Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan informasi obat (PIO) kepada pasien, keluarga pasien, tenaga medis, dan paramedis. PIO bertujuan untuk memberikan informasi mengenai penggunaan obat secara benar dan meningkatkan kepatuhan pasien dengan terapi obat melalui komunikasi, informasi, dan edukasi. Aktivitas PIO meliputi mendengarkan, bertanya, memberikan informasi secara aktif dan pasif, serta memberikan saran dan motivasi.
Pharmaceutical Care adalah suatu konsep yang melibatkan tanggung jawab farmasis dalam menjamin terapi optimal terhadap pasien secara individu sehingga pasien membaik dan kualitas hidupnya meningkat ( Quality of Life ) ( ASHP 1994 – 1995; Low, 1996 dan Winslade dkk, 1996 )
Pharmaceutical Care adalah suatu konsep yang melibatkan tanggung jawab farmasis dalam menjamin terapi optimal terhadap pasien secara individu sehingga pasien membaik dan kualitas hidupnya meningkat ( Quality of Life ) ( ASHP 1994 – 1995; Low, 1996 dan Winslade dkk, 1996 )
Apotek : suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat (Kepmenkes No.1332 thn 2002, Kepmenkes No.1027 thn 2004)
Kegiatan pelayanan kefarmasian yang berorientasi pada pasien adalah praktik apoteker ruang rawat (ward pharmacist) dengan visite sebagai salah satu aktivitasnya. Visite apoteker adalah kunjungan rutin yang dilakukan apoteker kepada pasien di ruang rawat dalam rangka mencapai hasil terapi (clinical outcome) yang lebih baik. Aktivitas visite dapat dilakukan secara mandiri atau kolaborasi secara aktif dengan tim dokter dan profesi kesehatan lainnya dalam proses penetapan keputusan terkait terapi obat pasien.
PENGGUNAAN OBAT TIDAK RASIONAL:
1. Ada atau kecil kemungkinan untuk memberi manfaat
2. Kemungkinan efek samping lebih besar dari manfaat
3. Biaya tidak seimbang dari manfaat
Apotek : suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat (Kepmenkes No.1332 thn 2002, Kepmenkes No.1027 thn 2004)
Kegiatan pelayanan kefarmasian yang berorientasi pada pasien adalah praktik apoteker ruang rawat (ward pharmacist) dengan visite sebagai salah satu aktivitasnya. Visite apoteker adalah kunjungan rutin yang dilakukan apoteker kepada pasien di ruang rawat dalam rangka mencapai hasil terapi (clinical outcome) yang lebih baik. Aktivitas visite dapat dilakukan secara mandiri atau kolaborasi secara aktif dengan tim dokter dan profesi kesehatan lainnya dalam proses penetapan keputusan terkait terapi obat pasien.
PENGGUNAAN OBAT TIDAK RASIONAL:
1. Ada atau kecil kemungkinan untuk memberi manfaat
2. Kemungkinan efek samping lebih besar dari manfaat
3. Biaya tidak seimbang dari manfaat
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. PIO pada pasien &
keluarga pasien
sering dikenal
dengan konseling
atau KIE
(komunikasi,
informasi,
edukasi)
3. Definisi PIO
Adalah pemberian informasi tentang obat dari farmasis
khususnya kepada pasien & keluarga pasien, serta
umumnya kepada sejawat medis maupun paramedis
lainnya, meliputi :
1. Indikasi, aturan pemakaian & lama pemakaian
2. Cara pemakaian dihubungkan dengan efek terapi &
cara menghindari serta mengatasi efek samping obat
jika timbul
3. Cara penyimpanan obat yang benar & tepat
4. Stabilitas obat selama penyimpanan & pemakaian
direkonstitusi, i.V admixture
5. Monitoring & waspada ESO
6. Interaksi antar obat - makanan & cara mengatasi
interaksi antar obat - makanan selama terapi
4. Tujuan PIO (konseling)
• Membina hubungan / komunikasi farmasis dengan pasien,
keluarga pasien, sejawat tenaga medis-paramedis dan
membangun kepercayaan kepada farmasis
• Memberikan informasi yang sesuai dengan kondisi pasien
• Membantu pasien menggunakan obat sesuai tujuan terapi
dengan memberikan cara / metode yang memudahkan
pasien menggunakan obat dengan benar
5. Mengubah perilaku pasien sehingga compliance dengan
obat goal therapy tercapai
Memberikan informasi yang diperlukan bagi tenaga
medis & paramedis lainnya mengenai stabilitas obat,
dosis, rute pemakaian obat, cara menghindari &
mengatasi ESO, monitoring ESO serta interaksi antar obat
– makanan tercapai 4T (Tepat Indikasi, pasien, dosis,
cara pemberian) +1W (Waspada Efek Samping Obat) +
1M (Monitoring Efek Samping dan Terapi Obat) dan
EARMU (Efektif, Aman, Murah, dan Bermutu)
6. Manfaat PIO
1. Promosi/Peningkatan Kesehatan (Promotif): penyuluhan;
CBIA;
2. Pencegahan Penyakit (preventif): penyuluhan HIV, TB;
penyuluhan imunisasi; penyuluhan terhadap bahaya
merokok, bahaya narkotika;
3. Penyembuhan Penyakit (kuratif): pemberian informasi
obat; edukasi pada saat rawat inap .
4. Pemulihan Kesehatan (rehabilitatif): rumatan metadon;
program berhenti merokok
10. Memberikan informasi
AKTIF
◦ Pelayanan informasi kepada pasien atau keluarga pasien
di Apotek, puskesmas, atau Rs
◦ Bersama apoteker melakukan penyuluhan kepada
masyarakat sekitar
◦ Bersama Apoteker melakukan homecare kepada pasien
◦ Bersama Apoteker melakukan bakti sosial atau kunjungan
ke tempat-tempat yang perlu untuk dikunjungi guna
mensosialisasikan sehubungan dengan obat.
11. Memberikan informasi
P A S I F
Membantu Apoteker mengumpulkan materi secara
berkala untuk pembuatan brosur, leaflet, poster dan
mading untuk dipasang pada dinding sarana kesehatan.
Hal tersebut dapat membatu kita untuk memberikan
informasi kepada pasien secara tidak langsung
Dibuat dengan semenarik mungkin untuk membuat pasien
tertarik untuk membacanya.
12. Prioritas konseling
1. Pasien dgn kondisi penyakit tertentu
2. Pasien yg menerima obat-obat tertentu
Mis : - Obat dgn indeks terapi sempit
- Obat dgn penggunaan jangka lama
- Memerlukan tehnik penggunaan tertentu
- Obat dgn perhatian khusus, contoh :
Obat dengan efek samping berbahaya
3. Pasien Geriatrik & Pediatrik dgn regimen yg rumit
4. Pasien yg dirujuk oleh Dokter
12
13. Persiapan
Pelayanan Informasi Obat dapat diselenggarakan secara
informal maupun formal.
▪ Secara informal maksudnya adalah farmasis memberikan
informasi mengenai penggunaan obat ketika melakukan
kegiatan farmasi klinik, misalnya ketika melakukan
pemantauan terapi obat di ruang rawat apoteker menjawab
pertanyaan dari perawat mengenai waktu pemberian obat.
▪ Sedangkan secara formal adalah Instalasi Farmasi
menyediakan sumber daya khusus baik sumber daya
manusia yang terlatih khusus maupun sarana dan
prasarananya.
14.
15.
16. TUGAS II
JUMAT, 21 OKT 2022
1. Tetes mata (pada anak) & salep mata
2. Tetes hidung & semprot hidung
3. Tetes telinga & Transdermal patch
4. Aerosol & Inhaler dengan kapsul
5. Suppositoria & Injeksi (insulin pen/suntik)
6. Tablet vagina dengan/tanpa aplikator & krim/salep/gel vagina
Buatlah poster atau ppt, pilih satu contoh merk obat terkait sediaan
obat berikut :
1. Informasi tambahan dalam penyerahan obat/ cakupan label
informasi obat
2. Diskusi dan praktek cara penggunaan obat – obat khusus :