2. TINGKATAN
MASALAH
Masalah (kasus) ringan, seperti: membolos pada
jam tertentu, malas, kesulitan belajar pada bidang
tertentu, perundungan dengan teman sekolah,
bertengkar, mencuri kelas ringan.
Kasus ringan dibimbing oleh guru kelas dengan
berkonsultasi kepada kepala sekolah dan
mengadakan kunjungan rumah.
3. Masalah (kasus) sedang, seperti: Gangguan
emosional, perbuatan menyimpang, berkelahi ,
merokok, kesulitan belajar karena gangguan di
keluarga, melakukan perundungan
Kasus sedang dibimbing oleh guru kelas,
kesiswaan, BK dengan berkonsultasi dengan kepala
sekolah.
TINGKATAN
MASALAH
4. Masalah (kasus) berat, seperti: gangguan emosional
berat, kecanduan, pelaku kriminalitas, percobaan
bunuh diri, perkelahian dengan senjata tajam atau
senjata api.
Kasus berat dilakukan referal (alihtangan kasus)
kepada ahli psikologi dan psikiater, dokter, polisi,
ahli hukum yang sebelumnya terlebih dahulu
dilakukan kegiatan konferensi kasus.
6. PENDEKATAN
1. Pendekatan disiplin : merujuk pada aturan
dan ketentuan (tata tertib) yang berlaku di
sekolah beserta sanksinya untuk
menghasilkan efek jera
2. Pendekatan bimbingan dan konseling :
lebih mengutamakan pada upaya
penyembuhan dengan menggunakan
berbagai layanan dan teknik yang ada,
sama sekali tidak menggunakan bentuk
sanksi apa pun, tetapi lebih
mengandalkan pada terjadinya kualitas
hubungan interpersonal yang saling
percaya di antara konselor dan siswa
yang bermasalah, sehingga setahap demi
setahap siswa tersebut dapat memahami
dan menerima diri dan lingkungannya,
serta dapat mengarahkan diri guna
tercapainya penyesuaian diri yang lebih
baik.
7. CONTOH KASUS
Di suatu sekolah ditemukan kasus seorang siswa yang terbukti
melakukan tindak kriminal, sementara tata tertib sekolah secara tegas
menyatakan untuk kasus demikian, siswa yang bersangkutan harus
dikeluarkan.
Pendekatan disiplin : tindakan yang akan diambil sekolah adalah
berusaha memanggil orang tua/wali siswa yang bersangkutan dan
dikembalikan kepada orang tua (istilah lain dari dikeluarkan).
Jika tanpa intervensi Bimbingan dan Konseling, maka sangat mungkin
siswa yang bersangkutan akan meninggalkan sekolah dengan dihinggapi
masalah-masalah baru yang justru dapat semakin memperparah
keadaan. Tetapi dengan intervensi Bimbingan dan Konseling di
dalamnya, diharapkan siswa yang bersangkutan bisa tumbuh perasaan
dan pemikiran positif atas masalah yang menimpa dirinya, misalnya
secara sadar menerima resiko yang terjadi, keinginan untuk
memperbaiki perilaku, keinginan untuk melanjutkan sekolah, serta hal-
hal positif lainnya, meski ujung-ujungnya siswa yang bersangkutan tetap
harus dikeluarkan dari sekolah.
8. ANALISIS
KASUS
Seorang siswa SD kelasVI memiliki masalah
dengan gejala : nilai mata pelajaran matematika
menurun, sering marah-marah ke teman, pernah
ketahuan mencuri buku di perpustakaan.
Bagaimana pemecahan masalah tersebut jika
menggunakan pendekatan disiplin dan pendekatan
bimbingan konseling?
9. BIDANG BIMBINGAN
Bimbingan pribadi, yaitu membantu peserta didik dalam
memahami, menilai bakat dan minat,
Bimbingan sosial, yaitu membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan
hubungan sosial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan
bermartabat.
Bimbingan belajar, yaitu membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti
pendidikan sekolah dan belajar secara mandiri.
Bimbingan karir, yaitu membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil
keputusan karir.
10. Jenis
Layanan
Bimbingan
Konseling
1. Orientasi, yaitu layanan yang membantu
peserta didik memahami lingkungan baru
2. Informasi, yaitu layanan yang membantu
peserta didik menerima dan memahami
berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir,
dan pendidikan lanjutan.
3. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan
yang membantu peserta didik memperoleh
penempatan dan penyaluran yang tepat
4. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang
membantu peserta didik menguasai konten
tertentu, terutama kompetensi dan atau
kebiasaan yang berguna dalam kehidupan
di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
11. lanjutan
5. Konseling Perorangan, yaitu layanan dalam mengentaskan
masalah pribadi siswa.
6. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan pengembangan pribadi,
kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir, dan
pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu
7. Konseling Kelompok, yaitu layanan dalam pembahasan dan
pengentasan masalah pribadi
8. Konsultasi, yaitu layanan membantu peserta didik dan atau pihak
lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara
yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau
masalah peserta didik.
9. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan
antarmereka.