SlideShare a Scribd company logo
Oleh 
Kelompok 
I
 Melia afnida santi 
 Widia fairina 
 Rahma yulia 
 Rina disafitri 
 Yuniarti 
 Donal ilhamdes 
 Budi candra 
 Sayonaro parhusip 
 Iwan hendri putra 
 Anton putra.
 TEKNOLOGI PAKAN MURAH UNTUK SAPI POTONG; 
OPTIMALISASI PEMANFAATAN TUMPI JAGUNG. 
Pakan murah asal limbah agroindustri pertanian ini adalah 
tumpi jagung, serta jarami padi. Pemberian ransum yang terdiri 
atas tumpi jagung fermentasi atau tampa fermentasi sebesar 2-3 % 
BB, rumput gajah 1 % BB dan jarami padi kering 2% BB ,dengan 
penambahan konsentrat komersial sebesar 1 % BB mampu 
menghasilkan pertambahan berat badan harian induk bunting 
sebesar >0.50 kg, untuk induk sapi yang menyusui 0,80 kg, dan 
sapi jantan sebesar > 0,8 kg. Limbah agroindustri pertanian 
merupakan sumber pakan alternatif yang potensial dan murah 
serta memiliki nilai ekonomis.
 Penggunaan limbah tanaman pangan mempunyai 
beberapa karakteristik seperti kandungan N yang 
rendah, tingginya kandungan selulosa dan defisiensi 
mineral seperti kalsium (Ca), fosfor (P), kobalt (Co), 
tembaga (Cu), sulfir (S) dan sodium (Na). Karekteristik 
tersebut menyebabkan kecernaan rendah dan 
membatasi konsumsi pakan. Salah satu usaha untuk 
mengatasi kualitas limbah agroindustri pertanian 
adalah dengan pemberian suplementasi zat nutrien 
untuk memacu produksi. 
 Suplementasi multinutrien yang bertujuan untuk 
membentuk keseimbangan kondisi rumen dan 
memenuhi kebutuhan zat nutrient khusus yang di 
perlukan.
 Sebuah teknologi pengembangan peternakan 
domba dan kambing tanpa rumput telah di 
temukan. Menurut Ir. Didik eko wahyono pemilik 
formula pakan pelengkap ( complete feed ) bahwa 
dengan complete feed ternak tidak perlu di beri 
hijauan lagi. 
 Keunggulan Complete Feed 
 Disamping mengandung nutrisi yang seimbang, 
keunggulan complete feed Disbanding bahan 
pakan lain adalah harganya yang lebih murah. Hal 
ini dimungkinkan karena complete feed di buat 
dari bahan baku limbah pertanian dan 
agroindustri ditambah perlakuan suplementasi 
bahan-bahan bernilai nutrisi tinggi.
 Keunggulan yang lainya adalah sebagai berikut : 
 Hemat dalam penggunaan tenaga kerja ( tenaga 
kerja 1 orang untuk100-150 ekor ternak ). 
 Mudah di aplikasikan. 
 Waktu penggemukan relatif pendek ( 3-4 bulan ) 
 Pertumbuhan bobot badan cukup tinggi ( 150-200 
gr/ekor/hari ) 
 Praktis dan ekonomis ( 1 ekor domba 
membutuhkan 1 kg/hari dan harga relative murah 
Rp. 700,-/kg ).
 Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk 
pembuatan complete feed antara lain : 
 sumber serat kasar (jerami kedelai, tongkol jagung, 
pucuk tebu dan lain-lain), 
 sumber energi ( pollard, dedak padi, bungkil tapioka 
atau gamblong, tetes atau molasses dan lain-lain), 
 sumber protein (bungkil kopra, bungkil sawit, 
bungkil miyak biji kapok atau klenteng, kulit kopi, 
kulit kakao dan lain-lain), 
 sumber mineral (urea, tepung tulang, mineral mix, 
garam dapur dan lain-lain).
 Proses pembuatan ; 
 Pertama, siapkan bahan baku sumber serat sesuai 
formulasi di dekat pemasukan mesin. 
 Selanjutnya, masukkan bahan baku secara 
bersamaan antara bahan yang mempunyai berat 
jenis rendah dan berat jenis tinggi, untuk 
mengefisienkan kapasitas proses produksi. 
 Setelah semua sumber serat terproses dan masuk 
ke mesin mixer, tambahkan pakan starter 
langsung ke dalam mixer. Proses pencampuran 
pakan dalam mixer antara bahan sumber serat dan 
pakan starter cukup 10 menit, kemudian pakan 
lengkap siap untuk dikeluarkan dan dikemas.
 Probiotik adalah mikroba hidup dalam media 
pembawa yang menguntungkan ternak. 
 karena: menciptakan keseimbangan mikroflora 
dalam saluran pencernaan sehingga menciptakan 
kondisi yang optimum untuk pencernaan pakan 
dan meningkatkan efisiensi konversi pakan 
sehingga memudahkan dalam proses penyerapan 
zat nutrisi ternak, meningkatkan kesehatan ternak, 
mempercepat pertumbuhan, memperpendek jarak 
beranak, menurunkan kematian pedet,dan 
memproteksi dari penyakit pathogen tentu 
sehingga dapat meningkatkan produksi susu atau 
daging. 

 Komposisi Biosuplemen Probiotik PSc terdiri 
dari Mikroba Sc : 5.2 x 1011, Protein : 13-15 %, 
Karbohidrat : 32-35 %, Lemak : 5-10 %, Mineral 
dan Vitamin 1-2 %. Dosis untuk sapi perah : 1,5 
– 2,5 kg per ton pakan konsentrat, sedangkan 
sapi potong : 2 – 3 kg per ton pakan 
konsentrat.
 Selama periode menyusui, pakan utama pedet adalah 
susu induk sedangkan pada periode pasca-sapih 
bergantung pada pakan yang diberikan kepada pedet 
tersebut. Masa sapih merupakan masa peralihan 
bentuk pakan dari bentuk halus (susu induk) menjadi 
bentuk kasar (tumpi dan jerami padi). Selama periode 
tersebut akan terjadi perubahan fungsi rumen dari 
kondisi pre-ruminant menjadi ruminansia sejati yang 
ditandai oleh meningkatnya volume dan pertumbuhan 
papilla rumen. Perbaikan teknologi pakan untuk 
periode pasca-sapih, terdiri atas jerami padi sebanyak 
2% dari bobot badan (BB), tumpi 1,5% BB, konsentrat 
1% BB, kulit kopi 0,5% BB dan rumput gajah sebanyak 
1% BB. Suplementasi konsentrat diperlukan untuk 
mensubstitusi kekurangan nutrien jerami padi.
 Rumput gajah diberikan sebanyak 3 kg dan 
jerami padi diberikan sebanyak 1,25% BB. 
Melalui konsep ini diperoleh ransum ekonomis 
untuk pembesaran sapi jantan yaitu dengan 
biaya pakan < Rp. 6.000/hari mampu 
menghasilkan PBBH >0,8 kg; sama dengan 
yang dihasilkan dengan harga Rp 12.000
 Pengembangan Sistem integrasi sapi dengan kelapa sawit (SISKA) untuk 
kawasan perkebunan lainnya dapat dimodifikasi, disesuaikan dengan 
kondisi agroekologi, sosial ekonomi masyarakat serta peluang 
pengembangan dan pemasaran sapi. Integrasi usaha peternakan dengan 
tanaman perkebunan kelapa sawit memberikan dampak yang sangat besar, 
terutama dalam memperbaiki manajemen pengelolaan perkebunan kelapa 
sawit da pengelolaan sapi yang efektif bagi peningkatan produktivitas 
 Dari hasil survei yang dilakukan oleh GUNAWAN et al. tahun 2004 
diperoleh kesimpulan bahwa para petani di perkebunan kelapa sawit 
rakyat di kecamatan Sukaraja kabupaten Seluma telah menerapkan SISKA. 
SISKA dilaksanakan dalam berbagai tingkatan, yaitu ada yang hanya 
memanfaatkan pupuk dari kotoran ternak sapi untuk tanaman sawit, 
namun ada yang telah menggunakan tenaga ternak untuk mengangkut 
tandan buah segar (TBS) dan rumput di sekitar kebun maupun 
daun/pelepah sawit digunakan untuk pakan ternak. Limbah pabrik seperti 
solid belum dimanfaatkan, padahal di kecamatan tersebut terdapat pabrik 
pengolah kelapa sawit, solid yang dihasilkan terbuang percuma.
Ternak potong

More Related Content

What's hot

Leaflet Pemanfaatan Hasil Samping Pertanian Sebagai Bahan Pakan Lengkap
Leaflet Pemanfaatan Hasil Samping Pertanian Sebagai Bahan Pakan LengkapLeaflet Pemanfaatan Hasil Samping Pertanian Sebagai Bahan Pakan Lengkap
Leaflet Pemanfaatan Hasil Samping Pertanian Sebagai Bahan Pakan Lengkap
antonardiansah
 
Meramu pakan ikan
Meramu pakan ikanMeramu pakan ikan
Meramu pakan ikan
Roni Irama
 
Teknik formulasi pakan ikan dan udang
Teknik formulasi pakan ikan dan udangTeknik formulasi pakan ikan dan udang
Leaflet panduan pemberian hijauan pakan ternak
Leaflet panduan pemberian hijauan pakan ternakLeaflet panduan pemberian hijauan pakan ternak
Leaflet panduan pemberian hijauan pakan ternak
antonardiansah
 
Buku peengetahuan bahan makanan ternak
Buku peengetahuan bahan makanan ternakBuku peengetahuan bahan makanan ternak
Buku peengetahuan bahan makanan ternakRiswansyah Yusup
 
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi PotongIntegrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
BBPP_Batu
 
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2
PPGhybrid3
 
Budidaya Sapi Potong
Budidaya Sapi PotongBudidaya Sapi Potong
Budidaya Sapi Potong
BBPP_Batu
 
Membuat pakan buatan ikan
Membuat pakan buatan ikanMembuat pakan buatan ikan
Membuat pakan buatan ikan
AFRIJONI SPT
 
Laporan praktikum kapita selekta 1
Laporan praktikum kapita selekta 1Laporan praktikum kapita selekta 1
Laporan praktikum kapita selekta 1Maman Fathurrohman
 
Pakan ikan
Pakan ikanPakan ikan
Pakan ikan
Sawargi Ppmkp
 
Pedoman Pakan Ternak
Pedoman Pakan TernakPedoman Pakan Ternak
Pedoman Pakan Ternak
Warta Wirausaha
 
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...
Ari Panggih Nugroho
 
Mencoba peruntungan di peternakan belut
Mencoba peruntungan di peternakan belutMencoba peruntungan di peternakan belut
Mencoba peruntungan di peternakan belutyoga ardy permana
 
Ransum itik petelur
Ransum itik petelurRansum itik petelur
Ransum itik petelurEdy_Susanto
 
AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5   kb 2AT Modul 5   kb 2
AT Modul 5 kb 2
PPGhybrid3
 

What's hot (20)

Leaflet Pemanfaatan Hasil Samping Pertanian Sebagai Bahan Pakan Lengkap
Leaflet Pemanfaatan Hasil Samping Pertanian Sebagai Bahan Pakan LengkapLeaflet Pemanfaatan Hasil Samping Pertanian Sebagai Bahan Pakan Lengkap
Leaflet Pemanfaatan Hasil Samping Pertanian Sebagai Bahan Pakan Lengkap
 
Meramu pakan ikan
Meramu pakan ikanMeramu pakan ikan
Meramu pakan ikan
 
Teknik formulasi pakan ikan dan udang
Teknik formulasi pakan ikan dan udangTeknik formulasi pakan ikan dan udang
Teknik formulasi pakan ikan dan udang
 
Leaflet panduan pemberian hijauan pakan ternak
Leaflet panduan pemberian hijauan pakan ternakLeaflet panduan pemberian hijauan pakan ternak
Leaflet panduan pemberian hijauan pakan ternak
 
Buku peengetahuan bahan makanan ternak
Buku peengetahuan bahan makanan ternakBuku peengetahuan bahan makanan ternak
Buku peengetahuan bahan makanan ternak
 
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi PotongIntegrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
 
Nota Hj Yusof
Nota Hj YusofNota Hj Yusof
Nota Hj Yusof
 
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2
 
Budidaya Sapi Potong
Budidaya Sapi PotongBudidaya Sapi Potong
Budidaya Sapi Potong
 
Membuat pakan buatan ikan
Membuat pakan buatan ikanMembuat pakan buatan ikan
Membuat pakan buatan ikan
 
Laporan praktikum kapita selekta 1
Laporan praktikum kapita selekta 1Laporan praktikum kapita selekta 1
Laporan praktikum kapita selekta 1
 
Pakan ikan
Pakan ikanPakan ikan
Pakan ikan
 
Ayam buras
Ayam burasAyam buras
Ayam buras
 
15787-31634-1-SM.pdf
15787-31634-1-SM.pdf15787-31634-1-SM.pdf
15787-31634-1-SM.pdf
 
5. serealia dan kacang kacangan
5. serealia dan kacang kacangan5. serealia dan kacang kacangan
5. serealia dan kacang kacangan
 
Pedoman Pakan Ternak
Pedoman Pakan TernakPedoman Pakan Ternak
Pedoman Pakan Ternak
 
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...
 
Mencoba peruntungan di peternakan belut
Mencoba peruntungan di peternakan belutMencoba peruntungan di peternakan belut
Mencoba peruntungan di peternakan belut
 
Ransum itik petelur
Ransum itik petelurRansum itik petelur
Ransum itik petelur
 
AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5   kb 2AT Modul 5   kb 2
AT Modul 5 kb 2
 

Similar to Ternak potong

AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1
PPGhybrid3
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3
PPGhybrid3
 
Pengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadiPengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadi
DediKusmana2
 
Pengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadiPengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadi
DediKusmana2
 
Integrasi tan pangan
Integrasi tan panganIntegrasi tan pangan
Integrasi tan pangan
BBPP_Batu
 
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
dewi inne kumalasari
 
0812 2838-0678 budidaya beternak kambing
0812 2838-0678 budidaya  beternak kambing0812 2838-0678 budidaya  beternak kambing
0812 2838-0678 budidaya beternak kambing
usahakambingternak
 
AT Modul 2 kb 4
AT Modul 2 kb 4AT Modul 2 kb 4
AT Modul 2 kb 4
PPGhybrid3
 
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJAMANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
BBPP_Batu
 
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptxPpt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptx
AlamstaSuarjuniarta
 
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Randy Chamzah
 
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...Dendy Vidianto
 
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...Dendy Vidianto
 
AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1
PPGhybrid3
 
Bab iv makanan dan cara pemberian
Bab iv makanan dan cara pemberianBab iv makanan dan cara pemberian
Bab iv makanan dan cara pemberianRMontong
 
AT Modul 3 kb 1
AT Modul 3 kb 1AT Modul 3 kb 1
AT Modul 3 kb 1
PPGhybrid3
 
KULIAH TEKNOLOGI PAKAN TERNAK DAN IKAN.pptx
KULIAH TEKNOLOGI PAKAN TERNAK DAN IKAN.pptxKULIAH TEKNOLOGI PAKAN TERNAK DAN IKAN.pptx
KULIAH TEKNOLOGI PAKAN TERNAK DAN IKAN.pptx
budiresno
 
Teknis budidaya sapi potong
Teknis budidaya sapi potongTeknis budidaya sapi potong
Teknis budidaya sapi potongsujononasa
 
AT Modul 1 kb 3
AT Modul 1 kb 3AT Modul 1 kb 3
AT Modul 1 kb 3
PPGhybrid3
 

Similar to Ternak potong (20)

AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3
 
Pengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadiPengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadi
 
Pengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadiPengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadi
 
Integrasi tan pangan
Integrasi tan panganIntegrasi tan pangan
Integrasi tan pangan
 
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
 
0812 2838-0678 budidaya beternak kambing
0812 2838-0678 budidaya  beternak kambing0812 2838-0678 budidaya  beternak kambing
0812 2838-0678 budidaya beternak kambing
 
AT Modul 2 kb 4
AT Modul 2 kb 4AT Modul 2 kb 4
AT Modul 2 kb 4
 
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJAMANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
 
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptxPpt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptx
 
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
 
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
 
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
 
AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1
 
Bab iv makanan dan cara pemberian
Bab iv makanan dan cara pemberianBab iv makanan dan cara pemberian
Bab iv makanan dan cara pemberian
 
AT Modul 3 kb 1
AT Modul 3 kb 1AT Modul 3 kb 1
AT Modul 3 kb 1
 
KULIAH TEKNOLOGI PAKAN TERNAK DAN IKAN.pptx
KULIAH TEKNOLOGI PAKAN TERNAK DAN IKAN.pptxKULIAH TEKNOLOGI PAKAN TERNAK DAN IKAN.pptx
KULIAH TEKNOLOGI PAKAN TERNAK DAN IKAN.pptx
 
Teknis budidaya sapi potong
Teknis budidaya sapi potongTeknis budidaya sapi potong
Teknis budidaya sapi potong
 
Proposal ternak sapi kabupaten muna
Proposal ternak sapi kabupaten munaProposal ternak sapi kabupaten muna
Proposal ternak sapi kabupaten muna
 
AT Modul 1 kb 3
AT Modul 1 kb 3AT Modul 1 kb 3
AT Modul 1 kb 3
 

Ternak potong

  • 2.  Melia afnida santi  Widia fairina  Rahma yulia  Rina disafitri  Yuniarti  Donal ilhamdes  Budi candra  Sayonaro parhusip  Iwan hendri putra  Anton putra.
  • 3.  TEKNOLOGI PAKAN MURAH UNTUK SAPI POTONG; OPTIMALISASI PEMANFAATAN TUMPI JAGUNG. Pakan murah asal limbah agroindustri pertanian ini adalah tumpi jagung, serta jarami padi. Pemberian ransum yang terdiri atas tumpi jagung fermentasi atau tampa fermentasi sebesar 2-3 % BB, rumput gajah 1 % BB dan jarami padi kering 2% BB ,dengan penambahan konsentrat komersial sebesar 1 % BB mampu menghasilkan pertambahan berat badan harian induk bunting sebesar >0.50 kg, untuk induk sapi yang menyusui 0,80 kg, dan sapi jantan sebesar > 0,8 kg. Limbah agroindustri pertanian merupakan sumber pakan alternatif yang potensial dan murah serta memiliki nilai ekonomis.
  • 4.  Penggunaan limbah tanaman pangan mempunyai beberapa karakteristik seperti kandungan N yang rendah, tingginya kandungan selulosa dan defisiensi mineral seperti kalsium (Ca), fosfor (P), kobalt (Co), tembaga (Cu), sulfir (S) dan sodium (Na). Karekteristik tersebut menyebabkan kecernaan rendah dan membatasi konsumsi pakan. Salah satu usaha untuk mengatasi kualitas limbah agroindustri pertanian adalah dengan pemberian suplementasi zat nutrien untuk memacu produksi.  Suplementasi multinutrien yang bertujuan untuk membentuk keseimbangan kondisi rumen dan memenuhi kebutuhan zat nutrient khusus yang di perlukan.
  • 5.  Sebuah teknologi pengembangan peternakan domba dan kambing tanpa rumput telah di temukan. Menurut Ir. Didik eko wahyono pemilik formula pakan pelengkap ( complete feed ) bahwa dengan complete feed ternak tidak perlu di beri hijauan lagi.  Keunggulan Complete Feed  Disamping mengandung nutrisi yang seimbang, keunggulan complete feed Disbanding bahan pakan lain adalah harganya yang lebih murah. Hal ini dimungkinkan karena complete feed di buat dari bahan baku limbah pertanian dan agroindustri ditambah perlakuan suplementasi bahan-bahan bernilai nutrisi tinggi.
  • 6.  Keunggulan yang lainya adalah sebagai berikut :  Hemat dalam penggunaan tenaga kerja ( tenaga kerja 1 orang untuk100-150 ekor ternak ).  Mudah di aplikasikan.  Waktu penggemukan relatif pendek ( 3-4 bulan )  Pertumbuhan bobot badan cukup tinggi ( 150-200 gr/ekor/hari )  Praktis dan ekonomis ( 1 ekor domba membutuhkan 1 kg/hari dan harga relative murah Rp. 700,-/kg ).
  • 7.  Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk pembuatan complete feed antara lain :  sumber serat kasar (jerami kedelai, tongkol jagung, pucuk tebu dan lain-lain),  sumber energi ( pollard, dedak padi, bungkil tapioka atau gamblong, tetes atau molasses dan lain-lain),  sumber protein (bungkil kopra, bungkil sawit, bungkil miyak biji kapok atau klenteng, kulit kopi, kulit kakao dan lain-lain),  sumber mineral (urea, tepung tulang, mineral mix, garam dapur dan lain-lain).
  • 8.  Proses pembuatan ;  Pertama, siapkan bahan baku sumber serat sesuai formulasi di dekat pemasukan mesin.  Selanjutnya, masukkan bahan baku secara bersamaan antara bahan yang mempunyai berat jenis rendah dan berat jenis tinggi, untuk mengefisienkan kapasitas proses produksi.  Setelah semua sumber serat terproses dan masuk ke mesin mixer, tambahkan pakan starter langsung ke dalam mixer. Proses pencampuran pakan dalam mixer antara bahan sumber serat dan pakan starter cukup 10 menit, kemudian pakan lengkap siap untuk dikeluarkan dan dikemas.
  • 9.  Probiotik adalah mikroba hidup dalam media pembawa yang menguntungkan ternak.  karena: menciptakan keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan sehingga menciptakan kondisi yang optimum untuk pencernaan pakan dan meningkatkan efisiensi konversi pakan sehingga memudahkan dalam proses penyerapan zat nutrisi ternak, meningkatkan kesehatan ternak, mempercepat pertumbuhan, memperpendek jarak beranak, menurunkan kematian pedet,dan memproteksi dari penyakit pathogen tentu sehingga dapat meningkatkan produksi susu atau daging. 
  • 10.  Komposisi Biosuplemen Probiotik PSc terdiri dari Mikroba Sc : 5.2 x 1011, Protein : 13-15 %, Karbohidrat : 32-35 %, Lemak : 5-10 %, Mineral dan Vitamin 1-2 %. Dosis untuk sapi perah : 1,5 – 2,5 kg per ton pakan konsentrat, sedangkan sapi potong : 2 – 3 kg per ton pakan konsentrat.
  • 11.  Selama periode menyusui, pakan utama pedet adalah susu induk sedangkan pada periode pasca-sapih bergantung pada pakan yang diberikan kepada pedet tersebut. Masa sapih merupakan masa peralihan bentuk pakan dari bentuk halus (susu induk) menjadi bentuk kasar (tumpi dan jerami padi). Selama periode tersebut akan terjadi perubahan fungsi rumen dari kondisi pre-ruminant menjadi ruminansia sejati yang ditandai oleh meningkatnya volume dan pertumbuhan papilla rumen. Perbaikan teknologi pakan untuk periode pasca-sapih, terdiri atas jerami padi sebanyak 2% dari bobot badan (BB), tumpi 1,5% BB, konsentrat 1% BB, kulit kopi 0,5% BB dan rumput gajah sebanyak 1% BB. Suplementasi konsentrat diperlukan untuk mensubstitusi kekurangan nutrien jerami padi.
  • 12.  Rumput gajah diberikan sebanyak 3 kg dan jerami padi diberikan sebanyak 1,25% BB. Melalui konsep ini diperoleh ransum ekonomis untuk pembesaran sapi jantan yaitu dengan biaya pakan < Rp. 6.000/hari mampu menghasilkan PBBH >0,8 kg; sama dengan yang dihasilkan dengan harga Rp 12.000
  • 13.  Pengembangan Sistem integrasi sapi dengan kelapa sawit (SISKA) untuk kawasan perkebunan lainnya dapat dimodifikasi, disesuaikan dengan kondisi agroekologi, sosial ekonomi masyarakat serta peluang pengembangan dan pemasaran sapi. Integrasi usaha peternakan dengan tanaman perkebunan kelapa sawit memberikan dampak yang sangat besar, terutama dalam memperbaiki manajemen pengelolaan perkebunan kelapa sawit da pengelolaan sapi yang efektif bagi peningkatan produktivitas  Dari hasil survei yang dilakukan oleh GUNAWAN et al. tahun 2004 diperoleh kesimpulan bahwa para petani di perkebunan kelapa sawit rakyat di kecamatan Sukaraja kabupaten Seluma telah menerapkan SISKA. SISKA dilaksanakan dalam berbagai tingkatan, yaitu ada yang hanya memanfaatkan pupuk dari kotoran ternak sapi untuk tanaman sawit, namun ada yang telah menggunakan tenaga ternak untuk mengangkut tandan buah segar (TBS) dan rumput di sekitar kebun maupun daun/pelepah sawit digunakan untuk pakan ternak. Limbah pabrik seperti solid belum dimanfaatkan, padahal di kecamatan tersebut terdapat pabrik pengolah kelapa sawit, solid yang dihasilkan terbuang percuma.