Dokumen tersebut membahas analisis aspek keuangan yang meliputi proyeksi kebutuhan modal, biaya, laba rugi, arus kas, neraca, dan laporan keuangan untuk menilai kelayakan suatu bisnis. Analisis ini bertujuan untuk memperkirakan pendanaan dan aliran kas proyek serta mengetahui kelayakannya dari sisi profitabilitas dan berkelanjutan.
2. ASPEK KEUANGAN
SKB (aspek keuangan) bertujuan
untuk mengetahui perkiraan
pendanaan dan aliran kas
proyek/ bisnis, sehingga dapat
diketahui layak atau tidaknya
rencana bisnis yang dimaksud.
3. Target Analisis Aspek Keuangan
dalam studi kelayakan bisnis dapat
dilihat dari dua sisi yang sangat
umum, yaitu :
a. PROFIT (untung) dan
b. CONTINUITY
(berkelanjutan).
4. ASPEK FINANCIAL
ANALISIS KEBUTUHAN
MODAL
ANALISIS KEBUTUHAN
BIAYA USAHA
ANALISIS RUGI-LABA
USAHA
Modal untuk
asset tetap
Modal u/Kegiatan
praoperasional
Analisa kebutuhan
modal kerja
Uang kas kecil
BIAYA TETAP –
BIAYA VARIABEL
BIAYA PRODUKSI
BIAYA OVERHEAD
& ADM
B. PEMASARAN,
PENYUSUTAN
& BUNGA
5. 1.Bagaimana Mencari Dana.
Tahap ini awal tugas dari Manager Keuangan,
dimana ia bertugas untuk mencari sumber -
sumber dana yang bisa dipakai atau
dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai modal
perusahaan. Secara umum modal perusahaan
bersumber dari modal sendiri dan modal asing.
Modal sendiri yaitu berupa modal dari pemilik
yang disetor dan dijadikan sebagai modal
perusahaan seperti (stock), dan modal asing
berupa hasil pinjaman ke Perbankan, hasil
penjualan saham termasuk hutang dagang serta
obligasi juga yang lainnya.
6. 2.Bagaimana Mengelola Dana
Management Keuangan bertugas mengelola
dana perusahaan dan kemudian
menginvestasikan dana tersebut ke tempat -
tempat yang dianggap produktif dan
memberikan keuntungan. Manager Keuangan
harus selalu memantau dan menganalisa
dengan baik setiap tindakan dan keputusan
yang diambil dengan memperhitungkan aspek
-aspek keuangan dan non keuangan
7. 3.Bagaimana Membagi Dana
Pihak Management Keuangan akan melakukan
keputusan untuk membagi kepada para pemilik
sesuai dengan jumlah modal yang disetor atau
yang ditempatkan. Biasanya ini dibicarakan dalam
RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
Pembagian Keuntungan terhadap saham
biasanya disebut dengan pembagian deviden.
Management Perusahaan adalah yang
menjalankan perusahaan
Komisaris Perusahaan adalah yang memiliki
modal atau pemegang saham utama perusahaan
8. Investasi Awal
► Biaya Pra Operasi (Studi kelayakan, litbang
produk, perizinan, uji coba proses)
► Biaya Aktiva tetap
1. Tanah dan Bangunan
2. Mesin-mesin produksi
3. Tool and equifment
4. Kendaraan mobilitas
5. Peralatan kantor, dll
Penentuan umur proyek:
1. Umur ekonomis aktiva utama.
2. Umur ekonomis aktiva yang nilainya tertinggi.
9. Cash Flows (Arus Kas)
Cash Inflow :
1. Pendapatan atau penjualan
2. Nilai sisa aktiva tetap dan
Modal kerja pada akhir
periode
3. Penurunan Modal Kerja
4. Keuntungan dari penjualan
Aktiva
Net Cashflow :
Cash inflow – Cash Outflow atau
Net Profit + Depresiasi + Bunga
Pinjaman
Cash Outflow :
1. Biaya Pra Operasi
2. Biaya Investasi (Aktiva
Tetap)
3. Kenaikan Modal Kerja
(NetConcept)
4. Biaya Operasional
5. Pajak
Bukan unsur cashflow :
Biaya penyusutan
Biaya Bunga dan cicilan
hutang
10. Kebutuhan dana dan sumbernya
Untuk merealisasikan suatu proyek bisnis dibutuhkan dana untuk
investasi. Kebutuhan dana tersebut dapat diklasifikasikan atas dasar:
aktiva tetap berwujud
aktiva tetap tak berwujud
modal kerja
Sumber dana harus yang mempunyai biaya paling rendah dan tidak
menimbulkan masalah bagi perusahaan
Sumber dana yang penting antara lain:
Modal pemilik perusahaan
Saham yang diperoleh dari penerbitan saham di pasar modal
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar
modal
Kredit yang diterima dari bank
Leasing dari lembaga nonbank
11. Rekapitulasi penerimaan
Rekapitulasi ini bertujuan untuk menghitung besarnya
arus kas masuk, yaitu perkiraan neto dari pemasukan
yang akan diterima selama periode tertentu.
Perkiraan penjualan yang telah dihitung pada saat
analisis pemasaran.
Harga jual yang ditetapkan.
Tambahan pendapatan lain-lain yang mungkin
diperoleh karena adanya pendirian usaha ini.
Ketiga unsur tersebut harus dikaji ulang untuk menguji
kebenaran data yang ada dan seberapa akurat cara
yang dilakukan untuk menghimpun data tersebut
dilakukan pada saat analisis aspek-aspek usaha dari
tahapan SKB.
12. Rekapitulasi pengeluaran
Pelaku studi perlu menghimpun seluruh biaya yang
akan dikeluarkan untuk membiayai proyek
pembangunan dan usaha ini.
Kegiatan ini akan menjadi semakin penting jika pada
saat analisis aspek usaha dari tahapan SKB
melibatkan banyak orang dan disiplin ilmu yang
berbeda sehingga kemungkinan ada biaya atau
pengeluaran yang berebda cara menafsirkannya.
13. Aliran kas
Penentuan besarnya aliran kas riil dalam penilaian
kelayakan usaha merupakan suatu kegiatan inti yang
harus dilakukan oleh pelaku SKB.
Secara umum, dapat dikatakan bahwa arus kas riil
didapat dengan cara mengurangi total rekap
perkiraan penerimaan dengan total rekap perkiraan
biaya usaha.
Selain itu, perlu juga diperhatikan perilaku biaya
secara keseluruhan, yaitu apakah masih ada biaya
yang pada masa periode operasi belum dapat
sepenuhnya dipakai tapi sudah dialokasikan untuk
biaya usaha.
14. Proyeksi neraca dan R/L
Tujuan membuat neraca dan laporan R/L performa adalah untuk
memberikan gambaran secara lengkap tentang seluruh dana, baik
yang akan dikeluarkan maupun yang direncanakan akan masuk
sebagai akibat dari perolehan usaha itu jika sudah siap beroperasi.
Neraca dan R/L performa akan mendukung penilaian finansial
karena akan diketahui dengan jelas struktur keuangan dari usaha
yang direncanakan dan struktur kekayaan dari usaha tersebut,
serta dapat dilihat seberapa besar pinjaman yang akan diperoleh
kalau usaha ini sudah beroperasi dan biaya-biaya apa saja yang
harus dikeluarkan selama periode tertentu, dan besarnya laba atau
rugi yang akan diperoleh jika usaha ini beroperasi di masa yang
akan datang
Adanya proyeksi ini akan memudahkan untuk menentukan
besarnya aliran kas tahunan dan dapat dijadikan dasar untuk
penyusunan anggaran kas.
15. Kesimpulan
Lingkup aspek ini meliputi berbagai
implikasi keuangan dari berbagai kegiatan
yang membutuhkan dana investasi,
kebutuhan dana modal kerja, rencana
pembelanjaan dan sumber-sumbernya,
proyeksi laba rugi yang meliputi proyeksi
pendapatan dan proyeksi biaya, proyeksi
arus kas, serta kemampuan melunasi kredit
dan perhitungan kelayakan usaha yang
ditunjukkan oleh nilai-nilai PP, NPV, IRR, PI.