SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Source Image: http://www.hdesignideas.com/2016/03/permen-pupr-no-02prtm2016-peningkatan.html
Upaya Penangan Permukiman Kumuh
Sesuai Peraturan Perundang-Undangan
Ancol, 27 September 2016
Rationale…
Rationale…
Rationale…
Rationale…
Rationale…
PROYEKSI POPULASI PERKOTAAN DAN PERDESAAN
SECARA GLOBAL
Populasi Penduduk Perkotaan dan Perdesaan Global, 1950-2050
Populasi
(Dalam
Juta)
Perkotaan
Perdesaan
Source: United Nations, 2014 at NUDP Bappenas 2016
Rationale…
ISU GLOBAL MENGENAI PENGEMBANGAN PERKOTAAN
Source: Bappenas, NUDP
Rationale…
“KOTA BERKELANJUTAN DAN BERDAYA SAING”
(2015 – 2045)
Kota Hijau yang
berketahanan iklim
dan bencana
Green Openspace
Green Transportation
Green Energy
Green Building
Green Water
Green Waste
Kota Cerdas yang
berdaya saing dan
berbasis teknologi
Smart Economy
Smart People
Smart Governance
Smart Mobility
Smart Environment
Smart Living
Kota Layak yang
aman dan nyaman
Strong Neighboorhoods
Walkable
Affordable
Connectivity
Comfortable
Cultural
Membangun IDENTITAS
PERKOTAAN INDONESIA berbasis
karakter fisik, keunggulan ekonomi,
budaya lokal
Membangun keterkaitan dan manfaat
antarkota dan desa-kota dalam
SISTEM PERKOTAAN NASIONAL
berbasis kewilayahan
Pilar Kota Berkelanjutan dan Berdaya Saing
Resilience
1 2 3
4 5
Menuju Kota Berkelanjutan
2015 2025 2035 2045
Pemenuhan
Standar
Pelayanan
Perkotaan
(SPP) menuju
KOTA LAYAK
HUNI
100 %
Indikator
KOTA HIJAU
terwujud di
seluruh kota
100 %
Indikator
KOTA HIJAU
yang berdaya
saing dan
berbasis
teknologi
terwujud di
seluruh kota
RPJPN 2005-2025 RPJPN 2025-2045
KOTA
BERKELANJUTAN
1 Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP)
dan indicator kota layak huni
2 Pemenuhan indikator kota hijau berketanan iklim dan bencana
3 Pemenuhan indikator kota cerdas berdaya berdaya saing
Path to the Future Cities
UU 23/2014
Tentang Pemerintahan Daerah
Perpres No.2/2015 tentang
RPJMN 2015-2019
Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan
Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan
Pelayanan Dasar berpedoman pada standar
pelayanan minimal yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat. (Pasal 18)
100 % pelayanan air minum, 0
% kumuh, 100 % akses
sanitasi (Sasaran
Pembangunan Kawasan
Permukiman, Buku I RPJMN
2015-2019)
Permen PU No.1/2014 tentang SPM Bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
• SPM Propinsi: SDA, Jalan, Jasa Konstruksi,
Penataan Ruang
• SPM Kab/Kota: SDA, Jalan, Cipta Karya
DASAR PELAKSANAAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
(FOKUS 100-0-100)
PP No.14/2016 tentang Penyelenggaraan
PKP
Pasal 90 ayat (1):
Keterpaduan Prasarana, Sarana, dan Utilitas
Umum Perumahan dan Kawasan permukiman
dilakukan sebagai pengikat satu kesatuan
sistem perumahan dan Kawasan Permukiman
sesuai dengan hierarkinya berdasarkan RTRW.
Pasal 102-121: Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh
UU No.1/2016 tentang Perumahan &
Kawasan Permukiman
Pasal 94-104: Pencegahan & Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh
Permen PUPR No.2/2016 tentang
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh
Perda tentang Pencegahan & Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh
Target SPM Hingga 2019 naik,
mengikuti target Perpres
RENCANA
PENANGANAN
(RP2KPKP)
Ditetetapkan
Dengan Perbup/Perwal
(Pasal 25 Permen PUPR
No.2/2016)
PROGRAM
(SIAP, NUAP, Dsb)
Delivery
UUD 1945
UU-HAM
(UU 39/1999)
UU-PKP
(UU 1/2011)
PP tentang Penyelenggaraan Perumahan dan
Kawasan Permukiman
(PP 14/ 2016)
UU-PR
(UU 26/2007)
PP-PPR
(PP 15/2010)
PP-RTRWN
(PP 28/2006)
PERPRES RTR
KSN
Perda RTRW
Provinsi
Perda RTRW
Kab/Kota
Perda RDTR Kws
Perkot.
SK Bupati/Walikota tentang
Penetapan Lokasi Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh
Permen PUPR Nomor 2/PRT/M/2016 tentang
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh
Perda tentang Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas terhadap
Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh
Perbup/wal tentang Rencana
Penanganan Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh
Kedudukan Perda Kumuh
UU No.1/2011 PP No. 14/2016 Permen No.2/2016
Perda tentang Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kab/Kota
Dasar
Pelaksanaan konstitusi
(UUD 1945)
Amanat UU
No.1/2011
Atribusi, akan dilengkapi sesuai
amanat PP No.14/2016
Amanat UU No.1/2011
(Penetapan Lokasi) & UU 23/2014
(Dasar Implementasi)
Pembentukan/
Penetapan
Dibentuk oleh Dewan
Perwakilan Rakyat
dengan persetujuan
bersama Presiden
Ditetapkan oleh
Presiden untuk
menjalankan
Undang-Undang
sebagaimana
mestinya
Ketentuan pelaksanaan dari peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi
atau mandiri, memuat aturan yang
mengikat secara umum dan memiliki
daya laku terhadap unit organisasi di
lingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum, kementerian/lembaga terkait,
pemerintah daerah, institusi terkait,
dan/atau masyarakat
Dibentuk oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota
dengan persetujuan bersama
Bupati/Walikota
Substansi
• Dasar pelaksanaan
pencegahan dan
peningkatan kualitas
perumahan kumuh
dan permukiman
kumuh, namun belum
secara teknis
mengatur tata cara
pelaksanaan
• Mengatur sanksi
pidana dan
administratif namun
perlu penjabaran
lebih lanjut
• Mengatur
lingkup
pencegahan
dan
peningkatan
kualitas dengan
lebih rinci
• Hanya
mengatur
sanksi
administratif
• Lingkup pengaturan hanya
peningkatan kualitas perumahan
kumuh dan permukiman kumuh,
belum termasuk pencegahan.
• Mengatur tata cara pelaksanaan
peningkatan kualitas perumahan
kumuh dan permukiman kumuh
serta kriteria dan tata cara penilaian
(teknis opersional)
• Tidak mengatur sanksi administratif
maupun pidana
• Sebagai dasar hukum maupun
landasan operasional di
daerah.
• Lingkup pengaturan mencakup
pencegahan dan peningkatan
kualitas perumahan kumuh
dan permukiman kumuh
• Memuat ketentuan kearifan
lokal/ kondisi spesifik di
kab/kota.
• Memuat sanksi administratif
maupun pidana.
Hirarki Pengaturan Terkait Penanganan Permukiman Kumuh
Pencegahan &
Peningkatan
Kualitas
Pencegahan
Pengawasan &
Pengendalian
Pemberdayaan
Masyarakat
Peningkatan
Kualitas
Penetapan
Lokasi
Pemugaran Peremajaan
Pemukiman
Kembali
Pengelolaan
Pasal 94 - 104
Kriteria Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh, mengacu pada
Pasal 1, angka 13 dan angka 14
1. Permukiman kumuh adalah
permukiman yang tidak layak huni
karena ketidakteraturan bangunan,
tingkat kepadatan bangunan yang
tinggi, dan kualitas bangunan serta
sarana dan prasarana yang tidak
memenuhi syarat.
2. Perumahan kumuh adalah
perumahan yang mengalami
penurunan kualitas fungsi sebagai
tempat hunian.
Amanat Lebih Lanjut:
1. Peraturan Pemerintah mengenai pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan
permukiman kumuh baru. (Pasal 95 ayat (6))
2. Peraturan Pemerintah terkait syarat dan tata cara penetapan lokasi, pemugaran, peremajaan, pemukiman kembali,
dan pengelolaan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh. (Pasal 104)
3. Perda mengenai ketentuan penetapan lokasi. (Pasal 98 ayat (3))
Pencegahan & Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh (
BAB VIII UU NO.1/2011)
Pencegahan &
Peningkatan
Kualitas
Pencegahan
Pengawasan &
Pengendalian
Pemberdayaan
Masyarakat
Peningkatan
Kualitas
Penetapan
Lokasi
Pemugaran Peremajaan
Pemukiman
Kembali
Pengelolaan
Perizinan
Standar
Teknis
Kelaikan
Fungsi
Pendampingan
Pelayanan
Informasi
Pendataan
Penetapan
Lokasi
Kriteria
perumahan
kumuh dan
permukiman
kumuh
Kekumuhan Ditinjau dari
Jalan Lingkungan
Kekumuhan Ditinjau dari
Penyediaan Air Minum
Kekumuhan Ditinjau dari
Drainase Lingkungan
Kekumuhan Ditinjau dari
Pengelolaan Air Limbah
Kekumuhan Ditinjau dari
Pengelolaan Persampahan
Kekumuhan Ditinjau dari
Proteksi Kebakaran
Kekumuhan Ditinjau dari
Bangunan Gedung
PP No. 14/2016 (Pasal 102 – Pasal 121)
Amanat Lebih Lanjut:
1. Peraturan Menteri tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (Pasal 121)
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh
& Permukiman Kumuh (Permen PUPR No.2/2016)
Kriteria
perumahan
kumuh dan
permukiman
kumuh
Kekumuhan Ditinjau dari
Jalan Lingkungan
Kekumuhan Ditinjau dari
Penyediaan Air Minum
Kekumuhan Ditinjau dari
Drainase Lingkungan
Kekumuhan Ditinjau dari
Pengelolaan Air Limbah
Kekumuhan Ditinjau dari
Pengelolaan Persampahan
Kekumuhan Ditinjau dari
Proteksi Kebakaran
Kekumuhan Ditinjau dari
Bangunan Gedung
Peningkatan Kualitas Terhadap
Perumahan Kumuh Dan
Permukiman Kumuh
Penetapan
Lokasi
Pola-Pola
Penanganan
Pengelolaan
a. Pemugaran
b. Peremajaan
c. Pemukiman
Kembali
a. Pembentukan
KSM
b. Pemeliharaan
Perbaikan
Identifikasi lokasi
Penilaian lokasi
Penetapan lokasi
Prosedur
Pendataan
dilakukan oleh
pemerintah daerah
melibatkan peran
masyarakat pada
lokasi
Pemda menyiapkan
format isian dan
prosedur pendataan
Amanat Lebih Lanjut:
1. SK Bupati/Walikota terkait Penetapan Lokasi
(Pasal 15 ayat (3))
2. Perbup/Perwal terkait Rencana Penanganan
Permukiman Kumuh (Pasal 25 ayat (3))
Hal - 17
KETENTUAN PENDALAMAN KONTEN LOKAL CONTOH
TIPOLOGI
1. Di Atas Air
2. Di Tepi Air
3. Di Dataran Rendah
4. Di Perbukitan
5. Di Daerah Rawan
Bencana
• Perlu identifikasi pada setiap daerah,
tipologi perumahan kumuh dan
permukiman kumuh yang ada.
• Dalam hal tidak ada Tipologi tertentu di
daerah, maka substansi Tipologi dalam
Raperda disesuaikan dgn kondisi yg ada
• Di atas air  Kalimantan dan Sumatera
• Di tepi air dan dataran rendah  merata di semua daerah
• Di perbukitan  perkotaan yang berbukit (misalnya Papua
dan Sulawesi)
• Di daerah rawan bencana  wilayah rawan bencana
(misalnya di DIY, Sumbar, dll)
PENCEGAH
AN
1. Pengawasan &
Pengendalian
2. Pemberdayaan
Masyarakat
Dalam upaya pencegahan di daerah dengan
pendekatan pemberdayaan masyarakat,
dibutuhkan kajian terkait karakteristik, kultur
dan potensi komunitas masyarakat lokal yang
ada.
Apakah di daerah memiliki potensi yang dapat berkontribusi
dalam pencegahan kumuh, seperti:
• kerapatan adat dalam komunitas
• kultur gotong royong
• kelembagaan komunitas, Dll
PENINGKATAN
KUALITAS
1. Penetapan Lokasi
2. Pola Penanganan
3. Pengelolaan
Perlu identifikasi dan kajian yang terkait
karakteristik spesifik setiap daerah dalam
konteks penetapan lokasi, pola penanganan
dan pengelolaan
• Bisa jadi di beberapa daerah penetapan lokasi dilakukan
dengan potensi partisipasi masyarakat atau berjenjang
secara administratif.
• Bisa jadi di beberapa daerah memiliki pengalaman berhasil
dalam penanganan kws kumuh, mis. Surakarta, Yogyakarta.
• Pengelolaan  Idem Pencegahan
PENYEDIAAN
TANAH
1. Pemberian Hak Atas
Tanah Negara
2. Pemanfaatan Dan
Pemindahtanganan
Tanah BMN / BMD
3. Pendayagunaan Tanah
Terlantar Milik Negara
4. Konsolidasi Tanah
5. Pelepasan Hak
• Perlu identifikasi pengalaman Pemda
terkait pertanahan dalam penanganan
kumuh
• Perlu identifikasi ketentuan pada tanah
ulayat
• Perlu identifikasi peluang / tantangan
partisipasi masyarakat terkait pertanahan
• Di Palembang pernah diskusi mengenai ketentuan hibah
tanah aset Pemda kepada masyarakat.
• Di Surabaya pernah diskusi mengenai Izin Pemanfaatan
yang diberikan Pemkot pada masyarakat permukiman
kumuh (tadinya ilegal menjadi legal).
• Di Sumbar, Yogya, Bali, dan Papua masih diakui adanya
tanah ulayat, bagaimana kumuh di tanah ulayat?
• Di banyak daerah pola konsolidasi tanah sulit dilakukan
akibat minimnya peran masyarakat (menjadi tantangan)
KEARIFAN
LOKAL
Pencegahan & Peningkatan
Kualitas Dilakukan Dengan
Mempertimbangkan
Kearifan Lokal
• Perlu identifikasi kearifan lokal yang
spesifik pada setiap daerah yang
berpotensi mendukung penanganan
kumuh
• Kearifan lokal Melayu dalam membangun rumah dan
lingkungan
• Kearifan lokal tentang kebersihan lingkungan
• Kearifan lokal tentang komunitas
• Kearifan lokal tentang gotong royong, Dll
Pendalaman Konten Lokal Dalam Perda Tentang Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh & Permukiman Kumuh
KEGIATAN:
1. Penyiapan
Instrumen
2. Pemantapan
Instrumen
INISIASI
AWAL
AWARENESS &
KOMITMEN
KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA
KEGIATAN:
1. Pemantapan
Tim
Pendamping
2. Sosialisasi
Satker Prov
3. Diseminasi
Kab/Kota
4. Penjaringan
Komitmen
68 Kab/Kota (147 Kab/Kota)
KEGIATAN:
1. Kegiatan di Daerah (Pengelolaan oleh Satker Provinsi)
2. Kegiatan di Pusat (Pengelolaan oleh Subdit Stanbaga)
KEGIATAN:
1. Kegiatan di Daerah
(Pengelolaan oleh
Satker Provinsi)
2. Kegiatan di Pusat
(Pengelolaan oleh
Subdit Stanbaga)
(147 Kab/Kota) (146 Kab/Kota)
Total 507 Kab/Kota di Indonesia
Rencana Tahapan Raperda Kumuh 2015-2019
KAB/KOTA
2015 2025 2035 2045
100 % indikator
SPP tercapai
Layak Huni,
aman, nyaman
100 % indikator Kota
Hijau, Berketahanan
Iklim dan Bencana
tercapai
100 % indikator Kota
Cerdas, berbasis
teknologi, berdaya
saing tercapai
2019
Gerakan Kota
Tanpa Kumuh
INSTRUMEN
SOFTWARE HARDWARE
1. Penanganan
fisik
PERDA tentang Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh
1. Kebijakan
2. NSPK
(Peraturan)
3. Rencana
Penanganan
Sebagai instrumen pengendalian bagi Daerah
terhadap perkembangan kota
SPM SPP
Sust
Index
Visi Kota Berkelanjutan 2045
RPJPN 2025-2045
2005
RPJPN 2005-2025
EKSPENDITURE
REVENUE
Sosialisasi, pemberdayaan,
penyediaan tanah, media
informasi, dsb
Nilai tanah & banggunan, produktivitas
kota, efisiensi, investasi, dsb
Manfaat Perda Kumuh Kedepan
Terima Kasih
KONSEP
PENYELENGGARAAN
KAWASAN PERMUKIMAN
DALAM PP 14/2016
BAB III
PENYELENGGARAAN
KAWASAN
PERMUKIMAN
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN
ARAHAN
PENGEMBANGAN
KP
Pengendalian
Perencanaan
Pengendalian
Pembangunan
Dokumen
RKP
Jakstra
Pembangunan dan
Pengembangan KP
Pengembangan
Lingkungan Hunian
Perkotaan &
Perdesaan
Keterpaduan PSU
Kawasan
Permukiman
Indikasi Program
Sesuai RKP
Sinkronisasi Program &
Anggaran Pembangunan
antara Pemerintah, pemda,
dan/atau Badan Hukum
Pemanfaatan Lingkungan Hunian Perkotaan dan
Perdesaan termasuk tempat kegiatan pendukungnya
Pengendalian
Pemanfaatan
Pengawasan &
Pemberian Batas Zonasi
Pemantauan, evaluasi,
pelaporan
Insentif, disinsentif, sanksi
administratif
Tindak Lanjut:
1. Peraturan Menteri
tentang Tata Cara
Pembentukan dan
tugas kelompok
kerja (pokja)
pengembangan
perumahan dan
kawasan
permukiman
2. Peraturan Menteri
tentang Pedoman
Penyusunan,
Penetapan, dan
Peninjauan Kembali
RKP
3. Peraturan Menteri
tentang Kawasan
Siap Bangun
PEMBANGUNAN
Keterpaduan:
-Lokasi
-Kebijakan
-Program &
Anggaran
Keterpaduan:
Dukungan
Penyediaan
Pelayanan PSU
PERENCANAAN
Pasal 57:
Perencanaan
Kawasan
Permukiman
Disusun sesuai
rencana tata ruang
Pasal 58 ayat (3):
Perencanaan
Kawasan
Permukiman
menghasilkan
Dokumen RKP
Pasal 59 ayat (2)
Pasal 74
Pasal 90
BAB IV
KETERPADUAN PSU
PKP
(Pasal 90)
MEMPERHATIKAN RENCANA
PENYEDIAAN TANAH
MEMPERHATIKAN
KEBUTUHAN PELAYANAN
SESUAI STANDAR TEKNIS
KETENTUAN PEMBANGUNAN
DALAM KETERPADUAN PSU
PENGIKAT SATU KESATUAN
SISTEM
Sesuai rencana & izin
yang dikeluarkan oleh
Pemda
KONSEP KETERPADUAN PSU PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN DALAM PP 14/2016
Dilakukan oleh
Pemerintah, pemda,
dan/atau setiap orang
Kerjasama
pembangunan sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan
Tindak Lanjut:
1. Peraturan Menteri tentang Pedoman Keterpaduan PSU Perumahan dan kawasan permukiman
RKP
Kebijakan dan
strategi
pengembangan
dan
pembangunan
kawasan
permukiman
Rencana Lingkungan
Hunian perkotaan dan
perdesaan
Indikasi program pembangunan
dan pemanfaatan kawasan
Permukiman
Rencana Lingkungan
Hunian Perkotaan
a. perencanaan
pengembangan
Lingkungan
Hunian perkotaan;
b. perencanaan
pembangunan
Lingkungan
Hunian baru
perkotaan; dan/
atau
c. perencanaan
pembangunan
kembali
Lingkungan
Hunian perkotaan.
Rencana Lingkungan
Hunian Perdesaan
a. perencanaan
pengembangan
Lingkungan
Hunian
perdesaan;
b. perencanaan
pembangunan
Lingkungan
Hunian baru
perdesaan; dan/
atau
c. perencanaan
pembangunan
kembali
Lingkungan
Hunian
Kebijakan dan
strategi
pengembanga
n kawasan
permukiman
Kebijakan dan
strategi
pembangunan
kawasan
permukiman
a. Keterpaduan
Lokasi
b. Keterpaduan
Program dan
Penganggaran
c. Keterpaduan
Teknis
(menjamin
keterpaduan
dalam dan
antar sistem
dan jaringan)
d. Regulasi dan
Kelembagaan
1. Peremajaan Lingkungan
Hunian perkotaan oleh
Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan/ atau setiap
orang.
2. Rekonstruksi Lingkungan
Hunian perkotaan oleh
Pemerintah, pemerintah
Daerah, dan/ atau setiap
orang
3. Rehabilitasi Lingkungan
Hunian perkotaan yang
dilakukan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dan/
atau setiap orang
4. Penyediaan jasa
pemerintahan, pelayanan
sosial, dan kegiatan
ekonomi pada lokasi
Permukiman baru
perkotaan.
5. Penyediaan tanah untuk
Permukiman baru perkotaan
sesuai rencana tata ruang.
6. Pendampingan dan
pelayanan informasi.
7. Penyediaan PSU
Lingkungan Hunian
perkotaan yang belum ada
secara terpadu.
8. Peningkatan pelayanan
Lingkungan Hunian
perkotaan yang belum ada
berdasarkan arahan
keterpaduan PSU.
1. Peningkatan efisiensi
pemanfaatan sumber daya dan
efisiensi kegiatan produktif
2. Peningkatan pelayaan
lingkungan perdesaan yang ada
sesuai arahan peningkatan
keterpaduan PSU
3. Penyediaan pelayanan
lingkungan perdesaan yang
belum ada sesuai arahan
peningkatan keterpaduan PSU
4. Penyediaan PSU lingkungan
hunian perdesaan yang belum
ada secara terpadu
5. Pengendalian dampak
lingkungan
6. Penyediaan tanah untuk
permukiman baru sesuai
rencana tata ruang
7. Penyediaan PSU permukiman
pada lokasi permukiman baru
perdesaan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah dan/atau
setiap orang
8. Penyediaan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan
ekonomi pada lokasi
permukiman baru perdesaan
9. Rehabilitasi lingkungan hunian
perdesaan
10. Rekonstruksi lingkungan hunian
perdesaan
11. Peremajaan lingkungan hunian
PERKOTAAN PERDESAAN
Rencana
keterpaduan
prasarana,
Sarana, dan
Utilitas Umum
Public Policy
Analysis
Engineering Analysis Syncronization
& Integration
Analysis
Programming and Budgeting
LINGKUP RKP (Pasal 59 PP 14/2016)

More Related Content

Similar to 108-1. Penanganan Kumuh Dalam Peraturan Perundangan_Kasubdit Standbag PKP.pptx

Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Andes Asmuni
 
20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku rev
20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku  rev20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku  rev
20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku revAdvisory Specialist for P2KP
 
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...Fitri Indra Wardhono
 
rakornis 2021 final 1.pptx
rakornis 2021 final 1.pptxrakornis 2021 final 1.pptx
rakornis 2021 final 1.pptxAjieArief1
 
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptxPERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptxArifin Abidin
 
BAHAN KORDINASI PENDAHULUAN.pptx
BAHAN KORDINASI PENDAHULUAN.pptxBAHAN KORDINASI PENDAHULUAN.pptx
BAHAN KORDINASI PENDAHULUAN.pptxfahlevi1
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Sukabumi
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota SukabumiSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Sukabumi
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota SukabumiBagus ardian
 
Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)
Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)
Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)azhari sofyan
 
Perencanaan_terpadu_berbasis_kawasan.pptx
Perencanaan_terpadu_berbasis_kawasan.pptxPerencanaan_terpadu_berbasis_kawasan.pptx
Perencanaan_terpadu_berbasis_kawasan.pptxdarmakarya
 
88740_SIDLACOM_-_Perencanaan_terpadu_berbasis_kawasan_dan_sidlacom_CK_0608201...
88740_SIDLACOM_-_Perencanaan_terpadu_berbasis_kawasan_dan_sidlacom_CK_0608201...88740_SIDLACOM_-_Perencanaan_terpadu_berbasis_kawasan_dan_sidlacom_CK_0608201...
88740_SIDLACOM_-_Perencanaan_terpadu_berbasis_kawasan_dan_sidlacom_CK_0608201...ssuser631e10
 
Sosialisasi P2KP Kota Surakarta
Sosialisasi P2KP Kota SurakartaSosialisasi P2KP Kota Surakarta
Sosialisasi P2KP Kota SurakartaBagus ardian
 
Profil KOTAKU Kabupaten Lumajang
Profil KOTAKU Kabupaten LumajangProfil KOTAKU Kabupaten Lumajang
Profil KOTAKU Kabupaten Lumajangkomunikasiosp
 
Paparan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam ...
Paparan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam ...Paparan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam ...
Paparan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam ...01112015
 
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan R...
Peraturan Pemerintah Nomor  15 Tahun  2010 tentang Penyelenggaraan Penataan R...Peraturan Pemerintah Nomor  15 Tahun  2010 tentang Penyelenggaraan Penataan R...
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan R...Oswar Mungkasa
 
Permukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdf
Permukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdfPermukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdf
Permukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdfbadrihatta2
 
Desa & Kota [sebuah kolaborasi]
Desa & Kota [sebuah kolaborasi]Desa & Kota [sebuah kolaborasi]
Desa & Kota [sebuah kolaborasi]Teguh Kristyanto
 
Profil KOTAKU Kabupaten Jember
Profil KOTAKU Kabupaten JemberProfil KOTAKU Kabupaten Jember
Profil KOTAKU Kabupaten Jemberkomunikasiosp
 

Similar to 108-1. Penanganan Kumuh Dalam Peraturan Perundangan_Kasubdit Standbag PKP.pptx (20)

Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
 
20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku rev
20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku  rev20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku  rev
20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku rev
 
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
 
rakornis 2021 final 1.pptx
rakornis 2021 final 1.pptxrakornis 2021 final 1.pptx
rakornis 2021 final 1.pptx
 
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptxPERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
 
BAHAN KORDINASI PENDAHULUAN.pptx
BAHAN KORDINASI PENDAHULUAN.pptxBAHAN KORDINASI PENDAHULUAN.pptx
BAHAN KORDINASI PENDAHULUAN.pptx
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Sukabumi
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota SukabumiSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Sukabumi
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Sukabumi
 
Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)
Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)
Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)
 
Perencanaan_terpadu_berbasis_kawasan.pptx
Perencanaan_terpadu_berbasis_kawasan.pptxPerencanaan_terpadu_berbasis_kawasan.pptx
Perencanaan_terpadu_berbasis_kawasan.pptx
 
88740_SIDLACOM_-_Perencanaan_terpadu_berbasis_kawasan_dan_sidlacom_CK_0608201...
88740_SIDLACOM_-_Perencanaan_terpadu_berbasis_kawasan_dan_sidlacom_CK_0608201...88740_SIDLACOM_-_Perencanaan_terpadu_berbasis_kawasan_dan_sidlacom_CK_0608201...
88740_SIDLACOM_-_Perencanaan_terpadu_berbasis_kawasan_dan_sidlacom_CK_0608201...
 
Sosialisasi P2KP Kota Surakarta
Sosialisasi P2KP Kota SurakartaSosialisasi P2KP Kota Surakarta
Sosialisasi P2KP Kota Surakarta
 
Profil KOTAKU Kabupaten Lumajang
Profil KOTAKU Kabupaten LumajangProfil KOTAKU Kabupaten Lumajang
Profil KOTAKU Kabupaten Lumajang
 
Paparan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam ...
Paparan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam ...Paparan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam ...
Paparan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam ...
 
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan R...
Peraturan Pemerintah Nomor  15 Tahun  2010 tentang Penyelenggaraan Penataan R...Peraturan Pemerintah Nomor  15 Tahun  2010 tentang Penyelenggaraan Penataan R...
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan R...
 
Pembentukan DOB Cianjur Selatan
Pembentukan DOB Cianjur SelatanPembentukan DOB Cianjur Selatan
Pembentukan DOB Cianjur Selatan
 
Presentasi2
Presentasi2Presentasi2
Presentasi2
 
nagan raya.pptx
nagan raya.pptxnagan raya.pptx
nagan raya.pptx
 
Permukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdf
Permukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdfPermukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdf
Permukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdf
 
Desa & Kota [sebuah kolaborasi]
Desa & Kota [sebuah kolaborasi]Desa & Kota [sebuah kolaborasi]
Desa & Kota [sebuah kolaborasi]
 
Profil KOTAKU Kabupaten Jember
Profil KOTAKU Kabupaten JemberProfil KOTAKU Kabupaten Jember
Profil KOTAKU Kabupaten Jember
 

Recently uploaded

(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 

Recently uploaded (20)

(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 

108-1. Penanganan Kumuh Dalam Peraturan Perundangan_Kasubdit Standbag PKP.pptx

  • 1. Source Image: http://www.hdesignideas.com/2016/03/permen-pupr-no-02prtm2016-peningkatan.html Upaya Penangan Permukiman Kumuh Sesuai Peraturan Perundang-Undangan Ancol, 27 September 2016
  • 7. PROYEKSI POPULASI PERKOTAAN DAN PERDESAAN SECARA GLOBAL Populasi Penduduk Perkotaan dan Perdesaan Global, 1950-2050 Populasi (Dalam Juta) Perkotaan Perdesaan Source: United Nations, 2014 at NUDP Bappenas 2016 Rationale…
  • 8. ISU GLOBAL MENGENAI PENGEMBANGAN PERKOTAAN Source: Bappenas, NUDP Rationale…
  • 9. “KOTA BERKELANJUTAN DAN BERDAYA SAING” (2015 – 2045) Kota Hijau yang berketahanan iklim dan bencana Green Openspace Green Transportation Green Energy Green Building Green Water Green Waste Kota Cerdas yang berdaya saing dan berbasis teknologi Smart Economy Smart People Smart Governance Smart Mobility Smart Environment Smart Living Kota Layak yang aman dan nyaman Strong Neighboorhoods Walkable Affordable Connectivity Comfortable Cultural Membangun IDENTITAS PERKOTAAN INDONESIA berbasis karakter fisik, keunggulan ekonomi, budaya lokal Membangun keterkaitan dan manfaat antarkota dan desa-kota dalam SISTEM PERKOTAAN NASIONAL berbasis kewilayahan Pilar Kota Berkelanjutan dan Berdaya Saing Resilience 1 2 3 4 5
  • 10. Menuju Kota Berkelanjutan 2015 2025 2035 2045 Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) menuju KOTA LAYAK HUNI 100 % Indikator KOTA HIJAU terwujud di seluruh kota 100 % Indikator KOTA HIJAU yang berdaya saing dan berbasis teknologi terwujud di seluruh kota RPJPN 2005-2025 RPJPN 2025-2045 KOTA BERKELANJUTAN 1 Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) dan indicator kota layak huni 2 Pemenuhan indikator kota hijau berketanan iklim dan bencana 3 Pemenuhan indikator kota cerdas berdaya berdaya saing Path to the Future Cities
  • 11. UU 23/2014 Tentang Pemerintahan Daerah Perpres No.2/2015 tentang RPJMN 2015-2019 Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar berpedoman pada standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. (Pasal 18) 100 % pelayanan air minum, 0 % kumuh, 100 % akses sanitasi (Sasaran Pembangunan Kawasan Permukiman, Buku I RPJMN 2015-2019) Permen PU No.1/2014 tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang • SPM Propinsi: SDA, Jalan, Jasa Konstruksi, Penataan Ruang • SPM Kab/Kota: SDA, Jalan, Cipta Karya DASAR PELAKSANAAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH (FOKUS 100-0-100) PP No.14/2016 tentang Penyelenggaraan PKP Pasal 90 ayat (1): Keterpaduan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan permukiman dilakukan sebagai pengikat satu kesatuan sistem perumahan dan Kawasan Permukiman sesuai dengan hierarkinya berdasarkan RTRW. Pasal 102-121: Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh UU No.1/2016 tentang Perumahan & Kawasan Permukiman Pasal 94-104: Pencegahan & Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Permen PUPR No.2/2016 tentang Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Perda tentang Pencegahan & Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Target SPM Hingga 2019 naik, mengikuti target Perpres RENCANA PENANGANAN (RP2KPKP) Ditetetapkan Dengan Perbup/Perwal (Pasal 25 Permen PUPR No.2/2016) PROGRAM (SIAP, NUAP, Dsb) Delivery
  • 12. UUD 1945 UU-HAM (UU 39/1999) UU-PKP (UU 1/2011) PP tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman (PP 14/ 2016) UU-PR (UU 26/2007) PP-PPR (PP 15/2010) PP-RTRWN (PP 28/2006) PERPRES RTR KSN Perda RTRW Provinsi Perda RTRW Kab/Kota Perda RDTR Kws Perkot. SK Bupati/Walikota tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Permen PUPR Nomor 2/PRT/M/2016 tentang Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Perda tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Perbup/wal tentang Rencana Penanganan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Kedudukan Perda Kumuh
  • 13. UU No.1/2011 PP No. 14/2016 Permen No.2/2016 Perda tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Kab/Kota Dasar Pelaksanaan konstitusi (UUD 1945) Amanat UU No.1/2011 Atribusi, akan dilengkapi sesuai amanat PP No.14/2016 Amanat UU No.1/2011 (Penetapan Lokasi) & UU 23/2014 (Dasar Implementasi) Pembentukan/ Penetapan Dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden Ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya Ketentuan pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau mandiri, memuat aturan yang mengikat secara umum dan memiliki daya laku terhadap unit organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum, kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, institusi terkait, dan/atau masyarakat Dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama Bupati/Walikota Substansi • Dasar pelaksanaan pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh, namun belum secara teknis mengatur tata cara pelaksanaan • Mengatur sanksi pidana dan administratif namun perlu penjabaran lebih lanjut • Mengatur lingkup pencegahan dan peningkatan kualitas dengan lebih rinci • Hanya mengatur sanksi administratif • Lingkup pengaturan hanya peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh, belum termasuk pencegahan. • Mengatur tata cara pelaksanaan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh serta kriteria dan tata cara penilaian (teknis opersional) • Tidak mengatur sanksi administratif maupun pidana • Sebagai dasar hukum maupun landasan operasional di daerah. • Lingkup pengaturan mencakup pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh • Memuat ketentuan kearifan lokal/ kondisi spesifik di kab/kota. • Memuat sanksi administratif maupun pidana. Hirarki Pengaturan Terkait Penanganan Permukiman Kumuh
  • 14. Pencegahan & Peningkatan Kualitas Pencegahan Pengawasan & Pengendalian Pemberdayaan Masyarakat Peningkatan Kualitas Penetapan Lokasi Pemugaran Peremajaan Pemukiman Kembali Pengelolaan Pasal 94 - 104 Kriteria Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, mengacu pada Pasal 1, angka 13 dan angka 14 1. Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. 2. Perumahan kumuh adalah perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian. Amanat Lebih Lanjut: 1. Peraturan Pemerintah mengenai pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh baru. (Pasal 95 ayat (6)) 2. Peraturan Pemerintah terkait syarat dan tata cara penetapan lokasi, pemugaran, peremajaan, pemukiman kembali, dan pengelolaan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh. (Pasal 104) 3. Perda mengenai ketentuan penetapan lokasi. (Pasal 98 ayat (3)) Pencegahan & Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh ( BAB VIII UU NO.1/2011)
  • 15. Pencegahan & Peningkatan Kualitas Pencegahan Pengawasan & Pengendalian Pemberdayaan Masyarakat Peningkatan Kualitas Penetapan Lokasi Pemugaran Peremajaan Pemukiman Kembali Pengelolaan Perizinan Standar Teknis Kelaikan Fungsi Pendampingan Pelayanan Informasi Pendataan Penetapan Lokasi Kriteria perumahan kumuh dan permukiman kumuh Kekumuhan Ditinjau dari Jalan Lingkungan Kekumuhan Ditinjau dari Penyediaan Air Minum Kekumuhan Ditinjau dari Drainase Lingkungan Kekumuhan Ditinjau dari Pengelolaan Air Limbah Kekumuhan Ditinjau dari Pengelolaan Persampahan Kekumuhan Ditinjau dari Proteksi Kebakaran Kekumuhan Ditinjau dari Bangunan Gedung PP No. 14/2016 (Pasal 102 – Pasal 121) Amanat Lebih Lanjut: 1. Peraturan Menteri tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (Pasal 121)
  • 16. Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh & Permukiman Kumuh (Permen PUPR No.2/2016) Kriteria perumahan kumuh dan permukiman kumuh Kekumuhan Ditinjau dari Jalan Lingkungan Kekumuhan Ditinjau dari Penyediaan Air Minum Kekumuhan Ditinjau dari Drainase Lingkungan Kekumuhan Ditinjau dari Pengelolaan Air Limbah Kekumuhan Ditinjau dari Pengelolaan Persampahan Kekumuhan Ditinjau dari Proteksi Kebakaran Kekumuhan Ditinjau dari Bangunan Gedung Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh Penetapan Lokasi Pola-Pola Penanganan Pengelolaan a. Pemugaran b. Peremajaan c. Pemukiman Kembali a. Pembentukan KSM b. Pemeliharaan Perbaikan Identifikasi lokasi Penilaian lokasi Penetapan lokasi Prosedur Pendataan dilakukan oleh pemerintah daerah melibatkan peran masyarakat pada lokasi Pemda menyiapkan format isian dan prosedur pendataan Amanat Lebih Lanjut: 1. SK Bupati/Walikota terkait Penetapan Lokasi (Pasal 15 ayat (3)) 2. Perbup/Perwal terkait Rencana Penanganan Permukiman Kumuh (Pasal 25 ayat (3))
  • 17. Hal - 17 KETENTUAN PENDALAMAN KONTEN LOKAL CONTOH TIPOLOGI 1. Di Atas Air 2. Di Tepi Air 3. Di Dataran Rendah 4. Di Perbukitan 5. Di Daerah Rawan Bencana • Perlu identifikasi pada setiap daerah, tipologi perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang ada. • Dalam hal tidak ada Tipologi tertentu di daerah, maka substansi Tipologi dalam Raperda disesuaikan dgn kondisi yg ada • Di atas air  Kalimantan dan Sumatera • Di tepi air dan dataran rendah  merata di semua daerah • Di perbukitan  perkotaan yang berbukit (misalnya Papua dan Sulawesi) • Di daerah rawan bencana  wilayah rawan bencana (misalnya di DIY, Sumbar, dll) PENCEGAH AN 1. Pengawasan & Pengendalian 2. Pemberdayaan Masyarakat Dalam upaya pencegahan di daerah dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, dibutuhkan kajian terkait karakteristik, kultur dan potensi komunitas masyarakat lokal yang ada. Apakah di daerah memiliki potensi yang dapat berkontribusi dalam pencegahan kumuh, seperti: • kerapatan adat dalam komunitas • kultur gotong royong • kelembagaan komunitas, Dll PENINGKATAN KUALITAS 1. Penetapan Lokasi 2. Pola Penanganan 3. Pengelolaan Perlu identifikasi dan kajian yang terkait karakteristik spesifik setiap daerah dalam konteks penetapan lokasi, pola penanganan dan pengelolaan • Bisa jadi di beberapa daerah penetapan lokasi dilakukan dengan potensi partisipasi masyarakat atau berjenjang secara administratif. • Bisa jadi di beberapa daerah memiliki pengalaman berhasil dalam penanganan kws kumuh, mis. Surakarta, Yogyakarta. • Pengelolaan  Idem Pencegahan PENYEDIAAN TANAH 1. Pemberian Hak Atas Tanah Negara 2. Pemanfaatan Dan Pemindahtanganan Tanah BMN / BMD 3. Pendayagunaan Tanah Terlantar Milik Negara 4. Konsolidasi Tanah 5. Pelepasan Hak • Perlu identifikasi pengalaman Pemda terkait pertanahan dalam penanganan kumuh • Perlu identifikasi ketentuan pada tanah ulayat • Perlu identifikasi peluang / tantangan partisipasi masyarakat terkait pertanahan • Di Palembang pernah diskusi mengenai ketentuan hibah tanah aset Pemda kepada masyarakat. • Di Surabaya pernah diskusi mengenai Izin Pemanfaatan yang diberikan Pemkot pada masyarakat permukiman kumuh (tadinya ilegal menjadi legal). • Di Sumbar, Yogya, Bali, dan Papua masih diakui adanya tanah ulayat, bagaimana kumuh di tanah ulayat? • Di banyak daerah pola konsolidasi tanah sulit dilakukan akibat minimnya peran masyarakat (menjadi tantangan) KEARIFAN LOKAL Pencegahan & Peningkatan Kualitas Dilakukan Dengan Mempertimbangkan Kearifan Lokal • Perlu identifikasi kearifan lokal yang spesifik pada setiap daerah yang berpotensi mendukung penanganan kumuh • Kearifan lokal Melayu dalam membangun rumah dan lingkungan • Kearifan lokal tentang kebersihan lingkungan • Kearifan lokal tentang komunitas • Kearifan lokal tentang gotong royong, Dll Pendalaman Konten Lokal Dalam Perda Tentang Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh & Permukiman Kumuh
  • 18. KEGIATAN: 1. Penyiapan Instrumen 2. Pemantapan Instrumen INISIASI AWAL AWARENESS & KOMITMEN KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KEGIATAN: 1. Pemantapan Tim Pendamping 2. Sosialisasi Satker Prov 3. Diseminasi Kab/Kota 4. Penjaringan Komitmen 68 Kab/Kota (147 Kab/Kota) KEGIATAN: 1. Kegiatan di Daerah (Pengelolaan oleh Satker Provinsi) 2. Kegiatan di Pusat (Pengelolaan oleh Subdit Stanbaga) KEGIATAN: 1. Kegiatan di Daerah (Pengelolaan oleh Satker Provinsi) 2. Kegiatan di Pusat (Pengelolaan oleh Subdit Stanbaga) (147 Kab/Kota) (146 Kab/Kota) Total 507 Kab/Kota di Indonesia Rencana Tahapan Raperda Kumuh 2015-2019 KAB/KOTA
  • 19. 2015 2025 2035 2045 100 % indikator SPP tercapai Layak Huni, aman, nyaman 100 % indikator Kota Hijau, Berketahanan Iklim dan Bencana tercapai 100 % indikator Kota Cerdas, berbasis teknologi, berdaya saing tercapai 2019 Gerakan Kota Tanpa Kumuh INSTRUMEN SOFTWARE HARDWARE 1. Penanganan fisik PERDA tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh 1. Kebijakan 2. NSPK (Peraturan) 3. Rencana Penanganan Sebagai instrumen pengendalian bagi Daerah terhadap perkembangan kota SPM SPP Sust Index Visi Kota Berkelanjutan 2045 RPJPN 2025-2045 2005 RPJPN 2005-2025 EKSPENDITURE REVENUE Sosialisasi, pemberdayaan, penyediaan tanah, media informasi, dsb Nilai tanah & banggunan, produktivitas kota, efisiensi, investasi, dsb Manfaat Perda Kumuh Kedepan
  • 21. KONSEP PENYELENGGARAAN KAWASAN PERMUKIMAN DALAM PP 14/2016 BAB III PENYELENGGARAAN KAWASAN PERMUKIMAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN ARAHAN PENGEMBANGAN KP Pengendalian Perencanaan Pengendalian Pembangunan Dokumen RKP Jakstra Pembangunan dan Pengembangan KP Pengembangan Lingkungan Hunian Perkotaan & Perdesaan Keterpaduan PSU Kawasan Permukiman Indikasi Program Sesuai RKP Sinkronisasi Program & Anggaran Pembangunan antara Pemerintah, pemda, dan/atau Badan Hukum Pemanfaatan Lingkungan Hunian Perkotaan dan Perdesaan termasuk tempat kegiatan pendukungnya Pengendalian Pemanfaatan Pengawasan & Pemberian Batas Zonasi Pemantauan, evaluasi, pelaporan Insentif, disinsentif, sanksi administratif Tindak Lanjut: 1. Peraturan Menteri tentang Tata Cara Pembentukan dan tugas kelompok kerja (pokja) pengembangan perumahan dan kawasan permukiman 2. Peraturan Menteri tentang Pedoman Penyusunan, Penetapan, dan Peninjauan Kembali RKP 3. Peraturan Menteri tentang Kawasan Siap Bangun PEMBANGUNAN Keterpaduan: -Lokasi -Kebijakan -Program & Anggaran Keterpaduan: Dukungan Penyediaan Pelayanan PSU PERENCANAAN Pasal 57: Perencanaan Kawasan Permukiman Disusun sesuai rencana tata ruang Pasal 58 ayat (3): Perencanaan Kawasan Permukiman menghasilkan Dokumen RKP Pasal 59 ayat (2) Pasal 74 Pasal 90
  • 22. BAB IV KETERPADUAN PSU PKP (Pasal 90) MEMPERHATIKAN RENCANA PENYEDIAAN TANAH MEMPERHATIKAN KEBUTUHAN PELAYANAN SESUAI STANDAR TEKNIS KETENTUAN PEMBANGUNAN DALAM KETERPADUAN PSU PENGIKAT SATU KESATUAN SISTEM Sesuai rencana & izin yang dikeluarkan oleh Pemda KONSEP KETERPADUAN PSU PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DALAM PP 14/2016 Dilakukan oleh Pemerintah, pemda, dan/atau setiap orang Kerjasama pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Tindak Lanjut: 1. Peraturan Menteri tentang Pedoman Keterpaduan PSU Perumahan dan kawasan permukiman
  • 23. RKP Kebijakan dan strategi pengembangan dan pembangunan kawasan permukiman Rencana Lingkungan Hunian perkotaan dan perdesaan Indikasi program pembangunan dan pemanfaatan kawasan Permukiman Rencana Lingkungan Hunian Perkotaan a. perencanaan pengembangan Lingkungan Hunian perkotaan; b. perencanaan pembangunan Lingkungan Hunian baru perkotaan; dan/ atau c. perencanaan pembangunan kembali Lingkungan Hunian perkotaan. Rencana Lingkungan Hunian Perdesaan a. perencanaan pengembangan Lingkungan Hunian perdesaan; b. perencanaan pembangunan Lingkungan Hunian baru perdesaan; dan/ atau c. perencanaan pembangunan kembali Lingkungan Hunian Kebijakan dan strategi pengembanga n kawasan permukiman Kebijakan dan strategi pembangunan kawasan permukiman a. Keterpaduan Lokasi b. Keterpaduan Program dan Penganggaran c. Keterpaduan Teknis (menjamin keterpaduan dalam dan antar sistem dan jaringan) d. Regulasi dan Kelembagaan 1. Peremajaan Lingkungan Hunian perkotaan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/ atau setiap orang. 2. Rekonstruksi Lingkungan Hunian perkotaan oleh Pemerintah, pemerintah Daerah, dan/ atau setiap orang 3. Rehabilitasi Lingkungan Hunian perkotaan yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/ atau setiap orang 4. Penyediaan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi pada lokasi Permukiman baru perkotaan. 5. Penyediaan tanah untuk Permukiman baru perkotaan sesuai rencana tata ruang. 6. Pendampingan dan pelayanan informasi. 7. Penyediaan PSU Lingkungan Hunian perkotaan yang belum ada secara terpadu. 8. Peningkatan pelayanan Lingkungan Hunian perkotaan yang belum ada berdasarkan arahan keterpaduan PSU. 1. Peningkatan efisiensi pemanfaatan sumber daya dan efisiensi kegiatan produktif 2. Peningkatan pelayaan lingkungan perdesaan yang ada sesuai arahan peningkatan keterpaduan PSU 3. Penyediaan pelayanan lingkungan perdesaan yang belum ada sesuai arahan peningkatan keterpaduan PSU 4. Penyediaan PSU lingkungan hunian perdesaan yang belum ada secara terpadu 5. Pengendalian dampak lingkungan 6. Penyediaan tanah untuk permukiman baru sesuai rencana tata ruang 7. Penyediaan PSU permukiman pada lokasi permukiman baru perdesaan oleh Pemerintah, pemerintah daerah dan/atau setiap orang 8. Penyediaan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi pada lokasi permukiman baru perdesaan 9. Rehabilitasi lingkungan hunian perdesaan 10. Rekonstruksi lingkungan hunian perdesaan 11. Peremajaan lingkungan hunian PERKOTAAN PERDESAAN Rencana keterpaduan prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Public Policy Analysis Engineering Analysis Syncronization & Integration Analysis Programming and Budgeting LINGKUP RKP (Pasal 59 PP 14/2016)

Editor's Notes

  1. Pembentukan Peraturan Perundang-undangan adalah pembuatan Peraturan Perundang-undangan yang mencakup tahapan perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan atau penetapan, dan pengundangan. (UU 12/2011)