Kode antara / Intermediate code merupakan hasil dari tahapan analisis, yang dibuat oleh kompilator pada saat mentranslasikan program dari bahasa tingkat tinggi
Kode antara / Intermediate code merupakan hasil dari tahapan analisis, yang dibuat oleh kompilator pada saat mentranslasikan program dari bahasa tingkat tinggi
JARINGAN KOMPUTER LANJUTAN “NETWORK ADDRESS TRANSLATION (NAT) dan ACCESS CON...Lusiana Diyan
Network Address Translation (NAT) merupakan sebuah sistem untuk menggabungkan lebih dari satu komputer untuk dihubungkan ke dalam jaringan internet hanya dengan menggunakan sebuah alamat IP. Sehingga setiap komputer di dalam NAT ketika berselancar di internet akan terlihat memiliki alamat IP yang sama jika dilacak.
ACL merupakan daftar access control yang berisi perizinan serta data kemana user akan diberikan izin. Jika data telah memiliki izin, maka hanya dapat diakses oleh beberapa user yang telah diberikan akses saja dan tentunya sudah dikontrol oleh access control tersebut.
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet TracerLusiana Diyan
Packet Tracer adalah sebuah cross-platform visual simulasi alat yang dirancang oleh Cisco Systems yang memungkinkan pengguna untuk membuat topologi jaringan dan meniru modern jaringan komputer. Perangkat lunak ini memungkinkan pengguna untuk mensimulasikan konfigurasi Cisco router dan switch menggunakan simulasi antarmuka baris perintah. Packet Tracer menggunakan drag dan drop antarmuka pengguna, yang memungkinkan pengguna untuk menambah dan menghapus simulasi perangkat jaringan seperti yang mereka lihat cocok. Perangkat lunak ini terutama difokuskan terhadap Bersertifikat Cisco Network Associate Akademi siswa sebagai alat pendidikan untuk membantu mereka belajar CCNA fundamental konsep.
Program : sederetan instruksi atau perintah (dalam bahasa yang di mengerti oleh komputer) untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu, sehingga menghasilkan suatu keluaran / output yang diharapkan.
Algoritma : urutan langkah-langkah atau instruksi-instruksi yang harus dilaksanakan untuk memecahkan masalah.
Materi untuk mata kuliah Pengujian Perangkat Lunak perihal Pengujian Perangkat Luak yang berfokus kepada Unit VS. Integration Testing dan White Box serta Black Box Testing
Rangkuman materi jaringan komputer ( Ip Address )HarrySaftana
materi di dapat dari beberapa sumber yang saya tambahkan sedikit agar mudah di mengerti , materi trkait di dalamnya ,
definisi ip addres,kelas ip addres, cara baca Ip addres (biner)
slide ini di buat untuk publik
dan untuk memenuhi tugas kuliah
JARINGAN KOMPUTER LANJUTAN “NETWORK ADDRESS TRANSLATION (NAT) dan ACCESS CON...Lusiana Diyan
Network Address Translation (NAT) merupakan sebuah sistem untuk menggabungkan lebih dari satu komputer untuk dihubungkan ke dalam jaringan internet hanya dengan menggunakan sebuah alamat IP. Sehingga setiap komputer di dalam NAT ketika berselancar di internet akan terlihat memiliki alamat IP yang sama jika dilacak.
ACL merupakan daftar access control yang berisi perizinan serta data kemana user akan diberikan izin. Jika data telah memiliki izin, maka hanya dapat diakses oleh beberapa user yang telah diberikan akses saja dan tentunya sudah dikontrol oleh access control tersebut.
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet TracerLusiana Diyan
Packet Tracer adalah sebuah cross-platform visual simulasi alat yang dirancang oleh Cisco Systems yang memungkinkan pengguna untuk membuat topologi jaringan dan meniru modern jaringan komputer. Perangkat lunak ini memungkinkan pengguna untuk mensimulasikan konfigurasi Cisco router dan switch menggunakan simulasi antarmuka baris perintah. Packet Tracer menggunakan drag dan drop antarmuka pengguna, yang memungkinkan pengguna untuk menambah dan menghapus simulasi perangkat jaringan seperti yang mereka lihat cocok. Perangkat lunak ini terutama difokuskan terhadap Bersertifikat Cisco Network Associate Akademi siswa sebagai alat pendidikan untuk membantu mereka belajar CCNA fundamental konsep.
Program : sederetan instruksi atau perintah (dalam bahasa yang di mengerti oleh komputer) untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu, sehingga menghasilkan suatu keluaran / output yang diharapkan.
Algoritma : urutan langkah-langkah atau instruksi-instruksi yang harus dilaksanakan untuk memecahkan masalah.
Materi untuk mata kuliah Pengujian Perangkat Lunak perihal Pengujian Perangkat Luak yang berfokus kepada Unit VS. Integration Testing dan White Box serta Black Box Testing
Rangkuman materi jaringan komputer ( Ip Address )HarrySaftana
materi di dapat dari beberapa sumber yang saya tambahkan sedikit agar mudah di mengerti , materi trkait di dalamnya ,
definisi ip addres,kelas ip addres, cara baca Ip addres (biner)
slide ini di buat untuk publik
dan untuk memenuhi tugas kuliah
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
1. Setiap perangkat jaringan baik komputer, router, ataupun yang lain harus memiliki identitas yang unik.
Pada layer network, paket-paket komunikasi data memerlukan alamat pengirim dan alamat penerima
dari kedua perangkat yang berkomunikasi. Dengan menggunakan IPv4, berarti setiap paket akan
memiliki 32-bit address komputer pengirim dan 32-bit address komputer penerima dalam IP Header
paket.
Format IP address
IP address adalah sistem pengalamatan pada TCP/IP yang tersusun atas 32 bit angka biner, angka yang
hanya dapat bernilai 0 atau 1. Misal :
11000000101010000000101000000001
32 – bit (32 kombinasi angka 0 dan 1)
32 bit angka tersebut dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih manusiawi yakni dalam format bilangan
desimal. Caranya adalah dengan membagi angka 32 bit tersebut menjadi 4 bagian masing-masing 8 bit.
Setiap bagian tadi disebut octet.
11000000 10101000 00001010 00000001
8 bit 8 bit 8 bit 8 bit
Kemudian untuk setiap 8 bit bilangan biner dapat kita konversi menjadi bilangan desimal, sehingga
kita dapatkan 4 buah angka desimal. Cara mengkonversi bilangan biner menjadi bilangan desimal
adalah dengan menggunakan tabel berikut ini :
Nilai dalam desimal 128 64 32 16 8 4 2 1
Bit ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7 ke-8
Yang berarti :
(1) bit ke – 1 bernilai 128
(2) bit ke – 2 bernilai 64
(3) bit ke – 3 bernilai 32
(4) bit ke – 4 bernilai 16
(5) bit ke – 5 bernilai 8
(6) bit ke – 6 bernilai 4
(7) bit ke – 7 bernilai 2
(8) bit ke – 8 bernilai 1
Misal, dengan menggunakan tabel diatas, 8 bit 11110000 ini dapat kita konversi menjadi bilangan
Belajar IT Mandiri 1 akhmadkun.wordpress.com
2. desimal seperti berikut :
Nilai dalam desimal 128 64 32 16 8 4 2 1
Bit 1 1 1 1 0 0 0 0
Yang berarti nilai desimal dari angka 8 bit 11110000 tersebut adalah 128+64+32+16+0+0+0+0 = 240.
Contoh lagi, 8 bit 10101010 ini dapat kita konversi menjadi bilangan desimal seperti berikut :
Nilai dalam desimal 128 64 32 16 8 4 2 1
Bit 1 0 1 0 1 0 1 0
Yang berarti nilai desimal dari 10101010 adalah 128+0+32+0+8+0+2+0 = 170.
Jadi, dengan metode yang sama, 32 bit angka biner berikut 11000000 10101000 00001010 00000001
dapat kita konversi menjadi bentuk decimal seperti ini :
11000000 10101000 00001010 00000001
192 168 10 1
Setelah kita dapatkan 4 angka desimal kita dapat menuliskannya secara berurutan dengan dipisahkan
huruf titik (.) seperti ini 192.168.10.1.
Penulisan IP address dengan format diatas dikenal dengan sebutan dotted-decimal.
32-bit 11000000 10101000 00001010 00000001
Dotted-decimal 192.168.10.1
Prefix-length dan Subnet Mask
32 bit angka biner IP address di bagi menjadi 2 porsi/bagian, network-portion dan host-portion.
Belajar CCNA 2 akhmad.ext1@gmail.com
3. Network-portion dapat menunjukkan network address dimana IP address tersebut berada, sedangkan
host-portion menunjukkan identitas komputer di dalam network. Di dalam satu network yang sama,
semua komputer/host memiliki susunan bit network-portion yang sama.
Diketahui bahwa jumlah total :
network-portion + host-portion = 32.
Lalu, bagaimana kita dapat mengetahui berapa banyak bit-bit yang digunakan sebagai network-portion
dan berapa banyak bit-bit untuk host-portion?
Ada 2 cara untuk menentukan besar network-portion dan host-portion :
1. prefix-length
2. subnet mask
Prefix-length
Prefix-length menunjukkan berapa banyak jumlah bit-bit pertama dari 32 bit IP address yang digunakan
sebagai network-portion.
Jadi, jika sebuah network menggunakan prefix-length /24; maka berarti network tersebut menggunakan
24 bit pertama IP address sebagai network-portion, dan sisa 8 bit IP address terakhirnya merupakan
host-portion.
Contoh, sebuah network dengan prefix-length 24; 192.168.1.0/24, maka :
• Jumlah bit network-portion = 24 bit.
• Jumlah bit host-portion = 32 – 24 = 8 bit.
32 – bit IP address = 24 – bit network-portion + 8 – bit host-portion.
192 168 1 0
11000000 10101000 00000001 00000000
24 – bit network-portion 8 – bit host-portion
Contoh lagi, sebuah network dengan prefix 26; 172.16.1.128/26, maka :
• Jumlah bit network-portion = 26.
• Jumlah bit host-portion = 32 – 26 = 6.
Belajar IT Mandiri 3 akhmadkun.wordpress.com
4. 32 – bit IP address = 26 – bit network-portion + 8 – bit host-portion.
172 16 1 128
10101100 00010000 00000001 10000000
26 – bit network-portion 6 – bit host-portion
Subnet mask
Cara lain untuk menentukan berapa banyak bit dalam network-portion dan berapa banyak bit dalam
host-portion adalah dengan menggunakan subnet mask.
Seperti halnya IP address, subnet mask juga merupakan 32 angka biner yang dapat diekspresikan dalam
bentuk dotted-decimal. Hanya saja, didalam subnet mask semua bit network-portion diwakili oleh
angka 1 sedangkan semua bit host-portion akan diwakili oleh angka 0.
• network-portion → 1
• host-portion → 0
Contoh, network dengan prefix-length /24; maka :
• Jumlah bit network-portion = 24.
• Jumlah bit host-portion = 8.
Maka, 32 angka biner subnet mask-nya adalah 24 angka biner bernilai 1 + 8 angka biner bernilai 0.
11111111 11111111 11111111 00000000
255 255 255 0
Dengan demikian kita dapatkan dotted-decimal subnet mask = 255.255.255.0.
Contoh lagi, sebuah network dengan prefix-length /27; maka :
• Jumlah bit network-portion = 27.
• Jumlah bit host-portion = 5.
Maka, 32 angka biner subnet mask-nya adalah 27 angka biner bernilai 1 + 5 angka biner bernilai 0.
11111111 11111111 11111111 1110000
255 255 255 224
Dengan demikian kita dapatkan dotted-decimal subnet mask = 255.255.255.224.
Belajar CCNA 4 akhmad.ext1@gmail.com
5. Sebaliknya, sebuah network dengan subnet mask dapat kita ketahui besar prefix-length dengan cara
mengkonversi nilai subnet mask ke dalam bentuk bilangan biner kemudian kita hitung jumlah bilangan
biner yang bernilai 1.
Contoh, sebuah network dengan subnet mask 255.255.255.192, berapakah prefix-length-nya?
255 255 255 192
11111111 11111111 11111111 11000000
Dengan demikian kita dapatkan bahwa prefix-length-nya adalah /26.
Network Address dan Broadcast Address
Ada beberapa jenis IP address :
• Host address, IP address yang dapat di assign ke perangkat jaringan seperti komputer atau
router.
• Network address, IP address yang menunjukkan alamat sebuah network
o Semua host dalam satu network memiliki network address yang sama
o Network address ini bisa diperoleh dengan cara merubah semua bit dalam host-portion
menjadi 0.
o IP address ini tidak dapat di assign ke perangkat jaringan.
• Broadcast address, jenis IP address yang digunakan untuk mengirim data ke semua host yang
ada dalam satu network.
o Broadcast address ini bisa diperoleh dengan cara merubah semua bit dalam host-portion
menjadi 1.
Contoh, berapakah network address dan broadcast address dari komputer dengan IP 172.16.4.71/24?
Prefix-length adalah 24, maka :
• Jumlah bit network-portion = 24.
• Jumlah bit host-portion = 8.
172 16 4 1
10101100 00010000 00000100 01000111
Untuk mendapatkan :
• Network address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 0.
• Broadcast address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 1.
Belajar IT Mandiri 5 akhmadkun.wordpress.com
6. susunan bit awal 10101100 00010000 00000100 01000111
susunan bit network addres 10101100 00010000 00000100 00000000
dotted-decimal network address 172 16 4 0
Kita dapatkan network address-nya adalah 172.16.4.0/24.
susunan bit awal 10101100 00010000 00000100 01000111
susunan bit broadcast address 10101100 00010000 00000100 11111111
dotted-decimal broadcast address 172 16 4 255
Kita dapatkan broadcast address-nya adalah 172.16.4.255/24.
Contoh lagi, tentukan network address dan broadcast address dari komputer dengan IP
172.16.4.71/26?
Prefix-length adalah 26, maka :
• Jumlah bit network-portion = 26.
• Jumlah bit host-portion = 6.
172 16 4 1
10101100 00010000 00000100 01000111
Untuk mendapatkan :
• Network address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 0.
• Broadcast address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 1.
susunan bit awal 10101100 00010000 00000100 01000111
susunan bit network addres 10101100 00010000 00000100 01000000
dotted-decimal network address 172 16 4 64
Kita dapatkan network address-nya adalah 172.16.4.64/24.
Belajar CCNA 6 akhmad.ext1@gmail.com
7. susunan bit awal 10101100 00010000 00000100 01000111
susunan bit broadcast address 10101100 00010000 00000100 01111111
dotted-decimal broadcast address 172 16 4 127
Kita dapatkan broadcast address-nya adalah 172.16.4.127/24.
Valid Range IP address dan Total IP Valid
Bagaimana cara mengidentifikasi siapa saja yang termasuk kedalam anggota sebuah network? Berapa
sajakah IP address yang termasuk dalam sebuah network?
Jika network address dan broadcast address dari sebuah network sudah bisa ditentukan, maka
menentukan siapa saja anggota network tersebut adalah hal yang mudah. Valid range IP address adalah
semua IP address yang berada diantara network address dan broadcast addrdess, dengan kata lain:
Valid range IP address = network address + 1 s/d broadcast address - 1.
Misalnya sebuah address 192.168.52.130/25 dengan cara diatas dapat kita tentukan bahwa address
tersebut memiliki :
• Network address : 192.168.52.128
• Broadcast address : 192.168.52.225
• Valid Range address : 192.168.52.129 s/d 192.168.52.224
Dapat kita simpulkan bahwa dalam sebuah network, valid range IP addressnya adalah semua IP kecuali
network address dan broadcast addressnya. Jika kita hitung, maka total host valid address nya
adalah semua IP dalam network dikurangi 2, network address dan broadcast address. Formula untuk
menghitung jumlah total valid IP dalam sebuah network adalah :
Total IP Valid = 2H
- 2, dimana H adalah jumlah bit host.
Unicast, Broadcast, dan Multicast
Dalam TCP/IP, dikenal 3 tipe komunikasi :
• Unicast
• Broadcast
• Multicast
Pada komunikasi unicast, komunikasi terjadi satu ke satu, satu pengirim dan satu penerima.
Belajar IT Mandiri 7 akhmadkun.wordpress.com
8. Pada komunikasi broadcast, komputer mengirimkan data kepada semua host dalam sebuah network
menggunakan broadcast address network tersebut sebagai tujuan.
Biasanya paket broadcast terbatas pada satu network lokal yang sama dengan pengirim (limited
broadcast), Paket limited broadcast selalu menggunakan 255.255.255.255 sebagai IP address yang
dituju.
Akan tetapi, ada juga paket broadcast yang ditujukan kepada semua host dalam network lain (directed
broadcast), Paket ini selalu menggunakan broadcast address network tujuan sebagai destination
addressnya.
Belajar CCNA 8 akhmad.ext1@gmail.com
9. Komunikasi multicast mengirimkan paket dari satu host ke sekelompok host tertentu anggota
multicast group yang diwakili oleh IP address multicast. Komunikasi multicast di desain untuk
menghemat penggunaan bandwidth. Contoh komunikasi multicast adalah video/audio live streaming
dan pertukaran update routing pada beberapa protokol routing.
Host/komputer yang ingin menerima data multicast harus mendaftar (subscribe) untuk menjadi
anggota multicast group yang dimaksud. Setiap multicast group diwakili oleh sebuah IP address khusus
untuk multicast. Range IP yang digunakan untuk trafik multicast adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255.
Belajar IT Mandiri 9 akhmadkun.wordpress.com
10. IP address Private
Sebagian besar IP address yang ada merupakan IP address publik yang di desain untuk komunikasi
network yang dapat terhubung ke Internet. IP address public bersifat unik, hanya dapat di pakai oleh
satu mesin/perangkat di dalam Internet.
Namun, ada beberapa blok IP address private yang digunakan untuk network dengan keperluan
terbatas, network yang tidak terhubung ke Internet. IP address private bisa dipakai oleh siapapun,
hanya saja network yang menggunakan IP address private tidak bisa dan tidak boleh terhubung ke
internet secara langsung.
Berikut adalah blok-blok IP address private tersebut :
10.0.0.0/8 10.0.0.0 – 10.255.255.255
172.16.0.0/12 172.16.0.0 – 172.31.255.255
192.168.0.0/16 192.168.0.0 – 192.168.255.255
Komputer - komputer di dalam network yang menggunakan IP address private tidak bisa bebas
mengakses Internet secara langsung, diperlukan sebuah teknologi yang disebut Network Address
Translation (NAT) untuk 'mengakali'-nya.
IP Address tak Terpakai
Selain network address dan broadcast address, ada beberapa jenis IP address lain yang tidak dapat kita
gunakan sebagai IP address komputer atau perangkat jaringan yang lain :
• Default route (0.0.0.0).
• Loopback (127.0.0.0/8), IP yang digunakan oleh mesin untuk mengirim paket ke mesin itu
sendiri.
• Link-local (169.254.0.0/16), Biasanya otomatis di assign ke host oleh OS ketika tidak tersedia
konfigurasi IP atau gagal request DHCP.
Kelas IP Address
IP address dikelompokkan menjadi 5 kelas, A,B,C,D, dan E. Pengalamatan network dengan
menggunakan blok IP address dengan nilai prefix-length default disebut classful addressing.
Belajar CCNA 10 akhmad.ext1@gmail.com
11. Kelas Nilai Oktet
Pertama
Network (N)
dan Host (H)
Subnet mask Prefix-length Total IP per
network
A 1 – 127 N.H.H.H 255.0.0.0 /8 224
– 2 =
16.777.214
B 128 – 191 N.N.H.H 255.255.0.0 /16 216
– 2 = 65.534
C 192 – 223 N.N.N.H 255.255.255.0 /24 28
– 2 = 254
D 224 – 239 (Multicast) - - -
E 240 – 255 (Experimental) - - -
Pada kenyataannya, sistem pengalamatan yang sering dipakai di lapangan adalah classless addressing,
dimana nilai prefix-length pada blok IP address yang digunakan dalam network disesuaikan dengan
jumlah anggota host yang dibutuhkan.
Subnetting
Jika kita menggunakan classful addressing, maka satu buah network kelas A dapat menampung total
jumlah host sebanyak 16.777.214 host, dan kelas B dapat menampung host sebanyak 65,534 host.
Desain network seperti ini sangat tidak efisien. Misalkan untuk network dengan jumlah komputer 100
buah, maka menggunakan IP kelas B akan ada 65,434 IP yang tidak terpakai. Solusinya, kita bisa
memecah sekumpulan blok IP address sebuah network menjadi beberapa kelompok blok IP yang lebih
kecil yang disebut sub-network (subnet).
Subnetting dapat dilakukan dengan cara meminjam beberapa bit dari host-portion untuk kemudian
dijadikan sebagai tambahan bit network-portion. Misalnya, network dengan prefix /24 dapat kita
subnetting menjadi subnet ber-prefix /25 atau /26 dan seterusnya. Semakin banyak bit host yang
Belajar IT Mandiri 11 akhmadkun.wordpress.com
12. dipinjam semakin banyak subnet yang dihasilkan dan semakin sedikit jumlah host tiap subnetnya.
Untuk setiap bit yang dipinjam dapat menggandakan jumlah subnet dengan ukuran yang sama, Rumus
untuk menghitung jumlah subnet yang dihasilkan adalah 2n
, dengan n adalah banyaknya bit yang
dipinjam (bit subnet).
Penentuan network address tiap subnet yang dihasilkan dapat dilakukan dengan cara menghitung
bilangan kelipatan terlebih dahulu menggunakan tabel berikut
Setelah ketemu bilangan kelipatannya, maka network address dari setiap subnet bisa diperoleh dengan
mengoperasikan bilangan kelipatan tersebut pada oktet dimana terjadi subnetting.
Contoh, sebuah network kelas C 192.168.1.0/24 disubnet menjadi /26. Bit ke 26 berada pada oktet ke-
4, berarti subnetting terjadi pada octet ke-4. Prefix /26 menunjukkan bahwa bit subnetnya adalah 2,
yang berarti bilangan kelipatannya adalah 64. Network address setiap subnet bisa kita peroleh dengan
mengoperasikan kelipatan 128 pada octet ke-4 (0, 64, 128, dan 192). Hasilnya :
• 192.168.1.0/26
• 192.168.1.64/26
• 192.168.1.128/26
• 192.168.1.192/26
Belajar CCNA 12 akhmad.ext1@gmail.com