4. Pelaksanaan audit pada dasarnya adalah
implementasi dari program Audit, yakni
merealisasikan jadwal kerja, menggunakan anggaran
aktivitas, melaksanakan pemeriksaan berdasarkan
panduan dan kertas kerja audit, menggerakkan SDM
dan perangkat audit yang dimiliki, serta
mengembangkan Audit Database.
5. Tahapan-tahapan dalam
pelaksanaan audit:
1.Perencanaan audit: Pada tahap ini, auditor akan
menentukan tujuan dan ruang lingkup audit,
mengidentifikasi risiko yang relevan, dan
mengembangkan rencana audit.
2. Pengumpulan bukti audit: Auditor akan
mengumpulkan bukti audit melalui berbagai cara,
seperti wawancara, observasi, pemeriksaan
dokumen, dan tes.
6. 3. Evaluasi bukti audit: Auditor akan menganalisis
bukti audit yang dikumpulkan untuk menarik
kesimpulan dan merumuskan temuan audit.
4. Pelaporan hasil audit: Auditor akan menyusun
laporan audit yang berisi temuan audit,
kesimpulan, dan rekomendasi.
7. • Pelaksanaan audit harus dilakukan secara
profesional, independen, dan objektif.
• Dokumentasi yang baik selama proses audit
sangat penting untuk mendukung temuan
audit.
• Komunikasi yang efektif antara auditor dan
auditee (pihak yang diaudit) perlu dijaga
selama pelaksanaan audit.
8. Hasil Kerja Audit
Hasil kerja audit adalah produk akhir dari
proses audit yang kompleks dan multi-
tahap. Hasilnya tidak hanya sebatas
laporan tertulis, tetapi juga mencakup
berbagai elemen penting yang
memberikan nilai tambah bagi
organisasi.
9. 1.Laporan Audit:
• Inti dari hasil kerja audit.
• Menyajikan temuan audit, kesimpulan, dan rekomendasi
secara tertulis.
• Struktur laporan: Pendahuluan,Temuan Audit, Kesimpulan,
Rekomendasi.
2.Temuan Audit:Jantung dari hasil audit.
• Identifikasi dan deskripsi permasalahan atau
ketidaksesuaian yang ditemukan.
• Klasifikasi temuan
Berikut beberapa elemen penting
dalam hasil kerja audit:
10. 3.Kesimpulan Audit:
• Penilaian akhir auditor.
• Merumuskan kesimpulan berdasarkan analisis temuan
audit.
• Tingkat kesimpulan: Wajar tanpa pengecualian,Wajar
dengan pengecualian,Tidak wajar,Penolakan pendapat.
4.Rekomendasi Audit:
• Saran perbaikan.
• Menawarkan solusi dan langkah-langkah konkret untuk
mengatasi temuan audit.
• Karakteristik rekomendasi:
Spesifik,Praktis,Relevan.Tepat waktu.
11. Evaluasi Audit
Evaluasi audit adalah proses yang
sistematis untuk menilai kualitas
dan efektivitas pelaksanaan audit.
Tujuannya memastikan bahwa audit
telah dilakukan dengan benar,
mencapai tujuan yang ditetapkan,
dan menghasilkan temuan serta
rekomendasi yang bermanfaat.
12. Evaluasi audit dapat dilakukan dengan cara:
• Menilai apakah audit mencapai tujuannya.
• Menilai apakah audit dilakukan dengan benar.
• Menilai apakah temuan audit akurat.
• Menilai apakah rekomendasi audit bermanfaat.
13. Siapa yang Melakukan Evaluasi Audit?
• Evaluasi Internal: Beberapa organisasi melakukan evaluasi
internal terhadap audit yang mereka lakukan. Evaluasi ini
biasanya dilakukan oleh tim audit internal atau komite audit.
• Evaluasi Eksternal: Organisasi lain menggunakan evaluator
eksternal independen untuk melakukan evaluasi audit
mereka. Evaluator eksternal ini bisa berupa firma audit lain
atau lembaga profesional.
14. Manfaat Evaluasi Audit
• Meningkatkan kualitas audit masa depan.
• Meningkatkan kepercayaan stakeholders terhadap
hasil audit.
• Mencegah dan mendeteksi kecurangan.
• Memastikan bahwa rekomendasi audit
ditindaklanjuti.
• Memastikan kepatuhan terhadap standar audit.
15. Kesimpulan
Hasil kerja audit dan evaluasi audit merupakan dua hal yang
penting untuk memastikan akuntabilitas, transparansi, dan
efektivitas organisasi. Dengan memanfaatkan hasil kerja
audit dan evaluasi audit secara optimal, organisasi dapat
mencapai tujuannya dengan lebih efektif dan efisien. Dengan
melakukan evaluasi secara teratur, organisasi dapat
memastikan bahwa audit mereka efektif, andal, dan
memberikan nilai tambah yang signifikan.