SlideShare a Scribd company logo
Sumber : pixabay.com/Manseok
CAHAYA DAN
ALAT OPTIK
BAB
12
PETA KONSEP
➢ Benda-benda disekitar kita dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:
Sumber cahaya adalah semua benda yang dapat menghasilkan cahaya sendiri
Benda gelap adalah benda yang tidak data menghasilkan cahaya sendiri
Benda tembus cahaya adalah benda yang dapat meneruskan sebagian cahaya
Benda tidak tembus cahaya adalah benda yang tidak dapat meneruskan cahaya
Benda bening adalah benda yang dapat meneruskan hampr seluruh cahaya yang mengenainya
➢Benda gelap dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
Hukum Snellius mengenai
pemantulan cahaya:
▪ Sinar datang, sinar pantul dan garis
normal terletak pada satu bidang
datar
▪ Sudut datang dan sudut pantul
cahaya sama besar
Pemantulan cahaya ada dua
macam, yaitu:
✓ Pemantulan teratur
terjadi pada permukaan rata
✓ Pemantulan baur terjadi
pada permukaan tidak rata
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
➢ Cermin Cekung
▪ Sifat: bila berkas cahaya sejajar jatuh pada cermin dipantulkan pada satu
titik yaitu titik focus.
▪ Jarak focus (f) dan jari-jari kelengkungan ( = 2f) cermin bernilai positif.
▪ Sifat pantulan:
✓ Sinar datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik
focus
✓ Sinar datang melalui titik focus dipantulkan sejajar dengan sumbu
utama
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung:
(1) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus (F)
(2) Sinar datang yang melalui titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu utama
(3) Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan (P) dipantulkan kembali ke titik pusat
kelengkungan itu.
Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung
➢ Cermin Cekung
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
Sumber: Dokumen penerbit
Efek posisi benda pada sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung
1. Benda berada diantara titik fokus dan pusat
cermin (s < f) atau di ruang I
Sifat-sifat bayangan yang terjadi:
▪ Bersifat maya (tidak dapat ditangkap
oleh layar)
▪ Bayangan tegak
▪ Diperbesar
▪ Di ruang IV (belakang cermin)
➢ Cermin Cekung
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
2. Benda berada di antara titik fokus dan pusat
kelengkungan cermin (f < s < 2f) atau di ruang II
Sifat bayangan yang terbentuk:
▪ Nyata (dapat ditangkap oleh layar)
▪ Terbalik terhadap bendanya
▪ Diperbesar
▪ Di ruang III
Efek posisi benda pada sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung
➢ Cermin Cekung
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
3. Benda berada pada jarak lebih besar daripada jari-
jari cermin (s > R atau s > 2f) atau di ruang III
Sifat bayangan benda:
▪ Nyata (dapat ditangkap oleh layar)
▪ Terbalik terhadap bendanya
▪ Diperkecil
▪ Di ruang II
Efek posisi benda pada sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung
➢ Cermin Cekung
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
▪ Sifat: sinar-sinar sejajar yang jatuh pada
cermin cembung dipantulkan seolah-olah
berasal dari titik focus
▪ Jarak focus (f) dan jari-jari kelengkungan ( =
2f) cermin bernilai negative
▪ Sifat pemantulan:
✓ Sinar datag sejajar sumbu utama
dipantulkan seolah-olah berasal dari
titik focus
✓ Sinar datang menuju titik fokus
dipantulkan sejajar sumbu utama
➢ Cermin Cembung
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung:
(1) Sinar datang yang sejajar sumbu utama
dipantulkan seolah dari titik fokus
(2) Sinar datang yang menuju titik fokus dipantulkan
sejajar sumbu utama
(3) Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan
dipantulkan seolah dari titik pusat kelengkungan
itu.
➢ Cermin Cembung
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
Efek posisi benda pada sifat bayangan yang dihasilkan cermin cembung
Benda berada di depam cermin atau di ruang IV
Sifat bayangan yang terbentuk:
▪ Maya (tidak dapat ditangkap oleh layar)
▪ Tegak terhadap bendanya
▪ Diperkecil
▪ Di ruang I
➢ Cermin Cembung
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
➢ Rumus Umum Cermin
𝟏
𝒔
+
𝟏
ś
=
𝟏
𝒇
→ 𝒇 =
𝟏
𝟐
𝑹
M =
ℎ́
ℎ
=
ś
𝒔
s = hubungan antara jarak benda
ś = jarak bayangan
f = jarak fokus
Pada cermin cekung, f dan R bersifat positif, sementara
pada cermin cembung bersifat negatif.
➢ Perbesaran Bayangan
Perbesaran bayangan adalah perbandingan antara
tinggi bayangan dan tinggi bendanya
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
Hukum Snellius mengenai pembiasan cahaya:
✓ Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak
pada satu bidang datar
✓ Sinar datang dari medium kurang rapat ke
medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis
normal, begitupun sebaliknya. Sinar yang datang
tegak lurus bidang batas akan diteruskan tanpa
dibelokkan
✓ Perbandingan proyeksi sinar datang dan sinar bias
selalu tetap
Indeks bias medium:
𝐧𝟐
𝐧𝟏
=
𝐜𝟏
𝐜𝟐
𝐧 =
𝛌𝟏
𝛌𝟐
Cahaya dari medium rapat ke kurang
rapat dan (b) cahaya dating dari
medium kurang rapat ke rapat
PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
➢ PRISMA
Sudut devias i (D) adalah sudut yang
dibentuk oleh perpanjangan sinar datang
dan sinar bias yang keluar dari prisma.
Cahaya putih yang mengenai sisi prisma juga
diuraikan menjadi berbagai macam warna
cahaya, disebut peristiwa dispersi.
Pembiasan cahaya pada prisma
PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
▪ Ciri fisik: ketebalan lensa paling besar berada
dipusatnya
▪ Bersifat konvergen yaitu mengumpulkan berkas
sinar kemudian difokuskan ke satu titik
▪ Arah pembiasan sinar-sinar utama:
✓ Sinar dating sejajar sumbu utama lensa
akan dibiaskan melalui titik focus
disebrang lensa
✓ Sinar yang dating melalui titik focus
pertama dibiaskan sejajar sumbu utama
✓ Sinar dating melalui pusat lensa tidak
dibiaskan tetapi diteruskan
Bentuk-bentuk lensa cembung (a) bikonveks
(b) plan konveks (c) konkaf konveks
Berkas cahaya yang keluar dari lensa
cembung
➢ LENSA
CEMBUNG
PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
1) Sinar datang sejajar sumbu utama
dibiaskan melalui titik focus F1
2) Sinar datang melalui titik focus F2
dibiaskan sejajar dengan sumbu utama
3) Sinar datang melalui titik pusat optik
akan diteruskan
➢ LENSA
CEMBUNG
PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
✓ Semakin besar daya lensa maka makin dekat juga posisi bayangan ke lensa
yang berasal dari benda yang sangat jauh.
✓ Besar daya lensa berbanding terbalik dengan panjang fokusnya. Secara
matematis dituliskan:
dengan f = panjang fokus lensa (m) dan P = daya lensa (dioptri, disingkat D).
𝑷 =
𝟏
𝒇
➢ DAYA LENSA
PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
CONTOH SOAL
Sebuah lensa cembung memiliki panjang fokus 5 cm.
Berapakah daya lensa tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: f = 5 cm = 0,05 m
Daya lensa:
P =
1
f
=
1
0,05
= 20 D
Bagian-bagian mata
1. kornea mata
2. 2. otot bersilia
3. 3. iris atau selaput pelangi
4. 4. pupil
5. 5. lensa mata
6. 6. retina
MATA
MATA
NORMAL
✓ Daya akomodasi adalah kemampuan mata untuk mencembung atau memipihkan lensa sesuai jarak
benda.
✓ Mampu memandang atau melihat benda dengan jelas mulai jarak 25 cm – tak berhingga.
✓ Titik dekat mata normal adalah 25 cm.
✓ Titik jauh mata normal adalah tak berhingga.
KELAINAN PADA
MATA
Kelainan pada mata terjadi jika bayangan yang dibentuk oleh lensa mata jatuh tidak
tepat pada retina. Hal ini disebabkan karena titik dekat dan titik jauh mata berubah.
Ada tiga jenis kelainan mata yaitu: rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropi),
dan mata tua (presbiopi).
MATA
➢ HIPERMETROPIA (RABUN DEKAT)
▪ Penderita tidak bisa melihat benda dekat dengan jelas.
▪ Titik dekat mata > 25 cm.
▪ Lensa mata tidak dapat menebal dengan sempurna → bayangan jatuh di
belakang retina.
▪ Dibantu dengan kacamata berlensa positif (cembung).
Diagram pembentukan bayangan pada penderita hipermetropia
(a) sebelum (b) sesudah menggunakan kacamata berlensa cembung
CACAT MATA
✓ Tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas.
✓ Lensa mata tidak dapat menipis dengan sempurna, akibatnya benda yang
sangat jauh, bayangannya jatuh di depan retina.
✓ Titik jauh penderita < tak berhingga.
✓ Dibantu dengan kacamata berlensa cekung.
Diagram pembentukan bayangan pada penderita miopia (a) sebelum (b) sesudah
menggunakan kacamata berlensa cekung
➢ MIOPIA (RABUN
JAUH)
CACAT MATA
✓ Penderita tidak bisa melihat benda dekat dan benda jauh dengan jelas
(gabungan miopi dan hipermetropi).
✓ Titik dekat > 25 cm dan titik jauhnya < tak berhingga.
✓ Lensa mata tidak dapat menipis dan menebal dengan sempurna.
✓ Dibantu dengan kacamata berlensa rangkap (cekung dan cembung).
Penderita presbiopia (a) titik dekat mata telah bergeser menjauh dan (b) titik jauh
mata bergeser mendekat
➢ PRESBIOPIA (MATA
TUA)
CACAT MATA
Burung-burung tertentu, seperti elang memiliki
penglihatan yang sangat tajam dan fokus dengan
bidang pandang lebih luas dibandingkan manusia
dan hewan lainnya.
Bidang pandang mata burung
lebih luas
Diagram pembentukan bayangan pada
mata elang
MATA BURUNG
➢ KAMER
A
Mata Kamera Fungsi
Lensa mata Lensa kamera Mengatur pembiasan cahaya
Pupil Aperture + diafragma Mengatur intensitas cahaya yang masuk
Retina Film Tempat terbentuknya bayangan
Kamera dan bagian-bagiannya
Sumber: dokumen penerbit
ALAT OPTIK
Lup digunakan untuk mengamati benda-benda
berukuran kecil sehingga tampak lebih besar. Lup
terbuat dari lensa cembung dengan jarak fokus
tertentu.
Sumber : pixabay.com/Coyot
Pengamatan benda menggunakan lup saaat
mata tidak berakomodasi
Pengamatan benda menggunakan lup saat
mata berakomodasi maksimum
➢ LUP (KACA PEMBESAR)
ALAT OPTIK
✓ Digunakan untuk membentuk bayangan yang
besar dari benda-benda renik yang tidak dapat
dilihat oleh mata.
✓ Terdiri atas 2 buah lensa cembung yaitu lensa
objektif (dekat dengan objek) dan lensa okuler
(dekat dengan mata).
Sumber : pixabay.com/PublicDomainPictures
Pembentukan bayangan
pada mikroskop
➢ MIKROSKOP
ALAT OPTIK
✓ Digunakan untuk mengamati benda
yang jaraknya sangat jauh sehingga
tampak lebih dekat dan lebih jelas,
misalkan: planet, bintang, dll.
✓ Terdiri atas dua buah lensa cembung
sebagai lensa objektif dan lensa okuler.
Panjang lensa objektif < panjang fokus
lensa okuler.
Sumber : pixabay.com/Pexels
➢ TELESKOP
ALAT OPTIK
Periskop digunakan untuk mengamati benda-benda di permukaan
laut, misal digunakan oleh kapal selam.
➢ ALAT OPTIK LAINNYA
✓ Episkop memperoyeksikan gambar tidak tembus cahaya
✓ Diaskop memproyeksikan gambar diapositif
✓ Overhead projector memperoyeksikan gambar tembus cahaya atau transparan
✓ Proyektor film bioskop
➢ PERISKOP
ALAT OPTIK

More Related Content

What's hot

astronomi fotometri bintang
astronomi fotometri bintangastronomi fotometri bintang
astronomi fotometri bintang
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Materi FISIKA Optik
Materi FISIKA OptikMateri FISIKA Optik
Materi FISIKA Optik
dwinevergiveup
 
ppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas Xppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas X
Vivi
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
eli priyatna laidan
 
Astronomi fisika bab i va
Astronomi fisika bab i vaAstronomi fisika bab i va
Astronomi fisika bab i va
eli priyatna laidan
 
Fisika (MIKROSKOP)
Fisika (MIKROSKOP)Fisika (MIKROSKOP)
Fisika (MIKROSKOP)
Marsella Wijaya
 
Ppt ipba galaksi dan alam semesta
Ppt ipba galaksi dan alam semesta Ppt ipba galaksi dan alam semesta
Ppt ipba galaksi dan alam semesta
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Petunjuk praktikum pesawat atwood
Petunjuk praktikum pesawat atwoodPetunjuk praktikum pesawat atwood
Petunjuk praktikum pesawat atwood
AtinaSalsabila
 
Bab 04 statistika
Bab 04   statistikaBab 04   statistika
Bab 04 statistika
Niken Halimy
 
Lkpd pemantulan
Lkpd pemantulanLkpd pemantulan
Lkpd pemantulan
nooraisy22
 
Optik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometriOptik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometri
Wardah yibah
 
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prismaPembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Racmat Ridho
 
Materi ajar 7 (magnitudo)
Materi ajar 7 (magnitudo)Materi ajar 7 (magnitudo)
Materi ajar 7 (magnitudo)
Annisa Khoerunnisya
 
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Aris Prasetyo
 
Silogisme smt i
Silogisme smt iSilogisme smt i
Silogisme smt i
HIMTI
 
Menghitung jarak dalam astronomi
Menghitung jarak dalam astronomiMenghitung jarak dalam astronomi
Menghitung jarak dalam astronomi
Dena Utomo
 
astronomi paralaks bintang
astronomi paralaks bintangastronomi paralaks bintang
astronomi paralaks bintang
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Bahan ajar tata surya
Bahan ajar tata suryaBahan ajar tata surya
Bahan ajar tata surya
Zaina Rita
 

What's hot (20)

astronomi fotometri bintang
astronomi fotometri bintangastronomi fotometri bintang
astronomi fotometri bintang
 
Materi FISIKA Optik
Materi FISIKA OptikMateri FISIKA Optik
Materi FISIKA Optik
 
Materi astronomi
Materi astronomiMateri astronomi
Materi astronomi
 
ppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas Xppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas X
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
 
Astronomi fisika bab i va
Astronomi fisika bab i vaAstronomi fisika bab i va
Astronomi fisika bab i va
 
Fisika (MIKROSKOP)
Fisika (MIKROSKOP)Fisika (MIKROSKOP)
Fisika (MIKROSKOP)
 
Ppt ipba galaksi dan alam semesta
Ppt ipba galaksi dan alam semesta Ppt ipba galaksi dan alam semesta
Ppt ipba galaksi dan alam semesta
 
Alat Optik (LUP)
Alat Optik (LUP)Alat Optik (LUP)
Alat Optik (LUP)
 
Petunjuk praktikum pesawat atwood
Petunjuk praktikum pesawat atwoodPetunjuk praktikum pesawat atwood
Petunjuk praktikum pesawat atwood
 
Bab 04 statistika
Bab 04   statistikaBab 04   statistika
Bab 04 statistika
 
Lkpd pemantulan
Lkpd pemantulanLkpd pemantulan
Lkpd pemantulan
 
Optik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometriOptik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometri
 
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prismaPembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
 
Materi ajar 7 (magnitudo)
Materi ajar 7 (magnitudo)Materi ajar 7 (magnitudo)
Materi ajar 7 (magnitudo)
 
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
 
Silogisme smt i
Silogisme smt iSilogisme smt i
Silogisme smt i
 
Menghitung jarak dalam astronomi
Menghitung jarak dalam astronomiMenghitung jarak dalam astronomi
Menghitung jarak dalam astronomi
 
astronomi paralaks bintang
astronomi paralaks bintangastronomi paralaks bintang
astronomi paralaks bintang
 
Bahan ajar tata surya
Bahan ajar tata suryaBahan ajar tata surya
Bahan ajar tata surya
 

Similar to BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf

IPA Kelas 8 BAB 12.pptx
IPA Kelas 8 BAB 12.pptxIPA Kelas 8 BAB 12.pptx
IPA Kelas 8 BAB 12.pptx
RudiHerwanto2
 
IPA Kelas VIII BAB 12 New.pptx
IPA Kelas VIII BAB 12 New.pptxIPA Kelas VIII BAB 12 New.pptx
IPA Kelas VIII BAB 12 New.pptx
Palupi31
 
Cahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptxCahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptx
DwiNanda14
 
Display flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometrisDisplay flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometris
Ovidiantika Khairunnisa
 
Fsika kelas x
Fsika kelas xFsika kelas x
Fsika kelas x
rinaldo sikumbang
 
Optik & alat optik xii av 1
Optik & alat optik xii av 1Optik & alat optik xii av 1
Optik & alat optik xii av 1Adhy Anpilie
 
Cahaya dan sifatnya.ppt
Cahaya dan sifatnya.pptCahaya dan sifatnya.ppt
Cahaya dan sifatnya.ppt
WatiUsman1
 
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)
Gita Puspita
 
Alat optik (yanti x mia1)
Alat optik (yanti x mia1)Alat optik (yanti x mia1)
Alat optik (yanti x mia1)
DWI BUDIANTO
 
lensa-optik-dan-alat-alat-optik
lensa-optik-dan-alat-alat-optiklensa-optik-dan-alat-alat-optik
lensa-optik-dan-alat-alat-optikYounky Wira Putra
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
Gita Puspita
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
Gita Puspita
 
Cahaya dan Optik Bagian 2
Cahaya dan Optik Bagian 2Cahaya dan Optik Bagian 2
Cahaya dan Optik Bagian 2
Gita Puspita
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
Gita Puspita
 
Cahaya dan sifat sifatnya.ppt
Cahaya dan sifat sifatnya.pptCahaya dan sifat sifatnya.ppt
Cahaya dan sifat sifatnya.ppt
JoshuaGraciasSimbolo1
 
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
LamsyahAbdilhafiz
 
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).pptCAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
SudarminSudarmin3
 
P2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya SyifaP2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya Syifa
ruy pudjo
 

Similar to BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf (20)

IPA Kelas 8 BAB 12.pptx
IPA Kelas 8 BAB 12.pptxIPA Kelas 8 BAB 12.pptx
IPA Kelas 8 BAB 12.pptx
 
IPA Kelas VIII BAB 12 New.pptx
IPA Kelas VIII BAB 12 New.pptxIPA Kelas VIII BAB 12 New.pptx
IPA Kelas VIII BAB 12 New.pptx
 
Cahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptxCahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptx
 
Display flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometrisDisplay flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometris
 
Fsika kelas x
Fsika kelas xFsika kelas x
Fsika kelas x
 
Cahaya&Alat Optik (FISIKA X)
Cahaya&Alat Optik (FISIKA X)Cahaya&Alat Optik (FISIKA X)
Cahaya&Alat Optik (FISIKA X)
 
Optik
OptikOptik
Optik
 
Optik & alat optik xii av 1
Optik & alat optik xii av 1Optik & alat optik xii av 1
Optik & alat optik xii av 1
 
Cahaya dan sifatnya.ppt
Cahaya dan sifatnya.pptCahaya dan sifatnya.ppt
Cahaya dan sifatnya.ppt
 
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)
 
Alat optik (yanti x mia1)
Alat optik (yanti x mia1)Alat optik (yanti x mia1)
Alat optik (yanti x mia1)
 
lensa-optik-dan-alat-alat-optik
lensa-optik-dan-alat-alat-optiklensa-optik-dan-alat-alat-optik
lensa-optik-dan-alat-alat-optik
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
 
Cahaya dan Optik Bagian 2
Cahaya dan Optik Bagian 2Cahaya dan Optik Bagian 2
Cahaya dan Optik Bagian 2
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
 
Cahaya dan sifat sifatnya.ppt
Cahaya dan sifat sifatnya.pptCahaya dan sifat sifatnya.ppt
Cahaya dan sifat sifatnya.ppt
 
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
 
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).pptCAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
 
P2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya SyifaP2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya Syifa
 

Recently uploaded

pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
vivi211570
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
dhenisarlini86
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Habibatut Tijani
 
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian PembelajaranIntegrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
walidumar
 
3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf
3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf
3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf
FaldienaMarcelita3
 
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
AINARAHYUBINTISULAIM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
denny404455
 
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
nengenok23
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
AdeSutisna19
 
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docxModul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
SuciHarianti3
 
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
nengenok23
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
TitisNindiasariAnggr
 
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi BencanaMateri Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
AyuniDwiLestari
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfAksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
DenysErlanders
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 

Recently uploaded (20)

pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
 
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian PembelajaranIntegrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
 
3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf
3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf
3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf
 
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
 
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
 
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docxModul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
 
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
 
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi BencanaMateri Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
 
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfAksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 

BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf

  • 1. Sumber : pixabay.com/Manseok CAHAYA DAN ALAT OPTIK BAB 12
  • 3. ➢ Benda-benda disekitar kita dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu: Sumber cahaya adalah semua benda yang dapat menghasilkan cahaya sendiri Benda gelap adalah benda yang tidak data menghasilkan cahaya sendiri Benda tembus cahaya adalah benda yang dapat meneruskan sebagian cahaya Benda tidak tembus cahaya adalah benda yang tidak dapat meneruskan cahaya Benda bening adalah benda yang dapat meneruskan hampr seluruh cahaya yang mengenainya ➢Benda gelap dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 4. Hukum Snellius mengenai pemantulan cahaya: ▪ Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar ▪ Sudut datang dan sudut pantul cahaya sama besar Pemantulan cahaya ada dua macam, yaitu: ✓ Pemantulan teratur terjadi pada permukaan rata ✓ Pemantulan baur terjadi pada permukaan tidak rata PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 5. ➢ Cermin Cekung ▪ Sifat: bila berkas cahaya sejajar jatuh pada cermin dipantulkan pada satu titik yaitu titik focus. ▪ Jarak focus (f) dan jari-jari kelengkungan ( = 2f) cermin bernilai positif. ▪ Sifat pantulan: ✓ Sinar datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik focus ✓ Sinar datang melalui titik focus dipantulkan sejajar dengan sumbu utama PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 6. Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung: (1) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus (F) (2) Sinar datang yang melalui titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu utama (3) Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan (P) dipantulkan kembali ke titik pusat kelengkungan itu. Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung ➢ Cermin Cekung PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI) Sumber: Dokumen penerbit
  • 7. Efek posisi benda pada sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung 1. Benda berada diantara titik fokus dan pusat cermin (s < f) atau di ruang I Sifat-sifat bayangan yang terjadi: ▪ Bersifat maya (tidak dapat ditangkap oleh layar) ▪ Bayangan tegak ▪ Diperbesar ▪ Di ruang IV (belakang cermin) ➢ Cermin Cekung PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 8. 2. Benda berada di antara titik fokus dan pusat kelengkungan cermin (f < s < 2f) atau di ruang II Sifat bayangan yang terbentuk: ▪ Nyata (dapat ditangkap oleh layar) ▪ Terbalik terhadap bendanya ▪ Diperbesar ▪ Di ruang III Efek posisi benda pada sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung ➢ Cermin Cekung PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 9. 3. Benda berada pada jarak lebih besar daripada jari- jari cermin (s > R atau s > 2f) atau di ruang III Sifat bayangan benda: ▪ Nyata (dapat ditangkap oleh layar) ▪ Terbalik terhadap bendanya ▪ Diperkecil ▪ Di ruang II Efek posisi benda pada sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung ➢ Cermin Cekung PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 10. ▪ Sifat: sinar-sinar sejajar yang jatuh pada cermin cembung dipantulkan seolah-olah berasal dari titik focus ▪ Jarak focus (f) dan jari-jari kelengkungan ( = 2f) cermin bernilai negative ▪ Sifat pemantulan: ✓ Sinar datag sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik focus ✓ Sinar datang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama ➢ Cermin Cembung PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 11. Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung: (1) Sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah dari titik fokus (2) Sinar datang yang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama (3) Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan dipantulkan seolah dari titik pusat kelengkungan itu. ➢ Cermin Cembung PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 12. Efek posisi benda pada sifat bayangan yang dihasilkan cermin cembung Benda berada di depam cermin atau di ruang IV Sifat bayangan yang terbentuk: ▪ Maya (tidak dapat ditangkap oleh layar) ▪ Tegak terhadap bendanya ▪ Diperkecil ▪ Di ruang I ➢ Cermin Cembung PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 13. ➢ Rumus Umum Cermin 𝟏 𝒔 + 𝟏 ś = 𝟏 𝒇 → 𝒇 = 𝟏 𝟐 𝑹 M = ℎ́ ℎ = ś 𝒔 s = hubungan antara jarak benda ś = jarak bayangan f = jarak fokus Pada cermin cekung, f dan R bersifat positif, sementara pada cermin cembung bersifat negatif. ➢ Perbesaran Bayangan Perbesaran bayangan adalah perbandingan antara tinggi bayangan dan tinggi bendanya PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 14. Hukum Snellius mengenai pembiasan cahaya: ✓ Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu bidang datar ✓ Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal, begitupun sebaliknya. Sinar yang datang tegak lurus bidang batas akan diteruskan tanpa dibelokkan ✓ Perbandingan proyeksi sinar datang dan sinar bias selalu tetap Indeks bias medium: 𝐧𝟐 𝐧𝟏 = 𝐜𝟏 𝐜𝟐 𝐧 = 𝛌𝟏 𝛌𝟐 Cahaya dari medium rapat ke kurang rapat dan (b) cahaya dating dari medium kurang rapat ke rapat PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
  • 15. ➢ PRISMA Sudut devias i (D) adalah sudut yang dibentuk oleh perpanjangan sinar datang dan sinar bias yang keluar dari prisma. Cahaya putih yang mengenai sisi prisma juga diuraikan menjadi berbagai macam warna cahaya, disebut peristiwa dispersi. Pembiasan cahaya pada prisma PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
  • 16. ▪ Ciri fisik: ketebalan lensa paling besar berada dipusatnya ▪ Bersifat konvergen yaitu mengumpulkan berkas sinar kemudian difokuskan ke satu titik ▪ Arah pembiasan sinar-sinar utama: ✓ Sinar dating sejajar sumbu utama lensa akan dibiaskan melalui titik focus disebrang lensa ✓ Sinar yang dating melalui titik focus pertama dibiaskan sejajar sumbu utama ✓ Sinar dating melalui pusat lensa tidak dibiaskan tetapi diteruskan Bentuk-bentuk lensa cembung (a) bikonveks (b) plan konveks (c) konkaf konveks Berkas cahaya yang keluar dari lensa cembung ➢ LENSA CEMBUNG PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
  • 17. 1) Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik focus F1 2) Sinar datang melalui titik focus F2 dibiaskan sejajar dengan sumbu utama 3) Sinar datang melalui titik pusat optik akan diteruskan ➢ LENSA CEMBUNG PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
  • 18. ✓ Semakin besar daya lensa maka makin dekat juga posisi bayangan ke lensa yang berasal dari benda yang sangat jauh. ✓ Besar daya lensa berbanding terbalik dengan panjang fokusnya. Secara matematis dituliskan: dengan f = panjang fokus lensa (m) dan P = daya lensa (dioptri, disingkat D). 𝑷 = 𝟏 𝒇 ➢ DAYA LENSA PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
  • 19. PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI) CONTOH SOAL Sebuah lensa cembung memiliki panjang fokus 5 cm. Berapakah daya lensa tersebut? Penyelesaian: Diketahui: f = 5 cm = 0,05 m Daya lensa: P = 1 f = 1 0,05 = 20 D
  • 20. Bagian-bagian mata 1. kornea mata 2. 2. otot bersilia 3. 3. iris atau selaput pelangi 4. 4. pupil 5. 5. lensa mata 6. 6. retina MATA
  • 21. MATA NORMAL ✓ Daya akomodasi adalah kemampuan mata untuk mencembung atau memipihkan lensa sesuai jarak benda. ✓ Mampu memandang atau melihat benda dengan jelas mulai jarak 25 cm – tak berhingga. ✓ Titik dekat mata normal adalah 25 cm. ✓ Titik jauh mata normal adalah tak berhingga. KELAINAN PADA MATA Kelainan pada mata terjadi jika bayangan yang dibentuk oleh lensa mata jatuh tidak tepat pada retina. Hal ini disebabkan karena titik dekat dan titik jauh mata berubah. Ada tiga jenis kelainan mata yaitu: rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropi), dan mata tua (presbiopi). MATA
  • 22. ➢ HIPERMETROPIA (RABUN DEKAT) ▪ Penderita tidak bisa melihat benda dekat dengan jelas. ▪ Titik dekat mata > 25 cm. ▪ Lensa mata tidak dapat menebal dengan sempurna → bayangan jatuh di belakang retina. ▪ Dibantu dengan kacamata berlensa positif (cembung). Diagram pembentukan bayangan pada penderita hipermetropia (a) sebelum (b) sesudah menggunakan kacamata berlensa cembung CACAT MATA
  • 23. ✓ Tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas. ✓ Lensa mata tidak dapat menipis dengan sempurna, akibatnya benda yang sangat jauh, bayangannya jatuh di depan retina. ✓ Titik jauh penderita < tak berhingga. ✓ Dibantu dengan kacamata berlensa cekung. Diagram pembentukan bayangan pada penderita miopia (a) sebelum (b) sesudah menggunakan kacamata berlensa cekung ➢ MIOPIA (RABUN JAUH) CACAT MATA
  • 24. ✓ Penderita tidak bisa melihat benda dekat dan benda jauh dengan jelas (gabungan miopi dan hipermetropi). ✓ Titik dekat > 25 cm dan titik jauhnya < tak berhingga. ✓ Lensa mata tidak dapat menipis dan menebal dengan sempurna. ✓ Dibantu dengan kacamata berlensa rangkap (cekung dan cembung). Penderita presbiopia (a) titik dekat mata telah bergeser menjauh dan (b) titik jauh mata bergeser mendekat ➢ PRESBIOPIA (MATA TUA) CACAT MATA
  • 25. Burung-burung tertentu, seperti elang memiliki penglihatan yang sangat tajam dan fokus dengan bidang pandang lebih luas dibandingkan manusia dan hewan lainnya. Bidang pandang mata burung lebih luas Diagram pembentukan bayangan pada mata elang MATA BURUNG
  • 26. ➢ KAMER A Mata Kamera Fungsi Lensa mata Lensa kamera Mengatur pembiasan cahaya Pupil Aperture + diafragma Mengatur intensitas cahaya yang masuk Retina Film Tempat terbentuknya bayangan Kamera dan bagian-bagiannya Sumber: dokumen penerbit ALAT OPTIK
  • 27. Lup digunakan untuk mengamati benda-benda berukuran kecil sehingga tampak lebih besar. Lup terbuat dari lensa cembung dengan jarak fokus tertentu. Sumber : pixabay.com/Coyot Pengamatan benda menggunakan lup saaat mata tidak berakomodasi Pengamatan benda menggunakan lup saat mata berakomodasi maksimum ➢ LUP (KACA PEMBESAR) ALAT OPTIK
  • 28. ✓ Digunakan untuk membentuk bayangan yang besar dari benda-benda renik yang tidak dapat dilihat oleh mata. ✓ Terdiri atas 2 buah lensa cembung yaitu lensa objektif (dekat dengan objek) dan lensa okuler (dekat dengan mata). Sumber : pixabay.com/PublicDomainPictures Pembentukan bayangan pada mikroskop ➢ MIKROSKOP ALAT OPTIK
  • 29. ✓ Digunakan untuk mengamati benda yang jaraknya sangat jauh sehingga tampak lebih dekat dan lebih jelas, misalkan: planet, bintang, dll. ✓ Terdiri atas dua buah lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa okuler. Panjang lensa objektif < panjang fokus lensa okuler. Sumber : pixabay.com/Pexels ➢ TELESKOP ALAT OPTIK
  • 30. Periskop digunakan untuk mengamati benda-benda di permukaan laut, misal digunakan oleh kapal selam. ➢ ALAT OPTIK LAINNYA ✓ Episkop memperoyeksikan gambar tidak tembus cahaya ✓ Diaskop memproyeksikan gambar diapositif ✓ Overhead projector memperoyeksikan gambar tembus cahaya atau transparan ✓ Proyektor film bioskop ➢ PERISKOP ALAT OPTIK