Modul ini membahas tentang pelaksanaan konstruksi irigasi rawa, mencakup kerangka umum kendali mutu, rencana pelaksanaan kendali mutu, dasar teknologi beton, dan contoh pelaksanaan kendali mutu pekerjaan beton pada jaringan irigasi."
2. 1
2
3
4
Kerangka Umum
Pekerjaan Kendali Mutu
Rencana Pelaksanaan
Kendali Mutu
Dasar Teknologi Beton
Kendali Mutu Beton
Pada Jaringan Irigasi,
Pengetahuan Dasar
Pekerjaan Pasangan Batu
Pekerjaan Pasangan
Pada Bangunan
Pengairan
Pendahuluan
3. Pendahuluan
Tujuan Penulisan Modul Pelatihan tentang Pelaksanaan
Konstruksi Irigasi Rawa adalah untuk meningkatkan
pemahaman peserta pelatihan tentang berbagai aspek
manajemen kontrak secara umum agar dapat mengenal
tentang pelaksanaan konstruksi irigasi rawa dan
menjadikannya sebagai pengetahuan yang dapat diterapkan
oleh peserta didalam menjalankan tugasnya selaku
pengawas di bidang pelaksanaan konstruksi irigasi rawa.
Modul Pelatihan ini merupakan materi pelatihan yang dapat
digunakan peserta pelatihan serta instruktur mengenai
pelaksanaan konstruksi irigasi rawa.
4. Deskripsi Singkat
Secara garis besar modul menjelaskan mengenai: kerangka umum kendali mutu,
rencana pelaksanaan kendali mutu, dasar teknologi beton, contoh pelaksanaan kendali
mutu pekerjaan beton pada jaringan irigasi serta contoh¬cotoh formulir pemeriksaan
pekerjaan beton dilapangan.
Sistematika
1. Kerangka Umum Pekerjaan Kendali Mutu
2. Rencana Pelaksanaan Kendali Mutu
3. Dasar Teknologi Beton
4. Kendali Mutu Beton Pada Jaringan Irigasi
5. Pengetahuan Dasar Pekerjaan Pasangan Batu
6. Pekerjaan Pasangan Pada Bangunan Pengairan
Tujuan Instruksional Umum Modul ini adalah setelah mengikuti pelatihan peserta
pelatihan mampu mengetahui dan memahami tentang pelaksanaan pekerjaan beton
dan pasangan batu.
IDEA
“Tujuan”
5. Kerangka Umum Pekerjaan Kendali Mutu
Kegiatan utama pengawasan pekerjaan adalah
pengendalian mutu pekerjaan yang secara
umum memiliki 2 sasaran utama, yaitu agar
hasil pekerjaan:
- sesuai spesifikasi
- berfungsi sesuai rencana.
Pengertian material atau bahan dalam modul ini
adalah bahan dasar untuk konstruksi, seperti
agregate halus, agregat kasar, semen dsb.
Material-material ini sekurang-kurangnya harus
memenuhi syarat yang ditetapkan dalam
spesifikasi teknik. Kontrol material ini sangat
penting untuk menjamin keawetan bangunan
setelah konstruksi selesai dilaksanakan.
Pekerjaan-pekerjaan kendali mutu terdiri dari
pekerjaan-pekerjaan pokok, seperti berikut:
(1) Tes-tes laboratorium;
(2) Pengawasan lapangan dan
(3) Pemeriksaan dimensi.
Pemeriksaan dimensi dapat dilaksanakan dengan
2 cara:
(1) Pemeriksaan dengan pengukuran
langsung (controlled by the Direct
Measurement)
(2) Pemeriksaan dengan foto (Controlled
by the Photograph).
IDEA
6. Pemeriksaan Mutu Bangunan dan Saluran setelah selesai dikonstruksi
IDEA
Untuk memeriksa mutu final dari masing-masing bangunan dan saluran yang sudah
selesai dibangun, dan memeriksa fungsi sebagaimana direncanakan, dilakukan dengan
pemeriksaan :
• Pemeriksaan dimensi dan
• Pemeriksaan mutu final
Pemeriksaan dimensi dilaksanakan dengan pengecekan ukuran masing-masing bangunan
dan saluran untuk mengetahui bahwa ukuran sudah sesuai dengan ukuran-ukuran
rencana. Karena setiap ukuran konstruksi/saluran direncanakan dengan memperhatikan
stabilitas, daya tahan dan fungsi, maka pengendalian yang ketat terhadap ukuran-ukuran
adalah mutlak untuk menjamjn dapat berfungsinya bangunan sesuai yang direncanakan
dan aman.
Pada pelaksanaan konstruksi bangunan irigasi, kadang-kadang beberapa kesalahan tidak
dapat ditemukan pada saat pelaksanaan pekerjaan, karena pengawasan mutu harus
dilakukan terhadap saluran dan bangunan irigasi yang begitu banyak dan terpencar-
pencar dalam daerah yang luas. Kesalahan-kesalahan ini dapat ditemukan melalui uji
coba pengoperasian pada masa pemeliharaan/masa jaminan (garansi). Ini adalah
pengecekan mutu final terhadap fasilitas yang telah dibangun; oleh karena itu
pengecekan pada periode ini harus sangat teliti.
8. Susunan Staf
IDEA
Dengan terbatasnya jumlah anggota staf pengawas, maka pengaturan yang baik dalam
penyebaran staf untuk masing-masing pekerjaan pengawasan harus banyak
menyumbang kepada realisasi pekerjaan kendali mutu yang baik dilapangan.
Pekerjaan Tanah
- Untuk lokasi pekerjaan tanggul: 1 orang pengawas untuk 1 atau 2 lokasi pekerjaan yang
berdekatan;
- Pek. ditempat pengambilan : 1 pengawas untuk 1 atau 2 lokasi tempat pengambilan yang
berdekatan.
- Untuk lokasi pekerjaan galian: 1 orang pengawas untuk 3-4 lokasi yang berdekatan;
Pekerjaan – Pekerjaan Bangunan
- Untuk Pekerjaan2 biasa : 1 orang pengawas untuk 3-4 lokasi
pekerjaan yang berdekatan kecuali untuk
pekerjaan yang memerlukan kendali mutu secara
intensif, seperti pekerjaan pengecoran beton,
pekerjaan pemancangan tiang pancang dll.
- Untuk pekerjaan dengan pengawasan intensif : 1 orang pengawas untuk 1 lokasi
pekerjaan;
9. Kewajiban Team
IDEA
Cek Material
Cek Pekerjaan
Konstruksi
Cek laboratorium
Cek lapangan
Cek Dimensi
Cek dengan
pengukuran langsung
Cek dengan Potret
Cek mutu konstruksi
yang telah dibangun
Cek Dimensi
Cek mutu final
Cek Operasi
percobaan
Tim tes Laboratorium
Tim tes Laboratorium
Cek Kualitas
Tim Pengawas
(supervise Pekerjaan)
Tim Survey (cek elevasi
dan dimensi )
Tim Pengawas
Tim Pengawas
Tim Survey (cek elevasi
dan Dimensi
Tim Pengawas
Tim Pengawas
Team Pengukuran (cek
elevasi dan dimensi
Tim Pengawas
10. DASAR TEKNOLOGI BETON
• Agar pengawas dapat menjalankan tugas pengawasan dengan
baik khususnya dalam pengawasan pekerjaan beton,
pengawas harus memahamai dasar¬dasar teknologi beton.
Pada uraian dibawah akan dibahas secara garis besar dasar-
dasar teknologi beton yang sangat diperlukan sebagai bekal
bag para pengawas lapangan. Cakupan bahasan akan meliputi:
bahan beton, sifat penting beton, desain campuran beton,
pengenadlian mutu beton secara umum, pengadukan dan
pengangkutan, pengecoran dan perawatan, bekesting dan
finishing serta pengenalan beberapa beton khusus.
11. Sifat Umum Beton
IDEA
Kelebihan dan kekurangan beton ditinjau dari penggunaan dan tujuan
konstruksi pada umumnya adalah sebagai berikut :
Kelebihan :
(1). Mempunyai daya tahan tinggi
(2). Mempunyai kekuatan tekan tinggi
(3). Melindungi tulangan baja dari karat
(4). Mudah dibentuk
(5). Relatif murah dibandingkan dengan bahan bangunan yang lain
Kekurangan :
(1). Kekuatan tarik rendah
(2). Mempunyai kemungkinan terjadi retak
(3). Bobotnya besar.
12. Grafik dari adukan dengan kondisi : W/C = 0.54 Slump = 7.5 cm Agregat Kasar
IDEA
13. Bahan Beton
IDEA
Daerah susunan butir untuk agregat campuran
dengan diameter maksimum 31,5 mm (PBI 1971)
Daerah susunan butir untuk agregat
campuran dengan diameter maksimum 16,0
mm (PBI 1971)
14. Slump Test
IDEA
Uraian Slump (cm)
Maks Minimum
Dinding, pelat fondasi dan fondasi telapak 12,5 5,0
Fondasi telapak tidak bertulang, kaison dan
konstruksi dibawah tanah
9,0 2,5
Pelat, balok, kolom dan dinding 15,0 7,5
Perkerasan jalan 7,5 5,0
Pembetonan massal 7,5 2,5
16. Pengaruh kandungan udara terhadap ketahanan, kuat tekan dan
kebutuhan air adukan beton (Concrete manual USBR)
IDEA
17. Elastisitas dan deformasi massa beton pada kondisi beban tetap yang
diikuti dengan kondisi tanpa beban /beban dihilangkan (Concrete
manual USBR)
IDEA
19. Nilai faktor air semen (w/c) beton ditinjau dari daya tahannya
(durability).
IDEA
Jenis konstruksi beton Suhu sedang Suhu extreem
Extreme severityexposure structures, suchas pier, dan
and hydraulic structures fluctuating water levels
portions
0.55 ± 0.02 0.50 ± 0.02
Exposed structures such as portions of tunnel
linings, outside of dam concrete and not covered
by A
0.55 ± 0.02 0.50 ± 0.02
Concrete structures to be covered with backfill such
as under ground structures
0.58 ± 0.02 0.58 ± 0.02
Concrete structures that will be attacked by sulfate
alkalies in soil and ground water
0.50 ± 0.02
Tremie or pump in water 0.45 ± 0.02 0.45 ± 0.02
Cannal lining 0.45 ± 0.02 0.45 ± 0.02
Interior of dam concrete Requirement that will be established of
the strenghthermal properties of concrete
20. Proposi air pengaduk, agregrat dan kadar udara (USBR dan JIS)
IDEA
Ukuran
maximum
agregat
Berat
isi
agregat
Beton polos (plain
concrete)
Beton AEA Beton WRA
kasar Air S/A W Air S/A W Air S/A W
per m3 % % % % % % % % %
(%)
15 53 2,5 49 190 7.0 45 166 7.0 47 160
20 61 2.0 46 181 6.0 42 162 6.0 43 155
25 66 1.5 41 172 5.0 37 154 5.0 38 145
40 72 1.0 36 165 4.5 34 145 4.5 34 135
50 75 0.5 33 152 4.0 30 136 4.0 31 125
80 81 0.3 31 146 3.5 28 125 3.5 29 110
150 87 0.2 26 128 3.0 24 110 3.0 24 92
21. Nilai penyesuaian proposi untuk adukan beton
IDEA
I t e m Adjustment of S/A % Adjustment of water
(kg)
F.M (sand)± 0.1 ± 0.5 -
Slump ± 1 cm - ± 1.2%
W / C ± 0.05 ± 1.0 -
S /A ± 1.0% - ± 1.5 kg
Air ± 1.0% ± 0.5 – 1.0 -3.0%
Crushing agregate ( 3 – 5 ) % ( 7 – 10 ) kg
Crushing sand ( 2 – 3 ) % ( 6 – 9 ) kg
22. Contoh perhitungan campuran berdasarkan volume
IDEA
Jenis campuran
Semen Pasir Koral Air Udara Total
1 Perbandingan
campuran dengan
volume
1 2 4 W/C=0.6 - -
2 Volume per m3 1 2 4 - 2% -
3 Berat isi bahan t/m3 1.3 1.5 1.5 - - -
4 Jumlah berat 3.15 3.0 6.0 0.78 - -
(2) x (3) = ( T )
5 Berat jenis 3.15 2.5 2.6 1.0 - -
(T/M3) = (M3)
6 Volume ( M3) 0.413 1.200 2.308 0.780 0.094 4.795
7 Volume per m3 0.086 0.250 0.481 0.163 0.020 1 M3
8 Berat per M3 (M3) 270.9 625.00 1.250.60 163.00 - 2309.5
23. Beton Keras
IDEA
Beton harus memenuhi syarat –syarat kekuatan, daya tahan dan lain– lain,
disamping itu juga harus ekonomis.
Kuat tekan
Yang dimaksud dengan kekuatan beton biasanya adalah kuat tekan beton, karena
secara umum beton didesain untuk menahan tekan, sehingga test atau uji yang
sering dilakukan adalah uji untuk mengetahui kuat tekan . (1).
Kuat tarik
kekuatan tarik beton biasanya diambil kira – kira 1 - 1
10 13
Kali kekuatan tekan, atau dari pengujian dengan metode testing yang ditentukan
dalam ASTM.
Kuat lentur (bending strength)
Kekuatan lentur, kira-kira 1/5 –1/7 kali kuat tekan. Kuat lentur diperlukan untuk
beton perkerasan (jalan). Ukuran test sample 15 cm x 53 cm
Kuat geser
Kuat geser beton, biasanya diambil kira – kira 2.5 – 3.5 kali kuat tarik.
24. Pengecoran dan Perawatan
IDEA
Beton harus dituang sedekat mungkin kebagian konstruksi yang +dicor, agar tidak
terjadi segregasi (pemisahan bahan) akibat pemindahan adukan didalam cetakan.
Pengecoran harus dilaksanakan tanpa henti sampai mencapai siar-siar
pelaksanaan /concrete joint yang direncanakan. Tinggi pengecoran tidak boleh
lebih dari 1,5 m dan tebal pengecoran maksimum 30 sampai 50 cm.
Jarum penggetar harus dimasukkan kedalam adukan secara vertikal, kecuali pada
keadaan khusus dapat dimiringkan sampai 450.
Selama penggetaran, jarum tidak boleh dugerakkan dalam arah horisontal karena
akan mengakibatkan pemisahan bahan.
Harus dijaga jarum tidak boleh mengenai: cetakan atau bagian yang telah
mengeras dan mengenai tulangan karena akan mengakibatkan tulangan lepas
dari beton dan juga getaran akan merambat kebagian beton yang telah
mengeras.
Siar pelaksanaan atau sambungan konstruksi (construction Joint ) harus
ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa hingga tidak banyak mengurangi
kekuatan konstruksi.
25. Contoh grafik perkembangan kuat tekan beton dengan bermacam-macam
waktu perawatan kelembapan (Concrete manual USBR)
IDEA
26. Tebal penutup beton minimum (PBI 1971)
IDEA
Cetakan dan perancah
Cetakan atau bekisting harus menghasilkan
konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran
dan batas-bats susai dengan gambar rencana dan
uraian kerja. Cetakan harus kokoh dan cukup rapat
hingga tidak terjadi kebocoran adukan. Apabila
acuan harus memikul beban berat, atau bentangnya
besar atau memerlukan bentuk khusus, maka harus
dibuat perhitungan kekkuatannya dan gambar kerja
khusus.
28. Syarat Pembukaan Cetakan Dan Perancah
IDEA
Type Bangunan Kekuatan beton (kg/cm2)
- Bangunan
dinding vertikal atau agak miring yang
tebal
- Bangunan
lengkung yang
kecil (out side)
- Tunnel lining
bagian samping
35 kg/cm2
Beban mati
( berat sendiri) beton
- Bangunan
dengan dinding
vertikal yang
tipis dan diding
tipis dengan kemiringan dengan
horizontal > 45o
50 kg/cm2
Beban mati ( b.s
beton) + beban
hidup
- Kolam
- Tunnel (pada
Lok1asi ada tekanan tanah
100
- Plat dan balok
jembatan / gedung
(dimana ada tekuk)
140
29. Beton Khusus
IDEA
Saat ini telah dikembangkan bermaca-cam
jenis beton, berupa beton normal atau
konfensional dan beton-beton khusus yang
sengaja dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan khusus tersebut.
(1) Beton pracetak:
(2) Beton pratekan
(3) Beton normal
(4) Beton ringan
(5) Beton berat
(5) Beton berpori (porous)
(7). Shotcrete
(8). Beton prepak (prepacked concrete ,
preplaced aggregate concrete)
(9). Beton vakum
(10). Beton Padat Gilas (Rooler Compacted
Concrete = RCC)
(11) Beton dengan kekuatan ultra tinggi
(Ultra High strength Concrete)
Jenis Beton
30. Material Beton
KENDALI MUTU BETON PADA JARINGAN IRIGASI
Ada 5 macam material untuk beton yaitu semen, agregat kasar, agregat halus.air dan
kadang-kadang campuran tambahan. Apabila hal dipergunakan Portland Semen biasa
untuk pekerjaan-pekerjaan konstruksi, tes khusus untuk semen tidak disyaratkan.
Mutu beton akan banyak tergantung dari karakteristik dan mutu dari agregat kasar
dan halus, maka dituntut dilakukan tes-tes laboratorium terhadap agregat-agregat
tersebut.
Persyaratan Minimum
a) Air
- bersih dari kotoran-kotoran seperti minyak, garam-garam bahan-bahan organik,
dsb.
b) Agregat halus dan kasar
- bergradasi baik (well graded);
- bebas dari kotoran-kotoran seperti tanah liat, lanau (silt),bahan-bahan organik,
sampah, dan sebagainya.;
- mempunyai berat jenis yang cukup, dan mempunyai sifat awet (durability) yang
cukup.
32. Eskalasi/De-Eskalasi Harga
IDEA
Dimana :
UPO = Nilai Harga Satuan Kontrak Semula
UPN = Nilai Harga Satuan Kontrak Tereskalasi
EO = Kurs pada saat 30 hari sebelum pembukaan penawaran
ET = Kurs pada saat bulan perhitungan eskalasi untuk bagian mata uang
asing.
E = (UPN – UPO x EO)/ET
UPN = UPO x EO x K
E = (UPO x EO x K/ET) – (UPO x EO/ET)
= UPO x (K-1) x EO / ET
33. Material untuk pekerjaan pasangan batu
PENGETAHUAN DASAR PEKERJAAN PASANGAN BATU
Pekerjaan pasangan batu adalah salah satu komponen penting dalam pekerjaan
konstruksi Sumber Daya Air khususnya untuk fasilitas irigasi. Kendali mutu pekerjaan
ini, agak sulit dibandingkan dengan pekerjaan-pekerjaan tanah dan beton.
Pasangan batu terdiri dari 4 macam material:
(a) Air;
(b) Semen;
(c) Pasir dan
(d) Batu.
Persyaratan minimum untuk air, semen dan pasir , secara umum sama dengan persyaratan
untuk material beton.
Untuk bahan batu, harus memenuhi persyaratan umum sebagai berikut:
-tahan terhadap udara dan air
- tahan terhadap asam dari airtanah
- tahan terhadap tekanan atau memiliki kuat tekan yang cukup
- tidak higroskopis /menyerap air
- bersih dari oksida besi dan mangan,
- tidak ada retak-retak, celah-celah, lobang-lobang.
Dan ukuran batu tidak boleh terlalu besar, maksimum sebesar 40 cm atau 2/3 tebal tembok
bagi konstruksi tembok atau lining.
34. Pengadukan dengan mesin
IDEA
Pemeriksaan langsung secara visual terhadap kwalitas dan kwantitas, bila perlu lakukan
pemeriksaan di tempat penggalian (quarry).
Pemeriksaan kwalitas, mencakup antara lain: adanya cacat-cacat, lapukan, retakan-retakan halus,
alur-alur/paritan, ukuran, bentuk dan volume.
- Pemeriksaan laboratorium mencakup antara lain:
1). Tingkat serap air (water absorption)
2). Berat jenis
3). Keawetan (durability)
4). Kuat tekan
5). Permeabilitas
6). Kekerasan
7). Pelapukan
8). Susunan mineral
9). Ketahanan terhadap api
10). Pengeringan (seasoning)
Jenis-jenis mortar:
- Mortar kapur : kapur + pasir
- Mortar tras : tras + kapur + pasir
- Mortar semen (PC) : semen + pasir
- Mortar kapur semen: semen + kapur + pasir
- mortar tras semen : semen + tras + pasir
35. Pekerjaan Pasangan
IDEA
Pasangan batu banyak digunakan pada bangunan-bangunan irigasi, baik dalam bentuk
pasangan batu secara utuh atau dikombinasikan dengan beton. Dalam pelaksanaannya
pekerjaan ini dilaksanakan setahap demi setahap, sesuai dengan kondisi dan tatacara
kerja yang berlaku. Sebagai contoh pekerjaan lining atau transisi yang duduk diatas tanah
timbunan, pelaksanaannya harus menunggu 1 sampai 2 bulan setelah penyelesaian
timbunan, untuk menghindarkan pecahnya pasangan akibat penurunan timbunan.
Disamping itu kadang-kadang adukan mortar yang digunakan untuk masing-masing
bagian bangunan berbeda satu sama lain sesuai dengan kondisi dan fungsi bangunan.
Untuk meningkatkan mutu pekerjaan, pekerjaan pasangan perlu didukung dengan
peralatan yang memadai, diantaranya penggunaan mesin pengaduk untuk mendaptkan
hasil adukan yang baik. Disamping itu pengawasan yang baik juga sangat diperlukan
untuk menjaga agar kwalitas sesuai dengan spesifikasi didalam kontrak.
Proses pengadukan dengan mesin akan menghasilkan campuran yang lebih baik dan
homogen akan tetapi memerlukan peralatan yang lebih mahal.
36. IDEA
Pemilihan campuran adukan ( jenis material dan porsi campuran ) dilakukan dengan dengan
memperhatikan:
1). Kemudahan pengerjaan/Workability, adukan harus memiliki Workability yang baik.
2). Sifat kuat,
3). Sifat kedap air
4). Sifat pengisapan air dari permukaan bahan pasangan.
5). Jenis bangunan/bagian bangunan.
Tehnik Pasangan
Untuk mendapatkan pasangan batu yang baik perlu didukung oleh :
- Peralatan yang memadai
- Tehnik pemasangan yang baik
- Penyesuaian kecepatan pengisapan air pemukaan dari batu
- Pemeliharaan/perawatan pasangan
- Tata cara kerja (organisasi tempat kerja)
Pekerjaan pasangan harus dikerjakan sesuai dengan gambar desain dan dapat memenuhi fungsinya,
hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Ukuran bangunan ( tinggi, tebal, panjang , lebar, kedalaman, dll)
- Elevasi bangunan (untuk bangunan air, harus akurat)
- Sudut kermiringan dan tegaknya
- Kwalitas bangunan (bahan, adukan, pemasangankerapian, dll)
- Fungsi sebagian atau keseluruhan (pemeriksaan setelah selesai)
- Pemenuhan terhadap ketentuan-ketentuan yang ada, dan lain-lain.
37. IDEA
Siar, Batu Candi dan Batu muka
Siar (voeg) adalah selapis spesi setebal 1~3 cm yang melekatkan batu atau bata satu
dengan yang lain. Pada pasangan bata bentuk siar teratur berarah tegak dan horizontal,
sementara pada pasangan batu tidak teratur.
Apabila suatu pasangan direncanakan untuk difinishing dengan batu muka, sejak awal
sudah harus diperhitungkan ketebalan yang diperlukan untuk pemasanagn batu muka,
agar hasil akhir pasangan ukurannya sesuai dengan rencana. Pada bangunan irigasi atau
pengairan, umumnya batu muka yang dipakai ukurannya sebesar tempurung kelapa
sekitar 10 ~ 15 cm, dengan bentuk limas atau persegi.
Batu candi biasa dipasang pada
bangunan pengairan yang
dibangun dipalung sungai seperti
bendung. Tujuan pemasangan
adalah untuk melindungi
permukaan bangunan dari gerusan
aliran sungai yang membawa
angkutan sediment berupa kerikil
dan batu.
38. Umum
PEKERJAAN PASANGAN PADA BANGUNAN PENGAIRAN
Untuk bangunan pengairan umumnya dipakai pasangan batu
kali. Batu bata tidak dipakai karena: lunak, ringan, berpori,
kwalitas kurang baik.
Adukan yang dipakai umumnya dari campuran semen dan pasir,
dengan perbandingan sesuai dengan kebutuhan.
Untuk pasangan biasa, digunakan campuran 1 PC : 4 pasir;
Untuk pasangan dalam air digunakan campuran 1 PC : 2 pasir;
Untuk pasangan dalam air laut digunakan campuran 1 PC : 11/2
pasir.
42. IDEA
Pekerjaan Lining Pasangan Batu
Dalam hal saluran dengan lining pasangan batu, agak sukar untuk melakukan kendali
mutu selama pekerrjaan konstruksi, karena umumnya test mutu seperti
"compression test" untuk beton tidak dilaksanakan, dan hat ini menyebabkan sukar
untuk mengadakan "quantitative standard" dalam kendali mutu. Maka dari itu
diperlukan pemeriksaan "post-construction" yang seksama terhadap pekerjaan-
pekerjaan lining dari pasangan batu.
43. IDEA
Pekerjaan Konstruksi lain
Pekerjaan Saluran
Sesudah kontruksi saluran selesa,i masing-masing saluran harus diperiksa melalui inspeksi
lapangan dan pengukuran tampang lintang. Hal-hal yang perlu diperiksa saat inspeksi lapangan
adalah sebagai berikut:
- keadaan pemadatan tanggul
- keadaan tebing saluran
- keadaan tanaman rumput pada tebing saluran
- keadaan pekerjaan penyelesaian saluran (tidak ada sisa buangan tanah, tidak ada sisa galian,
perkuatan tebing saluran cukup baik, penggalian saluran gendong, dsb.)
- keadaan jalan inspeksi dan lapisan kerikil
- kebutuhan-kebutuhan bangunan tambahan seperti drainase silang, inlet drainasi, jembatan
pejalan kaki, dsb.
Items Timbunan/Tanggul Galian Keterangan
Elevasi + 10~20cm - 5 cm toleransi tambahan untuk timbunan/ tanggul
adalah tergantung pada tambahan tinggi
timbunan/tanggul (timbunan ekstra)
Dimensi + 10~30cm -5 cm toleransi tambahan untuk timbunan tanggul
tergantung pada tambahan tinggi
timbunan/tanggul (timbunan ekstra)
44. IDEA
Pekerjaan Konstruksi lain
a) Pemeriksaan pekerjaaan bangunan
Hal-hal penting dalam pengecekan mutu pekerjaan bangunan adalah sebagai berikut:
i) elevasi bangunan ;
ii) dimensi bangunan dan
iii) kwalitas bangunan untuk menjamin keawetan (durability) dan
berfungsi seperti rencana.
Items Toleransi Keterangan
Elevasi ± 1.0 cm
Dimensi ± 5.0 cm dalam hal pintu dan bangunan ukur ± 1.0
cm
45. IDEA
Bangunan Transisi
Timbunan kembali bangunan transisi harus ditebar dan dipadatkan dalam lapisan-
lapisan yang tipis dengan ketebalan 7 ~ 10 cm. Pemadatan material timbunan kembali
(backfilled) harus dilaksanakan dengan hati-hati untuk menghindarkan kerusakan pada
tembok transisi, terutama didekat tembok transisi harus dilaksanakan dengan alat
tangan.