SlideShare a Scribd company logo
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat dan
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah kimia yang diberikan oleh Bapak
Dosen dengan baik dalam waktu yang telah ditentukan.
Tugas makalah mengenai “Mirkroba Patogen”. Dalam makalah ini dijabarkan mengenai
Mikroba patogen dan penyakitnya, berbagai pemindahan penyakit yang disebabkan mikroba
melalui pernafasan, pencernaan dan cara lain.
Kami memohon maaf yang sebesar – besarnya karena kami sadari atas kekurangan dalam tugas
makalah mikrobiologi ini. Dan Kami mengucapkan banyak terima kasih atas selesainya makalah
yang ditugaskan.
Penulis,
Yogyakarta, 29 April 2014
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A. Mikroba Patogen dan Penyakitnya 5
1. Definisi Mikroba Patogen 5
2. Faktor – factor yang membuat bakteri bersifat patogenik 6
3. Jenis-jenis Bakteri Patogen Penyebab Penyakit 7
B. Berbagai Pemindahan Penyakit yang Disebabkan Mikroba 9
1. Proses Bakteri Dalam Menimbulkan Penyakit 9
2. Kolonisasi 11
3. Kepatuhan spesifik bakteri to cell dan jaringan permukaan 11
4. Kerentangan inang 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 14
B. Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikrobiologi merupakan Salah satu cabang biologi yang menelaah mengenai
organisme hidup berukuran mikroskopis yang meliputi virus, bakteri, archaea,
protozoa,algae,danfungi. Beberapa mikroba (algae dan fungi) yang berukuran cukup besar
dan dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi masih dimasukan dalam kajian mikrobiologi,
karena teknik yang sama (isolasi, sterilisasi, dan penumbuhan pada media artifisial)
digunakan untuk mempelajarinya.
Mikroba adalah Segala jasad hidup yang berukuran kecil ( mikroba /
mikroorganisme / jasad renik). Disebut jasad renik karena ukurannya yang kecil (kurang
dari 0,1 mm), sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, umumnya hanya dapat dilihat
dengan alat pembesar atau mikroskop, ada mikroba yang berukuran besar sehingga dapat
dilihat tanpa alat pembesar, pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana dibandingkan
dengan jasad tingkat tinggi.
Patogen adalah materi atau organisme yang dapat menyebabkan penyakit pada
inang misalnya bakteri. Bakteri dapat merusak sistem pertahanan inang dimulai dari
permukaan kulit, saluran pencernaan, saluran respirasi, saluran urogenitalia. Sedangkan
Patogenesis sendiri adalah mekanisme infeksi dan mekanisme perkembangan penyakit.
Infeksi merupakan invasi inang oleh mikroba yang memperbanyak dan berasosiasi dengan
jaringan inang. Infeksi berbeda dengan penyakit.
4
Ekologi Mikroba adalah ilmu yang mempelajari tentang timbal balik antara
mikroba dan lingkungan hidupnya. Mikrobiologi Patogenik (Pathogenic microbiology)
adalah ilmu yang mempalajari tentang mikroba yang dapat menimbulkan penyakit.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan mikroba patogen ?
2. Apa saja mikroba patogen yang menyebabkan penyakit ?
3. Bagaimana cara pemindahan penyakit yang di sebabkan oleh mikroba ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian mikroba
2. Untuk mengetahui jenis mikroba patogen penyebab penyakit
3. Untuk mengetahui cara pemindahan penyakit yang di sebabkan oleh mikroba
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mikroba Patogen Dan Penyakitnya
1. Definisi Mikroba Patogen
Mikroba Patogen adalah mikroba yang dapat menyebabkan penyakit dapat
ditemukan diberbagai tempat, tersebar luas di tanah, air, udara, tanaman, hewan dan
manusia. Mikroba tersebut dapat terbawa oleh pangan atau tangan dan peralatan masak
yang dapat mencemari pangan sehingga menyebabkan penyakit.
Umumnya mikroba patogen yang menyebabkan penyakit pada manusia adalah
mikroba yang mempunyai pertumbuhan optimal pada suhu 20-40 derajat Celcius. Bakteri
memperbanyak diri dengan membelah satu menjadi dua dan seterusnya, pada kondisi
yang paling optimal satu bakteri dapat memperbanyak diri menjadi satu juta dalam waktu
kurang dari 4 jam. Memasak pangan dengan tepat dapat membunuh mikroba pathogen.
Mikroba patogen diketahui memasuki inang melalui organ-organ tubuh antara lain :
1. Saluran pernapasan, melalui hidung dan mulut yang dapat menyebabkan penyakit
saluran pernapasan seperti salesma, pneumonia, tuberculosis.
2. Saluran pencernaan melalui mulut yang dapat menyebabkan penyakit tifus, para tifus,
disesntri, dll.
3. Kulit dan selaput lendir. Adanya luka mesekipun kecil dapat memungkinkan mikroba
seperti staphylicoccus yang menyebabkan bisul.
4. Saluran urogenital
5. Darah
6
2. Faktor – Faktor yang membuat bakteri bersifat patogenik:
1. Fimbriae
Fimbriae disebut juga pili adalah struktur yang menyerupai rambut yang terdapat
pada permukaan tubuh bakteri. Fimbriae membantu bakteri melekatkan diri pada
tempat-tempat tertentu dalam tubuh sehingga mencegah bakteri hanyut oleh cairan
tubuh. Fimbriae biasanya terdapat pada sebagian besar enterobacteria, seperti E.coli.
Bakteri jenis ini umumnya menyebabkan infeksi saluran kemih. Jadi, rambut-rambut
pili akan mencegah bakteri hanyut dari kandung kemih oleh urin.
2. Flagela
Flagela adalah struktur panjang yang menyerupai ekor yang membantu bakteri
untuk berenang atau bergerak. Flagela ini membantu bakteri berpindah tempat
menuju tempat yang terinfeksi dan bertahan hidup. Oleh karena itu, flagela membantu
meningkatkan patogenisitas bakteri.
3. Racun/Toksin
Bakteri menghasilkan senyawa beracun yang menyebabkan efek merugikan pada
tubuh. Senyawa ini tidak lain adalah toksin yang antara lain memicu muntah dan
diare. Toksin ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan nyeri hebat, demam tinggi,
serta mengakibatkan kelumpuhan. Sebagian besar bakteri sebenarnya tidak berbahaya
jika mereka gagal mengeluarkan toksin.
Salah satu contoh bakteri yang menghasilkan toksin adalah bakteri yang
menyebabkan keracunan makanan.
4. Invasif
Beberapa bakteri memiliki kemampuan menyerang sel-sel tubuh sehingga
menyebabkan patogenisitas. Bakteri membuat sel-sel tubuh menjadi rusak dan hancur
saat memakan isi sel.
7
Sebagai contoh, Salmonella typhimurium memiliki kemampuan menghancurkan
sel-sel usus sehingga menyebabkan diare berat. Salah satu penyakit kronis yang
disebabkan sifat invasif dari bakteri adalah tuberkulosis (TB). Mycobacterium
tuberculosis menyerang sel paru-paru dan kemudian menghancurkan sel-sel tersebut.
Namun, harus diketahui bahwa tidak semua bakteri bisa menimbulkan penyakit
pada manusia. Meskipun secara alami bakteri adalah patogen, namun pertahanan
alami tubuh akan mencegah bakteri menimbulkan efek negatif pada tubuh. Hanya
bakteri yang cukup pintar bersembunyi, menghindari, atau melawan reaksi kekebalan
tubuh yang bisa menyebabkan penyakit.
3. Jenis-jenis Bakteri Patogen Penyebab Penyakit
Bakteri Patogen Pada Manusia
8
Bakteri Patogen Pada Hewan
Bakteri Patogen Pada Tumbuhan
9
B. Berbagai Pemindahan Penyakit yang Disebabkan Mikroba
1. Proses Bakteri Dalam Menimbulkan Penyakit dan Jalan Masuk Mikroorganisme Ke
Tubuh Inang
Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh inang melalui berbagai
macam jalan, misalnya melalui membran mukosa, kulit ataupun rute parental.
Banyak bakteri dan virus memiliki akses memasuki tubuh inang melalui membran
mukosa saluran pernapasan, gastrointestinal, saluran genitourinari, konjungtiva, serta
membran penting yang menutupi bola mata dan kelopak mata.
 Saluran pernapasan
Saluran pernapasan merupakan jalan termudah bagi mikroorganisme infeksius.
Mikroorganisme terhirup melalui hidung atau mulut dalam bentuk partikel debu.
Penyakit yang muncul umumnya adalah pneumonia, campak, tuberculosis, dan
cacar air.
 Saluran pencernaan
Mikroorganisme dapat memasuki saluran pencernaan melalui bahan
makanan atau minuman dan melalui jari – jari tangan yang terkontaminasi
mikroorganisme pathogen. Mayoritas mikroorganisme tersebut akan dihancurkan
oleh asam klorida( HCL ) dan enzim – enzim di lambung, atau oleh empedu dan
enzim di usus halus. Mikroorganisme yang bertahan dapat menimbulkan
penyakit. Misalnya, demam tifoid, disentri amoeba, hepatitis A, dan kolera.
Patogen ini selanjutnya dikeluarkan malalui feses dan dapat ditransmisikan ke
inang lainnya melalui air, makanan, atau jari – jari tangan yang terkontaminasi.
10
 Kulit
Kulit sangat penting sebagai pertahanan terhadap penyakit. Kulit yang tidak
mengalami perlukaan tidak dapat dipenetrasi oleh mayoritas mikroorganisme.
Beberapa mikroorganisme memasuki tubuh melalui daerah terbuka pada kulit,
folikel rambut, maupun kantung kelenjar keringat. Mikroorganisme lain
memasuki tubuh inang pada saat berada di jaringan bawah kulit atau melalui
penetrasi atau perlukaan membran mukosa. Rute ini disebut rute parenteral.
Suntikan, gigitan, potongan, luka, atau pembedahan dapat membuka rute infeksi
parenteral.
 Rongga mulut
Pada permukaan rongga mulut terdapat banyak koloni mikroorganisme.
Salah satu penyakit yang umum pada rongga mulut akibat kolonisasi
mikroorganisme adalah karies gigi. Karies gigi diawali akibat pertumbuhan
Streptococcus mutans dan spesies Streptococcus lainnya pada permukaan gigi.
Hasil fermentasi metabolisme, menghidrolisis sukrosa menjadi komponen
monosakarida, fruktosa, dan glukosa. Enzim glukosiltransferasi selanjutnya
merakit glukosa menjadi dekstran. Residu fruktosa adalah gula utama yang
difermentasi menjadi asam laktat. Akumulasi bakteri dan dekstran menempel
pada permukaan gigi dan membentuk plak gigi. Populasi bakteri plak didominasi
oleh Streptococcus dan anggota Actinomyces. Karena plak sangat tidak
permeable terhadap saliva, maka asam laktat yang diproduksi oleh bakteri tidak
dilarutkan atau dinetralisasi dan secara perlahan akan melunakkan enamel gigi
tepat plak tersebut melekat.
11
2. Kolonisasi
Tahap pertama dari infeksi mikroba adalah kolonisasi: pembentukan patogen di
portal masuk yang tepat. Patogen biasanya menjajah jaringan inang yang
berhubungan dengan lingkungan eksternal.
3. Kepatuhan spesifik Bakteri to Cell dan Jaringan Permukaan
Beberapa jenis pengamatan memberikan bukti tidak langsung untuk spesifisitas
kepatuhan bakteri ke inang atau jaringan.
a. Tissue tropisme: bakteri tertentu diketahui memiliki preferensi yang jelas
untuk jaringan tertentu atas orang lain.
b. Spesifisitas Spesies: bakteri patogen tertentu hanya menginfeksi spesies
tertentu.
c. Genetik kekhususan dalam suatu spesies: strain tertentu atau ras dalam suatu
spesies secara genetik kebal terhadap pathogen.
d. Mekanisme Kepatuhan to Cell atau Jaringan Permukaan
Mekanisme untuk kepatuhan mungkin melibatkan dua langkah:
 Nonspesifik kepatuhan : lampiran reversibel bakteri untuk eukariotik
permukaan (kadang-kadang disebut” docking)
 kepatuhan Tertentu: lampiran permanen reversibel mikroorganisme ke
permukaan (kadang-kadang disebut “penahan”).
Situasi umum adalah bahwa lampiran lampiran reversibel mendahului
ireversibel tetapi dalam beberapa kasus, situasi sebaliknya terjadi atau kepatuhan
tertentu mungkin tidak akan pernah terjadi.
12
Kepatuhan nonspesifik melibatkan pasukan menarik spesifik yang
memungkinkan pendekatan bakteri ke permukaan sel eukariotik. Kemungkinan
interaksi dan pasukan yang terlibat adalah:
1) Interaksi hidrofobik
2) Atraksi elektrostatik
3) Atom dan molekul getaran yang dihasilkan dari dipol berfluktuasi
frekuensi yang sama
4) Brown
5) Perekrutan dan menyaring oleh polimer biofilm berinteraksi dengan
glycocalyx bakteri (kapsul).
4. Kerentanan Inang
Kerentanan terhadap infeksi bakteri tergantung pada kondisi fisiologis dan
imunologis inang dan virulensi bakteri. Pertahanan inang terhadap infeksi bakteri
adalah mekanisme nonspesifik dan spesifik (antibodi). Mekanisme nonspesifik
dilakukan oleh sel-sel neutrofil dan makrofag. Perkembangan imunitas spesifik
seperti respons antibodi memerlukan waktu beberapa minggu. bakteri flora normal
kulit dan permukaan mukosa juga memberi perlindungan terhadap kolonisasi bakteri
patogen. Pada individu sehat, bakteri flora normal yang menembus ke tubuh dapat
dimusnahkan oleh mekanisme humoral dan seluler inang. Contoh terbaik tentang
kerentanan adalah AIDS, di mana limfosit helper CD4+ secara progresif berkurang
1/10 oleh virus imunodefisiensi (HIV). Mekanisme resistensi dipengaruhi oleh umur,
defisiensi, dan genetik. Sistem pertahanan (baik spesifik maupun nonspesifik) orang
lanjut usia berkurang. Sistem imun bayi belum berkembang, sehingga rentan terhadap
infeksi bakteri patogen. Beberapa individu memiliki kelainan genetik dalam sistem
pertahanan.
13
Resistensi inang dapat terkompromi oleh trauma dan penyakit lain yang diderita.
Individu menjadi rentan terhadap infeksi oleh berbagai bakteri jika kulit atau mukosa
melonggar atau rusak (terluka). Abnormalitas fungsi silia sel pernafasan
mempermudah infeksi Pseudomonas aeruginosa galur mukoid. Prosedur medis
seperti kateterisasi dan intubasi trakeal menyebabkan bakteri normal flora dapat
masuk ke dalam tubuh melalui plastik. Oleh karena itu, prosedur pengantian plastik
kateter rutin dilakukan setiap beberapa jam (72 jam untuk kateter intravena).
Banyak obat diproduksi dan dikembangkan untuk mengatasi infeksi bakteri.
Agen antimikroba efektif melawan infeksi bakteri jika sistem imun dan fagosit inang
turut bekerja. Namun terdapat efek samping penggunaan antibiotik, yaitu kemampuan
difusi antibiotik ke organ nonsasaran (dapat mengganggu fungsi organ tersebut),
kemampuan bertahan bakteri terhadap dosis rendah (meningkatkan resistensi), dan
kapasitas beberapa organisme resisten terhadap multi-antibiotik.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mikroba Patogen adalah mikroba yang dapat menyebabkan penyakit dapat
ditemukan diberbagai tempat, tersebar luas di tanah, air, udara, tanaman, hewan dan
manusia. Mikroba tersebut dapat terbawa oleh pangan atau tangan dan peralatan masak
yang dapat mencemari pangan sehingga menyebabkan penyakit.
Mikroba patogen diketahui memasuki inang melalui organ-organ tubuh antara
lain :
a. Saluran pernapasan, melalui hidung dan mulut yang dapat menyebabkan penyakit
saluran pernapasan seperti salesma, pneumonia, tuberculosis.
b. Saluran pencernaan melalui mulut yang dapat menyebabkan penyakit tifus, para tifus,
disesntri, dll.
c. Kulit dan selaput lendir. Adanya luka mesekipun kecil dapat memungkinkan mikroba
seperti staphylicoccus yang menyebabkan bisul.
d. Saluran urogenital
e. Darah
B. Saran
Mikroba merupakan makhluk kecil yang jarang kita sadari keberadaanya. Maka
jika terjangkit salah satu penyakit dari bakteri kita jangan meremehkan gejala awal yang
dialami karena umumnya gejala awalnya sangat biasa. Karena jika diremehkan bisa saja
menjadi akut. Harus mengikuti tahap-tahap pencegahan yaitu dengan menjaga kebersihan
diri.
15
DAFTAR PUSTAKA
 http://haeryn.wordpress.com/2012/05/30/makalah-bakteriologi-patogenesis/
 http://www.amazine.co/22871/4-faktor-yang-membuat-bakteri-bersifat-patogen/
 http://tambah-waktu.blogspot.com/2013/03/pengertian-mikroba-patogen.html
 Anonim. 2009. Jenis dan patogenesis Mikroorganisme penyebab diare.
 Pelczar Jr, Michael J. 1988. Dasar-dasar mikrobiologi jilid 2 terjemahan. Jakarta :
Universitas Indonesia.

More Related Content

What's hot

Regulasi Keperawatan
Regulasi KeperawatanRegulasi Keperawatan
Regulasi Keperawatan
pjj_kemenkes
 
Kepmenkes no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi Malaria
Kepmenkes  no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi MalariaKepmenkes  no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi Malaria
Kepmenkes no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi Malaria
hersu12345
 
Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)
Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)
Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)
Bella Citra H
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
Warnet Raha
 
Pengobatan Tradisional dan Komplementer
Pengobatan Tradisional dan KomplementerPengobatan Tradisional dan Komplementer
Pengobatan Tradisional dan Komplementer
pjj_kemenkes
 
Ekologi mikroba
Ekologi mikrobaEkologi mikroba
Ekologi mikroba
Timur Ahadi Santoso
 
Bhn ajar pertumbuhan dan perkembangan
Bhn ajar pertumbuhan dan perkembanganBhn ajar pertumbuhan dan perkembangan
Bhn ajar pertumbuhan dan perkembangan
deywoon
 
Bakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus AnthracisBakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus Anthracismarnitukan
 
SOP Pemberantasan sarang nyamuk.docx
SOP Pemberantasan sarang nyamuk.docxSOP Pemberantasan sarang nyamuk.docx
SOP Pemberantasan sarang nyamuk.docx
FerryNjud
 
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
infosanitasi
 
Bioteknologi Modern
Bioteknologi ModernBioteknologi Modern
Bioteknologi Modern
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanJoni Iswanto
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
akurice
 
Manfaat dan bahaya spektrum gem
Manfaat dan bahaya spektrum gemManfaat dan bahaya spektrum gem
Manfaat dan bahaya spektrum gem
JESSICA DEWI FORTUNA BR. MARPAUNG
 
Patofisiologi Manusia: Fenilketonuria
Patofisiologi Manusia: FenilketonuriaPatofisiologi Manusia: Fenilketonuria
Patofisiologi Manusia: Fenilketonuria
Nesha Mutiara
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
Kampus-Sakinah
 
Asal usul kehidupan
Asal usul kehidupanAsal usul kehidupan
Asal usul kehidupan
Heri Cahyono
 
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan TetanusBAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
NajMah Usman
 
Promosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisPromosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisDasuki Suke
 

What's hot (20)

Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 
Regulasi Keperawatan
Regulasi KeperawatanRegulasi Keperawatan
Regulasi Keperawatan
 
Kepmenkes no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi Malaria
Kepmenkes  no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi MalariaKepmenkes  no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi Malaria
Kepmenkes no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi Malaria
 
Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)
Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)
Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
 
Pengobatan Tradisional dan Komplementer
Pengobatan Tradisional dan KomplementerPengobatan Tradisional dan Komplementer
Pengobatan Tradisional dan Komplementer
 
Ekologi mikroba
Ekologi mikrobaEkologi mikroba
Ekologi mikroba
 
Bhn ajar pertumbuhan dan perkembangan
Bhn ajar pertumbuhan dan perkembanganBhn ajar pertumbuhan dan perkembangan
Bhn ajar pertumbuhan dan perkembangan
 
Bakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus AnthracisBakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus Anthracis
 
SOP Pemberantasan sarang nyamuk.docx
SOP Pemberantasan sarang nyamuk.docxSOP Pemberantasan sarang nyamuk.docx
SOP Pemberantasan sarang nyamuk.docx
 
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
 
Bioteknologi Modern
Bioteknologi ModernBioteknologi Modern
Bioteknologi Modern
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatan
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
 
Manfaat dan bahaya spektrum gem
Manfaat dan bahaya spektrum gemManfaat dan bahaya spektrum gem
Manfaat dan bahaya spektrum gem
 
Patofisiologi Manusia: Fenilketonuria
Patofisiologi Manusia: FenilketonuriaPatofisiologi Manusia: Fenilketonuria
Patofisiologi Manusia: Fenilketonuria
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
 
Asal usul kehidupan
Asal usul kehidupanAsal usul kehidupan
Asal usul kehidupan
 
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan TetanusBAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
 
Promosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisPromosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamis
 

Similar to 226443010 tugas-makalah-mikrobiologi

FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
dewisetiyana52
 
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa KeperawatanMateri Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
yohanes meor
 
Mikroorganisme kelompok 1
Mikroorganisme kelompok 1Mikroorganisme kelompok 1
Mikroorganisme kelompok 1
Ludwina Christy
 
Dasar-Dasar Mikrobiologi
Dasar-Dasar Mikrobiologi Dasar-Dasar Mikrobiologi
Dasar-Dasar Mikrobiologi
pjj_kemenkes
 
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerjaKebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerjaAan Trainstation
 
presentation1-senin-besok1.pptx
presentation1-senin-besok1.pptxpresentation1-senin-besok1.pptx
presentation1-senin-besok1.pptx
ssuserbe54ac
 
Apa itu mikrooraganisma tahun 5
Apa itu mikrooraganisma tahun 5Apa itu mikrooraganisma tahun 5
Apa itu mikrooraganisma tahun 5skst2
 
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatankonsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
siakadurban
 
Kb 5
Kb 5Kb 5
Pncegahan dan Pengendalian Infeksi
Pncegahan dan Pengendalian InfeksiPncegahan dan Pengendalian Infeksi
Pncegahan dan Pengendalian Infeksi
pjj_kemenkes
 
Presentasi mikrobiologi
Presentasi mikrobiologiPresentasi mikrobiologi
Presentasi mikrobiologi
Achmad Fahrizal
 
Mycobacterium tuberculosis sebagai penyebab penyakit
Mycobacterium tuberculosis sebagai penyebab penyakitMycobacterium tuberculosis sebagai penyebab penyakit
Mycobacterium tuberculosis sebagai penyebab penyakitOperator Warnet Vast Raha
 
kuliah-1-mikologi.ppt
kuliah-1-mikologi.pptkuliah-1-mikologi.ppt
kuliah-1-mikologi.ppt
XavierDharma
 
6 Konsep Mikologi.pdf
6 Konsep Mikologi.pdf6 Konsep Mikologi.pdf
6 Konsep Mikologi.pdf
AnggunDwiPutri1
 
SEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptx
SEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptxSEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptx
SEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptx
JeriskaPertiwi
 
Foodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne BacteriaFoodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne Bacteria
AmanyMufida
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologiAzmi Yunita
 
kelompok B bakteri
kelompok B bakterikelompok B bakteri
kelompok B bakteri
Desriani Desriani
 

Similar to 226443010 tugas-makalah-mikrobiologi (20)

FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
 
Tugas akhirmikrobiologi
Tugas akhirmikrobiologiTugas akhirmikrobiologi
Tugas akhirmikrobiologi
 
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa KeperawatanMateri Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
 
Mikroorganisme kelompok 1
Mikroorganisme kelompok 1Mikroorganisme kelompok 1
Mikroorganisme kelompok 1
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
Dasar-Dasar Mikrobiologi
Dasar-Dasar Mikrobiologi Dasar-Dasar Mikrobiologi
Dasar-Dasar Mikrobiologi
 
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerjaKebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
 
presentation1-senin-besok1.pptx
presentation1-senin-besok1.pptxpresentation1-senin-besok1.pptx
presentation1-senin-besok1.pptx
 
Apa itu mikrooraganisma tahun 5
Apa itu mikrooraganisma tahun 5Apa itu mikrooraganisma tahun 5
Apa itu mikrooraganisma tahun 5
 
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatankonsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
 
Kb 5
Kb 5Kb 5
Kb 5
 
Pncegahan dan Pengendalian Infeksi
Pncegahan dan Pengendalian InfeksiPncegahan dan Pengendalian Infeksi
Pncegahan dan Pengendalian Infeksi
 
Presentasi mikrobiologi
Presentasi mikrobiologiPresentasi mikrobiologi
Presentasi mikrobiologi
 
Mycobacterium tuberculosis sebagai penyebab penyakit
Mycobacterium tuberculosis sebagai penyebab penyakitMycobacterium tuberculosis sebagai penyebab penyakit
Mycobacterium tuberculosis sebagai penyebab penyakit
 
kuliah-1-mikologi.ppt
kuliah-1-mikologi.pptkuliah-1-mikologi.ppt
kuliah-1-mikologi.ppt
 
6 Konsep Mikologi.pdf
6 Konsep Mikologi.pdf6 Konsep Mikologi.pdf
6 Konsep Mikologi.pdf
 
SEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptx
SEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptxSEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptx
SEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptx
 
Foodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne BacteriaFoodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne Bacteria
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
kelompok B bakteri
kelompok B bakterikelompok B bakteri
kelompok B bakteri
 

More from KAMARIAH S.Pd

396251861 lks-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau
396251861 lks-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau396251861 lks-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau
396251861 lks-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau
KAMARIAH S.Pd
 
Kartu soal utama pg 2006 tahun 2019
Kartu soal utama pg 2006 tahun 2019Kartu soal utama pg 2006 tahun 2019
Kartu soal utama pg 2006 tahun 2019
KAMARIAH S.Pd
 
Bakteria
BakteriaBakteria
Bakteria
KAMARIAH S.Pd
 
Ppk ekstrakurikuler 2018
Ppk ekstrakurikuler 2018Ppk ekstrakurikuler 2018
Ppk ekstrakurikuler 2018
KAMARIAH S.Pd
 
67162511 rpp-biologi-kelas-x-kd-3-4-lengkap-acc
67162511 rpp-biologi-kelas-x-kd-3-4-lengkap-acc67162511 rpp-biologi-kelas-x-kd-3-4-lengkap-acc
67162511 rpp-biologi-kelas-x-kd-3-4-lengkap-acc
KAMARIAH S.Pd
 
Paket utama bio113
Paket utama bio113Paket utama bio113
Paket utama bio113
KAMARIAH S.Pd
 
Bab 1-pertumbuhan-dan-perkembangan
Bab 1-pertumbuhan-dan-perkembanganBab 1-pertumbuhan-dan-perkembangan
Bab 1-pertumbuhan-dan-perkembangan
KAMARIAH S.Pd
 

More from KAMARIAH S.Pd (7)

396251861 lks-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau
396251861 lks-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau396251861 lks-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau
396251861 lks-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau
 
Kartu soal utama pg 2006 tahun 2019
Kartu soal utama pg 2006 tahun 2019Kartu soal utama pg 2006 tahun 2019
Kartu soal utama pg 2006 tahun 2019
 
Bakteria
BakteriaBakteria
Bakteria
 
Ppk ekstrakurikuler 2018
Ppk ekstrakurikuler 2018Ppk ekstrakurikuler 2018
Ppk ekstrakurikuler 2018
 
67162511 rpp-biologi-kelas-x-kd-3-4-lengkap-acc
67162511 rpp-biologi-kelas-x-kd-3-4-lengkap-acc67162511 rpp-biologi-kelas-x-kd-3-4-lengkap-acc
67162511 rpp-biologi-kelas-x-kd-3-4-lengkap-acc
 
Paket utama bio113
Paket utama bio113Paket utama bio113
Paket utama bio113
 
Bab 1-pertumbuhan-dan-perkembangan
Bab 1-pertumbuhan-dan-perkembanganBab 1-pertumbuhan-dan-perkembangan
Bab 1-pertumbuhan-dan-perkembangan
 

Recently uploaded

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 

Recently uploaded (20)

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 

226443010 tugas-makalah-mikrobiologi

  • 1. 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah kimia yang diberikan oleh Bapak Dosen dengan baik dalam waktu yang telah ditentukan. Tugas makalah mengenai “Mirkroba Patogen”. Dalam makalah ini dijabarkan mengenai Mikroba patogen dan penyakitnya, berbagai pemindahan penyakit yang disebabkan mikroba melalui pernafasan, pencernaan dan cara lain. Kami memohon maaf yang sebesar – besarnya karena kami sadari atas kekurangan dalam tugas makalah mikrobiologi ini. Dan Kami mengucapkan banyak terima kasih atas selesainya makalah yang ditugaskan. Penulis, Yogyakarta, 29 April 2014
  • 2. 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 1 DAFTAR ISI 2 BAB I PENDAHULUAN 3 A. Latar Belakang 3 B. Rumusan Masalah 4 C. Tujuan 4 BAB II PEMBAHASAN 5 A. Mikroba Patogen dan Penyakitnya 5 1. Definisi Mikroba Patogen 5 2. Faktor – factor yang membuat bakteri bersifat patogenik 6 3. Jenis-jenis Bakteri Patogen Penyebab Penyakit 7 B. Berbagai Pemindahan Penyakit yang Disebabkan Mikroba 9 1. Proses Bakteri Dalam Menimbulkan Penyakit 9 2. Kolonisasi 11 3. Kepatuhan spesifik bakteri to cell dan jaringan permukaan 11 4. Kerentangan inang 12 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 14 B. Saran 14 DAFTAR PUSTAKA 15
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mikrobiologi merupakan Salah satu cabang biologi yang menelaah mengenai organisme hidup berukuran mikroskopis yang meliputi virus, bakteri, archaea, protozoa,algae,danfungi. Beberapa mikroba (algae dan fungi) yang berukuran cukup besar dan dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi masih dimasukan dalam kajian mikrobiologi, karena teknik yang sama (isolasi, sterilisasi, dan penumbuhan pada media artifisial) digunakan untuk mempelajarinya. Mikroba adalah Segala jasad hidup yang berukuran kecil ( mikroba / mikroorganisme / jasad renik). Disebut jasad renik karena ukurannya yang kecil (kurang dari 0,1 mm), sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, umumnya hanya dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop, ada mikroba yang berukuran besar sehingga dapat dilihat tanpa alat pembesar, pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi. Patogen adalah materi atau organisme yang dapat menyebabkan penyakit pada inang misalnya bakteri. Bakteri dapat merusak sistem pertahanan inang dimulai dari permukaan kulit, saluran pencernaan, saluran respirasi, saluran urogenitalia. Sedangkan Patogenesis sendiri adalah mekanisme infeksi dan mekanisme perkembangan penyakit. Infeksi merupakan invasi inang oleh mikroba yang memperbanyak dan berasosiasi dengan jaringan inang. Infeksi berbeda dengan penyakit.
  • 4. 4 Ekologi Mikroba adalah ilmu yang mempelajari tentang timbal balik antara mikroba dan lingkungan hidupnya. Mikrobiologi Patogenik (Pathogenic microbiology) adalah ilmu yang mempalajari tentang mikroba yang dapat menimbulkan penyakit. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang di maksud dengan mikroba patogen ? 2. Apa saja mikroba patogen yang menyebabkan penyakit ? 3. Bagaimana cara pemindahan penyakit yang di sebabkan oleh mikroba ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian mikroba 2. Untuk mengetahui jenis mikroba patogen penyebab penyakit 3. Untuk mengetahui cara pemindahan penyakit yang di sebabkan oleh mikroba
  • 5. 5 BAB II PEMBAHASAN A. Mikroba Patogen Dan Penyakitnya 1. Definisi Mikroba Patogen Mikroba Patogen adalah mikroba yang dapat menyebabkan penyakit dapat ditemukan diberbagai tempat, tersebar luas di tanah, air, udara, tanaman, hewan dan manusia. Mikroba tersebut dapat terbawa oleh pangan atau tangan dan peralatan masak yang dapat mencemari pangan sehingga menyebabkan penyakit. Umumnya mikroba patogen yang menyebabkan penyakit pada manusia adalah mikroba yang mempunyai pertumbuhan optimal pada suhu 20-40 derajat Celcius. Bakteri memperbanyak diri dengan membelah satu menjadi dua dan seterusnya, pada kondisi yang paling optimal satu bakteri dapat memperbanyak diri menjadi satu juta dalam waktu kurang dari 4 jam. Memasak pangan dengan tepat dapat membunuh mikroba pathogen. Mikroba patogen diketahui memasuki inang melalui organ-organ tubuh antara lain : 1. Saluran pernapasan, melalui hidung dan mulut yang dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan seperti salesma, pneumonia, tuberculosis. 2. Saluran pencernaan melalui mulut yang dapat menyebabkan penyakit tifus, para tifus, disesntri, dll. 3. Kulit dan selaput lendir. Adanya luka mesekipun kecil dapat memungkinkan mikroba seperti staphylicoccus yang menyebabkan bisul. 4. Saluran urogenital 5. Darah
  • 6. 6 2. Faktor – Faktor yang membuat bakteri bersifat patogenik: 1. Fimbriae Fimbriae disebut juga pili adalah struktur yang menyerupai rambut yang terdapat pada permukaan tubuh bakteri. Fimbriae membantu bakteri melekatkan diri pada tempat-tempat tertentu dalam tubuh sehingga mencegah bakteri hanyut oleh cairan tubuh. Fimbriae biasanya terdapat pada sebagian besar enterobacteria, seperti E.coli. Bakteri jenis ini umumnya menyebabkan infeksi saluran kemih. Jadi, rambut-rambut pili akan mencegah bakteri hanyut dari kandung kemih oleh urin. 2. Flagela Flagela adalah struktur panjang yang menyerupai ekor yang membantu bakteri untuk berenang atau bergerak. Flagela ini membantu bakteri berpindah tempat menuju tempat yang terinfeksi dan bertahan hidup. Oleh karena itu, flagela membantu meningkatkan patogenisitas bakteri. 3. Racun/Toksin Bakteri menghasilkan senyawa beracun yang menyebabkan efek merugikan pada tubuh. Senyawa ini tidak lain adalah toksin yang antara lain memicu muntah dan diare. Toksin ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan nyeri hebat, demam tinggi, serta mengakibatkan kelumpuhan. Sebagian besar bakteri sebenarnya tidak berbahaya jika mereka gagal mengeluarkan toksin. Salah satu contoh bakteri yang menghasilkan toksin adalah bakteri yang menyebabkan keracunan makanan. 4. Invasif Beberapa bakteri memiliki kemampuan menyerang sel-sel tubuh sehingga menyebabkan patogenisitas. Bakteri membuat sel-sel tubuh menjadi rusak dan hancur saat memakan isi sel.
  • 7. 7 Sebagai contoh, Salmonella typhimurium memiliki kemampuan menghancurkan sel-sel usus sehingga menyebabkan diare berat. Salah satu penyakit kronis yang disebabkan sifat invasif dari bakteri adalah tuberkulosis (TB). Mycobacterium tuberculosis menyerang sel paru-paru dan kemudian menghancurkan sel-sel tersebut. Namun, harus diketahui bahwa tidak semua bakteri bisa menimbulkan penyakit pada manusia. Meskipun secara alami bakteri adalah patogen, namun pertahanan alami tubuh akan mencegah bakteri menimbulkan efek negatif pada tubuh. Hanya bakteri yang cukup pintar bersembunyi, menghindari, atau melawan reaksi kekebalan tubuh yang bisa menyebabkan penyakit. 3. Jenis-jenis Bakteri Patogen Penyebab Penyakit Bakteri Patogen Pada Manusia
  • 8. 8 Bakteri Patogen Pada Hewan Bakteri Patogen Pada Tumbuhan
  • 9. 9 B. Berbagai Pemindahan Penyakit yang Disebabkan Mikroba 1. Proses Bakteri Dalam Menimbulkan Penyakit dan Jalan Masuk Mikroorganisme Ke Tubuh Inang Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh inang melalui berbagai macam jalan, misalnya melalui membran mukosa, kulit ataupun rute parental. Banyak bakteri dan virus memiliki akses memasuki tubuh inang melalui membran mukosa saluran pernapasan, gastrointestinal, saluran genitourinari, konjungtiva, serta membran penting yang menutupi bola mata dan kelopak mata.  Saluran pernapasan Saluran pernapasan merupakan jalan termudah bagi mikroorganisme infeksius. Mikroorganisme terhirup melalui hidung atau mulut dalam bentuk partikel debu. Penyakit yang muncul umumnya adalah pneumonia, campak, tuberculosis, dan cacar air.  Saluran pencernaan Mikroorganisme dapat memasuki saluran pencernaan melalui bahan makanan atau minuman dan melalui jari – jari tangan yang terkontaminasi mikroorganisme pathogen. Mayoritas mikroorganisme tersebut akan dihancurkan oleh asam klorida( HCL ) dan enzim – enzim di lambung, atau oleh empedu dan enzim di usus halus. Mikroorganisme yang bertahan dapat menimbulkan penyakit. Misalnya, demam tifoid, disentri amoeba, hepatitis A, dan kolera. Patogen ini selanjutnya dikeluarkan malalui feses dan dapat ditransmisikan ke inang lainnya melalui air, makanan, atau jari – jari tangan yang terkontaminasi.
  • 10. 10  Kulit Kulit sangat penting sebagai pertahanan terhadap penyakit. Kulit yang tidak mengalami perlukaan tidak dapat dipenetrasi oleh mayoritas mikroorganisme. Beberapa mikroorganisme memasuki tubuh melalui daerah terbuka pada kulit, folikel rambut, maupun kantung kelenjar keringat. Mikroorganisme lain memasuki tubuh inang pada saat berada di jaringan bawah kulit atau melalui penetrasi atau perlukaan membran mukosa. Rute ini disebut rute parenteral. Suntikan, gigitan, potongan, luka, atau pembedahan dapat membuka rute infeksi parenteral.  Rongga mulut Pada permukaan rongga mulut terdapat banyak koloni mikroorganisme. Salah satu penyakit yang umum pada rongga mulut akibat kolonisasi mikroorganisme adalah karies gigi. Karies gigi diawali akibat pertumbuhan Streptococcus mutans dan spesies Streptococcus lainnya pada permukaan gigi. Hasil fermentasi metabolisme, menghidrolisis sukrosa menjadi komponen monosakarida, fruktosa, dan glukosa. Enzim glukosiltransferasi selanjutnya merakit glukosa menjadi dekstran. Residu fruktosa adalah gula utama yang difermentasi menjadi asam laktat. Akumulasi bakteri dan dekstran menempel pada permukaan gigi dan membentuk plak gigi. Populasi bakteri plak didominasi oleh Streptococcus dan anggota Actinomyces. Karena plak sangat tidak permeable terhadap saliva, maka asam laktat yang diproduksi oleh bakteri tidak dilarutkan atau dinetralisasi dan secara perlahan akan melunakkan enamel gigi tepat plak tersebut melekat.
  • 11. 11 2. Kolonisasi Tahap pertama dari infeksi mikroba adalah kolonisasi: pembentukan patogen di portal masuk yang tepat. Patogen biasanya menjajah jaringan inang yang berhubungan dengan lingkungan eksternal. 3. Kepatuhan spesifik Bakteri to Cell dan Jaringan Permukaan Beberapa jenis pengamatan memberikan bukti tidak langsung untuk spesifisitas kepatuhan bakteri ke inang atau jaringan. a. Tissue tropisme: bakteri tertentu diketahui memiliki preferensi yang jelas untuk jaringan tertentu atas orang lain. b. Spesifisitas Spesies: bakteri patogen tertentu hanya menginfeksi spesies tertentu. c. Genetik kekhususan dalam suatu spesies: strain tertentu atau ras dalam suatu spesies secara genetik kebal terhadap pathogen. d. Mekanisme Kepatuhan to Cell atau Jaringan Permukaan Mekanisme untuk kepatuhan mungkin melibatkan dua langkah:  Nonspesifik kepatuhan : lampiran reversibel bakteri untuk eukariotik permukaan (kadang-kadang disebut” docking)  kepatuhan Tertentu: lampiran permanen reversibel mikroorganisme ke permukaan (kadang-kadang disebut “penahan”). Situasi umum adalah bahwa lampiran lampiran reversibel mendahului ireversibel tetapi dalam beberapa kasus, situasi sebaliknya terjadi atau kepatuhan tertentu mungkin tidak akan pernah terjadi.
  • 12. 12 Kepatuhan nonspesifik melibatkan pasukan menarik spesifik yang memungkinkan pendekatan bakteri ke permukaan sel eukariotik. Kemungkinan interaksi dan pasukan yang terlibat adalah: 1) Interaksi hidrofobik 2) Atraksi elektrostatik 3) Atom dan molekul getaran yang dihasilkan dari dipol berfluktuasi frekuensi yang sama 4) Brown 5) Perekrutan dan menyaring oleh polimer biofilm berinteraksi dengan glycocalyx bakteri (kapsul). 4. Kerentanan Inang Kerentanan terhadap infeksi bakteri tergantung pada kondisi fisiologis dan imunologis inang dan virulensi bakteri. Pertahanan inang terhadap infeksi bakteri adalah mekanisme nonspesifik dan spesifik (antibodi). Mekanisme nonspesifik dilakukan oleh sel-sel neutrofil dan makrofag. Perkembangan imunitas spesifik seperti respons antibodi memerlukan waktu beberapa minggu. bakteri flora normal kulit dan permukaan mukosa juga memberi perlindungan terhadap kolonisasi bakteri patogen. Pada individu sehat, bakteri flora normal yang menembus ke tubuh dapat dimusnahkan oleh mekanisme humoral dan seluler inang. Contoh terbaik tentang kerentanan adalah AIDS, di mana limfosit helper CD4+ secara progresif berkurang 1/10 oleh virus imunodefisiensi (HIV). Mekanisme resistensi dipengaruhi oleh umur, defisiensi, dan genetik. Sistem pertahanan (baik spesifik maupun nonspesifik) orang lanjut usia berkurang. Sistem imun bayi belum berkembang, sehingga rentan terhadap infeksi bakteri patogen. Beberapa individu memiliki kelainan genetik dalam sistem pertahanan.
  • 13. 13 Resistensi inang dapat terkompromi oleh trauma dan penyakit lain yang diderita. Individu menjadi rentan terhadap infeksi oleh berbagai bakteri jika kulit atau mukosa melonggar atau rusak (terluka). Abnormalitas fungsi silia sel pernafasan mempermudah infeksi Pseudomonas aeruginosa galur mukoid. Prosedur medis seperti kateterisasi dan intubasi trakeal menyebabkan bakteri normal flora dapat masuk ke dalam tubuh melalui plastik. Oleh karena itu, prosedur pengantian plastik kateter rutin dilakukan setiap beberapa jam (72 jam untuk kateter intravena). Banyak obat diproduksi dan dikembangkan untuk mengatasi infeksi bakteri. Agen antimikroba efektif melawan infeksi bakteri jika sistem imun dan fagosit inang turut bekerja. Namun terdapat efek samping penggunaan antibiotik, yaitu kemampuan difusi antibiotik ke organ nonsasaran (dapat mengganggu fungsi organ tersebut), kemampuan bertahan bakteri terhadap dosis rendah (meningkatkan resistensi), dan kapasitas beberapa organisme resisten terhadap multi-antibiotik.
  • 14. 14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Mikroba Patogen adalah mikroba yang dapat menyebabkan penyakit dapat ditemukan diberbagai tempat, tersebar luas di tanah, air, udara, tanaman, hewan dan manusia. Mikroba tersebut dapat terbawa oleh pangan atau tangan dan peralatan masak yang dapat mencemari pangan sehingga menyebabkan penyakit. Mikroba patogen diketahui memasuki inang melalui organ-organ tubuh antara lain : a. Saluran pernapasan, melalui hidung dan mulut yang dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan seperti salesma, pneumonia, tuberculosis. b. Saluran pencernaan melalui mulut yang dapat menyebabkan penyakit tifus, para tifus, disesntri, dll. c. Kulit dan selaput lendir. Adanya luka mesekipun kecil dapat memungkinkan mikroba seperti staphylicoccus yang menyebabkan bisul. d. Saluran urogenital e. Darah B. Saran Mikroba merupakan makhluk kecil yang jarang kita sadari keberadaanya. Maka jika terjangkit salah satu penyakit dari bakteri kita jangan meremehkan gejala awal yang dialami karena umumnya gejala awalnya sangat biasa. Karena jika diremehkan bisa saja menjadi akut. Harus mengikuti tahap-tahap pencegahan yaitu dengan menjaga kebersihan diri.
  • 15. 15 DAFTAR PUSTAKA  http://haeryn.wordpress.com/2012/05/30/makalah-bakteriologi-patogenesis/  http://www.amazine.co/22871/4-faktor-yang-membuat-bakteri-bersifat-patogen/  http://tambah-waktu.blogspot.com/2013/03/pengertian-mikroba-patogen.html  Anonim. 2009. Jenis dan patogenesis Mikroorganisme penyebab diare.  Pelczar Jr, Michael J. 1988. Dasar-dasar mikrobiologi jilid 2 terjemahan. Jakarta : Universitas Indonesia.