address publik yang di desain untuk komunikasi
network yang dapat terhubung ke Internet. IP address public bersifat unik, hanya dapat di pakai oleh
satu mesin/perangkat di dalam Internet.
Namun, ada beberapa blok IP address private yang digunakan untuk network dengan keperluan
terbatas, network yang tidak terhubung ke Internet. IP address private bisa dipakai oleh siapapun,
hanya saja network yang menggunakan IP address private tidak bisa dan tidak boleh terhubung ke
internet secara langsung.
Berikut adalah blok-blok IP address private tersebut :
10.0.0.0/8 10.0.0.0 – 10.255.255.255
172.16.0.0/12 172.16.0.0 – 172.31.255.255
192.168.0.0/16 192.168.0.0 – 192.168.255.255
Komputer - komputer di dalam network yang menggunakan IP address private tidak bisa bebas
mengakses Internet secara langsung, diperlukan sebuah teknologi yang disebut Network Address
Translation (NAT) untuk 'mengakali'-nya.
IP Address tak Terpakai
Selain network address dan broadcast address, ada beberapa jenis IP address lain yang tidak dapat kita
gunakan sebagai IP address komputer atau perangkat jaringan yang lain :
• Default route (0.0.0.0).
• Loopback (127.0.0.0/8), IP yang digunakan oleh mesin untuk mengirim paket ke mesin itu
sendiri.
• Link-local (169.254.0.0/16), Biasanya otomatis di assign ke host oleh OS ketika tidak tersedia
konfigurasi IP atau gagal request DHCP.
Kelas IP Address
IP address dikelompokkan menjadi 5 kelas, A,B,C,D, dan E. Pengalamatan network dengan
menggunakan blok IP address dengan nilai prefix-length default disebut classful addressing.
Belajar CCNA 10 akhmad.ext1@gmail.com
Kelas Nilai Oktet
Pertama
Network (N)
dan Host (H)
Subnet mask Prefix-length Total IP per
network
A 1 – 127 N.H.H.H 255.0.0.0 /8 224
– 2 =
16.777.214
B 128 – 191 N.N.H.H 255.255.0.0 /16 216
– 2 = 65.534
C 192 – 223 N.N.N.H 255.255.255.0 /24 28
– 2 = 254
D 224 – 239 (Multicast) - - -
E 240 – 255 (Experimental) - - -
Pada kenyataannya, sistem pengalamatan yang sering dipakai di lapangan adalah classless addressing,
dimana nilai prefix-length pada blok IP address yang digunakan dalam network disesuaikan dengan
jumlah anggota host yang dibutuhkan.
Subnetting
Jika kita menggunakan classful addressing, maka satu buah network kelas A dapat menampung total
jumlah host sebanyak 16.777.214 host, dan kelas B dapat menampung host sebanyak 65,534 host.
Desain network seperti ini sangat tidak efisien. Misalkan untuk network dengan jumlah komputer 100
buah, maka menggunakan IP kelas B akan ada 65,434 IP yang tidak terpakai. Solusinya, kita bisa
memecah sekumpulan blok IP address sebuah network menjadi beberapa kelompok blok IP yang lebih
kecil yang disebut sub-network (subnet).
Subnetting dapat dilakukan dengan cara meminjam beberapa bit dari host-portion untuk kemudian
dijadikan sebagai tambahan bit network-portion. Misalnya, network dengan prefix /24 dapat kita
subnetting menjadi subnet ber-prefix /25 atau /26 dan seterusnya. Semakin banyak bit host yang
Belajar IT Mandiri 11 akhmadkun.wordpress.com
dipinjam semakin banyak subnet yang dihasilkan dan semakin sedikit jumlah host tiap subnetnya.
Untuk setiap bit yang dipinjam dapat menggandakan jumlah subnet dengan ukuran yang sama, Rumus
untuk menghitung jumlah subnet yang dihasilkan adalah 2n
, dengan n adalah banyaknya bit yang
dipinjam (bit subnet).
Penentuan network address tiap subnet yang dihasilkan dapat dilakukan dengan cara menghitung
bilangan kelipatan terlebih dahulu menggunakan tabel berikut
Setelah ketemu bilangan kelipatannya, maka network address dari setiap subnet bisa diperoleh dengan
mengoperasikan bilangan kelipatan tersebut pada oktet dimana terjadi subnetting.
Contoh, sebuah network kelas C 192.168.1.0/24 disubnet menjadi /26. Bit ke 26 berada pada oktet ke-
4, berarti subnetting terjadi pada octet ke-4. Prefix /26 menunjukkan bahwa bit subnetnya adalah 2,
yang berarti bilangan kelipatannya adalah 64. Network address setiap subnet bisa kita peroleh dengan
mengoperasikan kelipatan 128 pada octet ke-4 (0, 64, 128, dan 192). Hasilnya :
• 192.168.1.0/26
• 192.168.1.64/26
• 192.168.1.128/26
• 192.168.1.192/26
Belajar CCNA 12 akhmad.ext1@gmail.com

More Related Content

What's hot

Jaringan Komputer - Analisis PDU
Jaringan Komputer - Analisis PDUJaringan Komputer - Analisis PDU
Jaringan Komputer - Analisis PDU
Universitas Gadjah Mada
 
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Tri Sugihartono
 
JARINGAN KOMPUTER LANJUTAN “NETWORK ADDRESS TRANSLATION (NAT) dan ACCESS CON...
JARINGAN KOMPUTER LANJUTAN “NETWORK ADDRESS TRANSLATION (NAT) dan  ACCESS CON...JARINGAN KOMPUTER LANJUTAN “NETWORK ADDRESS TRANSLATION (NAT) dan  ACCESS CON...
JARINGAN KOMPUTER LANJUTAN “NETWORK ADDRESS TRANSLATION (NAT) dan ACCESS CON...
Lusiana Diyan
 
#1 PENGENALAN PYTHON
#1 PENGENALAN PYTHON#1 PENGENALAN PYTHON
#1 PENGENALAN PYTHON
Rachmat Wahid Saleh Insani
 
Bab 13 steganografi dan watermarking
Bab 13 steganografi dan watermarkingBab 13 steganografi dan watermarking
Bab 13 steganografi dan watermarking
Syafrizal
 
38441420 skripsi-aplikasi-penjualan-bab-1-5
38441420 skripsi-aplikasi-penjualan-bab-1-538441420 skripsi-aplikasi-penjualan-bab-1-5
38441420 skripsi-aplikasi-penjualan-bab-1-5
ketanmanis
 
Konteks, Data Flow Diagram dan Kamus Data
Konteks, Data Flow Diagram dan Kamus DataKonteks, Data Flow Diagram dan Kamus Data
Konteks, Data Flow Diagram dan Kamus Data
Fraiza Geraldi
 
BLACK BOX DAN WHITE BOX.pptx
BLACK BOX DAN WHITE BOX.pptxBLACK BOX DAN WHITE BOX.pptx
BLACK BOX DAN WHITE BOX.pptx
TaufikHidayat8361
 
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet Tracer
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet TracerMembangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet Tracer
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet Tracer
Lusiana Diyan
 
Rancangan 1 Gedung 2 lantai 4 Ruangan
Rancangan 1 Gedung 2 lantai 4 RuanganRancangan 1 Gedung 2 lantai 4 Ruangan
Rancangan 1 Gedung 2 lantai 4 Ruangan
Fanny Oktaviarti
 
Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7 Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7
ahmad haidaroh
 
12. data (variable dan list) scratch
12. data (variable dan list) scratch12. data (variable dan list) scratch
12. data (variable dan list) scratch
Fajar Baskoro
 
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
ahmad haidaroh
 
Interaksi manusia dan komputer
Interaksi manusia dan komputerInteraksi manusia dan komputer
Interaksi manusia dan komputer
Miftahul Khair N
 
Analisis Semantik - P 6 Teknik Kompilasi
Analisis Semantik - P 6 Teknik KompilasiAnalisis Semantik - P 6 Teknik Kompilasi
Analisis Semantik - P 6 Teknik Kompilasi
ahmad haidaroh
 
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Braga Rezpect
 
Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi
Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi
Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi
ahmad haidaroh
 
Ppt cpu
Ppt cpuPpt cpu
Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian Perangkat LunakPengujian Perangkat Lunak
Pengujian Perangkat Lunak
Adam Mukharil Bachtiar
 

What's hot (20)

Jaringan Komputer - Analisis PDU
Jaringan Komputer - Analisis PDUJaringan Komputer - Analisis PDU
Jaringan Komputer - Analisis PDU
 
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
 
JARINGAN KOMPUTER LANJUTAN “NETWORK ADDRESS TRANSLATION (NAT) dan ACCESS CON...
JARINGAN KOMPUTER LANJUTAN “NETWORK ADDRESS TRANSLATION (NAT) dan  ACCESS CON...JARINGAN KOMPUTER LANJUTAN “NETWORK ADDRESS TRANSLATION (NAT) dan  ACCESS CON...
JARINGAN KOMPUTER LANJUTAN “NETWORK ADDRESS TRANSLATION (NAT) dan ACCESS CON...
 
#1 PENGENALAN PYTHON
#1 PENGENALAN PYTHON#1 PENGENALAN PYTHON
#1 PENGENALAN PYTHON
 
Bab 13 steganografi dan watermarking
Bab 13 steganografi dan watermarkingBab 13 steganografi dan watermarking
Bab 13 steganografi dan watermarking
 
38441420 skripsi-aplikasi-penjualan-bab-1-5
38441420 skripsi-aplikasi-penjualan-bab-1-538441420 skripsi-aplikasi-penjualan-bab-1-5
38441420 skripsi-aplikasi-penjualan-bab-1-5
 
Konteks, Data Flow Diagram dan Kamus Data
Konteks, Data Flow Diagram dan Kamus DataKonteks, Data Flow Diagram dan Kamus Data
Konteks, Data Flow Diagram dan Kamus Data
 
BLACK BOX DAN WHITE BOX.pptx
BLACK BOX DAN WHITE BOX.pptxBLACK BOX DAN WHITE BOX.pptx
BLACK BOX DAN WHITE BOX.pptx
 
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet Tracer
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet TracerMembangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet Tracer
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet Tracer
 
Rancangan 1 Gedung 2 lantai 4 Ruangan
Rancangan 1 Gedung 2 lantai 4 RuanganRancangan 1 Gedung 2 lantai 4 Ruangan
Rancangan 1 Gedung 2 lantai 4 Ruangan
 
Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7 Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7
 
12. data (variable dan list) scratch
12. data (variable dan list) scratch12. data (variable dan list) scratch
12. data (variable dan list) scratch
 
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
 
Interaksi manusia dan komputer
Interaksi manusia dan komputerInteraksi manusia dan komputer
Interaksi manusia dan komputer
 
Analisis Semantik - P 6 Teknik Kompilasi
Analisis Semantik - P 6 Teknik KompilasiAnalisis Semantik - P 6 Teknik Kompilasi
Analisis Semantik - P 6 Teknik Kompilasi
 
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
 
Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi
Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi
Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi
 
Ppt cpu
Ppt cpuPpt cpu
Ppt cpu
 
Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian Perangkat LunakPengujian Perangkat Lunak
Pengujian Perangkat Lunak
 
SDD
SDDSDD
SDD
 

Similar to 4 ip address dan subnetting

Rangkuman materi jaringan komputer ( Ip Address )
Rangkuman materi jaringan komputer ( Ip Address )Rangkuman materi jaringan komputer ( Ip Address )
Rangkuman materi jaringan komputer ( Ip Address )
HarrySaftana
 
Jaringan-Komputer-Pertemuan-6.pdf
Jaringan-Komputer-Pertemuan-6.pdfJaringan-Komputer-Pertemuan-6.pdf
Jaringan-Komputer-Pertemuan-6.pdf
Diri Ku Erno
 
IP Address,Sistem Bilangan dan Konversinya
IP Address,Sistem Bilangan dan KonversinyaIP Address,Sistem Bilangan dan Konversinya
IP Address,Sistem Bilangan dan Konversinya
Refita Dinda
 
Ip address
Ip addressIp address
Ip address
Mr Nahot Frastian
 
Dimas pratama 18312244_if18c
Dimas pratama 18312244_if18cDimas pratama 18312244_if18c
Dimas pratama 18312244_if18c
EmailIg
 
Rangkuman materi ip address dinar imanda
Rangkuman materi ip address dinar imandaRangkuman materi ip address dinar imanda
Rangkuman materi ip address dinar imanda
DinarImanda1
 
Per-11-IPAddres-Email-Web.pptx
Per-11-IPAddres-Email-Web.pptxPer-11-IPAddres-Email-Web.pptx
Per-11-IPAddres-Email-Web.pptx
MawantaIndra1
 
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdfUK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
koswara10
 
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkomIP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkombalahong
 
Modul "Pemberian Ip addressing"
Modul "Pemberian Ip addressing"Modul "Pemberian Ip addressing"
Modul "Pemberian Ip addressing"
obanganggara
 
Konsep dasar ip address
Konsep dasar ip addressKonsep dasar ip address
Konsep dasar ip addressfiqhan
 
Pengalamatan Jaringan.pptx
Pengalamatan Jaringan.pptxPengalamatan Jaringan.pptx
Pengalamatan Jaringan.pptx
JepriM1
 
IP ADDRESS .pptx
IP ADDRESS .pptxIP ADDRESS .pptx
IP ADDRESS .pptx
FrndyIP
 
IPv4 Addressing
IPv4 AddressingIPv4 Addressing
IPv4 Addressing
I Wayan Degeng
 
5 ip address
5 ip address5 ip address
5 ip address
Simon Patabang
 
Subnetting
SubnettingSubnetting
Subnetting
engguh123
 

Similar to 4 ip address dan subnetting (20)

Rangkuman materi jaringan komputer ( Ip Address )
Rangkuman materi jaringan komputer ( Ip Address )Rangkuman materi jaringan komputer ( Ip Address )
Rangkuman materi jaringan komputer ( Ip Address )
 
Jaringan-Komputer-Pertemuan-6.pdf
Jaringan-Komputer-Pertemuan-6.pdfJaringan-Komputer-Pertemuan-6.pdf
Jaringan-Komputer-Pertemuan-6.pdf
 
IP Address,Sistem Bilangan dan Konversinya
IP Address,Sistem Bilangan dan KonversinyaIP Address,Sistem Bilangan dan Konversinya
IP Address,Sistem Bilangan dan Konversinya
 
Ip address
Ip addressIp address
Ip address
 
Ip address
Ip addressIp address
Ip address
 
Ip address
Ip addressIp address
Ip address
 
Dimas pratama 18312244_if18c
Dimas pratama 18312244_if18cDimas pratama 18312244_if18c
Dimas pratama 18312244_if18c
 
Rangkuman materi ip address dinar imanda
Rangkuman materi ip address dinar imandaRangkuman materi ip address dinar imanda
Rangkuman materi ip address dinar imanda
 
Per-11-IPAddres-Email-Web.pptx
Per-11-IPAddres-Email-Web.pptxPer-11-IPAddres-Email-Web.pptx
Per-11-IPAddres-Email-Web.pptx
 
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdfUK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
 
Modul 3 subnetting
Modul 3 subnettingModul 3 subnetting
Modul 3 subnetting
 
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkomIP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
 
Jaringan Komputer dan Internet 6
Jaringan Komputer dan Internet 6Jaringan Komputer dan Internet 6
Jaringan Komputer dan Internet 6
 
Modul "Pemberian Ip addressing"
Modul "Pemberian Ip addressing"Modul "Pemberian Ip addressing"
Modul "Pemberian Ip addressing"
 
Konsep dasar ip address
Konsep dasar ip addressKonsep dasar ip address
Konsep dasar ip address
 
Pengalamatan Jaringan.pptx
Pengalamatan Jaringan.pptxPengalamatan Jaringan.pptx
Pengalamatan Jaringan.pptx
 
IP ADDRESS .pptx
IP ADDRESS .pptxIP ADDRESS .pptx
IP ADDRESS .pptx
 
IPv4 Addressing
IPv4 AddressingIPv4 Addressing
IPv4 Addressing
 
5 ip address
5 ip address5 ip address
5 ip address
 
Subnetting
SubnettingSubnetting
Subnetting
 

More from Billy Andreas

Access 2007
Access 2007Access 2007
Access 2007
Billy Andreas
 
Ms access2007-1201
Ms access2007-1201Ms access2007-1201
Ms access2007-1201
Billy Andreas
 
File zilla sebgai server ftp
File zilla sebgai server ftpFile zilla sebgai server ftp
File zilla sebgai server ftp
Billy Andreas
 
Body
BodyBody
Peraturan dan tata tertib lomba debat bahasa indonesia
Peraturan dan tata tertib lomba debat bahasa indonesiaPeraturan dan tata tertib lomba debat bahasa indonesia
Peraturan dan tata tertib lomba debat bahasa indonesia
Billy Andreas
 
Lessonowhhh
LessonowhhhLessonowhhh
Lessonowhhh
Billy Andreas
 
Lesson AJAH
Lesson AJAHLesson AJAH
Lesson AJAH
Billy Andreas
 

More from Billy Andreas (7)

Access 2007
Access 2007Access 2007
Access 2007
 
Ms access2007-1201
Ms access2007-1201Ms access2007-1201
Ms access2007-1201
 
File zilla sebgai server ftp
File zilla sebgai server ftpFile zilla sebgai server ftp
File zilla sebgai server ftp
 
Body
BodyBody
Body
 
Peraturan dan tata tertib lomba debat bahasa indonesia
Peraturan dan tata tertib lomba debat bahasa indonesiaPeraturan dan tata tertib lomba debat bahasa indonesia
Peraturan dan tata tertib lomba debat bahasa indonesia
 
Lessonowhhh
LessonowhhhLessonowhhh
Lessonowhhh
 
Lesson AJAH
Lesson AJAHLesson AJAH
Lesson AJAH
 

Recently uploaded

Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 

Recently uploaded (20)

Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 

4 ip address dan subnetting

  • 1. Setiap perangkat jaringan baik komputer, router, ataupun yang lain harus memiliki identitas yang unik. Pada layer network, paket-paket komunikasi data memerlukan alamat pengirim dan alamat penerima dari kedua perangkat yang berkomunikasi. Dengan menggunakan IPv4, berarti setiap paket akan memiliki 32-bit address komputer pengirim dan 32-bit address komputer penerima dalam IP Header paket. Format IP address IP address adalah sistem pengalamatan pada TCP/IP yang tersusun atas 32 bit angka biner, angka yang hanya dapat bernilai 0 atau 1. Misal : 11000000101010000000101000000001 32 – bit (32 kombinasi angka 0 dan 1) 32 bit angka tersebut dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih manusiawi yakni dalam format bilangan desimal. Caranya adalah dengan membagi angka 32 bit tersebut menjadi 4 bagian masing-masing 8 bit. Setiap bagian tadi disebut octet. 11000000 10101000 00001010 00000001 8 bit 8 bit 8 bit 8 bit Kemudian untuk setiap 8 bit bilangan biner dapat kita konversi menjadi bilangan desimal, sehingga kita dapatkan 4 buah angka desimal. Cara mengkonversi bilangan biner menjadi bilangan desimal adalah dengan menggunakan tabel berikut ini : Nilai dalam desimal 128 64 32 16 8 4 2 1 Bit ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7 ke-8 Yang berarti : (1) bit ke – 1 bernilai 128 (2) bit ke – 2 bernilai 64 (3) bit ke – 3 bernilai 32 (4) bit ke – 4 bernilai 16 (5) bit ke – 5 bernilai 8 (6) bit ke – 6 bernilai 4 (7) bit ke – 7 bernilai 2 (8) bit ke – 8 bernilai 1 Misal, dengan menggunakan tabel diatas, 8 bit 11110000 ini dapat kita konversi menjadi bilangan Belajar IT Mandiri 1 akhmadkun.wordpress.com
  • 2. desimal seperti berikut : Nilai dalam desimal 128 64 32 16 8 4 2 1 Bit 1 1 1 1 0 0 0 0 Yang berarti nilai desimal dari angka 8 bit 11110000 tersebut adalah 128+64+32+16+0+0+0+0 = 240. Contoh lagi, 8 bit 10101010 ini dapat kita konversi menjadi bilangan desimal seperti berikut : Nilai dalam desimal 128 64 32 16 8 4 2 1 Bit 1 0 1 0 1 0 1 0 Yang berarti nilai desimal dari 10101010 adalah 128+0+32+0+8+0+2+0 = 170. Jadi, dengan metode yang sama, 32 bit angka biner berikut 11000000 10101000 00001010 00000001 dapat kita konversi menjadi bentuk decimal seperti ini : 11000000 10101000 00001010 00000001 192 168 10 1 Setelah kita dapatkan 4 angka desimal kita dapat menuliskannya secara berurutan dengan dipisahkan huruf titik (.) seperti ini 192.168.10.1. Penulisan IP address dengan format diatas dikenal dengan sebutan dotted-decimal. 32-bit 11000000 10101000 00001010 00000001 Dotted-decimal 192.168.10.1 Prefix-length dan Subnet Mask 32 bit angka biner IP address di bagi menjadi 2 porsi/bagian, network-portion dan host-portion. Belajar CCNA 2 akhmad.ext1@gmail.com
  • 3. Network-portion dapat menunjukkan network address dimana IP address tersebut berada, sedangkan host-portion menunjukkan identitas komputer di dalam network. Di dalam satu network yang sama, semua komputer/host memiliki susunan bit network-portion yang sama. Diketahui bahwa jumlah total : network-portion + host-portion = 32. Lalu, bagaimana kita dapat mengetahui berapa banyak bit-bit yang digunakan sebagai network-portion dan berapa banyak bit-bit untuk host-portion? Ada 2 cara untuk menentukan besar network-portion dan host-portion : 1. prefix-length 2. subnet mask Prefix-length Prefix-length menunjukkan berapa banyak jumlah bit-bit pertama dari 32 bit IP address yang digunakan sebagai network-portion. Jadi, jika sebuah network menggunakan prefix-length /24; maka berarti network tersebut menggunakan 24 bit pertama IP address sebagai network-portion, dan sisa 8 bit IP address terakhirnya merupakan host-portion. Contoh, sebuah network dengan prefix-length 24; 192.168.1.0/24, maka : • Jumlah bit network-portion = 24 bit. • Jumlah bit host-portion = 32 – 24 = 8 bit. 32 – bit IP address = 24 – bit network-portion + 8 – bit host-portion. 192 168 1 0 11000000 10101000 00000001 00000000 24 – bit network-portion 8 – bit host-portion Contoh lagi, sebuah network dengan prefix 26; 172.16.1.128/26, maka : • Jumlah bit network-portion = 26. • Jumlah bit host-portion = 32 – 26 = 6. Belajar IT Mandiri 3 akhmadkun.wordpress.com
  • 4. 32 – bit IP address = 26 – bit network-portion + 8 – bit host-portion. 172 16 1 128 10101100 00010000 00000001 10000000 26 – bit network-portion 6 – bit host-portion Subnet mask Cara lain untuk menentukan berapa banyak bit dalam network-portion dan berapa banyak bit dalam host-portion adalah dengan menggunakan subnet mask. Seperti halnya IP address, subnet mask juga merupakan 32 angka biner yang dapat diekspresikan dalam bentuk dotted-decimal. Hanya saja, didalam subnet mask semua bit network-portion diwakili oleh angka 1 sedangkan semua bit host-portion akan diwakili oleh angka 0. • network-portion → 1 • host-portion → 0 Contoh, network dengan prefix-length /24; maka : • Jumlah bit network-portion = 24. • Jumlah bit host-portion = 8. Maka, 32 angka biner subnet mask-nya adalah 24 angka biner bernilai 1 + 8 angka biner bernilai 0. 11111111 11111111 11111111 00000000 255 255 255 0 Dengan demikian kita dapatkan dotted-decimal subnet mask = 255.255.255.0. Contoh lagi, sebuah network dengan prefix-length /27; maka : • Jumlah bit network-portion = 27. • Jumlah bit host-portion = 5. Maka, 32 angka biner subnet mask-nya adalah 27 angka biner bernilai 1 + 5 angka biner bernilai 0. 11111111 11111111 11111111 1110000 255 255 255 224 Dengan demikian kita dapatkan dotted-decimal subnet mask = 255.255.255.224. Belajar CCNA 4 akhmad.ext1@gmail.com
  • 5. Sebaliknya, sebuah network dengan subnet mask dapat kita ketahui besar prefix-length dengan cara mengkonversi nilai subnet mask ke dalam bentuk bilangan biner kemudian kita hitung jumlah bilangan biner yang bernilai 1. Contoh, sebuah network dengan subnet mask 255.255.255.192, berapakah prefix-length-nya? 255 255 255 192 11111111 11111111 11111111 11000000 Dengan demikian kita dapatkan bahwa prefix-length-nya adalah /26. Network Address dan Broadcast Address Ada beberapa jenis IP address : • Host address, IP address yang dapat di assign ke perangkat jaringan seperti komputer atau router. • Network address, IP address yang menunjukkan alamat sebuah network o Semua host dalam satu network memiliki network address yang sama o Network address ini bisa diperoleh dengan cara merubah semua bit dalam host-portion menjadi 0. o IP address ini tidak dapat di assign ke perangkat jaringan. • Broadcast address, jenis IP address yang digunakan untuk mengirim data ke semua host yang ada dalam satu network. o Broadcast address ini bisa diperoleh dengan cara merubah semua bit dalam host-portion menjadi 1. Contoh, berapakah network address dan broadcast address dari komputer dengan IP 172.16.4.71/24? Prefix-length adalah 24, maka : • Jumlah bit network-portion = 24. • Jumlah bit host-portion = 8. 172 16 4 1 10101100 00010000 00000100 01000111 Untuk mendapatkan : • Network address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 0. • Broadcast address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 1. Belajar IT Mandiri 5 akhmadkun.wordpress.com
  • 6. susunan bit awal 10101100 00010000 00000100 01000111 susunan bit network addres 10101100 00010000 00000100 00000000 dotted-decimal network address 172 16 4 0 Kita dapatkan network address-nya adalah 172.16.4.0/24. susunan bit awal 10101100 00010000 00000100 01000111 susunan bit broadcast address 10101100 00010000 00000100 11111111 dotted-decimal broadcast address 172 16 4 255 Kita dapatkan broadcast address-nya adalah 172.16.4.255/24. Contoh lagi, tentukan network address dan broadcast address dari komputer dengan IP 172.16.4.71/26? Prefix-length adalah 26, maka : • Jumlah bit network-portion = 26. • Jumlah bit host-portion = 6. 172 16 4 1 10101100 00010000 00000100 01000111 Untuk mendapatkan : • Network address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 0. • Broadcast address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 1. susunan bit awal 10101100 00010000 00000100 01000111 susunan bit network addres 10101100 00010000 00000100 01000000 dotted-decimal network address 172 16 4 64 Kita dapatkan network address-nya adalah 172.16.4.64/24. Belajar CCNA 6 akhmad.ext1@gmail.com
  • 7. susunan bit awal 10101100 00010000 00000100 01000111 susunan bit broadcast address 10101100 00010000 00000100 01111111 dotted-decimal broadcast address 172 16 4 127 Kita dapatkan broadcast address-nya adalah 172.16.4.127/24. Valid Range IP address dan Total IP Valid Bagaimana cara mengidentifikasi siapa saja yang termasuk kedalam anggota sebuah network? Berapa sajakah IP address yang termasuk dalam sebuah network? Jika network address dan broadcast address dari sebuah network sudah bisa ditentukan, maka menentukan siapa saja anggota network tersebut adalah hal yang mudah. Valid range IP address adalah semua IP address yang berada diantara network address dan broadcast addrdess, dengan kata lain: Valid range IP address = network address + 1 s/d broadcast address - 1. Misalnya sebuah address 192.168.52.130/25 dengan cara diatas dapat kita tentukan bahwa address tersebut memiliki : • Network address : 192.168.52.128 • Broadcast address : 192.168.52.225 • Valid Range address : 192.168.52.129 s/d 192.168.52.224 Dapat kita simpulkan bahwa dalam sebuah network, valid range IP addressnya adalah semua IP kecuali network address dan broadcast addressnya. Jika kita hitung, maka total host valid address nya adalah semua IP dalam network dikurangi 2, network address dan broadcast address. Formula untuk menghitung jumlah total valid IP dalam sebuah network adalah : Total IP Valid = 2H - 2, dimana H adalah jumlah bit host. Unicast, Broadcast, dan Multicast Dalam TCP/IP, dikenal 3 tipe komunikasi : • Unicast • Broadcast • Multicast Pada komunikasi unicast, komunikasi terjadi satu ke satu, satu pengirim dan satu penerima. Belajar IT Mandiri 7 akhmadkun.wordpress.com
  • 8. Pada komunikasi broadcast, komputer mengirimkan data kepada semua host dalam sebuah network menggunakan broadcast address network tersebut sebagai tujuan. Biasanya paket broadcast terbatas pada satu network lokal yang sama dengan pengirim (limited broadcast), Paket limited broadcast selalu menggunakan 255.255.255.255 sebagai IP address yang dituju. Akan tetapi, ada juga paket broadcast yang ditujukan kepada semua host dalam network lain (directed broadcast), Paket ini selalu menggunakan broadcast address network tujuan sebagai destination addressnya. Belajar CCNA 8 akhmad.ext1@gmail.com
  • 9. Komunikasi multicast mengirimkan paket dari satu host ke sekelompok host tertentu anggota multicast group yang diwakili oleh IP address multicast. Komunikasi multicast di desain untuk menghemat penggunaan bandwidth. Contoh komunikasi multicast adalah video/audio live streaming dan pertukaran update routing pada beberapa protokol routing. Host/komputer yang ingin menerima data multicast harus mendaftar (subscribe) untuk menjadi anggota multicast group yang dimaksud. Setiap multicast group diwakili oleh sebuah IP address khusus untuk multicast. Range IP yang digunakan untuk trafik multicast adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255. Belajar IT Mandiri 9 akhmadkun.wordpress.com
  • 10. IP address Private Sebagian besar IP address yang ada merupakan IP address publik yang di desain untuk komunikasi network yang dapat terhubung ke Internet. IP address public bersifat unik, hanya dapat di pakai oleh satu mesin/perangkat di dalam Internet. Namun, ada beberapa blok IP address private yang digunakan untuk network dengan keperluan terbatas, network yang tidak terhubung ke Internet. IP address private bisa dipakai oleh siapapun, hanya saja network yang menggunakan IP address private tidak bisa dan tidak boleh terhubung ke internet secara langsung. Berikut adalah blok-blok IP address private tersebut : 10.0.0.0/8 10.0.0.0 – 10.255.255.255 172.16.0.0/12 172.16.0.0 – 172.31.255.255 192.168.0.0/16 192.168.0.0 – 192.168.255.255 Komputer - komputer di dalam network yang menggunakan IP address private tidak bisa bebas mengakses Internet secara langsung, diperlukan sebuah teknologi yang disebut Network Address Translation (NAT) untuk 'mengakali'-nya. IP Address tak Terpakai Selain network address dan broadcast address, ada beberapa jenis IP address lain yang tidak dapat kita gunakan sebagai IP address komputer atau perangkat jaringan yang lain : • Default route (0.0.0.0). • Loopback (127.0.0.0/8), IP yang digunakan oleh mesin untuk mengirim paket ke mesin itu sendiri. • Link-local (169.254.0.0/16), Biasanya otomatis di assign ke host oleh OS ketika tidak tersedia konfigurasi IP atau gagal request DHCP. Kelas IP Address IP address dikelompokkan menjadi 5 kelas, A,B,C,D, dan E. Pengalamatan network dengan menggunakan blok IP address dengan nilai prefix-length default disebut classful addressing. Belajar CCNA 10 akhmad.ext1@gmail.com
  • 11. Kelas Nilai Oktet Pertama Network (N) dan Host (H) Subnet mask Prefix-length Total IP per network A 1 – 127 N.H.H.H 255.0.0.0 /8 224 – 2 = 16.777.214 B 128 – 191 N.N.H.H 255.255.0.0 /16 216 – 2 = 65.534 C 192 – 223 N.N.N.H 255.255.255.0 /24 28 – 2 = 254 D 224 – 239 (Multicast) - - - E 240 – 255 (Experimental) - - - Pada kenyataannya, sistem pengalamatan yang sering dipakai di lapangan adalah classless addressing, dimana nilai prefix-length pada blok IP address yang digunakan dalam network disesuaikan dengan jumlah anggota host yang dibutuhkan. Subnetting Jika kita menggunakan classful addressing, maka satu buah network kelas A dapat menampung total jumlah host sebanyak 16.777.214 host, dan kelas B dapat menampung host sebanyak 65,534 host. Desain network seperti ini sangat tidak efisien. Misalkan untuk network dengan jumlah komputer 100 buah, maka menggunakan IP kelas B akan ada 65,434 IP yang tidak terpakai. Solusinya, kita bisa memecah sekumpulan blok IP address sebuah network menjadi beberapa kelompok blok IP yang lebih kecil yang disebut sub-network (subnet). Subnetting dapat dilakukan dengan cara meminjam beberapa bit dari host-portion untuk kemudian dijadikan sebagai tambahan bit network-portion. Misalnya, network dengan prefix /24 dapat kita subnetting menjadi subnet ber-prefix /25 atau /26 dan seterusnya. Semakin banyak bit host yang Belajar IT Mandiri 11 akhmadkun.wordpress.com
  • 12. dipinjam semakin banyak subnet yang dihasilkan dan semakin sedikit jumlah host tiap subnetnya. Untuk setiap bit yang dipinjam dapat menggandakan jumlah subnet dengan ukuran yang sama, Rumus untuk menghitung jumlah subnet yang dihasilkan adalah 2n , dengan n adalah banyaknya bit yang dipinjam (bit subnet). Penentuan network address tiap subnet yang dihasilkan dapat dilakukan dengan cara menghitung bilangan kelipatan terlebih dahulu menggunakan tabel berikut Setelah ketemu bilangan kelipatannya, maka network address dari setiap subnet bisa diperoleh dengan mengoperasikan bilangan kelipatan tersebut pada oktet dimana terjadi subnetting. Contoh, sebuah network kelas C 192.168.1.0/24 disubnet menjadi /26. Bit ke 26 berada pada oktet ke- 4, berarti subnetting terjadi pada octet ke-4. Prefix /26 menunjukkan bahwa bit subnetnya adalah 2, yang berarti bilangan kelipatannya adalah 64. Network address setiap subnet bisa kita peroleh dengan mengoperasikan kelipatan 128 pada octet ke-4 (0, 64, 128, dan 192). Hasilnya : • 192.168.1.0/26 • 192.168.1.64/26 • 192.168.1.128/26 • 192.168.1.192/26 Belajar CCNA 12 akhmad.ext1@gmail.com