3. Timeline
1. Cahaya : perambatan, pemantulan, dan disperse cahaya
Optik : cermin datar, cermin cekung, bayangan, pembiasan, lensa
tipis
2. Optik : Mata, kamera, kaca pembesar, mikroskop, dan teleskop
3. Interferensi : Interferensi celah ganda dan banyak, persamaan
interferensi, Interferensi di film tipis, interferometer
4. Difraksi : Difraksi celah tunggal, difraksi celah ganda, kisi-kisi dalam
difraksi, bukaan sirkular resolusi, Difraksi sinar X, hologram
5. Teori Relativitas (1) : Invarian hukum Fisika, relativitas, simultanita,
kontraksi Panjang, dilatasi waktu
6. Teori Relativitas (2) :Transformasi Lorentz, Transformasi kecepatan
relativistic, Efek doppler pada cahaya, Momentum relativistic,
Energi relativistic
7. Kuis
4. • Kelas A :
• Waktu : Kamis, 10:30-12:00
• Tempat : 04.17 (IFP)
• Kelas B
• Waktu : Kamis, 12:30-14:00
• Tempat : 04.17 (IFP)
Sebelum UTS
Setelah UTS
8. Cahaya
• Cahaya merupakan suatu bentuk energi yang sangat penting yang
dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup yang ada di bumi
• Gelombang elektromagnetik dapat merambat dengan atau tanpa
medium dan kecepatan rambatnyapun amat tinggi bila dibandingkan
gelombang bunyi.
10. Sifat Cahaya
• Dapat Merambat Lurus
• Dapat Dipantulkan Pemantulan cahaya
• Dapat Dibiaskan Pembiasan cahaya
• Mengalami Difraksi Difraksi cahaya
• Mengalami Interferensi Interferensi cahaya
• Mengalami Dispersi
• Mengalami Polarisasi
• Kecepatan cahaya?
Sifat Gelombang
elektromagnet
12. Bayangan (Images)
• Bayangan maya adalah bayangan yang dihasilkan dari perpotongan
perpanjangan sinar-sinar cahaya.
• Sebagai contoh, bayangan yang dihasilkan pada cermin datar merupakan
bayangan maya karena bayangan tersebut merupakan perpotongan dari
perpanjangan sinar-sinar cahaya.
• Bayangan nyata adalah bayangan yang terbentuk dari perpotongan
langsung sinar-sinar cahaya.
• Adapun contoh bayangan nyata terjadi pada bayangan yang dihasilkan oleh
proyektor pada layar.
19. • Titik fokus cermin cembung ada di belakang cermin. Jadi, sifatnya
maya dan bernilai negatif.
• S bernilai positif jika bendanya nyata dan berada di depan cermin.
• S’ bernilai positif kalau sifatnya nyata. Namun, S’ bernilai negatif kalau
bersifat maya.
• Pada cermin cembung, berlaku S’ bernilai negatif karena bersifat
maya.
Cermin Convex
Fungsi cermin cembung yaitu untuk menyebarkan cahaya, Membentuk bayangan benda yang
maya, tegak dengan ukuran yang lebih kecil.
20. Formulasi pada cermin cekung dan cembung
• F = jarak fokus cermin
• S = jarak benda ke permukaan cermin cekung/cembung
• S’ = jarak bayangan benda ke permukaan cermin cekung/cembung
• h’ = tinggi benda.
• h = tinggi bayangan.
21. • Sebuah benda terletak 10 cm di depan cermin cekung dengan dengan
tinggi 15 cm dan jari-jari kelengkungan 8 cm. Carilah tinggi dan sifat
bayangan benda tersebut!
Benda di ruang III = Bayangan di ruang II
Karena bayangan berada di ruang II: nyata, terbalik
Contoh Soal
24. Lensa Tipis
• Lensa dapat disebut sebagai sebuah benda bening yang dibatasi oleh
dua permukaan yang salah satu diantara keduanya lengkung.
• Lensa tipis adalah lensa yang ketebalannya dapat diabaikan.
25. Pembentukan Bayangan pada Lensa Tipis
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui atau seolah-
olah berasal dari titik fokus kedua lensa.
26. • Sinar datang datang yang berasal dari atau menuju titik fokus
pertama lensa dibiaskan sejajar sumbu utama
27. • Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui atau seolah-olah
berasal dari titik fokus lensa positif atau lensa negatif.
28.
29. Dalil Esbach
• Pada lensa cembung dan cekung, juga berlaku Dalil Esbach, yang
menjelaskan bahwa
• Jumlah nomor ruang antara benda dan bayangan itu ada 5 buah.
• Berlaku bagi benda yang bersifat nyata dan tegak, yaitu ketika bayangan jatuh di belakang lensa. Sementara
untuk bayangan yang jatuh di depan lensa akan bersifat maya dan tegak.
• Bayangan akan mengalami perbesaran apabila nomor ruangan bayangan > nomor ruang benda. Dengan catatan,
Angka Romawi menunjukkan nomor ruang benda, sedangkan Angka Latin menunjukkan nomor ruang bayangan
30. • Langkah 1: Berkas sinar mengenai benda sejajar sumbu utama dibiaskan
seolah-olah melalui fokus.
• Langkah 2: Berkas sinar mengenai benda melalui pusat lensa tidak
berubah arah
• Langkah 3: Gambar bayangan yang dihasilkan dari perpotongan dua
berkas sinar pada langkah 1 dan langkah 2.
Proses Pembentukan Bayangan pada Lensa Cekung
31. Proses Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung
• Langkah 1: berkas sinar yang menyentuh benda posisi sejajar dengan sumbu utama maka akan di
biaskan melewati titik fokus
• Langkah 2: berkas sinar yang menyentuh melewati titik fokus maka akan di biaskan sejajar dengan
sumbu utama
• Langkah 3: bayangan yang di bentuk merupakan hasil dari perpotongan dua berkas di langkah 1 dan
32. • Dengan menggunakan lintasan sinar-sinar istimewa yang telah
disebutkan sebelumnya, maka pembentukan bayangan oleh sebuah
lensa tipis memenuhi persamaan
Perbesaran bayangannya
memenuhi persamaan
f : jarak fokus lensa
S : jerak benda
S’: jarak bayangan
R1 : jari kelengkungan permukaan pertama lensa
R2 : jari kelengkungan permukaan kedua lensa
Kekuatan dan fokus Lensa (P):
34. Contoh Soal
• Diketahui sebuah lensa konkaf memiliki fokus sebesar 40 cm, maka
berapakah besar kekuatan lensanya?
Jawab :
Jarak fokus lensa: f = -10 cm (nilai fokus negatif)
• P = 1/f
• P = 1/-0,4
• P = -2,5 Dioptri
35. Contoh Soal
• Diketahui sebuah benda dengan tinggi 4 cm berdiri tegak 20 cm di
depan sebuah lensa cembung yang memiliki jarak fokus 10 cm.
Hitunglah letak bayangannya !
Jarak benda ke ke lensa: s = 20 cm
Jarak fokus lensa: f = +10 cm (nilai fokus positif)
Tinggi benda : h = 4 cm
Menghitung jarak bayangan ke lensa (s’):
= +
= −
=
s’ = 20
Jadi, letak bayangan dari benda berada pada jarak 20 cm di belakang
lensa cembung tersebut.
Berapa tinggi bayangannya?