4. DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
LATAR BELAKANG
Permasalahan
Pertumbuhan jalan tidak mampu menampung pertumbuhan kendaraan
Dampak kemacetan menjadi pemandangan yang biasa yang merugikan penggun
Perkembangan teknologi konstruksi masih terbatas pada perkerasan lentur dan
teknologi perkerasan kaku cast in situ (relatif sedikit pada jenis pracetak
Kondisi struktur geografis dan jenis karakteristik tanah
Kendali yang sulit antara kekuatan konstruksi dengan beban berlebih
Solusi
Sistem beton pracetak adalah sistem yang memberikan kualitas yang baik, waktu yang
cepat dan ekonomis
Pengembangan inovasi sistem beton pracetak yang diajukan merupakan kompilasi dari
berbagai referensi dan pengalaman yang ada.
Sistem beton pracetak telah juga diterapkan untuk konstruksi jalan, dengan berbagai detail,
metoda, dan performa aktual
Perlu suatu metoda perbaikan yang cepat dengan mutu yang terjamin
5. DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REFERENSI YANG TERKAIT
Seksi yang berakitan dalam Spesifikasi Umum
• Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas : Seksi 1.8
• Kajian Teknis Lapangan : Seksi 1.9
• Bahan dan Penyimpanan : Seksi 1.11
• Pemeliharaan Jalan Samping dan Bangunan Pelengkapnya : Seksi 1.14
• Pengamanan Lingkungan Hidup : Seksi 1.17
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Seksi 1.19
• Manajemen Mutu : Seksi 1.21
• Lapis Fondasi Agregat : Seksi 5.1
• Perkerasan Beton Semen : Seksi 5.3
• Stabilitas Tanah (Soil Stabilization) : Seksi 5.4
• Lapis Fondasi Agregat Semen (CTB dan CSTB) : Seksi 5.5
• Beton dan Beton Kinerja Tinggi : Seksi 7.1
• Beton Pratekan : Seksi 7.2
• Baja Tulangan : Seksi 7.3
• Perbaikan Retak dengan Bahan Epoksi : Seksi 8.1
• Perbaikan Dimensi Struktur Beton : Seksi 8.2
Standar Nasional Indonesia (SNI)
SNI 0710511989 Kawat baja karbon tinggi untuk konstruksi beton pratekan
SNI 0368082002 Metode pengujian kekentalan graut untuk beton agregat praletak
SNI 6418:2016 Spesfikasi pengencer graut untuk beton agregat praletak
SNI 6818:2013 Spesifikasi bahan kering bersifat semen, cepat mengeras, dalam kemasan untuk perbaikan
beton
12. DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PERKERASAN PRACETAK VS KONVENSIONAL
PRACETAK KONVENSIONAL
ASPEK DESAIN
Sistem sambungan khusus disebut dowel aktifator Sambungan dowel pada setiap segmennya
Pada sambungan antar panel > menahan gaya vertical dan lenturan Pada sambungan antar panel > hanya mampu menahan gaya vertical
Tebal 18 cm dan 20 cm Tebal perkerasan 27‐40 cm
Mutu beton minimum f’c 45 Mpa Mutu beton fs 45 Mpa
Tulangan wiremesh, tulangan utama dan baja prategang berfungsi
menahan beban handling, ereksi, susut dan beban kendaraan lalu lintas
Tanpa tulangan atau hanya menggunakan tulangan wiremesh yang
bersifat menahan susut
Beban overload 2x MST (faktanya beban kendaraan belum bisa
dikendalikan
Dirancang sesuai beban 1x MST
Kemampuan adaptasi pada subgrade ideal (CBR≥6%) maupun tidak ideal
(tanah sulit/lunak atau CBR≥2,5%)
Dirancang dengan kondisi subgrade ideal (CBR≥6%)
13. DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PRACETAK KONVENSIONAL
ASPEK METODE KONSTRUKSI
Panel dibuat secara pabrikasi sehingga mutu dapat dikendalikan Sistem cast in situ, kualitas mutu bervariasi dan kurang terkendali
Pada konstruksi jalan baru, panel langsung diletakkan pada lapisan
subgrade dan celah diisi dengan filler dan selanjutnya dapat langsung
difungsikan dengan konstruksi permanen
Pada kontruksi jalan baru, proses terdiri dari pekerjaan bekisting,
pengecoran lean concrete, pengecoran beton perkerasan kaku jalan baru
berfungsi setelah proses curing memadai (waktu > 2 minggu)
Pada konstruksi peningkatan jalan, panel diletakkan langsung pada
perkerasan eksisting dan setelah injeksi celah antara panel dengan
lapisan bawah (waktu curing berkisar 3 jam – 24 jam), maka konstruksi
jalan bisa langsung difungsikan
Diatas konstruksi eksisting dibuat bekisting untuk pengecoran lean
concrete (minimum setting > 2 minggu) dan pengecoran beton. Jalan
baru berfungsi setelah proses curing memadai (waktu > 2 minggu)
Waktu pelaksanaan yang sangat cepat > tidak menimbulkan kemacetan Waktu pelaksanaan konstruksi Lama > berdampak pada kemacetan
ASPEK EKONOMI
Pada initian cost, biaya konstruksi pada panel ini lebih mahal 15%‐30%
(adanya tulangan wiremesh, tulangan utama dan tulangan pratekan).
Namun pada biaya keseluruhan sesuai umur rencana (life cycle cost)
menjadi lebih murah.
Lebih murah dikarenakan tanpa tulangan, namun umur rencana tidak
tercapai atau lebih mahal
Proses pemeliharaan selama berfungsi relative berkurang cukup
signifikan (tidak ada pemeliharaan rutin, hanya pemeliharaan berkala
Umumnya diperlukan pemeliharaan rutin setiap tahun dan pemeliharaan
berkala selama 5 tahun (penggantian sealent, injeksi, retak dll.) sehingga
biaya pemeliharaan cukup tinggi
PERKERASAN PRACETAK VS KONVENSIONAL
18. DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BAHAN
• Bahan untuk produksi di Pabrik
• Panel Beton Pracetak
• Kawat Spiral Berlilitan
• Baja Prategang
• Bahan untuk pemasangan di lapangan
• Pelat Baja (Shoe Plate)
• Bahan Grouting
• semen grout
• mortar grout
• Bahan Epoksi Resin
• Bahan Perekat Beton (Bonding Agent)
• Ruji
• Dowel Aktivator
• Bahan Penutup Sambungan Muai
• Bahan penutup sambungan muai (joint sealant)
• Backer rod
21. DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PERALATAN
• Peralatan untuk pemasangan di lapangan
• Cetakan Panel Beton
• Peralatan Pencampuran Beton
• Alat Pemadat Beton
• Pengangkut Panel Beton Pracetak
• Perlengkapan Prategang
• Alat Pengangkat Panel Beton Pracetak (Crane)
• Penyimpanan Panel Beton Pracetak
• Peralatan pembuat Tekstur
• Alat Compressor
• Alat Pengukur Kerataan
• Peralatan mortar Grouting
• Peralatan semen grout
22. DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
ALUR SINGKAT PEKERJAAN (1)
PRODUKSI
PANEL
BETON
KODIFIKASI
PRODUK
TRIAL
INSTALASI
PENGIRIMAN
PRODUK
PENERIMAA
N DI
LAPANGAN
PENYIMPAN
AN DI
LAPANGAN
PERSIAPAN
PEMASANGA
N
PEMASANGA
N SHOE
PLATE
PENEMPATA
N SLAB
TRANSISI
PENEMPATAN PANEL
(MEMANJANG ATAU
MELINTANG
PENGUKURA
N TOLERANSI
KERATAAN
PELAKSANAA
N GROUTING
BAWAH
PANEL
PELAKSANAA
N GROUTING
SAMBUNGA
N
PELAKSANAA
N
SAMBUNGA
N
PERBAIKAN
MINOR
(JIKA ADA)
PEMBUKAAN
UNTUK
LALULINTAS
MULAI
SELESAI