Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja beikut dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM mengatur beberapa ketentuan tentang Koperasi.
Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja beikut dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM mengatur beberapa ketentuan tentang Koperasi.
Telah direncanakan jauh-jauh hari, rencana pembentukan induk usaha perusahaanperusahaan pelat merah kerap tersandung di tengah jalan. Kementerian Badan Usaha Milik Negara pun melakukan berbagai siasat untuk mempercepat
Holding BUMN.
TEMA KEBIJAKAN FISKAL 2020
1. INFRASTRUKTUR, Infrastruktur yang layak menjadi penyokong mobilitas dan mendorong pembangunan
2. TEKNOLOGI, Pengayaan inovasi dan teknologi berperan dalam menjawab tantangan industri ke depan
3. TATA RUANG WILAYAH, Pengelolaan tata ruang yang baik dan didukung oleh sistem yang integratif
4. KUALITAS SDM, Penguatan SDM melalui pendidikan dan riset, program kesehatan, dan perlindungan sosial
5. BIROKRASI PEMERINTAH, Perbaikan kualitas pelayanan dan efisiensi proses bisnis diperlukan
6. SUMBER DAYA EKONOMI DAN KEUANGAN, APBN sehat menjadi kunci kesuksesan target 2045
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...Adijaya Group
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kinerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan menganalisis implikasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terhadap kemandirian ekonomi pada Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini lebih difokuskan pada kinerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Tulungagung dan implikasinya bagi kemandirian ekonomi. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tulungagung. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis studi kasus (case study). Sumber data berasal dari wawancara, observasi, dan dokumen-dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis model interaktif Miles and Huberman yaitu mereduksi data, menyajikan data serta menarik kesimpulan.
Dari hasil penelitian ini di deskripsikan bahwa kinerja BUMDes ditinjau dari Aspek Pelayanan dapat melayani masyarakat dengan baik, ditinjau dari Aspek Akuntabilitas dapat mewadahi berbagai program pemerintah, ditinjau dari Aspek Peningkatan Taraf Hidup dapat memiliki penghasilan tambahan dari BUMDes, ditinjau dari Aspek Ketaatan terhadap Undang-undang telah dilaksanakkan. Sedangkan implikasinya terhadap Kemandirian Ekonomi Mayarakat yaitu, kinerja BUMDes terkait aspek Pelayanan berimplikasi terhadap Kemandirian Ekonomi Mayarakat, kinerja BUMDes terkait aspek Akuntabilitas berimplikasi terhadap Meningkatnya Pendapatan Asli Desa, kinerja BUMDes terkait aspek Peningkatan Taraf Hidup berimplikasi terhadap pertumbuhan dan pemerataan ekonomi pedesaan, kinerja BUMDes terkait aspek Ketaatan Peraturan Perundang-undangan berimplikasi dalam kemampuan dalam pengelolaan potensi desa.
Telah direncanakan jauh-jauh hari, rencana pembentukan induk usaha perusahaanperusahaan pelat merah kerap tersandung di tengah jalan. Kementerian Badan Usaha Milik Negara pun melakukan berbagai siasat untuk mempercepat
Holding BUMN.
TEMA KEBIJAKAN FISKAL 2020
1. INFRASTRUKTUR, Infrastruktur yang layak menjadi penyokong mobilitas dan mendorong pembangunan
2. TEKNOLOGI, Pengayaan inovasi dan teknologi berperan dalam menjawab tantangan industri ke depan
3. TATA RUANG WILAYAH, Pengelolaan tata ruang yang baik dan didukung oleh sistem yang integratif
4. KUALITAS SDM, Penguatan SDM melalui pendidikan dan riset, program kesehatan, dan perlindungan sosial
5. BIROKRASI PEMERINTAH, Perbaikan kualitas pelayanan dan efisiensi proses bisnis diperlukan
6. SUMBER DAYA EKONOMI DAN KEUANGAN, APBN sehat menjadi kunci kesuksesan target 2045
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...Adijaya Group
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kinerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan menganalisis implikasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terhadap kemandirian ekonomi pada Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini lebih difokuskan pada kinerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Tulungagung dan implikasinya bagi kemandirian ekonomi. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tulungagung. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis studi kasus (case study). Sumber data berasal dari wawancara, observasi, dan dokumen-dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis model interaktif Miles and Huberman yaitu mereduksi data, menyajikan data serta menarik kesimpulan.
Dari hasil penelitian ini di deskripsikan bahwa kinerja BUMDes ditinjau dari Aspek Pelayanan dapat melayani masyarakat dengan baik, ditinjau dari Aspek Akuntabilitas dapat mewadahi berbagai program pemerintah, ditinjau dari Aspek Peningkatan Taraf Hidup dapat memiliki penghasilan tambahan dari BUMDes, ditinjau dari Aspek Ketaatan terhadap Undang-undang telah dilaksanakkan. Sedangkan implikasinya terhadap Kemandirian Ekonomi Mayarakat yaitu, kinerja BUMDes terkait aspek Pelayanan berimplikasi terhadap Kemandirian Ekonomi Mayarakat, kinerja BUMDes terkait aspek Akuntabilitas berimplikasi terhadap Meningkatnya Pendapatan Asli Desa, kinerja BUMDes terkait aspek Peningkatan Taraf Hidup berimplikasi terhadap pertumbuhan dan pemerataan ekonomi pedesaan, kinerja BUMDes terkait aspek Ketaatan Peraturan Perundang-undangan berimplikasi dalam kemampuan dalam pengelolaan potensi desa.
Kebijakan koperasi dan UMKM dalam menghadapi tantangan.pptxRickhiAlanSaputra
Kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat mencakup berbagai hal seperti:
1. Pengurangan biaya dan hambatan usaha, misalnya dengan memberikan insentif pajak atau pembebasan biaya perijinan.
2. Penyediaan akses keuangan yang mudah bagi UMKM, seperti memberikan kredit dengan bunga rendah atau program pembiayaan khusus.
3. Pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pengusaha UMKM.
4. Mendorong kolaborasi antara UMKM dan perusahaan besar, seperti program kemitraan dan integrasi rantai pasok.
5. Memfasilitasi pemasaran dan promosi produk UMKM, seperti pameran, platform penjualan online, atau program branding.
6. Perlindungan hukum dan dukungan dalam hal hak kekayaan intelektual untuk produk UMKM.
Kebijakan-kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM, sehingga dapat menjadi pilar ekonomi yang kuat dan berkelanjutan bagi negara.
SINERGITAS UKM BUMDES NEW
Disampaikan oleh Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah
Materi :
1. PERBANDINGAN PERAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN
2. OUTLOOK PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2021 DARI SISI PENGELUARAN
3. DATA UMKM DI JAWA TENGAH HASIL SENSUS EKONOMI BPS
4. PERMASALAHAN SEBAGAI DAMPAK PANDEMI
5. RATIO KEWIRAUSAHAAN
6. Keterhubungan usaha mikro kecil
Terhubung dg ekosistem digital
baru 13% (media sosial
Terintegrasi dan e-com)
7. DUKUNGAN KEBIJAKAN YANG DIBUTUHKAN OLEH SEKTOR KOPERASI
8. DUKUNGAN KEBIJAKAN YANG DIBUTUHKAN OLEH SEKTOR UMKM
9. KONDISI LAPANGAN KOPERASI & UMKM JAWA TENGAH SELAMA PPKM DARURAT
10. UU 11/2020 TENTANG CIPTA KERJA
11. PP 7/2021 - KEMUDAHAN, PELINDUNGAN, DAN PEMBERDAYAAN KOP & UMKM
12. PENGEMBANGAN KOMODITAS BERBASIS SENTRA/KLASTER
13. LANGKAH KERJA PENGEMBANGAN EKONOMI MELALUI PENDEKATAN SENTRA/KLASTER
14. KONSEP FACTORY SHARING UNTUK BEBERAPA JENIS KLASTER
15. KOLABORASI PIHAK TERKAIT DALAM PENGEMBANGAN RUMAH PRODUKSI BERSAMA
16. ALUR KETERKAITAN PROSES ANTAR INDUSTRI
17. PILIHAN KOPERASI SEBAGAI ENTITAS USAHA
18. RELASI BUMDES DENGAN KOPERASI
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
(20210403) nu rakornas lembaga perekonomian nu 2021 p sesmen-edit
1. “ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM”
Pada
Rapat Asistensi dan Supervisi Dalam Penyederhanaan
Regulasi dan Penanaman Modal di Daerah
Jakarta, 9 April 2021
Disampaikan Oleh:
Biro Manajemen Kinerja, Organisasi dan SDM Aparatur
2. GAMBARAN UMUM KOPERASI DAN UMKM
63.955.369
99,62%
193.959
0,30%
44.728
0,06%
5.550
0,01%
USAHA BESAR
Omset/tahun > Rp 50 Milyar
Modal Usaha > Rp 50 Milyar
USAHA MENENGAH
Omset/tahun Rp 15 M - Rp 50 M
Modal Usaha Rp 5 M - Rp 10 M
USAHA KECIL
Omset/tahun Rp 2 M s.d Rp 15 M
Modal Usaha Rp 1 Ms.dRp 5 M
USAHA MIKRO
Omset/tahun hingga Rp 2 Milyar
Modal Usaha hingga Rp 1 Milyar
KRITERIAUMKM+B
UMKM
3.187 Unit
(2,59%)
6.389 Unit
(5,19%)
113. 472 Unit
(92,22%)
Nasional
Provinsi
Kabupaten/
Kota
WILAYAH KEANGGOTAAN
PENYERAPAN TENAGA
KERJA
97%
99%
POPULASI USAHA
58%
INVESTASINASIONAL
60%
GDP DIGITALISASIUMKM
13%
14%
EKSPOR
KOPERASI
Jumlah Anggota Koperasi:
16.066.443 Orang
Jumlah Volume UsahaKoperasi:
Rp. 120,404 triliun,-
Jumlah Asset Koperasi:
Rp. 103,798 triliun
Jumlah TenagaKerjaKoperasi:
532.759 Orang
2
3. TANTANGAN/ISU UTAMA
TRANSFORMASI UMKM DAN KOPERASI
Sumber: Olahan Kementerian Koperasi dan UKM, 2019
UMKM sulit untuk
Naik Kelas
➢ Populasi UMKM mencapai 99% dari pelaku usaha, namun hanya
berkontribusi61,07% terhadap PDB.
➢ Kontribusi UMKM terhadap ekspor hanya 14%, lebih rendah dibanding
negara lain (Singapura 41%, Malaysia 18%, Thailand 29%, Jepang 25%
dan Tiongkok 60%)
➢ Porsikreditperbankan yang diakses oleh UMKMbaru mencapai 19,97%.
Rendahnya peringkat
Kewirausahaan nasional
➢ Rasio Kewirausahaan rendah berkisar 3,47%.
➢ Perbandingan Rasio Kewirausahaan dengan Negara ASEAN seperti
Singapura 8,76 %, Thailand 4,26% dan Malaysia 4,74%.
Koperasi belum menjadi
pilihan Utama
Kelembagaan Ekonomi
Rakyat
➢ KontribusiPDBKoperasihanya sebesar 5,1%.
P O T R E T TA N TA N G A N / I S U
c
TA R G E T R P J M N 2 0 2 4
3,95%
65%
21,60%
22%
5,5%
3
4. AMANAT RPJMN 2020-2024 DAN
STRATEGI TRANSFORMASI UMKM DAN KOPERASI
TRANSFORMASI USAHA
INFORMAL KE FORMAL
TRANSFORMASI KE DALAM
RANTAI NILAI
TRANSFORMASI KE DIGITAL
DAN PEMANFAATANTEKNOLOGI
MODERNISASI
KOPERASI
Meningkatkan kemitraan usaha antara usaha mikro
kecil dan usaha menengah besar;
Meningkatkan kapasitas usaha dan akses pembiayaan
bagi wirausaha;
Meningkatkan kapasitas, jangkauan, dan inovasi
koperasi;
Meningkatkan penciptaan peluang usaha dan
start-up;
Meningkatkan nilai tambah usaha sosial.
Arah kebijakan dalam rangka peningkatan nilai tambah
ekonomi pada tahun 2020-2024 Mencakup Penguatan
Kewirausahaan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
dan Koperasi dengan strategi:
1
2
3
4
5
AMANATRPJMN
“ARAHAN PRESIDEN” UMKM
NAIK KELAS
MODERNISASI
KOPERASI
(Dalam Pelantikan
Menteri Koperasi dan UKM, 2019)
STRATEGI TRANSFORMASI
1 2
3 4
4
5. LPDB-KUMKM LLP-KUKM
1. Peningkatan Kapasitas SMESCO dalam Layanan Pemasaran Perdagangan Lokal, Regional
dan Internasional;
2. Pengembangan SMESCO HUB untuk Indonesia BagianTimur;
3. Pelatihan dan Pengembangan ProgramSparc.
-
Dep. Bidang Perkoperasian Dep. Bidang Usaha Mikro Dep. Bidang UKM Bidang Kewirausahaan
Pengembangan Model Bisnis Koperasi
dan Fasilitasi Pemanfaatan Teknologi
Melalui Digitalisasi Koperasi;
Pembiayaan dan Penjaminan Koperasi
Melalui Skema/Sistem Permodalan;
Penerapan Good Corporate Koperasi
Melalui Sistem Pengawasan Terpadu;
Pengembangan SDM Perkoparasian dan
Jabatan Fungsional.
1
2
3
4
Pengembangan Skema/ Sistem
Pembiayaan dan Potensi Investasi UKM;
Pengembangan SDM UKM Melalui
Fasilitasi Pelatihan dan Pendampingan
Berbasis Ekspor;
Fasilitasi Kemitraan dan Perluasan
Akses Pasar Melalui Scalling Up
Produk UKM.
1
2
3
4
Pembiayaan Usaha Mikro Melalui
Fasilitasi Penguatan Permodalan;
Perlindungan Usaha di Kawasan
Strategis dan Kemudahan Usaha
Mikro Melalui Transformasi Informal
ke Formal dan Fasilitasi Standardisasi
serta Sertifikasi Usaha;
Pengembangan Rantai Pasok Usaha
Mikro Melalui Penataan dan
Penyediaan Dapur Produksi Bersama
serta Perluasan Skema/Sistem Jaringan
Pemasaran;
Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro
Melalui Pelatihan dan Pendampingan
serta Fasilitasi Standardisasi
Kompetensi SDM;
1
2
3
4
Konsultasi Bisnis dan Layanan
Pendampingan Usaha Melalui
Pengembangan Centre of Excellence
dan Penyediaan Expert Bisnis ;
Pengembangan Inovasi Teknologi dan
Inkubasi Usaha Melalui Fasilitasi
Lembaga Inkubator;
Pengembangan Ekosistem Bisnis
Melalui Kerjasama Dunia Usaha dan
Industri Serta Perguruan Tinggi;
Pembiayaan Wirausaha Melalui
Perluasan Akses Pembiayaan dan
Fasilitasi Permodalan;
1
3
4
Fasilitasi Bantuan Hukum dan
Konsultasi Usaha.
5
Pemetaan Data Melalui
Pengembangan Basis Data tunggal
UMKM (Mandat UU Cipta Kerja) dan
Pengkajian Usaha.
5
-
Penyaluran Dana Bergulir bagi Koperasi diarahkan untuk meningkatkan kapasitas produksi
Koperasi dan UKM, khususnya yang bergerak pada sektor riil (pertanian, perikanan,
peternakan), berbasis ekspor atau substitusi impor.
2
Pengembangan Kawasan dan Rantai
Pasok UKM Melalui Factory Sharing
(Rumah Produksi Bersama, Sistem
Logistik dan Manajemen Operasi)
Berbasis Tematik Potensi Kewilayahan;
PROGRAM DAN KEGIATAN STRATEGIS
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
5
6. NO KEGIATANPRIORITAS STRATEGIIMPLEMENTASI PEMANGKUKEPENTINGAN
1 Penanggungan biaya,pembinaan, dan pendampingan
usaha mikro dalamperizinan usaha dan bantuan
hukum
Memfasilitasi Penanggungan Biaya, Pembinaan dan Pendampingan usaha
mikro dalamperizinan berusaha dan bantuan hukum (NIB, Sertifikat
Halal, HaKI, SNI, Izin Edar,PIRT);
Kemenkumham, BSNI, BPJH, BPOM, BKPM,
Pemda
2 InfrastrukturPublik untuk Tempat Pengembangan
Usaha dan Tempat Promosi UMKM
Melakukan kerjasama dan pemantauan melalui pola SEB/MOU dengan
K/L terkait pemanfaatan fasilitas publik bagi UMKM dan Koperasi, mulai
pembangunan usaha hingga insentif, dan penyediaanfasilitas publik
untuk kegiatanpromosi;
Kemenko Ekon, Kemenko Marvest, KemenPUPR,
Kemenhub, Kemen BUMN, Pemda
3 Kebijakan Implementasi alokasi40% Belanja
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah bagi UMKM
Membentuk Satgas bersama K/L terkait untuk pemantauan
implementasi 40% Belanja Pengadaan Barang/JasaPemerintah bagi
UMKM.
Seluruh Instansi Pemerintah Pusat danDaerah
4 Penyelenggaraan Basis DataTunggal Melaksanakan sensus UMKMuntuk melengkapi data individu Sistem
Informasi Data Tunggal (SIDT);
Kominfo, BPS, BKPM, Pemda, TNP2K
5 Penyediaan sisteminformasi UKMekspor
(katalog promosidigital)
Memetakan data UMKM yang memiliki ekspansieksporsecara terintegrasi; Kemendag, Kemenlu, Kominfo, BPS, Pemda
6 Pengembangan Wirausaha MudaProduktif Memfasilitasi inkubasiusaha bagi mahasiswabekerja sama dengan
Perguruan Tinggi;
Kemenristek/BRIN, Kemendikbud, Perguruan
Tinggi
7 Kemitraan Strategis UMKM masuk dalamRantai
Pasok Berbasis KoperasiModern
Memberikan fasilitasi insentif kemitraan bagi UMdan UB (keringanan
pajak daerah dan pengurangan retribusi daerah) serta UMK (keringanan
pajak dan retribusi daerah, bantuan riset dan pengembangan,bantuan
modal, fasilitaspelatihan vokasi);
Kemen BUMN, Swasta
8 PenyediaanRumah ProduksiBersama Model Bisnis dan
Tata KelolaKoperasi
MenyediakanRumah Produksi Bersama untuk standardisasi proses
produksi;
Kemenko Marvest, Kementan, Kemen KKP,
Kemenperin, KemenPUPR, ATR/BPN, BPOM,
BKPM, BSNI Perbankan, Pemda
9 OptimalisasiPLUT- KUMKMsebagaiPusat
Promosi dan KreatifHub
Menyediakanexpert bisnis dan pusat promosi melalui PLUT-KUMKM di
daerah;
Kemenparekraf, Kemendag, Kominfo, Pemda
10 Penyediaan Pusat Kuliner dan Oleh-Oleh di 5 Kawasan
Wisata
Merevitalisasi sentra kuliner menjadi Pusat Kuliner dan oleh-oleh di
kawasan wisata super prioritas.
Kemenko Marvest, Kemenparekraf,
ATR/BPN,KemenPUPR, Pemda
IMPLEMENTASI KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2022
MANDAT UU CIPTA KERJA (PP NO. 7 TAHUN 2021)
6