11. sim, ressy ika ariana, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, universitas mercu buana, 2017.

1. Nama : Ressy Ika Ariana Mata kuliah : Sistem Informasi Manajemen
NIM : 43215010121 Nama Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah
bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan
(manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
suatu organisasi atau perusahaan (Anonim 1, 2017). Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa dengan adanya sistem pendukung keputusan berbasis komputer dapat
membantu suatu manajemen dalam mengambil keputusan dalam bisnis perusahaan yang
dijalankannya, sehingga menambah keakuratan dan keyakinan dalam mengambil keputusan
untuk perkembangan bisnis kedepannya. Fungsi dari SPK atau DSS itu sendiri yaitu untuk
mengumpulkan data yang terkait dengan permasalahan yang akan diputuskan, menganalisa
data yang telah dikumpulkan sehingga dapat membantu manajemen dalam mengambil
keputusan yang tepat dari analisis data yang ada agar dapat membantu manajemen dalam
mengahadapi masalah semi-terstruktur.
Tahapan Dalam SPK yaitu :
1. Definisi Masalah
Dalam tahap ini manajemen memahami dan mempelajari masalah yang terjadi dalam
perusahaan sehingga dapat mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah tersebut. Jika
sudah menemukannya lalu manajemen menganalisis dari sistem ke subsistemnya,
sehingga dapat mengeluarkan dokumen tetang masalah yang terjadi.
2. Pengumpulan data atau informasi yang relevan
Dalam tahap ini manajemen dapat mengumpulkan data/informasi-informasi yang di
temukan sehingga dapat dikembangkan dan data atau informasi tersebut berhubungan
dengan masalah yang terjadi di perusahaan. dan manajemen dapat mengeluarkan
dokumen tentang data atau informasi penunjang dari masalah tersebut.
3. Pengolahan data menjadi informasi, yang dapat berupa laporan grafik ataupun tulisan
Dalam tahapa ini, manajemen dapat mengolah data yang telah dikumpulkan menjadi
informasi yang dapat dijabarkan baik berupa tulisan, grafik, maupun laporan yang dapat
dibahas oleh manajemen lainnya sehingga dapat dipahami permasalahan yang sedang
terjadi di perusahaan tersebut.
4. Menentukan alternatif solusi
Dalam tahapan ini manajemen dapat menentukan alternatif solusi dari pengolahan dan
analisa yang telah dilakukan sehingga menghasilkan keputusan yang baik untuk
perkembangan bisnis kedepannya.

2. Manfaat dari SPK atau DSS yaitu:
 SPK dapat membantu kemampuan manajemen perusahaan dalam mengolah data serta
informasi bagi penggunanya.
 SPK dapat membantu manajemen perusahaan dalam mengatasi masalah semi terstruktur
yang terjadi dalam perusahaan.
 Dengan adanya SPK dapat menghasilkan alternatif solusi yang lebih akurat dan efektif.
 Dapat membantu manajemen perusahaan dalam memahami masalah yang terjadi karena
mampu menyajikan berbagai alternatif solusi dari masalah tersebut.
Penerapan Specific Decision Support Systems (SDSS) Pada Bank BRI (Sitorus,
Batara. 2009) :
Untuk mencapai target laba perusahaan yang telah ditetapkan, Bank BRI mencoba
melakukan exspansi kredit kepada para konsumennya yang tersebar diseluruh pelosok negeri,
Sebelum menyalurkan kredit kepada calon debitor, BRI harus menilai dulu kelayakan
proposal kreditnya. Menilai suatu proposal kredit, bukanlah hal yang mudah karena
melibatkan banyak faktor yang harus dipertimbangkan dan dianalisis dengan tepat, cermat,
namun cepat. Hal ini mengingat keamanan dari kredit itu sendiri agar di kemudian hari tidak
menimbulkan masalah yang menyulitkan pihak debitor maupun merugikan pihak kreditor
(bank) akibat pengembalian kredit yang kurang lancar, diragukan, dan macet.
Dengan perkembangan teknologi komputer di bidang sistem informasi dan melihat
karakteristik permasalahan di atas yang mana penilaian kelayakan proposal kredit
merupakan masalah yang kurang terstruktur atau semi terstruktur dan cukup rumit dan
kompleks, juga merupakan tanggungjawab pihak manajemen menengah dan puncak yang
harus dilakukan secara tepat dan efisien. Sistem Pendukung Keputusan dibutuhkan adalah
Sistem Pendukung Keputusan Spesifik (Specific Decision Support Systems) SDSS yang
dirancang dengan cara cepat (Quick Hit) dan pendekatan secara interaktif. Sistem ini tidak
dilengkapi sarana untuk mengubah beberapa model yang ada, yang memungkinkan pihak
pengambil keputusan mengembangkan kreativitas analisisnya. Selain itu juga
memungkinkan sistem ini untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang ada.
Penilaian kelayakan proposal kredit dalam SDSS ini didasarkan pada prinsip 5C, 5P, 3R,
aspek hukum, aspek bisnis dan manajemen, aspek pemasaran, aspek keuangan, aspek resiko,
dan aspek jaminan dengan menggunakan bantuan model: Rasio keuangan, metode sistem
angka, analisis perbandingan (vertikal, horizontal, trends), analisis sumber dan penggunaan
dana, analisis SWOT, analisis kebutuhan dana (Quick and Dirty Method, Pro-Forma Neraca
Metode Penjualan, Pro-Forma Neraca Growth Strategies, Pro-Forma Neraca Metode
Turnover, Metode Cash Flow), dan analisis resiko investasi.

3. SDSS (Specific Decision Support Systems) dapat menggunakan perangkat lunak CA
Clipper 5.2 sebagai DSS Tools atau peralatan DSS-nya. SDSS ini akan membantu dan
memudahkan pihak pengambil keputusan dalam menggunakannya untuk menilai kelayakan
suatu proposal kredit dan memutuskan ketentuan kredit yang cocok bagi calon debitor
sehingga tidak menyulitkan pihak debitor dalam mengembalikan kreditnya nanti.
Pemanfaatan aplikasi SDSS akan membantu dan memudahkan pihak BRI maupun bank-
bank yang lain dalam pengambil keputusan dalam tugasnya menilai kelayakan proposal
kredit. Serta Mengurangi kesalahan dalam membuat keputusan untuk bank memberikan
kredit kepada pengusaha atau perusahaan.
Dampak Bagi Perusahaan Jika Tidak Mengimplementasikan SPK atau DSS yaitu:
Menurut saya, apabila Bank BRI tidak mengimplementasikan SDSS akan menyulitkan
pihak BRI dalam mengambil keputusan apakah proposal kredit yang diajukan nasabah layak
atau tidak diberikan kredit oleh bank. Jika pihak Bank sampai salah mengambil keputusan
akan timbul kredit macet pada nasabah karena keberlangsangan usahanya tersebut tidak
dapat berkembang dengan baik. Hal ini tentu akan merugikan pihak bank selaku kreditor
karena pinjaman yang diberikan tidak dapat dikembalikan oleh nasabah dan akan terjadi
ketidak lancaran perputaran kas di bank tersebut. Apabila hal ini terus terjadi maka bank
tidak bisa lagi memberikan kredit kepada nasabah lain dan menyulitkan bank untuk
membayar utang jangka pendeknya sehingga bank tidak bisa lagi memenuhi likuiditasnya.
Oleh karena itu menerapkan SDSS dalam Bank BRI sangatlah penting bagi operasional
Bank BRI itu sendiri.

4. Daftar Pustaka
Sitorus, Batara. 2009. http://barus.blogdetik.com/2009/11/02/pemanfaatan-dss-untuk-
menilai-kelayakan-proposal-kredit-pada-bri
Anonim 1, 2017. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan