Dokumen ini membahas tentang pengembangan teknologi pakan murah untuk sapi potong dengan memanfaatkan limbah agroindustri seperti tumpi jagung dan jarami padi. Dokumen juga membahas tentang penggunaan probiotik dan suplemen zat gizi untuk meningkatkan kecernaan pakan dan produktivitas ternak. Selain itu, dibahas pula sistem integrasi peternakan sapi dengan perkebunan kelapa sawit.
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Ari Panggih Nugroho
Ikan herbivora merupakan ikan yang memakan tumbuh-tumbuhan. Ikan hebivora pertumbuhannya cenderung lambat jika di bandingkan jenis ikan omnivora dan karnivora. Kebutuhan protein bagi ikan herbivora tentunya berbeda dengan jenis ikan omnivora dan karnivora.
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Ari Panggih Nugroho
Ikan herbivora merupakan ikan yang memakan tumbuh-tumbuhan. Ikan hebivora pertumbuhannya cenderung lambat jika di bandingkan jenis ikan omnivora dan karnivora. Kebutuhan protein bagi ikan herbivora tentunya berbeda dengan jenis ikan omnivora dan karnivora.
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...dewi inne kumalasari
1. Bagaimana cara mengatasi permasalahan pakan di Indonesia?
2. Dengan melihat potensi di daerah masing-masing, bagaimana cara yang bisa dilakukan para peternak untuk membuat persediaan hijauan disamping ketersediaannya yang semakin terbatas?
Kambing banyak dipelihara oleh penduduk pedesaan Indonesia, dikarenakan pemeliharaannya lebih enteng ditunaikan dibandingkan dengan ternak ruminansia besar. Kambing cepat berkembang biak dan perkembangan anaknya termasuk tergolong cepat.
3. TEKNOLOGI PAKAN MURAH UNTUK SAPI POTONG;
OPTIMALISASI PEMANFAATAN TUMPI JAGUNG.
Pakan murah asal limbah agroindustri pertanian ini adalah
tumpi jagung, serta jarami padi. Pemberian ransum yang terdiri
atas tumpi jagung fermentasi atau tampa fermentasi sebesar 2-3 %
BB, rumput gajah 1 % BB dan jarami padi kering 2% BB ,dengan
penambahan konsentrat komersial sebesar 1 % BB mampu
menghasilkan pertambahan berat badan harian induk bunting
sebesar >0.50 kg, untuk induk sapi yang menyusui 0,80 kg, dan
sapi jantan sebesar > 0,8 kg. Limbah agroindustri pertanian
merupakan sumber pakan alternatif yang potensial dan murah
serta memiliki nilai ekonomis.
4. Penggunaan limbah tanaman pangan mempunyai
beberapa karakteristik seperti kandungan N yang
rendah, tingginya kandungan selulosa dan defisiensi
mineral seperti kalsium (Ca), fosfor (P), kobalt (Co),
tembaga (Cu), sulfir (S) dan sodium (Na). Karekteristik
tersebut menyebabkan kecernaan rendah dan
membatasi konsumsi pakan. Salah satu usaha untuk
mengatasi kualitas limbah agroindustri pertanian
adalah dengan pemberian suplementasi zat nutrien
untuk memacu produksi.
Suplementasi multinutrien yang bertujuan untuk
membentuk keseimbangan kondisi rumen dan
memenuhi kebutuhan zat nutrient khusus yang di
perlukan.
5. Sebuah teknologi pengembangan peternakan
domba dan kambing tanpa rumput telah di
temukan. Menurut Ir. Didik eko wahyono pemilik
formula pakan pelengkap ( complete feed ) bahwa
dengan complete feed ternak tidak perlu di beri
hijauan lagi.
Keunggulan Complete Feed
Disamping mengandung nutrisi yang seimbang,
keunggulan complete feed Disbanding bahan
pakan lain adalah harganya yang lebih murah. Hal
ini dimungkinkan karena complete feed di buat
dari bahan baku limbah pertanian dan
agroindustri ditambah perlakuan suplementasi
bahan-bahan bernilai nutrisi tinggi.
6. Keunggulan yang lainya adalah sebagai berikut :
Hemat dalam penggunaan tenaga kerja ( tenaga
kerja 1 orang untuk100-150 ekor ternak ).
Mudah di aplikasikan.
Waktu penggemukan relatif pendek ( 3-4 bulan )
Pertumbuhan bobot badan cukup tinggi ( 150-200
gr/ekor/hari )
Praktis dan ekonomis ( 1 ekor domba
membutuhkan 1 kg/hari dan harga relative murah
Rp. 700,-/kg ).
7. Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk
pembuatan complete feed antara lain :
sumber serat kasar (jerami kedelai, tongkol jagung,
pucuk tebu dan lain-lain),
sumber energi ( pollard, dedak padi, bungkil tapioka
atau gamblong, tetes atau molasses dan lain-lain),
sumber protein (bungkil kopra, bungkil sawit,
bungkil miyak biji kapok atau klenteng, kulit kopi,
kulit kakao dan lain-lain),
sumber mineral (urea, tepung tulang, mineral mix,
garam dapur dan lain-lain).
8. Proses pembuatan ;
Pertama, siapkan bahan baku sumber serat sesuai
formulasi di dekat pemasukan mesin.
Selanjutnya, masukkan bahan baku secara
bersamaan antara bahan yang mempunyai berat
jenis rendah dan berat jenis tinggi, untuk
mengefisienkan kapasitas proses produksi.
Setelah semua sumber serat terproses dan masuk
ke mesin mixer, tambahkan pakan starter
langsung ke dalam mixer. Proses pencampuran
pakan dalam mixer antara bahan sumber serat dan
pakan starter cukup 10 menit, kemudian pakan
lengkap siap untuk dikeluarkan dan dikemas.
9. Probiotik adalah mikroba hidup dalam media
pembawa yang menguntungkan ternak.
karena: menciptakan keseimbangan mikroflora
dalam saluran pencernaan sehingga menciptakan
kondisi yang optimum untuk pencernaan pakan
dan meningkatkan efisiensi konversi pakan
sehingga memudahkan dalam proses penyerapan
zat nutrisi ternak, meningkatkan kesehatan ternak,
mempercepat pertumbuhan, memperpendek jarak
beranak, menurunkan kematian pedet,dan
memproteksi dari penyakit pathogen tentu
sehingga dapat meningkatkan produksi susu atau
daging.
10. Komposisi Biosuplemen Probiotik PSc terdiri
dari Mikroba Sc : 5.2 x 1011, Protein : 13-15 %,
Karbohidrat : 32-35 %, Lemak : 5-10 %, Mineral
dan Vitamin 1-2 %. Dosis untuk sapi perah : 1,5
– 2,5 kg per ton pakan konsentrat, sedangkan
sapi potong : 2 – 3 kg per ton pakan
konsentrat.
11. Selama periode menyusui, pakan utama pedet adalah
susu induk sedangkan pada periode pasca-sapih
bergantung pada pakan yang diberikan kepada pedet
tersebut. Masa sapih merupakan masa peralihan
bentuk pakan dari bentuk halus (susu induk) menjadi
bentuk kasar (tumpi dan jerami padi). Selama periode
tersebut akan terjadi perubahan fungsi rumen dari
kondisi pre-ruminant menjadi ruminansia sejati yang
ditandai oleh meningkatnya volume dan pertumbuhan
papilla rumen. Perbaikan teknologi pakan untuk
periode pasca-sapih, terdiri atas jerami padi sebanyak
2% dari bobot badan (BB), tumpi 1,5% BB, konsentrat
1% BB, kulit kopi 0,5% BB dan rumput gajah sebanyak
1% BB. Suplementasi konsentrat diperlukan untuk
mensubstitusi kekurangan nutrien jerami padi.
12. Rumput gajah diberikan sebanyak 3 kg dan
jerami padi diberikan sebanyak 1,25% BB.
Melalui konsep ini diperoleh ransum ekonomis
untuk pembesaran sapi jantan yaitu dengan
biaya pakan < Rp. 6.000/hari mampu
menghasilkan PBBH >0,8 kg; sama dengan
yang dihasilkan dengan harga Rp 12.000
13. Pengembangan Sistem integrasi sapi dengan kelapa sawit (SISKA) untuk
kawasan perkebunan lainnya dapat dimodifikasi, disesuaikan dengan
kondisi agroekologi, sosial ekonomi masyarakat serta peluang
pengembangan dan pemasaran sapi. Integrasi usaha peternakan dengan
tanaman perkebunan kelapa sawit memberikan dampak yang sangat besar,
terutama dalam memperbaiki manajemen pengelolaan perkebunan kelapa
sawit da pengelolaan sapi yang efektif bagi peningkatan produktivitas
Dari hasil survei yang dilakukan oleh GUNAWAN et al. tahun 2004
diperoleh kesimpulan bahwa para petani di perkebunan kelapa sawit
rakyat di kecamatan Sukaraja kabupaten Seluma telah menerapkan SISKA.
SISKA dilaksanakan dalam berbagai tingkatan, yaitu ada yang hanya
memanfaatkan pupuk dari kotoran ternak sapi untuk tanaman sawit,
namun ada yang telah menggunakan tenaga ternak untuk mengangkut
tandan buah segar (TBS) dan rumput di sekitar kebun maupun
daun/pelepah sawit digunakan untuk pakan ternak. Limbah pabrik seperti
solid belum dimanfaatkan, padahal di kecamatan tersebut terdapat pabrik
pengolah kelapa sawit, solid yang dihasilkan terbuang percuma.