SlideShare a Scribd company logo
GAPI
GABUNGAN POLITIK INDONESIA
•Didirikan oleh M.Husni Thamrin
•Tanggal 21 Mei 1939
LATAR BELAKANG
•Gagalnya petisi sutardjo 15 juli 1936)
•Kepentingan Internasional akibat timbulnya
fasisme
•Sikap Belanda yang kurang memperhatikan
bangsa Indonesia
PETISI SOETARDJO
menurut Soetardjo, Hindia-Belanda memiliki tempat yang
sejajar dengan Negeri Belanda karena bersama dengan dua
wilayah lainnya membentuk Kerajaan Belanda.
Isi petisi adalah permohonan supaya diselenggarakan suatu
musyawarah antara wakil-wakil Indonesia dan negeri Belanda
dengan kedudukan dan hak yang sama. Tujuannya adalah
untuk menyusun suatu rencana pemberian
kepada Indonesia suatu pemerintahan yang berdiri sendiri
(otonom) dalam batas Undang-undang Dasar Kerajaan
Belanda. Pelaksanaannya akan berangsur-angsur dijalankan
dalam waktu sepuluh tahun untuk menyiapkan kemerdekaan
Hindia Belanda yang akan tetap dalam kesatuan dengan
Kerajaan Belanda sebagaimana negeri persemakmuran
PARTAI
•Parindra
•Gerindo
•PSII
•Persatuan Partai Katolik
•Pasundan
•Persatuan Minahasa
TUJUAN
•Menuntut pemerintah Belanda agar Indonesia
mempunya parlemen sendiri
•Memperjuangkan hak menentukan nasib sendiri
dan pesatuan nasional
TUJUAN
• Menyatukan partai politik Indonesia dalam
perjuangan kedaulatan pemerintahan Indonesia
• Demokratisasi pemerintahan Indonesia (Hak untuk
menentukan dan mengurus nasib dan bangsa sendiri)
• Mencegah konflik antar partai politik Indonesia
dalam melakukan perjuangan kemerdekaan
ASAS
•Hak untuk menentukan diri sendiri
•Persatuan nasional seluruh bangsa indonesia
berdasarkan dengan kerakyatan dalam paham
politik, ekonomi, dan sosial
•Persatuan aksi seluruh pergerakan Indonesia
Mr. Amir Syarifudin
TOKOH
• Muhammad Husni Thamrin • Abikusno Cokro Suyoso
Perjuangan GAPI
sebagai organisasi federasi partai politik, GAPI secara aktif menuntut
kepada Belanda untuk menerapkan pemerintahan demokratis bagi
Indonesia. Tuntutan GAPI tersebut direalisasikan dalam bentuk gerakan
yang disebut dengan Indonesia Berparlemen. Dalam gerakan Indonesia
Berparlemen, GAPI menuntut pembentukan parlemen atau lembaga
legislatif yang anggotanya dipilih langsung oleh rakyat dan pemerintah
harus bertanggung jawab langsung terhadap parlemen tersebut.
Pada perkembangannya, GAPI terus melakukan penyebaran gagasan
Indonesia Berparlemen melalui Kongres Rakyat Indonesia. Selanjutnya,
hasil Kongres Rakyat Indonesia menjadi sebuah propaganda GAPI untuk
mewujudkan sistem pemerintahan demokratis di Indonesia.
KONGRES
• 4 Juli 1939 -> munculnya semboyan ‘Indonesia
Berparlemen’
• 25 Desember 1939 -> peresmian KRI Indonesia raya
yang bertemakan untuk kesejahteraan rakyat indonesia
dan kesempurnaan cita-cita.
• 20 September 1939 -> Manifest GAPI mengajak rakyat
Indonesia dan Belanda bekerjsama menghadapi bahaya
fasis
RESPON PEM.K.BELANDA
• Pemerintah kolonial Belanda membentuk Komisi Visman
14 September 1940 untuk menanggapi usul Gapi,
• Namun hasil dari Komisi Visman bertolak belakang dengan
kenyataan bangsa indonesia yang mengatakan bahwa
bangsa Indonesia puas dengan pemerintah kolonial
Belanda.
• Walaupun berbagai upaya telah diadakan gapi namun
tidak membawa hasil banyak karena situasi politik
makin gawat akibat PD II
• Pemerintah Kolonial Belanda mengeluarkan peraturan
Inheemse Militie.
KEMUNDURAN GAPI
MEMORANDUM GAPI
MEMORANDUM GAPI
Melalui rapat pleno GAPI pada tanggal 31 Januari 1941, aksinya GAPI mengajukan
memorandum yang isinya sebagai berikut:
A. Bentuk dan Susunan Parlemen.
1. Parlemen yang dicita-citakan oleh GAPI terdiri dari dua majelis, majelis pertama
(eerstekamer) dan majelis kedua (tweede kamer).
2. Hak anggota kedua majelis diberikan pada penduduk negara (staatsburger) baik
laki-lakimaupun perempuan.
3. Semua anggota dipilih:
a. Rapat majelis pertama, menurut aturan yang akan ditentukan, aturan mana yang
harusmemberi tanggungan, supaya golongan-golongan atau aliran-aliran
(groepeeringen en stromingen) dalam masyarakat mendapat perwakilan yang
pantas dan adil.
b. Buat majelis kedua oleh rakyat (staatburger).
4. Penduduk Negara terdiri pada asasnya dira “Netherlandsh Onderlaan” yang sekarang.
5. Pemilihan dari anggota majelis kedua dilakukan atas dasar berimbangan
(evenredigheid) danpembagian dalam daerah-daerah (regional).
6. Hak memilih adalah umum dan langsung.
7. Hak memilih pada azasnya diberikan kepada tiap-tiap penduduk Negara.
8. Jumlah anggota majelis pertama dan majelis kedua adalah masing-masing sedikitnya
100 dan200.
9. Parlemen adalah kekuasaan Pembikin Hukum yang tertinggi.
10. Parlemen menentukan semua peraturan yang mengenai kepentingan negara.
B. Bentuk Indonesia Berparlemen.
1. Indonesia adalah suatu negara dikepalai oleh seorang Kepala
Negara (staatshoofd).
2. Kepala Negara mempunya hak veto (meminta dan menolak
usulan parlemen), dan tidakmemberi pertanggungan kepada
parlemen (ouschenbaar).
3. Menteri-menteri menanggung jawab.
4. Kekuasaan buat menjalankan pemerintah adalah pada Kepala
Negara.
5. Kepala Negara mengangkat dan melepas menteri-menteri
sesudah bermusyawarah denganparlemen.
6. Kepala Negara dibantu oleh satu badan penasehat Raad Van
Staat yang anggotanya diangkatdan dilepas oleh Kepala Negara.
7. Indonesia dan Nederland menjadi satu serikat negara
(statenbond).
C. Daya upaya untuk menciptakan Indonesia Berparlemen.
1. Harus diadakan perubahan-perubahan tata negara dalam arti kemajuan dalam susunan tatanegara.
2. Langkah-langkah pertama yang dilakukan oleh pemerintah luhur (Oppersbestuur) c.q.Pemerintah Hindia
Belanda (Indische Regering).
a. Mengangkat seorang Gubernur Jenderal bangsa Indonesia.
b. Mengangkat seorang onserdirektur bangsa Indonesia buat tiap-tiap departemen c.q.menambah
tenaga Indonesia dalam pimpinan departemen-departemen.
c. Mengangkat lebih banyak bangsa Indonesia di dalam Raad Van Indie.
d. Mengangkat Majelis Rakyat (volkskamer) di samping volksraad yang sekarang.
e. Melakukan pemilihan-pemilihan buat anggota-anggota Majelis Rakyat, menurut aturan pemilihan umum
dan langsung atas dasar pertimbangan (evendigheid) dan pembagian dalam daerah-daerah (regional).
f. Memberikan hak dua memilih dan buat dipilih buat penduduk negara, Rakyat Kerajaan Belanda
(Nederlandsch Orderdaan) laki-laki dan perempuan.
g. Menentukan wakil-wakil pemilih baik laki-laki maupun perempuan (Kiesmanen en Kiesvrowen) buat yang
tidak pandai membaca dan menulis salah satu tulisan di Indonesia.
3. Volksraad dan Majelis Rakyat bersama-sama menjadi perwakilan rakyat.
4. Pemerintah dan Perwakilan Rakyat bersama-sama menjadi “Pemerintah Berdiri Sendiri” (SelfGoverment).
5. Pemerintah berdiri sendiri mengatur kepentingan negara (Begrooting, dll).
6. Pemerintah luhur (Opperbestuur) dan pemerintah bersiri sendiri (Self Goverment) bersama-sama
menentukan:
a. Hukum Dasar Negara (constitutie) yang harus disusun sedemikian rupa sehingga tidaksaja susunan tata
negara, tetapi susunan sosial ekonomi dan masyarakat juga diatur menurut atas kerakyatan
(Demokrasi).
b. Perhubungan dengan negara-negara lain.
c. Peraturan-peraturan kepentingan pertahanan (pembelaan) negara.
7. Susunan tata negara yang menciptakan Indonesia Berparlemen hendaklah tercapai dalam 5 tahun, jika perlu
menggunakan staatsnoodrecht (Penjedar, no. 9, 27 Februari 1941; EYD daripenulis).
Memorandum yang diajukan GAPI itu menunjukan
bahwa bangsa Indonesia mempunyai keinginan dan
kemampuan untuk mengurus sendiri bangsa dan
negaranya. Hal ini juga sekaligus menghapus
ketidakpercayaan pemerintah kolonial yang selalu
menganggap bangsa Indonesia masih mentah dan
belum bisa menyelenggarakan pemerintah sendiri.
Wasallamualaikaum Wr Wb.…
Sekian & Terima Kasih

More Related Content

Similar to PPT MATERI GAPI - Copy.pptx

Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi ArdiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
firdayanti8
 
akar-akardemokrasiindonesia-200309145410.pdf
akar-akardemokrasiindonesia-200309145410.pdfakar-akardemokrasiindonesia-200309145410.pdf
akar-akardemokrasiindonesia-200309145410.pdf
BangkitRioPasaribuSE
 
Akar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesiaAkar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesia
TriDiana4
 
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Hendrastuti Retno
 
Indonesia Pasca Kedaulatan
Indonesia Pasca KedaulatanIndonesia Pasca Kedaulatan
Indonesia Pasca Kedaulatan
Anita Dwisetya
 
NKRI Harga Mati PPT
NKRI Harga Mati PPTNKRI Harga Mati PPT
NKRI Harga Mati PPT
Wahyu Dermawan
 
Ppkn kaidah fundamental bangsa
Ppkn   kaidah fundamental bangsaPpkn   kaidah fundamental bangsa
Ppkn kaidah fundamental bangsa
Dzakirotur Rifdah
 
Pembahasan soal cpns tkd nomor 1
Pembahasan soal cpns tkd nomor 1Pembahasan soal cpns tkd nomor 1
Pembahasan soal cpns tkd nomor 1An-Nizar el dams
 
Wawasan pembukaan uud 1945
Wawasan pembukaan uud 1945Wawasan pembukaan uud 1945
Wawasan pembukaan uud 1945
Stanford15_
 
Pancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
Pancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsaPancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
Pancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
Trisna Karya
 
MAKALAH DEMOKRASI
MAKALAH DEMOKRASIMAKALAH DEMOKRASI
MAKALAH DEMOKRASI
Firdika Arini
 
Cita cita dan tujuan bangsa Indonesia
Cita cita dan tujuan bangsa IndonesiaCita cita dan tujuan bangsa Indonesia
Cita cita dan tujuan bangsa Indonesia
Firda Mawaddah Aulia
 
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
Dameria Siahaan
 
Ham
HamHam
negara hukum dan ham
negara hukum dan hamnegara hukum dan ham
negara hukum dan ham
Faizatur Rokhmah
 
BAB 9 AKAR AKAR DEMOKRASI.ppt
BAB 9 AKAR AKAR DEMOKRASI.pptBAB 9 AKAR AKAR DEMOKRASI.ppt
BAB 9 AKAR AKAR DEMOKRASI.ppt
IsembelSianipar
 
Kedaulatan awb
Kedaulatan awbKedaulatan awb
Kedaulatan awbamelia
 
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan IndonesiaDinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
rusdiman1
 

Similar to PPT MATERI GAPI - Copy.pptx (20)

Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi ArdiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
 
akar-akardemokrasiindonesia-200309145410.pdf
akar-akardemokrasiindonesia-200309145410.pdfakar-akardemokrasiindonesia-200309145410.pdf
akar-akardemokrasiindonesia-200309145410.pdf
 
Akar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesiaAkar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesia
 
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
 
PKN
PKNPKN
PKN
 
Indonesia Pasca Kedaulatan
Indonesia Pasca KedaulatanIndonesia Pasca Kedaulatan
Indonesia Pasca Kedaulatan
 
NKRI Harga Mati PPT
NKRI Harga Mati PPTNKRI Harga Mati PPT
NKRI Harga Mati PPT
 
Ppkn kaidah fundamental bangsa
Ppkn   kaidah fundamental bangsaPpkn   kaidah fundamental bangsa
Ppkn kaidah fundamental bangsa
 
Pembahasan soal cpns tkd nomor 1
Pembahasan soal cpns tkd nomor 1Pembahasan soal cpns tkd nomor 1
Pembahasan soal cpns tkd nomor 1
 
Wawasan pembukaan uud 1945
Wawasan pembukaan uud 1945Wawasan pembukaan uud 1945
Wawasan pembukaan uud 1945
 
Pancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
Pancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsaPancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
Pancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
 
MAKALAH DEMOKRASI
MAKALAH DEMOKRASIMAKALAH DEMOKRASI
MAKALAH DEMOKRASI
 
MAKALAH DEMOKRASI
MAKALAH DEMOKRASIMAKALAH DEMOKRASI
MAKALAH DEMOKRASI
 
Cita cita dan tujuan bangsa Indonesia
Cita cita dan tujuan bangsa IndonesiaCita cita dan tujuan bangsa Indonesia
Cita cita dan tujuan bangsa Indonesia
 
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
 
Ham
HamHam
Ham
 
negara hukum dan ham
negara hukum dan hamnegara hukum dan ham
negara hukum dan ham
 
BAB 9 AKAR AKAR DEMOKRASI.ppt
BAB 9 AKAR AKAR DEMOKRASI.pptBAB 9 AKAR AKAR DEMOKRASI.ppt
BAB 9 AKAR AKAR DEMOKRASI.ppt
 
Kedaulatan awb
Kedaulatan awbKedaulatan awb
Kedaulatan awb
 
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan IndonesiaDinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
 

More from MuhammadIdris276103

Ketahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptx
Ketahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptxKetahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptx
Ketahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptx
MuhammadIdris276103
 
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.pptDASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
MuhammadIdris276103
 
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.pptDASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
MuhammadIdris276103
 
PENGERTIAN ANTROPOLOGI.pptx
PENGERTIAN ANTROPOLOGI.pptxPENGERTIAN ANTROPOLOGI.pptx
PENGERTIAN ANTROPOLOGI.pptx
MuhammadIdris276103
 
KONSEP DASAR DALAM ILMU SEJARAH.ppt
KONSEP DASAR DALAM ILMU SEJARAH.pptKONSEP DASAR DALAM ILMU SEJARAH.ppt
KONSEP DASAR DALAM ILMU SEJARAH.ppt
MuhammadIdris276103
 
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...
MuhammadIdris276103
 
teknik menentukan KKTP.pdf
teknik menentukan KKTP.pdfteknik menentukan KKTP.pdf
teknik menentukan KKTP.pdf
MuhammadIdris276103
 
PPT ASESMEN DIAGNOSTIK.pptx
PPT ASESMEN DIAGNOSTIK.pptxPPT ASESMEN DIAGNOSTIK.pptx
PPT ASESMEN DIAGNOSTIK.pptx
MuhammadIdris276103
 
cara melakukan asesmen diagnostik.pptx
cara melakukan asesmen diagnostik.pptxcara melakukan asesmen diagnostik.pptx
cara melakukan asesmen diagnostik.pptx
MuhammadIdris276103
 
gapi-raissacharlessharinrilisty-xiips3-190723122649.pdf
gapi-raissacharlessharinrilisty-xiips3-190723122649.pdfgapi-raissacharlessharinrilisty-xiips3-190723122649.pdf
gapi-raissacharlessharinrilisty-xiips3-190723122649.pdf
MuhammadIdris276103
 
SUMPAH PEMUDA
SUMPAH PEMUDA SUMPAH PEMUDA
SUMPAH PEMUDA
MuhammadIdris276103
 

More from MuhammadIdris276103 (11)

Ketahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptx
Ketahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptxKetahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptx
Ketahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptx
 
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.pptDASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
 
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.pptDASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
 
PENGERTIAN ANTROPOLOGI.pptx
PENGERTIAN ANTROPOLOGI.pptxPENGERTIAN ANTROPOLOGI.pptx
PENGERTIAN ANTROPOLOGI.pptx
 
KONSEP DASAR DALAM ILMU SEJARAH.ppt
KONSEP DASAR DALAM ILMU SEJARAH.pptKONSEP DASAR DALAM ILMU SEJARAH.ppt
KONSEP DASAR DALAM ILMU SEJARAH.ppt
 
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...
 
teknik menentukan KKTP.pdf
teknik menentukan KKTP.pdfteknik menentukan KKTP.pdf
teknik menentukan KKTP.pdf
 
PPT ASESMEN DIAGNOSTIK.pptx
PPT ASESMEN DIAGNOSTIK.pptxPPT ASESMEN DIAGNOSTIK.pptx
PPT ASESMEN DIAGNOSTIK.pptx
 
cara melakukan asesmen diagnostik.pptx
cara melakukan asesmen diagnostik.pptxcara melakukan asesmen diagnostik.pptx
cara melakukan asesmen diagnostik.pptx
 
gapi-raissacharlessharinrilisty-xiips3-190723122649.pdf
gapi-raissacharlessharinrilisty-xiips3-190723122649.pdfgapi-raissacharlessharinrilisty-xiips3-190723122649.pdf
gapi-raissacharlessharinrilisty-xiips3-190723122649.pdf
 
SUMPAH PEMUDA
SUMPAH PEMUDA SUMPAH PEMUDA
SUMPAH PEMUDA
 

Recently uploaded

Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
opkcibungbulang
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
moh3315
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Sathya Risma
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
PutraDwitara
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 

Recently uploaded (20)

Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 

PPT MATERI GAPI - Copy.pptx

  • 1. GAPI GABUNGAN POLITIK INDONESIA •Didirikan oleh M.Husni Thamrin •Tanggal 21 Mei 1939
  • 2. LATAR BELAKANG •Gagalnya petisi sutardjo 15 juli 1936) •Kepentingan Internasional akibat timbulnya fasisme •Sikap Belanda yang kurang memperhatikan bangsa Indonesia
  • 3. PETISI SOETARDJO menurut Soetardjo, Hindia-Belanda memiliki tempat yang sejajar dengan Negeri Belanda karena bersama dengan dua wilayah lainnya membentuk Kerajaan Belanda. Isi petisi adalah permohonan supaya diselenggarakan suatu musyawarah antara wakil-wakil Indonesia dan negeri Belanda dengan kedudukan dan hak yang sama. Tujuannya adalah untuk menyusun suatu rencana pemberian kepada Indonesia suatu pemerintahan yang berdiri sendiri (otonom) dalam batas Undang-undang Dasar Kerajaan Belanda. Pelaksanaannya akan berangsur-angsur dijalankan dalam waktu sepuluh tahun untuk menyiapkan kemerdekaan Hindia Belanda yang akan tetap dalam kesatuan dengan Kerajaan Belanda sebagaimana negeri persemakmuran
  • 5. TUJUAN •Menuntut pemerintah Belanda agar Indonesia mempunya parlemen sendiri •Memperjuangkan hak menentukan nasib sendiri dan pesatuan nasional
  • 6. TUJUAN • Menyatukan partai politik Indonesia dalam perjuangan kedaulatan pemerintahan Indonesia • Demokratisasi pemerintahan Indonesia (Hak untuk menentukan dan mengurus nasib dan bangsa sendiri) • Mencegah konflik antar partai politik Indonesia dalam melakukan perjuangan kemerdekaan
  • 7. ASAS •Hak untuk menentukan diri sendiri •Persatuan nasional seluruh bangsa indonesia berdasarkan dengan kerakyatan dalam paham politik, ekonomi, dan sosial •Persatuan aksi seluruh pergerakan Indonesia
  • 8. Mr. Amir Syarifudin TOKOH • Muhammad Husni Thamrin • Abikusno Cokro Suyoso
  • 9.
  • 10.
  • 11. Perjuangan GAPI sebagai organisasi federasi partai politik, GAPI secara aktif menuntut kepada Belanda untuk menerapkan pemerintahan demokratis bagi Indonesia. Tuntutan GAPI tersebut direalisasikan dalam bentuk gerakan yang disebut dengan Indonesia Berparlemen. Dalam gerakan Indonesia Berparlemen, GAPI menuntut pembentukan parlemen atau lembaga legislatif yang anggotanya dipilih langsung oleh rakyat dan pemerintah harus bertanggung jawab langsung terhadap parlemen tersebut. Pada perkembangannya, GAPI terus melakukan penyebaran gagasan Indonesia Berparlemen melalui Kongres Rakyat Indonesia. Selanjutnya, hasil Kongres Rakyat Indonesia menjadi sebuah propaganda GAPI untuk mewujudkan sistem pemerintahan demokratis di Indonesia.
  • 12. KONGRES • 4 Juli 1939 -> munculnya semboyan ‘Indonesia Berparlemen’ • 25 Desember 1939 -> peresmian KRI Indonesia raya yang bertemakan untuk kesejahteraan rakyat indonesia dan kesempurnaan cita-cita. • 20 September 1939 -> Manifest GAPI mengajak rakyat Indonesia dan Belanda bekerjsama menghadapi bahaya fasis
  • 13. RESPON PEM.K.BELANDA • Pemerintah kolonial Belanda membentuk Komisi Visman 14 September 1940 untuk menanggapi usul Gapi, • Namun hasil dari Komisi Visman bertolak belakang dengan kenyataan bangsa indonesia yang mengatakan bahwa bangsa Indonesia puas dengan pemerintah kolonial Belanda. • Walaupun berbagai upaya telah diadakan gapi namun tidak membawa hasil banyak karena situasi politik makin gawat akibat PD II • Pemerintah Kolonial Belanda mengeluarkan peraturan Inheemse Militie.
  • 16. MEMORANDUM GAPI Melalui rapat pleno GAPI pada tanggal 31 Januari 1941, aksinya GAPI mengajukan memorandum yang isinya sebagai berikut: A. Bentuk dan Susunan Parlemen. 1. Parlemen yang dicita-citakan oleh GAPI terdiri dari dua majelis, majelis pertama (eerstekamer) dan majelis kedua (tweede kamer). 2. Hak anggota kedua majelis diberikan pada penduduk negara (staatsburger) baik laki-lakimaupun perempuan. 3. Semua anggota dipilih: a. Rapat majelis pertama, menurut aturan yang akan ditentukan, aturan mana yang harusmemberi tanggungan, supaya golongan-golongan atau aliran-aliran (groepeeringen en stromingen) dalam masyarakat mendapat perwakilan yang pantas dan adil. b. Buat majelis kedua oleh rakyat (staatburger). 4. Penduduk Negara terdiri pada asasnya dira “Netherlandsh Onderlaan” yang sekarang. 5. Pemilihan dari anggota majelis kedua dilakukan atas dasar berimbangan (evenredigheid) danpembagian dalam daerah-daerah (regional). 6. Hak memilih adalah umum dan langsung. 7. Hak memilih pada azasnya diberikan kepada tiap-tiap penduduk Negara. 8. Jumlah anggota majelis pertama dan majelis kedua adalah masing-masing sedikitnya 100 dan200. 9. Parlemen adalah kekuasaan Pembikin Hukum yang tertinggi. 10. Parlemen menentukan semua peraturan yang mengenai kepentingan negara.
  • 17. B. Bentuk Indonesia Berparlemen. 1. Indonesia adalah suatu negara dikepalai oleh seorang Kepala Negara (staatshoofd). 2. Kepala Negara mempunya hak veto (meminta dan menolak usulan parlemen), dan tidakmemberi pertanggungan kepada parlemen (ouschenbaar). 3. Menteri-menteri menanggung jawab. 4. Kekuasaan buat menjalankan pemerintah adalah pada Kepala Negara. 5. Kepala Negara mengangkat dan melepas menteri-menteri sesudah bermusyawarah denganparlemen. 6. Kepala Negara dibantu oleh satu badan penasehat Raad Van Staat yang anggotanya diangkatdan dilepas oleh Kepala Negara. 7. Indonesia dan Nederland menjadi satu serikat negara (statenbond).
  • 18. C. Daya upaya untuk menciptakan Indonesia Berparlemen. 1. Harus diadakan perubahan-perubahan tata negara dalam arti kemajuan dalam susunan tatanegara. 2. Langkah-langkah pertama yang dilakukan oleh pemerintah luhur (Oppersbestuur) c.q.Pemerintah Hindia Belanda (Indische Regering). a. Mengangkat seorang Gubernur Jenderal bangsa Indonesia. b. Mengangkat seorang onserdirektur bangsa Indonesia buat tiap-tiap departemen c.q.menambah tenaga Indonesia dalam pimpinan departemen-departemen. c. Mengangkat lebih banyak bangsa Indonesia di dalam Raad Van Indie. d. Mengangkat Majelis Rakyat (volkskamer) di samping volksraad yang sekarang. e. Melakukan pemilihan-pemilihan buat anggota-anggota Majelis Rakyat, menurut aturan pemilihan umum dan langsung atas dasar pertimbangan (evendigheid) dan pembagian dalam daerah-daerah (regional). f. Memberikan hak dua memilih dan buat dipilih buat penduduk negara, Rakyat Kerajaan Belanda (Nederlandsch Orderdaan) laki-laki dan perempuan. g. Menentukan wakil-wakil pemilih baik laki-laki maupun perempuan (Kiesmanen en Kiesvrowen) buat yang tidak pandai membaca dan menulis salah satu tulisan di Indonesia. 3. Volksraad dan Majelis Rakyat bersama-sama menjadi perwakilan rakyat. 4. Pemerintah dan Perwakilan Rakyat bersama-sama menjadi “Pemerintah Berdiri Sendiri” (SelfGoverment). 5. Pemerintah berdiri sendiri mengatur kepentingan negara (Begrooting, dll). 6. Pemerintah luhur (Opperbestuur) dan pemerintah bersiri sendiri (Self Goverment) bersama-sama menentukan: a. Hukum Dasar Negara (constitutie) yang harus disusun sedemikian rupa sehingga tidaksaja susunan tata negara, tetapi susunan sosial ekonomi dan masyarakat juga diatur menurut atas kerakyatan (Demokrasi). b. Perhubungan dengan negara-negara lain. c. Peraturan-peraturan kepentingan pertahanan (pembelaan) negara. 7. Susunan tata negara yang menciptakan Indonesia Berparlemen hendaklah tercapai dalam 5 tahun, jika perlu menggunakan staatsnoodrecht (Penjedar, no. 9, 27 Februari 1941; EYD daripenulis).
  • 19. Memorandum yang diajukan GAPI itu menunjukan bahwa bangsa Indonesia mempunyai keinginan dan kemampuan untuk mengurus sendiri bangsa dan negaranya. Hal ini juga sekaligus menghapus ketidakpercayaan pemerintah kolonial yang selalu menganggap bangsa Indonesia masih mentah dan belum bisa menyelenggarakan pemerintah sendiri.