Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke unit gawat darurat rumah sakit dengan keluhan nyeri dada berat sejak 1 minggu yang memberat sejak 3 jam terakhir. Keluhan dirasakan menjalar ke lengan kiri, ke rahang disertai keringat dingin. Riwayat perokok aktif sejak 30 tahun lalu menghabiskan 2 bungkus per hari.
Pada pemeriksaan nampak dia terlihat pucat, BMI 30 kg/m2 dengan kulit dingin dan berkeringat. Nadinya lemah, dengan sekali-kali ekstrasistole (denyut ventrikuler ektopik). Tekanan darah arterial 200/100 mmHg. Bunyi jantung normal, fisis jantung ditemukan kardiomegali. Pada EKG didapatkan gambaran elevasi segemen ST di II, III, aVF disertai gambaran LVH. Laboratorium ditemukan LDL kolesterol 180 mg/dl, HDL 28 mg/dl, HbA1C 11%, SGOT 12, SGPT 18, Hb 12 gr%
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke unit gawat darurat rumah sakit dengan keluhan nyeri dada berat sejak 1 minggu yang memberat sejak 3 jam terakhir. Keluhan dirasakan menjalar ke lengan kiri, ke rahang disertai keringat dingin. Riwayat perokok aktif sejak 30 tahun lalu menghabiskan 2 bungkus per hari.
Pada pemeriksaan nampak dia terlihat pucat, BMI 30 kg/m2 dengan kulit dingin dan berkeringat. Nadinya lemah, dengan sekali-kali ekstrasistole (denyut ventrikuler ektopik). Tekanan darah arterial 200/100 mmHg. Bunyi jantung normal, fisis jantung ditemukan kardiomegali. Pada EKG didapatkan gambaran elevasi segemen ST di II, III, aVF disertai gambaran LVH. Laboratorium ditemukan LDL kolesterol 180 mg/dl, HDL 28 mg/dl, HbA1C 11%, SGOT 12, SGPT 18, Hb 12 gr%
Asma terkontrol meningkatkan kualitas hidup anakHafiz360
Asma merupakan penyakit kronis saluran nafas, yang dapat menyerang semua kelompok usia. Sekitar 20% anak penderita asma adalah kelompok usia sekolah. Jika asma tidak terkontrol dengan baik, maka aktifitas sehari-hari, dan nilai akademik akan terganggu. Bahkan proses tumbuh kembang juga dapat terganggu karena mengalami sakit berulang, dan rawatan rumah sakit lebih sering.
Seorang laki-laki 60 th datang ke rumah sakit karena sesak napas. Keluhan ini sering disertai batuk. Ia memiliki riwayat sesak berulang sejak 3 bulan lalu dan semakin memburuk terutama selama 1 minggu terakhir. Hasil pemeriksaan tanda vital: suhu 38,5oC, denyut nadi adalah 110x/mnt, dan pernafasan 40x/menit yang tampak terengah-engah pada pemeriksaan dada. Dokter melakukan tes spirometry dan hasilnya menunjukkan PEF 60% dari nilai prediksi. Tes oksimetri 80%. Dia adalah seorang perokok berat yang mulai merokok sejak ia berusia 18 tahun. Dia biasanya merokok 15 batang per hari, tapi sejak gejala penyakitnya makin berat ia hanya merokok 5 batang per hari.
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
245883344 asma-pada-anak vina
1. DISUSUN OLEH :
VINA DWININGSIH
1610221049
FK UPN VETERAN JAKARTA
STASE ANAK PERIODE 6FEBRUARI-5 APRIL 2017
2. DEFINISI
Global Initiative Asthma (GINA, 2015) mendefinisikan
asma sebagai suatu penyakit heterogen, biasanya
ditandai dengan inflamasi kronik saluran respiratori.
Inflamasi kronik ini ditandai dengan riwayat gejala-
gejala pada saluran respiratori seperti wheezing
(mengi), sesak napas dan batuk yang bervariasi dalam
waktu maupun intensitas, disertai dengan limitasi
aliran udara ekspiratori.
3. EPIDEMIOLOGI
Asma merupakan penyakit respiratorik kronik
yang paling sering ditemukan
Penyakit ini pada umumnya dimulai sejak masa
anak-anak
30% timbul pada usia 1 tahun
80-90% gejala pertama timbul sebelum 4-5 tahun
7. PATOFISIOLOGI
Mediator kimia
Bronkokonstriksi, edema mukosa, sekresi berlebihan
Penyumbatan jalan nafas
Ventilasi tidak seragam Hiperinflasi
Atelektasis
Ketidakseimbangan ventilasi Kelenturan
Dan perfusi berkurang
Surfaktan Hipoventilasi Kerja pernapasan
berkurang alveolar
Asidosis bertambah
Vasokonstriksi PCO2↑
pulmonal PO2↓
8.
9. Klasifikasi Derajat Penyakit Asma Konsensus International
Parameter kilinis,Parameter kilinis,
kebutuhan obat dan faalkebutuhan obat dan faal
paruparu
Asma episodikAsma episodik
jarang ( asmajarang ( asma
ringan )ringan )
Asma episodik seringAsma episodik sering
(asma sedang)(asma sedang)
Asma persistenAsma persisten
( asma berat )( asma berat )
1. Frekuensi serangan1. Frekuensi serangan < 1 x / bulan< 1 x / bulan > 1 x / bulan> 1 x / bulan SeringSering
2. Lama serangan2. Lama serangan < 1 minggu< 1 minggu > 1 minggu> 1 minggu Hampir sepanjangHampir sepanjang
tahun, tidak adatahun, tidak ada
remisiremisi
3. Diantara serangan3. Diantara serangan Tanpa gejalaTanpa gejala Sering ada gejalaSering ada gejala Gejala siang danGejala siang dan
malammalam
4. Tidur dan aktivitas4. Tidur dan aktivitas Tidak tergangguTidak terganggu Sering tergangguSering terganggu Sangat tergangguSangat terganggu
5. Pemeriksaan fisis di5. Pemeriksaan fisis di
luar seranganluar serangan
Normal ( tidak adaNormal ( tidak ada
kelainan )kelainan )
Mungkin tergangguMungkin terganggu
(ada kelainan)(ada kelainan)
Tidak pernah normalTidak pernah normal
6. Obat pengendali anti6. Obat pengendali anti
inflamasiinflamasi
Tidak perluTidak perlu Non steroid/ steroidNon steroid/ steroid
hirupan dosis rendahhirupan dosis rendah
Steroid hirupan / oralSteroid hirupan / oral
7. Uji faal paru (diluar7. Uji faal paru (diluar
serangan)serangan)
PEF / FEV 1 >PEF / FEV 1 >
80%80%
PEF / FEV 1 60-80%PEF / FEV 1 60-80% PEF / FEV1 < 60%PEF / FEV1 < 60%
8.Variabilitas faal paru8.Variabilitas faal paru
( bila ada serangan )( bila ada serangan )
15%15% > 30%> 30% > 50%> 50%
10. Tabel 1. Penilaian Derajat Serangan Asma KNAA
Parameter Klinis,Fungsi
Paru,laboratorium
Ringan Sedang Berat Ancaman Henti
Napas
Aktivitas Berjalan
Bayi: menangis keras
Berbicara
Bayi:
-Tangis pendek dan
lemah
-Kesulitan makan
Istirahat
Bayi: Berhenti makan
Bicara Kalimat Penggal kalimat Kata-kata
Posisi Bisa berbaring Lebih suka duduk Duduk bertopang
lengan
Kesadaran Mingkin teragitasi Biasanya teragitasi Biasanya teragitasi Kebingungan
Sianosis Tidak ada Tidak ada Ada Nyata
11. Penilaian Derajat Serangan Asma
Mengi Sedang,sering hanya
pada akhir
ekspirasi
Nyaring,sepanjang
ekspirasi +
inspirasi
Sangat nyaring
terdengar tanpa
stetoskop
Sulit/tidak terdengar
Sesak Napas Minimal sedang Berat
Otot Bantu napas Biasanya tidak Biasanya ya ya Gerakan paradoks
torako-
abdominal
Retraksi Dangkal,retraksi
interkostal
Sedang, ditambah
retraksi
suprasternal
Dalam,ditambah
napas cuping
hidung
Dangkal/hilang
Laju Napas Meningkat Meningkat Meningkat Menurun
Pedoman nilai baku laju napas pada anak sadar :
Usia Laju Napas Normal
< 2 bulan < 60 / menit
1-2 bulan < 50 / menit
1-5 bulan < 40 / menit
6-8 bulan < 30 / menit
12. Penilaian Derajat Serangan Asma
Laju Nadi Normal Takikardi Takikardi Bradikardi
Pedoman nilai baku laju nadi pada anak :
Usia Laju Nadi Normal
2-12 bulan < 160 / menit
1-2 tahun < 120 / menit
3-8 tahun < 110 / menit
Pulsus Paradoksus
(Pemeriksaannya tidak
praktis)
Tidak ada < 10 mmHg Ada 10-20 mmHg Ada > 20 mmHg Tidak ada,tanda
kelelahan otot napas
PEFR atau FEV1 (nilai
dugaan / % nilai tebaik)
-Pra bronkodilator
-Pasca bronkodilator
> 60%
> 80%
40-60%
60-80%
<40%
<60%
Respon < 2 jam
SaO2 % > 95% 91-95 % ≤ 90%
PaO2 Normal (biasanya tidak
perlu diperiksa)
> 60 mmHg <60 mmHg
PaCO2 < 45 mmHg < 45 mmHg > 45 mmHg
13. Klasifikasi Asma GINA
Asma intermiten :
gejala intermiten kurang dari 1 kali perminggu ,serangan singkat (jam-hari)
gejala malam hari kurang dari 2 kali sebulan
diluar serangan tanpa gejala dan uji fungsi paru normal
PEFR ( Peak Expiratory Flow Rate ) atau PEV > 80% predicted, variasi < 20 %
Asma persisten ringan :
gejala > 1 kali seminggu tetapi kurang dari 1 kali sehari
serangan mungkin mengganggu aktivitas dan tidur
gejala malam hari lebih dari 2 kali sebulan
PEFR atau PEV > 80 % predicted, variasi 20 – 30 %
Asma persisten sedang
gejala setiap hari
serangan mengganggu aktivitas dan tidur
gejala malam hari > 1 kali seminggu
penggunaan harian inhalasi β 2 agonis kerja pendek
PEFR atau PEV > 60 % – < 80 % predicted, variasi > 30 %
Asma persisten berat
gejala berkesinambungan
serangan sering terjadi
gejala malam hari sering terjadi
aktivitas fisik terbatas akibat gejala asma
PEFR atau PEV < 60 % predicted, variasi >
14. ANAMNESIS
• Batuk kronik dan mengi yang berulang disertai sesak
terutama malam hari/ aktivitas fisik yang berlebih
• Gejala, pencetus, perkembangan, riwayat keluarga
15. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi :
- Pernafasan cepat dan dispnoe
- Batuk
- Wheezing/mengi
- Retraksi supraklavikular, suprasternal, epigastrium
dan interkostal
- Bentuk toraks emfisematous
- Bongkok ke depan
- Sela iga melebar
- Diameter AP bertambah
Asma Kronik
16. Pemeriksaan Fisik
Perkusi :
- Hipersonor seluruh thoraks, terutama bagian
bawah posterior
Auskultasi :
- BND kasar/mengeras BND menjadi melemah
- Ekspirium memanjang
- Ronkhi kering dan basah
17.
18.
19. Alur diagnosis asma pada anak (lanjutan)…
Periksa peak flow meter atau
spirometer untuk menilai:
•Reversibilitas (> 15%)
•Variabilitas (> 15%)
Pertimbangkan:
•Foto rotgen thorak dan sinus
•Uji faal paru
•Uji respon terhadap bronkodilator dan steroud
sistemik 5 hari
•Uji provokasi bronkus
•Uji keringat
•Uji imunologis
•Pemeriksaan motilitas silia
•Pemeriksaan refluks GE
Berikan bronkodilator
Diagnosis kerja: Asma
Berikan obat anti asma:
Tidak berhasil nilai ulang
diagnosis dan ketaatan
berobat
Tidak berhasil
Tidak mendukung
diagnosis lain
Mendukung
diagnosis lain
Diagnosis & pengobatan penyakit lain
Pertimbangan asma disertai
penyakit lain
Bukan asma
Patut diduga asma Belum tentu asma
20. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah
Eosinofilia pada darah dan sputum
Lekositosis PMN bisa terjdi bila ada infeksi
2. Foto Rontgen Thoraks
Corakan paru meningkat
Hiperinflasi serangan akut dan Asma kronik
Foto diulang bila ada indikasi
Pneumonia/pneumothoraks
21. Foto Toraks
Hasil foto toraks dapat normal
atau menunjukkan hiperinflasi
Gambaran Atelektasis bisa
didapatkan karena adanya
sumbatan oleh mukus dan
hipertrofi sel otot polos.
Dinding bronkus utama
menipis.
22. Pemeriksaan Penunjang (2)
3. Uji alergi kulit dan imunologi
Berguna untuk menentukan alergen pencetus yg
sesuai
IgE meningkat
4. Uji faal paru
Berguna untuk :
Menilai tingkat penyumbatan jalan nafas dan ggn
pertukaran gas
Mengukur respon jalan nafas terhadap alergen &
bahan imia yang dihirup atau pada saat dilakukan uji
provokasi bronkus
Menilai respon terhadap agen terapeutik
Mengevaluasi perjalanan penyakit jangka lama
23. Uji Faal Paru
Dilakukan sebelum dan
sesudah pemberian aerosol
bronkodilator
Kenaikan PFR atau FEV 1
sekurang-kurangnya 10%
sesudah terapi aerosol
sangat memberi kesan
asma
24. Uji Faal Paru
1. Spirometri
FEV1(Forced Expiratory Volume in 1 sec), FVC (Forced
Vital Capacity, rasio FEV1/FVC
www.joegoshe.com/images/spirometry.gif
26. Pemeriksaan Penunjang (3)
5. Uji provokasi bronkus
Dilakukan bila diagnosis
masih diragukan
Tujuan : menunjukkan adanya
hipereaktivitas bronkus
Yang sering dilakukan yaitu
dengan:
histamin, methacolin dan
beban lari
27. Diagnosa Banding
1. Pada bayi adanya korpus alienum di saluran nafas dan esofagus.
2. Bronkiolitis akut, biasanya mengenai anak dibawah umur 2 tahun dan
terbanyak dibawah umur 6 bulan dan jarang berulang.
3. Bronkitis, tidak ditemukan eosinofilia, suhu biasanya tinggi dan tidak herediter,
bila sering berulang dan kronik biasanya disebabkan oleh asma.
4. Tuberculosis kelenjar limfe di daerah trakheobronkial
5. Asma kardial, sangat jarang pada anak. Dispnu paroksismal terutama malam hari
dan didapatkan tanda-tanda kelainan jantung.
6. Kelainan trakea dan bronkus, misalnya trakeobronkomalasi dan stenosis
bronkus
30. Pengobatan pada penyakit asma berbeda dengan
serangan asma.
Pada penyakit asma terdiri atas :
Obat Serangan/ reliever jangka pendek
Obat pengendali/ controller jangka panjang
TERAPI MEDIKA MENTOSA
31. Daftar Obat Asma yang Ada di Indonesia
Nama ObatNama Obat
Nama GenerikNama Generik NamaNama
DagangDagang
SediaanSediaan DosisDosis
Obat Pereda(’Obat Pereda(’Releiever’)Releiever’)
Simpatomimetik (agonis-Simpatomimetik (agonis-
2) :2) :
TerbutalineTerbutaline
OrciprenalinOrciprenalin
(metaproterenol)(metaproterenol)
SalbutamolSalbutamol
(albuterol)(albuterol)
HeksoprenalinHeksoprenalin
FenoterolFenoterol
BricasmaBricasma
NairetNairet
ForasmaForasma
AlupentAlupent
VentolinVentolin
BerotecBerotec
Sirup, tablet,Sirup, tablet,
turbuhalerturbuhaler
Sirup, tablet,Sirup, tablet,
ampulampul
Sirup, tabletSirup, tablet
Sirup, tablet,Sirup, tablet,
MDIMDI
Sirup, tablet,Sirup, tablet,
MDIMDI
MDIMDI
0,05-0,1 mg/kgBB/hari0,05-0,1 mg/kgBB/hari
jamjam
0,05-0,1 mg/kgBB/hari0,05-0,1 mg/kgBB/hari
jamjam
Golongan XantinGolongan Xantin TeofilinTeofilin Sirup, tabletSirup, tablet
32. Obat Pengendali (’controller’)Obat Pengendali (’controller’)
AINS :AINS : Sodium cromogylateSodium cromogylate IntalIntal MDIMDI Tidak tersedia lagiTidak tersedia lagi
NedokromilNedokromil MDIMDI Tidak tersedia lagiTidak tersedia lagi
Golongan anti-inflamasiGolongan anti-inflamasi
steroid :steroid : BeclomethasoneBeclomethasone
BudesonidBudesonid
FluticasonFluticason
BecotideBecotide
PulmicortPulmicort
InflammideInflammide
FlixotideFlixotide
MDIMDI
MDI,MDI,
turburhalerturburhaler
MDIMDI
Tidak tersedia lagiTidak tersedia lagi
GolonganGolongan ββ-agonis jangka-agonis jangka
panjang :panjang :
ProkaterolProkaterol
BambuterolBambuterol
SalmeterolSalmeterol
KlenbuterolKlenbuterol
BambecBambec
SereventSerevent
SpiropentSpiropent
Sirup, tablet,Sirup, tablet,
MDIMDI
TabletTablet
MDIMDI
Sirup, tabletSirup, tablet
Golongan obat lepasGolongan obat lepas
lambat/lepas terkendali/Slowlambat/lepas terkendali/Slow
releaserelease
TerbutalinTerbutalin
SalbutamolSalbutamol
TeofilinTeofilin
VolmaxVolmax
KapsulKapsul
TabletTablet
Tablet salutTablet salut
Golongan antileukotrien :Golongan antileukotrien : ZafirlukasZafirlukas
MontelukasMontelukas
AccolateAccolate TabletTablet AdaAda
Belum adaBelum ada
Golongan kombinasi steroidGolongan kombinasi steroid
+LABA :+LABA :
BudesonidBudesonid
+formoterol+formoterol
Flutikason+salmeteroFlutikason+salmetero
ll
SymbicortSymbicort
SeretideSeretide
TurbuhalerTurbuhaler
MDIMDI
33. Terapi non medikamentosa
Mencegah anak terpapar zat / allergen/ kondisi
( cuaca ) yang dapat memacu timbulnya serangan
asma
Edukasi kepada pihak keluarga anak yang menderita
asma mengenai derajat penyakit dan derajat serangan
asma.
34. Alur Tatalaksana Asma Anak Jangka Panjang
Asma Episodik
Jarang
Obat pereda : ß-agonis atau teofilin (hirupan
atau oral) bila perlu
Tambahkan obat pengendali : steroid
hirupan dosis rendah
Pertimbangkan alternatif penambahan salah
satu obat :
• ß-agonis kerja panjang
• Teofilin lepas lambat
• Antileukotriena
Atau dosis steroid hirupan ditingkatkan
(tinggi)
Asma Episodik
Sering
Asma Persisten
4-6
minggu
> 3x
dosis/
minggu
< 3x
dosis/
minggu
6-8 minggu
respons
Asma Episodik
Jarang
35. Alur Tatalaksana Asma Anak Jangka Panjang lanjutan...
Steroid dosis medium ditambahkan
salah satu obat :
•ß-agonis kerja panjang
• Teofilin lepas lambat
• Antileukotrien
Atau dosis steroid hirupan ditingkatkan
(tinggi)
Obat Steroid Oral
6-8 minggu respons
36. Alur Tatalaksana Serangan Asma pada Anak
Klinik/Unit Gawat Darurat
Nilai derajat serangan
Tatalaksana awal
Nebulisasi β-agonis 1-3x, selang 20 menit
nebulisasi ketiga + antikolinergik
jika serangan berat, nebulisasi β-agonis + antikolinergik
Serangan ringan
(nebulisasi 1X, respon
baik)
•Observasi 1 jam
•Jika efek bertahan, boleh
pulang
•Jika gejala timbul lagi,
perlakukan sebagai
serangan sedang
Serangan sedang (nebulisasi
2X, respon parsial)
•Berikan oksigen
•Nilai kembali derajat
serangan, jika sesuai dengan
serangan sedang, observasi di
ruang rawat sehari
•Berikan steroid oral
•Pasang jalur parenteral
Serangan berat
(nebulisasi 3X, respon
buruk)
•Sejak awal berikan O2
saat/di luar nebulisasi
•Pasang jalur parenteral
•Steroid intravena
•Nilai ulang klinisnya,
jika sesuai serangan
berat, rawat di ruang
rawat inap
•Foto rontgen toraks
37. Boleh pulang
•Bekali obat agonis
(hirupan/oral)
•Jika sudah ada obat
pengendali, teruskan
•Jika infeksi virus
sebagai pencetus, dapat
diberi steroid oral (3-5
hari)
•Dalam 20-48 jam,
kontrol ke klinik, R. jalan
untuk re-evaluasi
Ruang rawat
sehari/observasi
•Oksigen teruskan
•Steroid oral
dilanjutkan
•Nebulisasi tiap 2 jam
•Bila dalam 12 jam
perbaikan klinis stabil,
boleh pulang, tetapi jika
klinis tetap belum
membaik/memburuk,
alih rawat ke ruang
rawat inap
Ruang rawat inap
•Oksigen teruskan
•Atasi dehidrasi& asidosis
jika ada
•Steroid IV tiap 6-8 jam
•Nebulisasi tiap 1-2 jam
•Aminophilin IV awal
lanjutkan rumatan
•Jika membaik dalam 4-6X
nebulisasi, interval menjadi
4-6 jam
•Jika dalam 20 jam
perbaikan klinis stabil,
boleh pulang
•Jika dengan steroid dan
aminophilin parenteral tidak
baik, bahkan timbul
ancaman henti nafas, alih
rawat ke ICU
Serangan ringan… Serangan sedang… Serangan berat…
38. Prognosis
Prognosis jangka panjang umumnya baik 50-80 %
Sebagian besar asma anak hilang atau berkurang
dengan bertambahnya umur
70%-80% asma anak menghilang saat umur 21 thn
39. Komplikasi
Emfisema dan Perubahan bentuk thoraks thoraks
membungkuk ke depan dan memanjang
Asma kronik dan berat Pigeon chest
Sekret banyak dan kental bronkus tersumbat
atelektasis bronkiektasis infeksi
bronkopneumonia
Status asmatikus gagal nafas gagal nadi †
40. KIE Asma untuk pasien/keluarga
Tujuan :
Mencegah serangan asma (pengaturan lingkungan).
Memberikan obat pada waktu, cara, dan lama yang
tepat.
Mengetahui tanda-tanda permulaan serangan
asma.
Mengetahui kapan harus konsultasi ke dokter atau
ke rumah sakit.
Menjaga kesehatan umum anak.
41. DAFTAR PUSTAKA
1. State of the art : Common problems in Hospitalized Children IDAI. Jakarta : 8-9 mei
2011
2. Pedoman Pelayanan Medis IDAI Jilid 1.Jakarta : 2010
3. Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM : Jakarta, 2007
4. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Asma : Pedoman Diagnosis dan Penatalaksaan di
Indonesia. Balai Penerbit FKUI : Jakarta, 2004.
5. Noenoeng dkk. Pedoman Nasional Asma Anak.UKK Pulmonologi PP IDAI : Jakarta ,
2004.
6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Asma banyak menyerang anak-anak, May
2004 http://www.departemen kesehatan republik indonesia
7. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku
Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak. Cetakan Ke 7. Percetakan Infomedika : Jakarta, 2002.
8. Isselbacher. Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit dalam. Edisi 13. Volume 3. Editor
Edisi bahasa Indonesia : Ahmad H. Asdie. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta,
2000.
9. http //www.klinikku.com/pustaka/medis/resp/asma.html. Diakses tanggal 25 Mei
2009