Selamat membaca :_)
Semoga memahami dan mengerti maksud pembuatan makalah ini karena harus memenuhi syarat mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Semoga ilmunya bertambah setelah membaca ini :_)
EXPLORASI ALGORITMA C4.5 DAN FORWARD FEATURE SELECTION UNTUK MENENTUKAN DEBIT...Gede Surya Mahendra
Â
Abstrak
Produk kredit Bank Umum yang sangat diminati oleh Badan Usaha atau Organisai dan masyarakat salah satunya yaitu Kredit Tanpa Angunan (KTA), hal ini dikarenakan sistem kredit tidak membutuhkan jaminan dari debitur. Tetapi dalam jangka waktu proses kredit KTA tidak menutup kemungkinan debitur melakukan keterlambatan dalam melakukan pembayaran angsuran (menunggak) yang dikarenakan mengalami kegagalam dalam bisnis, kehilangan pekerjaan, uang digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain serta berbagi macam alasan lainnya. Pada Bank ABC setiap nasabah yang terlambat melakukan pembayaran dapat dikelompokan menjadi Non Performance Loan (NPL) atau yang sering disebut dengan kredit macet. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diterapkan bidang Ilmu Komputer yaitu Data Mining untuk memprediksi kriteria debitur yang baik dan debitur bermasalah. Adapun metode atau algoritma Data Mining yang digunakan adalah kombinasi dari algoritma C4.5 dan Forward Feature Selection. Pengujian algoritma C4.5 dalam memprediksi menghasilkan tingkat accuracy sebesar 92.00%, recall sebesar 92.00% dan precission sebesar 92.00%. Forward Feature Selection berbasis algoritma C4.5 lebih akurat dan efektif dalam memprediksi debitur yang baik dan debitur bermasalah dengan hasil accuracy sebesar 93.60%, recall sebesar 93.60%, precission sebesar 93.60% dan memperoleh atribut yang berpengaruh yaitu jangka waktu, maksimum kredit dan pekerjaan.
Kata kunci: Data Mining, Algoritma C4.5, Forward Feature Selection
Abstract
Commercial bank credit products that are in great demand by Business Entities or Organizations and the public, one of which is Unsecured Credit (KTA), this is because the credit system does not require collateral from the debtor. But in the term of the KTA credit process does not rule out the possibility of debtors making payments in arrears (delinquent) due to experience failure in business, lost work, money used to meet other needs and share various other reasons. At ABC Bank, every customer who is late in making a payment can be classified as Non Performance Loan (NPL) or what is often referred to as bad credit. To overcome these problems applied the field of Computer Science namely Data Mining to predict criteria for good debtors and problematic debtors. The Data Mining method or algorithm used is a combination of C4.5 algorithm and Forward Feature Selection. Testing the C4.5 algorithm in predicting produces an accuracy rate of 92.00%, recall of 92.00% and precission of 92.00%. Forward Feature Selection based on C4.5 algorithm is more accurate and effective in predicting good debtors and problem debtors with an accuracy of 93.60%, recall of 93.60%, precission of 93.60% and obtaining the influential attributes namely, time period, maximum credit and work.
Keywords : Data Mining, C4.5 Algorithm, Forward Feature Selection
EXPLORASI ALGORITMA C4.5 DAN FORWARD FEATURE SELECTION UNTUK MENENTUKAN DEBIT...Gede Surya Mahendra
Â
Abstrak
Produk kredit Bank Umum yang sangat diminati oleh Badan Usaha atau Organisai dan masyarakat salah satunya yaitu Kredit Tanpa Angunan (KTA), hal ini dikarenakan sistem kredit tidak membutuhkan jaminan dari debitur. Tetapi dalam jangka waktu proses kredit KTA tidak menutup kemungkinan debitur melakukan keterlambatan dalam melakukan pembayaran angsuran (menunggak) yang dikarenakan mengalami kegagalam dalam bisnis, kehilangan pekerjaan, uang digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain serta berbagi macam alasan lainnya. Pada Bank ABC setiap nasabah yang terlambat melakukan pembayaran dapat dikelompokan menjadi Non Performance Loan (NPL) atau yang sering disebut dengan kredit macet. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diterapkan bidang Ilmu Komputer yaitu Data Mining untuk memprediksi kriteria debitur yang baik dan debitur bermasalah. Adapun metode atau algoritma Data Mining yang digunakan adalah kombinasi dari algoritma C4.5 dan Forward Feature Selection. Pengujian algoritma C4.5 dalam memprediksi menghasilkan tingkat accuracy sebesar 92.00%, recall sebesar 92.00% dan precission sebesar 92.00%. Forward Feature Selection berbasis algoritma C4.5 lebih akurat dan efektif dalam memprediksi debitur yang baik dan debitur bermasalah dengan hasil accuracy sebesar 93.60%, recall sebesar 93.60%, precission sebesar 93.60% dan memperoleh atribut yang berpengaruh yaitu jangka waktu, maksimum kredit dan pekerjaan.
Kata kunci: Data Mining, Algoritma C4.5, Forward Feature Selection
Abstract
Commercial bank credit products that are in great demand by Business Entities or Organizations and the public, one of which is Unsecured Credit (KTA), this is because the credit system does not require collateral from the debtor. But in the term of the KTA credit process does not rule out the possibility of debtors making payments in arrears (delinquent) due to experience failure in business, lost work, money used to meet other needs and share various other reasons. At ABC Bank, every customer who is late in making a payment can be classified as Non Performance Loan (NPL) or what is often referred to as bad credit. To overcome these problems applied the field of Computer Science namely Data Mining to predict criteria for good debtors and problematic debtors. The Data Mining method or algorithm used is a combination of C4.5 algorithm and Forward Feature Selection. Testing the C4.5 algorithm in predicting produces an accuracy rate of 92.00%, recall of 92.00% and precission of 92.00%. Forward Feature Selection based on C4.5 algorithm is more accurate and effective in predicting good debtors and problem debtors with an accuracy of 93.60%, recall of 93.60%, precission of 93.60% and obtaining the influential attributes namely, time period, maximum credit and work.
Keywords : Data Mining, C4.5 Algorithm, Forward Feature Selection
DONNY SURYO P, HAPZI ALI, TUGAS 2 MINGGU 5 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERIHAL RANCANGAN SISTEM INFORMASI BAGIAN PEMASARAN DENGAN SISTEM PEMBERIAN BONUS, UT 2017
Artikel Ilmiah Analisis Konsep Sistem Informasi Akuntansi pada PT Bank Centra...RaihanAbid1
Â
Sistem Informasi Akuntansi didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengolah data, sehingga menghasilkan informasi yang berguna dalam membuat keputusan. Persaingan bisnis dalam kemajuan tekonologi yang begitu kompetitif membutuhkan sistem informasi yang memberikan kemudahan penggunaan, penguasaan pekerjaan, dan peningkatan daya saing untuk menuntut perusahaan untuk menjalankan usahanya lebih efektif. Sistem informasi pada perbankan bertujuan untuk memberikan kenyamanan, kemudahan dan kepuasan terhadap konsumen atau nasabahnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang sistem informasi bank pada PT. Bank Central Asia Tbk (BCA). Sistem Informasi Akuntansi pada bidang perbankan diimplementasikan dan dilaksanakan pada jaringan intra-kantor untuk melayani pelanggan. Teknik pembahasan yang digunakan adalah dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencari berbagai sumber dari jurnal, e-book, dan internet. Dalam adanya proses sistem informasi yang terdapat di bank akan memudahkan masyarakat dalam proses bertransaksi, akurasi data lebih akurat, penghematan biaya dan waktu, serta efisiensi dalam melakukan suatu bisnis.
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...Deby Christin
Â
Penelitian ini didasari pada tugas individu untuk Ujian Akhir Semester (UAS) yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM). Penelitian ini bertujuan untuk membahas serta menganalis sistem informasi manajemen dan penerapan E-commerce pada perusahaan ritel yang digunakan oleh PT. Carrefour Indonesia. PT. Carrefour adalah salah satu perusahaan yang menggunakan jaringan sistem informasi manajemen E-Commerce untuk mempermudah proses bisnis. Sistem Informasi Manajemen E-Commerce pada PT. Carrefour juga dapat membantu serta mendukung komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network dan tim kerja serta membantu pelanggan untuk memperoleh informasi.
Penelitian ini juga mengidentifikasi implementasi sistem informasi manajemen (SIM) pada PT. Carrefour dan mengetahui kelebihan serta kekurangan dari sistem informasi manajemen pada PT. Carrefour.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Sistem Informasi Manajemen, PT. Carrefour, E-Commerce, Transaction Processing Systems (TPS), Process Control Systems (PCS), Office Automation Systems (OAS)
DONNY SURYO P, HAPZI ALI, TUGAS 2 MINGGU 5 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERIHAL RANCANGAN SISTEM INFORMASI BAGIAN PEMASARAN DENGAN SISTEM PEMBERIAN BONUS, UT 2017
Artikel Ilmiah Analisis Konsep Sistem Informasi Akuntansi pada PT Bank Centra...RaihanAbid1
Â
Sistem Informasi Akuntansi didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengolah data, sehingga menghasilkan informasi yang berguna dalam membuat keputusan. Persaingan bisnis dalam kemajuan tekonologi yang begitu kompetitif membutuhkan sistem informasi yang memberikan kemudahan penggunaan, penguasaan pekerjaan, dan peningkatan daya saing untuk menuntut perusahaan untuk menjalankan usahanya lebih efektif. Sistem informasi pada perbankan bertujuan untuk memberikan kenyamanan, kemudahan dan kepuasan terhadap konsumen atau nasabahnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang sistem informasi bank pada PT. Bank Central Asia Tbk (BCA). Sistem Informasi Akuntansi pada bidang perbankan diimplementasikan dan dilaksanakan pada jaringan intra-kantor untuk melayani pelanggan. Teknik pembahasan yang digunakan adalah dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencari berbagai sumber dari jurnal, e-book, dan internet. Dalam adanya proses sistem informasi yang terdapat di bank akan memudahkan masyarakat dalam proses bertransaksi, akurasi data lebih akurat, penghematan biaya dan waktu, serta efisiensi dalam melakukan suatu bisnis.
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...Deby Christin
Â
Penelitian ini didasari pada tugas individu untuk Ujian Akhir Semester (UAS) yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM). Penelitian ini bertujuan untuk membahas serta menganalis sistem informasi manajemen dan penerapan E-commerce pada perusahaan ritel yang digunakan oleh PT. Carrefour Indonesia. PT. Carrefour adalah salah satu perusahaan yang menggunakan jaringan sistem informasi manajemen E-Commerce untuk mempermudah proses bisnis. Sistem Informasi Manajemen E-Commerce pada PT. Carrefour juga dapat membantu serta mendukung komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network dan tim kerja serta membantu pelanggan untuk memperoleh informasi.
Penelitian ini juga mengidentifikasi implementasi sistem informasi manajemen (SIM) pada PT. Carrefour dan mengetahui kelebihan serta kekurangan dari sistem informasi manajemen pada PT. Carrefour.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Sistem Informasi Manajemen, PT. Carrefour, E-Commerce, Transaction Processing Systems (TPS), Process Control Systems (PCS), Office Automation Systems (OAS)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
SIM, Rahmi Ramadhini, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana. 2017. PDF
1. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PADA PERUSAHAAN Toyota Astra Motor
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Disusun oleh:
Rahmi Ramadhini (43215010091)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2017
2. ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Implementasi Sistem Informasi
Manajemen pada PT. Toyota Astra Motor guna untuk mengetahui kelebihan serta kekurangan dari
system informasi PT. Toyota Astra Motor Penemuan dalam karya ilmiah ini didasarkan pada
berbagai tinjuan mengenai Implementasi Sistem Informasi Manajemen yang diterapkan oleh PT.
Toyota Astra Motor. Setiap perusahaan memerlukan adanya Sistem Informasi yang tidak boleh
diabaikan. Kesadaran atas pentingnya manajemen merupakan hal yang mendorong majunya
perusahaan. Semakin maju perusahaan itu berarti semakin maju pula system informasi tersebut.
Diakhir karya ilmiah ini, akan ada kesimpulan serta saran untuk PT. Toyota Astra Motor agar
dapat lebih memahami serta mengimplementasikan Sistem Informasi Manajemen lebih baik lagi.
Dari hasil karya ilmiah ini, akan menunjukan bahwa dengan adanya system informasi pada
perusahaan tersebut dapat mendorong untuk kesadaran bahwa data informasi perusahaan dapat
dikelola dengan lebih baik lagi. Serta mampu menghindari kesalahan fatal akibat kelalaian sumber
daya manusia, dan memudahkan manajemen perusahaan baik dari segi waktu, dan efektif.
Perusahaan akan lebih peka dengan adanya kekeliruan, dan kelengkapan informasi data
perjalanan bisnis perusahaan. Sehingga dengan latar belakang tersebut segala upaya perbaikan
dan evaluasi bisa cepat segara dilakukan. Dan mampu mengendalikan kinerja bisnis supaya lebih
cepat dengan pendayagunaan waktu yang efektif dan maksimal.
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
PT. Toyota Astra Motor Auto 2000 Setiabudi Division Bandung adalah Perusahaan Dealer
mobil yang bergerak dibidang penjualan cash dan kredit mobil merk Jepang. Perkembangan
teknologi yang semakin pesat sehingga suatu instansi ataupun sebuah perusahaan tidak terlepas
dari penggunaan komputer sebagai alat bantu pengolahan data. Cara-cara manual mungkin saja
masih dapat dipergunakan apabila data yang diolah masih sedikit. Pengolahan data secara manual
semakin banyak menunjukkan kelemahan salah satunya adalah user yang mengolahnya akan
merasakan kejenuhan sehingga informasi yang dihasilkan menjadi tidak akurat lagi dan sering
terjadinya duplikasi. PT. Toyota Astra Motor Auto 2000 Setiabudi Division Bandung mempunyai
keinginan untuk memanfaatkan teknologi informasi secara optimal melalui pembangunan sistem
yang terkomputerisasi secara menyuluruh, tetapi pada kenyataannya perusahaan tersebut belum
mempunyai suatu sistem terintegrasi yang dapat menyusun pemberian kredit mobil dan
menyajikan informasi yang mampu menyediakan pilihan sebagai sarana pendukung pengambilan
keputusan. Selama ini proses pemberian kredit masih dilakukan secara manual yakni
diimplementasikan dalam bentuk excel, meskipun di perusahaan tersebut sudah terdapat suatu
sistem, tetapi sistem yang sedang berjalan merupakan sistem informasi yang kurang begitu
relevan.
PT. Toyota-Astra Motor (TAM) merupakan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) Mobil
Toyota di Indonesia. Seiring dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam suatu
perusahaan, maka harus dapat dimonitor oleh pemimpin perusahaan. Hal ini dapat tercapai
apabila tersedia informasi yang cukup, semakin besar suatu perusahaan semakin banyak informasi
yang dibutuhkan dan persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha, memacu perusahaan
untuk mendapatkan informasi yang cepat, relevan, tepat waktu dan dapat dipercaya. Informasi
merupakan faktor yang sangat penting dan berharga, hal ini dapat dimengerti karena informasi
merupakan acuan utama untuk mengambil kebijakan suatu perusahaan. Dalam hal ini mengenai
kebijakan pemberian kredit mobil kepada pelanggan pada PT. Toyota Astra Motor Auto 2000
Setiabudi. Merancang suatu sistem informasi pendukung keputusan pemberian kredit mobil yang
baik diperlukan suatu analisis tentang kebutuhan informasi apa yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Perusahaan menetapkan kebijakan dalam pemberian kredit antara lain menetapkan Standard untuk
menerima atau menolak resiko kredit, yaitu menentukan siapa yang berhak menerima kredit yang
telah memenuhi syarat Five C, bagaimana karakter pelanggan dalam hal ini adalah identitas
(Charakter), jaminan yang dimiliki untuk menanggung resiko kredit (Collateral), kemampuan
yang dimiliki pelanggan seperti Pendapatan (Capital), kondisi keuangan, data keuangan
pelanggan dalam hal ini seperti Rekening Tabungan pelanggan memilikinya atau tidak
(Condition), dan kapasitas melunasi kredit dalam hal ini adalah pekerjaan (Capacity),
memutuskan bagaimana membiayai piutang (dapat diperoleh dari kredit umum, factoring, bantuan
keuangan dari sesama group); menetapkan siapa yang menanggung resiko kredit (dapat
menggunakan perusahaan asuransi dalam hal ini Asuransi Astra Buana); menetapkan kebijakan
dan praktek penagihan, menghindari suboptimasi oleh masing-masing Departemen. Perusahaan
melakukan penjualan kredit berarti terdapat piutangnya, dan syarat-syarat lainnya akan
mempermudah keputusan untuk pemberian kredit selanjutnya kepada pelanggan tersebut.
4. PT. Toyota Astra Motor Auto 2000 Setiabudi telah memiliki pola kebijakan tersendiri, dimana
kebijakan yang ada sudah cukup memadai Five C : Character, Collateral, Capital, Condition dan
Capacity semua informasi ini dapat diperoleh pertemuan dengan asosiasi kredit atau dari
eksternal information, seperti laporan data yang dapat digunakan dalam menganalisis kredit dan
rating dari perusahaan-perusahaan. Sumber informasi lainnya adalah kuantitatif yang
menggambarkan kemungkinan pelanggan membayar secara on-time atau tidak dapat membayar
atau pailit. Dalam menetapkan kebijakan kredit, perusahaan harus merumuskan terlebih dahulu
Standard kredit dan syarat-syarat kredit.
Data-data yang pertama diperlukan sebagai syarat kredit diantaranya adalah: KTP, Kartu
Keluarga (KK), Kartu suami/istri, Jaminan, Pendapatan, Data keuangan, dan Pekerjaan. Jaminan
merupakan aset yang dapat dijadikan jaminan jika sewaktu-waktu pelanggan cacat angsuran.
Kemudian akan dilakukan Survey lapangan dan selanjutnya hasil survey diproses, setelah itu hasil
Survey yang telah proses diserahkan kepada asosiasi kredit (Base Master). Penilaian kelayakan
kredit yang dilakukan perusahaan saat ini walaupun sudah menggunakan database, tapi database
yang digunakan masih dalam bentuk kertas tentu saja ini kurang komprehensif dan kurang efisien,
sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk pengolahan dan kendala terbesar adalah kesulitan
dalam pencarian atau penyimpanan arsip yang telah tersimpan. Serta masalah dalam pembuatan
laporan yang terlambat terkadang juga menghambat penyampaian informasi kepada pimpinan
perusahaan. Sistem informasi yang baik diperlukan untuk mencegah atau mengurangi kesalahan-
kesalahan dan kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu baik didalam
ataupun diluar perusahaan.
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dilakukan dengan memodelkan permasalahan
kompleks dan tidak terstruktur ke dalam bentuk permasalahan secara bertingkat/berjenjang,
kemudian memberikan penilaian secara kualitatif subyektif terhadap elemen-elemen pada setiap
tingkat. Dengan pola penilaian tersebut, maka kasus yang ditemukan di PT. Toyota-Astra Motor
Auto 2000 sangat cocok apabila menggunakan metode ini, karena ketelitian hasilnya sangat
ditentukan oleh relevansi dan tingkat pemahaman permasalahan dari pengambil keputusan.
Biasanya di perusahaan tersebut pengambilan keputusan dilakukan oleh kelompok individu yang
relevan agar hasil penilaian lebih berbobot. Selain itu sifat dari metode ini yang menyeluruh
(tujuan dan kriterianya dapat beragam) akomodatif (mampu menampung aspirasi berbagi aktor),
serta penilaiannya yang tidak saja berdasarkan angka absolut, melainkan juga relatif
(menggunakan skala) sehingga metode Analytical Hierarchy Process (AHP) terasa fleksibel,
aktual dan handal untuk dapat dipakai sebagai alat dalam menyelesaikan permasalahan
penyusunan dalam pemberian kredit mobil pada perusahaan tersebut.
5. 1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai
berikut:
ï‚· Proses dibatasi sampai layak atau tidaknya seorang pelanggan menerima kredit, hanya
sebagai alat bantu pengambil keputusan.
ï‚· Pembangunan SPK Kredit direalisasikan pada tahap pembuatan perangkat lunak SPK
Kredit.
ï‚· Dalam Pembangunan SPK pemberian Kredit ini, meliputi evaluasi dan implementasi SPK
kredit, jadi hanya suatu sistem untuk mengambil keputusan.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud
Adapun maksud dari pembuatan tugas akhir ini adalah untuk membangun suatu Sistem
Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Mobil PT. Toyota Astra Motor Auto 2000
Setiabudi Division Bandung.
Tujuan
 Membangun perangkat lunak yang berfungsi sebagai alat bantu pengambilan
keputusan bagi Komite kredit dan Manager untuk pemberian kredit kepada
pelanggan.
 SPK kredit yang dibuat menyediakan perhitungan kelayakan pelanggan
berdasarkan kriteria Five C, yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan
sebagai bahan pertimbangan. Kriteria Five C diantaranya:
 (Character) Identitas Customer seperti, kartu Tanda Penduduk, Kartu
Keluarga, Surat Keterangan Nikah.
 (Collateral) Jaminan yang dimiliki Customer.
 (Capital) Kemampuan yang dimiliki Customer yaitu:
Pendapatan/Penghasilan Customer.
 (Condition) Data keuangan Customer.
 (Capacity) Pekerjaan Customer: Wiraswasta, Profesi, atau Karyawan.
6. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Analisis Sistem
Menurut McLeod (2001, p190), Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada
dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui. Jadi dapat disimpulkan bahwa
analisis sistem adalah penelitian sistem yang ada denan tujuan penyempurnaan sistem yang dapat
dimanfaatkan oleh pengguna. Selama tahap ini, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer
dan para calon user yang utamanya meliputi pendefinisian kebutuhan informasi, pendefinisian
kinerja sistem, dan penyiapan usulan rancangan, berikut diterima atau tidaknya rancangan
tersebut.
2.2. Pengertian Perancangan Sistem Informasi
Menurut McLeod (2001, p192), Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang
diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem tersebut adalah berbasis komputer, rancangan dapat
menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan. Pada tahap ini digunakan beberapa
alat-alat perancangan sistem secara top- down, dimulai dari gambaran besar dan kemudian secara
bertahap mengarah lebih terperinci. Pendekatan terstruktur ini adalah ciri khas rancangan
terstruktur yang bergerak dari tingkat sistem ke tingkat sub-sistem. Salah satu alat yang digunakan
dalam perancangan ini adalah Diagram Aliran Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD).
Diagram ini menunjukkan proses aliran arus data dalam sistem.
2.3. Diagram Aliran Data (DAD)
DAD atau DFD adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah
bentuk-bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir di dalam suatu sistem
melalui proses yang saling berkaitan. Simbol yang digunakan dalam DFD ada empat, yaitu:
ï‚· Elemen lingkungan yang berhubungan dengan sistem (Terminator) adalah elemen
lingkungan yang berada di luar batas sistem, dan elemen ini menyediakan bagi sistem
input data dan menerima output data sistem.
ï‚· Proses adalah sesuatu yang merubah input menjadi output. Proses dapat digambarkan
dengan lingkaran, segi empat horisontal, atau segi empat tegak dengan sudut-sudut
membulat. Tiap simbol proses diidentifikasikan dengan label. Teknik pembuatan label
yang paling umum adalah dengan menggunakan kata kerja dan objek.
ï‚· Arus dara, Terdiri dari sekelompok elemen data yang berhubungan secara logis yang
bergerak dari satu titik proses ke titik proses yang lain. Tanda panah digunakan untuk
menggambarkan arus tersebut. Jumlah data yang diwakilkan oleh satu arus data dapat
bervariasi antara satu elemen dara tunggal hingga satu atau beberapa file. Arus data terdiri
dari satu atau beberapa struktur data. Struktur adalah sekelompok elemen data yan
menggambarkan suatu hal atau transaksi tertentu. Arus data dapat bercabang ketika data
yang sama bergerak ke beberapa proses yang berbeda dalam sistem. Arus data dapat juga
memusat untuk menggambarkan beberapa arus data yang bergerak ke arah lokasi proses
yang sama. Arus data dapat juga bergerak dalam dua arah. Arus data disimbolkan dengan
anak panah.
7. 2.4. Kerangka Pemikiran
Dengan terpencarnya area-area Packing dan bagian administrasi menjadi jauh satu sama
lain, maka aliran informasi menjadi lebih tersendat-sendat. Sulitnya untuk mendiskusikan masalah
produksi dan lambannya penyampaian kondisi terbaru tiap area menjadi penghalang untuk
pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah.
Informasi yang dipertukarkan melalui jarak yang relatif jauh. Sebagai akibatnya waktu
penyampaian akan bertambah dan respon terhadap permasalahan menjadi semakin lambat.
Penggunaan media informasi konvensional seperti pembicaraan verbal, dan tulisan menjadi tidak
efektif sama sekali.
Di sisi lain, media informasi yang lebih maju yang berupa telepon juga tidak dapat
mengakomodasi kebutuhan pemunculan detil data waktu demi waktu, dan kebutuhan untuk
melihat data saat diperlukan (ketersediaan data setiap saat). Media yang labih maju lagi, email,
juga masih belum bisa mengadaptasi bentuk papan kontrol produksi yang dikembangkan di tiap
lini produksi. Di samping itu email juga kurang menunjang fleksibilitas pengguna untuk
memperoleh data dari manapun di dalam lingkungan perusahaan.
Pilihan pada sistem berbasis web dijatuhkan setelah menimbang berbagai kebutuhan yang
muncul dan kekurangan dari fasilitas yang ada. Kelebihan dari sistem berbasis web antara lain
adalah sebagai berikut:
ï‚· Sistem berbasis web mampu menyerap informasi dan menampilkan kapan saja dibutuhkan
oleh pengguna.
ï‚· area yang dicakup cukup luas, yaitu seluruh jaringan Local Area Network yang berada
dalam lingkungan perusahaan.
ï‚· Waktu, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan untuk pengembangannya juga tidak sebesar
yang dibutuhkan pengembangan Program skala Enterprise semacam SAP atau ORACLE.
8. ï‚· Penggunaan basis web berarti fleksibilitas yang lebih besar karena aplikasi ini bersifat
multi-platform, artinya bisa diakses dengan banyak jenis program (browser) sehingga
memudahkan sisi pengguna.
ï‚· Data yang pernah diinput ke dalam sistem terrekam dengan baik sehingga dapat
ditampilkan kedalam suatu bentuk laporan tertentu. Berikut ini gambaran umum dari
sistem yang akan dikembangkan. Ilustrasi system yang dikembangkan:
Lokasi-lokasi lain Sunter II plant Container trucking
Pusat data
Sunter I plant
Aliran Barang
Pertukaran
Informasi dengan sistem
Kerawang palnt
A
n
d
d
d
d
f
g
T
r
u
c
k
i
n
g
9. BAB III
ANALISIS DAN PERANCANG SISTEM INFORMASI
3.1. Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Sebagai analisis sistem yang sedang
berjalan, akan dibahas bagaimana prosedur dan aliran dokumen yang sedang berjalan yang
digambarkan dalam bentuk flowmap, dan analisis sistem non fungsional yang meliputi perangkat
keras dan perangkat lunak yang digunakan, serta analisis user yang terlibat.
3.2. Analisis Masalah
Analisis masalah merupakan sebuah asumsi dari masalah yang akan diuraikan dalam prosedur-
prosedur pengolahan data pada program Sistem Pendukung Keputusan yang berada pada PT.
Toyota Astra Motor Auto 2000 Setiabudi. Analisis masalah dari prosedur yang ada, yaitu:
 Masih kurang akurat dalam mekanisme perhitungan pemberian kredit.
 Bagaimana menentukan keputusan yang tepat dalam melakukan pemberian kredit.
 Kurangnya efisiensi waktu dalam melakukan proses pengolahan data.
3.3. Analisis Prosedur Sistem yang Sedang Berjalan
Setelah diadakan pengamatan sistem yang sedang berjalan, diperoleh tiga prosedur sebagai
prosedur sistem manual yang sedang berjalan di dalam pemberian kredit mobil, diantaranya
yaitu:
 Prosedur Pengajuan Kredit
Prosedur permohonan kredit ini merupakan proses dimana terjadinya pengajuan surat
permohonan. Prosedur dari permohonan kredit ini melibatkan 7 entitas yaitu:
 Customer datang ke Dealer dan mengajukan permohonan dengan Syarat khusus,
sebagai persyaratan kelengkapan.
 Sales Dealer menerima persayaratan kelengkapan dari Customer, lalu
persayaratan kelengkapan tersebut di serahkan kepada First Analis untuk di
analisa syarat kelengkapannya.
 Apabila setelah dianalisa ada persyaratan yang kurang/tidak memenuhi syarat/ada
suatu surat yang telah habis masa berlakunya/ada yang kurang jelas, maka data
kelengkapan persyaratan tersebut dikembalikan lagi kepada Sales Dealer,
kemudian kepada untuk dilengkapi terlebih dahulu.
 Jika data kelengkapan persyaratan yang telah masuk ke First Analis sudah lengkap
maka data tersebut di lanjutkan kebagian Base Master.
 Oleh bagian Base Master kemudian di arsipkan. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan
melalui Gambar 3.1.1
10. Gambar 3.1.1 Flowmap Pengajuan Kredit
 Prosedur Survey Lapangan
o Base Master kemudian memberikan order hasil analisa kepada Surveyor untuk
peninjauan/pengecekan dilapangan.
o Setelah Surveyor mendapatkan data kebenaran tentang Customer, selanjutnya data
tersebut diserahkan kepada Komite kredit untuk diarsipkan.
o Apabila data tidak sesuai dengan hasil pengecekan dilapangan, maka Surveyor akan
mengembalikan data tentang Customer kepada Base Master untuk dilakukan
pengecekan ulang.
o Jika pengecekan ulang dari Base Master telah lengkap, hal ini akan diserahkan kepada
Surveyor untuk peninjauan kembali.
o Selanjutnya Komite kredit akan menerima data Customer dari Surveyor yang telah
sesuai untuk dijadikan arsip. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan melalui Gambar 3.1.2
11. 3.1.2 Flowmap Survey Lapangan
 Proses Laporan Keputusan Kredit
o Setelah data sesuai, Komite kredit melakukan pengkajian untuk memberikan
keputusan kredit. Setelah keputusan diputuskan barulah keputusan diolah dan
didokumenkan dan dicetak.
o Setelah data dicetak, lalu digandakan dengan cara data asli dicopy.
o Surat keputusan kredit asli yang sudah disahkan oleh Komite kredit diberitahukan
kepada konsumen sebagai tanda bahwa Customer telah layak dan sah menerima kredit,
maka diadakan perjanjian kontrak.
o Lalu hasil penggandaan surat kredit yang sudah disahkan oleh Komite kredit
diserahkan kepada Administrator untuk mengkonfirmasi dan memvalidasi utang
Customer ke Dealer kemudian diarsipkan. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan
melalui Gambar 3.1.3.
12. Gambar 3.1.3. Flowmap Keputusan Kredit
3.4. Gambaran Usaha
Pengelolahan data pelanggan PT.TAM masih menggunakan pencatatan secara spreadsheet. Data
yang begitu banyak membutuhkan waktu untuk penyusunan laporan dan juga pencetakan
dokumen. Oleh karena itu, dibangun system yang memudahkan perusahaan untuk pengolah data
dan juga pelaporan.
3.5. Perancangan Sistem
ï‚· ER Diagram
A
2
D
a
t
a
S
e
s
u
a
i
Surat Kredit Yang
Sudah disahkan
P
e
n
g
k
a
j
i
a
n
K
e
p
u
t
u
s
a
n
K
r
e
d
i
t
Keputusan
Kredit
Input Keputusan
Kredit
K
r
e
d
i
t
.
x
l
s
x
Keputusan Surat
Kredit Yang
Sudah Layak
D
a
t
a
S
u
r
a
t
K
e
p
u
t
u
s
a
n
K
r
e
d
i
t
P
e
n
g
g
a
n
d
a
a
n
K
e
p
u
t
u
s
a
n
S
u
r
a
t
K
r
e
d
i
t
C
o
p
y
K
e
p
u
t
u
s
a
n
S
u
r
a
t
K
r
e
d
i
t
y
a
n
g
s
u
d
a
h
d
i
s
a
h
k
a
n
S
u
r
a
t
K
e
p
u
t
u
s
a
n
K
r
e
d
i
t
Y
a
n
g
S
u
d
a
h
d
i
s
a
h
k
a
n
L
a
y
a
k
r
s
i
p
K
e
p
u
t
u
s
a
n
S
u
r
a
t
K
r
e
d
i
t
Y
a
n
g
S
u
d
a
h
A3 = A
A
d
m
i
n
i
s
t
r
a
t
o
r
K
o
m
i
t
e
K
r
e
d
i
t
Customer
Flow Map Keputusan Kredit
Cetak Data
Keputusan Surat
Kredit
Pengolahan Data
Keputusan Kredit
14. BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan:
Pada proyek akhir ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut;
ï‚· Aplikasi ini membantu pihak PT.TAM dalam mengelola dan mencari data pelanggan
maupun data mobil.
ï‚· Aplikasi ini membantu manajer untuk mengubah status pelanggan, sehingga proses
informasi untuk open D/O lebih cepat.
ï‚· Aplikasi ini memudahkan pihak manajer untuk mendapatkan informasi dan melihat
laporan penjualan.
Saran:
Untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut bisa ditambahkan fungsi pengolahan data pelanggan
sampai tahap pengurasan STNK mobil dan dokumen lainnya serta adanya penambahan berita
atau informasi.
15. Daftar Pustaka:
Seno Adjie, 2012. http://zeebon.blogspot.co.id/2012/11/perusahaan-menerapkan-
manajamen.html (12 Desember 2017, jam 10:00 PM)
Anonim 1, 2008. sir.stikom.edu/901/4/BAB%20I.pdf (12 Desember 2017, jam 08:00 PM)
Anonim 2, 2008. elib.unikom.ac.id/download.php?id=92115 (12 Desember 2017, jam 08:00 PM)